Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

“DESAIN PEMBELAJARAN DI SD”


Dosen pengampu: Drs. Arifin Siregar, M.Pd.

Disusun oleh :
KELOMPOK 7 : Ayu Fadhilah Yunanda (1223311031)
Mutiya Arninda Hasibuan (1223311040)
Miftahul Aisyiyah Bakti (1223111182)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGATAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “DESAIN PEMBELAJARAN DI SD”. Makalah ini
Kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya. Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam makalah yang berbentukmakalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.

MEDAN, OKTOBER 2023

KELOMPOK 7
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
C. TUJUAN...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Pengertian Desain Pembelajaran................................................................................................5
B. Pengertian Model Pembelajaran................................................................................................5
C. Model Desain Pembelajaran......................................................................................................5
D. Komponen Utama Desain Pembelajaran....................................................................................8
E. Fungsi Desain Pembelajaran......................................................................................................9
F. Tujuan Desain Pembelajaran.....................................................................................................9
G. Penerapan Desain Pembelajaran................................................................................................9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................11
B. SARAN...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Fitriyanti, Farida dan Ahmad Zikri (2020), Kemampuan dasar yang
dimiliki oleh peserta didik setelah terlaksananya pembelajaran dapat diukur pada
aspek kognitif, afektif dan psikomotor dari peserta didik setelah terjadinya proses
pembelajaran. Kemampuan ini menjadi salah satu wujud pendidikan yang harus
dicapai dalam tujuan pendidikan. Untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang
tertuang maka guru harus dapat mengakomodasi tuntutan dari standar isi dan standar
proses tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengakomodasi tuntutan
dari standar isi dan standar proses adalah dengan mendesain pembelajaran. Menurut
Sanjaya (2012:67) desain pembelajaran berkenaan dengan proses penentuan tujuan
pembelajaran, strategi pembelajaran dan teknik untuk mencapai tujuan serta
merancang media yang dapat digunakan untuk mencapai efektifitas pembelajaran.
Pengembangan desain pembelajaran adalah teknik pengelolaan dalam mencari
pemecahan masalah- masalah pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan
pemanfatan sumber belajar untuk memperbaiki hasil belajar.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa desain pembelajaran ?
2. Apa model pembelajaran ?
3. Apa saja model desain pembelajaran ?
4. Apa komponen utama desain pembelajaran ?
5. Apa saja fungsi desain pembelajaran ?
6. Apa tujuan desain pembelajaran ?
7. Bagaimana penerapan desain pembelajaran ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui desain pembelajaran
2. Mengetahui model pembelajaran
3. Mengetahui model desain pembelajaran
4. Mengetahui komponen utama desain pembelajaran
5. Mengetahui fungsi desain pembelajaran
6. Mengetahui tujuan desain pembelajaran
7. Mengetahui penerapan desain pembelajaran
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran


Secara konseptual desain pembelajaran (instructional design) merupakan
praktik pembuatan alat dan isi atau materi pembelajaran agar proses belajar
berlangsungseefektif mungkin. Proses dimaksud secara garis besar meliputi
penentuan kebutuhan belajar Siswa, menentukan tujuan pembelajaran, dan
menciptakan kegiatan atau "intervensi" dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Definisi dari Michigan University yang menyatakan: Desain pembelajaran
merupakan proses sistematis pengembangan paket pembelajaran menggunakan teori
belajar dan teori pembelajaran untuk menjamin terwujudnya pembelajaran yang
berkualitas. Proses dimaksud meliputi analisis kebutuhan dan tujuan belajar siswa,
pengembangan sistem penyampaian untuk mencapai tujuan tersebut. Termasuk di
dalamnya pengembangan materi/paket dan kegiatan pembelajaran, mengujicobakan
dan mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa.
Secara lebih sederhana dan singkat adalah definisi menurut Morison, Ross,
dan Kemp yang mendifinisikan bahwa istilah desain mengandung pengertian
membuat atau mengembangkan pola, membuat atau mengembangkan rancangan. Jadi
desain pembelajaran mengandung pengertian membuat pola atau rancangan
pembelajaran. Pola atau rancangan dimaksud disusun secara sistematis sedemikan
rupa, sehingga proses pembelajaran berlangsung secara optimal dalam arti tujuan
pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Desain pembelajaran sebagai proses adalah proses sistematis dalam
mengembangkan spesifikasi menggunakan teori belajar dan teori mengajar untuk
mewujudkan kualitas pembelajaran.Makna proses sistematis tersebut mengandung
pengertian bahwa, desain pembelajaran merupakan keseluruhan proses analisis
kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan sistem penyampaian, kebutuhan
dan tujuan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah proses pengembangan paket
pembelajaran, alktivitas pembelajaran, menguji mengevaluasi proses pembelajaran
dan hasil belajar siswa.

B. Pengertian Model Pembelajaran


Menurut Amri (2013: 4) model pembelajaran adalah suatu desain yang
menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan
pada diri siswa. Sedangkan Suparman (2014:127) mengemukakan bahwa: model
pembelajaran terbaik adalah model yang dikembangkan atas dasar teori belajar, teori
pembelajaran, teori komunikasi dan teori lain yang sesuai serta terbukti menghasilkan
sistem instruksional yang efektif dan efisien dalam memfasilitasi proses dan hasil
belajar atau meningkatkan kinerja peserta didik.

C. Model Desain Pembelajaran


1. Model PPSI
Model PPSI ini adalah gabungan dari perencanaan pengajaran versi
Performance Based Teacher Education (PBET), perencanaan pengajaran
sistematika dan perencanaan pengajaran model Davis. Di Indonesia
dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
PPSI menggunakan pendekatan system yang mengutamakan adanya tujuan
yang jelas sehingga dapat di katakan bahwa PPSI merujuk pada pengertian
sebagai suatu sistyem, yaitu sebagai kesatuan yang terorganisir, yang terdiri atas
sejumlah komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan. PPSI merupakan model pembelajaran
yang menerapkan system untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Ada
lima langkah pokok dalam mengembangkan model PPSI, yaitu:
a. Merumusan tujuan pembelajaran meliputi: operasional, bentuk hasil
belajar, bentuk tingkah laku, dan hanya satu kemampuan/tujuan
b. Pengembangan alat evaluasi, meliputi: Menentukan jenis tes yang
digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan merencanakan
pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan
c. Kegiatan belajar, meliputi: Merumuskan semua kemungkinan kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan, menetapkan kegiatan belajar yang tak perlu
ditempuh, menetapkan kegiatan yang akan ditempuh
d. Pengembangan program kegiatan, meliputi: merumuskan materi pelajaran,
menerapkan metode yang dipakai, alat pelajaran atau buku yang dipakai,
menyusun jadwal.
e. Pelaksanaan, meliputi: mengadakan pre tes. menyampaikan materi
pelajaran, Rusman (2013:151).
2. Model Glasser
Model glasser adalah model yang paling sederhana. Langkah-langkah dalam
mengembang model Glasser adalah sebagai berikut:
a. Instructional Goals (Sistem Objektif)
Pembelajaran dilakukan dengan cara langsung melihat atau
mengunakan objek sesuai materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Jadi
seorang siswa di harapkan langsung bersentuhan dengan objek pembelajaran.
Dalam hal ini siswa lebih di tekankan pada praktik.
b. Entering Behavior ( Sistem Input)
Pelajaran yang di berikan pada siswa dapat di perlihatkan dalam
bentuk tingkah laku, misalnya siswa terjun langsung ke lapangan.
c. Instructional Procedures ( System Operator)
Membuat prosedur pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada siswa,
sehingga pembelajaran sesuai dengan prosedurnya.
d. Performance Assesment (Output Monitor)
Pembelajaran yang di harapkan dapat mengubah penampilan atau
perilaku siswa secara tetap atau perilaku siswa yang menetap.
3. Model Gerlach dan Ely
Gerlach dan Ely mendesain sebuah model pembelajaran yang cocok di
gunakan untuk segala kalangan termasuk untuk Pendidikan tingkat tinggi, karena
di dalamnya terdapat penentuan strategis yang cocok digunakan oleh peserta didik
dalam menerimamateri yang akan disampaikan. Model ini merupakan suatu garis
pedoman atau suatu peta perjalanan dan hendaknya digunakan sebagai checklist
dalam membuat sebuah rencana untuk kegiatan pembelajaran. Model ini
memperlihatkan hubungan antara elemen yang satu dengan lainnya serta
menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan kedalam suatu rencana
untuk kegiatan pembelajaran.
 Komponen-komponen Model Pembelajaran Gerlach dan Ely:
a. Merumuskan tujuan pembelajaran (Specification of objectives)
b. Menentukan Isi Materi (Specification of Content)
c. Penilaian Kemampuan awal Siswa (Assessment of Entering
Behaviors)
d. Menentukan Strategi (Determination of Strategy)
e. Pengelompokan belajar (Organization of Groups)
f. Pembagian Waktu (Allocation of Time)
g. Menentukan Ruangan (Allocation of Space)
h. Memilih Media (Allocation of)
i. Evaluasi hasil belajar (Evaluasi of Permance)
j. Menganalisis umpan balik (Analysis of Feedback)
4. Model Jerold E. Kemp
Desain pembelajaran model Kemp ini di rancang untuk menjawab tiga
pertanyaan, yaitu:
a. Apa yang harus di pelajari siswa (tujuan pembelajaran)
