Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PROJECT WORK

MK. KAJIAN KEBAHASAAN

PRODI S1 PENDIDIKAN GURU


SEKOLAH DASAR

Skor Nilai :

“PEMBALAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nama Mahasiswa :

Cindy Ayuni NIM: 1203311057

Rahel Manik Insaniar NIM: 1203311076

Ria Anjelina Marbun NIM: 1203311063

Yunita Rahma Siregar NIM: 1203311095

DOSEN PENGAMPU : Dr. Edizal, M.Pd

MATA KULIAH : KAJIAN KEBAHASAAN

PRODI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan nikmat, berkah, dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun Tugas Project Work dengan judul“Pembelajaran Bahasa Indonesia di
Indonesia”. Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada Rasulullah SAW, yang telah
membebaskan kita dari zaman yang penuh kedzaliman dan kebodohan dan membawa kita menuju
zaman yang sarat dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Edizal, M.Pd selaku dosen pada mata kuliah Pembelajaran Kajian Kebahasaan yang telah menjadi
pembimbing kami dalampenyelenggaraan seminar ini, serta pihak-pihak lain yang terkait dalam
proses pembuatan rancangan proposal seminar ini secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga kami Tugas Project Work ini dapat memberikan manfaat kepada kami selaku penyusun,
para pembaca, dan semua pihak masyarakat.

Kami sangat menyadari dalam penyusunan proposal ini, masih terdapat banyak
kekurangan sehingga hasil yang diperoleh jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan.

Padangsidimpuan, 02 Juni 2021

Penyusun

( Kelompok 2 )

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 4


B. Tujuan Kegiatan ................................................................................................. 5
C. Manfaat Kegiatan ................................................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 6

A. Defenisi Kegiatan ................................................................................................ 6


B. Karakteristik Kegiatan ......................................................................................... 7
C. Rincian Tugas Personil Kegiatan ......................................................................... 8

BAB III METODE PELAKSANAAN .......................................................................... 10

A. Tempet dan Waktu Kegiatan ................................................................................ 10


B. Peserta Kegiatan ..................................................................................................
C. Narasumber Kegiatan .......................................................................................... 10
D. Ruang Lingkup Kegiatan ..................................................................................... 11
E. Metode Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................. 11
F. Struktur Organisasi Pelaksana Kegiatan ............................................................... 11
G. Rincian Tugas Personil Kegiatan ......................................................................... 11
H. Jadwal kegiatan ................................................................................................... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASN........................................................................... 15

A. Hasil .................................................................................................................... 15
B. Pembahasan ......................................................................................................... 16

BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 19

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak varietas bahasa Melayu. Bahasa
Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya
sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa
Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dasar bahasa Indonesia baku adalah bahasa Melayu Riau. Dalam perkembangannya,
bahasa ini mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan
administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan
"bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928,
untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap
digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa
Melayu yang digunakan di Riau dan kepulauan maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat
ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru,
baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia
bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia
menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Istilah
"bahasa Indonesia" paling umum dikaitkan dengan bahasa baku yang digunakan dalam situasi
formal Ragam bahasa baku tersebut berhubungan diglosik dengan bentuk-bentuk bahasa
Melayu vernakular yang digunakan sebagai peranti komunikasi sehari-hari.] Artinya, penutur
bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (colloquial) dan/atau
mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian,
bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra,
perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya sehingga dapatlah
dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

4
Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah Menurut sebagian
peneliti, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun
waktu beberapa minggu.
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang wajib
dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan semua mata
pelajaran lain. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa yang
harus dimiliki siswa yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis
(Dalman, 2012:3). Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan
salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia serta untuk
menguasai ilmu dan teknologi. Sebagai masyarakat Indonesia, penting untuk kita mempelajari
dan memahami Bahasa Indonesia secara baik dan benar (Afifah, 2012:2).

B. Tujuan Kegiatan
Melalui Seminar ini diharapkan mahasiswa dan guru mampu:
a. Memiliki wawasan bagaimana menjadi guru yang profesional.
b. Menemukan sosok guru ideal.
c. Menerapkan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
d. Menciptakan suasana pembelajaran di kelas yang menyenangkan.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat seminar ini adalah sebagai berikut:
a. Guru dan mahasiswa calon pendidik mau berubah, dari konservatif menjadi adaptif
terhadap perkembangan zaman.
b. Guru dan mahasiswa calon pendidik semakin profesional, mampu melaksanakan tugas
profesinya dengan baik.
c. Guru dan mahasiswa calon pendidik semakin kreatif dan inovatif.
d. Guru dan mahasiswa calon pendidik menjadi agen perubahan di sekolah dan
lingkungan sekitarnya.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Defenisi Kegiatan
Seminar adalah pertemuan berkala yang diadakan oleh seseorang yang sedang
melaksanakan tugasnya Seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti benih atau dari
kata seminarium, yang artinya tanah tempat menanam benih.Jadi, seminar memiliki arti
tempat benih - benih kebijaksanaan.
Kebijaksanaan yang dimaksud tentu didasari oleh pengajaran akademis, baik pada
sebuah universitas atau organisasi komersial yang profesional pada suatu bidang tertentu
Seminar dilakukan dalam rangka memberikan laporan atau mendiskusikan pengerjaan
tugasnya itu. Dalam seminar terjadi tukar pikiran di antara penyaji dengan peserta diskusi.
Tujuan seminar adalah menemukan jalan pemecahan masalah. Materi yang dikemukan
penyaji dibahas dari berbagai aspek dan sudut pandang. Seminar focus pada topik tertentu
yang sangat khusus, di mana peserta yang hadir bias berpartisipasi aktif. Bentuk seminar juga
dilaksanakan dengan sistem dialog yang dipimpinoleh moderator. Selain itu, bisa juga
disajikan dengan presentasi hasil penelitian formal yang dilanjutkan dengansesi debat dan
berbagi pengalaman.
Tujuan dari seminar adalah membahas permasalahan untuk menemukan solusi, sehingga
seminar harus diakhiri dengan simpulan atau keputusan-keputusan hasil pendapat bersama
yang diikuti dengan resolusiataurekomendasi.Pembahasan seminar berpangkal
pada makalah atau kertas kerja yang disusun sebelum acara dimulai oleh beberapa pembicara
sesuai pokok-pokok bahasan yang diminta panitia penyelenggara
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian.Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak .Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa
Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti
“keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun keluar”.Setiap pengalaman yang
memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap

6
pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi,
universitas atau magang.
Seminar pendidikan yaitu suatu kegiatan menyampaikan karya ilmiah tentang pendidikan
yang direncanakan dan dipresentasikan dengan sumber atau peneliti dalam mengambil
keputusan dan bertujuan untuk menyamakan pendapat terhadap suatu hasil karya ilmiah
tersebut demi untuk mengambil kebenaran isi dari hasil karya ilmiah.

B. Karakteristik Kegiatan
Seminar memiliki cir ikhusus yang membedakannya dengan kegiatan diskusi lainnya.
Mengacu pada pengertian seminar, adapun ciri-ciri kegiatan seminar adalah sebagai berikut:
1. Berbentuk Forum; pada umumnya kegiatan seminar berbentuk forum interaksi yang
melibatkan sejumlah audiens sehingga terjadi komunikasi dua arah terhadap materi yang
disampaikan.
2. Mengacu Pada Makalah; pembahasan materi seminar mengacu pada makalah atau kertas
kerja yang telah disusun dan disajikan oleh para pembicara.
3. Membahas Isu Ilmiah; setiap kegiatan seminar selalu mengangkat isu ilmiah yang actual
sebagai bahan untuk didiskusikan.
4. Adanya Respon dari Audiens; dalam kegiatan seminar, penyanggah utama (biasanya
seorang ahli) akan diberikan prioritas untuk merespon isi makalah yang disampaikan oleh
pembicara. Selanjutnya, para audiens juga diberikan kesempatan untuk turut serta
memberikan pendapat
5. Waktu harus tersedia dengan cukup untuk melakukan sebuah pembahasan permasalahan
dalam seminar.
6. Masalah sudah ditentukan atau dirumuskan sebelum acara seminar dimulai.
7. Permasalahan harus dapat dipecahkan berdasarkan metode ilmiah secara sistematis dan
menyeluruh.
8. Ketua penyelenggara seminar sudah memahami metode yang digunakan dalam pemecahan
permasalahan yang dibahas.
9. Peserta seminar dapat diajak berfikir logis dan rasional untuk menemukan cara dalam
pemecahan masalah.

7
C. Rincian Tugas Personil Kegiatan

Organisasi Pelaksana : Ketua : Yunita Rahma Siregar

Sekretaris : Ria Anjelina Marbun

Bendahara : Rahel Insaniar Manik

Divisi Acara : Cindy Ayuni

1. Ketua panitia

Tugas seorang ketua acara seminar ini adalah :

 Memimpin semua panitia dalam acara seminar


 Menjadi koordinator dari panitia seminar
 Membuat konsep acara serta melimpahkan setiap tugas pada struktur panitia lainnya.
 Memberikan pengarahan serta melakukan pengawasan
 Mencari alternatif solusi untuk setiap permasalahan yang ada.
 Menjadi penanggung jawab acara seminar
 Meminta laporan pertanggung jawaban dari setiap bagian seksi panitia lainnya.
 Membuat LPJ bersama dengan sekretaris
2. Sekretaris

Tugas sekretaris di antaranya adalah :

 Membuat surat resmi seperti surat permohonan izin, kontrak kerjasama dan lainnya.
 Membuat surat keputusan yang berkaitan dengan panitia acara seminar
 Mempersiapkan serta mengedarkan daftar hadir peserta seminar juga daftar hadir
panitia
 Mempersiapkan sertifikat baik untuk panitia maupun untuk peserta seminar.
 Membuat tanda kepanitiaan seperti halnya id card atau bahkan name card
 Menyediakan lembar komunikasi
 Membuat daftar kebutuhan dari acara seminar
 Melakukan koordinasi dengan beberapa seksi terkait

8
 Bertanggung jawab pada ketua acara.
3. Bendahara

Bendahara dikenal dengan tugas utama yang dimilikinya yaitu sebagai pengatur keuangan.
Namun bentuk pengaturan keuangan apa saja yang dimaksud olehnya adalah :

 Membantu ketua acara utamanya dalam masalah anggaran dan pengelolaannya.


 Menyusun rencana anggaran untuk pembelanjaan dari kebutuhan acara seminar
 Melakukan pengelolaan serta pengawasan dari anggaran yang masuk serta penggunaan
dana yang dilakukan
 Membuat pembukuan dengan rinci dan juga jelas
 Bertanggung jawab pada pihak ketua acara seminar
4. Divisi Acara

Divisi ini bertugas mengurus rangkaian acara. Menjadi divisi yang kerap dianggap paling
sibuk mulai dari tahap persiapan sampai pelaksanaan, divisi acara harus memastikan acara
berjalan sesuai dengan rencana dan konsep yang ditentukan.

berikut ini adalah jobdesk divisi acara:

 Membuat susunan acara secara rinci dan spesifik


 Berkoordinasi dengan divisi perlengkapan dalam menyusun daftar perlengkapan yang
dibutuhkan
 Mengundang narasumber yang biasanya mengisi acara
 Mengoordinar dan mengatur hal-hal teknis di lapangan saat acara berlangsung
 Melakukan sosialisasi susunan acara kepada berbagai pihak yang terkait dengan event
tersebut, termasuk kepada anggota panitia
 Bertanggung jawab kepada Ketua Panitia, sebagai pemimpin utama dalam kepanitian
 Divisi acara dipimpin oleh seorang pemimpin divisi yang berfungsi mengoordinir anggota
divisi acara

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Kegiatan


Hari : Senin
Tanggal : 24 Mei 2021
Jam : 09.00 WIT s/d Selesai
Tempat : Auditorium UNIMED

B. Peserta Kegiatan
Pada seminar ini, yang mengikuti peserta adalah mahasiswa/i dari mahasiswa PGSD kelas
I yaitu :
1. AFIFAH FITRIYANI

2. ALYA NURZAHIRA

3. ARIANA DAMAYANTI LIMBONG

4. ARTA WIDA ANASTASIA PURBA

5. DEA AYU PRAMUDIYA

6. CLARA EFLI BR SEBAYANG

7. DEA AYU PERAMUDIYA

8. DINI FITRIANI

9. ESTERINA ALVIONITA

10. FAISAL AMRI ZIKRI SITEPU

11. FATIMAH SIHOMBING

12. KHOIRANY FEBRY

13. GHERIN JESICA SIREGAR S

14. INDAH FADLIANI PASARIBU

10
15. NANDA AYU LESTARI

16. JUNJUNGAN NATANAEL

17. MUTIARA SAFITRI

18. LELY ANGGRAINI

19. SALSABILA HARAHAP

20. RIZKY NANDA SIREGAR

Dan juga dari berbagai mahasiswa dari universitas lain dan juga siswa/i

C. Narasumber Kegiatan
Pada seminar ini, yang menjadi Narasumber adalah Kelompok 2

D. Ruang Lingkup Kegiatan


Kegiatan seminar ini dilakukan secara online, yaitu viaZoom yang akan diikuti oleh
mahasiswa/i. Adapun didalam seminar, akan dibahas yaitu :

Materi I: Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

E. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Adapun metode pelaksanaan kegiatan seminar ini, berupaSeminar Online dengan diselingi.
Tanya Jawab antarapemateri dan peserta.

F. Struktur Organisasi Pelaksana Kegiatan


Ketua : Yunita Rahma Siregar
Sekretaris : Ria Anjelina Marbun
Bendahara : Rahel Insaniar Manik
Divisi Acara : Cindy Ayuni

11
G. Rincian Tugas Personil Kegiatan

1. Ketua panitia

Tugas seorang ketua acara seminar ini adalah :

 Memimpin semua panitia dalam acara seminar


 Menjadi koordinator dari panitia seminar
 Membuat konsep acara serta melimpahkan setiap tugas pada struktur panitia lainnya.
 Memberikan pengarahan serta melakukan pengawasan
 Mencari alternatif solusi untuk setiap permasalahan yang ada.
 Menjadi penanggung jawab acara seminar
 Meminta laporan pertanggung jawaban dari setiap bagian seksi panitia lainnya.
 Membuat LPJ bersama dengan sekretaris
2. Sekretaris

Tugas sekretaris di antaranya adalah :

 Membuat surat resmi seperti surat permohonan izin, kontrak kerjasama dan lainnya.
 Membuat surat keputusan yang berkaitan dengan panitia acara seminar
 Mempersiapkan serta mengedarkan daftar hadir peserta seminar juga daftar hadir
panitia
 Mempersiapkan sertifikat baik untuk panitia maupun untuk peserta seminar.
 Membuat tanda kepanitiaan seperti halnya id card atau bahkan name card
 Menyediakan lembar komunikasi
 Membuat daftar kebutuhan dari acara seminar
 Melakukan koordinasi dengan beberapa seksi terkait
 Bertanggung jawab pada ketua acara.
3. Bendahara

Bendahara dikenal dengan tugas utama yang dimilikinya yaitu sebagai pengatur keuangan.
Namun bentuk pengaturan keuangan apa saja yang dimaksud olehnya adalah :

 Membantu ketua acara utamanya dalam masalah anggaran dan pengelolaannya.

12
 Menyusun rencana anggaran untuk pembelanjaan dari kebutuhan acara seminar
 Melakukan pengelolaan serta pengawasan dari anggaran yang masuk serta penggunaan
dana yang dilakukan
 Membuat pembukuan dengan rinci dan juga jelas
 Bertanggung jawab pada pihak ketua acara seminar
4. Divisi Acara

Divisi ini bertugas mengurus rangkaian acara. Menjadi divisi yang kerap dianggap paling
sibuk mulai dari tahap persiapan sampai pelaksanaan, divisi acara harus memastikan acara
berjalan sesuai dengan rencana dan konsep yang ditentukan.

berikut ini adalah jobdesk divisi acara:

 Membuat susunan acara secara rinci dan spesifik


 Berkoordinasi dengan divisi perlengkapan dalam menyusun daftar perlengkapan yang
dibutuhkan
 Mengundang narasumber yang biasanya mengisi acara
 Mengoordinar dan mengatur hal-hal teknis di lapangan saat acara berlangsung
 Melakukan sosialisasi susunan acara kepada berbagai pihak yang terkait dengan event
tersebut, termasuk kepada anggota panitia
 Bertanggung jawab kepada Ketua Panitia, sebagai pemimpin utama dalam kepanitian
 Divisi acara dipimpin oleh seorang pemimpin divisi yang berfungsi mengoordinir anggota
divisi acara

13
G. Jadwal Kegiatan
No Waktu Acara

1 Senin 14.00 – 14.15 Wib Check In Peserta

2 Senin 14.15 – 14.25 Wib Sambutan-sambutan : Pembukaan

3 Senin 14.25 – 14.30 Wib Do’a Pembuka

4 Senin 14.30 – 14.35 Wib Perkenalan Narasumber

5 Senin 14.35 – 15.20 Wib Materi Seminar

6 Senin 15.20 – 15.45 Wib Sesi Tanya Jawab

7 Senin 15.45 - 16.00 Wib Diskusi

8 Senin 16.30 WiB Pembacaan kesimpulan hasil diskusi

9 Senin 16.45 WiB Penutupan dan Do’a Penutup

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Pelaksana Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan yang di buat pada tugas project ini adalah kegiatan seminar yang
berjudul Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Dimana seminar ini dilakukan secara virtual
dan berjalan dengan baik. Responden yang mengikuti seminar juga berpartisipasi, responden
yang bertanya berjumlah dengan 2 pertanyaan yaitu :

 Apa yang dimaksud dengan mata pemjaran Bahasa Indonesia?


Jawaban:
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat
penting di sekolah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah di ajarkan mulai jenjang
pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga
Perguruan Tinggi. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu
siswa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam
dirinya. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, selain itu, pembelajaran mengemukakan
gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa
tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang
ada dalam dirinya. Untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik,
maka peran guru sangatlah penting.
 Jelaskan pentingnya pelajaran Bahasa Indonesia di SD!
Jawaban:
Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi Bahasa Indonesia lisan dan tulis peserta didik, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra Indonesia dan karya intelektual bangsa
sendiri (Gipayana, 2008). Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD memiliki nilai penting,

15
karena pada jenjang pendidikan inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia
dilaksanakan secara berencana dan terarah.

B. PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak varietas bahasa Melayu. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus
sebagai bahasa kerja.

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang wajib


dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa
Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan semua
mata pelajaran lain. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan
berbahasa yang harus dimiliki siswa yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis (Dalman, 2012:3). Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia serta untuk menguasai ilmu dan teknologi. Sebagai masyarakat
Indonesia, penting untuk kita mempelajari dan memahami Bahasa Indonesia secara baik
dan benar (Afifah, 2012:2).

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat
penting di sekolah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah di ajarkan mulai jenjang
pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga
Perguruan Tinggi. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu siswa
mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam
dirinya. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,

16
budayanya, dan budaya orang lain, selain itu, pembelajaran mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam
dirinya. Untuk 2 menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik, maka peran
guru sangatlah penting.

