Anda di halaman 1dari 7

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Dosen Pengampu :

Dr. Drs. Sumaryadi M.Pd

Disusun oleh:

1. Fernanda Herdianto 17208241043


2.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Manusia merupakan mahluk yang berbeda dengan mahluk lainnya,


dikatakan bahwa manusia merupakan ciptaan yang “sempurna”,
dikarenakan manusia mempunyai akal, pikiran dan rasa sehingga manusia
bisa bertindak sesuai dengan pikirannya, tidak hanya berdasarkan naluri.
Karena manusia dikaruniai akal, manusia dapat mengelola isi bumi dengan
lebih teratur, seiring berjalannya waktu cara berpikir manusia semakin
berkembang dari yang mulanya bertahan hidup hingga dapat mengelola
tatanan hidup sehingga lahirlah apa yang disebut dengan kebudayaan.
Kebudayaan merupakan hasil dari cara berpikir manusia, karena manusia
merupakan mahluk yang beranekaragam, manusia memiliki cara berpikir
yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungannya atau apa yang dapat
diterima, salah satu dari cara berpikir tersebut tentang bagaimana manusia
menjalankan hidup semestinya menurut apa yang dia percayai sehingga
lahirlah apa yang disebut sebagai pandangan hidup.
Pandangan hidup merupakan salah satu dari hasil kebudayaan,
masing-masing individu mempunyai pandangan hidup yang berbeda-beda
sesuai apa yang dapat diterima, sehingga dari perbedaan tersebut
tgerciptalah berbagai paham, pandangan hidup juga tidak terlepas dari
nilai-nilai dalam kehidupan.
Banyak faktor yang memperngaruhi Perbedaan dari pandangan hidup
beberapanya dari lingkungan sekitar, orang tua, pendidikan, agama, dll,
dalam paper ini akan dibahas lebih lanjut mengenai manusia dan
pandangan hidup.

B. Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?


b. Apa itu pandangan hidup?
c. Ada berapa macam sumber-sumber dari pandangan hidup?
d. Apa saja faktor yang dapat menentukan pandangan hidup?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari Bahasa sanskerta buddayah, yaitu


bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal. Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
akal. Namun adapula yang mengartikan sebagai hasil cipta, karsa, dan rasa
(Koentjaraningrat, 1986: 181) dalam (A.Wuryani dan Purwiyastuti, 2012 :
149).
Para ahli Sosiologi dan anrtopologi membedakan kebudayaan
dalam 3 wujud yang berjenjang dari abstrak ke konkrit, yakni : 1) Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan dan sebagainya, 2)wujud kebudayaan sebagai
suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dri manusia dalam
masyarakat, 3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya
manusia. (Koetjaraningrat, 1986: 186-1870 dalam (A.Wuryani dan
Purwiyastuti, 2012 :149).

B. Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup merupakan suatu abstraksi dari pengalaman


hidup; pandangan itu dibentuk oleh suatu cara berpikir dan cara merasakan
tentang nilai-nilai, organisasi sosial, kelakuan, peristiwa-peristiwa dan
segi-segi lain daripada pengalaman; pandangan hidup adalah sebuah
pengaturan mental dari pengalaman itu dan pada gilirannya
mengembangkan suatu sikap terhadap hidup (Mulder, 1973: 35) dalam
(Siswanto, 2010: 203). Dengan kata lain pandangan hidup merupakan
wawasan manusia mengenai cara untuk menjalannkan hidup yang
berdasarkan pada nilai-nilai yang dianut oleh manusia sehingga manusia
dapat menilai baik atau buruknya sesuatu berdasarkan apa yang dia
percaya.
Pandangan hidup merupakan suatu pedoman dari manusia untuk
menjalankan hidup sebagaimana mestinya, sesuai dengan apa yang
dipercayai tentunya agar manusia dapat hidup lebih baik dan teratur.
C. Sumber pandangan hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan


tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu
terdiri dari 3 macam :

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang


mutlak kebenarannya. Pandangan ini sudah ditanamkan sejak kita
lahir, yang berasal dari orang tua kita sendiri, jika terjadi
penyimpangan dari agama, maka hukumannya yaitu sanksi non fisik
atau sosial. Indonesia merupakan negara yang dimana masyarakatnya
kebanyakan beracu pada pandangan hidup yang berasal dari agama,
tujuan dari agama yaitu agar manusia dapat menjalankan hidup dengan
lebih baik, namun tidak sedikit dari manusia yang memanfaatkan
agama sebagai senjata untuk memaksakan kehendak pada pihak lain,
dan sebagai alat politik dikarenakan agama bernilai mutlak, maka dari
itu akal sehat sangat diperlukan agar agama tidak disalahgunakan.

2. Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan


kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut. Indonesia
merupakan Negara yang menganut Idiologi pancasila namun untuk
norma, Disetiap daerah mempunyai norma yang berbeda-beda sesuai
dengan kebudayaan yang diterapkan, berdasarkan hal tersebut,
perbedaan nilai yang terkandung dalam setiap daerah dapat
dipengaruhi oleh sejarah, letak geografis dan juga oleh beberapa mitos
yang terdapat di daerah tersebut.

