Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR

“BUMI DALAM ALAM SEMESTA”

DISUSUN OLEH :

NOVI SULISTYA NINGSIHA12121046


SEPTIANA AYU ANANDA A12121052
ASTRI A12121058
HAMIDA PUSPARANI A12121064
MUHAMMAD FALI A12121075
NILUH YUNI KARTIKA A12121077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
A. Identify Problem (Identifikasi Masalah)

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta
kilometer atau 1 A (Astronomical Unit) . Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin
matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Bumi mempunyai diameter
sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit
ukuran gravitasi planet
lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu
Bulan.
Alam semesta merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling berharga di jagad ini,
hampir segala ilmu pengetahuan bermula dari alam semesta. melalui berbagai kajian dan
penelitian maka muncul berbagai macam interpretasi yang kemudian menjadi teori-teori
yang tentu sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Betapun banyak di antara
mereka yang telah melakukan penelitian dan telah menghasilkan berbagai teori, tapi
penelitian
terhadap alam semesta ini tidak pernah tuntas, karena alam ini tidak hentihentinya
memberikan ilmu pengetahuan pada manusia, sehingga bagi peneliti selalu mendapatkan
tambahan ilmu baru dalam setiap melakukan penelitian.

B. Analisis of the Problem (Analisis Masalah)

Adapun analisis masalah yang kami peroleh dari topik “Bumi dalam Alam Semesta” ialah
sebagai berikut.
1. Bagaimana pembentukan alam semesta dan tata surya ?
2. Apa yang dimaksud dengan bumi sebagai planet ?
3. Bagaimana struktur bumi ?
4. Bagaimana proses pembentukan benua dan Samudra ?

C. Field Studies dan Investigation

1. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya


 Pengertian Alam Semesta dan Tata Surya
Alam semesta itu sendiri mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos, para
ahli astronom menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa
dan benda –benda langit yang ada di dalamnya. Mikrokosmos adalah benda–benda yang
mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.
Sedangkan makrokosmos adalah benda–benda yang ukurannya sangat besar, misalnya
bintang, planet, galaksi. Alam semesta atau universum dalam terminologi ilmu astronomi
menyatakan bahwa alam semesta merupakan ruang angkasa dengan segala zat dan energi
yang ada didalamnya.Konsep manusia mengenai apa yang dimaksud dengan alam semesta
telah berubah secararadikal sepanjang zaman. Pada mulanya, mereka beranggapan bahwa
bumi sebagai pusat alam semesta. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa bumi hanyalah
sebuah planet, dan yakin bahwa matahari sebagai pusatnya. Kemudian mereka
menyadari bahwa matahari hanyalah sebuah bintang biasa, yang merupakan anggota
dari sebuah gugusan bintang yang disebut galaksi dan meyakini bahwa galaksi inilah yang
disebut alam semesta. Setelah itu, mereka menemukan lagi bahwa galaksi ini hanyalah
satu dari sedemikian banyak galaksi yang membentuk alam semesta. Kenyataan inilah
yang kemudian diyakini oleh manusia secara umum. Tata surya terdiri dari matahari,
sembilan planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, asteroid dsb. Planet–planet
berevolusi mengelilingi matahari dengan orbit(garis edar) yang berbentuk elips. Beberapa
planet mempunyai satelit, satelit ini berputar mengelilingi planet dan bersama dengan planet
mengelilingi matahari. Jadi tata surya merupakan sistem rotasi yang berpusat pada matahari.
Hingga kini dikenal sembilan planet sebagai anggota tata surya, yaitu Merkurius, Venus,
Mars, Bumi, Jupiter, Uranus, Saturnus, Neptunus, dan Pluto. Sebagian pendapat mengatakan
bahwa Pluto bukanlah planet, beberapa ahli astronomi percaya bahwa Pluto adalah satelit
Neptunus yang terlepas. Dari gambar planet–planet dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu :
1. Kelompok planet dalam, yaitu planet–planet yang dekat dengan matahari terdiri dari
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2. Kelompok planet luar, yaitu planet–planet yang jauh dari matahari terdiri dari Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

