Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA

SD KELAS RENDAH

Mata Kuliah : Pendidikan Matematika SD


Semester : II (Dua)
Jumlah SKS : 3 (Tiga) SKS
Dosen Pengampu : Dr. Alben Ambarita, M. Pd
:Dr. Nurhanurawati, M. Pd

Disusun oleh:
Kelompok 2

1. Nur Kholifah 2023053003


2. Lufia Nuzulika 2023053005
3. Uswatun Hasanah 2023053006
4. Estri Rukmana Jayanti 2023053022
5. Vika Nadiana 2023053025
6. Isnawati 2023054007

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami terselesaikan sesuai yang
diharapkan. Makalah ini membahas tentang “Analisis Kompetensi Dasar
Matematika SD kelas rendah”. Makalah ini sengaja kami buat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Matematika SD. Dengan di buatnya makalah ini
diharapkan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya dan juga dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam proses pembuatan makalah ini, kami telah banyak mendapat


bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Alben Ambarita, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Matematika SD yang telah memberikan tugas sehingga membuat pengetahuan
kami bertambah.
2. Rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik
dan saran yang membangun sangat kami perlukan. Demikian makalah ini kami
buat semoga membawa manfaat bagi pembacanya.

Bandar Lampung, April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standar Kompetensi...........................................................3
2.2 Pengertian Kompetensi Dasar.............................................................6
2.3 Pengertian Indikator dan Cara Pembuatannya.....................................8
Tabel Hasil Analisi Kompetensi Dasar Kelas 2 Semester 1 & 2...............12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................15
3.2 Saran...................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberlakuan peraturan dan perundangan-undangan yang berkaitan dengan
pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut adanya upaya pembagian
kewenangan dalam berbagai bidang pemerintahan. Hal tersebut membawa
implikasi terhadap sistem dan penyelenggaraan pendidikan termasuk
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Tiga hal penting yang perlu
mendapat perhatian, yaitu:
1.      Diversifikasi Kurikulum yang merupakan proses penyesuaian, perluasan,
pendalaman materi pembelajaran agar dapat melayani keberagaman kebutuhan
dan tingkat kemampuan peserta didik serta kebutuhan daerah/lokal dengan
berbagai kompleksitasnya.
2.      Penetapan Standar Kompetensi (SK), dimaksudkan untuk menetapkan
ukuran minimal atau secukupnya, mencakup kemampuan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dilakukan, dan mahir
dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan secara maju dan
berkelanjutan sebagai upaya kendali dan jaminan mutu.
3.      Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Provinsi/
Kabupaten/Kota sebagai Daerah Otonomi merupakan pijakan utama untuk
lebih memberdayakan daerah dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai
dengan potensi daerah yang bersangkutan.
4.       Untuk merespon ketiga hal tersebut di atas, Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) telah melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yang
kemudian dituangkan kedalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 22 tahun 2006, yang mencakup komponen:
a.       Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui,
dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi
yang diajarkan.

1
b.      Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang
cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Standar Kompetensi ?
2. Apa pengertian dari Kompetensi Dasar ?
3. Apa pengertian dari indikator ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Standar Kompetensi
2. Untuk mengetahui Kompetensi Dasar
3. Untuk mengetahui indikator

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Standar Kompetensi


A. Pengertian
Untuk memantau perkembangan mutu pendidikan diperlukan SK. SK dapat
didefinisikan sebagai :pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat penguasaan yang
diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran”(Center for Civ-
ics Education, 1997:2).
Menurut definisi tersebut, SK mencangkup dua hal, yaitu :
1.      Standar Isi ( content standards )
SK yang menyangkut isi berupa pernyataan tentang pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari
mata pelajaran tertentu.
Misalnya : Kewarganegaraan, Fisika, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris.
2.      Standar Penampilan ( performance stan-dards )
SK yang menyangkut tingkat penampilan adalah pernyataan tentang
kriteria untuk menentukan tingkat penguasaa peserta didik terhadap SI.
     Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa SK memiliki dua
penafsiran, yaitu :
1.      Pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui peserta
didik dan kemampuan melakukan sesuatu dalam mempelajari suatu mata
pelajaran.
2.      Spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori
pencapaian seperti lulus atau memiliki keahlian.

SK merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan


program pembelajaran yang terstruktur. SK juga merupakan fokus dari
penilaian, sehingga proses pengembangan kurikulum adalah fokus dalam
penilaia, meskipun kurikulum lebih banyak berisi tentang dokumen

3
pengetahuan keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti untuk
menunjukkan bahwa peserta didik yang akan belajar telah memiliki
kemampuan dan keterampilan awal.

