Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Hukum Gaya Gravitasi Newton

Guru pembimbing : Ruri Wandan Sari,S,Si,M,Pd

Disusun oleh :Nayzila Laura

Kelas. : X MIPA 5

SMA NEGERI 3 MODEL LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang

bberjudul”Hukum gaya gravitasi”

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama

pembimbing ibu Ruri Wandan Sari S,Si,M.Pd yang telah turut memberikan

kontribusi dalam penyusunan karya makalah ini

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh

dari

kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi

kesempurnaan dari makalah ini.

Lubuklinggau, Febuari2023

Nayzila laura
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.............................................................................................4

C. Tujuan................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Hukum Gravitasi Universal Newton................................................................5

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................................15

B. Saran....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

. Dalam Fisika, gaya yang berperan penting menjaga keteraturan gerak


planet-planet dan interaksi antar benda disebut gaya gravitasi. Gravitasi adalah
gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa
di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit berada
pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari.
Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton
yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam
kebanyakan kasus. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat
besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-
benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di
bumi. Gaya gravitasi juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa,
seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan
manusia. Gaya gravitasi ini sangat sulit diamati, jika massa objek
pengamatannya jauh lebih kecil daripada massa planet-planet. Akibatnya, akan
sangat sulit mengetahui berapa besar gaya gravitasi yang terjadi pada benda-
benda yang ada di sekitar. Namun, akan dapat dengan mudah menentukan
besar gaya gravitasi yang tercipta antara Bumi dan Bulan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu hukum Gravitas Universal Newton?
2. Bagaimana hubungan antara Garavitas dengan Gravitasi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui hukum Gravitas Newtom
2. Untuk mengetahui hubungan antara Gravitas dengan Gravitasi
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Hukum Gravitasi Universal Newton

Banyak filsuf Yunani kuno, seperti Aristoteles, percaya bahwa hal-hal


jatuh karena 'tempat alami' mereka di tanah. Hal yang lebih berat, jelas, jatuh
lebih cepat dari hal-hal yang ringan karena batu jatuh lebih cepat daripada bulu,
misalnya. Mereka percaya bahwa bulan harus terbuat dari bahan yang sangat
ringan untuk itu tidak jatuh ke bumi. Jelas, Yunani lain memiliki ide yang
berbeda, tapi ini adalah pandangan yang diterima pada saat itu.
Bertahun-tahun kemudian baru diketahui bahwa ada gaya yang
mempengaruhi bulan sehingga tidak jatuh kebumi. Seorang ilmuwan bernama
Newton mengusulkan tentang teori gravitasi universal. Teori gravitasi universal
ini berlaku untuk semua benda dialam semesta.
Semua benda dialam semesta melakukan gaya tarik menarik. Besar
gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian massa kedua benda dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut.
Gaya gravitasi inilah yang membuat bulan tidak jatuh kebumi atau bumi tidak
jatuh kebulan, karena masing-masing dari mereka mempunyai gravitasi. Gaya
gravitasi ini juga yang mengakibatkan planet-planet sehingga berada tetap di
sistem tata surya, meskipun planet-planet tersebut terus bergerak.
Hukum gravitasi universal Newton menyatakan bahwa benda di alam
semesta saling tarik menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil
dari massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara mereka.
(Secara terpisah menunjukkan bahwa besar massa berbentuk bulat simetris
tarik-menarik seolah-olah semua massa terkonsentrasi di pusat-pusat mereka.)
Ini merupakan hukum fisika umum yang berasal dari pengamatan empiris yang
Isaac Newton sebut induksi. Dalam bahasa modern, hukum ini menyatakan
bahwa :
Setiap titik massa menarik setiap massa titik lain dengan gaya sepanjang
potong dari kedua titik. Gayanya berbanding lurus dengan hasil dari dua massa
dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara mereka :