Bintang–bintang tidak ditemukan terpencar di ruang angkasa secara serampangan. Pada


kenyataannya, bintang–bintang berkumpul dalam pulau–pulau perbintangan yang besar dan
ruang di antara pulau–pulau tersebut tidak mengandung pulau, maka inilah yang dimaksud
dengan pengertian galaksi. Galaksi kita dikenal dengan galaksi Bima Sakti atau Milky
Way. Pada dasarnya, penamaan ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti susu. Orang
Yunani menganalogikan galaksi kita dengan tumpahan susu yang tampak putih pada malam
hari yang gelap gulita. Galaksi ini berdiameter 100.000 tahun cahaya dan mencakup
didalamnya130.000.000 bintang. Selain galaksi kita, ada beberapa galaksi lain yang bisa
diamati, antara lain :

1.Galaksi Andromeda Galaksi ini termasuk galaksi pertama yang terungkap di luar galaksi
kita. Galaksi ini lebih besar dari pada galaksi kita, demikian pula dengan bintang-
bintang yang ada di dalamnya. Diameter galaksi Andromeda adalah 40.000 tahun cahaya.
Galaksi ini pertama kali ditemukan oleh Hubble pada tahun 1923.

2.Awan Megallanic Kecil Galaksi ini terdiri dari bintang–bintang berusia tua, diameternya
sekira 25.000 tahuncahaya.

3.Awan Megallanic Besar Galaksi ini mengandung awan debu yang menutupi cahaya.
Disusun oleh bintang–bintang berusia muda dan beberapa ada yang berusia tua di sebagian
bintang yang berbentuk bulat.Dan diameternya diperkirakan berusia 40.000 tahun cahaya.

 Teori Terbentuknya Alam Semesta dan Tata Surya


Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi dan sebagai penghuni alam
semesta, selalu ingin tahu yang merupakan sifat dasar alamiah manusia untuk mencari
penjelasan tentang makna dari hal –hal yang diamati. Dengan diperolehnya berbagai pesan
dan beranekaragam cahaya dari benda langit yang sampai dibumi, sehingga menimbulkan
beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Berikut penjelasan
dari beberapa teori tentang pembentukan alam semesta.

1.Teori Keadaan Tetap (Steady-state Theory)


Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam
semesta dimanapun dan bila manapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut dikatakan
bahwa alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu, dimasa yang telah lalu sampai sekarang.
Segalasesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun galaksi–galaksi saling bergerak
menjauh satu sama lain. Teori ini juga menyatakan bahwa tiap–tiap galaksi yang terbentuk
tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu
tak terhingga besarnya dan tak terhingga pula tuanya.
Dalam kosmologi, teori keadaan tetap adalah model asal usul alam semesta yang kinisudah
tidak digunakan lagi. Dalam permodelan ini, materi baru terus menerus dibuat ketikaalam
semesta mengembang, sehingga sesuai dengan asas kosmologi sempurna. Akibatnya,
walaupun alam semesta mengembang, alam semesta tidak berubah dan tidak ada awal
maupun akhir. Walaupun populer pada awal abad ke-20, teori ini kini ditolak oleh sebagian
besar kosmolog profesional dan ilmuan lain karena bukti pengamatan menunjukkan
kebenaran model ledakan dahsyat dan usia alam semesta yang terbatas.

2.Teori ekspansi dan teori kontraksi


Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi dan
massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung Dengan diketahuinya kecepatan radial
galaksi-galaksi dengan bumi dari pemotretan hasil satelit, maka dapat disimpulkan bahwa
makin jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat pula galaksi tersebut menjauhi bumi.
Hal ini sesuai dengan garis spektra yang menuju ke panjang gelombang lebih besar yaitu
kearah merah yang disebut dengan pergeseran merah. Hasil penemuan itulah yang
menguatkan teori bahwa alam semesta selalu berekspansi dan berkontraksi. Siklus tersebut
diduga berlangsung dalam waktu30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi
serta bintang–bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari
reaksi inti hidrogen danakhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang lebih kompleks.
Sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang yang terbentuk meredup sehingga unsur–
unsur yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat
tinggi. Dengan demikian harus ada ledakan yang memulai adanya pengembangan.

