PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kebudayaan dapat diperoleh dengan cara belajar. Pendidikan secara praktis tak
dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan
kebudayaan sendiri, secara proses mentransfernya yang paling efektif dengan
cara pendidikan. Keduannya sangat erat sekali hubungannya karena saling
melengkapi dan mendukung antara satu dan yang lain.
Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa kita perlu mengetahui bagaimana
pengaruh dan peran kebudayaan dalam lembaga pendidikan serta proses
pendidikan itu sendiri.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: yaitu tuntutan di dalam
hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat.
Pendidikan hendaknya dilaksakan seumur hidup dan secara terpadu baik
didalam keluarga,sekolah,maupun masyarakat agar tujuannya tercapai. Ketiga-
tiganya harus seiring dan sejalan tidak bisa hanya ditumpukan pada salah
satunya. Selain itu, pendidikan adalah upaya membentuk suatu lingkungan
untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi potensi yang
dimiliki dan akan membawa perubahan yang dilebihkan dalam kebiasaan dan
sikapnya. Jadi, anak dibantu oleh guru,orangtua, dan orang yang lebih dewasa
lainnya untuk memanfaatkan potensi yang dibawa dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan dalam upaya kepribadian
yang luhur.
4
dan pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada
sejak awal peradaban umat manusia. Pendidikan merupakan salah satu unsur
kebudayaan karena prosese pendidikan pada dasarnya merupakan hakekat dari
kebudayaan itu sendiri. Berdasarkan nilai-nilai kebudayaan yang beragam,
kompleks dan terintegritas, maka suatu proses pendidikan tidak dapat dilihat
dari satu sudut saja. Tapi harus menggunakan multiple displiner..
5
Antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat erat dalam
arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yaitu nilai-nilai.
Pendidikan membuat orang berbudaya, pendidikan dan budaya bersama dan
memajukan. Makin banyak orang menerima pendidikan makin berbudaya
orang itu dan makin tinggi kebudayaan makin tinggipula pendidikan atau cara
mendidiknya. Karena ruang lingkup kebudayaan sangat luas, mencakup segala
aspek kehidupan manusia, maka pendidikan sebagai salah satu aspek
kehidupan dalam kebudayaan. Pendidikan yang terlepas dari kebudayaan akan
menyebabkan alienasi dari subjek yang dididik dan seterusnya kemungkinan
matinya kebudayaan itu sendiri. Oleh karena itu kebudayaan umum harus
diajarkan pada semua sekolah. Sedangkan kebudayaan daerah dapat dikaitkan
dengan kurikulum muatan lokal, dan kebudayaan populer juga diajarkan
dengan proporsi yang kecil. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa
pendidikan adalah bagian dari kebudayaan. Bila kebudayaan berubah maka
pendidikan juga bisa berubah dan bila pendidikan berubah akan dapat
mengubah kebudayaan. Pendidikan adalah suatu proses membuat orang
kemasukan budaya, membuat orang berprilaku mengikuti budaya yang
memasuki dirinya. Sekolah sebagai salah satu dari tempat enkulturasi suatu
budaya sesungguhnya merupakan bahan masukan bagi anak dalam
mengembangkan dirinya.
6
C. Pengaruh Kebudayaan dalam Lembaga Pendidikan
7
pendidikan. Adapun lingkungan lembaga pendidikan yang bersifat eksternal
adalah keberadaannya di luar lembaga, misalnya lingkungan masyarakat,
hubungan strktural sekolah dengan pemerintah dan interaksi pihak lembaga
dengan seluruh anak didik.
a. Kehidupan agama
b. Kehidupan berkeluarga
c. Kehidupan bermasyarakat
d. Cara berpikir dan bertindak
e. Cara menghadapi dan menyelesaikan masalah
8
tersebut dikenal dengan proses sosialisasi atau enkulturasi (proses
pembudayaan ).
9
1. Tujuan Pendidikan
2. Peserta didik
Anak bukanlah orang dewasa, sebab itu anak memiliki sifat kodrati kekanak-
kanakan yang berbeda dengan sifat hakikat kedewasaan. Anak memiliki sifat
ketergantungan yang besar kepada oran lain yang dewasa. Untuk itu, perlu
dipahami mengenai beberapa hal dari peserta didik, tingat kemampuan peserta
didik, hambatan peserta didik, dan penguasaa bahasa peserta didik
Oleh karena itu pendidikan harus memperhatikan perbedaan individual,
memberikan perhatian khusus pada anak didik yang memiliki kelainan
(berkebutuhan khusus), dan penanaman sikap bertanggung jawab kepada
peserta didik.
3. Pendidik
10
4. Isi pendidikan ( Kurikulum )
5. Metode Pendidikan
6. Evaluasi
11
hidup. Pengetahuan dasar untuk bekal hidup yang dimaksudkan di sini adalah
kebudayaan. Dikatakan demikian karena kehidupan adalah kelseluruhan dari
keadaan diri kita, totalitas dari apa yang kita lakukan sebagai manusia, yaitu
sikap, usaha, dan kerja yang harus dilakukan oleh setiap orang, menetapkan
suatu pendirian dalam tatanan kehidupan bermasyarakat yang menjadi ciri
kehidupan manusia sebagai makhluk bio-sosial.
12
BAB 3
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/22/pengertian-kebudayaan/
pada tanggal 27 Desember 2015.
http://bayumusty.blogspot.co.id/2012/12/pengaruh-kultur-terhadap-
manajemen.html pada tanggal 28 Desember 2015.
http://ridho-insight.blogspot.co.id/2011/06/pengaruh-kebudayaan-
terhadap-pendidikan.html pada tanggal 1 Januari 2016.
14