Anda di halaman 1dari 23

PERANGKAT PEMBELAJARAN PPKN SD

Di Susun Oleh:

KELOMPOK 3
1. Kitri Wardani (5019029)
2. Hervina (5019030)
3. Mulia (5019049)
4. Dinda Kurniawati (5019169)
5. Rika Rahma Dayanti (5019171)
6. Lili Diantis (5019175)
7. Pratiwi Nurussalamah (5019180)
8. Saddam Husein (5019184)
9. Nurul Khairunnisa (5019186)

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN SD


Dosen Pengampu : R. Angga Bagus K.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendak-Nya, makalah sederhana ini dapat kami selesaikan
tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Pembelajaran PKN SD. Adapun yang kami bahas dalam makalah
ini mengenai materi “Perangkat Pembelajaran PPKN SD”.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik dalam segi
penulisan, struktur penulisannya maupun ejaannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan juga kritik yang dapat dijadikan referensi bagi kami
kedepannya.

Lubuklinggau, Oktober 2021

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3

A. Pengertian Perangkat Pembelajaran PPKN............................ 3


B. Komponen Pembelajaran PPKN............................................. 7
C. Desain Pembelajaran PPKN................................................... 10

BAB III PENUTUP....................................................................................... 18

A. Kesimpulan............................................................................. 18
B. Saran....................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah yang dilakukan oleh
guru dan siswa. Pembelajaran menurut UU SPN No 2 tahun 2003 adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan beajar. Pembelajaran mempunyai 2 manfaat dan karakter.
Pertama, dalam proses pembelajaran proses mental siswa dilibatkan secara
maksimal, maksudnya siswa tidak hanya mendengar dan mencatat melainkan
juga harus berfikir. Kedua dengan pembelajaran akan terbangun suasana
dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus, yan bertujuan untuk
meningkatkan berfikir siswa sehingga siswa dapat memeperoleh pengetahuan
yang mereka konstruksi sendiri.
PKn dimaknai sebagai pendidikan nilai dan pendidikan politik demokrasi.
Hal ini mengandung konsekuensi bahwa dalam hal perancangan
pembelajaran PKn perlu mempertahatikan karakteristik pembelajaran PKn itu
sendiri. Dalam standar isi 2006 dijelaskan bahwa PKn persekolahan atau mata
pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pada suatu kegiatan pembelajaran, guru selalu membutuhkan
perangkat pembelajaran sebagai alat dalam kegitan pembelajaran.
Perangkat pembelajaran menjadi pedoman bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Dalam pengembangannya, erangkat pembelajaran dapat
didasarkan pada berbagai model pengembangan menyesuaikan
karakter mata pelajaran, lingkungan sekolah dan jenjang peserta

1
didik. Salah satunya yaitu pada pengembangan perangkat
pembelajaran PKn SD. Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn
diadaptasi oleh peneliti yang didasarkan pada ketentuan dan
kebutuhan dalampembelajaran mata pelajaran PKn SD.
Maka dari itu pemakalah akan membahas bagaimana proses
pengembangan perangkat pembelajaran PKn beserta komponen dan
desain pembelajaran PKN SD.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perangkat pembelajaran PPKN?
2. Apa saja komponen-komponen pembelajaran PPKN?
3. Bagaimana desain pembelajaran PPKN?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian perangkat
pembelajaran PPKN
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang komponen-komponen
pembelajaran PPKN
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang desain pembelajaran PPKN

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pegertian Perangkat Pembelajaran PPKN


1. Definsi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan
untuk melaksanakan proses yang memungkinkan guru dan peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran
menjadi pedoman guru dalam dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas. Dalam
permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah disebut bahwa penyusunan
perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan
pembelajaran.
Ada beberapa macam-macam perangkat pembelajaran dan
pentingnya perangkat pembelajaran, sebelum melakukan dan
melaksanakan mengajar guru harus membuat dan memiliki perangkat
pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yang
membahas tentang penyususnan perangkat pembelajaran dalam bentuk
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus yang berdasarkan standar
isi. Dengan adanya perangkat ini menjadikan guru semakin bertambah
profesional, guru akan terbantu dengan hal-hal yang terprogram. Macam-
macam perangkat pembelajaran dibuat dengan lengkap agar bisa
dijadikan referensi dalam merancang, melaksanakan, hingga
mengevaluasi suatu pembelajaran yang matang.
Dalam merancang suatu pembelajaran para guru sebagai pendidik
harus memahami karakter murid sebagai peserta didik. Dengan
mengetahui karakteristik peserta didik, maka guru dapat merancang

3
rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakter peserta
didiknya.

2. Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn SD


Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model
pengembangan perangkat Dick & Carey. Adapun proses
pengembangan selanjutnya diadaptasi oleh peneliti didasarkan pada
ketentuan dan kebutuhan dalam pembelajaran mata pelajaran PKn SD
berbasis pembelajaran aktif. Pengembangan perangkat pembelajaran
dilakukan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Tujuan
Pada tahap awal pengembangan ini adalah apa yang menjadi tujuan
utama pembelajaran, hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi tujuan
instruksional umum dalam mata pelajaran PKn SD.
b. Menganalisis pembelajaran
Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran, selanjutnya
menganalisis pembelajaran, analisis pembelajaran ini akan
dikaitkan dengan startegi pembelajaran berbasis pembelajaran
aktif.
1) Analisis konsep, dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-
konsep utama yang akan diajarkan atau dalam pokok bahasan
materi ajar, dan menyusunnya secara sistematis, serta mengaitkan
suatukonsep dengan konsep lain yang relevan, sehingga
membentuk suatu peta konsep pembelajaran yang berbasis
pembelajaran aktif.
2) Analisis Prosedural, adalah analisis tugas yang dilakukan dengan
mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas yang berupa
prosedur kegiatan dalam melakukan demonstrasi secara
benar. Analisis prosedural yang digunakan dalam penelitian
adalah analisis procedural berupa penugasan pembelajaran PKn
SD berbasis pembelajaran aktif.

4
c. Menganalisis Siswa
Untuk mengidentifikasi subtansi dari isi yang harus masuk dalam
materi pembelajaran, perlu kiranya untuk mengidentifikasi
persyaratan khusus awal yang harus dimiliki siswa untuk
menerapkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
d. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran umum maka dapat di susun tujuan
pembelajarankhusus dalam pembelajaran yaitu dengan
mengembangkan indikator keberhasilan pembelajaran mata pelajaran
PKn SD pada pokok bahasan materi sistem pemerintahan tingkat
desa.
e. Menyusunan Tes Beracuan Kriteria
Tes beracuan kriteria atau patokan yang disusun merupakan alat
evaluasi untuk mengukur ketercapaian indikator yang mengacu pada
ketercapaian tingkah laku yangtersurat di dalam tujuan
pembelajaran. Tingkat ketercapaian tidak bergantung padakinerja
siswa lain dan interprestasi tes acuan kriteria didasarkan pada jumlah
item yang dijawab secara benar.
f. Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran ini diimplementasikan
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif, sehingga langkah-
langkah proses pembelajaran yang dipersiapkan mengacu pada
langkah- langkah strategi pembelajaran aktif.
g. Memilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media untuk pokok bahasan sistem pemerintahan
tingkat desa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Keberhasilan
kegiatan pembelajaran bergantung pada penggunaan media
pembelajaran yang sesuai. Jika media pembelajaran yang dipilih dan
disipakan lebih baik dapat memotivasi siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
h. Mengembangankan Perangkat Pembelajaran

5
Pada tahap ini akan dikembangkan perangkat pembelajaran yang
meliputi: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan Bahan Ajar Siswa (BAS).
Semua perangkat pembelajaran yang dihasilkan disebut draf 1.
i. Melaksanakan Validasi
Validasi dalam penelitian ini dilakukan terhadap
perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu perangkat
pembelajaran PKn yang terdiri dari Silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan bahan ajar
siswa (BAS). Validasi penelitian ini menggunakan pendapat para
ahli. Adapun yang memvalidasi adalah validator yaitu para ahli
pendidikan atau pakar pendidikan. Masukan dari validator
dijadikan dasar untuk melakukan revisi-1, sebelum perangkat
digunakan pada uji coba 1. Hasil revisi inilah yang merupakan draft-
2. Revisi yang dimaksud untuk mengevaluasi dan memeperbaiki
perangkat pembelajaran yang dibuat sesuai dengan saran dan
masukan validator, saran dan masukan dari validator ini dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan perangkat
pembelajaran yang yang akan diuji cobakan dikelas.

3. Kualitas Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan sebelum di uji
coba di kelas terlebih dahulu divalidasi oleh dua validator (validasi
pakar). Penilaian diberikan pada validitas isi, konstruksi penyajian, dan
kelayakan bahasa. Perangkat pembelajaran direvisi berdasarkan saran
dari validator. Rincian hasil revisi adalah sebagai berikut.
a. Silabus
Berdasarkan hasil validasi, secara umum validator memberi
penilaian terhadap silabus dengan kesimpulan bahwa silabus dapat
digunakan dengan sedikit revisi. Hasil validasi diperoleh skor rata-
rata yaitu 3,75 dengan kategori sangat baik. Silabus yang

6
dikembangkan setelah dilakukan revisi dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan hasil validasi, secara umum validator memberi
penilaian terhadap RPP dengan kesimpulan bahwa RPP dapat
digunakan dengan sedikit revisi. Hasil validasi diperoleh skor rata-
rata yaitu 3,81 dengan kategori sangat baik RPP yang dikembangkan
setelah dilakukan revisi dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Berdasarkan hasil validasi, secara umum validator memberi
penilaian terhadap LKS dengan kesimpulan bahwa LKS dapat
digunakan dengan sedikit revisi. Hasil validasi diperoleh skor rata-
rata yaitu 3,77 dengan kategori sangat baik. LKS yang
dikembangkan setelah dilakukan revisi dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran
d. Bahan Ajar Siswa (BAS)
Berdasarkan hasil validasi, secara umum validator memberi
penilaian terhadap BAS dengan kesimpulan bahwa BAS dapat
digunakan dengan sedikit revisi. Hasil validasi diperoleh skor rata-
rata yaitu 3,74 dengan kategori sangat baik. BAS yang
dikembangkan setelah dilakukan revisi dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran

B. Komponen-Komponen Pembelajaran PPKN


Menurut Hamruni ( 2011:11) pembelajaran merupakan suatu sistem
intruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sebagai sebuah sistem
pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan peserta
didik, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai semua
komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar sesama komponen

7
terjadi kerjasama. Oleh karena itu guru tidak boleh hanya memperhatikan
komponen-komponen tertentu, misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja,
tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
Komponen-komponen pembelajaran tersebut dapat di jelaskan sebagai
berikut:
1. Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran sehingga dalam hal ini guru
merupakan faktor terpenting. Ditangan gurulah sebenarnya letak
keberhasilan pembelajaran. Komponen guru tidak dapat dimanipulasi
atau direkayasa oleh komponen lain, tetapi guru mampu memanipulasi
atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Komponen lain tidak
dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran
oleh guru adalah untuk membentuk lingkungan peserta didik supaya
sesuai dengan lingkungan yang diharapkan. Dalam merekayasa
pembelajaran, guru harus berdasar pada kurikulum yang berlaku.
Sehingga nantinya dapat tercipta pembelajaran yang baik sesuai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan.

2. Peserta didik
Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan
belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata guna
mencapai tujuan belajar. Komponen peserta didik ini dapat di modifikasi
oleh guru. Dalam hal ini guru harus dituntut aktif dalam proses
pembelajaranagar terciptanya pembelajaran yang inovatif.
3. Tujuan
Tujuan merupakn dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan
strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Dalam strategi
pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama kali
harus dipilih oleh seorangguru, karena tujuan pembelajaran merupakan
target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, dengan dibuatnya
tujuan guru akan mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang

8
telah dilaksanakan.
4. Bahan pembelajaran
Bahan pembelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan
dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tuntutan masyarakat. Materi pembelajaran harus benar-
benar dipersiapkan dengan mantap oleh guruagar pada saat
penyampaianya berjalan dengan baik dan sistematis
5. Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka
dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen
kegiatan pembelajaran yang sesuia dengan standar proses pembelajaran.
6. Metode
Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan
berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung. Guru dapat
menggunakan meode yang bervariasi sesuai materi yang disampaikan.
7. Alat/media
Alat yang dipergunakan dalam pembelajaran merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran alat memiliki fungsi sebagai pelengkap. Alat
dapat dibedakan menjadi dua yaitu alat verbal dan alat bantu nonverbal.
Alat ferbal dapat berupa suruhan, perintah, larangn dan lain-lain,
sedangkan yang nonverbal dapat berupa globe, peta, papan tulis, slide
dan lain-lain.
8. Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat atau rujukan dimana bahan pembelajaran bisa diperoleh.
Sumber belajar dapat beraasal dari masyarakat, lingkungan, dan
kebudayaannya, misalnya, manusia, buku, media masa, museum, dan

9
lain-lain.
9. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan, telah tercapai atau belum. Evaluasi
juga bisa berfungsi sebagai somatif dan formatif
10. Situasi atau lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi
pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan
fisik ( misalnya iklim, madrasah/ sekolah, letak madasrah/sekolah dan
lain sebagainya), dan hubungan antar sesama, misalnya dengan teman,
dan peserta didik dengan orang lain. Contoh keadaan, misalnya menurut
isi materi seharusnya pembelajaran menggunakan media masyarakat
untuk pembelajaran. Namun, karena kondisi masyarakat sedang rawan,
maka media tersebut diubah dengan menggunakan metode lain, misalnya
membuat kliping.

C. Desain Pembelajaran PPKN


1. Pengerian Desain Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya, dalam konteks pembelajaran ,desain
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses yang sistematik untuk
memecahkan masalah pembelajaran melalui perencanaan bahan-bahan
pembelajaran beserta kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan,
perencanaan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan serta
perencanaan evaluasi keberhasilan hasil belajar.
Secara sederhana desain pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses merancang tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
pengalaman pembelajaran,sumber-sumber belajar, dan evaluasi
pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik agar peserta didik
mau dan mampu untuk belajar.

10
2. Komponen-komponen Desain Pembelajaran
Dari deskripsi di atas maka dalam desain pembelajaran terdapat
lima komponen utama yang bersifat integral, yang saling berhubungan
dan harus ada dalam pelaksanaan proses pembelajaran . kelima
komponen tersebut adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik
Peserta didik merupakan raw input (bahan mentah) dalam proses
pembelajaran yang memiliki berbagai karakteristik. Peserta didik
sendiri merupakan pembelajar (pihak yang menjadi fokus
pembelajaran) yang sedang mengikuti proses pembelajaran pada
suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu. Sebelum mendesain
pembelajaran, guru harus dapat menganalisis karakteristik maupun
perkembangan peserta didiknya.
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang paling penting
dalam desain pembelajaran setelah komponen peserta didik sebagai
pembelajar. seorang guru yang membelajarkan peserta didik tanpa
menetapkan tujuan pembelajaran terlebih dahulu dan membelajarkan
peserta didik tanpa tujuan pembelajaran diibaratkan seperti nahkoda
yang berlayar tanpa menggunakan kompas yang mengakibatkan dia
meraba-raba dalam menentukan tujuan yang hendak dicapai dan
celakanya, dalam kenyataan dilapangan para guru masih ada yang
mengabaikan hal ini.
Secara programatik, Pendidikan kewarganegaraan ditujukan pada
garapan akhir yaitu pembentukan warga negara yang baik (good
citizen atau good citizenship) sesuai dengan jiwa dan nilai pancasila
dan UUD 1945. Rasionalnya, bahwa Pancasila dan UUD 1945
ditempatkan sebagai norma dan parametrik kehidupan nasional
Indonesia dalam wadah Negara  Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Ditinjau dari cara kerjanya yang bergerak dalam lingkungan