dimana:
F adalah gaya antara massa,
G adalah konstanta gravitasi,
m1 adalah massa benda pertama,
m2 adalah massa benda kedua, dan
r adalah jarak antar pusat dari benda.
Hukum gravitasi Newton menyerupai hukum kekuatan listrik Coulomb,
yang digunakan untuk menghitung besarnya gaya listrik antara dua benda
bermuatan. Keduanya hukum kuadrat-terbalik, di mana gaya berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara benda. Hukum Coulomb memiliki produk
dari dua muatan pada produk dari massa, dan konstanta elektrostatik pada
konstanta gravitasi.
Hukum Newton telah digantikan oleh teori relativitas Einstein umum,
tetapi terus digunakan sebagai pendekatan yang sangat baik dari efek gravitasi.
Relativitas diperlukan hanya ketika ada kebutuhan untuk presisi ekstrem, atau
ketika berhadapan dengan medan gravitasi yang sangat kuat, seperti yang
ditemukan pada benda yang sangat besar dan padat, atau pada jarak sangat
dekat (seperti orbit Merkurius mengelilingi matahari).
Gaya gravitasi juga berlangsung antara matahari dan planet. Matahari
yang massanya sangat besar selalu berusaha menarik planet-planet ke arahnya.
Akan tetapi, planet juga berusaha mempertahankan geraknya yang cenderung
lurus. Kombinasi gaya gravitasi dan gerak planet yang cenderung bergerak
lurus menyebabkan planet senantiasa beredar mengelilingi matahari.
 Hukum Newton Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang
konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda
tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda
tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami
percepatan).
 Hukum Newton Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya
resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan
arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding
terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda
tersebut terhadap waktu.
 Hukum Newton Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar
yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang
memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya
sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun
arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi,
dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
a.1 Hukum Keppler
Hukum Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang juga
merupakan seorang astronom Jerman yang bernama Johannes Kepler (1571-
1630). Penemuannya didasari oleh data yang diamati oleh Tycho Brahe
(1546-1601), seorang astronom terkenal dari Denmark.  
Sebelum ditemukannya hukum ini, manusia zaman dulu menganut
paham geosentris, yaitu  sebuah paham yang membenarkan bahwa bumi
merupakan pusat alam semesta. Anggapan ini didasari pada pengalaman
indrawi manusia yang terbatas, yang setiap hari mengamati matahari, bulan
dan bintang bergerak, sedangkan bumu dirasakan diam. Anggapan ini
dikembangkan oleh astronom Yunani Claudius Ptolemeus (100-170 M) dan
bertahan hingga 1400 tahun. Menurutnya, bumi berada di pusat tata surya.
Matahari dan planet-planet mengelilingi bumi dalam lintasan melingkar.
Kemudian pada tahun 1543, seorang astronom Polandia bernama
Nicolaus Copernicus (1473-1543) mencetuskan model heliosentris.
Heliosentris artinya bumi beserta planet-planet lainnya mengelilingi
matahari dalam lintasan yang melingkar. Tentu saja pendapat ini lebih baik
dibanding pendapat sebelumnya. Namun, ada yang masih kurang dari
pendapat Copernicus yaitu diam masih menggunakan lingkaran sebagai
bentuk lintasan gerak planet.
Hukum Kepler dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
 Hukum Kepler 1
Hukum Kepler yang pertama berbunyi : “Setiap planet bergerak dalam
lintasan elips dan matahari berada disalah satufokusnya”.
Pada waktu itu pernyataan ini dianggap radikal, karena kepercayaan yang
berlaku pada saat itu memandang bahwa orbit harus didasari dengan
lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena
mendukung pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini tidak
berarti ia kehilangan relevansi dalam konteks yang lebih modern.
Pada saat itu Kepler sendiri tidak mengetahui alasan mengapa
planet bergerak dengan cara demikian. Ketika mulai tertarik dengan
gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata hukum-hukum
Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi
universal dan hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di
antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi, hanya
satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten
dengan Hukum Kepler.

Dimensi paling panjang pada orbit elips diatas disebut sumbu mayor
alias sumbu utama, dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini
disebut sumbu semiutama alias semimayor. F1 dan F2 adalah titik Fokus.
Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. Tidak ada benda langit
lainnya pada F2. Total jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua
titik dalam kurva elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F 1 dan F2)
adalah ea, di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya
berkisar antara 0 sampai 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0 maka
elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk
elips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas
tidak pernah bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017.
Perihelion merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangkan
titik terjauh adalah aphelion.
 Hukum Kepler 2
Hukum Kepler kedua ini berbunyi :
“Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet
adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama”.
Pada selang waktu yang sangat kecil, garis yang menghubungkan
antara matahari dengan planet melewati sudut (misal : dθ ). Garis tersebut
melewati daerah sapuan yang berjarak r, dan luas daerah
sapuan dA=1/2 r2 dθ . Sementara laju planet ketika melewati daerah itu
adalah dA/dt. disebut kecepatan sektor.
r  dθ /dt
dA/dt =  1/2 2

Hal yang paling utama dalam Hukum II Kepler adalah kecepatan


sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepanjang orbit
yang berbentuk elips. Ketika planet berada di perihelion, nilai r kecil,
sedangkan dθ/dt besar. Ketika planet berada di aphelion, nilai r besar,
sedangkan dθ/dt kecil. 

