Anda di halaman 1dari 2

Materi 7 Islam Sebagai Objek Penelitian

Mata Kuliah Metode Studi Islam

PENELITIAN ILMU AGAMA

Suatu penemuan, baru dikatakan atau dianggap sebagai ilmu apabila memenuhi syarat, yaitu :

(a) dapat diamati (observable), (b) dapat diukur (measurable), dan (c) dapat dibuktikan (verifiable)

Agama merupakan salah satu gejala sosial dan budaya, penelitian keagamaan dapat dilakukan secara
kualitatif maupun kuantitatif.

Menurut beberapa ahli, ada 5 bentuk gejala agama yang harus diperhatikan, apabila kita hendak
mempelajari atau meneliti suatu agama, yaitu:

1. scripture, naskah-naskah atau sumber ajaran dan symbol-symbol agama;

2. Para penganut, pimpinan, pemuka agama, menyangkut dengan sikap, perilaku, dan penghayatan
para penganutnya;

3. Ritus-ritus, Lembaga-Lembaga, ibadah-ibadah, seperti shalat, haji, puasa, perkawinan, dan waris;

4. Alat-alat, seperti masjid, gereja, lonceng, peci, dan semacamnya;

5. Organisasi-organisasi keagamaan, tempat para penganut agama berkumpul dan berperan.

B. KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA

Manusia pada umumnya meyakini akan adanya Tuhan Sang Pencipta alam dan isinya yang wajib untuk
dipuja dan disembah. Keyakinan yang demikian itu merupakan asas dan pokok dari sebuah agama.
Manusia mempunyai ragam kebutuhan, baik kebutuhan batin maupun lahir. Akan tetapi, kebutuhan
manusia tak terbatas harus berbagi dengan yang lainnya karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh
manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia akan membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama.

Bahwa setiap umat yang ada di atas pemukaan bumi, yaitu sejak manusia itu hidup tidak bisa lepas dari
aqidah dan agama.

Fungsi Agama menurut Jalaluddin :

- Fungsi Edukatif (Pendidikan)


- Fungsi Penyelamat
- Fungsi Perdamaian
- Fungsi Kontrol Sosial, ex, kemaksiatan, kemiskinan
- Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas
- Fungsi Pembaharuan: Ex. Mesjid Agung Yogya 1897 Pembaharuan mengenai arah kiblat,
yang tadinya lurus ke Barat menjadi condong ke arah barat laut 24 derajat
- Fungsi Kreatif : Ex. Arsitektur
- Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi), Ex: usaha manusia selama tidak bertentangan
dengan agama
C. AGAMA ISLAM SEBAGAI OBJEK STUDI/PENELITIAN

Islam dewasa ini menjadi salah satu objek kajian yang sangat popular, Islam menjadi agama yang banyak
dikaji, bukan saja oleh kaum muslim sebagai pemeluknya tetapi juga dikaji oleh orang-orang luar. Ini
adalah satu bukti Islam merupakan agama yang dinamis. Hal ini karena agama Islam bukan saja mengurus
soal peribadahan yang bersifat individual tetapi dalam sejarahnya memberikan andil dan sumbangsih
terhadap peradaban umat manusia.

Mengetahui ajaran Islam adalah suatu keharusan mutlak, terlebih bagi pemeluknya. Kekeliruan-
kekeliruan pandangan terhadap agama ini merupakan buah kejahilan akan ajaran yang dikandungnya
selain faktor konflik sejarah bagi masyarakat tertentu dalam hal ini terutama nonmuslim atau orientalis
barat.

AGAMA ISLAM SEBAGAI OBJEK STUDI/PENELITIAN

Ada beberapa hal mendasar yang perlu diketahui oleh seorang muslim sebelum melakukan studi tentang
keislaman, di antaranya adalah pemahaman bahwa Islam adalah agama wahyu yang dipelajari dengan
tujuan untuk menguatkan keyakinan yang sudah ada tentang kebenarannya dan untuk memperoleh
pemahaman dan pengalaman yang benar.

Agama memiliki dua tahapan ajaran pokok yaitu

1. ajaran yang diwahyukan Allah kepada rasul-Nya berupa Alquran dan hadis,

2. merupakan ijtihad para ilmuwan atau ulama yang berusaha menafsirkan dan menginterpretasikan
kedua sumber ajaran tersebut.

Metodologi dalam studi Islam diperlukan untuk mempelajari Islam secara ilmiah dengan memfungsikan:

- Dimensi Illahiah (iman terhadap kebenaran Islam) dan

- Dimensi Insaniah (mengoptimalkan fungsi akal) melalui penelitian.

Pengkajian terhadap Islam sebagai agama, secara garis besar dapat dilakukan dari 3 Aspek, yaitu:

a. Agama dalam Studi Doktrinal/ Ajaran (studi yang berkenaan dengan ajaran atau studi tentang
sesuatu yang bersifat teoretis)

b. Agama dalam Studi Sosial (studi yang berkenaan dengan suatu gejala sosial menyangkut keadaan
masyarakat penganut agama lengkap dengan struktur, lapisan, serta berbagai gejala sosial lainnya
yang saling berkaitan)

c. Agama dalam Studi Budaya, karena agama merupakan bagian dari kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai