Dosen Pengampuh:
Dengan menyebut nama Allah SWT., yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Desain Pembelajaran Tematik MI ”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah tentang “Desain Pembelajaran MI” dapat memberi manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
guru dalam mengembangkan dan melaksanakan proses pembelajaran.
Maka, dari itulah makalah ini kami buat untuk menambah wawasan bagi
para pembaca.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
intelektual untuk membantu pendidik menganalisis kebutuhan peserta
didik dan membangun berbagai kemungkinan untuk merespon
kebutuhan tersebut).1
4
c. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
d. Merumuskan tujuan performansi (khusus)
e. Mengembangkan instrumen penilaian
f. Mengembangkan strategi pembelajaran
g. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
h. Mendesain dan mengembangkan evaluasi formatif
i. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran
j. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif
2. Model ASSURE
3
Hamza B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, cet ke 9 (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
hlm. 23.
5
3. Model Kemp
6
a. Analisis lingkungan belajar
Analisis lingkungan belajar meliputi prosedur menetapkan
kebutuhan akan adanya proses pembelajaran dan lingkungan tempat
program pembelajaran akan diimplementasikan. Tahap ini
digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah
pembelajaran.
b. Analisis karakteristik siswa
Analisis karakteristik siswa meliputi aktivitas atau prosedur
untuk mengidentifikasi dan menentukan karakteristik siswa yang
akan menempuh program pembelajaran yang di desain.
Karakteristik siswa yang akan menempuh program pembelajaran
meliputi kondisi sosial ekonomi, penguasaan isi atau materi
pelajaran, dan gaya belajar.
c. Analisis tugas belajar
Analisis tugas belajar merupakan langkah yang dilakukan untuk
membuat deskripsi tugas-tugas dan prosedur yang perlu dilakukan
oleh individu untuk mencapai tingkat kompetensi dalam melakukan
suatu jenis pekerjaan. Tujuan-tujuan pembelajaran spesifik ini
biasanya disusun secara berjenjang atau hierarkis.
d. Menulis butir tes
Menulis butir-butir tes dilakukan untuk menilai apakah program
pembelajaran yang dirancang dapat membantu siswa dalam
mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Butir-butir tes yang ditulis harus bersifat valid dan
reliabel agar dapat digunakan untuk menilai kemampuan atau
kompetensi siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
e. Menentukan strategi pembelajaran
Menentukan strategi pembelajaran dilakukan untuk mengelola
program pembelajaran yang didesain agar dapat membantu siswa
melakukan proses pembelajaran yang bermakna.
7
f. Memproduksi program pembelajaran
Memproduksi program pembelajaran mempunyai makna
adanya proses atau aktivitas dalam menerjemahkan desain sistem
pembelajaran yang telah dibuat ke dalam bahan ajar atau program
pembelajaran. Program pembelajaran merupakan output dari desain
sistem pembelajaran yang mencakup deskripsi tentang kompetensi
atau tujuan, metode, media, strategi dan isi atau materi
pembelajaran, serta evaluasi hasil belajar.
g. Melaksanakan evaluasi formatif
Melakukan evaluasi formatif untuk menemukan kelemahan-
kelemahan dari draf bahan ajar yang telah dibuat untuk segera
direvisi agar menjadi program pembelajaran yang efektif, efesien,
dan menarik.
h. Merevisi program pembelajaran
Merevisi program pembelajaran dilakuakan terhadap
kelemahan-kelemahan yang masih terlihat pada rancangan atau draf
program pembelajaran. Dengan melakukan revisi terhadap draf
program pembelajaran maka program tersebut diharapkan dapat
menjadi program pembelajaran berkualitas.
5. Model 4-D
Model ini dikembangkan oleh Thiagarajan dan Semmel (1974).4
Model 4-D terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu (Define, Design,
Development and Dissemination) atau diadaptasi menjadi model 4-P,
yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran.
a. Tahap Pendefinisian (Define)
Tahap ini adalah sebagai tahap menetapkan dan mendefinisikan
syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan
syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari
4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana, 2009),
hlm. 189.
