Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FISIKA KLASIK

RINGKASAN MATERI TEORI RELETIVITAS UMUM

Disusun oleh:

Delsy Desmarlin Raja Lado 20326251004

Dosen Pengampu:

Dr. Warsono, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
TEORI RELATIVITAS UMUM

1. Sejarah Relativitas Umum


Relativitas umum adalah teori gravitasi yang dikembangkan oleh Albert
Einstein antara tahun 1907 dan 1915, dengan kontribusi oleh banyak ilmuwan lain setelah
tahun 1915. Menurut relativitas umum, tarik-menarik gravitasi teramati antar massa
merupakan hasil dari distorsi ruang dan waktu oleh massa-massa tersebut.
Sebelum munculnya teori relativitas umum, hukum-hukum Newton tentang
gravitasi universal telah diterima selama lebih dari dua ratus tahun sebagai penjelasan
yang valid gaya gravitasi antar massa, meskipun Newton sendiri tidak menganggap teori
itu sebagai pernyataan akhir sifat gravitasi. Dalam satu abad formulasi Newton,
pengamatan astronomi mengungkapkan variasi yang tak dapat dijelaskan antara teori dan
pengamatan. Dengan model Newton, gravitasi adalah hasil dari gaya tarik menarik antara
benda-benda besar. Meskipun Newton sendiri juga terganggu oleh sifat gaya yang tidak
diketahui sifat yang memaksa, kerangka dasarnya sangat baik dalam penggambaran gerak
Namun, percobaan dan pengamatan menunjukkan bahwa penjelasan Einstein
digunakan untuk beberapa efek yang tidak dapat dijelaskan oleh hukum Newton, seperti
anomali menit pada orbit Merkurius dan planet-planet lainnya. Relativitas umum juga
memprediksi efek novel gravitasi, seperti gelombang gravitasi, lensa gravitasi dan efek
gravitasi pada waktu yang dikenal sebagai dilatasi gravitasi waktu. Banyak dari prediksi
ini telah dikonfirmasi oleh percobaan atau pengamatan, sementara yang lain adalah
subjek dari penelitian yang sedang berlangsung.
Relativitas umum telah berkembang menjadi alat penting dalam astrofisika
modern. Ilmu ini memberikan dasar untuk pemahaman lubang hitam, daerah ruang di
mana tarikan gravitasi begitu kuat sehingga bahkan cahaya tidak dapat melarikan diri.
Gravitasinya yang kuat dianggap menjadi alasan dasar atas radiasi intens yang
dipancarkan oleh jenis objek astronomi tertentu (seperti inti galaksi aktif atau
microkuasar). Relativitas umum juga merupakan bagian dari kerangka model
kosmologi Ledakan Besar.

2. Pengertian Relativitas Umum


Relativitas umum (Inggris: general relativity) juga dikenal sebagai teori relativitas
umum adalah sebuah teori geometri mengenai gravitasi yang diperkenalkan oleh Albert
Einstein pada 1916. Teori ini merupakan penjelasan gravitasi termutakhir
dalam fisika modern. Ia menyatukan teori Einstein sebelumnya, relativitas khusus,
dengan hukum gravitasi Newton. Hal ini dilakukan dengan melihat gravitasi bukan
sebagai gaya, tetapi lebih sebagai manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu.
Utamanya, kelengkungan ruang waktu berhubungan langsung dengan momentum
empat (energi massa dan momentum linear) dari materi atau radiasi apa saja yang ada.
Hubungan ini digambarkan oleh persamaan medan Einstein.
Banyak prediksi relativitas umum yang berbeda dengan prediksi fisika klasik,
utamanya prediksi mengenai berjalannya waktu, geometri ruang, gerak benda pada jatuh
bebas, dan perambatan cahaya. Contoh perbedaan ini meliputi dilasi waktu
gravitasi, geseran merah gravitasi cahaya, dan tunda waktu gravitasi. Prediksi-prediksi
relativitas umum telah dikonfirmasikan dalam semua percobaan dan pengamatan fisika.
Walaupun relativitas umum bukanlah satu-satunya teori relativistik gravitasi, ia
merupakan teori paling sederhana yang konsisten dengan data eksperimen. Namun, masih
terdapat banyak pertanyaan yang belum terjawab. Secara mendasar, terdapat pertanyaan
bagaimanakah relativitas umum ini dapat digabungkan dengan hukum-hukum fisika
kuantum untuk menciptakan teori gravitasi kuantum yang lengkap dan swakonsisten.
Teori Einstein memiliki implikasi astrofisika yang penting. Teori ini
memprediksikan adanya keberadaan daerah lubang hitam yang ruang dan waktunya sama
sekali tidak terdistorsi, bahkan cahaya pun tidak dapat lolos darinya. Terdapat bukti
bahwa lubang hitam bintang dan jenis-jenis lubang hitam lainnya yang lebih besar
bertanggung jawab terhadap radiasi kuat yang dipancarkan oleh objek-objek astronomi
tertentu, seperti inti galaksi aktif dan mikrokuasar. Melengkungnya cahaya oleh gravitasi
dapat menyebabkan fenomena pelensaan gravitasi. Relativitas umum juga
memprediksikan keberadaan gelombang gravitasi. Keberadaan gelombang ini telah
diukur secara tidak langsung, dan terdapat pula beberapa usaha yang dilakukan untuk
mengukurnya secara langsung. Selain itu, relativitas umum adalah dasar dari model
kosmologis untuk alam semesta yang terus berkembang.
Relativitas umum menjadi penting ketika kita memandang sebuah sistem
dengan jari-jari jauh lebih kecil daripada massa ataupun massa jauh lebih besar daripada
jari-jari. Kasus pertama berlaku pada objek-objek yang mengalami keruntuhan gravitasi
seperti bintang neutron atau sebuah lubang hitam yang memiliki massa sebanding dengan
massa sebuah bintang (meskipun ada juga lubang hitam yang lebih besar) tetapi dengan
radius yang kecil. Kasus kedua berlaku pada kosmologi, yakni jika ruang diisi
dengan materi dengan kerapatan yang sama dimana-mana, maka jika kita mencuplik
ruang tersebut dengan jari-jari yang makin besar dan terus membesar, massa akan
bertambah dengan laju yang sebanding dengan R3.

3. Akibat dari Relativitas Umum


 Jam akan bergerak semakin lambat pada lubang gravitasi yang makin dalam.
[3]
 Hal ini disebut dilatasi waktu gravitasi.
 Presesi orbit dengan cara yang tidak sama dengan teori gravitasi Newton. (Hal ini
telah diamati pada orbit Merkurius dan binary pulsar)

 Sinar cahaya berbelok dengan adanya medan gravitasi.


 Massa berotasi "menyeret" sepanjang ruang-waktu di sekitarnya, fenomena yang
dikenal dengan "frame-dragging"
 Meluasnya alam semesta, dan bagian yang jauh bergerak dari kita lebih cepat dari
kecepatan cahaya

4.  Kontribusi dari Teori Relativitas Umum


a) Lubang Hitam
Musim dingin 1915 – 1916, Karl Schwarzschild yang sedang berada di
medan perang berhasil memecahkan solusi pertama dari persamaan medan
Einstein.  Dalam solusi ini, Schwarzschild memperlihatkan geometri ruang waktu
di sekitar bintang yang kerapatannya sangat tinggi. Jika ada bintang seperti ini,
gravitasinya yang sangat kuat akan melengkungkan ruang waktu dan
mengakibatkan informasi tidak bisa keluar, termasuk cahaya.  Menurut Einstein,
ide ini hanya nyata dalam bentuk teori.
Akan tetapi, pada era 1960-an, lubang hitam dibuktikan keberadaannya
sebagai konsekuensi dari keruntuhan bintang masif. Meskipun lubang hitam tak
bisa diamati secara langsung, para astronom berhasil mengetahui keberadaannya
dari perilaku materi yang ada di sekelilingnya yang dipengaruhi oleh gravitasi
lubang hitam yang sangat besar.
Baru pada tahun 2019, keberadaan lubang hitam bisa dipotret oleh
Teleskop Event Horizon dan kita bisa melihat perilaku cahaya yang mengalami
pembelokan di sekeliling area horison peristiwa lubang hitam.
b) Pemuaian Alam Semesta
Dari satu persamaan medan Einstein, kita bisa memahami alam semesta.
Ini menariknya relativitas umum. Prediksi ini dikemukakan oleh Alexander
Friedmann dan Georges Lemaître. Menurut mereka, alam semesta itu
berevolusi. Jadi alam semesta pada awalnya kecil dan padat, kemudian memuai
sehingga galaksi akan bergerak saling menjauh satu sama lainnya.
Ide ini berhasil dibuktikan oleh Edwin Hubble yang mengamati
pergerakan galaksi.  Pada awalnya Hubble mengamati nebula spiral yang ternyata
merupakan galaksi serupa Bima Sakti dan jaraknya jutaan sampai miliaran tahn
cahaya. Pengamatan itu juga memperlihatkan kalau cahaya dari galaksi yang
diamati mengalami pergeseran merah. Fenomena ini hanya bisa dijelaskan kalau
galaksi – galaksi tersebut menjauh dari kita.  Itu artinya, alam semesta
mengembang atau memuai.  Selain itu, Hubble juga menemukan kalau galaksi
jauh bergerak lebih cepat dibanding galaksi-galaksi dekat.
Jika saat ini galaksi – galaksi bergerak menjauh, maka pada suatu masa
alam semesta ini tentu kecil, padat, dan sangat panas. Teori inilah yang dikenal
sebagai Big Bang atau Dentuman Besar. Sisa dari Big Bang berhasil ditemukan
dalam bentuk radiasi latar belakang, radiasi panas yang dipancarkan materi ketika
alam semesta baru berusia 380.000 tahun. Dari radiasi latar belakang, kita bisa
mengetahui temperatur alam semesta kala itu yakni 1032 K. Tapi, alam semesta
kemudian memuai dan mendingin dengan temperatur saat ini 2,73 K ± 10 -5 K.
Dari hasil radiasi latar belakang ini pulalah dibuktikan bahwa pada skala besar,
alam semesta memang seragam.
c) Alam Semesta nan Gelap
Pemuaian alam semesta yang diprediksi oleh relativitas umum telah
berhasil dibuktikan dari pengamatan gerak galaksi yang saling menjauh. Ketika
kita sudah berhasil mengamati galaksi-galaksi jauh, maka pemetaan pun bisa
dilakukan untuk memperoleh gambaran besar alam semesta. Ternyata, hampir 95
persen alam semesta tersusun atas materi yang tak bisa dipahami. Semua yang
bisa kita amati seperti, planet, bintang, galaksi, gas dan debu, hanyalah 5 persen
dari keseluruhan kandungan alam semesta.
Indikasi materi gelap ini pertama kali muncul ketika Frits Zwicky meneliti
gerak galaksi-galaksi dalam Gugus Galaksi Coma. Ia melakukan perhitungan
massa total Gugus berdasarkan kecepatan gerak galaksi dan perhitungan massa
total berdasarkan kecerlangan mereka. Ternyata, massa dari gerak galaksi empat
ratus kali lebih besar daripada massa yang dihitung dari kecerlangan. Itu artinya
ada materi misterius yang tidak memancarkan cahaya. Materi gelap.
Materi gelap ini jugalah yang berkontribusi untuk menghasilkan gravitasi
yang kuat untuk tetap mempertahankan keutuhan galaksi. Materi gelap diduga
berada di area halo galaksi, dan massanya cukup besar untuk membelokan cahaya
yang lewat di dekatnya. Efek yang dikenal sebagai lensa gravitasi ini sudah
berhasil diamati pada sejumlah gugus galaksi dan merupakan bukti kuat
keberadaan materi gelap.
Materi gelap bukan satu-satunya misteri di alam semesta. Pengamatan
juga memperlihatkan semesta kita memuai dipercepat, meski jumlah total materi
(baryon dan materi gelap) tidak memungkinkan hal itu terjadi. Hal ini diduga
terjadi akibat keberadaan energi gelap yang mendominasi alam semesta dan
menyebabkan alam semesta memuai dipercepat.
d) Gelombang Gravitasi
Beradasarkan relativitas umum Einstein, saat sebuah benda bermassa
sangat besar dan bergerak dipercepat, akan terbentuk riak kecil pada ruang waktu
di sekitarnya dan menjalar menjauhi benda tersebut. Riak pada ruang waktu inilah
yang disebut sebagai gelombang gravitasi dengan laju penjalaran sama dengan
laju cahaya, yaitu tiga ratus ribu kilometer perdetik.
Riak pada ruang waktu itu teramat sangat kecil hingga diperlukan sumber
massa yang sangat besar dan geraknya dipercepat. Contohnya adalah dua buah
lubang hitam yang saling mengitari satu sama lain. Saat saling mengitari itulah,
jarak antara kedua lubang hitam itu akan semakin mendekat dan laju keduanya
semakin dipercepat hingga mendekati laju cahaya. Pada akhirnya  kedua lubang
hitam itu akan saling menyatu untuk membentuk satu lubang hitam yang lebih
besar.
Penemuan gelombang gravitasi inilah yang makin mengukuhkan teori
relativitas umum Einstein yang dibangun 100 tahun sebelumnya. Gelombang
Gravitasi berhasil dideteksi LIGO pada tahun 2015. Bukan hanya dari tabrakan
dua lubang hitam yang berhasil dideteksi oleh LIGO dan VIRGO, melainkan juga
tabrakan bintang neutron.

5. Bukti Teori Relativitas Umum


a. GPS
Dengan kecanggihan teknologi saat ini membuat siapa saja mudah bepergian
tanpa perlu takut tersesat. GPS ternyata tidak sekadar kartografi digital untuk
menunjukkan arah dan tempat. Ada penghitungan besar dan pembuktian teori
relativisme Einstein di balik akurasi sistem kerja GPS.
Kerja GPS bergantung pada satelit yang mengorbit tinggi di atas kita. Gravitasi
bumi lebih lemah sehingga membuat waktu berjalan lebih lambat. Hal ini disebabkan
lengkungan ruang-waktu lebih besar akibat dari massa bumi, sedangkan semakin jauh
dari bumi lengkungan ruang-waktu lebih besar dan waktu berjalan lebih cepat.
b. Orbit Merkurius
Orbit Merkurius sedikit agak aneh dan tidak seperti planet lain. Terdapat ahli
matematika abad ke-19 satu-satunya yang menjelaskan kekusutan itu. Melalui
teorinya, Merkurius ditarik oleh sesuatu yang lain--seperti gravitasi dari planet lain di
dekatnya, di suatu tempat antara Merkurius dan Matahari..
Teori relativitas umum akhirnya dapat menjelaskan dengan sempurna bahwa
gerakan-gerakan Merkurius terganggu oleh massa objek yang lebih besar yakni
Matahari, sehingga pengujian pertama teori tersebut terbukti.
c. Teori Big-Bag
Relativitas mengatakan bahwa ketika ruang-waktu membentang di sekitar objek
besar, cahaya yang menjelajah ruang-waktu itu juga meregang dan sedikit bergeser
warnanya.
Pergeseran warna ini disebut pergeseran merah kosmologis (merah adalah warna
dengan panjang gelombang terpanjang) dan tingkat pergeseran merah dalam
cahayanya memungkinkan kita mengukur seberapa jauh galaksi lain berada. Gagasan
inilah yang kemudian dikenal sebagai teori Big Bang.
d. Lubang Hitam (Black Hole)
Einstein pernah meramalkan bahwa di akhir kehidupan nanti bintang-bintang
akan runtuh karena gravitasi mereka sendiri. Lapisan luar bintang (circumstellar
envelope) akan meledak dalam supernova sementara bagian inti akan membentuk
benda yang sangat padat yang dikenal sebagai bintang neutron atau pulsar yang
berputar cepat.
Mereka bahkan bisa berubah menjadi lubang hitam (black hole). Lubang hitam
adalah ruang dengan daya gravitasi yang sangat kuat bahkan kecepatan cahaya pun tak
bisa menghindarinya dan merusak ruang-waktu.
e. Matahari Menghambat Sinyal Radio
Pesawat ruang angkasa pengeksplorasi planet juga menunjukkan bahwa Einstein
benar mengenai relativitas umumnya. Karena pesawat ruang angkasa berkomunikasi
dengan bumi menggunakan cahaya dalam bentuk gelombang radio, berpeluang besar
untuk membuktikan apakah gravitasi matahari dapat mengubah jalur cahaya.
6. Penerapan Teori Relativitas dalam Kehidupan Sehari-hari
a. Elektromegnetik
Jika Anda melakukan looping dari sebuah kawat dan memindahkannya ke medan
magnet, maka Anda akan menghasilkan arus listrik. Partikel-partikel yang bermuatan
listrik dipengaruhi medan magnet, yang akhirnya memaksa partikel itu berubah dan
bergerak menciptakan arus listrik. Namun, saat kawat tersebut tidak digerakan, partikel di
kawat (elektron dan proton) tidak lagi bergerak. Medan magnet juga dianggap tidak
mempengaruhi partikel tersebut. Kendati begitu, masih ada arus listri yang tercipta.
Artinya, tidak kerangka acuan yang spesifik mempengaruhi timbulnya arus listrik
tersebut.
b. Global positioning system (GPS)
Prinsip kerja GPS yang menggunakan satelit dan stasiun bumi juga dianggap
menggunakan efek dari Teori Relativitas. Untuk mendapatkan akurasi lokasi GPS kepada
pengguna, satelit akan mengirimkan data ke stasiun bumi dan kemudian stasiun bumi
akan meneruskannya ke alat GPS masing-masing. Tingkat akurasi lokasi ini disebabkan
adanya efek relativitas.
c. Emas yang berwarna kuning
Kebanyakan logam telihat berkilau karena eletron yang ada di atom logam
tersebut berada di luar 'orbit'. Hal ini lantaran elektron tersebut memiliki level energi
yang berbeda. Sedangkan emas memiliki masa atom yang berat. Jadi elektron yang ada di
dalamnya bergerak sangat cepat dan cukup untuk meningkatkan relativitas massa dan
panjangnya secara signfikan. Hasilnya, elektron tersebut memutari inti atom dengan jarak
yang lebih pendek.
d. Emas tidak mengalami korosi
Relativitas yang ada di elektron emas juga menjadi alasan kenapa emas tidak
cepat mengalami korosi seperti logam pada umumnya. Emas menjadi satu-satunya logam
yang memiliki elektron berada di luar inti atom. Namun, elektron emas tidak mudah
bereaksi seperti pada lithium dan kalsium. Selain itu, elektron emas juga cukup berat dan
dekat dengan inti atom. Artinya, elektron yang berada di luar inti atom tidak berada
seperti elektron yang ada di jenis-jenis logam lainnya.
e. Merkuri adalah cairan
Sama seperti emas, merkurin juga memiliki atom yang berat. Elektron di merkuri
juga cukup berat dan cenderung mendekat ke inti atom. Merkuri juga memiliki ikatan
atom yang lemah, sehingga merkuri terlihat mencair saat berada di temperatur rendah
f. Televisi tabung
Pada beberapa tahun lalu, televisi dan monitor masih memiliki tabung sinar
katoda. Tabung sinar katoda ini menembakkan elektron ke permukaan fosfor dengan
magnet. Setiap elektron akan membentuk pixel yang menjadi warna di layar televisi atau
monitor. Kecepatan pergerakan elektron ini mencapai 30 persen dari kecepatan cahaya.
Di titik ini, efek relativitas dapat terdeteksi di prinsip kerja televisi dan monitor tersebut.
g. Cahaya
Terkait hal ini, Moore memiliki penjelasan kenapa cahaya juga menjadi bukti dari
teori relativitas. ''Tidak hanya medan magnet, cahaya juga tidak akan kita kenal seperti
sekarang, karena relativitas membutuhkan perubahan dan pergerakan di medan
elektromagnetik dalam sebuah kurun waktu serta tidak terjadi secara instan. Jika
relativitas tidak membutuhkan syarat ini, maka perubahan di medan listrik akan terjadi
secara instan, tidak melalui gelombang magnetik.
DAFTAR PUSTAKA

