Disusun Oleh :
1. Laily Khukmiati
(3140001)
2. Umi Imaroh
(3140006)
BAB I
PENDAHULUAN
Pada
dasarnya
pendidikan
merupakan
media
pengembangan
perbaikan
intelektual,
kualitas
kreativitas
sumber
maupun
daya
moralitas.
manusia.
Baik
Memang
pada
pendidikan
sisi
di
(UNDP)
misalnya,
Indonesia
memiliki
nilai
rapor
cukup
menjadikan
persoalan
mendasar
adalah
hakekat
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Menurut Iskandar dan Usman Mulyadi, kurikulum adalah program
pendidikan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa, melalui program
yang direncanakan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan
belajar sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya
sesuai dengan pendidikan yang telah ditentukan.1
Melihat definisi kurikulum di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kurikulum itu merupakan segala sesuatu maupun semua pihak yang
terlibat dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk mencapai
tujuan pendidikan yang tidak terbatas pada mata pelajaran. Pengertian
kurikulum sebagaimana tercantum dalam UUSPN No.20 Tahun 2003
adalah sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu (UU No.20 Tahun 2003, Bab 1 ayat 19).
Keberhasilan kurikulum setidaknya ditentukan oleh beberapa
faktor sebagai berikut; pertama, adalah guru. Untuk keberhasilan suatu
kurikulum faktor pendidik sangat menentukan. Guru yang berkualitas
baik dapat melaksanakan tuntutan kurikulum dengan maksimal,
1Dr. Iskandar W dan Drs. Usman Mulyadi, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Jakarta:
Bina Aksara, 1988) hlm. 6
maupun
mereka
yang
dapat
mengembangkan
dengan
kurikulum
observasi
berkaitan
terhadap
masyarakat
sebelumnya
dengan
relevansi
sehingga
tentunya
sudah
diadakan
pengembangan
kurikulum
konsekuensi
logisnya
adalah
diambil
dari
masalah Ubudiyah(persoalan-persoalan
ibadah), ahwal
meliputi
al-
hukum
terhadap
realitas,
dalam
perkembangan
oleh
Peningkatan
peserta
tersebut
didik
di
dilakukan
Madrasah
dengan
Tsanawiyah
cara
SMP.
mempelajari,
dapat dilihat
sebagai berikut :
a. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan
tatacara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek
ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam
kehidupan pribadi dan sosial.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar
dan
baik,
sebagai
perwujudan
dari
ketaatan
dalam
dan
makhluk
lainnya
maupun
hubungan
dengan
lingkungannya.
Adapun organisasi bahan dan isi pelajaran dapat dilihat pada
rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran fiqih di sekolah dirumuskan
dengan
mempertimbangkan
Pendidikan
Nasional
Nomor
dan
23
me-review
Tahun
2006
Peraturan
Menteri
tentang
Standar
meningkatkan
kompetensi
lulusan
dan
mengembangkan
penjurusan
IPA,
IPS,
Bahasa
dan
Keagamaan.
pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, serta departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA,
dan MAK.
Seiring
Kebudayaan
telah
terbitnya Peraturan
(Permendikbud)
Nomor
Menteri
160
Pendidikan
Tahun
2014
dan
tentang
2013.
yang
melaksanakan
Kurikulum
2013
sejak
semester
hanya
akan
diberlakukan
mata
pelajaran
bagi
Mata
Pelajaran
yang
menjadi
kekhasan
Agama
memilih
tetap
akan
menggunakan
Kurikulum 2013 yang dimana mata pelajaran fiqih yang termasuk mata
pelajaran PAI alokasi waktunya bertambah menjadi 3 jam per-minggu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kurikulum merupakan segala sesuatu maupun semua pihak yang
terlibat dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk mencapai tujuan
pendidikan yang tidak terbatas pada mata pelajaran.
Fiqih merupakan kajian ilmu Islam yang digunakan untuk mengambil
tindakan hukum terhadap sebuah kasus tertentu dengan mengacu pada
ketentuan yang terdapat dalam syariat Islam yang ada.
Komponen tujuan Kurikulum dari Mata pelajaran Fiqih dapat dilihat sebagai
berikut :
a. Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tatacara
pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun
muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan
sosial.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan
diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun
hubungan dengan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Iskandar W dan Drs. Usman Mulyadi, 1988, Dasar-dasar Pengembangan
Kurikulum, Jakarta: Bina Aksara.
M. Kholidul Adib, 2003, Fiqh Progresif: membangun Nalar Fiqih Bervisi
Kemanusiaan, dalam Jurnal Justisia, Edisi 24 XI.