 Hukum Kepler 3
Planet yang terletak jauh dari matahari memiliki perioda orbit yang lebih
panjang dari planet yang dekat letaknya. Hukum Kepler ketiga
menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif. “Kuadrat waktu yang
diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit sebanding
dengan pangkat tiga jarak rata‐rata planet‐planet tersebut dari matahari”.
Jika T1 dan T2 mewakili periode dua buah planet berbeda, dan
r1dan r2 mewakili jari-jari semimayor antara dua planet tersebut, maka
dapat ditulis sebagai persamaan :

Dengan kata lain persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai


persamaan baru sebagai berikut :

Menurut pendapat Isaac Newton, Hukum Kepler 3 dapat diturunkan


secara matematis dan dapat dihubungkan dengan Hukum Newton
mengenai Gaya Gravitasi Universal dan pergerakan sentripetal. Dari
rumus awal hukum Kepler 3

Apabila ditinjau dengan hukum Newton kedua dan hukum gerak


melingkar, maka dapat dituliskan dalam persamaan berikut :
δF = ma ….. Persamaan hukum Newton II
Frad = m arad   …...Persamaan Gerak melingkar
Apabila ditinjau dengan hukum Newton kedua dan hukum gerak
melingkar, maka dapat dituliskan dalam persamaan berikut :

Sehingga jika diturunkan dengan pendekatan Hukum Newton II akan


menjadi persamaan sebagai berikut : 
m1 adalah massa planet pertama (akan dibandingkan dengan planet
kedua), mM adalah massa matahari. r 1 adalah jari-jari rata-rata planet
terhadap matahari, sedangkan v1 adalah kelajuan orbit rata-rata planet
pertama.  Waktu yang diperlukan sebuah planet untuk menyelesaikan
satu orbit adalah T1, di mana jarak tempuhnya sama dengan keliling
lingkaran ( 2πr1 ). Dengan demikian, besar v1 adalah :

Apabila metode yang sama dilakukan untuk planet kedua dengan


jari-jari dan massa yang berbeda maka akan didapat persamaan umum
yang sama. Dengan r2 , m2, T2 berturut-turut adalah jari-jari rata-rata
planet dengan matahari, massa planet dan periode orbit planet.

Perhatikan ruas kanan pada persamaan 1 dan persamaan 2, nilai antara


ruas kanan persamaan 1 dan 2 adalah sama. oleh karena itu, maka apabila
persamaan 1 dan 2 digabungkan maka akan menjadi persamaan hukum
Kepler 3. 
Hukum Kepler 3 relevan dengan konsep gerak melingkar dan gaya gravitasi
universal hasil temuan Isaac Newton dan dapat dibuktikan secara matematis.

Perhatikan contoh gambar berikut in

Penjelasan :

jenis gaya yang dipengaruhi oleh gaya tarik sebuah benda ke pusat benda tersebut.
Maka dari itu pengertian gaya gravitasi bumi ialah gaya tarik menarik sebuah benda
menuju pusat bumi.

Kita dapat menjumpai contoh gaya gravitasi bumi ketika buah kelapa jatuh ketanah.
Lalu bagaimana jika di bumi tidak memiliki gaya gravitasi? Jika hal ini terjadi maka
dibumi tidak akan ada kehidupan.
Dalam kasus diatas, jika kita hilangkan pohon maka buah kelapa akan
jatuh,Begitupun dengan meja dan buku,bila meja hilangkan maka buku akan jatuh.
Hal ini berarti benda tersebut menyimpan energi yang diakibatkan oleh Medan
gravitasi. Energi yang dimiliki karena kedudukannya atau letaknya terhadap Bumi
disebut energi potensial gravitasi, sehingga dapat kita katakan bahwa benda berada
dalam Medan gravitasi atau dapat kita sebut sebagai potensi gravitasi. Besarnya
energi potensial gravitasi memenuhi persamaan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari materi planet bumi dan satelit

mengenai hukum universal Newton dan hubungan antara gravis dengan

gravitasi adalah sebagai berikut :

1. Hukum gravitasi universal Newton menyatakan bahwa benda di alam

semesta saling tarik menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan

hasil dari massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara

mereka. (Secara terpisah menunjukkan bahwa besar massa berbentuk bulat

simetris tarik-menarik seolah-olah semua massa terkonsentrasi di pusat-

pusat mereka.) Ini merupakan hukum fisika umum yang berasal dari

pengamatan empiris yang Isaac Newton sebut induksi.

B. SARAN

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gravitasi_universal

http://needmoreintelligent.blogspot.com/2013/11/makalah-hukum-gravitasi-newton-
dan.html

http://pembelajaranfisikauny.blogspot.com/2013/03/hukum-gravitasi-universal-
newton.html

Anda mungkin juga menyukai