Alder, R. Bazin, M. dan Schiffer, M., 1975, Introduction to General relativity, Edisi
Kedua, McGraw Hill Kogakusha, Tokyo.

Cheng, T.P.,2005, Relativity, Gravitation, and Cosmology, A basic introduction, Oxford


University Press, New York.

Krane, K. S., 2008 Fisika Modern UI-Press, Jakarta.

Purwanto, A.,2011 Teori Relativitas Khusus Itspress, Surabaya.

Rayder, L.,2009, Introduction to General Relativity, Cambridge University Press, New


York.

Albert Einstein, Nobel lecture in 1921

Einstein, A., "Relativitätsprinzip und die aus demselben gezogenen Folgerungen (On the
Relativity Principle and the Conclusions Drawn from It)", Jahrbuch der Radioaktivität
(Yearbook of Radioactivity), 4: 411–462 page 454 (Wir betrachen zwei Bewegung
systeme ...)

 Cf. Wheeler 1990, chapter 2; similar accounts can be found in most other popular-
science books on general relativity.

Putra, V. G. V. (2017). Pengantar Fisika Dasar (PDF). Sleman: CV. Mulia Jaya


Publisher. hlm. 64. ISBN 978-602-72713-6-4.

Anugraha, R.,2005, Pengantar Teori Relativitas dan Kosmologi, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.

David M., 20006, Relativity Demystified, McGraw-Hill, New York.

Anda mungkin juga menyukai