Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBELAJARAN IPS TERPADU

"Konsep Pendidikan IPS"

Dosen Pengampuh : Dr. Sugiharto,M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Erwan Syahputra (3192431013)

M. Syafikal Amli (3192131004)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur krhadirat Allah Swt.yg mana pada hari ini kita masih diberikan nikmat
dan hidahnya sehingga kita dapat hadir di kampus yg kita cintai ini yaitu Universitas Negeri
Medan
Sholawat berangkaikan salam kita beri hadiahkan kepada junjungan nabi besar islam
Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafa'atnya di yaumul mashyar
kelak.Aamiin...Aamiin..ya rabbal Alamiin..
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada pengarang buku ini yang telah
membantu saya dalam proses penyelesaian tugas ini.Kemudian saya mengucapkan terima
kasih juga kepada Dosen Pengampuh Pembelajaran IPS Terpadu Bapak Dr. Sugiharto M.Si
Karena telah mau menerima dan membaca sekaligus mengkritik tugas makalah kelompok
kami..Ucapan Terima kasih juga kepada teman-teman mau berpartisipasi dalam proses
Presentase hasil makalah kami. Kemudian Apabila ada kritikan yang membangun kami
terima dengan senang hati.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami sendiri dan umumnya buat teman-
teman sekalian.

14 Februari 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................................................5
D. Manfaat.........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
1. Hakikat Pendidikan IPS.................................................................................................................6
2. Pengertian Pendidikan IPS.............................................................................................................7
a. Ilmu Sosial (social science)........................................................................................................7
b. Studi Sosial (social studies).......................................................................................................7
c. Pengetahuan Sosial (IPS)...........................................................................................................7
3. Sejarah dan Latar Belakang Pendidkan IPS...................................................................................8
5. Ruang Lingkup Pendidikan IPS...................................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada Pembelajaran IPS Terpadu ini mengkaji tentang konsepsi yang terkandung
dalam pendidikan IPS, sehingga para mahasiswa dapat memiliki dasar yang kuat dalam
mengkaji pendidikan IPS secara komprehensif. Untuk itu pada makalah ini kami mengkaji
kembali tentang materi-materi IPS pada semester 1 yang terkait pada pembelajaran semester
1 yaitu Pengembangan Materi IPS.

Pada pembelajaran IPS terpadu ini materi yang dikai berupa terkait di dalamnya:
Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. Pemahaman terhadap dasar-dasar materi
Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi menjadi materi penting sebagai dasar pemikiran
dalam Pembelajaran IPS Terpadu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pendidikan IPS?
2. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan IPS?
3. Bagaimana sejarah dan latar belakang Pendidikan IPS?
4. Apa tujuan dari Pendidikan IPS?
5. Bagaimana ruang lingkup Pndidikan IPS?

C. Tujuan
1. Untuk menegtahui hkikat Pendidikan IPS
2. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan IPS
3. Untuk mengetahui sejarah dan ltar belakang Pendidikan IPS
4. Untuk mengetahui tujuan dari Pendidikan IPS
5. Untuk mengetahui ruang lingkup Pendidikan IPS

D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang materi Pembelajaran IPS Terpadu
2. Menambah wawasan bagaimana cara mengaplikasikan ilmu sosial dalam kehidupan
bersosial
3. Memberikan pemahaman lebih luas tentang cara hidup ditengah-tengah kehidupan
masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Hakikat Pendidikan IPS


Pendidikan IPS pada hakikatnya merupakan program pendidikan yang mengkaji
persoalan kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan fisik maupun dengan
lingkungan sosialnya. Pendidikan IPS tidak selalu bertaraf akademik universitas, namun
dapat merupakan bahan-bahan pelajaran yang berfungsi bagi murid-murid sekolah dasar
sebagai pengantar dan kelanjutan disiplin ilmu-ilmu sosial.

Hakikat pendidkan IPS lain sebagaimana dikemukakan oleh Hasan (Isjoni,2007)


bahwa: Pendidikan IPS dapat diartikan sebagai pendidikan yang memperkenalkan konsep,
generalisasi;teori, cara berpikir, dan cara bekerja berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.
Pendidikan IPS merupakan perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu
sosial. Pendidikan IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti,
Sosiologi, Geografi, Ekonomi, dan Sejarah.

Pendidikan IPS merupakan dasar untuk mengembangkan tujuan kurikulum yang


berupaya untuk membentuk warga negara yang baik dalam suat masyarakat yang demokratis
di tengah-tengah negara dan masyarakat dunia serta ,membentuk in telektual dan membina
kesadaran, baik secara pribadi maupun sebagai anggota dalam memecahkan masalah sosial.

