Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu :
Ade Masturi, M.A.
Disusun Oleh:
Kelompok 1 BPI 3C
1442 H / 2020 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Komunikasi dan Kehidupan
Manusia ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi
Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Ade Masturi,
M.A. selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.
Semoga dalam makalah ini, kami selaku penulis dan para pembaca dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi sebagai suatu pertukaran ide, pesan dan kontak, serta interkasi sosial
termasuk aktivitas pokok dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi, manusia bisa
mengenal satu sama lain, menjalin hubungan, membina kerja sama, saling memengaruhi,
bertukar ide dan pendapat, serta mengembangkan suatu masyarakat dan budaya. Komunikasi
memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan manusia yang tidak berkomunikasi
akan sulit berkembang dan bertahan.1
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi serta
komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia.
Aktivitas komunikasi dapat terlihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia, yaitu
sejak dari bangun tidur di pagi hari sampai dengan manusia beranjak tidur pada malam hari.
Kemudian seberapa penting komunikasi dalam kehidupan manusia dapat dilihat dari
hasil penelitian yang menyatakan bahwa persentase waktu yang digunakan dalam proses
komunikasi adalah sangat besar, berkisar antara 75% sampai 90% dari jumlah waktu
kegiatan. Waktu yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut 5% digunakan untuk
menulis, 10% untuk membaca, 35% untuk berbicara, dan 50% untuk mendengar. Hal tersebut
membuktikan betapa vitalnya komunikasi dalam tatanan kehidupan sosial manusia. Dengan
kata lain, komunikasi telah menjadi ‘jantung’ dari kehidupan kita. Komunikasi sudah menjadi
bagian dari kegiatan kita sehari-hari.2
Rumusan Masalah :
Tujuan Penulisan :
1
Nofrion, Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2016), 1
2
Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, (Yogyakarta: MedPress, 2009), 1-2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Secara umum komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk saling memahami dan
mengerti suatu pesan yang disampaikan seseorang (komunikator) pada lawan bicaranya
(komunikan) atau komunikasi juga bisa dikatakan pengoperan pesan dari individu ke
individu lain, dari individu ke suatu kelompok kecil (small group), maupun kelompok
besar (large group).3
Secara etimologis komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris, berasal dari
bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).4 Secara terminologis
komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain.
Sebagai suatu proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan dengan
maksud untuk memengaruhi penerima pesan, minimal ada dua makna yang bisa diambil
dari komunikasi yaitu: 1) komunikasi adalah suatu proses, yakni aktivitas unuk mencapai
tujuan komunikasi itu sendiri. Dengan demikian, proses komunikasi bukan sesuau yang
terjadi secara kebetulan maupun suatu proses yang disengaja dan diarahkan untuk
mencapai tujuan; 2) secara sederhana dalam komunikasi terdapat tiga komponen penting
yang harus ada, yaitu sumber pesan, pesan, dan penerima pesan. Hilang salah satu
komponen tersebut, maka hilang pulalah makna komunikasi tersebut.6 Seiring dengan
3
Yetty Oktarina, Yudi Abdullah, Komunikasi dalam Perspektif Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Deepublish,
2017), 1
4
Nofrion, op.cit., 2
5
Tommy Suprapto, op.cit., 7
6
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), 80
perkembangan ilmu komunikasi maka komponen-komponen komunikasi pun
berkembang dan bertambah. 7
2. Tujuan Komunikasi
Komunikasi manusia yang disiapkan dengan baik selalu mengandung tujuan tertentu.
Tujuan adalah sesuatu yang abstrak atau konkret yang harus diakui keberadaanya, karena
itu dia merupakan hasil yang diantisipasi atau yang dimaksudkan untuk dicapai dan
diperoleh, dia dijadikan sebagai arah atau sasaran dari rencana kita. Tujuan dari
komunikasi adalah:
Selain tujuan komunikasi juga harus memiliki sopan santun. Fungsi dari sopan santun
dari komunikasi adalah:
1. Menghindari konflik
2. Memastikan interaksi yang kooperatif
3. Mengelola kesan
4. Membangun kekuatan
5. Memastikan kepatuhan
6. Menunjukan rasa hormat
7. Barsikap baik9
3. Macam- Macam Komunikasi
a. Komunikasi Verbal
Komunikasi tertulis ialah komunikasi yang dilakukan yang melalui sebuah tulisan
yang dilakukan dalam kegiatan surat menyurat yang melalui pos, telegram, telexaf, fax,
e-mail dan sebagainya. Dalam dunia bisnis komunikasi tertulis ini terbilang sering
dilakukan. Contoh bentuk komunikasi tertulis misalnya ketika melakukan surat-menyurat
bisnis, seperti:
b. Komunkasi Nonverbal
10
Tri Indah Kusmawati, “Komunikasi Verbal dan Nonverbal”. Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 6 No. 2,
2016, 84
11
Ibid., 85
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk
tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai
daripada komunikasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi
nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunakasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada.
Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan
karena spontan. Non verbal juga bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang
secara sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi
akan adanya umpan balik (feed back) dari penerimanya. Dalam arti lain, setiap bentuk
komunikasi tanpa menggunakan lambang-lambang verbal seperti kata-kata, baik dalam
bentuk percakapan maupun tulisan. Komunikasi non verbal dapat berupa lambang-
lambang seperti gesture, warna, mimik wajah dan lain-lain.12
B. Kehidupan Manusia
1. Pengertian Kehidupan Manusia
Kehidupan manusia adalah satu rentang proses panjang dengan menjalankannya nya
secara berulang ulang. Dalam proses tersebut terjadi perkembangan-perkembangan
segenap potensi yang ada, baik fisik maupun psikis, menuju satu tahap tertentu.
