Anda di halaman 1dari 19

JENIS DATA, SUMBER DATA, POPULASI DAN SAMPEL

PENELITIAN KUANTITATIF

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok


pada mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif

Oleh Kelompok 5 :

Ana Nurul Falah 2030111007


Annisa Fitri 2030111014
Ardian Palbi 2030111017
Aulia Elfiyani 2030111023

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Safrizal, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR

2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat-Nya yang telah memberikan
penulis kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa Rahmat
dan pertolongan-Nya penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tidak lupa juga shalawat dan salam tercurahkan juga kepada Nabi Muhammad
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Tidak lupa juga terimakasih kami
ucapkan kepada Bapak Safrizal, M.Pd selaku pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian Kuantitatif yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Jenis Data, Sumber Data, Populasi dan Sampel
Penelitian Kuantitatif” ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jenis data, sumber data, populasi dan sampel
adalah hal yang perlu dipahami dalam pembelajaraan ataupun penggunaan metode
kuantitatif.
Bilamana ada kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan penulis
menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan masih
memiliki banyak kelemahan. Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat
memberikan kritik dan sarannya kepada penulis. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan
untuk menulis makalah lainnya.

Batusangkar, 01 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Jenis Data Penelitian dan Sumbernya 3
B. Teknik Sampling Berdasarkan Tujuan Penelitian dan Jumlah
Populasinya 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 15
B. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi
tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.
Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang
berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang. Sebagian
dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data yang
digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan yang relevan, akuran, dan reliable. Untuk memperoleh data
seperti itu, pneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur dan alat-alat yang
dapat diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut
dapat menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian
adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas
tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang
menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari
kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang
tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap
objek.
Berkaitan dengan itu dalam makalah ini pemakalah akan membahas terkait
dengan jenis data dan teknik sampling guna membantu pemakalah dan pembaca
dalam memahami lebih lanjut terkait penelitian kuantitatif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut:

1
1. Bagaimana jenis data penelitian dan sumbernya?
2. Bagaimana teknik sampling berdasarkan tujuan penelitian dan jumlah
populasinya?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Memahami jenis data penelitian dan sumbernya
2. Memahami teknik sampling berdasarkan tujuan penelitian dan jumlah populasinya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Data Penelitian dan Sumbernya


Data merupakan sekumpulan informasi, jika dikaitkan dengan pengertian
bisnis maka data merupakan sekumpulan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan (Kuncoro, 2013). Data Penelitian adalah segala fakta dan
angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Data merupakan
bentuk jamak dari datum, dan dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu
pernyataan yang diterima secara apa adanya. Data merupakan hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, karakter,
simbol, gambar, suara atau tanda-tanda yang dapat digunakan untuk dijadikan
informasi.
Selanjutnya data tersebut diolah untuk dapat diutarakan secara jelas dan tepat,
sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak mengalami secara langsung,
maka dari itu perlu ada deskripsi atau penjelasan. Data dianggap baik jika data dapat
dipercaya kebenarannya (Reliable). Data mencakup ruang lingkup yang sangat luas,
dan dapat memberikan gambaran tentang masalah-masalah tertentu. Klasifikasi data
penelitian didasarkan pada:
1. Berdasarkan sifat atau wujud data
a. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput kedalam skala
pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan
dalam Bahasa alami, melainkan dalam numerik (Priadana Sidik, 2021, bk.
197). Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala numerik (angka)
yang dapat dibedakan menjadi data interval dan data rasio. Contoh data
kuantitatif adalah jumlah modal yang disetor, jumlah karyawan, jumlah
keuntungan, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan sebagainya.
b. Data Kualitatif

3
Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data
non-numerik. Data ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan
fakta dan fenomena yang diamati. Contoh 35 data kualitatif adalah: jenis
pekerjaan, sumber modal, status perkawinan, jenis hutang dan sebagainya.
2. Cara memperoleh data
Data numerik terbagi menjadi dua yaitu data discreate dan data
continuous
a. Data discreate diperoleh dengan cara menghitung (perhitungan), sebagai
contohnya adalah nilai mahasiswa, jumlah mahasiswa.
b. Data kontinyu continuous diperoleh dari hasil pengukuran, sebagai contohnya
adalah hasil pengukuran tinggi badan, berat badan dan lain sebagainya.
3. Sumber data
a. Data Primer
Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh
secara langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara), baik individu
maupun kelompok. Data primer secara khusus di lakukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Penulis mengumpulkan data primer dengan metode
survey dan juga metode observasi. Metode survey ialah metode yang
pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.
Metode observasi ialah metode pengumpulan data primer dengan melakukan
pengamatan terhadap aktivitas dan kejadian tertentu yang terjadi.
b. Data Sekunder
Merupakan sumber data suatu penelitian yang di peroleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder itu berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip atau data dokumenter.
4. Waktu Pengambilan Data
a. Data Cross Sectional

4
Yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Data silang
tempat digunakan untuk mengamati respon dalam periode yang sama,
sehingga variasi terjadinya adalah antar pengamatan. Misalnya data input
output diterbitkan setiap 5 tahun sekali, data sensus diterbitkan setiap 10 tahun
sekali, data jumlah penduduk miskin pada setiap desa pada tahun tertentu.
b. Data Time Series
Yaitu data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu
variabel tertentu. Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu secara
berurutan pada satu atau lebih obyek yang sama pada setiap periode waktu.
Contoh data deret waktu termasuk harga saham, jumlah uang beredar, indeks
harga konsumen, PDB, jumlah lulusan siswa tahunan, dan lainnya.
5. Skala Pengukuran Data
a. Nominal
Data berskala nominal merupakan data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi (klasifikasi), yakni pengelompokan berdasarkan ciri-ciri yang
sama. Sebuah skala dimana peneliti memberikan tanda untuk katagori atau
kelompok tertentu, diantara kelompok tersebut tidak memiliki tingkatan (tidak
berjenjang). Data ditetapkan atas dasar proses penggolongan, data bersifat
membedakan. Angka-angka yang digunakan ini hanyalah sebagai kategori dan
tidak mempunyai makna dan tidak bisa dipergunakan untuk perhitungan
secara matematis. Contoh data berskala nominal antara lain jenis kelamin,
golongan darah, agama, dan lainnya.
b. Ordinal
Data berskala ordinal juga diperoleh dengan cara menyusun
kategorisasi (klasifikasi). Namun, keseluruhan kelompok kategori (klasifikasi)
tersebut bersifat berjenjang atau dapat dibedakan tingkatannya. Supaya dapat
diolah melalui statistik maka masing-masing kategori diberi simbol angka
untuk menunjukkan keberadaan tingkatannya. Sebagai contoh, data tentang
kepuasan layanan BK yang dikelompokkan menjadi 4 kategori (antara lain,

5
sangat puas, puas, kurang puas, tidak puas), atau tentang data percaya diri
mahasiswa yang dibagi menjadi 3 kategori (antara lain, tinggi, cukup, rendah).
Masing-masing kategori tersebut perlu diberi simbol, misalnya kategori tinggi
dengan simbol 3, cukup dengan simbol 2, dan kategori rendah dengan simbol
1.
Namun, pada data yang sudah dikategori dan diberi simbi tidak dapat
diakukan operasi matematika (misal, dalam penelitian mengenai kepuasan
layanan peneliti menyusun empat kategori, yakni sangat puas dengan simbol
4, puas dengan simbol angka 3, kurang puas dengan simbol 2, dan tidak puas
dengan simbol 1; maka tidak mungkin “4 - 2 = 2”, atau tidak mungkin “sangat
puas – kurang puas = kurang puas”, karena angka yang dimaksud hanya
sebagai simbol dari masing-masing kategori subjek penelitian.
c. Interval
Skala ini menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan
mempunyai bobot yang sama. Dalam skala interval hubungan tata urutan dan
jarak antara angka-angkat itu mempunyai arti. Skala interval sudah memiliki
nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan
kelipatan (skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak). Contoh penggunaan
skala interval adalah temperatur. Temperature diukur baik pada derajat
Celsius atau Fahrenheit. Tidak bisa dikatakan bahwa 50 ° F adalah dua kali
lebih panas dari 25 ° F karena suhu yang sesuai pada skala Celcius adalah
10°C dan -3,9°C, yang tidak dalam rasio 2: 1.
d. Rasio
Skala rasio hampir sama dengan skala interval yang membedakannya
adalah skala pengukuran rasio memiliki nilai nol mutlak dan jarak yang sama
sedangkan interval tidak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang
tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain. Pengukuran dari
skala rasio misalnya tinggi dan berat badan. Skala ini memiliki semua sifat
yang telah disebutkan, yaitu ada perbedaan, ranking, ada jarak dan memiliki