Pendidikan IPS pada intinya merupakan perpaduan antara konsep-konsep ilmu sosial
dengan konsep-konsep pendidikan yang dikaji secara sistematis, psikologis, dan fungsional
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan untuk tujuan pendidikan.

Istilah IPS secara resmi mulai dipergunakan di Indonesia sejak tahun 1975, yang
sebenarnya istilah tersebut diambil dari pengertian social studies (studi sosial) yang pertama
kali berkembang di Amerika Serikat. Oleh karena itu sifat IPS sama dengan studi sosial, yaitu
praktis, interdisiplin, dan diajarkan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan perguruan
tinggi. Sehubungan dengan batasan pengertian IPS (Ischak,1997), mengemukakan bahwa IPS
adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan maalah sosial di
masyarakat engan meninjau dari berbagai aspek kehidupan suatu perpaduan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nursid bahwa hakikat yang dipelajai pada pengajaran IPS adalah
mempelajari, menelaah, mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini
(Sumaatmaja,1984).

Lebih lanjut Sumaatmadja (1980:11) mengemukakan, secara mendasar pengajaran


IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan
kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi
kebutuhan materilnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya,
pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya, dan lain sebagainya.

2. Pengertian Pendidikan IPS


Pendidkan IPS terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan IPS. Pendidikan
mengandung pengertian suatu perbuatan yang disengaja untuk menjadikan manusia memiliki
kualitas yang baik. Sedangkan IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya pada
aktivitas kehidupan manusia (Supriatna,2009:3)

Dalam bidang pengetahuan sosial, adabanyak istilah. Istilah tersebut meliputi: Ilmu
sosial (social sciences), studi sosial (social studies) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS).

a. Ilmu Sosial (social science)


Sumaatmadja dan Mardi (1999), menyatakan ilmu sosialadlah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manuisa baikmsecara perorangan maupun
tingkah laku kelompok. Oleh karena itu ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

b. Studi Sosial (social studies)


Perbedaan dengan ilmu sosial, studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan
atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tetang gejala dan
maslah sosial. Tentang studi sosial ini, Sanusi (1971:18) memberi penjelasan sebagai berikut:
studi sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan
pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar.

c. Pengetahuan Sosial (IPS)


Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidkan Amerika Serikat. Nama
asli IPS di Amerika Serikat adalah "Social Studies". Istilah tersebut pertama kali digunakan
sebagai nama sebuah komite yaitu "committee of social strudies" yang didirikan pada tahun
1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang
berminat pada kurikulum ilmu-ilmu sosial ditingkat sekolah dan ahli-ahli ilmu-ilmu sosial
yang mempunyai minat sama.

Menurut Soemantri (2001:103) Pendidkan IPS merupakan penyederhanaan, adaptasi,


seleksi dan modifikasi dari disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang organissikan dan disajikn
secara ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan institusional pendidikan dasar dan
menengah dalam kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan
pancasila (untuk pendidikan dasar dan menengah).

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidkan IPS


merupakan penggabungan dari ilmu-ilmu sosial yang disajikan berdsarkan prinsip pendidikan
untuk diajarkan pada tingkat sekolah.

3. Sejarah dan Latar Belakang Pendidkan IPS


Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia dalah berasal dari Amerika Serikat, yang
di negara asalnya disebut social studies dimasukkan. Pertama kali social studies dimasukkan
ke dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby (Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah
abad setelah Revolusi Industri (abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga
manusia menjadi tenaga mesin. Latar belakang dimasukkannya social studies dalam
kurikulum sekolah di Amerika Serikat berbeda dengan di Inggris karena situasi dan kondisi
yang menyebabkannya juga berbeda. Pendududuk Amerika Serikat dari berbagai macam ras
diantaranya ras indian yang merupakan penduduk asli, ras kulit putih yng datang dari Eropa
dan Ras Negro yang didatangkan dari Afrika untuk dipekerjakan diperkebunan-perkebunan
negara tesebut.

Latar belakang dimasukkkannya bbidang studi IPS kedalam kurikulum sekolah di


Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan di Amerika Serikat. Pertumbuhan IPS di
INdonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk dalam pendidikan, sebagai akibat
Pemberontak G30S/PKI, yang akhirnya dapat ditumpas oleh pemerintah Orde Baru. Setelah
keadaan tenang Pemerintah melancarkan rencana pembangunan Lima Tahun (Repelita). Pada
masa Repelita I (1969-1974) Tim Peneliti Nasional dibidang pendidikan menemukan Lima
Maslah Nasional dalam bidang pendidikan. Kelima masalah tersebut antara lain:

1. Kuantitas, berkenan dengan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.


2. Kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan.
3. Relevansi, berkaitan dengan kesesuaian sistem pendidkan dengan kebutuhan
pembangunan.
4. Efektivitas sistem pendidikan dan efesiensi penggunaan sumber daya dan dana
5. Pembinaan ghenerasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga produktif bagi
kepentingan nasional.

