Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMELAJARAN KREATIF

MENIGKATKAN PEMAHAMAN ANAK SD TERHADAP MATA PELAJARAN IPA


SUB BAB SISTEM PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DENGAN MEDIA
VIDEO ANIMASI
Dosen pengampu :Suyit Ratno,M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8


NAMA :Febrianti putri siahaan/1223311045
:Melania simbolon/120331022

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA.2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepata Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis
dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “meningkatkan pemahaman anak sd tentag
pelajaran ipa sub bab sistem perkembangbiakan tumbuhan”

Dalam pembuatan makalah , kami tentu saja tidak dapat menyelesaikannya sendiritanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan
2.Kepada dosen pengampu Suyit Ratno,M.Pd yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah .
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf
danmengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya.Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan,31 oktober 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................................... 4

B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................... 4

C. MANFAAT ............................................................................................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................................................ 6

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN ............................................................................................................ 6

B. HASIL BELAJAR .................................................................................................................................... 8

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 9

BAB IV PENUTUP .................................................................................................................................. 11

A. KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 11

B. KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. untuk memberikan
kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran

Sesuai dengan tujuan pembelajaran dan hakikat IPA, bahwa IPA dapat dipandang sebagai
produk, proses dan sikap, maka dalam pembelajaran IPA di SD harus memuat 3 dimensi IPA
tersebut. Pembelajaran IPA tidak hanya mengajarkan penguasaan fakta, konsep dan prinsip
tentang alam tetapi juga mengajarkan metode memecahkan masalah, melatih kemampuan
berpikir kritis dan mengambil kesimpulan melatih bersikap objektif, bekerja sama dan
menghargai pendapat orang lain. Model pembelajaran IPA yang sesuai untuk anak usia sekolah
dasar adalah model pembelajaran yang menyesuaikan situasi belajar siswa dengan situasi
kehidupan nyata di masyarakat. Siswa diberi kesempatan untuk menggunakan alat-alat dan
media belajar yang ada di lingkungannya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
(Usman Samatowa, 2006: 11-12)

Keterampilan proses IPA yang diberikan kepada anak usia SD harus dimodifikasi dan
disederhanakan sesuai tahap perkembangan kognitifnya. Struktur kognitif anak berbeda
dengan struktur kognitif ilmuwan. Proses dan perkembangan belajar anak Sekolah Dasar
memiliki kecenderungan belajar dari hal-hal konkrit, memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai satu kesatuan yang utuh, terpadu dan melalui proses manipulatif. Oleh karena itu,
keterampilan proses IPA yang diberikan kepada anak usia SD harus dimodifikasi dan
disederhanakan sesuai tahap perkembangan kognitifnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat kami ambil rumusan masalah yaitu

1. Bagaimana memberi pembelajaran ipa kepada aak SD secara lebih sederhana


2. Bagaimana menumbukan sikap kognitif dalam diri anak SD dalam pembelajaran ipa
3. Bagaimana menunjukkan pembelajaran ipa kepada anak SD secara lebih mutlak
C. MANFAAT
Anak SD sudah paham materi IPA dan menanamkan sikap kognitif dalam pembelajaran
IPA dan menerapkan pembelajaran IPA dalam kehidupan sehari –hari
BAB II

KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan perubahan pada diri individu yang terjadi melalui pengalaman
dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya, maupun karakteristik
seseorang sejak lahir (Trianto, 2009). Berdasarkan pendapat ini dapat penulis jelaskan
bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Perubahan itu mungkin merupakan suatu
penemuan informasi atau penguasan suatu keterampilan yang sudah ada, mungkin pula
bersifat penambahan dari informasi atau pengetahuan atau keterampilan yang telah ada.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi
dengan bahan pelajaran sebagai medianya. Dalam interaksi tersebut siswa lebih aktif bukan
guru, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator Menurut pendapat Sagala (2010)
Pembelajaran adalah kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu siswa
mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis,
melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
yang dimaksud dengan pembelajaran adalah usaha untuk mengubah struktur kognitif,
afektif, psikomotorik siswa melalui penataan belajar. Pembelajaran selalu mempunyai
hubungan, dengan arti perubahan pada diri siswa, baik perubahan yang meliputi
keseluruhan tingkah laku ataupun hanya terjadi pada beberapa aspek dari kepribadian
siswa. Menurut Sardiman (2011), “Salah satu tanda bahwa seseorang telah melakukan
pembelajaran adalah adanya perubahan tingkah laku, baik perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif), nilai dan sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Proses
pembelajaran di kelas untuk para siswa hendaknya mengarahkan, Membimbing dan
mempermudah dalam penguasaan sejumlah materi sehingga pada akhirnya hasil belajar
yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Seorang guru diharapkan untuk mahirdalam
menerjemahkan materi yang sulit menjadi mudah untuk dipelajari, oleh karena itulah
diperlukan suatu rencana atau pola dalam pembelajaran sehingga terciptanya suasana
pembelajaran yang kondusif. Dalam proses belajar mengajar, keberhasilan guru dalam
pengajaran ditentukan oleh prestasi atau hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Oleh karena
itu, pendidikan mempunyai peranan penting dan guru diharapkan dapat membimbing siswa
agar mereka menguasai ilmu dan keterampilan yang berguna serta memiliki sifat positif.
Guru juga diharapkan mencoba berusaha mengembangkan kemampuan siswa untuk
merefleksikan dan mengevaluasi kualitas konstruksi mereka. Ada tiga aspek dalam
pembelajaran yang perlu dipahami guru, yaitu memahami subjek belajar, proses belajar dan
situasi belajar. Dalam hal ini, yang dimaksud subjek belajar adalah siswa yang secara
individual atau kelompok mengikuti suatu proses belajar dalam situasi belajar tertentu.
Sedangkan situasi belajar yang dimaksud yaitu semua faktor atau kondisi yanng mungkin
mempengaruhi hasil dan proses terjadinya belajar.

Sejak kecil, anak dituntut untuk menuntut ilmu dan belajar dengan baik agar mendapatkan
nilai yang memuaskan. Baik di rumah maupun di sekolah, anak-anak belajar dengan
lingkungannya. Salah satu masalah yang dihadapi oleh anak ketika telah bersekolah adalah
terkadang mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan meskipun sudah belajar. Hal
ini bisa saja disebabkan oleh ketidaktahuan mereka mengenai gaya belajar apa yang cocok
dengan mereka. Perlu diketahui bahwa gaya belajar antara satu siswa dengan siswa yang
lain berbeda. Oleh karena itu, baik siswa, orang tua, maupun guru, perlu memperhatikan
gaya belajar anak sehingga kemampuan menangkap suatu materi pelajaran antara satu
siswa dengan yang lain tidak bisa dipukul sama rata

1. Gaya Belajar Visual


Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang lebih banyak memanfaatkan penglihatan.

Ciri-ciri pelajar visual :


– Mudah mengingat dari yang dilihat
– Lebih suka membaca daripada dibacakan
– Berbicara dengan tempo yang cukup cepat
– Cenderung melihat sikap dan gerakan guru yang sedang mengajar
– Tidak mudah terdistraksi oleh keramaian
– Biasanya suka menggambar apapun di kertas

2. Gaya Belajar Auditori


Gaya belajar auditori mengandalkan pendengaran untuk dapat memahami dan mengingat
informasi yang diberikan oleh guru.
Ciri-ciri pelajar auditori :

– Suka mengingat dari apa yang didengar


– Mudah terdistraksi oleh keramaian
– Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
– Lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
– Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu
– Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang
didiskusikan dalam kelas

3. Gaya Belajar Kinestetik


Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang lebih mudah menyerap informasi dengan
bergerak, berbuat, dan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar siswa
dapat mengingatnya.