3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif


kebenarannya. Manusia merupakan mahluk yang berakal, dari akal ini
manusia dapat berpikir sehingga dari hasil berpikir manusia tersebut
terciptalah pandangan hidup baru yang bertujuan untuk memperbaiki
hidup manusia kearah yang lebih baik. Manusia merupakan mahluk
yang tidak puas dengan apa yang ada sehingga manusia terus
mempertanyakan apapun, dari pertanyaan itu muncul suatu jawaban
yang seharusnya dapat memusakan hasrat manusia untuk mendapatkan
hal baru, dalam pandangan hidup, manusia terus merenungkan apa
yang terbaik menurutnya untuk menjalankan hidup.
(Sumber : https://adoc.tips/manusia-dan-pandangan-hidup08bbe47a6106e7c8c763ecbee64d5df442657.html)

D. Manusia dan faktor penentu Pandangan Hidup


Pandangan hidup merpakan hal yang bersifat kodrati bagi manusia
yang berarti bahwa setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup.
Pandangan hidup berarti suatu hasil dari cara berpikir yang dapat menjadi
penuntun manusia untuk menjalani hidup dengan benar menurut mereka.
Tentu saja proses dalam mengembangkan suatu pandangan hidup itu tidak
singkat, melainkan butuh waktu yang sangat lama, seiring berjalannya
waktu manusia memiliki berbagai macam pengalaman, dari pengalaman
itulah tercipta pandangan hidup yang merupakan hasil pemikiran yang
dapat diterima oleh akal manusia sehingga kebenarannya dapat diakui.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai suatu tujuan atau cita-
cita yang ingin dicapai manusia, cita-cita merupakan salah satu bagian dari
pandangan hidup yang dapat menentukan arah tujuan dari hidup manusia,
seharusnya cita-cita merupakan suatu harapan tertinggi bagi masing-
masing orang sesuai apa yang diinginkan, cita-cita dapat diimbangi dengan
kualitas dari manusia itu, namun tidak banyak dari manusia yang hanya
memiliki cita-cita saja tanpa adanya usaha untuk menggapai cita-cita
tersebut, semakin tinggi cita-cita yang dimiliki, maka akan semakin besar
usaha yang harus dilakukan untuk menggapainya.
Dengan dikaruniai akal, maka dari itu manusia seharusnya dapat
menjadi mahluk yang mempunyai kebajikan, kebajikan inilah yang dapat
juga mempengaruhi pandangan hidup seseorang, pandangan hidup selalu
mengarah ke kebajikan atau kebaikan yang juga tidak terlepas dari moral,
norma dan nilai-nilai yang berlaku, sehingga manusia yang bajik tidak
akan menyimpang dari ketiga hal tersebut.
Pandangan hidup tentunya tidak terlepas dari keyakinan atau
kepercayaan yang ada dalam diri manusia, manusia selalu berpikir bahwa
akal merupakan karunia dari Tuhan, sehingga manusia berpikir bahwa
hidup ini untuk menjalankan perintah dari Tuhan dan menjauhi
laranganNya atau juga disebut dengan ibadah.
Usaha merupakan hal yang penting untuk mencapai cita-cita, usaha
juga merupakan faktor yang dapat menentukan pandangan hidup
seseorang, bagaimana manusia dapat berjuang sekuat tenaga itu
berdasarkan dari dorongan manusia itu sendiri untuk menggapai cita-cita
hidup kearah yang lebih baik.
BAB III

KESIMPULAN

Pandangan hidup merupakan salah satu dari hasil kebudayaan yang


merupakan suatu abstraksi dari pengalaman hidup, dibentuk oleh suatu cara
berpikir dan cara merasakan tentang nilai-nilai, organisasi sosial, kelakuan,
peristiwa-peristiwa dan segi-segi lain daripada pengalaman.

Manusia menjadikan pandangan hidup sebagai suatu pedoman untuk


menjalankan hidup sebagaimana mestinya, sesuai dengan apa yang dipercayai
tentunya agar manusia dapat hidup lebih baik dan teratur.

Terdapat 3 sumber pandangan hidup, diantaranya: a.)Agama b.) Idiologi


yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma dari Negara c.) Hasil dari
renungan manusia.

Faktor penentu pandangan hidup manusia terdiri dari : a.) Cita-cita b.)
Kebajikan c.) Usaha d.)Kepercayaan.
DAFTAR PUSTAKA

https://adoc.tips/manusia-dan-pandangan-hidup08bbe47a6106e7c8c763ecbee64d5df442657.html )

Siswanto, Dwi (2010). PENGARUH PANDANGAN HIDUP MASYARAKAT JAWA


TERHADAP MODEL KEPEMIMPINAN. Jurnal Filsafat Vol.20, No. 3, 198- 215.

Wuryani, E, Puwiyastuti,W (2012). MENUMBUHKAN PERAN SERTA


MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN DAN BENDA
CAGAR BUDAYA MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DIKAWASAN WISATA DUSUN CETO. Jurnal Satya Widya, Vol 28, No.2,
147-153

Anda mungkin juga menyukai