11
pendidikan, Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan membentuk
kualitas kepribadian (desireble personal qualitity) bagi warga negara
baik.
Kriteria warga negara yang baik dapat digali dari beberapa
kualitas kepribadian sebagai perwujudan dari potensi yang melekat
pada diri seseorang warga negara. Stanley E. Dimon (1970),
memberikan deskripsi kualitas kepribadian warga negara yang baik,
meliputi beberapa atribut: (1) loyal; (2); orang yang selalu belajar;
(3) seorang pemikir; (4) bersikap demokratis;(5) gemar melakukan
tindakan kemanusiaan;(6) pandai mengatur diri; dan (7) seorang
pelakana.
Senada dengan itu, Cogan(1998), menegaskan bahwa warga
negara yang baik harus memiliki kemampuan untuk: (1) menjawab
tantangan global;(2) bekerjasama dengan orang lain; (3) menerima
dan toleransi terhadap perbedaan budaya (4) berpikir kritis dan
sistematis (5) menyelesaikan konflik tanpa kekerasan;(6) mengubah
gaya hidup konsumtif guna melindungi lingkungan;(7) kepekaan
terhadap hal azasi manusia; (8) partisipasi dalam pemerintahan local,
nasional dan global.
Dalam penjelasan Pasal 37 (2) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, ditegaskan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan, dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Pendidikan kewarganegaraan juga bertujuan untuk memperluas
wawasan dan menumbuhkan kesadaran warga negara, sikap serta
perilaku cinta tanah air, yang bersendikan pada kebudayaan bangsa,
wawasan nusantara dan ketahanan nasional. Secara demikian, warga
negara diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami,
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa dan negaranya secara berkesinambungan dan

12
konsisten dengan cita-cita nasional sebagaimana digariskan dalam
Pembukaan UUD 1945.

c. Pengalaman Belajar
Dalam proses pembelajaran guru menciptakan kondisi yang
merupakan pengalaman belajar yang dirancang agar peserta didik
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengalaman belajar
tersebut harus dapat mendorong peserta didik untuk aktif di dalam
belajar, baik secara fisik maupun nonfisik.
Peter Shea mengungkapkan bahwa pserta didik hanya belajar
10% dari kegiatan membacanya, 20% dari apa yang didengarkan
saat kegiatan belajar, 30% dari apa yang dilihat saat kegiatan belajar,
70% dari yang peserta didik katakana saat kegiatan belajar, serta
90% dari apa yang peserta didik katakana dan lakukan saat kegiatan
belajar.
Kesimpulannya, pembelajran yang didominasi oleh kata-kata,
khususnya melalui strategi ceramah mempunyai nilai atau kontribusi
yang sangat rendah terhadap pengalaman belajar peserta didik.
d. Sumber-sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang memungkinkan
peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar. Di dalamnya
meliputi lingkungan fisik seperti tempat belajar, bahan dan alat yang
dapat digunakan dan personal, seperti guru, petugas perpustakaan,
laboran, dan siapa saja yang berpengaruh, baik secara langsung
maupun tak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar.
Dalam kaitan dengan keseluruhan tersebut, guru PKn sebagai
salah satu komponen dalam sistem pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan siswa, dituntut untuk menguasai
kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan proses
pembelajaran PKn. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan
kualifikasi dan mutu guru PKn masih perlu dilakukan secara

13
sistematis agar terjadinya kesinambungan antara pendidikan guru
melalui lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), pelatihan
dalam jabatan, serta pembinaan kemampuan profesional guru secara
berkelanjutan dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai
hasil belajar yang merefleksikan karakter bangsa. 
Disamping itu, perlu disadari bersama bahwa pembangunan
karakter bangsa bukan semata merupakan urusan dan tugas guru
PKn saja, tetapi serentak melibatkan guru lainnya. Hal ini
menyiratkan, bahwa upaya membentuk dan membangun karakter
bangsa juga merupakan tanggung jawab dan kewajiban segenap guru
disekolah. Untuk itu, pembangunan karakter bangsa sangat
membutuhkan revitalisasi peran guru, kemampuan dan keterampilan
untuk mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang menjadi tugas
pokok.
e. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam
desain pembelajaran. Dalam evaluasi pembelajaran dilakukan
perancangan dan pengembangan alat evaluasi pembelajaran sebagai
bagian integral dari komponen desain pembelajaran. Itulah sebabnya
komponen evaluasi pembelajaran ini memiliki fungsi untuk
mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sudah
tercapai.

3.  Model-model Desain Pembelajaran


Model desain pembelajaran adalah pola pembelajaran yang dijadikan
sebagai contoh dan acuan oleh guru sebagai pendidik profesional dalam
merancang pembelajaran yang hendak di fasilitasinya. Setidaknya ada
enam orientasi pada desain pembelajaran sebagai berikut:
a. Model desain pembelajaran berorientasi kelas, Model desain
pembelajaran berorientasi kelas ini lazimnya digunakan untuk

14
merancang pembelajaran pada level micro (yaitu kelas) yang hanya
dilakukan disetiap dua jam pelajaran atau lebih.
b. Model desain pembelajaran berorientasi produk, Pada umumnya
didasarkan pada anggapan bahwa ada program pembelajaran yang
dikembangkan dalam kurun waktu tertentu. Model-model yang
berorientasi pada produk biasanya ditandai dengan empat asumsi
pokok sebagai berikut :
1) Produk atau program pembelajaran yang memang sangat
diperlukan.
2) Produk atau program pembelajaran baru yang perlu diproduksi.
3) Produk atau program pembelajaran yang memerlukan proses uji
coba dan revisi.
4) Produk atau program pembelajaran yang dapata digunakan
meskipun hanya dengan bimbingan dari fasilitator.
c. Model desain pembelajaran berorientasi sistem, Model desain
pembelajaran berorietantasi sistem ini dirancang untuk
pengembangkan sistem dalam sekala besar (makro) seperti
keseluruhan mata pelajaran atau kurikulum.
d. Model desain pembelajaran berorientasi prosedural, Model desain
pembelajaran ini yang dirancang oleh guru dengan prosedur-
prosedur tertentu yang telah disepakati.
e. Model desain pembelajaran berorientasi melingkar, model desain
pembelajaran berorientasi melingkar ini biasanya ditunjukkan dalam
sebuah diagram yang memiliki alur rancangan pembelajaran secara
melingkar.
f. Model desain pembelajaran berorientasi kompetensi
g. Model Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi (DP-
PK) ini dilakukan dengan berorientasi pada kompetensi  peserta
didik sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatkan
kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap

15
(afektif), pengetahuan (kognitif), serta keterampilannya
(psikomotorik).
Selain itu juga ada beberapa model desain pembelajaran sebagai berikut:
a. Model Desain Pembelajaran ASSURE, Model Desain Pembelajaran
ASSURE ini adalah suatu desain pembelajaran yang merupakan
sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
berorientasi kelas.
b. Model Desain Pembelajaran ADDIE, yaitu menjadi pedoman dalam
membangun perangkat dan insfrastruktur  program pelatihan yang
efektif, dinamis, dan mendukung kinerja pelatihan it sendiri. Model
ini menggunakan lima tahap pengembangan yaitu: analisis, desain,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
c. Model Desain Pembelajaran Hannafin dan Peck, Merupakan model
pembelajaran yang terdiri dari tiga fase, yaitu analisis kebutuhan,
fase desain, dan fase pengembangan atau implementasi.
d. Model Desain Pembelajaran Dick dan Carrey, Model Desain
Pembelajaran Dick dan Carrey ini dimulai dengan
mengidentifikasi  tujuan pembelajaran umum , yaitu guru perlu
menganalisis pembelajaran dan menganalisis kemampuan awal
peserta didik terlebih dahulu.
e. Model Desain Pembelajaran Kemp, Model Desain Pembelajaran
yang dikembangkan oleh Kemp merupakan model yang membentuk
siklus, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan
berbagai kendala yang muncul dalam pembelajaran. Pembelajaran
dirancang menjadi delapan tahapan yaitu:
1) Menentukan tujuan pembelajaran umum (TIU).
2) Membuat analisis tentang karakteristik peserta didik.
3) Menentukan tujuan pembelajaran khusus (TIK) secara
operasional dan terukur.
4) Menetukan materi /bahan pembelajaran yang disesuaikan
dengan TIK.

16
5) Menetapkan enjajakan awal untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik telah memenuhi syarat dalam belajar yang telah
ditentukan sebelumnya.
6) Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai.
7) Mengoordinasikan, yaitu menganalisis fungsional komponen
yang ada dalam pembelajaran.
8) Mengadakan kegiatan evaluasi pembelajaran.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan
untuk melaksanakan proses yang memungkinkan guru dan peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran
menjadi pedoman guru dalam dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas. Dalam
permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah disebut bahwa penyusunan
perangkat pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan
pembelajaran.
Menurut Hamruni ( 2011:11) pembelajaran merupakan suatu sistem
intruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sebagai sebuah sistem
pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan peserta
didik, guru, metode, situasi dan evaluasi.
Desain pembelajaran dapat diartikan sebagai proses merancang
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pengalaman
pembelajaran,sumber-sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik agar peserta didik mau dan mampu
untuk belajar.
Dari deskripsi di atas maka dalam desain pembelajaran terdapat lima
komponen utama yang bersifat integral, yang saling berhubungan dan
harus ada dalam pelaksanaan proses pembelajaran . kelima komponen

18
tersebut adalah sebagai berikut: Peserta didik, Tujuan Pembelajaran,
Pengalaman Belajar, Sumber-sumber Belajar, dan Evaluasi Pembelajaran.
Model desain pembelajaran adalah pola pembelajaran yang dijadikan
sebagai contoh dan acuan oleh guru sebagai pendidik profesional dalam
merancang pembelajaran yang hendak di fasilitasinya.

B. Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari masih ada
kekurangan baik materi maupun penulisan. Jadi kami menyarankan agar
pembaca makalah ini membaca referensi dari buku-buku lain untuk
melengkapi atau menambah pengetahuan tentang Perangkat Pembelajaran
PPKN. Saran dari semua pihak akan kami kumpulkan untuk memberi
semangat dan acuan dalam penulisan makalah kami yang selanjutnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Machful Indra, Rifki Afandi. 2016. PENGEMBANGAN


PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN BERBASIS PEMBELAJARAN AKTIF
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.
JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089-3833 Volume. 5, No. 2
dalam file:///C:/Users/Dell/Downloads/242-619-1-SM.pdf (Diakses 24 Okt 2021)

Ahmad Dahlan. 2016. DEFINISI PERANGKAT PEMBELAJARAN. 

Winani , Novan Ardy. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-


Ruzz Media.
Zubaidi. 2012.  Desain Pendidikan Karakter  . Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

http://repository.ump.ac.id/6319/3/Desi%20Dwi%20Pamuji_BAB%20II.pdf
(Diakses 24 Okt 2021)

20

Anda mungkin juga menyukai