Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN AYAT

Q.S. ASH-SHAFF AYAT 5


diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial

Oleh :
Muhammad Irsyad Nazhif

(1303659)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG

2013

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, shalawat


serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, akhirnya
dengan ridha Allah SWT penulis dapat menyelesaikan makalah tentang kajian ayat Q.S
As-Shaff ayat 5
Penulisan makalah ini salah satunya bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
dari tutorial.
Penulis juga menghaturkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu pada penulisan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan
meskipun hasilnya masih jauh dari maksimal. Oleh karena itu saran dan kritik sangat
penulis harapkan demi perbaikan makalah yang lainnya.

Bandung, Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ 1
Daftar Isi ......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 3
1.2 Manfaat Penulisan .......................................................................................... 3
1.3 Referensi yang Digunakan ................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 4
2.1 Isi dan terjemah surah As-Shaff ayat 5................................................................ 4
2.2 Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah As-Shaff ayat 5 ............................................... 8
2.4 Keterkaitan Surah As-Shaff ayat 5..................................................................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
Daftar Pustaka ................................................................................................ 11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Al-Quran diturunkan oleh Allah kepada manusia sebagai pedoman. Pedoman dalam hal
ini mencakup berbagai arti, baik pedoman sebagai sumber hukum Islam yang pertama,
pedoman dalam beribadah, maupun pedoman dalam berdakwah. Namun, yang terjadi
dewasa ini, bukanlah al-Quran yang menjadi pedoman tertulis kehidupan mansia,
melainkan sumber tertulis lain yang dibuat manusia yang bahkan lebih banyak
mudharatnya daripada manfaatnya.
Lalu, bagaimana caranya agar kita kembali kepada al-Quran sebagai pedoman utama
manusia? Pengenalan berupa tafsiran ayat maupun maknanya bisa menjadi salah satu

cara untuk mengakrabkan diri dengan al-Quran. Sebab, penafsiran ayat-ayat al-Quran
tidak secara parsial, namun secara menyeluruh untuk menghindari kesalahan
penafsiran kadungan ayat tersebut. Mempelajari dan memahami makna dan kandungan
al-Quran merupakan kewajiban kita sebagai ummat Rasulullah SAW. Walaupun hanya
membaca saja dibolehkan, namun akan lebih afdhal jika kita juga belajar mencintai kalakalam Allah yang sangat indah ini.
Pada makalah ini penulis akan mengkaji salah satu ayat dalam Al-Quran yaitu Q.S AshShaff ayat 5.

2.

Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi manfaat penulisan adalah:


-

Mengetahui isi dan terjemahan dari Q.S Ash-Shaff ayat 5

Memahami kandungan ayat dari Q.S Ash-Shaff ayat 5

Memahami tafsir dan asbabun nuzul dari Q.S Ash-Shaff

3.

Referensi yang digunakan

Referensi yang kami ambil bersumber dari internet, sebab melalui internet akses dalam
memperoleh informasi sangat mudah, termsuk mencari sumber kajian ayat al-Quran.
Kita mengambil sumber kajian dari blog maupun website, yaitu
shirotolmustaqim.wordpress.com, pks-jepang.org, dan users6.nofeehost.com. Pada blog
yang diambil sebagai referensi berisi tafsir-tafsir Ibnu Katsir.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Isi dan Terjemahan


Artinya: Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya:` Hai kaumku, mengapa
kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu? `Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah
memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
(QS. 61:5)

2.2

Tafsir dan Asbabun Nuzul

Surat ash-Shaf terdiri dari 14 ayat yang memiliki banyak hikmah di dalamnya. Ia
bercerita tetang kesucian Allah sebagai Dzat. Ia juga bercerita tentang Musa `alaihi
salaam dan `Isa `alaihi salaam yang didustakan umatnya. Pun ia bercerita bahwa islam
adalah agama yang benar dan cahaya yang takkan padam. Serta, surat ini juga
berbicara tentang jihad, larangan untuk mundur darinya dan janji-janji Allah bagi
pelaksananya. Yang terakhir adalah yang paling berkenaan dengan sebab turunnya
surat ini. Demikian jumhur ulama.
Sebagaimana diriwayatkan dalam suatu hadits, turunnya surat ini berkenaan dengan
perkataan sahabat yaitu, Seandainya kita mengetahui amal yang paling dicintai Allah,
niscaya kami mengamalkannya. Lalu Allah pun menurunkan surat ini, sebagai jawaban
atas keingintahuan para sahabat.
Adapun tafsir Q.S Ash-Shaff ayat ke-5 dari tafsir Ibnu Katsir adalah sebagai berikut.
Allah berfirman memberitakan tentang hamba, Rasul dan Kalim-Nya, Musa bin Imran.
Musa bekata kepada kaumnya, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu
mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?

Maksudnya, mengapa kalian selalu menyakitiku padahal kalian tahu aku telah berkata
jujur tentang risalah yang aku bawa kepada kalian. Ini merupakan hiburan bagi
Rasulullah Muhammad atas apa yang menimpa kalian dari orang-orang kafir di antara
kaumnya ataupun yang lainnya.

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyampaikan kepada
kaum muslimin tentang Nabi Musa A.S. di waktu ia berkata kepada kaumnya: "Hai
kaumku, kenapa kamu sekalian menentang dan menyakitiku', sehingga kamu tidak mau
berperang di jalan Allah, padahal kamu mempercayaiku sebagai seorang Rasul yang
diutus Allah kepadamu".
Dalam ayat yang lain diterangkan bahwa Musa A.S. memerintahkan kaumnya memasuki
kota Baitulmakdis, tetapi kaumnya mengingkarinya. Allah SWT berfirman:



Artinya:
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu,
dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi
orang-orang yang merugi. Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu
ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan
memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya, jika mereka keluar daripadanya
pasti kami akan memasukinya". (Q.S Al Ma'idah: 21-22).
Ayat ini merupakan penawar hati Nabi Muhammad SAW. dan kaum muslimin agar selalu
bersabar menghadapi sikap orang-orang munafik, yang mengaku dirinya muslim, tetapi
di belakang Rasulullah SAW. mereka mengingkarinya. Sehubungan dengan itu
Rasulullah pernah bersabda "Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada
Musa yang disakiti kaumnya lebih berat dari yang terjadi pada diriku ini, tetapi ia tetap
sabar".

Allah SWT melarang kaum muslimin menyakiti hati Rasulullah SAW., seperti yang telah
dialami oleh Nabi Musa A.S. Dia berfirman:


Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang
menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka
katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan yang terhormat di sisi
Allah. (Q.S Al Ahzab: 69).
Setelah orang-orang yang mendurhakai Rasul itu berpaling dan mengingkari kebenaran,
sedangkan mereka mengetahui kebenaran itu, Allah pun memalingkan hati mereka dari
petunjuk-Nya, sehingga mereka tidak mungkin lagi mendapat petunjuk.
Allah SWT berfirman:


Artinya:
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum
pernah beriman kepadanya (Alquran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka

bergelimang dalam kesesatan yang sangat. (Q.S Al An'am: 110)

Yang dimaksud dengan Allah memalingkan hati orang-orang kafir dalam ayat ini, ialah
membiarkan dalam keadaan kesesatan. Semakin banyak kesesatan dan kemaksiatan
yang telah diperbuatnya, semakin jauh pula mereka dari petunjuk Allah, sehingga bagi
mereka sulit kembali ke jalan yang benar.
Pada akhir ayat ini Allah SWT menegaskan pernyataan-Nya di atas bahwa orang yang
telah jauh dari jalan yang benar itu, tidak mungkin lagi memperoleh taufik dan hidayah
dari pada-N. Mereka adalah orang-orang yang fasik, sedangkan Allah tidak akan
memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

2.3

Keterkaitan As-Shaff ayat 5 dengan Arsitektur

Kaitannya dengan arsitektur adalah

BAB III
KESIMPULAN

Surat Ash-shaff ayat 5 ini merupakan jawaban bagi Nabi Muhammad SAW. dan kaum
muslimin jika menghadapi orang-orang munafik. Dan pada akhir ayat ini Allah SWT
menegaskan pernyataan-Nya di atas bahwa orang yang telah jauh dari jalan Allah yang
benar itu, tidak akan mendapat hidayah lagi dari Allah. Mereka adalah orang-orang yang
fasik, sedangkan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

DAFTAR PUSTAKA

http://mystorylab.blogspot.com/2012/04/kajian-ayat-ash-shaff-ayat-5.html
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=61
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-ash-shaff-ayat-1-14.html

Anda mungkin juga menyukai