Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

INOVASI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Erlisnawati, M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8:

Bunga Afrilia (2205124966)

Maya Lestari (2205113140)

Nurul Qomariah (2205110597)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Inovasi Pendidikan” tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan.

Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan tentang “Inovasi Pendidikan”. Ucapan terimakasih kami haturkan
kepada Dosen pengampu mata kuliah Landasan Pendidikan, teman-teman dan
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, terutama
pertolongan Allah SWT yang memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat waktu.

Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan


saran yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya
dan masyarakat umum.

Pekanbaru, 04 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1. Latar Belakang.......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
3. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
1. Pengertian Inovasi dan Inovasi Pendidikan............................................................3
2. Tujuan dan Alasan Dibutuhkannya Inovasi............................................................4
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan.........................................6
4. Masalah-Masalah dalam Inovasi Pendidikan..........................................................9
5. Hambatan dalam Inovasi Pendidikan...................................................................10
6. Jenis-Jenis Inovasi Pendidikan.............................................................................11
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
1. Kesimpulan..........................................................................................................14
2. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada masa reformasi ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan


perbaikan dan peningkatan mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-
inovasi pendidikan, untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi
pada masa globalisasi yang menuntut kita untuk mampu bersaing di tengah-
tengah bangsa lain yang mungkin lebih maju, baik dalam hal pendidikan,
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab, jika kita tidak mampu bersaing
dan mengikuti perkembangan jaman, maka generasi muda tidak mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam bangsa dan negara, baik sumber daya
manusia, maupun sumber daya alam untuk kesejahteraan bangsa. Maka dalam
hal ini inovasi pendidikan sangat dibutuhkan.

Suatu pembaharuan berjalan seiring dengan perputaran zaman yang tidak


ada hentinya dan terus berputar sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
Dalam hal ini kebutuhan mengenai layanan individual terhadap peserta didik dan
segala macam perbaikan terhadap kesempatan belajar bagi mereka telah menjadi
faktor pendorong utama timbulnya suatu pembaharuan dalam pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam suatu instansi atau lembaga pendidikan
harus mampu mengatasi perkembangan tersebut dengan selalu mengupayakan
suatu program yang sesuai dengan perkembangan anak, perkembangan zaman,
situasi, kondisi dan kebutuhan peserta didik.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud inovasi dan inovasi pendidikan?


2. Apa tujuan inovasi pendidikan dan mengapa inovasi pendidikan
dibutuhkan?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan?
4. Apa saja masalah-masalah dalam inovasi pendidikan?

1
5. Apa saja hambatan dalam inovasi pendidikan?
6. Apa saja jenis-jenis inovasi pendidikan?

3. Tujuan

1. Mengetahui maksud dari inovasi dan inovasi pendidikan


2. Mengetahui tujuan inovasi pendidikan dan mengapa inovasi pendidikan
dibutuhkan
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan
4. Mengetahui masalah-masalah dalam inovasi pendidikan
5. Mengetahui hambatan dalam inovasi pendidikan
6. Mengetahui jenis-jenis inovasi pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Inovasi dan Inovasi Pendidikan


Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan
dan perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah.
Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu
berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

Inovasi Pendidikan menurut Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa


inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk
memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide,
barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru)
atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional. Dari definisi tersebut
dapat dijabarkan beberapa istilah yang menjadi kunci pengertian inovasi
pendidikan, sebagai berikut.

1. “Baru” dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami,
diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru
lagi bagi orang.
2. “Kualitatif” berarti inovasi itu memungkinkan adanya reorganisasian atau
pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.
3. “Hal” yang dimaksud dalam dfinisi tadi banyak sekali, meliputi semua
komponen dan aspek dalam subsistem dalam pendidikan.
4. “Kesengajaan” merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran
para pendidik dewasa ini. Pembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak
mengutarakan harapan kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran
dan pengajaran dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas.