Ciri-ciri pelajar kinestetik :

– Senang belajar dengan metode praktek


– Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, seperti permainan dan aktivitas fisik
– Menghafal dengan berjalan atau melihat
– Sulit untuk berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak

B. HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono,
2002). Menurut Mulyasa (2010), “Hasil Belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang
bersangkutan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diatas bisa disimpulkan pengertian hasil
belajar adalah adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan
kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang
dengan melibatkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, yang dinyatakan dalam symbol,
huruf maupun kalimat.
BAB III

PEMBAHASAN
Permasalahan yang masih sering muncul di dunia pendidikan adalah bagaimana cara seorang
guru dalam mengembangkan, menciptakan, dan mengatur situasi yang memungkinkan siswa
dalam melakukan proses belajar sehingga dapat menciptakan perubahan tingkah laku yang
optimal pada diri siswa. Karena keberhasilan suatu proses pembelajaransangat ditentukan oleh
banyak faktor, diantaranya adalah guru dan siswa. Guru merupakan komponen strategis dalam
proses pembelajaran dan paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan. Dalam
pembelajaran, guru harus mengakomodasi perbedaan gaya belajar (learning style) siswa

Dari hasil penelitian yang kami teliti maka kami membuat sebuah gagasan ide yaitu “
meningkatkan pemahaman anak SD terhadap mata pelajaran IPA dalam sub bab
perkembangbiakan tumbuhan dengan media video animasi”

Kami memilih video animasi sebagai media pendekatan pembelajaran kami denga beberapa
point yaitu :

1. sasaran dari ide kami adalah anak SD yang cenderung memiliki minat besar dalam
menonton video aimasi
2. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang lebih berfokus pada penglihatan. Artinya,
dalam proses pembelajaran untuk melihat hal baru maka perlu melihat sesuatu secara
visual agar menjadi lebih mudah dimengerti dan dipahami. Gaya belajar seperti ini lebih
nyaman digunakan untuk belajar karena menggunakan garis, warna maupun bentuk.
3. Media pembelajaran video memiliki beberapa keunggulan dalam meningkatkan hasil
belajar anak SD. Berikut beberapa di antaranya
4. Visualisasi yang Menarik: Video menyajikan informasi dalam bentuk visual dan audio
yang menarik, sehingga dapat membuat anak lebih tertarik dan bersemangat untuk
belajar.
5. Pembelajaran Interaktif: Banyak video pembelajaran saat ini memiliki elemen
interaktif, seperti kuis atau aktivitas yang melibatkan anak dalam proses belajar. Hal ini
dapat meningkatkan keterlibatan mereka
6. Kemudahan Akses: Video pembelajaran dapat diakses dengan mudah melalui internet,
sehingga anak dapat belajar kapan saja dan di mana saja, asalkan terhubung ke jaringan
7. Penjelasan yang Jelas: Video dapat digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep yang
sulit dengan cara yang lebih mudah dimengerti oleh anak, seperti ilustrasi, animasi, atau
demonstrasi.
8. Pengulangan yang Mudah: Anak dapat menonton video sebanyak yang diperlukan
untuk memahami materi, dan mereka dapat mengulang bagian yang sulit mereka
pahami.
9. Dukungan Visual: Video membantu anak dalam memahami konsep dengan dukungan
visual yang kuat, seperti gambar, grafik, dan diagram.
10. Konten yang Variatif: Video memungkinkan penggunaan beragam gaya dan jenis
konten, seperti dokumenter, video animasi, wawancara, dan lainnya, sehingga anak
dapat belajar dengan cara yang berbeda-beda.
11. Pembelajaran Mandiri: Video dapat membantu anak belajar secara mandiri, yang
merupakan keterampilan penting yang akan membantu mereka dalam pendidikan
jangka panjang.
12. Kemungkinan Kolaborasi: Video juga dapat digunakan untuk proyek kolaboratif di
mana anak dapat bekerja sama dalam kelompok untuk memahami materi dan
berdiskusi.
13. Mudah Dikonsumsi: Video biasanya lebih mudah dikonsumsi dibandingkan dengan
teks panjang, yang bisa membuat anak lelah atau kurang tertarik.
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan untuk media pembelajaran kreatif video animasi adalah bahwa penggunaan video
animasi dapat membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan cara yang menarik
dan memotivasi siswa. Video animasi memungkinkan penyampaian informasi yang kompleks
menjadi lebih mudah dipahami, serta memungkinkan eksplorasi konsep-konsep dengan cara
yang interaktif. Namun, penting untuk memastikan bahwa video animasi dirancang dengan
baik, sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Kesimpulan ini juga menekankan pentingnya kreativitas dalam pengembangan video animasi
sebagai media pembelajaran yang efektif