Dalam proses kehidupan manusia tentunya akan berinteraksi dan bersentuhan dengan
orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri, karena pada hakikat nya manusia pasti
membutuhkan pertolongan orang lain dalan kehidupannya.
Pola perkembangan tersebut memuat proses yang berasal dari dalam individu sendiri,
maupun juga dapat berasal dari hasil interaksi dengan lingkungan sosial dan alamnya.13
2. Pengertian Kehidupan
Sesuatu yang khas yang dimilki orang makhluk hidup yang bernyawa seperti manusia,
binatang, dan tumbuh-tumbuhan yang ditandai dengan adanya interaksi, aktivitas, proses
atau fungsi khususnya. Tanda-tanda kehidupan tersebut dengan adanya:
Pada hakikat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia
didudukkan sesuai pada kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.
Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi
dirinya sendiri, sekalipun mereka kembar. Itulah uniknya manusia. Karena dengan adanya
individulitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan,
semangat, daya tahan yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri
merupakan ciri yang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri setiap insan.
Menurut Oxendine dalam (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa perbedaan individualitas
setiap insan secara khusus pada aspek berikut ini.
a. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran,
penglihatan, kemampuan bertindak.
b. Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku.
c. Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.
d. Perbedaan kecakapan atau kepandaian.
5. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk hidup
Sebagai makhluk hidup yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau
kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di
antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi
kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat
kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan
potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.
Sebagai makhluk hidup, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan
merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens
memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana.
Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam
dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada,
manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang
jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan
mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan manusia dapat
mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam
kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya manusia sendiri.
Usia komunikasi berbanding lurus dengan usia manusia. Komunikasi sudah disiapkan
oleh Allah sejak manusia pertama diciptakan. Allah SWT. berfirman yang artinya:
Menurut pakar ilmu komunikasi, Harold D. Lasswell ada tiga hal yang menyebabkan
manusia perlu berkomunikasi dalam kehidupannya.
14
Harjani Hefni, Komunikasi Islam, (Jakarta: Kencana, 2015), 53
15
Nofrion, op.cit., 4
komunikasi adalah instrumen interaksi sosial yang sangat penting dalam
menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.16
Komunikasi tidak akan bisa lepas dari kehidupan manusia. Komunikasi diperlukan
untuk mengatur irama pergaulan antar manusia. Cara manusia berkomunikasi akan sangat
menentukan posisi dan keseimbangannya di tengah masyarakat. Komunikasi akan menjadi
satu diantara indikator penting kualitas seseorang. Komunikasi akan menjadi satu diantara
indikator penting kualitas seseorang. Cangara menyatakan bahwa sebaiknya semua
manusia mempelajari ilmu komunikasi karena hal tersebut akan mendatangkan manfaat
bagi manusia, diantaranya :
a. Komunikasi yang baik dengan orang lain akan membantu orang tersebut dalam
karier dan pergaulan. Singkat kata, terampil komunikasi akan membuka pintu
silaturahim dan persahabatan.
b. Komunikasi yang baik akan menempatkan seseorang pada posisi yang dihormati
dan dihargai.
c. Komunikasi yang baik akan memberikan peluang dan potensi keberhasilan yang
lebih besar kepada seseorang untuk berkarier di berbagai bidang.19
BAB III
PENUTUP
16
Ibid., 5
17
Harjani Hefni, op.cit., 64
18
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 1
19
Nofrion, op.cit., 6
a. Kesimpulan
Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk saling memahami dan mengerti suatu
pesan yang disampaikan seseorang (komunikator) pada lawan bicaranya (komunikan)
atau komunikasi juga bisa dikatakan pengoperan pesan dari individu ke individu lain, dari
individu ke suatu kelompok kecil, maupun kelompok besar. Tujuan dari komunikasi
adalah: memengaruhi orang lain, membangun atau mempertahankan hubungan
antarpersonal, memperoleh berbagai pengetahuan, serta membantu orang lain.
Dalam proses kehidupan manusia tentunya akan berinteraksi dan bersentuhan dengan
orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri, karena pada hakikat nya manusia pasti
membutuhkan pertolongan orang lain dalan kehidupannya. Sepanjang manusia hidup, ia
perlu berkomunikasi. Komunikasi adalah kebutuhan bagi setiap manusia dan merupakan
kekal dari kehidupan sepanjang manusia itu ingin tetap bertahan dan meningkatkan
kualitas kehidupannya.
b. Saran
Dalam kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia yang
lainnya pasti melakukan interaksi dengan sesama melalui komunikasi. Allah SWT.
memerintahkan kita untuk berkata yang baik, maka komunikasi yang baik, sopan, dan
santun sangat diperlukan agar menghindari konflik, memastikan interaksi yang
kooperatif, mengelola kesan, membangun kekuatan, memastikan kepatuhan, menunjukan
rasa hormat.
DAFTAR PUSTAKA
Devito, Joseph A. Komunikasi Antar Manusia. Tangerang Selatan: Karisma Publishing
Group, 2011.
Kusmawati, Tri Indah. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. “Jurnal Pendidikan dan
Konseling” Vol. 6, No. 2, 2016.