Anda di halaman 1dari 20

Politik Dalam

Islam
KELOMPOK 6 :
Abdan Syakuro (4193250022) PSIK C 19
Akbar Hasadi Putra Siregar (4193250003) PSIK C 19
Dinda Erliananda (4193111011) MESP 19
Ika Amelia (4193230003) PSM B 19
Karunia Putri Pohan (4191250011) PSIK C 19
Khairiyah Nurfalija Daulay (4193230001) PSM B 19
Mhd. Husairi (4193550016) PSIK C 19
Nurazizah Chaniago (4193530018) PSM A 19
Pengertian Politik Secara Umum
Politik secara umum dapat dipahami sebagai ilmu kemasyarakatan yang mempelajari aktivitas manusia
dalam kehidupan bernegara dari segala aspek seperti kekuasaan, pengaruh, kekuatan, wewenang,
kebijakan, pengaturan, pengambilan keputusan, alokasi, pemerintahan dan kepentingan.

Politik dalam pengertian yang spesifik adalah pengelolaan dan kepemiminan secara konseptual dan
aktual pada urusan komunikasi guna memperoleh tujuan-tujuan yang dapat mewujudkan kemajuan
sosial
Pengertian Politik Dalam Islam
Dalam fiqh al-siyasah (fiqih politik atau teori politik Islam), politik Islam diartikan sebagai pembantuan
Negara sesuai dengan ajaran Islam, yang berorientasi pada kemaslahatan warga, meski tak ada dalil
yang secara eksplisit dalam Alquran atau As-Sunnah tentang tindakan ini. Tentu saja hal ini bisa
dilakukan jika yang memegang kekuasaan itu adalah individu atau kelompok yang berkomitmen kepada
Islam, dan sistem kenegaraannya pun berdasarkan Islam .
Namun jika yang memegang kekuasaan ini bukan individu atau kelompok yang
committed kepada Islam, atau jika sistem kenegaraannya itu tidak berdasarkan Islam,
politik Islam berarti mengekspresikan dan memperjuangkan aspirasi umat agar kebijakan
publik (public policy) sesuai dengan ajaran Islam dan kepentingan umat Islam.
Kedudukan Politik dalam Islam
Al-Mawardi dalam bukunya al-Ahkam as-Sulthaniyyah mengemukakan pembahasan teoritis dan
idealitis menyangkut khilafah. Menurutnya, Allah adalah penguasa yang absolut bagi alam semesta
dan merupakan pokok wewenang bagi negara. Melalui surat amanat, wewenang itu didelegasikan
kepada manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi. Lembaga khilafah itu berdasarkan wahyu, yakni
pernyataan-pernyataan Al-Qur’an tentang khalifah Allah, bukan semata-mata berdasarkan akal.
Berbeda dengan al-Mawardi, Ali Abd al-Raziq dalam bukunya al-Ahkam as-
Sulthaniyyah (Islam dan Ketatanegaraan) berpendapat bahwa sistem pemerintahan
tidak disinggung-singgung oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Oleh karena itu dalam
ajaran Islam tidak terdapat ketentuan-ketentuan tentang corak negara. Nabi
Muhammad saw. hanya mempunyai tugas kerasulan.
Nilai-nilai Dasar Politik dalam
Al-Qur’an

Alquran sebagai sumber ajaran utama dan pertama


dalam Islam mengandung ajaran tentang nilai-nilai
dasar yang harus diaplikasikan dalam pengembangan
politik Islam. Nilai-nilai dasar tersebut adalah:
1. Kemestian mewujudkan persatuan dan eksatuan umat sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat al-Mu’minun ayat
52:

2. Kemestian bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah ijtihadiyah sebagaimana di dalam Al-Quran surat
asy-Syura ayat 38:
3. Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat an-
Nisa’ ayat 58:

4. Kemestian mentaati Allah, Rasulullah, dan uli al-Amr (pemegang kekuasaan) sebagimana tercantum dalam Al-Quran
surat an-Nisa’ ayat 59:
5. Keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat Islam sebagaimana tercantum dalam Al-Quran
surat al-Hujrat ayat 9:

6. Kemestian mempertahankan kedaulatan Negara dan larangan melakukan agresi dan invasi sebagaimana dalam Al-
Quran surat Al-Baqarah ayat 190:
7. Kemestian mementingkan perdamaian daripada permusuhan sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Anfal:61 :

8. Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan sebagaimana dalam Al-Quran surat
Al-Anfal:60 :
9. Keharusan menepati janji keamanan sebagaimana dalam Al-Quran surat An-Nahl:91 :

10. Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Hujrat: 13 :
11. Kemestian peredaran harta pada seluruh lapisan masyarakat sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Hasyr:7 :

12. Keharusan mengikuti prinsip-prinsip pelaksanaan hukum, dalam hal:

a) Menyedikitkan beban(taqlil al-takalif);


b) Berangsur-angsur(al-tadarruj);
c) Tidak menyulitkan (`adam al-haraj)
Tujuan Politik Islam
Para fuqahak Islam telah menggariskan 6 perkara
penting sebagai tujuan kepada sistem politik dan
pemerintahan Islam yaitu :
1. Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telahdisepakati oleh ulamak salaf daripada
kalangan umat Islam.
2. Melaksanakan proses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah dikalangan
orang-orang yang berselisih.
3. Menjaga keamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam keadaan aman dan
damai
4. Melaksanakan hukuman-hukuman yang telah ditetapkan demi melindungi hak-hak manusia.
5. Menjaga perbatasan negara dengan berbagai persenjataan bagi menghadapi kemungkinan
serangan daripada pihak luar.
6. Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang Islam.
Prinsip Dasar Politik Islam

1 2
Musyawarah Keadilan

3 4
Kebebasan Persamaan
5 Hak menghisab pihak pemerintah
6 Diwajibkan untuk memperkuat tali
silaturahmi
7 Kedaulatan tertinggi atas alam semesta
dan hukumnya hanya berada di tangan
Allah semata.
Peranan Agama dalam Mewujudkan
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Agama selain membina mental yang diperlukan dalam pembangunan, juga menentukan suksesnya
pembangunan karena menumbuhkan niat atau motivasi serta menjelaskan arah dan tujuan
pembangunan. Setiap amal berpangkal dari dan dan digerakkan oleh niat. niat merupakan dasar
motivasi yang menggerakkan, mendorong dan mempengaruhi terlaksananya pembangunan.
Oleh karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai penganut Agama, sudah tentu pandangan dan sikap
penganut agama-agama itu ditentukan oleh agama mereka. Karena itu, dalam melaksanakan
pembangunan diperlukan kesatuan pandangan dan kesatuan sikap seluruh golongan yang ada dalam
masyarakat.

Dengan kesatuan pandangan dan kesatuan sikap segala hambatan atau masalah yang timbul dalam
pelaksanaan pembangunan dapat dihadapi dan diselesaikan secara bersama. Dengan demikian
terwujud kesadaran kolektif dikalangan umat beragama, bahwa pembangunan adalah tanggung jawab
bersama.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai