Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK MI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pembelajaran Tematik

Disusun Oleh Kelompok 4:

Meshin Putri Utami (1930201135)


Zulfa Laila (1930201136)
Putri Murdianingsih (1930201137)
Wenny Octi Syaputri (1930201138)
Bunga Resti utami (1939201139)
Ramadini Eka Fitri (1939201140)

Dosen Pengampuh:

Ayu Nur Shawmi, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT., yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Desain Pembelajaran Tematik MI ”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah tentang “Desain Pembelajaran MI” dapat memberi manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, 06 Juni 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Desain Pembelajaran ..................................................... 3


B. Macam-Macam Model Desain Pembelajaran.................................. 4
C. Manfaat Menyusun Desain Pembelajaran Bagi Guru ..................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12

A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Proses kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara merencanakan


pembelajaran tersebut dengan baik, agar meningkatkan upaya kualitas
peserta didik sehingga dapat memperoleh hasil dari pembelajaran yang
membentuk sikap, perilaku dan pengetahuan yang baik. Sehingga setiap
lembaga pendidikan perlu menyarankan kepada para guru agar membuat
desain pembelajaran tersebut memilki kompetensi. Sehingga dapat
dilakukan perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam proses
pembelajaran.

Dalam menyusun sebuah desain pembelajaran SD/MI guru harus


mampu merancang rencana pembelajaran baik dalam materi
pembelajaran, media, teori belajar, maupun metode belajar, agar peserta
didik dapat menguasai materi yang diajarkan dengan baik. Konsep
interaksi dengan peserta didik pun cukup baik digunakan dalam
melaksanakan pembelajaran, karena dari interaksi ini bisa membuat guru
memahami karakteristik setiap peserta didik. Hal inilah menuntut guru
dalam menyusun pembelajaran untuk dapat memunculkan bermacam-
macam desain-desain pembelajaran yang bervariasi.

Dalam makalah ini desain pembelajaran atau “instructional design”


biasanya merujuk pada desain materi pembelajaran yang disusun oleh
sebuah tim yang dapat melibatkan guru atau tidak perlu melibatkan guru
yang akan melaksanakan pembelajaran tersebut. Sejumlah ahli
mengatakan bahwa desain pembelajaran dibuat oleh guru yang akan
melaksankan pembelajaran namun bukanlah suatu keharusan desain
pembelajaran dibuat hanya oleh guru yang bersangkutan. Artinya, bahwa
pengembangan desain pembelajaran dapat menjadi tugas para pakar
pembelajaran yang diharapkan akan membantu atau mempermudah para

1
guru dalam mengembangkan dan melaksanakan proses pembelajaran.
Maka, dari itulah makalah ini kami buat untuk menambah wawasan bagi
para pembaca.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian desain pembelajaran?

2. Jelaskan apa saja macam-macam model desain pembelajaran?

3. Apa saja manfaat dari menyusun desain pembelajaran bagi guru?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari desain pembelajaran.

2. Untuk mengetahui macam-macam model desain pembelajaran.

3. Untuk mengetahui manfaat menyusun desain pembelajaran bagi guru.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Pembelajaran

Suatu pembelajaran harus mempunyai tujuan tertentu di bawah


bimbingan, arahan, dan motivasi guru, olehnya itu pembelajaran tidak
dapat dilakukan dengan asal-asalan melainkan harus dilakukan secara
terencana dengan baik, dimulai dari tahap pengujian desain pembelajaran.

Seels dan Richey (tanpa tahun) dalam Yaumi (2013) design is


process of specifing conditions for learning (desain adalah proses untuk
menentukan kondisi belajar). Desain pembelajaran menurut Yamin
(2013: 10) desain pembelajaran adalah tata cara yang dipakai untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan menurut yaumi (2013:
10) desain pembelajaran merupakan proses untuk memutuskan metode
pembelajaran yang sesuai untuk membawa perubahan pengetahuan dan
keterampilan dalam suatu materi pembelajaran.

Rothwell dan Kazanas dalam Yaumi (2013:10) menjabarkan definisi


desain pembelajaran mencakup: (1) suatu profesi yang muncul, (2)
difokuskan pada membangun dan mempertahankan kinerja manusia
secara efektif dan eflsien, (3) diarahkan dengan model kinerja manusia,
(4) dilakukan secara sistematis, (5) berdasarkan teori sistem yang
terbuka, (6) berorientasi untuk menemukan dan memberikan solusi pada
permasalahan kinerja manusia secara efektif dan menemukan lompatan-
lompatan quantum dalam perbaikan produktivitas melalui kecerdasan
manusia.