6
nilai 0 mutlak. Contoh: seseorang yang beratnya 60 kg adalah 2 kali lipat dari
mereka yang beratnya 30 kg.
B. Teknik Sampling Berdasarkan Tujuan Penelitian dan Jumlah Populasinya
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah keseluruhan
objek yang akan atau ingin diteliti. Populasi sering disebut dengn universe.
Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati dan manusia,
dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur dan diamati.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-
peristiwa sebagai sumber data yangmemiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu
penelitian. Misalnya Anda ingin melakukan penelitian mengenai tingkat
pengetahuan perawat pengisian cacatan keperawatan dalam dokumen rekam
medis di rumah sakit x, maka dalam hal ini populasinya adalah seluruh perawat
yang bekerja dirumah sakit x. Nilai yang dihitung dan diperoleh dari populasi ini
disebut dengan parameter.
2. Sampel
Sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam
penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip
dengan populasi itu sendiri. Sampel adalah sebagai bagian atau wakil dari
populasi yang diteliti.Sampel disebut juga contoh. Nilai hitungan yang diperoleh
dari sampel inilah yang disebut dengan statistik.
Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak
memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi
tersebut oleh karena beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti:
keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari

7
sampel tersebut maka akan mendapatkan kesimpulan yang nantinya diberlakukan
untuk Populasi. Oleh karena itu sampel yang didapatkan dari Populasi memang
harus benar-benar representatif (mewakili).
Ada dua kriteria sampel yaitu: 1. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah
karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau
yang akan diteliti 2. Kriteria eksklusi. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan
atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena
sebab-sebab tertentu Pertimbangan dalam menentukan kriteria eksklusi antara
lain: a) Subjek membatalkan kesediaannya untuk menjadi responden penelitian,
dan b) Subjek berhalangan hadir atau tidak di tempat ketika pengumpulan data
dilakukan.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel
yang representative. Adapun teknik pengambilan sampel secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua teknik, yaitu nonprobability sampling dan
probability sampling.
a. Probability Sampling
Probability sampling (sampling random) adalahteknik sampling yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure(anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Dalam probability sampling beberapa teknik
sampling yang dapat digunakan antara lain:
1) Simple Random Sampling
Setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang
samauntuk dipilih. Caranya ialah dengan menggunakan undian/lotre, yang
nama-namanya ditempatkan dalam suatu wadah, dan wadah tersebut
dikocok-kocok. Keuntungannya ialah anggota sampel mudah dan cepat

