Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Desain Pembelajaran PAI

Disusun Oleh :

Nama Kelompok : 1
1. Siti Rodiya Daulay
2. Nur Fauziah

Dosen Pengampu :
Naima Agustina Rambe, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


PADANG LAWAS (STIT-PL)
GUNUNGTUA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah rampung.
Makalah ini berjudul “Desain Pembelajaran PAI.” Dengan tujuan penulisan
sebaga isumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman
dari materi ini. Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepes pula dengan tugas
mata Pelajaran ini. Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
pembaca yang bersifat membangun.

Gunungtua, Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Pembelajaran PAI .................................................. 2
B. Alasan Pentingnya Perencanaan Pembelajaran PAI ............................ 7
C. Ruang Lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam ..................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak zaman prasejarah penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai
pelayar-pelayar handal yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal abad
Masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antar kepulauan Indonesia
dengan daerah di daratan Asia tenggara. Wilayah barat Nusantara dan sekitar
Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian,
terutama karena hasil yang dijual disana menarik para pedagang dan menjadi
lintasan penting antara Cina dan India.
Masuknya Islam ke daerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu
bersamaan. Pada abad ke-7 sampai ke-10 M. Kerajaan Sriwijaya meluaskan
kekuasaannya sampai ke Malaka dan Kedah. Pada abad ke-11 Islam sudah masuk
di pulau Jawa. Sejak masuk di Jawa, Islam bertemu dengan nilai-nilai Hindu-
Budha yang sudah mengakar kuat di masyarakat. Tentu saja nilai-nilai Hindu-
Budha juga sebelumnya telah mengakomodasi religi animisme dan dinamisme
sebagai nilai-nilai awal yang telah ada. Lalu bagaimana Islam masuk ke Jawa,
bagaimana penyebaran Islam di Jawa dan siapa saja yang berperan dalam
penyebaran Islam di Jawa akan dibahas dalam pembahasan di makalah ini.
.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah dari Makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Desain Pembelajaran PAI ?
2. Apa Alasan Pentingnya Perencanaan Pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?

C. Tujuan
Adapun Tujuan dari Makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Apa Pengertian Desain Pembelajaran PAI ?
2. Apa Alasan Pentingnya Perencanaan Pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Pembelajaran PAI
Para ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain dengan definisi,
Desain adalah salah satu aspek dari proses pengembangan yang terdiri dari enam
fase. Untuk mengembangkan berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisis
sebagai proses yang terdiri dari enam karakteristik yang saling berhubungan:
a. Riset (analisis)
b. Desain (sintesisi)
c. Produksi (formasi )
d. Distribusi (pemyebaran)
e. Utilisasi (kinerja)
f. Eliminasi (penghentian)
Desain pembelajaran adalah suatu komponen pengajaran yang telah dirancang
sebelum melakukan atau melaksanakan system pembelajaran yang berhasil, yang
menggunakan pola efektif dan efisien. Karena system pendidikan pada zaman
modern pada saat sekarang ini, karena seorang guru yang penuh dengan
banyaknya tuntutan dan kebutuhan yang dihadapi oleh pada saat ini guru dituntut
harus bisa dalam segala bidang sebagai bentuk untuk menfasilitasi bakat anak
yang sangat banyak berkembang1.
Untuk supaya tidak salah memahami suatu makalah ini maka penulis
memberikan penjelasan secara terinci.
1. Desain adalah kerangka, bentuk atau rancangan. langkah pertama dalam fase
pengembangan bagi setiap produk atau sistem yang direkayasa. Desain dapat
didefinisikan berbagai “proses aplikasi berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan
pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail yang
memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya”. Tujuan desainer adalah
untuk menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian
akan dibangun.

1
Udin Saefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, /Perencanaan Pendidikan Suatu
Pendekatan Komprehensif/, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2006 hlm 45

2
2. Tujuan adalah sasaran yang ingin dicapai setelah mengajar suatu pokok atau
subpokok bahasan yang sudah ditencanakan. Dalam buku lain dijelaskan
tujuan adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu lembaga pendidikan
seperti SD,SM,dan universitas yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan
Nasional. Jadi tujuan yang penulis maksud sesuatu yang hendak dicapai
setelah mengajar suatu pokok bahasan atau sub bahasan yang telah
direncanakan oleh seorang pendidik ataupun guru formal atau non formal
sehingga sehingga terjadinya perubahan pada anak didik atau siswa dalam hal
intelegensi maupun moral, sopan santun, ataupun akhlak.
3. Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau mahluk hidup
belajar. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar (Dimyati & Mudjiono dalam Sagala, 2005).
4. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UUSPN No.20 Tahun 2003
dalam Sagala, 2005). Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh
guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi pembelajaran.
Kata “desain “ berarti membuat sketsa atau pola atau outline atau rencana
endahuluan. Sedang “pengembangan” berarti membuat tumbuh secara teratur
untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif dan sebagainya.
Dilihat dari terminologinya, desain pembelajaran (instructional design) terdiri atas
dua kata, yakni desain dan pembelajaran. Kata desain dapat diartikan rancangan,
pola atau model.
Jadi Desain pembelajaran adalah sebuah konstruksi secara utuh tentang proses
pembelajaran yang akan dilakukan seorang dosen di dalam kelas. Desain
pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran (learning objectives) yang akan
dicapai, pengembangan materi perkuliahan atau desain mata penilaian hasil
belajar (evaluation).[9] Desain pembelajaran juga bisa diartikan rangcangan atau
kerangka terhadap sesuatu yang akan dicapai setelah mengajar dalam pokok

3
bahasan atau subbahasan sehingga proses belajar mengajar atau system
pembelajaran terarah dan terprogram sesuai dengan yang diinginkan.
Semua program pendidikan atau pengajaran didasarkan kepada tujuan umum
pengajaran. Tujuan umum ini di turunkan menjadi tiga sumber yaitu: masyarakat,
siswa dan bidang studi. Yang diturunkan oleh masyarakat mencakup konsep luas
seperti “membentuk manusia pancasila” “manusia pembangun” “manusia
berkepribadian” “menetapkan nilai”. Manusia bertanggung jawab dan
2
sebagainya .
Tujuan pembelajaran sangat terkait erat dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang ingin dicapai. Standar kompetensi berkaitan dengan tujuan
yang dicapai setelah suatu mata kuliah itu selesai diajarkan, sedangkan
kompetensi dasar berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai setelah suatu pokok
bahasan dari materi pelajaran selesai diajarkan, standar kompetensi bersifat umum
seangkan kompetensi bersifat khusus. Strategi pembelajaran berkaitan dengan
strategi atau cara-cara yang ditempuh oleh dosen dalam proses belajar mengajar
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Evaluasi pembelajaran dilakukan
untuk mengukur apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan telah dicapai
setelah melalui proses pembelajaran.
a. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Yang Baik
Desain pembelajaran pendidikan agma Islam yang baik adalah:
1. Menentukan tujuan pengajaran pendidikan Islam, adapun tujuan secara
umum, pendidikanagama Islam adalah bertujuan untuk meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta
didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah Swtserta berakhlaq mulia dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat dan berbangsa dan
bernegara.[10] Untuk mencapai tujuan tersebutjuga perlu adanya suatu
materi pengajaran tertentu.

2
Muhaimin, /Paradigma Pendidikan Islam upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di
Sekolah, Bandung, Rosda Karya,2001 hlm90

4
2. Menentukan materi pengajaran/ bahan ajar, bahan ajar atau
materi pengajaran di dalam pendidikan agama Islam adalah terdiri dari Al-
Qur’an dan al-hadist, keimanan, syarai’ah, Ibadah, muamalah, aklhlaq dan
tareh atau sejarah yang lebih menekankan padaperkembangan ajaran
agam, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
3. Menentukan pendekatan dan metode mengajar dan strategi yang akan
digunakan agar bisa menyesuaikan dengan keadaan peserta ajar., di dalam
pendidikan agama Islam metode yang banyak digunakan adalah dengan
menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
4. Media pengajaran dan pengalaman belajar ini di lakukan untuk
mempermudah peserta ajar/murid untuk menerima pelajaran. Dalam hal
ini bisa menngunakan media bacaaan, tape recorde.
5. Evaluasi keberhasilan, hal ini di lakukan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalammenerima pelajaran yang telah di berikan oleh pengajar
pendidikan agama Islam.
b. Manfaat Desain pembelajaran:
Manfaat design pembelajaran yaitu :
1. Sebagai penunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terliat dalam kegiatan.
3. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatandan kelambatan kerja.
4. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur pengajar maupun
unsur yang diajar.
5. Untuk bahan penyususnan data agar terjadi keseimbangan kerja
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
c. Komponen Desain Pembelajaran
Komponen utama dari desain pembelajaran adalah:
1. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi
yang akan dikuasai oleh pembelajar.
2. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi,
karakteristik mereka, kemampuan awal dan pra syarat.

5
3. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi
yang akan dipelajari.
4. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu
tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan Ajar,
adalah format materi yang akan diberikan kepada pembelajar .
5. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang
sudah dikuasai atau belum.
c. Model-model desain pembelajaran
Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh
para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke
dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi
produk, model prosedural dan model melingkar.
Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran
level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih.
Contohnya adalah model ASSURE. Model berorientasi produk adalah model
desain pembelajaran untuk menghasilkann suatu produk, biasanya media
pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau
modul. Contoh modelnya adalah model hannafin and peck.
Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk
menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain
sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah, dll. contohnya adalah model ADDIE.
Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model prosedural dan model
melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model Dick and Carrey
sementara contoh model melingkar adalah model Kemp.
Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan
kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan
menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat
mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada,
ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk
dicobakan dan diperbaiki.

6
B. Alasan Pentingnya Perencanaan Pembelajaran PAI
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan
guru sebelum mereka melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.Perencanaan
Pembelajaran harus dikerjakan secara sungguh-sungguh dan bukan hanya untuk
memenuhi syarat administrasi akademik Lanjutan Perencanaan Pembelajaran
merupakan tahapan untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran.Perencanaan
Pembelajaran merupakan strategi komunikasi edukatif yang penuh pesan,
sistemik, prosedural, dan sarat tujuan.
a. Perencanaan Pembelajaran PAI
Perencanaan Pembelajaran adalah proses memahami beragam dokumen
normatif dan alternatif serta realitas kontekstual dan selanjutnya diwujudkan
menjadi dokumen aplikatif yang siap dilaksanakan dalam
pembelajaran.Perencanaan Pembelajaran PAI adalah proses menyediakan
beragam pajangan (exposure), bahan ajar, sumber belajar, dan kegiatan belajar
yang memudahkan siswa untuk terlibat aktif dalam belajar PAI serta bagaimana
siswa mampu mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan
sekolah,rumah maupun masyarakatnya.
b. Perencanaan Pembelajaran PAI diwujudkan dengan adanya :
Silabus PAIadalah rencana pembelajaran PAI atau kelompok mata pelajaran
PAI yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
belajar.(Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian)3.
SILABUS Silabus :Rencana Pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran / tema tertentuKomponen Silabus :- Standar Kompetensi- Kompetensi
Dasar- Kegiatan Pembelajaran- Materi Pokok / Pembelajaran- Indikator-
Penilaian- Sumber/ Bahan- Alokasi waktu

3
Abdul majid, /Perencanaan Pembelajaran/, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2007 hlm56

7
C. Ruang Lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Sebagaimana diketahui, inti ajaran agama Islam ruang lingkupnya meliputi
masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman (syariah), dan masalah ikhsan
(akhlak).
a. Aqidah
Aqidah adalah bersifat i’tiqad batin, mengajarkan keesaan Allah, Esa sebagai
Tuhan yang mencipta, mengatur, dan meniadakan alam ini.
b. Syari’ah
Syari’ah adalah berhubungan dengan amal lahir dalam rangka mentaati
peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antara manusia dengan
Tuhan dan mengatur pergaulan hidup dan kehidupan manusia.
c. Akhlak
Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua
amal di atas dan yang mengajarkan tentang tata cara pergaulan hidup manusia.
Dari tiga initi ajaran pokok ini, lahirlah beberapa keilmuan Agama yaitu, Ilmu
Tauhid, Ilmu Fiqih dan Ilmu Akhlak. Ketiga ilmu pokok Agama ini kemudian
dilengkapi dengan pembahasan dasar hukum Islam yaitu Al- Qur’an dan Al-
Hadits serta ditambah lagi dengan Sejarah Islam (Tarikh) sehingga secara
berurutan sebagai berikut:
a. Ilmu Tauhid/ Keimanan
Ilmu keimanan ini banyak membicarakan tentang kalamullah dan banyak
berbicara tentang dalil dan bukti kebenaran wujud dan keesaan Allah. Beriman
kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, berarti percaya dan yakin wujud- Nya
yang esa, yakin akan sifat- sifat ketuhanan- Nya yang maha sempurna; yakin
bahwa Dia maha kuasa dan berkuasa mutlak pada alam semesta dan seluruh
makhluk ciptaan- Nya.
b. Ilmu Fiqih
Ilmu pengetahuan yang membicarakan atau membahas dan memuat hukum-
hukum Islam yang bersumber pada Al-Qur’an, Sunnah, dan dalil-dalil Syar’i.
c. Al-Qur’an
Al-Qur’an itu menempati suatu ilmu tersendiri yang dipelajari secara khusus.
Membaca Al- Qur’an adalah suatu ilmu yang mengandung seni, seni baca Al-

8
Qur’an. Al- Qur’an itu ialah wahyu Allah yang dibukukan, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw, sebagai suatu mukjizat, membacanya dianggap
suatu ibadat, sumber utama ajaran Islam.
d. Al-Hadits
Hadits ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad saw., baik
merupakan perkataan, perbuatan, ketetapan, ataupun sifat fisik/ kepribadian.
Adapun ilmu yang dapat digunakan untuk mempelajari hadits diantaranya
ialah dari segi wurudnya, dari segi matan dan maknanya, dari segi riwayat dan
dirayahnya, dari segi sejarah dan tokoh- tokohnya, dari segi yang dapat
dianggap dalil atau tidaknya; dan dari segi istilah- istilah yang digunakan
dalam menilainya.
e. Akhlaq
Akhlaq ialah suatu istilah tentang bentuk batin yang tertanam dalam jiwa
seseorang yang mendorong ia berbuat (bertingkah laku). Demikian pula ilmu
akhlak yang dipelajari orang hanyalah gejalanya. Gejala itu merupakan tingkah
laku yang berhulu dari keadaan jiwa (bentuk batin seseorang).
f. Tarikh Islam
Tarikh Islam disebut juga ilmu Sejarah Islam yaitu ilmu yang mempelajari
tentang sejarah yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
umat Islam.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran PAI merupakan tahap menghubungkan peserta didik
dengan materi ajar PAI secara terformat yang diformulasikan dengan situasi
pembelajaran yang positif dan menyenangkan, Belajar adalah proses mencari dan
menemukan pengetahuan, bukan menunggu informasi yang disampaikan
pendidik, dilakukan pendidik untuk mengawali proses pembelajaran bertujuan
untuk memberi pengantar pembelajaran, bukan sebagai fokus utama.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya dalam makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan dari para
pembaca, guna memotivasi kami untuk menjadi lebih baik dalam pembuatan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
.

10
DAFTAR PUSTAKA
Udin Saefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan
Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2006 )
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah, (Bandung, Rosda Karya,2001).
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya,
2007) .

11

Anda mungkin juga menyukai