Anda di halaman 1dari 12

Makalah AKHLAK

KEDUDUKAN AKHLAK DALAM PROSES PENDIDIKAN

(Diajukan untuk memenuhi tugas dalam rangka mata kuliah Akhlak)

Disusun oleh :
Winda Gustine (2121161)
Elza Trina (2121162)
Febria Handayan (2121163)

DOSEN PENGAMPU : MELFA MELODI, MA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI

TAHUN AKADEMIK 2021/202


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing kami menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjuk-Nya, penyusun tidak akan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.

Makalah ini kami susun agar pembaca dapat memahami tentang kedudukan akhlak dalam
proses pendidikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang
sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Akhlak yang diampu oleh Bapak MELFA MELODI, MA

Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Disamping itu,
apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun
isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Aamiin ya robbal „alamiin.

Bukittinggi, 9 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah .................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2

A. Kedudukan Akhlak bagi manusia………………………………………2


B. Kedudukan Akhlak dalam islam .............................................................. 4
C. Pendidikan Akhlak .................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 7

A. Kesimpulan ............................................................................................. 7
B. Saran ....................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam keseluruhan ajaran islam, akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat
penting. Ajaran akhlak dalam islam sesuai dengan fitrah manusia. Manusia akan mendapatkan
kebahagian yang hakiki, bukan semua bila mengikuti nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh
Al-Qur‟an dan sunnah, dua sumber akhlak dalam islam benar-benar memelihara eksistensi
manusia sebagai makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya itu.
Ajaran akhlak menemukan bentuknya yang sempurna pada agama islam dengan titik
pangkalnya pada tuhan dan akal manusia. Agama islam pada intinya mengajak manusia agar
percaya kepada tuhan dan mengakuinya bahwa dialah pencipta, pemilik, pemelihara, pelindung,
pemberi rahmat, pengasih dan penyayang terhadap segala makhlik-nya, segala apa yang ada
didunia ini, dari gejala-gejala yang bermacam-macam dan segala makhluk yang beraneka warna,
dari biji dan binatang yang melata di bumi sampai kepala langit yang berlapis semuanya milik
tuhan, dan diatur oleh-nya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka di ambil sebuah rumusan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana kedudukan akhlak bagi manusia
2. Bagaimana kedudukan akhlak dalam kehudupan islam
3. Bagaimana pendidikan akhlak dan materi pendidikan akhlak

C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan pembuatan makalah adalah sebagai berikut:
1. Memahami kedudukan akhlak bagi manusia
2. Memahami pendidikan akhlak dan materi pendidikan akhlak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kedudukan Akhlak Bagi Manusia

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik
sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh-bangun, jaya-hancur,
sejahtera sengsara suatu bangsa, tergantung kepada bagaimana akhlak masyarakat dan
bangsanya. Apabila akhlaknya baik, akan sejahteralah lahir-batinnya, tetapi apabila akhlaknya
buruk, rusaklah lahirnya dan batinnya.
Prestasi dan akhlak memiliki integritas yang saling melengkapi dalam membentuk jiwa
generasi muda yang ideal. Sebab itu perlu peran penting seorang pendidik atau guru.
Sebagaimana kita ketahui bahwa guru agama atau
pendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk membimbing. Guru
tidak sama dengan pengajar, sebab pengajar itu hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran
kepada murid. Prestasi yang tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang pengajar apabila ia
berhasil membuat pelajar memahami dan menguasai materi pelajaran yang diajarkan kepadanya.
Tetapi seorang pendidik bukan hanya bertanggungjawab menyampaikan materi pengajaran
kepada murid saja tetapi juga membentuk kepribadian seorang anak didik bernilai tinggi.
Berangkat dari teori diatas, kehancuran di Negara kita memang disebabkan oleh orang-orang
yang berakhlak buruk, baik orang tua maupun anak remaja. Faktanya, banyak kita jumpai
perilaku masyarakat yang tidak mencerminkan akhlak yang mulia. Setiap hari, dari negeri kita
tercinta ini muncul berita korupsi, aborsi, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, pertengkaran
antar sekolah, pencopetan, pembunuhan orang tua oleh anaknya sendiri atau sebaliknya
pemerkosaan anak oleh orang tuanya dan tindakantindakan lain yang cenderung merusak dan
tentu saja mengarah pada akhlak yang tercela. Semua itu, salah satunya disebabkan oleh
derasnya arus westernisasi dan informasi negatif.
Sejalan dengan fakta yang diungkapkan di atas, hal negatif atau buruk moral anak bangsa
seraya menyebar seperti virus yang sangat membahayakan dan menular. Kejadian tersebut bukan
hanya peneliti dengar tetapi juga melihat fakta di sekolah tempat peneliti mengajar. Fakta yang
selama ini peneliti temukan bahwa moral siswa jauh mengalami penurunan dibandingkan dengan
murid-murid di era tahun 1990 an.
Hasil fakta dan dokumentasi dari guru kelas, membuktikan bahwa banyak kejadian di
sekolah ini, terhadap tingkah laku siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran moral seperti
mencuri barang koperasi, tertangkap saat menonton video porno, mingisap rokok di tempat
umum. Dan lain sebagainya.

B. Kedudukan Akhlak dalam Islam

Dalam islam, akhlak memiliki posisi yang sangat penting yaitu sebagai salah satu rukun
agama islam. Dalam kaitan ini, rasulullah SAW. Pernah ditanya, “beragama itu apa?” Beliau
menjawab, “berakhlak yang baik” (HR. Muslim). Pentingnya kedudukan akhlak dapat dilihat
ketikamelihat bahwa salah satu sumber akhlak adalah wahyu.
Akhlak memberikan peran penting bagi kehidupan, baik yang bersifat individual maupun
kolektif. Tak heran jika kemudian Al-Quran memberi penekan terhadapnya. Al-Quran
meletakkan dasar- dasar akhlak mulia. Demikian pula Al-Hadits telah memberikan porsi cukup
banyak dalam bidang akhlak. Menurut satu penelitian, dari 6000 hadist, 2000 diantaranya
berkenaan dengan akidah, sementara misalnya (4000) berkenaan dengan akhlak dan muamalah.
Ini dapat dijadikan sebagai bukti bahwa Al- Haidst, bagaimana Al-Quran, sangat memperhatikan
urusan akhlak.
Diantara hadist yang menekankan pentingnya akhak adalah sabdah rasulullah SAW.:

‫سٌُ ُه ْن ُجلُقًا‬
َ ْ‫ا َ ِم َو ُل اِل ُوؤْ هِ ٌِيْيَ اِ ْي َواًًا اَح‬
Artinya:
“mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling bagus akhlaknya.”
(H.R. At- Tirmidzi)
‫ار‬
ِ ‫صائِ ِن الٌ َه‬ ِ ‫اِى اْل ُوؤْ ِهيَ يُدْ ِركُ بِ ُجس ِْي ُجلُ ِق ِه دَ َر َجا‬
َ ‫ت قَائِ ِن اليِ ِل‬
Artinya:
“sesungguhnya, seorang mukmin akan bisa mencapai derajat shalat malam dan orang yang
puasa dengan akhlaknya yang mulia.”
(H.R. Ahmad)
Dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW. Pernah menegaskan:
ِ ْ‫ِل ُن ِّل ِدي ٍْي ُخلُ ُق ا‬
‫الءس ََْلَ ِم اْل َحيَا ُء‬
Artinya:
“setiap agama memiliki akhlak dan akhlak agama Islam adalah rasa malu.”
(H.R. Imam Malik)

Islam menuntut setiap pemeluknya untuk menjadikan Rasulullah SAW. sebagai contoh
dalam segala aspek kehidupan. Khusus dalam akhlak, Allah Swt. memuji beliau dengan diiringi
sumpah:
Artinya:
‫عظِ ٍين‬ ٍ ُ‫َو ِإًلَ لَ َعلَ ٰى ُخل‬
َ ‫ق‬
“dan sesungguhnya engkau benar- benar berbudi pekerti yang luhur.”
(Q.S. Al- Qalam [68]: 4)

Nabi Muhammad SAW. pun mengabarkan bahwa orang yang paling sempurna keimanannya di
antara umatnya adalah yang paling baik akhlaknya. Dengan demikian, seyogyanya seorang
muslim berusaha dan bersemangat untuk memiliki akhlak yang baik dan merujuk pada
Rasulullah SAW. dalam berakhlak.

Dalam kaitan dengan kedudukan akhlak Ibnu Maskawaih menerangkan,

“Islam pada hakikatnya adalah suatu aliran etika. Islam memperbaiki budi pekerti manusia
sedemikian rupa sehingga manusia sanggup menjadi anggota masyarakat pergaulan bersama.
Islam menanamkan bibit cinta kasih sayang dalam jiwa manusia.”