8
batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini
meliputi 5 langkah:
1) Analisis ujung depan, Analisis ini diawali dari pengetahuan,
ketrampilan dan sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai
tujuan akhir yaitu tujuan yang tercantum dalam kurikulum.
2) Analisis tugas, Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk
menentukan isi dalam satuan pembelajaran. Analisis ini dilakukan
untuk merinci isi materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini
mencakup: analisis struktur isi, analisis prosedural, analisis Proses
informasi, analisis konsep, perumusan tujuan.
b. Tahap Perancangan (Design)
Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe perangkat
pembelajaran. Tahap ini terdiri dari 3 langkah, yaitu.
1) Penyusunan tes acuan patokan
2) Pemilihan media yang sesuai dengan tujuan, untuk
menyampaikan materi pembelajaran, dan
3) Pemilihan format.
c. Tahap Pegembangan (Development)
Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari pakar.
d. Tahap Penyebaran (Dissemination)
Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah
dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya di kelas lain,
sekolah lain, oleh guru lain. Tujuanya adalah untuk menguji
efektifitas penggunaan perangkat di dalam KBM.
6. Model ADDIE
Pertengahan tahun 1990-an, pakar teknologi pendidikan kembali
berupaya menyamakan persepsi mereka terhadap desain pembelajaran.
Kesepakatan itu adalah ADDIE, desain pembelajaran yang
berlandaskan pendekatan sistem model ini, sesuai dengan namanya,
terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analisa (Analysis),
9
Desain/perancangan (Design), Pengembangan (Development),
Implementasi/eksekusi (Implementation), dan Evaluasi/umpan balik
(Evaluation).
Dua orang pakar yang turut mengembangkan konsep ADDIE
adalah Reiser dan Molenda. Keduanya berbeda dalam merumuskan
ADDIE secara visual. Reiser merumuskan ADDIE dengan
menggunakan kata kerja (Analyze, Design, Develop, Implement,
Evaluate). Reiser secara eksplisit menjabarkan perbaikan terjadi antara
masing-masing fase. Molenda menyatakan bahwa seluruh komponen
dengan kata benda (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation). Ia menggambarkan perbaikan melalui gambar garis
terputus. Molenda menyatakan pula bahwa revisi dapat terjadi terus
menerus dalam setiap tahap yang dilalui walau tidak dinyatakan
dengan jelas.
C. Manfaat Menyusun Desain Pembelajaran Bagi Guru
5
Maulana Arafat Lubis dan Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI Implementasi
Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills), hlm. 108-111.
10
Manfaat desain pembelajaran bagi peserta didik antara lain: Desain
pembelajaran yang digunakan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
mendapatkan pengetahuan serta menerapkan pengetahuan dan
kemampuan baru yang diperoleh, mengembangkan kinerja peserta didik
dalam upaya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.7
6
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu,
(Jakarta: Kencana Pramedia Group, 2015), hlm. 49.
7
Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2013),
hlm. 14.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain pembelajaran juga merupakan rancangan yang di dalamnya
berbentuk rangkaian prosedur sistematis mencakup seluruh proses
pembelajaran dari awal sampai akhir dengan mengkolaborasikan teori,
model, dan media pembelajaran sesuai materi sehingga menghasilkan
perangkat pembelajaran
Model desain pembelajaran yaitu ADDIE, ASSURE, MODEL
DICK AND CAREY, DSI-PK.
B. Saran
Dengan adanya desain pembelajaran ini akan memudahkan
seorang guru dalam melakasanakan proses pembelajaran. Berdasarkan
simpulan hasil penelitian dan pengembangan model desain pembelajaran
tematik terpadu kontekstual di atas, maka disarankan para guru
mengembangkan sendiri pembelajannya agar pemahaman siswa lebih
bermakna. Bagi peneliti lain, model desain pembelajaran tematik terpadu
kontekstual dapat digunakan sebagai acuan dalam mendesain
pembelajaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
13