3.Teori Ledakan Besar (Big-bang Theory)


Menurut teori ini, pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang
berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat dengan suhu yang sangat tinggi. Teori
ini dikembangkan berdasarkan pemikiran yang menggunakan hukum fisika dan teori
pemuaian oleh Edwin Hubble.Menurutnya, alam bersifat dinamis berasal dari titik
singularitas yang pecah dengan dentuman besar. Massa itu kemudian berserak mengembang
dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta–juta tahun, massa yang
berserak itu membentuk kelompok galaksi yang ada sekarang. Merekaterus bergerak
menjauhi titik pusatnya. Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar
dengan kerapatan yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat
kecil. Alam semesta lahir dari singularitasfisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big-bang ini
semakin menguatkan pendapat bahwa alam semestaini pada awalnya tidak ada tetapi
kemudian 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan.
Walaupun masih ada beberapa teori dan juga hipotesis yang menjelaskan tentang
pembentukan alam semesta seperti teori Nebulae atau awan kabut, teori Planetisimal,
teoriPasang Surut dll. Namun secara umum hanya dua teori yang sering dipergunakan yaitu
teoriekspansi dan teori kontraksi, kemudian teori ledakan besar.Sampai sekarang belum ada
model yang benar–benar tepat untuk menggambarkan masadepan alam semesta. Pertanyaan–
pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal yang berhubungan dengan alam semesta pada
akhirnya memang akan terjawab, tetapi setelah ituakan muncul pertanyaan–pertanyaan baru
tentang hal tersebut. Dengan demikian apabila kitabertanya tentang alam semesta maka kita
tidak akan pernah puas. Terlepas dari pada itusemua bahwa kita menyadari dan menjadikan
renungan dalam diri kita, Tuhan Maha Kuasa danMaha Hebat dalam menciptakan alam
semesta dan seluruh isinya.

 Tata Surya
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa tata surya terdiri atas matahari (pusat tatasurya),
planet–planet yang mempunyai orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet dansatelit alami
yang bergerak mengelilinginya. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa sifat yangdimiliki
oleh anggota tata surya kita.

1.Matahari
Matahari adalah pusat tata surya dengan ukuran garis tengah adalah seratus kali lebihbesar
dari pada bumi. Jarak matahari ke bumi sekira 150 juta km. Jarak matahari ke bumidisebut
satu satuan astronomi (1 sa). Sedangkan waktu yang dibutuhkan oleh sinar matahariuntuk
sampai ke bumi adalah 8, 33 menit.Matahari terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit. Bagian
kulit matahari terdiri atas lapisanfotosfera, khromosfera, dan korona. Fotosfera merupakan
gas yang dipancarkan ke segalapenjuru. Diatas fotosfera terdapat lapisan khromosfera dan
korona berada pada bagian terluardari matahari, berupa lidah api yang menyala–nyala.
Seperti bintang lainnya, matahari mengeluarkan energi hasil reaksi nuklir yang
sangatdahsyat. Pancaran energi hasil reaksi nuklir pada bagian inti menghasilkan panas
sebesar 15.000.000˚C. Bandingkan dengan suhu permukaannya yang hanya 6.000˚C.
2. Planet
Planet merupakan benda angkasa yang tidak memiliki cahaya sendiri, berbentuk bulatandan
beredar mengelilingi matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring atau pengikutplanet
dan disebut satelit yang mengelilingi planet.Dalam sistem tata surya terdapat delapan planet.
Berdasarkan urutannya dari matahari,planet–planet tersebut terdiri dari Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,dan Neptunus, beredar mengelilingi matahari pada
orbit atau garis edarnya masing–masingdalam suatu sistem tata surya.Berdasarkan massanya,
planet dalam sistem tata surya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Planet bermassa besar (superior planet), terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
b. Planet bermassa kecil (Inferior planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars

Dan berdasarkan jaraknya ke matahari planet juga terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Planet dalam (Interior), yaitu planet –planet yang jarak rata–ratanya ke matahari
lebihdekat dari jarak rata–rata bumi ke matahari atau lintasannya berada diantara
lintasanbumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk planet
dalamadalah Merkurius dan Venus.
b. Planet luar (Eksterior), yaitu planet–planet yang jarak rata–ratanya ke matahari lebih
jauh dari jarak rata–rata bumi ke matahari atau lintasannya berada diluar lintasan
bumi. Planet–planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar yaitu Mars,
Yupiter,Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Kesamaan planet dalam sistem tata surya, yaitu :

1. Berevolusi (beredar mengelilingi titik pusat gravitasi, dalam hal ini matahari
sebagaipusatnya) dan berotasi (bergasing mengelilingi pusat masa planet sendiri).
Keduanyabergerak berlawanan arah dengan jarum jam jika dilihat dari kutub utara.

2. Bentuk lapisan planet mengelilingi matahari ataupun satelit mengelilingi planet


hampirmenyerupai lingkaran. Yang mengingkari hukum ini ialah planet Merkurius
dan Pluto yang masing–masing mempunyai ke eksentrikan 0,206 dan 0,247.3.Selain
lintasannya yang sepusat(konsentris), semua lintasan tersebut terdapat padabidang
edar yang satu dengan lainnya yang hampir berhimpitan.

2. Bumi Sebagai Planet

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta
kilometer atau 1 AU (Astronomical Unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin
matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Bumi mempunyai diameter
sepanjang 12.756 kilometer. GravitasiBumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit
alami yaitu Bulan.

Bumi juga berputar pada sumbunya seperti gasing di kenal dengan rotasi, satu putaran
perlu waktu 23 jam 35 menit 9 detik. Bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengelilingi
matahari, dalam satu putaran penuh memerlukan waktu 365,25 hari. Waktu yang diperlukan
bumi mengitari matahari disebut satu tahun. Garis lintasan ini disebut orbit.

 Pengaruh Rotasi Bumi

Gerak rotasi bumi menyebabkan cahaya matahari diterima oleh bagian-bagian bumi secara
bergantian. Saat suatu bagian bumi terkena cahaya matahari, maka bagian tersebut
mengalami siang hari. Sementara, ketika bagian yang tidak terkena cahaya matahari, maka
bagian itu mengalami malam.

Akibat lain dari rotasi bumi adalah munculnya gerak semu dari matahari dan bintang. Ketika
kita melihat bintang di malam hari yang tebit dari timur dan tenggelam di barat kemudian
diganti oleh matahari yang juga muncul di timur dan menghilang di barat pada siangnya, kita
merasakan seolah-olah mereka yang bergerak mengelilingi bumi. Padahal, yang sebenarnya
bergerak adalah bumi.

Untuk menentukan tempat-tempat di bumi, dibuatlah garis-garis khayal berupa koordinat


yang terdiri atas garis lintang dan garis bujur. Rotasi bumi menyebabkan perbedaan waktu
untuk setiap perbedaan garis bujur. Garis bujur 0° di tetapkan berada di kota Greenwich,
sebuah kota di Inggris.

Waktu di kota ini biasanya disebut Greenwich Mean Time (GMT). Tempat yang yang
terletak 15° sebelah timur kota ini, memiliki waktu lebih cepat 1 jam dari GMT. Dan tempat
yang berada 15° sebelah barat dari kota itu waktunya lebih lambat 1 jam dari GMT. Dengan
kata lain, setiap berbeda 1° garis bujur, waktunya pun akan berbeda 4 menit.

 Pengaruh Revolusi Bumi

Selama bergerak, sumbu bumi membentuk sudut 23,5° terhadap garis tegak lurus pada
bidang eliptika (bidang edar bumi). Akibatnya, lama pemanasan yang diterima setiap
kutubnya berbeda-beda. Peristiwa yang merupakan pengaruh dari revolusi bumi adalah:
a. Adanya pergantian musim.
b. Perubahan lamanya siang dan malam.
c. Gerak semu matahari.
d. Perbedaan lokasi kemunculan benda langit setiap bulannya.