3
5. “Meningkatkan kemampuan” mengandung arti bahwa tujuan utama
inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk
struktur dan prosdur organisasi. Pendeknya keseluruhan sistem perlu ditingkatkan
agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
6. “Tujuan” yang direncanakan harus dirinci dengan jelas tentang sasaran
dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan.
Sedangkan tujuan dari inovasi itu sendiri adalah efisiensi dan efektifitas,
mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya dengan hasil yang
sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu
dalam jumlah sekecil-kecilnya.

Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan


inovasi di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan
untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.

2. Tujuan dan Alasan Dibutuhkannya Inovasi

Tujuan utama inovasi, adalah meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang


dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan
adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas sarana serta
jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-
besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat dan
pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat dan waktu dalam
jumlah yang sekecil-kecilnya. Secara sistematis arah tujuan inovasi pendidikan
Indonesia, adalah:

a. Mengejar berbagai ketinggalan dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan


dan teknologi, sehingga pada akhirnya pendidikan di Indonesia semakin
berjalan sejajar dengan berbagai kemajuan tersebut.
b. Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan di setiap jenis, jalur, dan
jenjang yang dapat melayani setiap warga Negara secara merata dan adil.
c. Mereformasi sistem pendidikan Indonesia yang lebih: efisien dan efektif,

4
menghargai kebudayaan nasional, lancar dan sempurnanya sistem
informasi kebijakan, mengokohkan identitas dan kesadaran nasional,
menumbuhkan masyarakat gemar belajar, menarik minat peserta didik,
dan banyak menghasilkan lulusan yang benar-benar diperlukan untuk
berbagai bidang pekerjaan yang ada di kehidupan masyarakat.
Adapun tujuan inovasi pendidikan di Indonesia pada umumnya adalah:
a. Lebih meratanya pelayanan pendidikan
b. Lebih serasinya kegiatan belajar
c. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan
d. Lebih efektif dan efisiennya sistem penyajian
e. Lebih lancer dan sempurnanya sistem informasi kebijakan
f. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional
g. Lebih kokohnya kesadaran, identitas, dan kesadaran Nasional
h. Tumbuhnya masyarakat gemar belajar
i. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan mudah
diperoleh.
j. Meluasnya kesempatan kerja.
Adapun masalah-masalah yang menjadi alasan dituntutnya adanya inovasi
pendidikan di Indonesia, yaitu :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan
kebudayaan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang dimiliki dan
dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan
kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat
menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan
aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
b. Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya
tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik, sedangkan di pihak lain kesempatan sangat terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu
5
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya
suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-
perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan

Untuk menghindari penolakan seperti yang disebutkan di atas, faktor-


faktor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan adalah guru,
siswa, kurikulum, fasilitas, dan lingkup sosial masyarakat.

a. Guru

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan


pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan
kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di
kelas maupun efeknya di luar kelas.

Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak


dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain
adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun
antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti
adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya,
pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.

Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru


mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan
evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi
pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan
menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan
sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka
adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka
menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh
karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama
6
terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang
tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright
1987)

b. Siswa

Siswa sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses


belajar mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses
belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui
penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen
yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila
siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan
mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan
merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen.

Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan


peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi
materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh
karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan
penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja
menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi
seperti yang diuraikan sebelumnya.

c. Kurikulum

Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi


program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah
dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar
mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum
memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa
adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamya,
maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu
7
sendiri. Oleh karena itu, dalam pembahruan pendidikan, perubahan itu hendaknya
sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan
pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan
berjalan searah.

d. Fasilitas

Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan


dalam dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya
fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan
berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal
yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh
karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu
diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan
sebagainya.

e. Lingkup Sosial Masyarakat

Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara


langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik
positif maupun negatif, dalam pelaklsanaan pembahruan pendidikan. Masyarakat
secara tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam
pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya
mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta
didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan
tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau
dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan
membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi
pendidikan.

