Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ISLAM DAN JAGAT RAYA

GRAVITAS DAN GRAVITASI DAN HUBUNGAN GRAVITAS DAN GRAVITASI

SERTA

AWAL EVOLUSI ATMOSFER

Oleh:

FEBRIANSAH

NIM : 11811012590

Dosen:

DINIYA

ZARKASIH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2022
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang   
Banyak literature yang menyebutkan tentang jari-jari bumi, ataupun massa bumi. Kita sering
mengamati pergerakan matahri yang terbit di sebelah timur dan tenggelam di bagian barat. Pada
waktu malam kita melihat bulan dan bintang dilangit. Dalam hal ini yang terjadi karena adanya
Gravitasi yang membuat planet-planet mengintari matahari.
        Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit
masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi
menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton
yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang
sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-
benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa,
seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
       Gravitasi menarik segala benda yang berada di atmosfir bumi untuk jatuh kembali ke tanah
dengan akselerasi (g) rata-rata 9.8 m/s². Dengan gravitasi itu semua benda di permukaan bumi
bisa diam di tempatnya masing-masing dan dengan itu pula lah kita bisa berdiri stabil di tempat
kita berada.
Ada 2 cara. Cara yang pertama adalah dengan tidak mempunyai massa, karena gravitasi hanya
memberikan efek pada benda yang mempunyai bobot. Cara kedua ini kelihatannya lebih mudah
dan sudah banyak diaplikasikan. Manusia bisa meluncurkan roket, mendisain pesawat bahkan
mengorbitkan satelit selama berbulan-bulan. Perlu diketahui bahwa persoalan yang dipikirkan
Newton ini telah ada sejak zaman yunani kuno. Ada dua persoalan dasar yang telah diselidiki
oleh orang yunani, jauh sebelum Newton lahir. Persoalan yang selalu dipertanyakan adalah
mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan bumi dan bagaimana gerakan planet-planet,
termasuk matahari dan bulan (matahari dan bulan pada waktu itu digolongkan menjadi planet-
planet). Orang-orang Yunani pada waktu itu melihat kedua persoalan di atas (benda yang jatuh
dan gerakan planet) sebagai dua hal yang berbeda.
       Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang dihasilkan oleh dibangun
di atas hasil karya orang-orang sebelum dirinya. Yang membedakan Newton dan orang-orang
sebelumnya adalah bahwa Newton memandang kedua persoalan dasar di atas (gerak jatuh benda
dan gerakan planet) disebabkan oleh satu hal saja dan pasti mematuhi hukum yang sama. Pada
abad ke-17, menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi penyebab jatuhnya buah
apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada orbitnya ketika mengelilingi matahari.
Demikian juga bulan, satu-satunya satelit alam kesayangan bumi tetap berada pada orbitnya.
Dalam makalah ini, penulis mencoba mengkaji mengenai penerapan hokum gravitasi newton.

B.    Rumusan Masalah


Dalam penulisan makalah ini, beberapa masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
i.    Bagaimanakah Hukum Newton tentang Gravitasi Universal?
ii.    Bagaimana bunyi jenis-jenis Hukum Kepler?
iii.    Bagaimana penerapan Hukum Gravitasi Newton?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
i.    untuk mengetahui Hukum Newton tentang Gravitasi Universal
ii.    untuk mengetahui bunyi dari jenis-jenis Hukum Kepler
iii.    untuk mengetahui Implementasi Hukum Gravitasi Newton
D.    Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperolah dalam penulisan makalah ini, yakni :
i.    secara teoritis, dapat dijadikan bahan referensi penelitian berikutnya,
ii.    secara praktis, dapat dijadikan sebagai bahan pedoman bagi siswa untuk mempelajari
implementasi Hukum Gravitasi Newton
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hukum Newton tentang Gravitasi Universal


Hukum gravitasi universal yang dirumuskan oleh Newton, diawali dengan beberapa pemahaman
dan pengamatan empiris yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula
Copernicus memberikan landasan pola berfikir yang tepat tentang pergerakan planet-planet, yang
semula dikira planet-planet tersebut bergerak mengelilingi bumi, seperti pada konsep Ptolemeus.
Copernicus meletakkan matahari sebagai pusat pergerakan planetplanet, termasuk bumi, dalam
gerak melingkarnya. Kemudian dari data hasil pengamatan yang teliti tentang pergerakan planet,
yang telah dilakukan Tycho Brahe, Kepler merumuskan tiga hukum empiris yang dikenal sebagai
hukum Kepler mengenai gerak planet, yang ajan dibahas pada pokok bahasan kedua.
       Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang fisika berarti gaya tarik untuk saling
mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika tiap benda dengan massa m1 selalu mempunyai gaya
tarik menarik dengan benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel satu dengan partikel lain
selalu akan saling tarik-menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam bidang
mekanika klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang kemudian
banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.
Gaya tarik menarik gravitasi ini dinyatakan oleh Isaac Newton melalui tulisannya di journal
Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica pada tanggal 5 Juli 1687 dalam bentuk rumus sebagai
berikut:
F=G.m1.m2
 ,          r2
di mana:
•    F adalah besarnya gaya gravitasi antara dua massa tersebut,
•    G adalah konstante gravitasi,
•    m1 adalah massa dari benda pertama
•    m2 adalah massa dari benda kedua, dan
•    r adalah jarak antara dua massa tersebut.

Teori ini kemudian dikembangkan lebih jauh lagi bahwa setiap benda angkasa akan saling tarik-
menarik, dan ini bisa dijelaskan mengapa bumi harus berputar mengelilingi matahari untuk
mengimbangi gaya tarik-menarik gravitasi bumi-matahari. Dengan menggunakan fenomena tarik
menarik gravitasi ini juga, meteor yang mendekat ke bumi dalam perjalanannya di ruang angkasa
akan tertarik jatuh ke bumi.

Gravitasi atau gravitas (dari bahasa Latin gravitas, berarti "berat"), adalah fenomena alam di


mana semua hal yang memiliki massa atau energi di alam semesta—
termasuk planet, bintang, galaksi, dan bahkan cahaya saling tarik-menarik satu sama lain. Di Bumi,
gravitasi menyebabkan benda fisik memiliki berat, gravitasi Bulan menyebabkan air laut pasang
laut, dan gravitasi matahari mengakibatkan planet dan beragam objek lainnya berada pada orbitnya
masing-masing tata surya. Gaya gravitasi dari materi di ruang angkasa yang ada di alam semesta
menyebabkan materi tersebut mulai berkumpul, membentuk bintang dan menyebabkan bintang-
bintang tersebut berkumpul membentuk galaksi, sehingga dapat dikatakan struktur berskala besar
dalam alam semesta diciptakan oleh gravitasi. Gravitasi memiliki bentang nilai tak terbatas,
walaupun efeknya akan semakin melemah seiring suatu objek berjarak semakin jauh.

B.       Jenis-jenis Hukum Kepler

Karya Keppler sebagian di hasilkan dari data – data hasil pengamatn yang di kumpulkan Ticho
Brahe mengenai posisi planet – planet dalam geraknya di luar angkasa . Hukum ini telah di
cetuskan Keppler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga hukumnya tentang gerak dan
hukum gravitasi universal . Penerapan hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan
gerak benda-benda angkasa. Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang mengorbit
satu sama lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama, sebagai contoh Charon—Pluto
(~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh. Bulan—Bumi(~1:100), atau perbandingan proporsi
yang besar, sebagai contoh Merkurius—Matahari (~1:10,000,000).

Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat massa, barycenter,
tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips. Namun, kedua orbit itu adalah elips
dengan satu titik fokus di barycenter. Jika rasio massanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi
Matahari, barycenternya terletak jauh di tengah obyek yang besar, dekat di titik massanya. Di dalam
contoh ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih untuk mendeteksi pemisahan barycenter dari
titik masa benda yang lebih besar. Jadi, hukum Kepler pertama secara akurat menjabarkan orbit
sebuah planet mengelilingi Matahari.

Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan Matahari, dan tidak mengenal
generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan mendiskusikan hukum di atas sehubungan dengan
Matahari dan planet-planetnya.

1. Hukum I Kepler

 “Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan matahari terletak
pada salah satu titik fokusnya.”

Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk elips, namun belum dapat
menjelaskan kedudukan planet terhadap matahari, maka muncullah hukum II Kepler. Keplpler
tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik
dengan gerak planet – planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum – hukum Keppler ini
bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak Newton .
Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum
gravitasi , hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan
Hukum Keppler.

2. Hukum II Kepler

“ Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari matahari ke
planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam waktu yang sama “.

Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet, menyapu luas juring yang
sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang paling utama dalam hukum II Keppler adalah
kecepaan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepnjang orbit yang berbemtuk
elips.

3. Hukum III Kepler

“Kuadrat periode planet mengintari matahari sebanding dengan pangkat tiga rata-rata planet dari
matahari.”

Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan secara matematis dari
hukum Gravitasi Universal dan hukum Newton tentang gerak dan gerak melingkar.
C. Ayat Al-Qur’an Mengenai Gravitasi

Al-Qur’an Surah Al-Baqarah (2) ayat 74 yang berbunyi:

Pada ayat ini terdapat kata “meluncur jatuh” yang mengisyaratkan bahwa suatu benda, di ayat ini
benda tersebut adalah air. Akan meluncur jatuh ke bawah karena takut kepada Allah swt. Yang
mengisyaratkan bahwa adanya suatu gaya yang menyebabkan benda-benda tersebut jatuh kebawah
dan gaya tersebut dianggap sebagai gaya gravitasi.

Al-Qur’an surah Saba’ (34) ayat 9 yang berbunyi:

Pada ayat ini dengan lugas menjelaskan bahwasanya jika Allah Swt. Mengkehendaki maka manusia
dan yang berada di permukaan bumi serta benda-benda yang ada di langit dapat dibenamkan oleh
Allah Swt. Ke dalam bumi. Hal ini menunjukkan akan adanya suatu gaya yang menarik benda-
benda yang berada di atas bumi dan langitnya ke dalam dasarnya (dasar bumi). Jika dikaitkan
dengan ilmu pengetahuan kita sekarang maka tidaklah salah jika kita mengaitkannya dengan gaya
gravitasi. Adapun inti dari gravitasi itu adalahinti dari suatu planet (bumi). Maha suci Allah dengan
segala Kalamnya.

D. Hubungan Gravitas dan Gravitasi

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa gravitas adalah gaya tarik-menarik yang bekerja pada
benda bermassa yang ada di wilayah bumi saja. Sedangkan gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik
antar benda bermassa yang bersifat universal contohnya gaya gravitasi antara matahari dengan
planet yang mengelilinginya serta gaya gravitasi antara bumi dengan bulan. Maka dari itu berikut
adalah dampak dari gaya tarik menarik antara bumi dengan objek luar angkasa di sekitarannya.

Air laut akan mengalami pasang dan surut dalam satu hari. Secara ilmu  fisika, bentuk
permukaan air laut memang mudah berubah apabila dikenakan gaya. Bentuk permukaan laut
di satu tempat dengan lokasi lainnya bisa berbeda akibat gaya  gravitasi bulan di tempat yang
berbeda pada laut yang beda. Hal ini mengakibatkan adanya permukaan laut yang naik
(pasang) dan adanya permukaan laut yang turun (surut). Karena bumi berotasi, maka dalam
satu hari, suatu tempat mengalami dua kali pasang dan dua kali surut.

Dikutip dari Ruang Guru, pasang surut air laut dapat dipengaruhi oleh gravitasi bulan atau
gravitasi matahari. Akan tetapi gravitasi bulan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada
gravitasi matahari karena jarak bulan lebih dekat ke bumi. Kondisi  air laut pasang terjadi
dua kali, yaitu saat bulan purnama dan bulan baru. Pada belahan bumi yang mengalami
bulan purnama, jarak air laut dengan pusat bulan lebih dekat daripada jarak pusat bumi
dengan pusat bulan.

Hal yang sama terjadi pada belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dengan
pusat bulan lebih jauh daripada jarak pusat bumi dengan pusat bulan. Ini mengakibatkan
gaya gravitasi bulan lebih kuat daripada bumi untuk menarik air laut. Air laut menjadi
sedikit lebih tinggi terhadap permukaan bumi, inilah yang disebut air laut pasang.

Lalu kapan terjadinya kondisi air laut yang surut? Kondisi ini terjadi pada belahan bumi
yang tidak mengalami bulan purnama maupun bulan baru atau disebut pasang perbani.
Peningkatan ketinggian air laut di bagian yang mengalami bulan purnama maupun bulan
baru tentunya mengambil jatah air dari belahan bumi lainnya. Hal ini menyebabkan belahan
bumi lainnya mengalami permukaan laut yang surut. Pada saat bulan separuh, air laut
surut lebih banyak terjadi karena bagian bumi tersebut berada tepat di tengah, di antara
bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru.

E. Awal Evolusi Atmosfer

Anda mungkin juga menyukai