Pada tahun 2004, pemerintah melakukan perubahan kurikulum kembali yang dikenal
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam kurikulum SD,IPS berganti nama
menjadi Pengetahuan Sosial. Pengembangan kurikulum pengetahuan sosial merespon secara
positif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahan, dan teknologi. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran pengetahuan sosial dengan keadaan dan
kebutuhan kehidupan masyarakat rakyat sebagai sistem sosial, tumbuh dengan fungsi-
fungsinya yang semakin terdeferensi sebagai akibat pertumbuhan sosial yang begitu pesat,
yang dalam perkembangannya ternyata telah banyak menimbulkan masalah sosial.

4. Tujuan Pendidkan IPS

Tujuan utama ilmu penegtahuan sosial ialah untukmengembangkan potensi peserta


didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap memtal
positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengata sisetiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupunyang menimpa
masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di
sekolah di organisasikan secara baik. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehinggga
mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun
masyarakat.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai diberlakukan sejak
tahun 2006 sebagai pengganti dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun 2004, mata
pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan


2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ngin tahu, inqueri,
memecahkan masalah, dan keerampilan dalam kehidupan sosial,.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan,
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetensi dalam
masyrtakat majmuk, ditingkat lokal, nasional dan global.
5. Ruang Lingkup Pendidikan IPS
IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, ruang
lingkup kajian IPS meliputi: (a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan
masyarakat dan (b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.
kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran IPS tidak
hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk
memnuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena
itu, pengajaran IPS harus mengggali mater-materi yang bersumber pada masyarakat. Dengan
kata lain, pengajaran IPS yang merupakan masyarakat atau yang tidak berpijak pada
kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuan.

Lebih lanjut, DEPDIKNAS (2003:03), mengurangkan tujuan pmbelajaran


pengetahuan sosial sebagai berikut:

a) Tujuan pembelajaran pengetahuan sosial adalah 1) memperoleh pengetahuan; 2)


,mengembang kemampuan berpikir dan menarik kesimpulan secara kritis; 3) melatih
kemampuan belajar mandiri; 4) mengembagkankeiasaan dan keterampilan yang
bermakna, serta 5) melatih menggunakan pola-pola kehidupan di masyarakat.
b) Tujuan pengetahuan sosial adalah mempersiapkan anak untuk menjadi warga negara
yang baik, mengajarkan anak tentang cara berpikir dan menyampaikan warisan
kebudayaan kepada anak.
c) mengembangkan kemampuan dan ketrampilan agar siswa mampu hidup selaras,
searasi, dan seimbang di lingkungannya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum, sejarah perkembangan pembelajran social studies di Amerika Serikat,


berkembang di antara tahun 1940 sampai dengan tahun 1980-an. Pada tahun antara 1940-
1950 social studies di Amerika Serikat lebih menekankan pada penanaman nilai dan siakp
demokratis kepada para peserta didik. Hal itu tumbuh sebagai salah satu dampak yang
melahirkan tuntunan bagi sekolah untuk mengajarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang diperlakukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis. Tuntunan
tersebut talah mendorong mnculnya upaya pemberian tekanan kepada pentinganya
pengajaran sejarah dan citizen, yakni berupa fakta-fakta sejarah yang perlu mendapat
perhatian, kelembagaan pemerintahan dan analisis rinci mengenai konstitusi Amerika. Situasi
pembelajarannya kelihatan sangat kuat menekan pada mata pembelajaran sosial yang
terpisah-pisah.

B. Saran
1. Dalam pembelajaran IPS kita harus lebih bersikap sosial yang kuat terhadap
masyarakat karena kita sendiri akan terjun kedunia sosial masyarakat.
2. Untuk menegtahui cara bersosial kepada masyarakat maka kita perlu mempelajari
dasar-dasar Pmbelajaran IPS
3. Bersikaplah baiklah terhadap masyarakat karena dimana pun kita berada maka kita
pasti akan aman atau pun masyarakat menerima kita dengn baik, namun jika kita
kurang sopan terhadap masyarakat maka kita tidak akan nyaman berada di tengah-
tengah kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Deny Setiawan, Nurmala Berutu, 2018, "Pengembangan Materi IPS" Medan. AKHASA
SAKTI.

Anda mungkin juga menyukai