Sebagian besar pola pembelajaran Bahasa Indonesia masih bersifat transmisif, yaitu:
guru memberikan konsep-konsep yang terdapat dalam buku pelajaran secara langsung pada
peserta didik dan siswa secara pasif menyerap pengetahuan tersebut (Trianto, 2011:18).
Meskipun, metode pembelajaran dengan kerja kelompok sudah mulai diterapkan. Namun,
pembelajaran dengan kerja kelompok yang masih bersifat tradisional, yakni: masing-
masing kelompok memilih sendiri anggota-anggota kelompoknya kurang membantu dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
selama ini sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Cara penyampaian materi yang
tidak menarik dan monoton menyebabkan siswa tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan
baik sehingga berpengaruh pada ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Tujuan umum pembelajaran bahasa Indonesia SD (dalam Puskur Balitbang Depdiknas


2002) adalah:

1. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan


dan bahasa negara.
2. Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi serta
penggunaannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan
dan keadaan.
3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional dan kematangan sosial.
4. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa.
5. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan
kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
6. Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya
dan intelektual.

17
Hal tersebut di atas dapat terlaksana apabila guru bahasa Indonesia di SD dapat
mengajarkan bahasa Indonesia secara efisien, efektif dan terarah. Kualitas pengembangan
pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Metodologi pembelajaran bahasa
berdasarkan pendekatan komunikatif menurut Tarigan (1989) mengungkapkan bahwa
metode pembelajaran permainan, simulasi bermain peran dan komunikasi pasangan dapat
diterapkan.

Selama ini pembelajaran bahasa lebih dipengaruhi oleh apa dan bagaimana guru
mengajar . Dan hasilnya menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pembelajaran
yang membosankan dan kurang diminati siswa . Guru mengalami kesulitan dalam
pengembangan pembelajaran di kelas. Karena itu perlu diupayakan pembaharuan dan
pengembangan pembelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan.

Pendekatan pembelajaran bahasa dititikberatkan pada penggunaan bahasa


(keterampilan berbahasa). Jean Piaget (Psikologis Swiss) menyatakan bahwa belajar terjadi
pada saat pola/struktur pikir siswa berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar siswa aktif.
Titik berat penilaian pada pendekatan proses (penilaian proses). Pendekatan integratif,
komunikatif dan proses dapat diterapkan pada pembelajaran bahasa di SD. Dengan
memadukan keempat aspek keterampilan berbahasa yaitu : menyimak, berbicara, membaca
dan menulis.

Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang


sesuai dengan perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa diperlukan standar
kualifikasi minimal atau standar ketuntasan minimal (SKM) yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Indonesia.

18
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa


persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak varietas bahasa Melayu. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus
sebagai bahasa kerja.
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang wajib
dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa
Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan semua
mata pelajaran lain. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat keterampilan
berbahasa yang harus dimiliki siswa yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis (Dalman, 2012:3). Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia serta untuk menguasai ilmu dan teknologi. Sebagai masyarakat
Indonesia, penting untuk kita mempelajari dan memahami Bahasa Indonesia secara baik
dan benar (Afifah, 2012:2).

B. Saran

Dari pelaksnaan acar ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia
di SD itu sangat penting untuk diajarakan kepada siswa SD karena pembelajaran ni akan
berlnjut ke jenjenag pendidikan yang lebuh tingg sehingga guru yang mengajarkan
pembelajaran ini harus dilakuakan dengan baik dan bersungguh-sugguh agar siswa dapat
memanhami materi pembelajaran dengan baik dan guru juga harus pandai memilh metode
yang tepat untuk mengajarkan materi sihingga siswa dapat menerimanya dengan baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

http://eprints.ums.ac.id/48407/1/BAB%201.pdf

http://sdn02sebandung.blogspot.com/2013/06/pentingnya-pembelajaran-bahasa.html

20

Anda mungkin juga menyukai