Kesimpulan dari uraian tersebut di atas bahwa inovasi pendidikan sebagai


usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus melibatakan
8
semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi
seperti guru dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja
ditentukan oleh satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat serta
kelengkapan fasilitas. Inovasi pendidikan yang berupa top-down model tidak
selamanya bisa berhasil dengan baik.

Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain adalah penolakan para
pelaksana seperti guru yang tidak dilibatkan secara penuh baik dalam
perencananaan maupun pelaksanaannya. Sementara itu inovasi yang lebih berupa
bottom-up model dianggap sebagai suatu inovasi yang langgeng dan tidak mudah
berhenti karena para pelaksana dan pencipta sama-sama terlibat mulai dari
perencanaan sampai pada pelaksanaan. Oleh karena itu mereka masing-masing
bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu inovasi yang mereka ciptakan.

4. Masalah-Masalah dalam Inovasi Pendidikan

Adapun masalah-masalah yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di


Indonesia, yaitu:

a. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang


mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan
bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia
belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut
sehingga dunia penddikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan
yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
b. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya
tampung, ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang
lebih baik, sedangkan (di pihak lain) kesempatan sangat terbatas.
d. Mutu pendidikan yang dirasakan semakin menurun, yang belum mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

9
e. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya
suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan
yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
f. Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus
bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara
komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.

5. Hambatan dalam Inovasi Pendidikan


Dalam inovasi, terdapat enam faktor yang menjadi penghambat dalam
mempengaruhi keberhasilan inovasi pendidikan di antaranya yaitu:

1. Perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi. Di sini mempunyai


maksud bahwa kurang tepatnya perencanaan yang dilakukan dalam
proses inovasi sehingga tidak tepatnya pertim- bangan dalam
mengimplementasikan inovasi tersebut.
2. Adanya konflik dan motivasi yang kurang sehat, di mana hambatan
ini muncul karena adanya masalah pribadi misalnya terjadinya
pertentangan antar anggota pelaksana dalam inovasi, motivasi dalam
bekerja yang kurang dan berbagai sifat pribadi yang meng- ganggu
kelancaran dalam berinovasi.
3. Faktor penunjang yang lemah, sehingga inovasi yang dihasilkan tidak
berkembang, di mana hal ini berkaitan dengan sangat rendahnya
penghasilan, tidak mengetahui adanya sumber alam, iklim yang tidak
menunjang, jarak yang terlalu jauh, kurangnya sarana informasi dan
komunikasi, serta kurangnya perhatian dari pemerintah.
4. Keuangan yang tidak terpenuhi, di antaranya yaitu bantuan finansial
dari daerah yang tidak memadai, adanya penundaan dalam
penyampaian dana, terjadinya inflasi, serta prioritas ekonomi nasional
lebih banyak di bidang yang lain.
5. Penolakan dari kelompok tertentu dalam berinovasi, di mana yang
menjadi faktornya yaitu kelompok yang memiliki wewenang dalam
masyarakat tradisional menentang adanya inovasi tersebut. Adanya

10
pertentangan ideologi dalam inovasi, sangat lambatnya pelaksanaan
proyek inovasi, serta adanya keberatan terhadap inovasi karena adanya
kepentingan dalam suatu kelompok.

6. Kurang adanya hubungan antara sosial dan publikasi, di antaranya


yaitu adanya masalah dalam hubungan sosial antara yang satu
dengan yang lain, adanya ketidak- harmonisan dan hubungan yang
kurang baik antar anggota dalam berinovasi, serta kurang adanya
suasana yang dapat menimbulkan terjadinya pertukaran pikiran.

6. Jenis-Jenis Inovasi Pendidikan

Dalam bukunya Drs. H. Fuad Hasan, berbagai upaya inovasi pendidikan di


Indonesia sangatlah banyak sekali yang sudah dilakukan, diantaranya adalah
sebagai berikut:

a. Proyek perintis sekolah pembangunan

Proyek ini dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem persekolahan yang


komprehensif dengan nama Sekolah Pembangunan. Selain itu, secara umum
kerangka sistem pendidikan ini digariskan dalam Surat Keputusan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0172 Tahun 1974.

b. Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 disetujui oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan untuk


secara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan
catatan, bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan
telah mampu, diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975. Tujuan utama
Kurikulum 1975 adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.

c. Proyek pamong

Tujuan proyek Pamong adalah untuk menemukan alternatif sistem


penyampaian pendidikan dasar yang bersifat efektif, ekonomis, dan merata yang
sesuai dengan kondisi kebanyakan daerah di Indonesia.

11
d. SMP terbuka

Sekolah Menengah Pertama Terbuka (SMPT) adalah Sekolah Menengah


Umum Tingkat Pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar dilaksanakan
diluar gedung seklah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media
dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Tugas SMPT sama dengan
tujuan pendidikan umum SMP.

e. Universitas terbuka

Lembaga pendidikan dengan nama UT didirikan berdasarkan Keputusan


Pemerintah No. 41 tanggal 11 Juni 1984. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 5 tahun 1980, dijabarkan pula struktur organisasi UT yang ditetapkan dengan
Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0389/0/1984 tanggal 27
Agustus 1984 setelah mendapat persetujuan dari Mentri Pendayagunaan Aparatur
Negara (MenPan) dalam suratnya No. B-648/I/MENPAN/8/84 tanggal 25
Agustus 1984. Tujuan didirikannya UT adalah dalam rangka meningkatkan daya
tampung perguruan tinggi.

f. Pembaruan sistem pendidikan kependidikan

Tujuan dan sasaran pembaruan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan


diarahkan untuk menunjag pembangunan bangsa pada khususnya dan peningkatan
kualitas hidup manusia pada umumnya. Sedangkan, sasaran-sasaran pendidikan
tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang


tepat.
2. Pengembangan dan pembaruan Ilmu Kependidikan
3. Perencanaan dan pembangunan terpadu.

g. Kurikulum 1984

Perbaikan kurikulum ini dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Mentri


Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1983 tahun 1983 tanggal 23 Oktober.

12
Pembenahan kurikulum ini diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih
besar kepada siswa untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan bakat,
minat, kebutuhan dan kemampuannya.

h. Kurikulum 1994

Ciri yang membedakan Kurikulum 1994 dengan kurikulum sebelumnya,


ada pada pelaksanaan tentang pendidikan dasar sembilan tahun, memberlakukan
kurikulum muatan lokal serta penyempurnaan tiga kemampuan dasar; membaca,
menulis dan menghitung (3 M) yang fungsional.

13
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik
itu berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi pendidikan adalah suatu ide,
barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang
atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru)
atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional. Tujuan utama
inovasi, adalah meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk
struktur dan prosedur organisasi. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan
dalam inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan lingkup
sosial masyarakat. Dalam inovasi pendidikan tentu memiliki beberapa hambatan
salah satunya yaitu perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan
teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan
kebudayaan bangsa Indonesia. Salah satu hambatan inovasi pendidikan ialah
perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi. Jenis-jenis inovasi pendidikan
antara lain proyek perintis sekolah pembangunan, kurikulum 1975, proyek
pamong, SMP terbuka, universitas terbuka, pembaruan sistem pendidikan
kependidikan, kurikulum 1984, dan kurikulum 1994.

2. Saran

Sebagai calon pendidik sebaiknya kita mempersiapkan diri untuk


menciptakan inovasi pembelajaran sehingga nantinya ketika kita sudah menjadi
pendidik dan terjun langsung dalam mendidik anak didik, kita sudah siap dengan
inovasi pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar secara
maksimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fuad Hasan. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta.


Kristiawan, Muhammad, dkk. 2018. Inovasi Pendidikan. Jawa Timur: Wade
Group.
Subadi, Tjipto. 2012. Inovasi Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Universitas
Press.
Tirtarahardja, Umar. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Udin Saefudin Sa’ud. 2008. Inovasi Pendidikan, Bandung; Alfabeta.
Wahyudin, Dinn, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

15
4

Anda mungkin juga menyukai