Anda di halaman 1dari 2

A.

Budaya dalam Islam


1. Pengertian

Kebudayaan lahir bersamaan dengan kelahiran manusia itu sendiri. Yang mana bahwa
kebudayaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan sebagai “proses” dan kebudayaan
sebagai “suatu produk”. Alquran memandang kebudayaan merupakan suatu proses, dan
meletakkannya sebagai eksistansi hidup manusia. Kebudayaan itu sendiri merupakan suatu
totalitas kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal, hati, dan tubuh yang menyatu dalam
suatu perbuatan. Dan secara umum kebudayaan dapat dipahami sebagai hasil olah akal, budi,
cipta rasa, karsa, dan karya manusia dan tidak lepas dari nilai-nilai kemanusiaan.

Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta rasa, karsa, dan karya manusia
yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk
keberkiprahan dan berkembangnya, lalu hasil olah akal, budi, cipta rasa, dan karsa yang telah
terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah
peradaban. Dalam perkembangannya, budaya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan
yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi, nafsu hewani, yang akan merugikan diri
sendiri. Disinilah agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal
budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau peradaban Islam.

Kebudayaan itu akan terus berkembang, tidak akan pernah berhenti selama masih ada
kehidupan manusia. Segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas dan kreativitas manusia,
baik dalam konteks hubungan dengan sesamanya, maupun dengan alam lingkungannya, akan
selalu terkait dengan kebudayaan orang lain. Dan disini manusia sebagai makhluk budaya
dan makhluk sosial yang tidak akan pernah berhenti dari aktivitasnya dan tidak akan pernah
bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Kebudaan baru akan berhenti apabila manusia sudah
tidak sanggup lagi menggunakan akal budinya.

Allah swt mengutus para rasul karena akan menjadi sasaran dakwahnya adalah umat
manusia, oleh sebab itu misi utama Nabi Muhammad saw, adalah untuk memberikan
bimbingan pada umat manusia agar dalam mengembangkan kebudayaannya tidak
melepaskan diri dari nilai-nilai ketuhanan, sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya aku diutus
Allah untuk menyempurnakan akhlak”. Dengan mengawali tugasnya Nabi Muhammad saw
meletakkan dasar-dasar kebudayaan Islam yang berkembang menjadi peradaban Islam. Dan
selanjutnya kebudayaan itu berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenarannya
secara universal.

Anda mungkin juga menyukai