Anda di halaman 1dari 21

Makalah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Modernisasi & Westernisasi

Dosen Pengampu:
Kista Surbakti,M.Si
D
i
s
u
s
u
n
Oleh
Kelompok VI:
Ketua : Valentina Gultom 18211019
Anggota : Yenni Verauli Purba 18211021
Wisma Afarizi 18211020
Ariyani Telambanua18211022

TA 2018/2019
1
Daftar Isi
Hal
Cover .................................................................................................................................... 1
Daftar isi................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
1.3.Tujuan Penulis ........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Modernisasi .............................................................................................................. 6
2.1.1. Pengertian Modernisasi .................................................................................. 6
2.1.2. Sejarah Munculnya Modernisasi .................................................................... 7
2.1.3. Ciri-ciri Modernisasi ...................................................................................... 8
2.1.4. Syarat-syarat Modernisasi .............................................................................. 8
2.1.5. Gejala Modernisasi di Indonesia .................................................................... 9
2.1.6. Dampak Positif Dan Negatif Modernisasi......................................................10
2.1.7. Faktor Pendorong dan Penghambat Modernisasi ...........................................11
2.1.8. Contoh Modernisasi ...................................................................................... 12
2.1.9. Aktivitas Modernisasi di Indonesia dan Dunia ............................................. 13
2.2. Westernisasi ............................................................................................................. 13
2.2.1. Pengertian Westernisasi ................................................................................. 13
2.2.2. Sejarah Munculnya Westernisasi ................................................................... 14
2.2.3. Ciri-ciri Westernisasi ...................................................................................... 14
2.2.4. Dampak Positif dan Negatif Westernisasi ...................................................... 15
2.2.5. Faktor Pendorong Westernisasi ...................................................................... 16
2.2.6. Faktor-faktor yang Menimbulkan Westernisasi ............................................. 16
2.2.7. Contoh Pengaruh Westernisasi ....................................................................... 16
2.2.8. Pola Media Westernisasi ...............................................................................17
2.3. Persamaan dan Perbedaan Modernisasi dengan Westernisasi .................................. 17
2.3.1. Persamaan Modernisasi dengan Westernisasi ................................................ 17
2.3.2. Perbedaan Modernisasi dengan Westernisasi................................................. 17
2.4. Modernisasi dan Westernisasi di Indonesia .............................................................. 18

2
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................................................................. 19
3.2. Saran ........................................................................................................................20
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan zaman menuntut setiap individu untuk lebih siap lagi dalam
persaingan. Bisnis, teknologi, politik dan semua bidang menuntut setiap orang untuk
mengeluarkan kemampuan yang lebih agar bisa menjadi yang terbaik dalam persaingan
dunia internasional. Salah satu maju atau tidak nya suatu Negara dapat kita lihat dari
tingkat pendidikan dan juga kemajuan teknologi nya.
Di Indonesia sendiri banyak orang masih menilai ketika kita ingin maju, maka
budaya kita harus seperti budaya lain, hal ini lah yang perlu kita koreksi untuk
mengubah cara pandang atau berfikir tentang Modernisasi dan Westernisasi.
Modernisasi adalah Perubahan masyarakat dari masyarakat tradisional ke
masyarakat modern dalam seluruh aspek nya. Modernisasi lebih cenderung perubahan
pada cara berfikir, berperilaku, serta penguasaan teknologi informasi. Namun
modernisasi tidak sampai batas pengubah dalam segi kebudayaan yang dianut oleh suatu
masyarakat/masih menjaga tradisi.
Kemudian pengertian Westernisasi adalah Sebuah arus besar atau pola hidup
kearah budaya barat yang mempunyai jangkauan politik , sosial, kultural dan
teknologi/perubahan . Jika kita lihat dari pengertian itu sendiri, hampir mirip dengan
modernisasi, hanya saja westernisasi lebih dalam dampak yang ditimbulkan.
Di Indonesia sendiri merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan bersama
karena berdampak pada perubahan terhadap masyarakat multikultural Indonesia yang
semakin lupa akan nilai nenek moyang/luhur, budaya, norma, adat istiadat, yang
diwariskan nenek moyang kita. Setiap bangsa memiliki kepribadian/jati diri bangsa yang
berbeda-beda. Namun sekarang banyak generasi bangsa Indonesia yang bersikap
“kebarat-baratan”, dan hanya sedikit kelompok masyarakat yang masih berpegang teguh
pada budaya aslinya. Banyak masyarakat kita yang terlalu bangga dengan kebiasaan dan
adat/kebudayaan orang-orang Barat, sementara dengan adat sendiri dilupakan bahkan
malu apabila menunjukkan adat tersebut di depan umum.
Ditambah dengan minimnya peran pemerintah serta tersebar luasnya budaya
Barat melalui media-media baik cetak maupun elektronik yang menonjolkan budaya-
budaya Barat, seperti gaya makan, berpakaian, bahkan yang lebih miris lagi gaya
berpacaran yang menurut kami nilai tersebut tidak pantas jika diterapkan di Indonesia.
Dengan demikian, kita sedikit mengetahui arti dari masing-masing pengertian
tersebut, sehingga dalam pelaksanaanya kita dapat mengotrol orang-orang disekeliling
kita. Berfikir untuk maju, meningkatkan kualitas pendidikan bukan berarti meninggalkan
nilai-nilai leluhur kita, atau budaya ketimuran kita untuk lantas berperilaku selayaknya
orang-orang asing yang memang berbeda secara perilaku. Marilah kita membangun
Bangsa Indonesia menjadi lebih berkulitas dimata dunia, serta diimbangi dengan
melestarikan kebudayaan bangsa kita serta nilai-nilainya yang terkandung jangan sampai
dilupakan apalagi sampai punah.