8
diperoleh, sedangkan kelemahannya ialah kadang-kadang tidak
mendapatkan data yang lengkap dari populasinya.
2) Proportionate Stratified Sampling
Populasi heterogen atau berdiri atas kelompok-kelompok bertingkat
secara proposional serta penentuan tingkat berdasarkan karakteristik
tertentu. Artinya, peneliti harus mengetahui bahwa dalam populasi ada
strata, klas, lapisan, atau ras, misalnya ada kelas pegawai negeri,
mahasiswa, dan petani. Keuntungan menggunakan cara inii ialah anggota
sampel yang diambil lebih representatif. Kelemahannya ialah lebih banyak
memerlukan usaha pengenalan terhadap karakteristik populasi
3) Disproportionate stratified random
Populasi berstrata atau bertingkat tetapi kurang proposional.
Misalnya karyawan dari unit kerja tertentu mempunyai; 1 orang lulusan S3,
3 orang lulusan S2, 100 orang lulusan S1, 700 orang lulusan SMA, 600
lulusan SMP, maka satu orang lulusan S3 dan tiga orang lulusan S2 maka
satu orang dan 3 orang itu diambil semua sebagai sampel.
4) Cluster Sampling
Populasi terbesar dalam beberapa daerah, propinsi, kabupaten,
kecamatan dan seterusnya.Teknik sampling ini sering digunakan melalui
dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, tahap berikutnya
menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling.
Keuntungan menggunakan teknik ini adalah dapat mengambil populasi
besar yang tersebar didaerah dan pelaksanaanya lebih mudah dan murah.
Kelemahannya ialah jumlah individu dalam setiap pilihan tidak sama, dan
ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah ke daerah lain.
b. Non Probability Sampling
Non probability sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik ini dapat dilakukan dengan mudah dalam

9
waktu yang sangat singkat. Namun kelemahan teknik ini adalah hasilnya tidak
dapat diterima dan berlaku bagi seluruh populasi, karena sebagain besar dari
populasi tidak dilibatkan dalam penelitian. Ada 6 macam teknik memilih
sampel yaitu:
1) Sampling Sistematis
Pengambilan sampel dipilih berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut. Sebagai contoh anggota populasi dari
penelitian tentang daftar pegawai disuatu kantor terdiri dari 150 orang. Dari
semua anggota ini diberi nomor urut yaitu dari nomor urut 1-
150.Pengambilan sampelnya bisa dengan bilangan kelipatan, ganjil saja
maupun bisa genap saja.Keuntungan dari teknik ini adalah mudah dalam
pelaksanaannya dan cepat diselesaikan. Kelemahannya ialah populasi yang
berada diantara yang kesekian dan kesekian dikesampingkan, sehingga cara
ini tidak sebaik sampling acakan.
2) Sampling Insidental
Pemilihan anggota sampelnya berdasarkan kebetulan dilakukan
terhadap orang atau benda yang kebetulan ada dijumpai.Sebagai contoh
seorang peneliti menanyakan kepada pengunjung pasien tentang pelayanan
puskemas.Keuntungan menggunakan teknik ini adalah murah, cepat dan
mudah.Kelemahannya adalah kurang representatif.
3) Sampling Purposive
Anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan
penelitian.Sebagai contohnya untuk meneliti kualitas jagung, maka sampel
sumber datanya adalah orang yang ahli dalam pertanian.Teknik ini
biasanya dilakukan dalam penelitian kualitatif dengan tujuan mengamati
kasus-kasus tertentu.
4) Sampling Kuota
Anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu
(kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Sebagai contoh seorang peneliti akan

10
melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pemindahan
ibukota Negara Indonesia. Jumlah sampel yang ditentukan 800 orang.Jika
pengumpulan data masih belum memenuhi kuato tersebut, maka penelitian
dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
5) Snowball Sampling
Digunakan untuk menyelidiki hubungan antar manusia dalam
kelompok yang akrab dengan cara informasi tersebar dikalangan tertentu.
Awalnya jumlah cuma satu orang atau dua orang, kemudian karena dengan
dua orang tersebut belum merasa puas dengan terhadap data yang
diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih paham
dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.
Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.Keuntungan
dari snowball sampling adalah adanya peningkatan kecenderungan
menempatkan karakteristik- karakteristik yang diinginkan dalam
populasi.Kelemahannya adalah penanganannya sulit sekali dikendalikan
jika jumlah sampel melebihi 100 orang.
6) Sampling Jenuh
Ciri utama sampling ini dikatakan jenuh (tuntas) apabila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel.Sampling jenuh baik
digunakan apabila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30 orang
atau penelitian yang ingin membuat dengan kesalahan yang sangat kecil.
4. Penentuan Ukuran Sampel
Ukuran sampel (sample size) adalah banyaknya individu, subyek atau elemen
daripopulasi yang diambil sebagai sampel. Teknik untuk menghitung besarnya
anggota anggota sampel secara umum dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu sebagai berikut:
a. Besar Sampel Penelitian Deskriptif
1) Studi Proporsi (One Group)

11
Contoh Soal : Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang proporsi
pasien diabetes yang rutin melakukan pengobatan ke rumah sakit. Jika
populasi (N) = 1500 pasien diabetes. Tingkat kepercayaan 95%, presesi
10%, p sebelumnya tidak diketahuai maka kita gunakan 0,5. Selanjutnya
data tersebut dimasukkan ke dalam rumus berikut ini:

Bila p dan (1-p) tidak diketahuai, maka kita gunakan nilai di tengah-tengah
yaitu 0,5. Selanjutkan berdasarkan rumus tersebut, apabila hasil
perhitungan besar sampel (n) masih dianggap besar, kita memungkikan
untuk melakukan koreksi terhadap n tersebut dengan rumus ini (Lincon,
2006) dalam buku swarjana:

Keterangan :
n = Hasil perhitungan rumus besar
N = Populasi
2) Studi Mean (One Group)

Keterangan:
Zα = kesalahan tipe 1 (1.96)
α2 = variance

12
e = presesi
d = presesi
S = standar deviasi
Contoh soal:
Seorang penelitian ingin melakukan penelitian tentang mean BB remaja
laki-laki di daerah Z. Tingkat kepercayaan sebesar 95%, presisi 1,5 dan
standar deviasi 6 kg. selanjutnya data ini dimasukkan ke dalam rumus:

Selanjutnnya bila sampel dianggap terlalu besar, maka kita dapat


melakukan n koreksi dengan rumus seperti berikut ini

5. Kesalahan-Kesalahan Umum Dalam Menentukan Ukuran Sampel


a. Peneliti gagal dalam menetapkan jumlah anggota populasi yang dapat
diperoleh
b. Peneliti tidak menggunakan teknik sampling yang disyaratkan untuk
menentukan anggota sampel subgrupnya sehingga analisis statistika para
meter tidak berlaku pada populasi yang sebenarnya.
c. Peneliti merubah prosedur teknik sampling
d. Peneliti merubah rumus untuk menghitung besaran anggota
e. Peneliti memilih anggota sample yang tidak sesuai dengan tujuan
penelitiannya
f. Peneliti mengurangi anggota sampel yang telah ditentukan oleh perhitungan

13
g. Peneliti tidak memberikan alasan-alasan mengapa rumus dan teknik sampling
yang digunakan di dalam penelitian itu
h. Peneliti memilih grup eksperimen dan grup kontrol dari populasi yang
berbeda.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Data Penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi. Data mencakup ruang lingkup yang sangat luas,
dan dapat memberikan gambaran tentang masalah-masalah tertentu. Klasifikasi data
penelitian didasarkan pada sifat atau wujud data, ada data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan cara memperoleh data, discreate dan data continuous. Berdasarkan
sumbernya, ada data primer dan sekunder. Berdasarkan waktu pengambilan data, ada
data cross sectional dan time series. Berdasarkan skala pengukuran data, ada skala
nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan atau ingin diteliti sedangkan
sampel adalah bagian yang mewakili populasi. Teknik sampling terdiri atas teknik
probability sampling (Simple random sampling, Proportionate stratified random
sampling, Disproportionatestratif random sampling, dan Area cluster sampling) dan
non probability sampling (Sampling sistematis, Sampling kuato, Sampling insedental,
Purpose sampling).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas mungkin banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran mengenai makalah diatas. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut agar dapat menjadi lebih baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Mudradjat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi keempat.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Priadana Sidik, S. D. 2021. Metode Penelitian Kualitatif. Tangerang Selatan: Pascal
Books
Sugiyono. 2015. Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta Cv
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
penerbit. Alfabeta
Syafril. 2010. Statistika. Padang: Penerbit Sukabina Press.
Syahrum dan Salim. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka
Media
Yuliarmi, Ni Nyoman dan A A I N Marhaeni. Metode Riset Jilid 2. Denpasar: Cv.
Sastra Utama

16

Anda mungkin juga menyukai