Shambaugh dalam (Wina Sanjaya, 2009 : 67) menjelaskan tentang


desain pembelajaran sebagai berikut. An intellectual process to help
teachers systematically learners needs and construct structures
possibilities to responsively addres those needs. (Sebuah proses

3
intelektual untuk membantu pendidik menganalisis kebutuhan peserta
didik dan membangun berbagai kemungkinan untuk merespon
kebutuhan tersebut).1

Dari definisi-definisi di atas maka kami dapat membuat suatu


definisi sederhana tentang desain pembelajaran adalah proses sistematis
dalam merancang model, metode, strategi dan perangkat pembelajaran
sedemikian sehingga pembelajaran tersebut bisa berjalan efektif, efisien
dan mampu melakukan lompatan quantum dalam menyelesaikan
masalah-masalah peserta didik.

B. Macam-Macam Model Desain Pembelajaran

1. Model Dick & Carey


Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan Dick dan
Carey, dikembangkan dengan didasarkan pada penggunaan
pendekatan sistem atau system Approach terhadap komponen-
komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputi
analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Dick dkk
mengembangkanm model ini berdasarkan pada pemikiran dan Karya
Robert M Gegne, “The Conditions of Learning”2 dalam edisi pertama,
dimana buku ini menggunakan pendekatan sistem dan teori belajar
behavioristik yang menekankan pada respons siswa terhadap situasi
stimulus yang dihadirkan. Edisi selanjutnya, Dick memasukkan unsur
dan pandangan kognitif dalam proses belajar dan pembelajaran di
dalam bukunya. Komponen-komponen sekaligus merupakan langkah-
langkah utama dari model desain pembelajaran yang dikemukakan
oleh Dick dkk, terdiri atas:
a. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran
b. Melaksanakan analisis intruksional
1
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2009),
hlm. 102.
2
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, cet ke 2 (Jakarta: Dian Rakyat,
2010), hlm. 86.

4
c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
d. Merumuskan tujuan performansi (khusus)
e. Mengembangkan instrumen penilaian
f. Mengembangkan strategi pembelajaran
g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
h. Mendesain dan mengembangkan evaluasi formatif
i. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran
j. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif

2. Model ASSURE

Sharon E. Smaldino, James D. Russel, Robert Heinich, dan


Michael Molenda mengemukakan semuah model desain sistem
pembelajaran dengan aktifitas belajar yang menggunakan media dan
teknologi, yang di beri nama ASSURE. Model ASSURE lebih
difokuskan pada perencanaan pembelajaran untuk digunakan dalam
situasi pembelajaran di dalam kelas secara aktual. 3 Model desain
pembelajaran ini terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan
desain sistem pembelajaran yang lain, seperti model Dick dan Carey.
Langkah-langkah penting yang perlu dilakukan dalam model desain
sistem ASSURE meliputi beberapa aktivitas, yaitu;

a. Melakukan analisis karakteristik siswa (Analyze Learners)


b. Menetapkan tujuan pembelajaran (States Objectives)
c. Memilih media, metode pembelajaran, dan bahan ajar (Select
Methods, Media, and Material)
d. Memanfatkan bahan ajar (Utilize Media and Materials)
e. Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran (Require Learner
Participation)
f. Mengevaluasi dan merevisi program pembelajaran (Evaluate and
revise)

3
Hamza B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, cet ke 9 (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
hlm. 23.

5
3. Model Kemp

Model pengembangan pembelajaran menurut Kemp (1977),


terdiri dari delapan langkah yaitu;

a. Menentukan tujuan intruksional umum, yaitu tujuan yang igin


dicapai dalam mengajarkan masing-masing bahasan
b. Membuat analisis tentang karakteristik siswa
c. Menentukan tujuan intruksional spesifik, operasional dan terukur.
Dengan demikian siswa akan tahu apa yang harus dikerjakan, dan apa
ukurannya dia telah berhasil
d. Menentukan materi/bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan
intruksional
e. Menetapkan pengajaran awal (pre assessment). Ini diperlukan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah memenuhi persyaratan belajar
yang dituntut untuk mengikuti program yang bersangkutan.
f. Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
intruksional khusus tersebut adalah; efesiensi, keefektifan, ekonomi,
dan kepraktisan, melalui suatu analisis alternatif.
g. Mengkoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi
biaya, fasilitas, peralatan, waktu, dan tenaga.
h. Mengadakan evaluasi.

4. Model Smith dan Ragan

Patrica L. Smith dan Tillman J. Ragan mengemukan sebuah


model desain sistem pembelajaran yang populer di kalangan
mahasiswa dan profesional yang memiliki kencendrungan terhadap
implementasi teori belajar kognitif. Hampir semua langkah dan
prosedur dalam model ini difokuskan pada rancangan tentang strategi
pembelajaran. Model desain sistem pembelajaran yang dikemukakan
oleh Smith dan Ragan terdiri atas beberapa langkah dan prosedur
pokok sebagai berikut:

6
a. Analisis lingkungan belajar
Analisis lingkungan belajar meliputi prosedur menetapkan
kebutuhan akan adanya proses pembelajaran dan lingkungan tempat
program pembelajaran akan diimplementasikan. Tahap ini
digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah
pembelajaran.
b. Analisis karakteristik siswa
Analisis karakteristik siswa meliputi aktivitas atau prosedur
untuk mengidentifikasi dan menentukan karakteristik siswa yang
akan menempuh program pembelajaran yang di desain.
Karakteristik siswa yang akan menempuh program pembelajaran
meliputi kondisi sosial ekonomi, penguasaan isi atau materi
pelajaran, dan gaya belajar.
c. Analisis tugas belajar
Analisis tugas belajar merupakan langkah yang dilakukan untuk
membuat deskripsi tugas-tugas dan prosedur yang perlu dilakukan
oleh individu untuk mencapai tingkat kompetensi dalam melakukan
suatu jenis pekerjaan. Tujuan-tujuan pembelajaran spesifik ini
biasanya disusun secara berjenjang atau hierarkis.
d. Menulis butir tes
Menulis butir-butir tes dilakukan untuk menilai apakah program
pembelajaran yang dirancang dapat membantu siswa dalam
mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Butir-butir tes yang ditulis harus bersifat valid dan
reliabel agar dapat digunakan untuk menilai kemampuan atau
kompetensi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
e. Menentukan strategi pembelajaran
Menentukan strategi pembelajaran dilakukan untuk mengelola
program pembelajaran yang didesain agar dapat membantu siswa
melakukan proses pembelajaran yang bermakna.

7
f. Memproduksi program pembelajaran
Memproduksi program pembelajaran mempunyai makna
adanya proses atau aktivitas dalam menerjemahkan desain sistem
pembelajaran yang telah dibuat ke dalam bahan ajar atau program
pembelajaran. Program pembelajaran merupakan output dari desain
sistem pembelajaran yang mencakup deskripsi tentang kompetensi
atau tujuan, metode, media, strategi dan isi atau materi
pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar.
g. Melaksanakan evaluasi formatif
Melakukan evaluasi formatif untuk menemukan kelemahan-
kelemahan dari draf bahan ajar yang telah dibuat untuk segera
direvisi agar menjadi program pembelajaran yang efektif, efesien,
dan menarik.
h. Merevisi program pembelajaran
Merevisi program pembelajaran dilakuakan terhadap
kelemahan-kelemahan yang masih terlihat pada rancangan atau draf
program pembelajaran. Dengan melakukan revisi terhadap draf
program pembelajaran maka program tersebut diharapkan dapat
menjadi program pembelajaran berkualitas.
5. Model 4-D
Model ini dikembangkan oleh Thiagarajan dan Semmel (1974).4
Model 4-D terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu (Define, Design,
Development and Dissemination) atau diadaptasi menjadi model 4-P,
yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran.
a. Tahap Pendefinisian (Define)
Tahap ini adalah sebagai tahap menetapkan dan mendefinisikan
syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan
syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari

4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009),
hlm. 189.