Dengan demikian SK diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam :


·         Melakukan suatu tugas atau pekerjaan
·         Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan
·         Melakukan respon dan reaksi yang tepat bila ada penyimpangan dari
rancangan semula
·         Melaksanakan tugas dan pekerjaan dalam situasi dan kondisi yang
berbeda

Penyusunan SK suatu jenjang atau tingkat pendidikan merupakan


usaha untuk membuat suatu sistem sekolah menjadi otonom, mandiri, dan
responsif terhadap keputusan kebijakan daerah dan nasional. Kegiatan ini
diharapkan munculnya standar pada tingkat lokal dan nasional. Penentuan
standar hendaknya dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Sebab jika
setiap sekolah atau setiap kelompok sekolah mengembangkan standar
sendiri tanpa mengontrol mutu sekolah. Akibatnya kualitas sekolah akan
bervariasi, dan tidak dapat dibandingkan kualitas antara sekolah yang satu
dengan sekolah yang lain. Lebih jauh lagi kualitas sekolah antar wilayah
yang satu dengan wilayah yang lain tidak dapat dibandingkan. Pada
gilirannya, kualitas sekolah secara nasional tidak dapat dibadingkan
dengan kualitas sekolah dari negara lain.
Pengembangan SK perlu dilakukan secara terbuka, seimbang, dan
melibatkan semua kelompok yang akan dikenai standar tersebut.
Melibatkan semua kelompok sangatlah penting agar kesepakatan yang
telah dicapai dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab oleh pihak
sekolah masing-masing. Di samping itu, kajian SK di negara-negara lain
perlu juga dilakukan sebagai bahan rujukan agar lulusan kita tidak jauh
ketinggalan dengan lulusan negara lain. SK yang telah ditetapkan pada
kreasi masing-masing wilayah.

4
B. Penentuan Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Perlu diingat kembali, bahwa kompetensi merupakan kebulatan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan,
ditunjukkan, atau ditampilkan oleh peserta didik sebagai hasil belajar.
Sesuai dengan pengertian tersebut, maka SK adalah standar kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik untuk menunjukkan bahwa hasil
mempelajari mata pelajaran tertentu berupa penguasaan atas pengetahuan,
sikap, dan keterampilan tertentu telah tercapai.
 Langkah-langkah menganalisis dan mengurutkan SK adalah :
·         Menganalisis SK menjadi beberapa KD
·         Mengurutkan KD sesuai dengan keterkaitan baik secara prosedur
maupun hierarkis.
Dick & Carey (1978 :25 ) membedakan dua pendekatan pokok
dalam analisis dan urutan SK di samping pendekatan yang ketiga yakni
gabungan antara kedua pendekatan pokok tersebut. Dua pendekatan
dimaksud adalah
a.       Pendekatan Prosedural
Di pakai bila SK yang harus dikuasai berupa serangkaian langkah-langkah
secara urut dalam mengerjakan suatu tugas pembelajaran.
Contoh :
Dalam pelajaran Ilmu Sosial Terpadu ( IST ) ada beberapa SK yang
diharapkan dapat dipelajari secara beruntun. Guru diharapkan dapat
menyajikan mana yang akan didahulukan. Misal kompetensi :
1.      Mengidentifikasi kosep-konsep yang membangun IST
2.      Mengidentifikasi hubungan timbal balik antara manusia dan
lingkungannya, dan
3.      Mendiskripsikan perubahan sosial budaya manusia
Dari ketiga kompetensi tersebut maka kompetensi untuk
mengidentifikasi konsep-konsep yang membangun IST harus paling
dahulu dipelajari, setelah itu baru mempel;ajari dua kompetensi

5
berikutnya. Di antara kedua kompetensi berikutnya maka penguasaan
terhadap kompetensi mendeskripsikan hubungan timbal balik antara
manusia dan lingkungannya lebih didahulukan agar peserta didik dengan
mudah mendeskripsikan perubahan sosial budaya masyarakat, mengingat
perubahan yang terjadi justru sebagai salah satu akibat hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya.

   2.2 Pengertian Kompetensi Dasar


A. Pengertian
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa
kompetensi mencakup tugas, ketrampilan, sikap dan apresiasi yang harus
dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu
dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam pencapaian
tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi
yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan
dalam merencanakan strategi dan indicator keberhasilan.
Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain:
1. Pengetahuan (knowlegde) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif.
2. Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki
setiap individu.
3. Kemahiran (skill).
4. Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik
tentang tugas yang dibebankan kepadanya
5. Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu

6
6. Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk melakukan suatu
perbuatan

Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan


dalam kurikulum yang bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan
kompetensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman
kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu
dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan
yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman
akan materi pelajaran, akan tetapi bagaimana pemahaman dan penguasaan
materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan
sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan
materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.
Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi. Adapun penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus
sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh
tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya.

B. Langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar


Adapun dalam mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar Isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut
ini:
- Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
Standar Isi.
- Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
- Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.

7
Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional
maupun yang tidak operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada
pada kelompok pemahaman dan juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan
untuk rumusan kompetensi dasar.
Sehingga langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah
sebagai berikut:
 Menjabarkan Kompetensi Dasar yang dimaksud.
 Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.
 Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan
indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih
dahulu juga tentukan indikator-indikator yang relevan dan tuliskan sesuai
urutannya.
 Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya,
apabila belum lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-
indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.
 Tambahkan indikator lain sebelum dan sesudah indikator yang
teridentifikasi sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat
dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya

2.3 Pengertian Indikator dan cara pembuatannya


A. Pengertian.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional
yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih
spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indicator merupakan penjabaran dari
kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang
dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik
dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan

8
diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat
penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik,
cirri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk
menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Jadi
indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan
untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur
sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran
tertentu
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
(1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam KD;
(2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan
(3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua
rumusan indikator, yaitu:
(1) indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator; dan
(2) indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal
yang di kenal sebagai indikator soal.
Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata
kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal
yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.
B. Fungsi Indikator
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi
sebagai berikut:
a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran. Pengembangan
materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan.
Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam
pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah,
serta lingkungan.

9
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran. Desain pembelajaran
perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai secara
maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan
indikator yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan
gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi.
Indikator yang menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural
menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi
ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.
c.  Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar. Bahan ajar perlu
dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi peserta
didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indikator
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.
d.  Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator
penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus mengacu pada
indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan
KD.
C. Manfaat Indikator.
Indikator Penilaian bermanfaat bagi :
a. guru dalam mengembangkan kisi-kisi penilaian yang dilakukan melalui tes
(tes tertulis seperti ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan
akhir semester, tes praktik, dan/atau tes perbuatan) maupun non-tes;
b. peserta didik dalam mempersiapkan diri mengikuti penilaian tes maupun
non-tes. Dengan demikian siswa dapat melakukan self assessment untuk
mengukur kemampuan diri sebelum mengikuti penilaian sesungguhnya;
c. pimpinan sekolah dalam memantau dan mengevaluasi keterlaksanaan
pembelajaran dan penilaian di kelas; dan
d. orang tua dan masyarakat dalam upaya mendorong pencapaian kompetensi
siswa lebih maksimal.

10
4. Mekanisme Pengembangan Indikator
a. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.
Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat
kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi
tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional.
Sekolah dapat mengembangkan indikator melebihi standar minimal
tersebut.
Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional
yang digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi
dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat
penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada
tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan
kompetensi paling tinggi yang diinginkan.
Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan
penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta
keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi
sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih
menonjol, maka indikator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan
keterampilan yang diinginkan.

11
TABEL HASIL ANALISIS KOMPETENSI DASAR KELAS 2
SEMESTER 1 DAN 2
Level
Materi
Mata Indikator Pencapaian Taksonomi
Kompetensi Dasar Pembelaj
pelajaran Kompetensi Bloom(rana
aran
h kognitif)
Matematika 3.1 Menjelaskan makna 3.1.1. Memahami makna 3.1.1 C2 Bilangan
bilangan cacah dan bilangan cacah cacah
menentukan
lambangnya 3.1.2 Menentukan lambang 3.1.2 C2
berdasarkan nilai bilangan cacah
tempat dengan
menggunakan model
konkret serta cara
membacanya
3.2.1 Membandingkan dua
3.2 Membandingkan dua bilangan cacah 3.2.1 C2
bilangan cacah
3.3.1.Memahami penjumlahan
3.3 Menjelaskan dan dan pengurangan 3.3.1 C4
melakukan bilangan cacah
penjumlahan dan
pengurangan 3.3.2 Mengaitkan penjumlahan
bilangan yang
dan pengurangan
melibatkan bilangan
cacah sampai bilangan cacah dalam 3.3.2 C3
dengan 999 dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-
hari serta
mengaitkan
penjumlahan dan
pengurangan

Level Taksonomi
Matapelaj IndikatorPencapaianKo MateriPem
Kompetensi Dasar Bloom(ranahkog
aran mpetensi belajaran
nitif)
Matematik 3.4 Menjelaskan 3.4.1. memahami konsep 3.4.1 C2 Perkalian
a perkalian dan perkalian bilangan (memahami) bilangan
pembagian yang sebagai cacah
melibatkan penjumlahan 3.4.2 C3 dengan hasil
bilangan cacah berulang ( Melakukan) kali sampai
dengan hasil kali dengan 100
hingga dengan 100 3.4.2. Melakukan operasi 3.4.3. C3
dalam kehidupan perkalian bilangan (Melakukan) Pembagian
sehari-hari serta dengan bantuan bilangan
mengaitkan benda konkret cacah
perkalian dan dengan hasil

12
pembagian. 3.4.3. Mengerjakan soal 3.5.1 C1 kali sampai
perkalian bilangan (Membaca) dengan 100
2
3.5. Menjelaskan nilai Nilai dan
dan kesetaraan 3.5.1. membaca dan 3.5.2 kesetaraan
pecahan mata uang.
menulis mata uang (Membandingkan) pecahan
3.9. Menjelaskan ruas
logam mata uang
garis dengan 3.5.2 . Membandingkan 3.5.3. C3
menggunakan model dua mata uang (Mengurutkan) Uang
konkret bangun datar logam
dan bangun ruang. 3.5.3. mengurutkan nilai 3.5.4. C3 Bangun
3.10. Menjelaskan bangun mata uang logam (Menentukan) datar
datar dan bangun 3.5.4. menentukan barang
ruangberdasarkan yang dapat dibeli 3.9.1. C2 Bangun
cirri-cirinya sesuai dengan uang (Menjelaskan) ruang
yang dimiliki
3.9.1. Menjelaskan ruas 3.10.1. C2
garis dengan (Menjelaskan)
menggunakan
model konkret 3.10.2 C
3.10.1.Menjelaskan (Menjelaska)
bangun datar dan
bangun ruang.
3.10.2. Menjelaskan pola
barisan bangun
datar dan bangun
ruang

Mata Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Level Taksonomi Materi


Pelajaran Kompetensi Bloom (Ranah Pembelajaran
Kognitif)
Matematika 3.6 Menjelaskan dan 3.6.1 Menentukan 3.6.1. C3.  Satuan baku
menentukan panjang (termasuk Menentukan untuk
panjang (termasuk jarak), berat, dan 3.6.2. C2. mengukur
jarak), berat, dan waktu dalam satuan Menjelaskan panjang
waktu dalam baku, yang  Alat ukur
satuan baku, yang berkaitan dengan untuk
berkaitan dengan kehidupan sehari- 4.6.1. C4. mengukur
kehidupan sehari- hari dengan benar. Mempraktikan panjang
hari. benda.
3.6.2 Menjelaskan  Penentuan
4.6 Melakukan panjang (termasuk konversi
pengukuran jarak), berat, dan satuan
panjang (termasuk waktu dalam satuan panjang (cm,
jarak), berat, dan baku, yang m).
waktu dalam berkaitan dengan  Pengukuran
satuan baku, yang kehidupan sehari-

13
berkaitan dengan hari dengan benar. panjang
kehidupan sehari- benda
hari. 4.6.1 Mempraktikan dengan
pengukuran satuan baku
panjangan (cm, m).
(termasuk jarak),  Masalah
berat, dan waktu sehari-hari
dalam satuan baku, tentang
yang berkaitan satuan
dengan kehidupan panjang.
sehari-hari dengan  Menjelaskan
benar. dan
menentukan
panjang,
berat, dan
waktu dalam
satuan baku

3.7 Menjelaskan 3.7.1 Menentukan 3.7.1. C3.  Pecahan


pecahan 1/2, 1/3, pecahan 1/2, 1/3, Menentukan setengah,
dan 1/4 dan 1/4 3.7.2. C2. pecahan
menggunakan menggunakan Menjelaskan sepertiga,
bendabenda benda-benda pecahan
konkret dalam konkret dalam seperempat.
kehidupan sehari- kehidupan sehari- 4.7.1. C1.  Gambar-
hari. hari dengan benar. Menyebutkan gambar
benda mati.
4.7 Menyajikan 3.7.2 Menjelaskan  Menjelaskan
pecahan 1/2, 1/3, pecahan 1/2, 1/3, pecahan 1/2,
dan 1/4 yang dan 1/4 1/3, dan 1/4
bersesuaian menggunakan menggunaka
dengan bagian dari benda-benda n benda
keseluruhan suatu konkret dalam
benda konkret kehidupan sehari-
dalam kehidupan hari dengan benar.
sehari-hari.
4.7.1
Menyebutkan
pecahan 1/2, 1/3,
dan 1/4
menggunakan
benda-benda
konkret dalam
kehidupan sehari-
hari dengan benar.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk memantau perkembangan mutu pendidikan diperlukan SK. SK dapat
didefinisikan sebagai “pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai peserta didik serta tingkat penguasaan yang
diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran”.
Menurut definisi tersebut, SK mencakup dua hal, yaitu standar isi (content
standards), dan standar penampilan (performance stan-dards).
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang
harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang
diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan
perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun
penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal
ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target
kompetensi yang harus dicapainya.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Endraswara, Suwardi. 2008. matematika. Yogyakarta: Media Presinfo.


Mahayana, Maman S. 2007. Matematika terapan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Pradopo, Raehmat Djoko. 2009. Buku tematik terpadu tahun 2013. Dewan
Kesenian: Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai