Anda di halaman 1dari 16

Nasionalisme dan

Pendidikan
Multikultural
KELOMPOK 6
Kelompok 6
Lisna Silalahi
(1202311001)
Miftahul Aisyiyah Bakti
(1223111182)
Ayu Fadhilah Yunanda
(1223311031)
Shanaz Mayla Nisa
(1223311030)
Gabriel Simanjuntak
(1223311164)
Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang akan
menciptakan serta mempertahankan suatu
kedaulatan negara. Dalam bahasa Inggris disebut
juga sebagai nation dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama dengan sekelompok
manusia.
Bentuk Nasionalisme
1. Nasionalisme Kewarganegaraan
Kewarganegaraan atau nasionalisme sipil merupakan
sejenis nasionalisme di mana negara kemudian
memperoleh suatu kebenaran politik dari penyertaan aktif
rakyatnya, “kehendak rakyat”, “perwakilan politik”.

2. Nasionalisme Romantik
Romantik atau juga disebut dengan nasionalisme organik,
dan nasionalisme identitas sebagai lanjutan dari
nasionalisme etnis di mana suatu negara kemudian
memperoleh kebenaran politik secara semula sehingga
hasil dari suatu bangsa atau ras menurut semangat
3. Nasionalisme Budaya
Budaya merupakan sejenis nasionalisme di mana suatu negara kemudian
memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya “sifat
keturunan” seperti ras warna kulit, dan lain sebagainya.

4. Nasionalisme Kenegaraan
Kenegaraan sebagai suatu variasi nasionalisme kewarganegaraan, yang tak
dapat dipisahkan dari nasionalisme etnis. Perasaan ini sendiri sangat kuat
sehingga kemudian diberi keutamaan lebih dalam hal hak kebebasan dan
universal.

5. Nasionalisme Agama
Agama merupakan nasionalisme di mana negara akan memperoleh suatu
legitimasi politik dari suatu persamaan agama.
Tujuan Nasionalisme
Berfungsi untuk menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap suatu
bangsa, negara, dan tanah air.
Membangun sebuah hubungan yang harmonis serta rukun antara suatu
masyarakat dan individu lainnya.
Sebagai upaya dalam menghilangkan dan menghapuskan ekstrimisme atau
tuntutan yang berlebihan dari suatu warga negara atau masyarakat kepada
pemerintah.
Sebagai usaha dalam menumbuhkan sebuah semangat untuk bisa secara
rela berkorban demi bangsa, negara, dan tanah air.
Ciri-ciri Nasionalisme
Terdapatnya sebuah persatuan dan kesatuan sebuah bangsa.
Terdapatnya sebuah organisasi yang memiliki bentuk modern dan
memiliki sifat nasional.

Terdapatnya sebuah perjuangan yang kemudian dilakukan dan memiliki


sifat nasional.

Bertujuan memerdekakan dan mendirikan sebuah negara yang merdeka


serta menjadikan kekuasaan berada di tangan para rakyat.

Nasionalisme umumnya lebih mementingkan pikiran sehingga


Pendidikan kemudian berperan penting dalam suatu upaya
mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pengertian Pendidikan
Multikultural
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menanamkan
pentingnya menghargai heterogenitas, baik suku, budaya, etnis,
dan sebagainya.

Pendidikan ini termasuk pendidikan yang penting untuk


diterapkan sejak dini pada anak-anak agar mereka bisa tumbuh
menjadi generasi yang toleransi terhadap keberagaman.
Tujuan Pendidikan Multikultural
Memaksimalkan fungsi sekolah dalam menghadapi keberagaman peserta
didiknya.
Melatih peserta didik dalam bersikap positif terhadap keberagaman suku,
etnis, budaya, dan kelompok yang berbeda dengan dirinya.

Mengasah keterampilan sosial peserta didik dalam berinteraksi di


lingkungan yang heterogen.

Mengajarkan peserta didik akan pentingnya keberagaman dan cara


menghargai perbedaan.

Melatih peserta didik untuk menerapkan hidup damai dalam keberagaman.


Fungsi Pendidikan Manfaat Pendidikan
Multikultural Multikultural
Sebagai langkah penguatan karakter Peserta didik bisa bebas
pada peserta didik. mengekspresikan kreativitasnya tanpa
Sebagai upaya untuk mengajarkan khawatir mendapatkan perlakuan
pada peserta didik bahwa konflik itu diskriminasi.

selalu ada, sehingga mereka bisa Peserta didik terlatih untuk menyikapi
mengedepankan perilaku positif di berbagai keragaman di lingkungan
tengah keberagaman.
sekitar.
Sebagai upaya pembinaan akan Peserta didik termotivasi untuk menjadi
pentingnya menjaga keutuhan bangsa agen perubahan sosial yang nantinya
yang di dalamnya memuat bisa menghapuskan tindakan rasial
keberagaman. maupun etnosentrisme.
Konsep Pendidikan
Multikultural
Menurut pendiri Pusat Pendidikan Multikultural Universitas
Washington, James Banks, konsep dasar pendidikan
multikultural adalah setiap peserta didik harus diberikan
kesempatan yang sama tanpa memandang perbedaan kondisi,
baik suku, budaya, jenis kelamin, dan lainnya. Mereka berhak
mendapatkan persamaan di semua aspek pendidikan.
Dimensi Pendidikan
Multikultural
Dimensi Integrasi, adalah dimensi yang di dalamnya memuat
kecakapan guru dalam mengintegrasikan beberapa materi
yang berbeda agar bisa mencapai satu kata kunci yang sama.
Dimensi Pengurangan Prasangka, merupakan dimensi yang
melibatkan peran guru dalam menghilangkan berbagai
prasangka akan suatu ras, agama, maupun etnis.
Dimensi pendidikan yang sama, diwujudkan dengan seringnya
guru mengembangkan kerja sama antarpeserta didiknya.
Dimensi pemberdayaan budaya sekolah dan struktur sosial,
dimensi ini tidak bisa dilakukan secara instan, tetapi mudah
untuk dilakukan jika guru dan peserta didik selalu terlibat
secara aktif.
Prinsip Pendidikan Multikultural
Memaksimalkan fungsi sekolah dalam menghadapi keberagaman peserta
didiknya.
Melatih peserta didik dalam bersikap positif terhadap keberagaman suku,
etnis, budaya, dan kelompok yang berbeda dengan dirinya.

Mengasah keterampilan sosial peserta didik dalam berinteraksi di


lingkungan yang heterogen.

Mengajarkan peserta didik akan pentingnya keberagaman dan cara


menghargai perbedaan.

Melatih peserta didik untuk menerapkan hidup damai dalam keberagaman.


Pendidikan Multikultural
dan Nasionalisme Indonesia

Pendidikan multikultural sangat tepat untuk membangun


nasionalisme keindonesiaan pada era global, karena pendidikan
multikultural memiliki nilai inti (core value) dalam perspektif lokal
maupun global, yakni:
(1) Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

(2) tanggung jawab terhadap negara kesatuan,

(3) penghargaan, pengakuan, dan penerimaan keragaman


budaya,

(4) menjunjung tinggi supremasi hukum, dan

(5) penghargaan martabat manusia dan hak asasi yang universal.


Kesimpulan
Nasionalisme merupakan sebuah konsep yang beriringan
tumbuh sejalan dengan terbentuknya bangsa-bangsa,secara
umum kita dapat menemukan mekanisme sebagai sebuah
sentimen ego berlatar belakang kebangsaan yang di junjung
oleh masyarakat disebuah negara. Pendidikan multikulturalisme
adalah pembelajaran yang mengutamakan, mempelajari dan
menerapkan pentingnya sikap saling menghormati dan
menghargai sesama manusia.
Thank you

Any Question?

Anda mungkin juga menyukai