B. KESIMPULAN
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pembelajaran kreati ,bagi
pembaca yang menggunakan makalah ini sebagai penuntun makalah semoga bermanfaat dan
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sekian dan terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Rofiah, A., Setyaningsih, R., Azizah, S., Waris, W., & Cahyani, V. P. (2021, December). Media
Pembelajaran Berbasis Situs Web sebagai Sumber Belajar Mandiri Peserta Didik SMP/MTs Kelas IX
pada Materi Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan. In PISCES: Proceeding of Integrative
Science Education Seminar (Vol. 1, No. 1, pp. 183-191).

Putra, R. G. A., & Ichsan, M. (2018). PERANCANGAN VIDEO EXPLAINER ILMU PENGETAHUAN
ALAM EDISI PENYERBUKAN PADA TUMBUHAN GENERATIF UNTUK USIA 11-13 TAHUN DI SDN
PAKULONAN 1, TANGERANG SELATAN. PANTAREI, 2(3).
LEMBAR INSTRUMEN VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN

No. Aspek KRITERIA SKOR

media video pembelajaran yang digunakan sesuai


dengan materi yang di tampilkan

media video pembelajaran yang digunakan


sesuai75% dengan materi yang di tampilkan
Materi
1.
media video pembelajaran yang digunakan sesuai
50%dengan materi yang di tampilkan

Media pembelajaran tidak rapi sesuai dengan


materi yang di tampilkan
Media video pembelajaran tidak rapid an tidak
sesuai dengan materi yang di tampilkan

Media video pembelajaran digukan dengan tepat


serta dapat memberikan ilustrasi yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya
Media video pembelajaran diguakan dengan tepat
serta dapat memberikan ilustrasi yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya pada 75%bagian
Ilustrasi
2.
Media video pembelajaran digukan dengan tepat
serta dapat memberikan ilustrasi yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya pada 50% bagian
Media video pembelajaran digukan dengan tepat
serta dapat memberikan ilustrasi yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya namun tidak
sesuai dengan tema pada beberapa bagian
Media video pembelajaran digukan dengan tidak
tepat serta tidak dapat memberikan ilustrasi yang
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan tidak
sesuai dengan tema pada beberapa bagian

Penampilan media video pembelajaran menarik


perhatian dan tidak mudah rusak
Kualitas dan tampilan Penampilan media video pembelajaran menarik
media perhatian dan kurang dimengerti
Penampilan media video pembelajaran terlihat
3.
kurang jelas dan kurang di mengerti

Penampilan media video pembelajaran terlihat


tidak jelas dan kurang di mengerti
Penampilan media video pembelajaran terlihat jelek
dan tidak di mengerti

Penggunaan media video pembelajaranterlihat


sangat jelas dan menarik perhatian pada setiap
Daya tarik aspek
Penggunaan media video pembelajaran terlihat
jelas dan menarik perhatian pada setiap aspek
4.
Penggunaan media video pembelajaran terlihat
kurang menarik perhatian pada setiap aspek

Penggunaan media video pembelajaran terlihat


tidak menarik perhatian pada setiap aspek

Penggunaan media pembelajaran video tidak jelas


dan tidak dapat menarik perhatian pada setiap
aspek

Simpulan validasi penilaian


Lingkari jawaban berikut ini sesuai dengan kesimpulan anda
A. Media pembelajaran ini ;
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
B. Media pembelajaran ini
1. Dapat digunakan tanpa revisi
2. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
3. Belum dapat digunakan

Saran:
……………………………………………………………………………………………........
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Medan 1 november 2023

(suyit Ratno, M.Pd.)

Anda mungkin juga menyukai