8
batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini
meliputi 5 langkah:
1) Analisis ujung depan, Analisis ini diawali dari pengetahuan,
ketrampilan dan sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai
tujuan akhir yaitu tujuan yang tercantum dalam kurikulum.
2) Analisis tugas, Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk
menentukan isi dalam satuan pembelajaran. Analisis ini dilakukan
untuk merinci isi materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini
mencakup: analisis struktur isi, analisis prosedural, analisis Proses
informasi, analisis konsep, perumusan tujuan.
b. Tahap Perancangan (Design)
Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat
pembelajaran. Tahap ini terdiri dari 3 langkah, yaitu.
1) Penyusunan tes acuan patokan
2) Pemilihan media yang sesuai dengan tujuan, untuk
menyampaikan materi pembelajaran, dan
3) Pemilihan format.
c. Tahap Pegembangan (Development)
Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar.
d. Tahap Penyebaran (Dissemination)
Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah
dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya di kelas lain,
sekolah lain, oleh guru lain. Tujuanya adalah untuk menguji
efektifitas penggunaan perangkat di dalam KBM.
6. Model ADDIE
Pertengahan tahun 1990-an, pakar teknologi pendidikan kembali
berupaya menyamakan persepsi mereka terhadap desain pembelajaran.
Kesepakatan itu adalah ADDIE, desain pembelajaran yang
berlandaskan pendekatan sistem model ini, sesuai dengan namanya,
terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analisa (Analysis),

9
Desain/perancangan (Design), Pengembangan (Development),
Implementasi/eksekusi (Implementation), dan Evaluasi/umpan balik
(Evaluation).
Dua orang pakar yang turut mengembangkan konsep ADDIE
adalah Reiser dan Molenda. Keduanya berbeda dalam merumuskan
ADDIE secara visual. Reiser merumuskan ADDIE dengan
menggunakan kata kerja (Analyze, Design, Develop, Implement,
Evaluate). Reiser secara eksplisit menjabarkan perbaikan terjadi antara
masing-masing fase. Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen
dengan kata benda (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation). Ia menggambarkan perbaikan melalui gambar garis
terputus. Molenda menyatakan pula bahwa revisi dapat terjadi terus
menerus dalam setiap tahap yang dilalui walau tidak dinyatakan
dengan jelas.
C. Manfaat Menyusun Desain Pembelajaran Bagi Guru

Mendesain rencana pembelajaran bagi guru amatlah penting demi


tercapainya tujuan yang diharapkan, maka dari itu ada sesuatu yang
bermanfaat bagi guru jika mampu menyusun desain pembelajaran
khususnya pada pembelajaran tematik SD/MI sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara berurutan

2. Tersusunnya rencana yang ingin dicapai

3. Pembelajaran menjadi efektif dan efisien5

4. Guru dapat memprediksi dengan cermat tingkat keberhasilan


pencapaian tujuan pembelajaran.

5. Dan guru dapat mengevaluasi kinerjanya dalam pelaksanaan


pembelajaran tersebut.6

5
Maulana Arafat Lubis dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI Implementasi
Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills), hlm. 108-111.

10
Manfaat desain pembelajaran bagi peserta didik antara lain: Desain
pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mendapatkan pengetahuan serta menerapkan pengetahuan dan
kemampuan baru yang diperoleh, mengembangkan kinerja peserta didik
dalam upaya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.7

6
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu,
(Jakarta: Kencana Pramedia Group, 2015), hlm. 49.
7
Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2013),
hlm. 14.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain pembelajaran juga merupakan rancangan yang di dalamnya
berbentuk rangkaian prosedur sistematis mencakup seluruh proses
pembelajaran dari awal sampai akhir dengan mengkolaborasikan teori,
model, dan media pembelajaran sesuai materi sehingga menghasilkan
perangkat pembelajaran
Model desain pembelajaran yaitu ADDIE, ASSURE, MODEL
DICK AND CAREY, DSI-PK.

B. Saran
Dengan adanya desain pembelajaran ini akan memudahkan
seorang guru dalam melakasanakan proses pembelajaran. Berdasarkan
simpulan hasil penelitian dan pengembangan model desain pembelajaran
tematik terpadu kontekstual di atas, maka disarankan para guru
mengembangkan sendiri pembelajannya agar pemahaman siswa lebih
bermakna. Bagi peneliti lain, model desain pembelajaran tematik terpadu
kontekstual dapat digunakan sebagai acuan dalam mendesain
pembelajaran.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Maulana Arafat dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI


Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order
Thinking Skills)
Prastowo, Andi. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana Pramedia Group
Pribadi, Benny A. 2010. Model Desain Sistem Pembelajaran, cet ke-2,
Jakarta: Dian Rakyat
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta
: Kencana
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana
Uno, Hamza B. 2009. Perencanaan Pembelajaran, cet ke-9, Jakarta: Bumi
Aksara
Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana

13

Anda mungkin juga menyukai