Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AKHLAK PRIBADI DAN KELUARGA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Al-Islam Kemuhammadiyaan III
Dosen pengampuh: Zainal Abidin,S.H,M.H

OLEH:

1. HASNA (105611113422)
2. AULIA PUTRI(105611113522)

KELAS 3D

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat


dan hidayah-Nya Kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai
cepat waktu. Makalah ini kami beri judul „‟AKHLAK PRIBADI DAN
KELUARGA‟‟Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
perkuliahan dari dosen pengampuh.Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para
pembaca.

Dalam kehidupan ini, akhlak merupakan aspek yang sangat penting.


Akhlak yang baik membentuk dasar yang kuat untuk menjalani kehidupan yang
harmonis dan bermakna. Akhlak pribadi yang baik akan tercermin dalam interaksi
dengan orang lain, sementara akhlak keluarga yang baik akan menciptakan
lingkungan yang penuh kasih sayang dan saling mendukung.

Dalam menyusun makalah ini, kami mengacu pada berbagai sumber yang
dapat dipercaya, termasuk Al-Quran dan Hadis, sebagai pedoman utama dalam
memahami dan mengaplikasikan akhlak pribadi dan keluarga dalam kehidupan
sehari-hari. Kami juga berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam dan memberikan panduan praktis bagi pembaca dalam
mengembangkan akhlak yang baik dalam kehidupan pribadi dan keluarga.

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, oleh karena itu kami
sangat terbuka untuk menerima masukan dan saran yang dapat membantu kami
dalam penyempurnaan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca dan dapat memberikan inspirasi dalam menjalani kehidupan
dengan akhlak yang mulia.

Terakhir, kami ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan berkah-Nya kepada kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan .................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Pengertian Akhlak, Akhlak Pribadi, dan Akhlak Keluarga ................................3
B. Macam-Macam Akhlak Pribadi Seorang Muslim.............................................. 4
C. Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga ..........................................................8
BAB III PENUTUPAN ..........................................................................................12
A. Kesimpulan ........................................................................................................12
B. Saran ...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era modern ini, seringkali kita melihat penurunan moral dan
akhlak yang mengkhawatirkan. Banyak kasus kejahatan, ketidakjujuran, dan
konflik keluarga yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan praktik
akhlak yang baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk kembali
memahami dan menghidupkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan pribadi dan
keluarga.
Selain itu, dalam konteks keluarga, akhlak yang baik sangat penting
untuk membentuk fondasi yang kuat dalam mendidik anak-anak. Anak-anak
adalah generasi penerus yang akan membawa perubahan di masa depan, dan
mereka akan terpengaruh oleh nilai-nilai dan akhlak yang mereka lihat dan
pelajari dari lingkungan keluarga mereka.
Keyakinan akan pentingnya mengacu pada sumber ajaran yang dapat
dipercaya, seperti Al-Quran dan Hadis, sebagai pedoman utama dalam
memahami dan mengaplikasikan akhlak pribadi dan keluarga. Dalam Islam,
akhlak yang baik adalah bagian integral dari agama dan merupakan tuntunan
yang diberikan oleh Allah SWT melalui wahyu-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, akhlak pribadi dan keluarga memiliki
peran yang sangat penting dalam membentuk karakter individu dan
membangun hubungan yang harmonis dalam keluarga. Akhlak yang baik
akan membantu individu untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab,
jujur, dan memiliki integritas. Sementara itu, akhlak keluarga yang baik akan
menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang, saling menghormati, dan
saling mendukung antar anggota keluarga. Oleh karena itu, pemahaman dan
penerapan akhlak pribadi dan keluarga menjadi sangat penting dalam
menjaga harmoni keluarga dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Akhlak, Akhlak Pribadi, dan Akhlak Keluarga?
2. Macam-macam akhlak pribadi seorang muslim?
3. Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Akhlak, Akhlak Pribadi, dan Akhlak
Keluarga
2. Untuk mengetahui Macam-macam akhlak pribadi seorang muslim
3. Untuk mengetahui Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak, Akhlak Pribadi, dan Akhlak Keluarga


1. Akhlak
Secara Bahasa Akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu jamak dari
khuluqun, yang menurut lughatdi artikan adat kebiasaan, perangai, watak,
tabiat, atau pembawaan, adab atau sopansantun, dan agama. Kata tersebut
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalaqa yang berarti
menciptakan dan khalqun yang berarti juga kejadian.Kata khalqun, erat
hubungannya dengan Khaliq yang berarti pencipta danmakhluq yang
berarti yang di ciptakan dan dari sinilah asal mula perumusan ilmuakhlak
yang merupakan koleksi urgensi yang memungkinkan timbulnya
hubungan yang baik antara Makhluk dengan Khaliq dan antara Makhluk
dengan makhluk.
Terdapat banyak hadist yang membahas mengenai akhlak. Berikut
beberapa hadist tentang akhlak dan penjelasannya.

Artinya:“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku


cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu
orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
Penjelasan:Salah satu keutamaan jika memiliki akhlak yang baik
adalah dekat dengan nabi. Dekat dengan nabi adalah salah satu nikmat
yang luar biasa. Sebab akan dijauhkan dari neraka.

3
Artinya:“Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman
(Surga) bagi seseorang yang meniggalkan perdebatan walaupun ia benar,
penjamin rumah ditengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta
walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah di Surga
paling atas bagi orang yang memiliki akhlak yang baik.” (HR. Abu
Dawud)
Penjelasan:Salah satu keutamaan jika memiliki akhlak yang baik
adalah dekat dengan nabi. Dekat dengan nabi adalah salah satu nikmat
yang luar biasa. Sebab akan dijauhkan dari neraka.

2. Akhlak Pribadi
Akhlak menurut kamus Al-munajid Akhlak adalah budi pekerti,
perangai tingkah laku atau tabiat. Menurut Dr. Ahmad Amin mengatakan
bahwa akhlak adalah kebiasaan kehendak. Jadi pengertian akhlak adalah
sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya
dan selalu ada padanya.
Akhlak pribadi terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap
dirinya disertai dengan larangan merusak, meminasakan dan menganiyaya
diri sendiri baik secara jasmani maupun secara rohani.
Akhlak pribadi merujuk pada kualitas moral dan perilaku individu
dalam interaksi dengan diri sendiri dan orang lain. Ini mencakup sikap,
nilai-nilai, etika, dan tindakan yang seseorang tunjukkan dalam kehidupan
sehari-hari. Akhlak pribadi melibatkan pengembangan karakter yang baik,
kesadaran diri, pengendalian diri, integritas, kejujuran, kerendahan hati,
kebaikan, dan empati terhadap orang lain.

3. Akhlak Keluarga
Akhlak keluarga merujuk pada nilai-nilai moral, perilaku, dan
hubungan yang baik antara anggota keluarga. Ini mencakup cara
berinteraksi, saling menghormati, mendukung, dan membangun ikatan
yang kuat antara anggota keluarga. Akhlak keluarga melibatkan kesadaran

4
tentang tanggung jawab dan kewajiban masing-masing anggota keluarga,
serta pengembangan nilai-nilai seperti kesabaran, pengertian, kerja sama,
komunikasi yang baik, saling menghormati, kejujuran, dan empati.
Akhlak keluarga yang baik mencakup mematuhi ajaran agama,
mendukung pertumbuhan spiritual, menciptakan lingkungan yang penuh
kasih sayang dan saling pengertian, serta membangun komunikasi yang
sehat di antara anggota keluarga. Akhlak keluarga yang baik juga
mencakup menjaga keharmonisan, menghormati perbedaan, dan
memprioritaskan kepentingan keluarga di atas kepentingan pribadi.
Akhlak keluarga adalah upaya bersama untuk menciptakan
lingkungan yang penuh kasih sayang, saling pengertian, dan harmonis di
antara anggota keluarga. Ini melibatkan kesadaran dan komitmen untuk
mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, serta
berusaha untuk menjadi teladan yang baik bagi anggota keluarga lainnya.
B. Macam-Macam Akhlak Pribadi Seorang Muslim
1. Berakhlak Terhadap Jasmani
a. Senantiasa Menjaga Kebersihan
Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Seorang muslim
harus bersih/ suci badan, pakaian, dan tempat, terutama saat akan
melaksanakan sholat dan beribadah kepada Allah, di samping suci dari
kotoran, juga suci dari hadas.
b. Menjaga Makan dan Minumnya
Makan dan minum merupakan kebutuhan vital bagi tubuh manusia,
jika tidak makan dan minum dalam keadaan tertentu yang normal maka
manusia akan mati.Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar
makan dan minum dari yang halal dan tidak berlebihan. Sebaiknya
sepertiga dari perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiga untuk udara.
c. Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan bagi seorang muslim adalah wajib dan
merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus

5
melaksanakan anmanah dari- Nya. Riyadhah atau latihan jasmani
sangat penting dalam penjagaan kesehatan, walau bagaimnapun
riyadhah harus tetap dilakukan menurut etika yang ditetapkan oleh
Islam. Orang mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allah
SWT daripada mukmin yang lemah.
d. Berbusana yang Islami
Manusia mempunya budi, akal dan kehormatan, sehingga bagian-
bagian badannya ada yang harus ditutupi (aurat) karena tidak pantas
untuk dilihat orang lain. Dari segi kebutuhan alaminya, badan manusia
perlu ditutup dan dilindungi dari gangguan bahaya alam sekitarnya,
seperti dingin, panas, dll. Karena itu Allah SWT memerintahkan
manusia menutup auratnya dan Allah SWT menciptakan bahan- bahan
di alam ini untuk dibuatb pakaian sebagai penutup badan.
2. Berakhlak terhadap Akal
a. Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap
muslim, sekaligus sebagai bentuk akhlak seorang muslim. Muslim yang
baik, akan memberikan porsi terhadap akalnya yakni berupa
penambahan pengetahuan dalam sepanjang hayatnya.
Seorang mu‟min, tidak hanya mencari ilmu dikarenakan sebagai
satu kewajiban, yang jika telah selesai kewajibannya maka setelah itu
sudah dan berhenti. Namun seorang mu‟min adalah yang senantiasa
menambah dan menambah ilmunya, kendatipun usia telah memakan
dirinya. Menuntut ilmu juga tidak terbatas hanya pada pendidikan
formal akademis namun dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan
dengan siapa saja.
b. Memiliki Spesialisasi Ilmu yang dikuasai
Setiap muslim perlu mempelajari hal-hal yang memang sangat
urgen dalam kehidupannya. Menurut Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi,
hal-hal yang harus dikuasai setiap muslim adalah : Al-Qur'an, baik dari
segi bacaan, tajwid dan tafsirnya, kemudian ilmu hadits,sirah dan

6
sejarah para sahabat, fikih terutama yang terkait dengan permasalahan
kehidupan, dan lain sebagainya. Setiap muslim juga harus memiliki
bidang spesialisasi yang harus ditekuninya.
c. Mengajarkan Ilmu pada Orang Lain
Termasuk akhlak muslim terhadap akalnya adalah menyampaikan
atau mengajarkan apa yang dimilikinya kepada orang yang
membutuhkan ilmunya.
d. Mengamalkan Ilmu dalam Kehidupan
Diantara tuntutan dan sekaligus akhlak terhadap akalnya adalah
merealisasikan ilmunya dalam “alam nyata.” Karena akan berdosa
seorang yang memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya.
3. Berakhlak terhadap jiwa
a. Bertaubat dan Menjauhkan Diri dari Dosa Besar
Taubat adalah meninggalkan seluruh dosa dan kemaksiatan,
menyesali perbuatan dosa yang telah lalu dan berkeinginan teguh
untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut pada waktu yang
akan datang.Adapun yang termasuk dosa-dosa besar diantaranya:
Syirik,Kufur,Nifak,Riddah, Fasik,Berzina dan menuduh orang
berzina,Membunuh manusia,dan Bersumpah palsu.
b. Bermuraqabah
Muraqabah adalah rasa kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu
diawasi oleh Allah SWT. Dengan demikian dia tenggelam dengan
pengawasan Allah dan kesempurnaan-Nya sehingga ia merasa akrab,
merasa senang, merasa berdampingan, dan menerima-Nya serta
menolak selain Dia.
c. Bermuhasabah
Yang dimaksud dengan muhasabah adalah menyempatkan diri
pada suatu waktu untuk menghitung-hitung amal hariannya. Apabila
terdapat kekurangan pada yang diwajibkan kepadanya maka
menghukum diri sendiri dan berusaha memperbaikinya. Kalau termasuk
yang harus diqadha maka mengqadhanya. Dan bila ternyata terdapat