4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud modernisasi dan weternisasi serta bagaimana sejarahnya?
2. Bagaimana ciri-ciri modernisasi dan westernisasi?
3. Bagaimana syarat modernisasi?
4. Bagaimana gejala modernisasi di Indonesia?
5. Bagaimana dampak positif dan negatif modernisasi dan westernisasi?
6. Bagaimana faktor pendorong dan pengambat modernisasi?
7. Bagaimana faktor pendorong westernisasai?
8. Bagaimana Faktor-faktor yang menimbulkan westernisasi?
9. Apa saja contoh pengaruh Westernisasi
10. Bagaimana persamaan dan perbedaan modernisasi dengan westernisasi?
11. Bagaimana modernisasi dan westernisasi di Indonesia?
12. Apa saja contoh Modernisasi?
13. Bagaimana aktivitas modernisasi di Indonesia dan Dunia?
14. Bagaimana pola dan media Westernisasi?

1.3. Tujuan Penulis


Sesuai dengan rumusan masalah diatas, penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk:
1. Mengetahui pengertian Modernisasi dan Westernisasi serta sejarahnya.
2. Mengetahuiciri-ciri modernisasidan westernisasi.
3. Mengetahui syarat-syarat suatu modernisasi.
4. Mengetahui gejala modernisasi di indonesia.
5. Mengetahui dampak positif dan negatif modernisasi dan westernisasi
6. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat Modernisasi.
7. Mengetahui faktor pendorong westernisasi.
8. Mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan westernisasi.
9. Mengetahui apa saja contoh pengaruh westernisasi.
10. Mengetahui persamaan dan perbedaan modernisasi dengan westernisasi.
11. Mengetahui modernisasi dan westernisasi di Indonesia.
12. Mengetahui apa saja contoh Modernisasi
13. Mengetahui aktivitas modernisasi yang ada di Indonesia da Dunia
14. Mengetahui pola dan media Westernisasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Modernisasi
2.1.1. Pengertian Modernisasi
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem
sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada
abad ke-17 sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar ke negara-negara
Eropa lainnya serta juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
Modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang
dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya
periode waktu masa kini.
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari
keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat
yang modern.

Berikut pengertian Modernisasi Menurut para ahli:


a. Widjojo Nitisastro,
modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional
ataupramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan
politis.
b. Soerjono Soekanto,
modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada
suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian
sebagai berikut:
• Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya
tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
• Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulanhidup
dalam masyarakat.

6
2.1.2. Sejarah munculnya Modernisasi
Teori modernisasi lahir sebagai tanggapan ilmuwan sosial Barat terhadap Perang Dunia
II. Teori ini muncul sebagai upaya Amerika untuk memenangkan perang ideologi melawan
sosialisme yang pada waktu itu sedang populer. Bersamaan dengan itu, lahirnya negara-
negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan Amerika Latin bekas jajahan Eropa melatar
belakangi perkembangan teori ini. Negara adidaya melihat hal ini sebagai peluang untuk
membantu Negara Dunia Ketiga sebagai upaya stabilitas ekonomi dan politik.
Di awal perumusannya tahun 1950-an, aliran modernisasi mencari bentuk teori dan
mewarisi pemikiran-pemikiran dari teori evolusi dan fungsionalisme. Teori evolusi dan
fungsionalisme pada waktu itu dianggap mampu menjelaskan proses peralihan masyarakat
tradisional menuju masyarakat modern di Eropa Barat, selain juga didukung oleh para pakar
yang terdidik dalam alam pemikiran struktural-fungsionalisme. Teori evolusi
menggambarkan perkembangan masyarakat sebagai gerakan searah seperti garis lurus. Kita
dapat melihatnya dalam karya-karya Spencer dan Comte. Teori fungsionalisme dari Talcott
Parsons beranggapan bahwa masyarakat tidak ubahnya seperti organ tubuh manusia yang
memiliki berbagai bagian yang saling bergantung.
Selain itu, teori modernisasi pun didukung oleh tokoh-tokoh seperti Neil Smelser dengan
teori diferensiasi strukturalnya. Smelser beranggapan dengan proses modernisasi,
ketidakteraturan struktur masyarakat yang menjalankan berbagai fungsi sekaligus akan dibagi
dalam substruktur untuk menjalankan satu fungsi yang lebih khusus. Sedangkan Rostow yang
menyatakan bahwa ada lima tahapan pembangunan ekonomi. Ia merumuskannya ke dalam
teori tahapan pertumbuhan ekonomi, yaitu tahap masyarakat tradisional, prakondisi lepas
landas, lepas landas, bergerak ke kedewasaan, dan berakhir dengan tahap konsumsi massal
yang tinggi. Di samping itu, ada beberapa varian teori modernisasi lain seperti Coleman
dengan diferensiasi dan modernisasi politik-nya, Harrod-Domar yang menekankan
penyediaan modal untuk investasi pembangunan, McClelland dengan teori need for
Achievement (n-Ach)-nya, Weber dengan “Etika Protestan”-nya, Hoselitz yang membahas
faktor-faktor nonekonomi yang ditinggalkan Rostow yang disebut faktor “kondisi
lingkungan”, dan Inkeles yang mengemukakan ciri-ciri manusia modern.