Paparan ini, dengan jelas menunjukan bahwa risalah Islam memperjuangkan kesempurnaa,
kebaikan, dan keutamaan akhlak. Dengan demikian, umat Islam merupakan model terbaik bagi
implementasi akhlak mulia ini, sebagaimana diperlihatkan dengan baik oleh Rasulullah SAW.
dan para pengikutnya

C. Pendidikan Akhlak dan Materi-Materi Pendidikan Akhlak


1. Pengertian

Pendidikan berasal dari kata didik,yaitu memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak
dan kecerdasan pikiran. Pendidikan akhlak dapat juga dapat diartikan sebagai berikut :
1. Perbuatan (hal, cara) mendidik;
2. (ilmu, ilmu didik, ilmu mendidik) pengetahuan tentang didik atau pendidikan;
3. Pemeliharaan(latihan- latihan) badan, batin, dan jasmani;
Pendidikan adalah proses medidik manusia dari kegelapan, kebodohan, dan penceraan
pengetahuan. Dalam arti luas pendidikan baik formal maupun inteformal meliputi segala hal
yang memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia tempat mereka
hidup.
Menurut caranya pendidikan terbagi menjadi 3 macam, yaitu
1. Pressure, yaitu pendidikan berdasarkan paksaan (secara paksa);
2. Latihan untuk membentuk kebiasaan;
3. Pendidikan dimaksutkan untuk membentuk hati nurani yang baik;
Hakikat dan tujuan pendidikan erat hubungannya dengan tanggapan hidup, demikian juga
cara-cara melakukan pendidikan dala praktek. Pendidikan dapat diwujudkan dalam berbagai cara
baik positif atau negatif.
Cara- cara positif:
1. Memberi teladan yang baik;
2. Latihan untuk membentuk kebiasaan;
3. Memberi perintah;
4. Memberi pujian
5. Hadiah.
Cara- cara negatif:
1. Mengadakan berbagai larangan;
2. Celaan dan teguran;
3. Hukuman
Pendidikan akhlak Islam diartikan sebagai latihan mental dan fisik yang menghasilkan
manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam
masyarakat selaku hamba Allah. Pendidikan akhlak Islam berarti juga menumbuhkan
personalitas (kepribadian) dan menanamkan tanggung jawab. Sebagai landasan firman Allah
surat Ali Imran Ayat 19

ِ‫ت َّللا‬ َ ‫ف الذِييَ أُوتُىا ْال ِنت‬


ِ ‫َاب ِإال ِه ْي َب ْع ِد َها َجا َء ُه ُن ْال ِع ْل ُن َب ْغيًا َب ْيٌَ ُه ْن ۗ َو َه ْي َي ْنفُ ْز ِبآ َيا‬ َ َ‫اختَل‬ ِ ْ ِ‫الدِّييَ ِع ٌْدَ َّللا‬
ْ ‫اْلس ََْل ُم ۗ َو َها‬
‫ب‬ِ ‫سا‬ َ ‫س ِزي ُع ْال ِح‬
َ َ‫فَئِى َّللا‬
”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”

Oleh karena itu, jika berpredikat muslim benar-benar menjadi penganut agama yang baik
ia harus menaati ajaran islam dan menjaga agar rahmat Allah tetap berada padadirinya. Dia harus
mampu memahami, meghayati dan mengamalkan ajarannya yang didorong oleh iman sesuai oleh
akidah Islamiah. Untuk tujuan iitulah anusia harus didik melalui proses pendidikan islam.
Pendidikann akhlak Islam merupakan sistem pendidikanyang dapat memberikan kemampuan
seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam
karena nilai-nilai islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadian.
Oleh karena Islam memedomani seluruh aspek kehidupan mnusia muslim baik duniawi
maupun ukharawi. Ditinjau dari aspek pengamalannya, pendidikan akhlak Islam berwatak
akomodatif kepada tuntutan kemajuan zaman yang ruang lingkupnya berada didalam kerangka
acuan norma-norma kihupan Islam. Jadi, pendidikan akhlak islami meupakan suatu proses
mendidik, memelihara, membentuk, dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasaan
berfikir baik yang bersifat formal maupun informal yang berdasarkan pada ajaran-ajaran Islam.
Pada sistem pendidikan Islam ini khusus memberikan pendidikan tentang akhlakul karimah agar
dapat mencerminkan kepribadian seorang muslim.

2. Pendidikan akhlak
Ada beberapa perkara yang menguatkan pendidikan akhlak dan meninggikannnya. Disini
akan dituturkan yang terpenting, ialah:
a. Meluaskan lingkungan fikiran, yang telah dinyatakan oleh “Herbert Spencer” akan
kepentingannya yang besar untuk meninggikan akhlak. Sungguh, fikiran sempit itu sumber
beberapa keburukan, dan akal yang kacau tidak dapat membuahkan akhlak yang tinggi. Kita
melihat takutnya beberapa orang disebabkan karena kurafat yang memenuhi otak mereka, dan
banyak dari suku bangsa yang biadab, berkeyaknan bahwa keadilan itu hanya di wajibkan
terhadap orang-orang suku mereka, adapun kepada lainnya tidak dikata lalim bila merampas
harta mereka atau mengalirkan darah mereka.

b. Berkawan dengan orang yang terpilih. Setengah dari yang dapat mendidik akhlak ialah
berkawan dengan orang yang terpilih, karena manusia itu suka mencontoh, seperti mencontoh
orang sekelilingnya dalam pakaian mereka, juga mencontoh dalam perbuatan mereka dan
berperangai dengan akhlak mereka.

c. Membaca dan menyelidiki perjalanan para pahlawan dan yang berfikiran luar biasa.
Sungguh perjalanan hidup mereka tergambar dihadapan pembaca dan memberi semangat untuk
mencontoh dan mengambil tauladan dari mereka. Dan yang berhubungan dengan semacam ini
ialah perumpamaan dan hikmah kiasan, yang banyak mempengaruhi jiwa dan lebih dekat dengan
fikiran.
d. Yang lebih penting memberi dorongan kepada pendidikan akhlak ialah supaya orang
mewajibkan dirinya melakukan perbuatan baik bagi umum, yang selalu diperhatikan olehnya dan
dijadikan tujuan yang harus dikerjakannya sehingga hasil. Tujuan-tujuan ini banyak, dan orang
dapat memilih menurut apa yang sesuai dengan keinginan dan kesediaannya.

e. Apa yang kita tuturkan didalam “kebiasaan” tentang menekan jiwa melakukan perbuatan
yang tidak ada maksud kecuali menundukkan jiwa, dan menderma dengan perbuatan tiap-tiap
hari dengan maksud membiasakan jiwa agar taat, dan memelihara kekuatan penolak sehingga
diterima ajakan baik dan ditolak ajakan buruk.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ahlak merupakan suatu perlakuan yang tetap sifatnya di dalam jiwa seseorang yang tidak
memerlukan daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan. Berdasarkan apa yang telah
menjadi pokok bahasan pada materi di atas, maka secara sederhana dapat di tarik sebuah
kesimpulan yaitu ahlak merupakan cerminan dari agama islam itu sendiri, dimana bila ahlak
seorang manusia mencerminkan sebuah kebaikan, kesucian, kesopanan dan lain sebagainya yang
bertujuan menggapai rido allah swt. Yang menjadi ukuran baik dan buruknya ahlak adalah
syarak, yaitu apa yang diperintahkan oleh syarak, itulah yang baik dan apa yang dilarang oleh
syarak itulah yang buruk. Perkembangan teknologi dapa mempengaruhi lingkungan serta
kebudayaan masyarakat. Apabila dalam dingkungan masyarakat tersebut tidak memiliki tembok
yang kuat, niscaya keruntuhan ahlak dan morallah yang akan terjadi. Yaitu di mulai dengan
hilangnya norma-norma dalam masyarakat tersebut.

B. Saran
Kerusakan ahlak pada manusia di sebabkan oleh pengaruh lingkungan yang semakin hari,
semakin kebarat baratan yang selalu menurutu hawa nafsu yang menggebu-gebu dalam
menggapai ataupun meraih sebuah tujuan. Namun dengan adanya pengaruh syaitan yang sangat
kuat dalam diri manusia itu sendiri, yang menjadikan tujuan yang baik, menjadi merosot kearah
keburukan yang menyesatkan kehidupan manusia baik di dunia maupun akherat. Untuk itu
marilah kita secara sadar dan bersama-sama menjalanka kaidah dan menguatkan nlai- nilai
aqidah islam dalam jiwa kita degan sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran. Cetakan ke-1. Jakarta:

AMZAH.

Amin, Ahmad. 1995. Al- Akhlak. Cetakan ke-8. Jakarta: Bulan Bintang.

Anonim. 2011. “Fungsi Akhlak Bagi Kehidupan Manusia”.

Anda mungkin juga menyukai