Dosen pembimbing
SITI NURHIDAYATUL H.,M.Pd.I
Di susunoleh :
SITI NURKHOMAH
PGMI SEMESTER V
PROGRAM S-1
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
STAI MUHAMMADIYAH TULUNG AGUNG
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah,puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, hidayahnya kepada kita, sehingga kita dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul " Landasan Teori dan Empirik
Pembelajaran Tematik” Shalawat beriring salam kita ucapkan kepada Nabi
besar Muhammad SAW.
Kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
memberikan ilmu pengetahuannya kepada kita menjadi mahasiswa berilmu
pengetahuan tinggi. Kita selaku penulis sepenuhnya menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dan sangat berguna bagi kesempurnaan
tugas ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
3. TEORI VYGOTSKY
Teori vygotsky merupakan salah satu teori peting dalam psikologi
perkembangan. Teory vygotsky menekankan pada hakekat sosialkultural dari
pembelajaran. Menurut vygotsky bahwa pembelajaran terjadi apabila anak bekerja
atau belajar menangani tugas tugas yang belum belum di pelajari namun tugas itu
masih berada dalam jangkauanya, Contoh dalam pembelajaran , yaitu ketika akan
mengajarkan materi hukum pembiasan cahaya, siswa harus memiliki prasyarat
pengetahuan yang berkaitan dengan cahaya, seperti siswa mudah memahami
bahwa lintasan cahaya pada medium homogen adalah lurus, siswa memberikan
contoh contoh pembiasan dan pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari hari.
Dengan memiliki prasyarat pengetahuan seperti itu, maka dalamm menyampaikan
materi hukum pembiasan cahaya akan lebih mudah dipahami siswa, disamping
pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa tersebut.
Ide penting lain yang diturunkan dari teori Vygotsky adalah memberikan
sejumlah bantuan yang besar kepda seorang anak selama tahap tahap awal
pembalajaran kemudian anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang
semakin besar segera setelah ia dapat melakukan nya. Bantuan tersebur dapat
berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah kedalam langkah
langkah pemecahan, memberikan contoh, atau pun yang lain sehimgga
memungkinkan siswa tumbuh mandiri, Contoh dalam pembelajaran adalah pada
pembelajaran eksperimen untuk membuktikan hukum pemantulan cahaya, guru
dapat memberikan bantuan kepada siswa berupa penjelasan tentang
langkahlangkah pelaksanaan eksperimen, atau bantuan berupa diskusi tentang
rangkuman materi yang berkaitan dengan pemantulan cahaya.
Ada dua implikasi utama teori Vygotsky dalam pembelajaran sains.
Pertama, dikehendakinya susunan kelas berbentuk pembelajaran koperatif antar
siswa, sehingga siswa dapat berinteraksi di sekitar tugas tugas yang sulit dan
saling memunculkan strategi pemecahan masalah yang efektif didalam pikiran
siswa.. Kedua, pendekatan Vygotsky dalam pengajaran menekankan scalffolding
sehingga siswa semakn lama semakin bertanggung jawab terhadap
pembelajaranya sendiri.
4. TEORI BANDURA
Pemodelan merupakan konsep dasar dari teori belajar sosial yang
dikembangkan oleh Albert Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia
belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain.
Seseorang belajar menurut teori ini dilakukan dengan mengamati tingkah laku
orang lain (model), hasil pengamatan itu kemudian dimantapkan dengan cara
menghubungkan pengalalaman baru dengan pengalaman sebelumnya atau
mengulang ulang kembali. Dengan jalan ini memberi kesempatan kepada orang
tersebut untuk mengekspresikan tingkah laku yang di pelajarinya.
Berdasarkan pola perilaku tersebut, selanjutnya Bandura mengklasifkasi
empat fase belajar dari pemodelan yaitu: Fase perhatian, fase retensi, fase
reproduksi, dan fase motivasi.
5. TEORI BRUNER
Jerome Bruner, seorang ahli psikologi havard adalah salah seorang pelopor
pengembangan kurikulum terutama dengan teori yang di kenal dengan pelajaran
penemuan inkuiri. Teori Bruner yang selanjutnya disebut pembelajaran penemuan
inkuiri adalah model pembelajaran yang menekankan pentingnya pemahaman
tentang struktur materi atau ide kunci dari suatu ilmu yang dipelajari, perlunya
belajar aktif sebagai dasar dari pemahaman sebenarnya, dan nilai berpikir secara
induktif dalam belajar (pembelajaran yang sebenarnya terjadi melalui penemuan
pribadi). Menurut bruner, belajar akan lebih bermakna bagi siswa jika mereka
memusatkan perhatianya untuk memahami struktur informasi, siswa harus aktif
dimana mereka harus mengidentifikasi sendiri prinsip-prinsip kunci dari pada
hanya menerima penjelasan dari seorang guru.
Oleh karena itu, guru harus memunculkan masalah yang mendorong siswa
untuk melakukan kegiatan penemuan. Dalam pembelajaran melalui penemuan,
guru nenberikan contoh dan siswa bekerja berdasarkan contoh tersebut sampai
hubungan antar bagian dari suatu struktur materi. Aplikasi ide-ide bruner dalam
pembelajaran menurut woolfolk, digambarkan sebagai berikut
1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari
2. Membantu siswa mencari hubungan antara konsep
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan
sendiri jawabanya
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi
kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan,
model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara individual maupun
kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara
holistik dan otentik.
Landasan Pemikiran pembelajaran terpadu dikembangkan dengan
landasan pemikiran yang meliputi Progresivisme, Konstruktivisme,
Developmentally, dan Appropriate. Landasan Normatif menghendaki bahwa
pembelajaran terpadu hendaknya dilaksanakan berdasarkan gambaran ideal yang
ingin dicapai oleh tujuan pembelajaran. Landasan Praktis menyatakan bahwa
pembelajaran terpadu dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi
praktis yang dipengaruhi terhadap kemungkinan pelaksanaanya mencapai hasil
yang optimal.
Teori dalam pembelajaran terpadu antara lain teori Jean Peaget, teori
Kontruktivisme, teori Vygotsky teori Bandura, teori Bruner.
B. Saran
Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik saat ini semakin
kompleks. Untuk itu para pendidik khususnya para guru di SD diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan dan
mengembangkan model-model pembelajaran, agar dapat menunjang terciptanya
proses belajar mengajar di kelas yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi
peserta didik salah satunya dengan menggunaakan model pembelajaran terpadu.
DAFTAR PUSTAKA