Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PROJEK

MK. PENDIDIKAN JASMANI


SD

PRODI S1 PGSD 2020

Skor nilai :
RANGKAIAN SENAM PEMBENTUKAN

UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

Dinda Rezki Amalia Hasibuan

Disusun Oleh:

Nama : Dinda Rezki Amalia Hasibuan (1201111053)

Kelas : Reg B PGSD 2020

Dosen Pengampu : Drs. Demmu Karo Karo, M.Pd

Mata Kuliah : Pendidikan Jasmani

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusunan makalah tugas project
ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah
“Pendidikan Jasmani SD”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Demmu
Karo-Karo, M.Pd selaku dosen pada mata kuliah ini yang senantiasa membimbing kami.

Tak lupa juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua dan para
sahabat sehingga dapat terselesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa dalam tugas ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini. Penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua orang.

Medan, Mei 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... I

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. II

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1

C. Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II ........................................................................................................................................ 2

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2

BAB III ...................................................................................................................................... 7

PENUTUP.................................................................................................................................. 7

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 7

B. Saran ........................................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cabang olahraga senam adalah olahraga yang dianggap tertua jika dilihat dari
bentuknya sebagai suatu bentuk sport. Jika diruntut kembali pada sejarahnya, pengertian
senam berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata gymnastic yang menunjukkan bahwa senam
telah dilakukan sejak zaman kuno. Kata gymnastic dalam bahasa inggris berasal dari kata
gymnos, bahasa yunani yang berarti telanjang.
Gymnastic sendiri pada awalnya mempunyai arti yang sangat luas, sehingga
memasukkan juga bentuk-bentuk olahraga yang kini dikenal dengan tinju, balap lari, gulat,
termasuk nomor melempar. Senam merupakan bentuk latihan fisik yang secara sistematis
disusun dengan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan seperti
daya tahan tubuh, kekuatan, kelentukan, koordinasi, membentuk prestasi, membentuk tubuh
yang ideal, dan memelihara kesehatan tubuh.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan senam ?
2. Gerakan senam apa saja yang cocok untuk siswa SD ?

C. Tujuan
1. Mengetahui berbagai macam gerakan senam yang cocok untuk siswa SD
2. Memenuhi tugas project pada mata kuliah pendidikan jasmani

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Senam Irama

Senam irama merupakan aktivitas gerak yang menggunakan irama yang membentuk
pola gerak langkah serta olah tubuh yang dibentuk dengan cara sedemikian rupa sehingga
nantinya akan menghasilkan suatu keindahan gerak yang beraturan yang muncul dari gerakan
yang satu ke gerakan yang lainnya.

Senam irama adalah perpaduan bentuk gerakan dengan adanya irama yang mengiringi
(Ramadhani, 2018). Kegiatan senam irama merupakan upaya pengembangan motorik kasar
anak. Melalui senam irama maka gerakan dasar tubuhnya akan terlatih secara ekspresif dan
akan memberikan perubahan yang signifikan terhadap anak yang mengalami keterhambatan
motorik karena membutuhkan kekuatan dan ketangkasan, sehingga fisik motoriknya akan
menjadi lebih sehat dan bugar (Maghfiroh, 2020).

Senam irama terbagi kepada tiga tahap (Zulfahmi, 2016) yaitu: tahap pemanasan,
tahap inti dan tahap pendinginan. Pada tahap pemanasan dilakukan sebelum gerakan inti,
pemanasan dilakukan dalam senam irama untuk menyiapkan kondisi tubuh secara fisiologis
maupun psikologis, menyiapkan sistem pernafasan, peredaran darah, otot, dan persendian.
Gerakan inti dalam senam irama terdapat gerakan motorik kasar yang melatih kelenturan,
keseimbangan, kelincahan, kelentukan serta koordinasi otot-otot yang bergerak. Pendinginan
dilakukan sesudah gerakan inti, tahap ini dilakukan untuk melenturkan otot, menenangkan
kondisi tubuh, dan mengatur pernafasan agar tubuh menjadi rileks.

B. Sejarah Senam Irama

Sejarah senam irama bermula dari gagasan Jean-Georges Noverre (1727-1810),


Francois Delsarte (1811-1871), dan Rudolf Bode (1881-1970). Ketiganya percaya atas
pentingnya ekspresi gerak dimana seseorang menggunakan tubuhnya untuk menciptakan
keindahan melalui rangkaian gerak tertentu.

Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke-19
dalam suatu sistem latihan yang disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari
gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai “gymnastik estetis” yang mana seorang
atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan perasaannya melalui pergerakan tubuh.

Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western
Female Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837. Dalam program latihan yang
diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace without dancing”, pesenam
perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai dari gerakan sederhana menuju
gerakan kompleks. Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor gagasan mengenai tubuh,
ekspresi tubuh, gerak dan musik dengan berbagai jenis gaya. Kemudian pada tahun 1900,
semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di sekolah Gymnastics Rhytmic Swedia dan
setelahnya banyak juga sekolah-sekolah gymnastik yang mengembangkan hal serupa.

Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan menciptakan
gagasan gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari gaya-gaya sebelumnya,

2
yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak senam artistik dengan menggunakan alat (bola,
pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam ini mulai terlihat berbeda dengan pertunjukan
balet kontemporer, tari atau akrobat.

Kompetisi senam irama dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri kemudian
memasukkan senam irama sebagai salah satu cabang senam pada tahun 1961. Mula-mula
senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah menjadi olahraga gimnastik ritmis, dan
terakhir berubah menjadi senam irama atau gimnastik ritmis. Pertandingan internasioal
pertama kali dalam cabang ini untuk atlet individual dimulai di Budapest pada tahun 1963,
sementara pertandingan grup mulai ada pada kompetisi di Copenhagen, Denmark pada tahun
1967. Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade di tahun 1984 di Los Angles untuk
kelas individu. Lalu untuk pertandingan kelompok mulai masuk pada tahun 1996 di
Olimpiade Atlanta.

C. Unsur dan Jenis Senam Irama

Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :


a. Kelentukan
b. Keseimbangan
c. Keluwesan
d. Fleksibilitas
e. Kontinuitas
f. Ketepatan
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai
gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan
senam yaitu membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus
ditekankan pada senam irama, yaitu:

 Ketepatan musik/irama
 Kelentukan (fleksibilitas)
 Kontinuitas gerakan

D. Rangkaian Gerakan Senam Irama

1. Jalan di Tempat Melangkah


Pelaksanaannya:

 Hitungan 1–3 = jalan di tempat.


 Hitungan 4 = langkahkan kaki kanan ke kanan diikuti kaki kiri.
 Hitungan 5–7 = jalan di tempat.
 Hitungan 8 = langkahkan kaki kiri ke kiri diikuti kaki kanan.
 Lakukan gerakan-gerakan jalan di tempat kemudian melangkah ke samping,
ke depan, ke belakang, dan serong berulang-ulang hingga tercipta koordinasi
gerak yang baik.

3
2. Mengayun tangan ke atas
Pelaksanaannya:

 Berdiri tegak kedua tangan di samping badan.


 Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kanan ke atas 2× hitungan, kembali ke sikap
semula.
 Hitungan 3–4 = Ayunkan tangan kiri ke atas 2× hitungan, kembali ke setiap
semula.
 Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.

3. Mengayun tangan ke samping

Pelaksanaannya:

 Berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu.


 Kedua tangan ditekuk di depan dada.
 Hitungan 1–2 = Ayunkan tangan kiri ke kiri 2× hitungan.
 Hitungan 3–4 = Kembali tangan kiri ditekuk.
 Hitungan 5–6 = Ayunkan tangan kanan ke kanan 2× hitungan.
 Hitungan 7–8 = Kembali tangan kanan ditekuk di depan dada.
 Lakukan gerakan ini bergantian 2×8 hitungan.

4. Mengayun kedua lengan ke atas

Pelaksanaannya:

4
 Berdiri, kedua kaki dibuka selebar bahu
 Kedua tangan di samping badan.
 Hitungan 1–3 = Ayun kedua lengan ke atas 3× hitungan.
 Hitungan 4 = Kembali ke sikap awal.
 Hitungan 5–7 = Ayun lagi kedua lengan ke atas.
 Hitungan 8 = Kembali ke sikap awal.
 Lakukan berulang-ulang 2×8 hitungan.

5. Ayunan kedua lengan ke samping

Pelaksanaannya:

 Berdiri.
 Kedua tangan diluruskan ke depan.
 Hitungan 1–3 = Ayun kedua tangan ke samping kiri 3× hitungan.
 Hitungan 4 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.
 Hitungan 5–7 = Ayun kedua tangan ke samping kanan 3× hitungan.
 Hitungan 8 = Kedua tangan kembali ke posisi semula.
 Lakukan gerakan mengayun kedua lengan ke kiri dan ke kanan 2×8
hitungan.

6. Melangkah dan Mengayun Kedua Lengan ke Atas

Pelaksanaannya:

 Sikap aural berdiri tegak, kedua tangan di samping badan.


 Hitungan 1–3 = Kaki kiri melangkahkan serong ke depan diikuti gerakan
engayun kedua tangan ke belakang 3× hitungan.
 Hitungan 4 = Kembali ke sikap berdiri tegak, kedua kaki rapat kedua tangan
di samping badan.
 Hitungan 5–7 = Kaki kanan melangkah serong kanan lutut ditekuk, diikuti
ayunan kedua lengan ke atas belakang 3× hitungan.
 Hitungan 8 = Kembali ke sikap semula.
 Lakukan bergantian 2×8 hitungan
5
6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Senam irama adalah gerakan senam ataupun ge rakan bebas yang dibarengi dengan
musik atau nyanyian sesuai dengan irama yang mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang
terdapat dalam senam irama meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan
irama. Rangkaian senam irama dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, melompat,
loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.Senam irama Senam irama atau disebut juga senam
ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama musik, atau latihan bebas yang
dilakukan secara berirama.Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun
tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.

B. Saran
Senam irama atau ritmik sangat cocok digunakan didalam senam kebugaran,senam ini
cocok diterapkan pada bangku sekolah dasar karena akan menambah semangat para peserta
didik jika diiringin musik maupun hitungan.

7
DAFTAR PUSTAKA

(Anak et al., 2017)Anak, K., Tahun, U., Khairat, F., Ii, P., & Ta, K. L. (2017). Pengaruh
Senam Irama terhadap Perkembangan Motorik. 3(1), 12–21.

(Ulfah et al., 2021)Ulfah, A. A., Dimyati, D., & Putra, A. J. A. (2021). Analisis Penerapan
Senam Irama dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1844–1852.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.993

Anda mungkin juga menyukai