Satu hal yang menonjol dari teori ini adalah modernisasi seolah-olah tidak
memberikancelah terhadap unsur luar yang dianggap modern sebagai sumber kegagalan,
namun lebihmenekankan sebagai akibat dari dalam masyarakat itu sendiri. Alhasil faktor
eksternal menjadi terabaikan. Teori modernisasi memberikan solusi, bahwa untuk membantu
Dunia Ketiga termasuk kemiskinan, tidak saja diperlukan bantuan modal dari negara-negara
maju,tetapi negara itu disarankan untuk meninggalkan dan mengganti nilai-nilai tradisional
dan kemudian melembagakan demokrasi politik.
Karena berpatokan dengan perkembangan di Barat, modernisasi diidentikkan dengan
westernisasi. Teori ini pun kurang mampu menjawab kegagalan penerapannya di Amerika
Latin, tidak memperhatikan kondisi obyektif masyarakat, sejarah dan tradisi lama yang masih
berkembang di Negara Dunia Ketiga. Untuk menjawabnya, muncullah teori modernisasi
baru. Bila dalam teori modernisasi klasik, tradisi dianggap sebagai penghalang pembangunan,
dalam teori modernisasi baru, tradisi dipandang sebagai faktor positif pembangunan. Namun,
tetap saja baik teori modernisasi klasik, maupun baru, melihat permasalahan
pembangunanlebih banyak dari sudut kepentingan Amerika Serikat dan Negara maju lainnya.

7
2.1.3. ciri-ciri Manusia Modernisasi
Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang
mempunyai sikap modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu
sebagai berikut:
➢ Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
➢ Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya
sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap
demokrasi
➢ Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
➢ Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
➢ Percaya diri.
➢ Perhitungan.
➢ Menghargai harkat hidup manusia lain.
➢ Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
➢ Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah
sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

2.1.4. Syarat-syarat Modernisasi


Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat modernisasi. Menurut
Soerjono Soekanto, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
➢ Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat
dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
➢ Sistem administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
➢ Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau
badan tertentu seperti BPS (Badan Pusat Statistik).
➢ Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama
media massa.
➢ Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
➢ Sentralisasi wewenang dalam perencanaan social (social planning) yang tidak
mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

8
2.1.5. Gejala Modernisasi di Indonesia.
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan
manusia berikut ini:
➢ Bidang budaya
Ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh
budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar.
➢ Bidang politik
Ditandai dengan semakin banyaknya Negara yang lepas dari penjajahan, munculnya
Negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya Negara-negara demokrasi, lahirnya
lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
➢ Bidang ekonomi
Ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan
jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi
barang.
➢ Bidang social
Ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti
kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas
(kelas menengah dan kelas atas).
➢ Bidang Agama
Masyarakat Indonesia sering dikatakan sebagai masyarakat yang religius karena
warga masyarakatnya hidup dengan berpedoman pada kaidah-kaidah agama yang
dijamin dan dikuatkan dalam UUD 1945 pasal 29 ayat2 (Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
beribadat menurut agama dan kepercayaannya). Sebagai masyarakat yang religius,
modernisasi dalam kehidupan beragama sangat perlu. Modernisasi itu mencakup
modernisasi secara fisik dan non-fisik, sehingga akan terdapat keseimbangan dalam
membangun kehidupan di dunia dan di akhirat.

9
2.1.6. Dampak Positif dan Negatif Modernisasi
1. Dampak Positif
Dampak positif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut:
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir
masyarakat yang irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih
mudah dalam beraktivitas.
Serta mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembangdan
maju di waktu sekarang ini.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju
menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran
danmeningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.

2. Dampak Negatif
Dampak negatif teknologi modernisasi adalah sebagai berikut:
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat
mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai
dengan kebutuhan masing – masing.

b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan
sebagai makhluk sosial.

10
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif
yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua,
kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah
antara individu dengan individu lainnya.
Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki
kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses
modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu
satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.

e. Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan,
sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang
konsumtif.

2.1.7. Faktor pendorong dan penghambat Modernisasi


1. Faktor Pendorong Modernisasi
✓ Adanya Kontak dengan Kebudayaan
✓ Sistem pendidikam formal yang maju
✓ Sikap menghargai Hasil Karya Orang Lain
✓ Sistem Terbuka Masyarakat ( Open Stratification )
✓ Orientasi ke Masa Depan

11
2. Faktor Penghambat Modernisasi
✓ Perasaan takut akan disintegrasi
perasan ini biasanya muncul pada masyarakat yang masih memegang teguh tradisi
nenek moyangnya, sehingga modernisasi dianggap akan merusak integrasi atau
organisasi masyarakat yang telah ada sebelumnya.
✓ Kurang berkembangnya IPTEK
Masyarakat yang masih berpikiran kolot biasanya menolak adanya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
✓ Adanya vested interested ( nilai - nilai yang telah tertanam dengan sangat kuat )
✓ Adanya prasangka buruk terhadap budaya luar
✓ Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
✓ Perkembangan pendidikan yang lambat
✓ Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki
✓ Cenderung menolak terhadap hal - hal baru

2.1.8. Contoh Modernisasi.


❖ Pengetahuan
Dalam pengetahuan bias ditemukan prihal penggunaan internet sebagai literasi pada
saat ini. Bila zaman dulu penelitian-penelitian dilakukan secara manual dan dari
rujuan buku-buku akan tetapi pada saat ini aktivitas seperti menggunakan google
lebih banyak dilakukan masyarakat.
❖ Ekonomi
Dalam bidang ekonomi awalna menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
perincian secara manual akantetapi pada saat ini lebih banyak menggunakan alat-alat
computer dan internet.
❖ Transportasi
Kegiatan transportasi juga tak luput dari adanya pengaruh modernisasi dalam
masyarakat. Contoh ini misalnya menggunakan ojek yang menjadi pionir dalam
transportasi online di Indonesia
❖ Perdagangan
Modernisasi di bidang perdagangan juga bias dengan mudah kita ditemukan, misalnya
saja aktivitas beli barang-barang elektronik ataupun jasa media olx ataupun shopee.
Fenomena social inilah menjadi keadaan yang nyata bahwa perdagangan sudah
terendus dengan modernisasi.

12
2.1.9. Aktivitas Modernisasi di Indonesia dan Dunia.
Bentuk contoh modernisasi yang ada di Indonesia yang ada di Indonesia serta
masyarakat dunia yang paling sering ditemukan, misalnya saja seperti kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
• Penduduk mempergunakan facebook untuk melakukan kampanye politik
• Perhitungan hasil produksi barang dan jasa yang dilakukan peruahaan
mempergunakan teknologi computer bukan lagi mempergunakan jasa-jasa akuntan
• Perubahan pedagang keliling yang memepergunakan sepeda akan tetapi pada saat ini
menggunakan kendaraan bermotor yang bertujuan mengefesiensikan waktu yang
dipergunakan.
• Seseorang yang beragama islam memepergunakan pesawat terbang dari Indonesia
untuk pergi haji di arab Saudi yang dahulunya memepergunakan kapal laut.
• Publikasi jurnal internasional bias dilakukan secara online tanpa harus dating ke
Negara asal yang menjadi penyedianya.
• Pengguna ojek online dalam masyarakat Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan
ojek konvensional.

2.2. Westernisasi
2.2.1. Pengertian Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata western yang artinya barat. Westernisasi berarti proses
pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi
budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.

Pengertian Westernisasi menurut para ahli sebagai berikut ini:


1. Samuel P. Huntington
Menurut Samuel P. Huntington, pengertian westernisasi adalah proses di dalam
masyarakat yang mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat.
2. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, pengertian westernisasi adalah proses meniru gaya hidup orang
barat yang dilakukan masyarakat secara berlebihan dalam bentuk gaya hidup, kebiasaan,
gaya pergaulan, dan lain sebagainya. Westernisasi tidak cocok untuk diterapkan di negara
Indonesia karena masyarakat kita masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Timur.
3. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian westernisasi adalah suatu proses kehidupan yang
mengutamakan industrialisasi dan juga sistem ekonomi kapitalis sehingga kehidupannya
meniru atau berusaha sama persis dengan kehidupan masyarakat yang berada di negara
Barat.
4. Eka Gunawan
Menurut Eka Gunawan, arti westernisasi adalah suatu proses peniruan oleh suatu
masyarakat/ Negara tentang kebudayaan negara-negara barat yang dianggap lebih baik
dari pada kebudayan negara sendiri.
5. Arif Furtonutely
Menurut Arif Furtonutely, pengertian westernisasi adalah arus besar dalam dimensi
politik, sosial, kultur, budaya, pengetahuan dan seni untuk mengubah karakter kehidupan
bangsa-bangsa di dunia secara umum dan negara-negara Islam khususnya menjadi paham-
paham Barat.

13
2.2.2. Sejarah Munculnya Westernisasi
Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, orang-orang yang berpandangan Timur di
dunia Islam, mulai memodernisasi dan memperkuat tentara mereka dengan cara mengirim
kader-kadernya ke negara-negara Eropa, atau dengan mendatangkan para ahli dari Barat
untuk mengajar dan membuat perencanaan bagi kebangkitan modern. Hal ini dilakukan
dalam rangka menghadapi usaha keras orang-orang Barat dalam memperluas pengaruh
kolonialisme mereka sesudah masa kebangkitan Eropa. Perjalanan westernisasi dapat
ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui
para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir. Di bawah naungan
Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa. Kemajuan
westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai
pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M
Kemudian pada tahun 1924 M pemerintahan Turki baru yang dipimpin Kamal Ataturk
menghapus sistem khilafah Utsmaniyyah. Perubahan inilah yang menyeret Turki ke jurang
sekularisme modern. Dengan keras dan kejam gerakan westernisasi dalam segala bentuknya
dipaksakan di bumi Turki.

2.2.3. Ciri-Ciri Westernisasi

Westernisasi dapat kita ketahui dengan memperhatikan karakteristiknya di


masyarakat. Adapun ciri-ciri westernisasi adalah sebagai berikut:

1. Lifestyle atau gaya hidup masyarakat mengalami perubahan dan meniru


perkembangan yang terjadi di negara-negara Barat. Misalnya; gaya hidup mewah,
hedonisme, dan lain sebagainya.
2. Mengikuti kebiasaan sebagian masyarakat Barat dalam mengonsumsi minuman keras
dan obat-obatan terlarang.
3. Semakin maraknya pergaulan bebas dan perilaku seksual menyimpang di tengah-
tengah masyarakat.
4. Perubahan pada cara berpakaian, cara berkomunikasi, dan hubungan sosial yang
mengikuti kebiasaan di negara-negara Barat.
5. Masyarakat semakin individual karena sikap gotong-royong yang menjadi ciri khas
masyarakat Indonesia selama ini semakin terkikis.
6. Terjadinya perubahan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, mulai dari
politik, ekonomi, seni, budaya, dan lain sebagainya, yang diadopsi dari negara-negara
Barat.

14
2.2.4. Dampak Positif dan Negatif Westernisasi.
1. Dampak Positif
➢ Dengan adanya westernisasi membuat masyarakat semakin banyak unsur kebudayaan
yang masuk, hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor pendorong perubahan sosial
dalam masyarakat. Jika dilakukan dengan menjalankan sistem manajemant yang baik
maka masyarakat akan bisa membuatnya sebagai solusi dalam mengatasi
permasalahan sosial yang terjadi, akan tetapi jika tidak hal ini akan merusakan tatanan
sosial dalam masyarakat.
➢ Dapat menguasai IPTEK
➢ Terjadinya Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena
masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru.
➢ Dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang popular.
➢ Penggunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan wawasan
ilmu pengetahuan.
➢ Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTEK.

2. Dampak Negatif
➢ Westernisasi melahirkan sekularisasi.
Sekularisasi adalah mengasingkan agama dari kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Dengan ide ini masyarakat dicegah untuk melibatkan peran dan fungsi
agama dalam mengatur urusan-urusan politik.
➢ Westernisasi memunculkan demokratisasi dan liberalisasi.
Kedua paham tersebut berasal dari dunia barat, dengan adanya westernisasi secara
tidak langsung paham tersebut mempengaruhi pola dan pikiran kita dalam dunia
pemerintahan maupun perekonomian.
➢ Hilangnya tradisi dan budaya asli.
Dengan adanya westernisasi orang lebih banyak menghambakan kebudayaan-
kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri.Dapat mengakibatkan turunnya moral
penduduk suatu negara yang terkena dampak westernisasi. Misalnya, dunia malam
membuat bangsa indonesia terjebak dalam hal-hal yang bersifat negatif dan tidak
sesuai dengan etika negara indonesia.
➢ Keteraturan Sosial Terancam
Berkembangnya westernisasi dalam masyarakat akan menjadi kerusakan dalam
keteraturan sosial, kondisi ini sangat dipengaruhi pada keadaan yang berbeda dalam
kehidupan masyarakat. Banyak penyimpangan yang tidak sesuai pada akhirnya akan
menjadikan keteraturan sosial terancam.
➢ Pola interaksi sosial berubah
Selain dalam merusak keteraturan sosial dalam masyarakat, westernisasi juga akan
mempercepat pola interaksi sosial yang ada. Interaksi sosial akan bergerak searah
dengan perkembangan dan kemajuan akibat westernisasi, akibatnya norma serta nilai
yang dijalankan tidak sesuai dengan hakekathidup masyarakat Indonesia.
➢ Globalisasi menjadi tidak aman
Terjadi proses globalisasi yang tidak aman. Hal ini di dasari pada pengertian
globalisasi itu sendiri yang aka nada dalam kehidupan masyarakat sebagai proses
ekonomi dan sosial. Keadaan ini tentu saja akibat westernisasi bentuk akulturasi serta
asimilasi akan sulit di kendalikan

15
2.2.5. Faktor pendorong westernisasi

Ada beberapa faktor yang mendorong munculnya westernisasi. Faktor- faktor


pendorong tersebut antara lain :

1. Kekalahan Pasukan salib Pasukan salib telah menderita kekalahan berulang kali setelah
perang Hiththin. Orang-orang Turki Osmani menaklukan ibukota Bizantium dan pusat
gereja mereka pada tahun 1453 M. kemudian kota tersebut dijadikan ibu kota Turki dan
namanya diubah menjadi Istambul, yakni Dar al-Islam (Negara Islam). Selain itu
pasukan Islam Turki dapat sampai ke Eropa dan menggempur Wina pada tahun 1529 M.
penggempuran ini berlangsung sampai tahun 1683 M. semua itu diawali dengan jatuhnya
Andalusia yang dijadikan pusat pemerintahan dinasti Umawiyah. Peristiwa-peristiwa
tersebut mendorong munculnya westernisasi sebagai upaya menebus kekalahan yang
mereka derita selama itu.
2. Keinginan bangsa Barat untuk menguasai dunia Melalui westernisasi ini dunia barat
mecoba mempengaruhi hampir semua manusia untuk mengikuti kebudayaanya. Hal ini
dilakukan supaya tidak ada kebudayaan lain yang mempunyai karakteristik dan keunikan
tersendiri yang dapat menandingi bangsa barat oleh karena itu di bentuklah westernisasi.

2.2.6. Faktor-faktor yang menimbulkan Westernisasi.


1. Kurang pengusaan dan berkembangnya IPTEK.
2. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barangbarang luar negeri.
3. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
5. Munculnya keinginan untu mencari kebebasan, seperti Negara-negara barat.
6. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan.

2.2.7. Contoh Pengaruh Westernisasi.


▪ Mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)
▪ Gaya hidup yang glamorisasi (bermewah-mewahan)
▪ Adanya masyarakat yang menganut paham:
1. Kapitalisme
2. Hedonism
3. Sekularisme
▪ Meniru cara berpakaian gaya barat.
▪ Mencat warna rambut yang kepirang-pirangan seperti orang barat
▪ Mencampur bahasa Indonesia dengan inggris sebagai gaya bahasa.
▪ Banyaknya kosakata bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa lain (khususnya
bahasa inggris).

16
2.2.8. Pola dan Media Westernisasi.

Proses westernisasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak media dan pola
penyebarannya, misalnya melalui media pemegang kekuasaan suatu negara, majalah, televisi,
wisata, teknologi, dan lain sebagainya.

Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran westernisasi adalah teknologi


informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-lain. Proses transfer budaya
Barat ke Indonesia terjadi melalu berbagai media teknologi tersebut sehingga tanpa disadari
sebagian besar masyarakat kita akan terpengaruh oleh westernisasi.

Selain teknologi, proses westernisasi juga dapat terjadi secara besar-besaran ketika
pemerintah suatu negara mengeluarkan kebijakan yang berisi doktrin mendukung
westernisasi. Hal tersebut terjadi di negara Jepang, yaitu pada masa kekaisaran Meiji dimana
Pangeran Yorihito Higashifushimi yang merupakan salah satu pemimpin Jepang pada waktu
itu melakukan westernisasi melalui gaya berpakaian.

2.3. Persamaan dan Perbedaan Modernisasi dengan Westernisasi


2.3.1. Persamaan Modernisasi dengan Westernisasi
1. Modernisasi dan westernisasi sama-sama mempunyai kepentingan soal duniawi.
2. Sama-sama memiliki unsur-unsur dari dunia Barat.
3. Sama-sama merupakan hasil perbandingan dari berbagai aspek kehidupan manusia yang
dirasionalkan.
4. Sama-sama merupakan suatu proses perubahan dari suatu yang dianggap kurang menjadi
sesuatu yang dianggap lebih bagi penganutnya.

2.3.2. Perbedaan Modernisasi dengan Westernisasi.

Modernisasi dan westernisasi dapat dikenali perbedaannya melalui empat aspek, yaitu
pihak yang membutuhkan, keterkaitan dengan nilai agama dan budaya pribumi, esensi
perubahan, dan proses perkembangan. Berikut penjelasan lengkapnya.

❖ Pihak yang membutuhkan

Dampak modernisasi yang positif senantiasa dibutuhkan setiap negara untuk


meningkatkan produktivitas masyarakatnya, sedangkan westernisasi tidak demikian.
Siapapun dapat mengakses informasi mengenai negara Barat dan diambil manfaatnya
oleh siapapun selama orang tersebut butuh.

❖ Keterkaitan dengan nilai agama dan budaya pribumi

Modernisasi mayoritas berkisar pada bentuk-bentuk kasat mata, sehingga modernisasi


tetap dapat berlangsung tanpa mengenyampingkan nilai agama dan budaya Indonesia,
khususnya Jawa Barat. Adapun westernisasi jelas berkiblat ke negara-negara Barat yang
sudah terkenal dengan istilah “kebebasan”. Nilai-nilai kebebasan negara Barat seringkali
berbenturan dengan budaya Indonesia misalnya cara bergaul antara pria dan wanita yang
bebas. Westernisasi dengan ini bertendensi negatif karena mengenyampingkan nilai
agama dan budaya Indonesia.

17
❖ Esensi perubahan

Perbedaan modernisasi dan westernisasi selanjutnya terletak pada esensi perubahannya.


Modernisasi tidak mutlak sebagai westernisasi atau sekularisasi, sedangkan westernisasi
jelas pembaratan.

❖ Proses perkembangan

Modernisasi dalam perkembangannya bersifat lebih umum dibandingkan westernisasi


datau sekularisasi karena mencakup banyak bidang utama kehidupan sosial. Adapun
westernisasi cenderung berkembang melalui adopsi cara hidup seperti tata cara dan jenis
makanan, cara bergaul, dan sebagainya.

2.4. Modernisasi dan Westernisasi di Indonesia.


Pengaruh Modernisasi dan Westernisasi di Indonesia mulai dikenal saat bangsa-
bangsa Barat dating ke Indonesia dengan misi awa; berdagang dan mencari rempah-rempah.
Dari situlahkita mulai mengenal mata uang barat, system perekonomiannya, budayanya,
nilai-nilai kepercayaan dan religi bahkan system hukumnya pun mulai merembes ke
masyarakat Indonesia setelah misi dagang berubah menjadi penjajahan. Fakta memang
membuktikan bahwa penjajahan di satu sisi memberikan dampak positif seperti kita
mengenal pendidikan modern, system irigasi dan pertanian yang lebih modern, pemanfaatan
teknologi dalam pertanian, industry,dll. Namun di sisi lain gaya hidup Barat yang negatif juga
mulai menjelma dalam diri warga Indonesia kala itu. Di masa Kini, generasi mudalah yang
sangat cepat menerima mentah-mentah gaya hidup barat yang kapitalis, secular, tidak
mengindahkan nilai-nilai agama seperti pergaulan bebas, narkoba, miras dan seks bebas.
Inilah yang seharusnya dihindari.

Kemajuan suatu Negara dalam segala hal tentunya tak terlepas dari arus modernisasi.
Pemanfaatan iptek, semangat dan etos kerja Barat yang dinilai punya karakteristik lebih baik
harus menjadi inpirasi di dalam bekerja, harus diimplementasikan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Namun, kita bangsa Indonesia tetap harus menjunjung nilai-nilai
pancasila. Pham westernisasi yang kea rah sekularisme tentu tidak pas diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kita tetap harus mengedepankan nilai-nilai kearifan local, tradisi, adat
istiadat dan tidak mentah –mentah menerima budaya barat. Tingkat respon penerimaan
budaya Barat yang bangga dengan budaya Indonesia tiak serta merta demikian. Kita juga
harus bias menerima budaya baratyang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

18
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari


keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat
yang modern. Banyak para ahli mendefinisikaan modernisasi, namun secara garis besar kami
dapat mennyimpulkan definisi modernisasi seperti kalimat diatas.
Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang
mempunyai sikap modern. Selain dorongan modernisasi, terdapat pula syarat-syarat
modernisasi.
Modernisasi juga mempunyai dampak bagi kehidupan bermasyarakat pada
masysarakat yang menganut modernisasi. Modernisasi memiliki dampak negatif dan dampak
positif. Dampak positif modernisasi diantaranya perubahan tata nilai dan sikap,
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kehidupan yang lebih baik.
Dampak negatif dari modernisasi diantaranya pola hidup konsumtif, sikap individualistik,
gaya hidup kebarat-baratan, kesenjangan sosial, kriminalitas.
Modernisasi memiliki gejala-gelaja meliputi gejala politik, gejala sosial, gejala
budaya, gejala ekonomi yang harus ditanggapi dengan bijak.
Sedangkan Westernisasi merupakansuatu proses di mana masyarakat di negara timur
mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik,
ekonomi, gaya hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Westernisasi saat ini sangatlah mudah berkembang di Indonesia hal ini disebabkan
Karena kurangnya pengetahuan tentang IPTEK , mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia
dan tidak adanya penyaringan tehadap budaya-budaya yang masuk ke Indonesia sehingga
Westernisasi mudah berkembang dengan mudah di Indonesia.
Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik berupa
dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya yaitu perkembangan IPTEK semakin luas
dan masuknya ide-ide baru yang membuat masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan
pemuda memiliki motivasi terhadap inovatif. Dan dampak nagatifnya yaitu lunturnya jiwa
nasionalisme dan munculnya sikap hedonism,sekularisme dan konsumtif. Meski banyak
dampak positif yang di timbulkan tetap saja westernisasi itu sangat membahayakan
nasionalisme bangsa dan Negara serta hilangnya kebudayaan bangsa dan identitas bangsa.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan Modernisasi dan
Westernisasi salah satunya adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentng arti
penting nasionalisme dan melakukan penyaringan atau pemilahan budaya atau pengaruh yang
masuk di Indonesia.

19
3.2. Saran

Modernisasi dan Westernisasi memang perlu untuk kemajuan suatu wilayah, daerah,
bahkan suatu negara. Namun kita harus menanggapi modernisasi dengan bijak agar kita tidak
terjerumus ke dalam dampak-dampak atau gejala yang merugikan yang akan ditimbulkan
oleh Modernisasi dan Westernisasi. Bak dua sisi mata uang yang berbeda, disamping ada
dampak positif dari modernisasi dan westernisasi yang akan menguntungkan kita, ada juga
dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh modernisasi dan Westernisasi yang pastikan
akan mengganggu, serta merugikan kita.
Karena itu, menurut kami masyarakat hendaknya lebih selektif dalam menyaring kebudayan
modernisasi ini. Apa lagi budaya kebarat-baratan, sebagai negara yang sebagian besar
penduduknya beragama islam, hendaknya masyarakat tidak menganut budaya barat yang
tidak sesuai dengan syariat agama.

Pemerintah juga berperan penting dalam pemerataan modernisasi. Karena akan ada
banyak masalah yang ditimbulkan , misalnya karena pola hidup masyarakat yang konsumtif,
kita harus mengimpor barang untuk memenuhi permintaaan pasar dala negeri, sedangkan
daya ekspor kia rendah, hal ini kan sangat merugikan pelaku pasar di dalam negeri, seperti
kentang yang pemerintah impor, akan merugikan petani kentang karena harga kentang lokal
akan turun karena banyaknya kentang dipasaran. ini tugas kita bersama dan juga pemerintah
yang harus lebih memperhatikan rakyat kecil. Kita juga harus lebih mencintai produk-produk
dalam negeri. Jika kerugian akan terus menerus melanda pelaku pasar dalam negeri, maka
akan banyak pelaku pasar yang gulung tikar, banyak pekerja yang akan menganggur, ini akan
menimbulkan kriminalitas. Maka dari itu para pelaku pasar diminta untuk lebih kreatif dalam
menciptakan dan memasarakan produk dan jasa dalam negeri di nasional maupuun dikancah
internasional.

Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat bekesinbungan dengan baik,
yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus
benar-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Masyarakat juga tidak seharusnya bersikap individualistik. Karena kita hidup bermasyarakat
dan kita adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan, kita harus memiliki rasa kepedulian
terhadap sesama.Sebagai warga Negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan budaya
asli kita walaupun kita menyukai atau meras budaya barat lebih modern,budaya Indonesia
juga tidak kalah dengan budaya barat. Indonesia memiliki banyak hasil karya seperti: batik,
lagu-lagu daerah, bahasa daerah dan lain-lain. Kita juga perlu menerapkan upaya-upaya
pencegahan dari dari dampak negatif modernisasi dan westernisasi supaya tidak ada
penyesalan dikemudian hari.

20
Daftar Pustaka
http://hasanbasrialkanjiyany.blogspot.com/2014/10/makalah-modernisasi.html
http://evanursaadah.blogspot.com/2013/09/makalah-modernisasi.html
http://ilhamaulani.blogspot.com/2015/04/makalah-teori-modernisasi.html

http://fpribadi45.blogspot.com/2014/01/persamaan-westernisasi-dengan.html
http://ruanasagita.blogspot.com/2018/09/6-faktor-penyebab-westernisasi.html
https://materiips.com/perbedaan-modernisasi-dan-westernisasi
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-westernisasi.html
Surbakti, K., & Si, M. (2019). KAJIAN MENGENAI PENTINGNYA BASIS DATA BAGI
SEKOLAH SAAT INI. JURNAL CURERE, 2(2).
Surbakti, K. (2018). FOSTERING OF FEMALE PRISONERS IN TANJUNG GUSTA
PENITENTIARY OF MEDAN. PROCEEDING: THE DREAM OF MILLENIAL
GENERATION TO GROW, 216-225.

21

Anda mungkin juga menyukai