7
sesuatu yang terlarang maka memohon ampun, menyesali dan berusaha
tidak mengulangi kembali. Muhasabah merupakan salah satu cara untuk
memperbaiki diri, membina, menyucikan, dan membersihkannya.
d. Mujahadah
Mujahadah adalah berjuang, bersungguh-sungguh, berperang
melawan hawa nafsu. Hawa nafsu senantiasa mencintai ajakan untuk
terlena, menganggur, tenggelam dalam nafsu yang mengembuskan
syahwat, kendatipun padanya terdapat kesengsaraan dan penderitaan
C. Implementasi Akhlak Terhadap Keluarga
Terkait akhlak anak terhadap orang tua mendapat perhatian khusus
dalam ajaran Islam, karena banyak ayat – ayat Al quran yang menerangkan
tentang hak kedua orang tua, anjuran untuk berbakti dan berbuat baik kepada
keduanya. Sudah sewajarnya sebagai seorang anak, wajib untuk berbakti
kepada kedua orang tua setelah takwa kepada Allah. Hal ini disebabkan
karena antara orng tua dan anak memiliki hubungan bathin yang sangat kuat
dan erat.
Kedua orang tua memiliki jasa yang sangat besar bagi kita, merekalah
yang membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan perhatian yang besar,
segala kebutuhan kita dipenuhi dari mulai kita sejak lahir hingga kita dewasa.
Orang tualah yang mendidik kita supaya bisa menjadi orang yang bahagia dan
berguna. Keduanyalah yang mengasuh dan mendidik kita dengan tulus tanpa
menginginkan imbalan sedikit pun. Oleh sebab itu, kita harus benar- benar
menjaga adab, tingkah laku atau akhlak kita kepada kedua orang. Allah
berfirman dalam surah Al-Isra‟ ayat 23 -24 :
‫سنًا ۚ ِإ اما يَ ْبيُغ اَن ِعندَكَ ْٱى ِن َب َز‬
َ ٰ ْ‫َّل ِإيااهُ َو ِب ْٲى ٰ َى ِىدَي ِْن ِإح‬ ٓ ‫ض ٰى َربُّلَ أ َ اَّل ت َ ْعبُد ُٓو ۟ا ِإ ا‬
َ َ‫۞ َوق‬
‫ف َو ََّل ت َ ْن َه ْز ُه َما َوقُو ىا ُه َما قَ ْى ًَّل َمزا‬ ٍّ ّ ُ ‫أ َ َحدُ ُه َما ٓ أ َ ْو ِم ََل ُه َما فَ َو ا تَقُو ىا ُه َما ٓ أ‬

wa qodhoo robbuka allaa ta'buduuu illaaa iyyaahu wa bil-waalidaini ihsaanaa,


immaa yablughonna 'ingdakal-kibaro ahaduhumaaa au kilaahumaa fa laa
taqul lahumaaa uffiw wa laa tan-har-humaa wa qul lahumaa qoulang kariimaa

‫يزا‬ َ ‫ٱر َح ْم ُه َما َم َما َربايَانِى‬


ً ‫ص ِغ‬ ‫ض ىَ ُه َما َجنَا َح ٱىذُّ ِّه ِمنَ ا‬
ْ ِ ّ‫ٱىزحْ َم ِة َوقُو ارب‬ ْ ‫َو‬
ْ ‫ٱخ ِف‬

8
wakhfidh lahumaa janaahaz-zulli minar-rohmati wa qur robbir-ham-humaa
kamaa robbayaanii shoghiiroo.
Artinya:“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai
Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku pada waktu kecil."
Ayat diatas menjelaskan betapa pentingnya kita dalam menghormati,
berbuat baik kepada kedua orang tua karena pengorbanan mereka yang begitu
banyak. Terlebih lagi saat keduanya mulai tua, jangan sekali-kali kita
menyakiti hati dan menyinggung keduannya. Saat berbicara maka ucapkanlah
perkataan yang baik dan sopan. Adapun bentuk penghormatan yang harus
dilakukan terhadap kedua orang tua, sebagai berikut:
1. Memanggil, berbicara, tidak mengucapkan kata kasar dan menyakiti,
panggilan yang menunjukkan rasa hormat dan menjaga nama baik
keduanya, kehormatannya dan tidak mengambil apapun milik orang tua
tanpa meminta izin terlebih dahulu.
2. Melakukan hal-hal yang meringankan mereka walaupun tanpa diperintah
dan selalu bermusyawarah dengan orang tua dalam setiap pekerjaanmu
dan meminta maaf kalau ada perselisihan paham.
3. Bersegera memenuhi panggilan keduanya dengan wajah yang berseri-seri
dengan mengeluarkan kata-kata yang lembut dan bijak, jangan membantah
dan jangan pula menyalahkan keduanya. Jika meminta sesuatu dari orang
tuamu, maka berlemah lembutlah, berterima kasihlah atas pemberiannya,
dan maafkanlah jika mereka menolak permintaanmu.
4. Menghormati kawan dan karib kerabat dari keduanya baik ketika mereka
masih hidup maupun saat sudah meninggal. Perbanyaklah melakukan

9
kunjungan terhadap orang tuamu, beri hadiah, ucapkan rasa terima kasih
atas bantuan dan kepeduliannya serta Jika kedua orang tuamu berselisih
maka bertindaklah yang bijaksana untuk mendamaikannya.
5. Jangan membantah perintah keduanya dengan mengeraskan suaramu
terhadap keduanya dan Jangan mencela mereka saat ada hal yang tidak
kamu senangi.
6. Bangunlah jika kedua orang tuamu masuk ke ruanganmu dan bantulah
kedua orang tua baik dirumah maupun ditempat kerjanya.
7. Jangan pergi sebelum mendapatkan izin dari keduanya, mintalah ridha
kepada keduanya sebelum melakukan sesuatu, karena ridha Allah terletak
pada ridah keduanya, dan murkanya Allah terletak pada murkanya orang
tua.
8. Jangan masuk ke ruangan meraka tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Jangan duduk ditempat yang lebih tinggi dari keduanya, jangan
menyelonjorkan kakimu dengan sombong di hadapan kedua orang tua
serta jangan sombong dan merasa malu akan nasib orang tuamu.Dalam
sebuah hadis diceritakan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah SAW, yang artinya : “ Ya Rasulullah, adakah sesuatu kebaikan
yang masih dapat saya kerjakan waktu ibu bapak saya sesudah keduanya
meninggal dunia? Rasulullah menjawab: „Ada, yaitu mensholatkan
jenazahnya, meminta ampun baginya, menunaikan janjinya, meneruskan
silaturahimnya, dan memuliakan sahabatnya‟.” (HR Abu Daud)
Hadis diatas menunjukkan bagaimana cara kita untuk berbuat baik
kepada orang tua yang sudah meninggal dunia dengan cara:
a. Mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya, mulai dari memandikan,
mengafani, mensholatkan sampai menguburkannya.
b. Melunasi hutang-hutangnya, melaksanakan wasiatnya dan menepati
janji-janjinya.
c. Meneruskan silaturahim yang dibina orang tua ketika masih hidup baik
dengan sanak familinya atau pun dengan teman-temannya,
menghormati dan memuliakan sahabat-sahabat dari kedua orang tua.

10
d. Mendoakan keduanya tentang kebaikan selama di dunia maupun di
alam kubur.

Perlakuan yang baik dan bijak terhadap kedua orang tua adalah salah
satu sifat/ karakter dari seorang muslim sejati. Memperlakukan kedua orang
tua dengan baik dan penuh rasa hormat merupakan salah satu ajaran yang
paling agung dalam Al-quran dan sunnah Rasul SAW.

11
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Akhlak pribadi terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap
dirinya disertai dengan larangan merusak, meminasakan dan menganiyaya
diri sendiri baik secara jasmani maupun secara rohani. Akhlak pribadi
seseorang itu ada dua macam yaitu akhlak pribadi yang baik dan akhlak
pribadi yang buruk. Aklak pribadi yang baik misalnya sidiq, iffah, amanah,
mujahadah, istiqomah, saj‟ah, tawadhu, malu, dan lain sebagainya. Akhlak
pribadi yang buruk misalnya suka berbohong, berkhianat, pantang menyerah
tidak tau mali dan lain sebagainya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi akhlak pribadi seseorang
yaitu antara lain, faktor intern yaitu faktor yang mempengaruhi dalam diri
sendiri, faktor ekstern yaitu faktor dari luar baik dari keluarga, kelpompok,
sahabat ataupun masyarakat. Oleh karena itu agar sifat pribadi seseorang
muslim selalu terjaga dengan baik ada beberapa cara agar akhlak pribadi
seseorang terbentuk baik diantaranya sebagai berikut : Akidah (Keyakinan)
Yang Benar, Berdo‟a kepada Allah SWT, Mujahadah (Perjuangan),
Muhasabah (Intropeksi Diri ), Tafakkur (Merenung) Dampak positif dari
Akhlak Mulia, Melihat dampak negatif dari akhlak tercela , Jangan Pernah
Berputus asa, Bercita – cita yang Tinggi.
Dalam kehidupan manusia akhlak merupakan faktor penting untuk
meraih kebahagiaan terutama dalam keluarga, karena melahirkan perilaku
yang menyenangkan, dan menenangkan jiwa dan menjalin hubungan yang
baik dengan Allah dan manusia.Akhlak dalam keluarga merupakan
aktualisasi sikap kasih sayang yang dikemas dengan bentuk komunikasi antar

12
anggota keluarga, sehingga terwujud hubungan yang harmonis. Anak-anak
dengan kedua orang tuanya, maupun sebaliknya, suami dan isteri yang saling
menyayangi dan menghormati.
Berbakti kepada orang tua merupakan sebuah kewajiban seorang anak
dalam menujukkan akhlak atau perilaku yang terpuji terhadap orang tuanya
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara dapat dilakukan sebagai
perwujudan rasa hormat terhadap kedua orang tua. seperti menyapa mereka
dengan santun, berbicara dengan sopan, tidak mengucapkan kata-kata yang
tidak sepantasnya, terutama jika keduanya sudah lanjut usia, disaat kita
bepergian berpamitan apabila kita menghuni di rumah yang sama, berilah
kabar tentang situasi kita dan tanyakan tentang situasi mereka melalui sarana
komunikasi jika tidak berada di rumah yang sama.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini,akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki.hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
atau dari teman-teman sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.sehingga bisa terus menghasilkan makalah yang bermanfaat bagi
semua orang.

13
DAFTAR PUSTAK A

Ilyas, Yunahar, 2009. “ Kurnia Akhlak”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


offset.Asmaran, 1992. “Pengantar Studi Akhlak”. Jakarta : Rajawali Citra
PersDarma. 2010. Akhalak pribadi. http://dafiyoe.blogspot.com/2010/11/akhlak-
pribadi.html di akses pada tanggal 20 Maret 2012 pada jam
21.00https://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab5-akhlak.pdf

Abdul Hamid, & Beni Ahmad Saebani. (2010). Ilmu Akhlak. Pustaka Setia.

Salis Irvan Fuadi, Rindi Antika, & Nur Rofiudin. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan
Akhlak dalam Keluarga: Kajian QS. alTaghabun ayat 14-15. Matan Journal of
Islam and Muslim Society, 2, 75. https://core.ac.uk/download/pdf/287239556.pdf

Yunahar Ilyas. (2004). Kuliah Akhlaq. Lembaga Pengkajian dan Pengalaman


Islam (LPPI UMY).

14

Anda mungkin juga menyukai