3. Struktur Bumi
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: Kerak bumi (crush)
merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Selimut atau selubung (mantle)
merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.Inti bumi (core), yang terdiri
dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang
terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni :
 Bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan.
 Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti
laut, danau dan sungai.
 Bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi. bagian yang
ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).

4. Pembentukan Benua dan Samudera


Asal muasal terbentuknya benua tidak terpengaruh oleh angin laut basah dan lembab. Saat ini
terdapat 7 benua di Bumi, yakni Asia, Afrika, Antartika, Amerika Selatan, Amerika Utara,
Eropa, dan Australia. Kemudian ada 4 samudra, meliputi Pasifik, Artik, Hindia, dan Atlantik.
Benua dan samudra menjadi unsur dari kerak Bumi. Karena permukaan Bumi terdiri dari
daratan dan perairan. Kemudian benua merupakan bentuk daratan, sementara bentuk
perairannya adalah samudra. Para ilmuwan telah melakukan berbagai penelitian mengenai
terbentuknya benua dan samudra dari zaman dulu. Karena, benua pada zaman dulu berbeda
dengan sekarang.

Pada zaman dahulu, benua hanya berjumlah satu yang berbentuk Pangea atau ekosistem darat
besar. Jadi, tidak sama seperti saat ini yang berjumlah tujuh. Kemudian dulu jumlah samudra
juga hanya satu saja. Sangat membentang luas dan tidak terpecah-pecah seperti saat ini. Lalu
bagaimana sejarah tentang asal muasal terbentuknya benua?

Samudra dan benua sangat penting untuk kehidupan manusia di muka Bumi. Penghuni Bumi
akan memerlukan Bumi untuk menjalani kehidupan. Sementara sumber daya laut akan
mendukung kehidupan dari manusia.

Wilayah samudra di Bumi mempunyai luas hampir 75%. Kemudian selama jutaan tahun,
benua mengalami perubahan bentuk.

D. Identify Resources & Research (Identifikasi Sumber Daya dan Penelitian)


Pada bagian ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai benua dan samudera beserta
identifikasi teori terbentuknya benua dan samudera).

Sejarah Terbentuknya Benua

Sejak pertama kali Bumi terbentuk, tidaklah seperti saat ini penampakannya. Karena untuk
saat ini terdapat 4 samudra dan 7 benua. Memang sangat sulit untuk mendapatkan kejelasan
mengenai asal muasal terbentuknya benua. Pasalnya, manusia modern di planet ini muncul
jauh sesudah masa kepemimpinan dinosaurus dan manusia purba. Melansir britannica.com,
terdapat seorang ilmuwan yang melakukan penelitian dan mengungkap mengenai sejarah
Bumi. Lalu, dia juga mengungkap teori tentang pembentukan benua. Alfred Lothar Wegener
adalah ilmuwan tersebut. Lahir di Berlin, Jerman tanggal 1 November 1880. Kemudian
meninggal November 1930 di Greenland. Ahli meteorologi dan geofisika asal Jerman
tersebut telah merumuskan pernyataan tentang hipotesis pergeseran benua. Alfred Wegener
merupakan putra seorang direktur panti asuhan dan memperoleh gelar Ph.D. di bidang
astronomi dari Universitas Berlin tahun 1905. Pada tahun 1906 hingga 1908 untuk
mempelajari sirkulasi udara kutub, melakukan ekspedisi ke Greenland. Hal tersebut ia
lakukan karena ketertarikannya pada paleoklimatologi. Dalam perjalanannya, Alfred
Wegener bertemu dengan Wladimir Koppen, seorang ahli iklim dari Jerman. Kemudian
menjadi mentornya, dan ia menikah dengan putrinya bernama Elsa tahun 1913. Antara tahun
1912 hingga 1930, ia melakukan tiga kali ekspedisi lagi ke Greenland. Ia sangat terkesan
dengan kesamaan antara garis pantai Afrika Barat dan Amerika Selatan bagian timur.
Sehingga, terdapat spekulasi jika tanah tersebut sebelumnya pernah bergabung. Mulai tahun
1910, ia mulai bermain-main dengan ide pada akhir zaman Paleozoikum. Pada saat itu asal
muasal terbentuknya benua telah membentuk satu masa besar atau superkontinen. Namun
pada akhirnya akan terpecah. Para ilmuwan lain menjelaskan tentang pemisahan benua di
dunia modern dari penurunan atau tenggelamnya sebagian besar dari superbenua atau Pangea,
yakni untuk membentuk Atlantik dan India lautan. Justru Wegener mempunyai usulan lain.
Bagian penyusun Pangea akan bergerak terpisah hingga ribuan mil secara perlahan. Selain
itu, dalam tempo periode waktu geologis yang panjang. Pergerakan ini mempunyai istilah die
Verschiebung der Kontinente atau pergeseran benua.