b. Apa/ bagaimana prosedur, dan sumber-sumber belajar apa yang tepat
untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan (kegiatan, media, dan
sumber belajar yang digunakan)
c. Bagaimana kita tahu bahwa hasil belajar yang diharapkan telah
tercapai (evaluasi).
• Langkah-langkah pengembangan desain pembelajaran model Kemp, terdiri dari
delapan langkah, yakni:
a. Menentukan tujuan instruksional umum (TIU) atau kompetensi dasar, yaitu tujuan
umum yang ingin di capai dalam mengajarkan masing-masing pokok bahasan
b. Membuat analisis tentang karakteristik siswa
c. Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur (dalam
KTSP adalah indicator)
d. Menentukan materi/bahan ajar yang sesuai dengan tujuan instruksional khusus
(indicator) yang telah di rumuskan
e. Menetapkan penjajangan atau tes awal (preassess- ment)
f. Menentukan strategi belajar mengajar, media dan sumber belajar.
g. Mengoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas,
peralatan, waktu, dan tenaga h. Mengadakan evaluasi. Rusman. (2013:168).
5. Model Gagne-Briggs
Model ini menfokus pada tiga pertanyaan mendasar yang perlu di jawab yaitu:
a) apa yang diketahui tentang belajar manusia dan apa yang relevan untuk desain
pembelajaran? b) apakah pengetahuan tentang belajar manusia sesuai untuk di
terapkan pada situasi belajar nyata? c) metode dan prosedur mana yang dapat di
terapkan agar pengetahuan tenntang belajar manusia secara efektif dapat
terlaksana dalam desain pembelajaran. Setyosari Punaji (2020:65)
Model ini secara besar terdapat tiga tahap, yang di dalamnya mencakup
sembilan peristiwa pembelajaran yang lebih kita kenal dengan istilah the nine
instructional events of Gagne. Ketiga tahap utama itu meliputi:
a) persiapan belajar (preparation of learning),
b) pemerolehan dan unjuk kerja (acquisition and performance),
c) transfer belajar (transfer of learning) Setyosari Punaji. (2020:65)
6. Model ADDIE
Model ADDIE sesuai dengan namanya merupakan suatu kependekan atau
akronim dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.
Model ini mendeskripsikan suatu proses yang dikapai dalam desain atau
rancangan pembelajaran, agar menghasilkan serangkaian belajar yang dirancang
dengan sengaja (Branch 2009). Sesuai dengan istilah akronimnya bahwa ADDIE
ini terdiri atas beberapa tahap desain pembelajaran secara umum, yaitu: Analisis
(Analysis), Desain (Desidn), Pengembangan (Development), Implemetasi
(Implementasi) dan Evaluasi (evaluation) (Branch, 2009). Punaji Setyosari.
(2020:66).
7. Model Dick, Carey dan Carey
Model desain pembelajaran yang lebih dikenal dengan nama Dick-Carey
merupakan sebuah model ID yang paling dikenal secara luas (Gall dkk, 2003.
Model Dick-Carey ini dikembangkan atas dasar teori system. Model ini memiliki
beberapa karakteristik, sebagai berikut:
a. Berorientasi pada tujuan, karena seluruh komponen secara bersama-sama
diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.
b. Saling ketergantungan karena seluruh komponen tergantung satu sama
lainnya.
c. Regulasi diri, karena seluruh komponen diarahkan untuk mencapai tujuan
yang akan di capai
d. Penguatan, karena model ini meguji secara rekursif atau berulang perihal
apakah tujuan telah tercapai.
8. Model Rothwell dan Kazanas
Deskripsi ativitas pembelajaran dalam model Rotwell and Kazanas adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan assesmen kebutuhan
b. Menilai karakteristik siswa yang relevan
c. Menganalisis factor-faktor dalam lingkungan atau tempat kerja
d. Melakukan analisis pekerjaan, tugas dan isi
e. Merumuskan pernyataan tujuan untuk kerja
f. Mengembangkan pengukuran untuk kerja
g. Menata isi dan materi
h. Menetapkan trategi pembelajarani. Mendesain materi pembelajaran
j. Mengevaluasi pembelajaran. Punaji Setyosari.(2020:74)

D. Komponen Utama Desain Pembelajaran


Komponen utama dari desain pembelajaran adalah:
1. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi,
karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra syarat.
2. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang
akan dikuasai oleh pembelajar.
3. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang
akan dipelajari
4. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun
atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.
5. Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada pembelajar
6. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi ang sudah
dikuasai atau belum.

E. Fungsi Desain Pembelajaran


1. Meningkatkan kemampuan pembelajaran (instruktur, guru, widyaiswara, dosen,
dll)
2. Menghasilkan sumber belajar.
3. Mengembangkan sistem belajar mengajar.
4. Mengembangkan organisasi menjadi organisasi belajar.
5. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
6. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam kegiatan
7. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid.
8. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketetapan dan kelambatan kerja.
9. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
10. Menghemat waktu, tenaga, alat dan biaya.

F. Tujuan Desain Pembelajaran


Tujuan desain pembelajaran adalah mencapai solusi terbaik dalam memecahkan
masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi. Menurut Morisson, Ross &
Kemp (2007) terdapat empat komponen dasar dalam perencanaan desain
pembelajaran, yaitu:
a. Untuk siapa program ini dibuat dan dikembangkan? (karakteristik siswa atau
peserta ajar)
b. Anda ingin siswa atau peserta ajar mempelajari apa? (tujuan)
c. Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik dipelajari? (strategi
pembelajaran)
d. Bagaimanakah cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai?
(prosedur evaluasi)

G. Penerapan Desain Pembelajaran


Penerapan desain pembelajaran di sekolah dasar dapat membantu meningkatkan
hasil belajar siswa dan memberikan pengalaman belajar yang lebih baik. Berikut
adalah beberapa konsep dan model desain pembelajaran yang dapat diterapkan di
sekolah dasar:
a. Model ASSURE: Model pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan efisien, terutama pada kegiatan pembelajaran
yang menggunakan media dan teknologi.
b. Pembelajaran tematik terpadu: Pembelajaran yang mengaitkan beberapa
bidang studi kedalam sebuah tema yang saling terkait untuk memberikan
pengalaman yang nyata bagi peserta didik sehingga dapat mengembangkan
pengetahuan peserta didik dan meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik.
c. Desain pembelajaran IPAS: Desain pembelajaran yang dapat digunakan
sebagai acuan bagi guru, khususnya sekolah dasar, dalam merencanakan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa, baik
literasi membaca, sains, maupun matematika.
d. Desain pembelajaran instruksional: Proses yang sistematis untuk memecahkan
persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan
pembelajaran, beserta aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan sumber-
sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi
keberhasilan.
Dalam menerapkan desain pembelajaran, guru perlu melakukan analisis
kebutuhan peserta didik, menentukan tujuan pembelajaran, mengembangkan
bahan dan aktivitas pembelajaran, menentukan sumber belajar, strategi
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media pembelajaran, dan penilaian
(evaluasi) untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran. Selain itu, evaluasi
terhadap proses pembelajaran juga perlu dilakukan untuk membantu guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran di masa depan.
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Desain pembelajaran sebagai proses adalah proses sistematis dalam
mengembangkan spesifikasi menggunakan teori belajar dan teori mengajar untuk
mewujudkan kualitas pembelajaran. Makna proses sistematis tersebut mengandung
pengertian bahwa, desain pembelajaran merupakan keseluruhan proses analisis
kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan sistem penyampaian, kebutuhan
dan tujuan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah proses pengembangan paket
pembelajaran, alktivitas pembelajaran, menguji mengevaluasi proses pembelajaran
dan hasil belajar siswa.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan
pembaca terutama guru. Desain pembelajaran di SD adalah proses sistematis
pengembangan paket pembelajaran menggunakan teori belajar dan teori pembelajaran
untuk menjamin terwujudnya pembelajaran yang berkualitas. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan pembaca pada umumnya

DAFTAR PUSTAKA
Muthmainnah, M.Pd.I., Dr. Tamsik Udin, M. Pd., Monika Karolina Sianturi, S.Pd.,M.Pd., Dr.
Sri Ilham Nasution, S. Sos., M. Pd., Agus Purnomo, S.Pd., Anwar Rifai, M. Ag., Dr.
Syamsiara Nur, M. Pd., A.Octamaya Tenri Awaru. (2021). SISTEM MODEL DAN
DESAIN . Aceh.
Prof. Dr. Abdul Gofur, M.Sc. (2012). DESAIN PEMBELAJARAN . Yogyakarta.
https://kanalati.wordpress.com/2015/03/17/fungsi-dan-pentingnya-perencanaan-dan-desain-
pembelajaran/

Anda mungkin juga menyukai