Teori Alfred Wegener

Wegener mempresentasikan teorinya pertama kali pada saat kuliah tahun 1912. Kemudian
asal muasal terbentuknya benua dipublikasikan secara menyeluruh pada tahun 1915. Dalam
karyanya, Die Entstehung der Kontinente und Ozeane atau asal muasal benua dan samudra.

Seiring berjalannya waktu, benua Pangea terpecah jadi dua bagian, yakni Laurasia (sebelah
utara) dan Gondwana (sebelah selatan). Hal tersebut disebabkan oleh gerak lempeng bumi
atau beberapa faktor lainnya. Kurang lebih selama 135 juta tahun, terjadinya perpecahan
benua Pangea tersebut.

Lalu benua Laurasia bergerak ke arah utara dan menjadi benua Amerika Utara untuk saat ini.
Sedangkan untuk benua Gondwana mulai terpecah menjadi beberapa bagian. Antara lain
membentuk Amerika Selatan pada bagian barat dan bagian timur membentuk benua Afrika.
Selanjutnya, teori pergeseran benua Wegener ini memenangkan beberapa penganut dalam
dekade berikutnya. Akan tetapi, postulatnya mengenai kekuatan pendorong di belakang
gerakan benua tidak masuk akal.
Sehingga tahun 1930 sebagian besar ahli geologi menolak teorinya. Pada akhirnya, teori
tersebut tenggelam selama beberapa dekade selanjutnya.

Sementara asal muasal terbentuknya benua sebagian kecil di timur membentuk India.
Pergerakan terus berlanjut dari Amerika Utara bergabung menjadi satu dengan Amerika
Selatan. Kemudian bagian Laurasia membentuk benua Asia dan Eropa.

Sedangkan pecahan berikutnya bergerak ke arah selatan dan membentuk benua Antartika.
Sementara pecahan yang menuju ke arah timur laut membentuk benua Australia. Ia telah
mencari banyak literatur ilmiah sebagai bukti yang terkait erat. Mulai dari strata batuan dan
fosil di benua yang terpisah jauh. Khususnya yang lebih banyak ditemukan di Afrika dan
Amerika.

Teori Terbentuknya Benua dan Samudra

Bumi menjadi salah satu planet yang mempunyai sifat dinamis. Hal tersebut karena akan
terus mengalami perubahan. Baik pada permukaan atau di dalam permukaannya.

Asal muasal terbentuknya benua karena terdapat lapisan batuan keras atau litosfer. Banyak
lempeng yang melayang di atas lapisan magma yang menjadi susunan terluar dari Bumi.

Litosfer merupakan gaya yang datang dari dalam Bumi, kemudian dapat menggerakkan
lempeng-lempeng. Pergerakannya pelan namun tetap aman. Jika terjadi gejala gempa
tektonik, maka akan menunjukkan sebuah pergerakan pada lempeng tersebut.

Terdapat beberapa teori pembentukan permukaan Bumi. Pertama teori apungan benua oleh
Alfred Lothar Wegener. Menyatakan jika pada mulanya terdapat Pangea dan satu samudra.

Namun seiring berjalannya waktu mengalami pergerakan secara perlahan ke arah ekuator dan
barat. Sehingga Pangea menjadi terpecah.

Teori kontraksi oleh Descartes menyatakan jika Bumi menyusut dan mengerut karena
terdapat proses pendinginan. Kemudian Harry H. Hess menyatakan teori konveksi.
Menjelaskan jika material berupa lava akan sampai ke permukaan Bumi di pematang tengah
samudra.

Selanjutnya, F. Vibe dan D. Matthews pada tahun 1963 mengemukakan teori lempeng
tektonik. Akibatnya terbentuk batasan berupa kemunculan gunung dan palung laut. Lalu
masih ada teori pergeseran dasar laut dan dua benua.
Jika sudah mengetahui asal muasal terbentuknya benua, lantas bagaimanakah dengan
samudra? Samudra mempunyai proses pembentukan yang pada dasarnya tidak terlepas dari
bentuk permukaan Bumi berupa cekungan.

Cekungan luas tersebut berisi air hingga membentuk laut atau samudra. Lalu mengapa rasa
air laut atau samudra itu asin? Jawabannya adalah karena diperoleh dari air hujan yang
mengalir dari daratan menuju laut.

Kemudian sebagian besar akan membawa material kimia. Terutama NaC1 atau Natrium
Klorida. Karena di samudra banyak terdapat gelombang, maka NaC1 akan tercampur oleh
arus. Sehingga air samudra menjadi terasa asin.

Asal muasal terbentuknya benua hanya dari satu Pengea, sama halnya dengan samudra hanya
ada satu. Akan tetapi, pecahnya daratan membuat samudra juga terpecah menjadi 4 bagian.

Luas Benua

Pangea mengalami perpecahan dan kehancuran menjadi beberapa benua baru sekitar 200
hingga 20 juta tahun silam. Secara perlahan Pangea ini pecah. Membutuhkan waktu hingga
jutaan tahun selama perpecahan Pangea terjadi hingga membentuk benua baru.

Seperti yang sudah kita ketahui saat ini, terdapat beberapa bagian benua di Bumi. Dalam
kesepakatan global terbaru, dunia terbagi menjadi 7 benua. Antara lain Eropa, Amerika
Utara, Amerika Selatan, Afrika, Asia, Antartika, dan Australia.

Untuk benua terbesar adalah Asia. Sementara benua paling kecil adalah Australia. Penyebab
Pangea terpecah adalah keadaan lempeng tektonik Bumi yang mempunyai kecenderungan
tidak stabil.

Benua mempunyai arti sebuah wilayah berupa daratan yang terhubung antara satu dengan
yang lainnya. Misalnya saja seperti perbatasan darat atau pantai yang membentuk ujung
dunia.

Sebagai contoh, benua Eropa termasuk daratan Eropa tanpa pulau seperti Inggris, Malta,
Islandia, dan Irlandia. Kemudian istilah benua Eropa ini lebih mengacu daratan Australia
tanpa Tasmania dan Nugini.
Kemudian dari sudut pandang geologis, asal muasal terbentuknya benua akan melampaui
batas tanah yang mencakup area landas kontinen atau pulau pada paparan. Sebab, landas
kontinen secara struktural menjadi bagian dari suatu benua.

Landas tepi kontinen merupakan sebuah tepi sebuah benua yang sebenarnya. Selain itu, garis
pantai yang berubah karena adanya perubahan terhadap permukaan laut.

Sementara dari segi perspektif, luas benua terdapat pulau-pulau seperti Britania Raya dan
menjadi milik Eropa. Lalu Australia dan Papua akan secara bersama membentuk sebuah
benua.

Perubahan Benua di Masa Mendatang

Tidak ada yang tahu mengenai Bumi di masa depan. Akan tetapi, untuk masa yang akan
datang, sains mempunyai prediksi yang sangat mengejutkan. Benua Bumi kemungkinan
dapat kembali bersatu lagi.

Sebab, asal muasal terbentuknya benua terjadi setiap 400 hingga 600 tahun setelah Pangea
mengalami perpecahan. Kemudian akan bersatu kembali menjadi daratan tunggal yang sangat
luas.

Kemungkinan, superkontinen Bumi akan terjadi antara 200 hingga 250 juta tahun mendatang.
Teori pergeseran benua dan lempeng tektonik menjadi gagasan kuat.

Karena terdapat beberapa bukti di lapangan, jika kerak Bumi memang sering bergeser. Rotasi
Bumi dapat mengakibatkan daratan untuk saling berdekatan satu sama lain untuk rentang
waktu ratusan juta tahun.

Akibatnya, pada satu titik Bumi akan mengalami masa yang hampir mirip dengan zaman
Permian Awal. Zaman ketika benua bergabung menjadi satu kembali. Sulit untuk
mengatakan seperti apa tampilan Pangea selanjutnya. Karena efek lempeng tektonik sangat
kecil kemungkinannya bisa teramati oleh manusia. Perpindahan tahunan lempeng tersebut
sekitar 4 cm. Akan tetapi, para peneliti telah berteori pada hasil sejumlah kemungkinan. Hasil
ledakan evolusi terjadi bila dua lempengan saling bertemu. Tabrakan tersebut akan
menimbulkan barisan gunung berapi atau pegunungan. Pergeseran paralel pada pelat
menyebabkan garis patahan tidak stabil secara seismologist. Dengan demikian, superkontinen
berikutnya dipastikan akan muncul. Lebih lanjut soal siklusnya, kemungkinan besar akan
mempunyai efek lingkungan yang dahsyat. Saat ini, kita sudah berada setengah jalan menuju
pembentukan benua baru. Hal ini apabila memang Pangea baru benar-benar membutuhkan
pembentukan selama 400 hingga 600 juta tahun. Akan tetapi, tidak ada yang tahu peradaban
manusia dan asal muasal terbentuknya benua baru di masa depan. Karena masih banyak
kemungkinan lain yang terjadi sebelum masa itu datang. Misalnya saja punahnya organisme
di Bumi akibat bencana alam yang dahsyat.

E. Tes Solutions

٠ Pembentukan alam semesta dan tata surya

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata Surya terbagi menjadi
Matahari, empat planet bagian dalam, sabukasteroid, empat planet bagian luar, dan dibagian
terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Ada beberapa teori yang mengemukakan
mengenai proses terbentuknya alam semesta dan tata surya , akan tetapi Teori pembentukan
alam semesta yang terbaik dan banyak didukung para ahli sampai sekarang adalah Teori Big
Bang. Teori ini meyakini bahwa terbentuknya alam semesta berasal dari dentuman yang
dahsyat. Teori Big Bang dikemukakan oleh Abbe Lemaitre pada tahun 1920-an.Bumi sebagai
planet. Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta
kilometer atau 1 AU (Astronomical Unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin
matahari, sinar ultra violet dan radiasi dari luar angkasa. Bumi mempunyai diameter
sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi lain, dengan gravitasi. Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami
yaitu Bulan.

٠ Struktur Bumi

Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan
gas raksasa seperti Jupiter. Struktur Bumi terbagi dalam beberapa lapisan, seperti sebuah
bawang. Bumi secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut
litosfer, lapisan bawah adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah adalah inti bumi.

٠ Pembentukan benua dan samudera

Proses terbentuknya benua dan samudra berasal dari banyak teori, akan tetapi teori yang
paling banyak dikenal yakni Teori apungan benua oleh Alfred Lothar Wegener. Menyatakan
jika pada mulanya terdapat Pangea dan satu samudra. Namun seiring berjalannya waktu
mengalami pergerakan secara perlahan ke arah ekuator dan barat sehingga Pangea menjadi
terpecah. Berdasarkan sejarah terbentuknya benua juga mempengaruhi pembagian samudera
yang diawali terbentuknya lautan luas yang di sebut Tethys , kemudian lautan tersebut
terbagi-bagi sesuai dengan pergeseran lempeng benua yang akhirnya kita ketahui adalah
lautan luas atau Samudra.

Anda mungkin juga menyukai