Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

Keragaman Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Kebanggaan Sebagai Bangsa


Indonesia,Komunikasi Sosial Budaya Indonesia Dan Karakter WNI Baru
Pendidikan Pancasila Kewargangaraan

Disusun oleh:

1. Gita Yolanda (19160048)


2. Hayatil hasanah (19160048)
3. Irma deptiyani (19160058)
4. Lingling sekar ayu (19160062)
5. Marissa adelia (19160068)
6. Maharani dwi lestari (19160071)
7. Muhamad imron (19160073)
8. Widya sari (19160117)

Kelas III.B
Dosen Pengampu: Try indiastuti, S.Pd.,M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah,dan
karunianya kepada kami, sehingga bisa menyelesaikan laporan ini.

Tidak lupa solawat serta salam kita panjatkan kepada nabi Muhammad SAW dan para
sahabat dan seluruh keluarga beliau serta para pengikut beliau hingga akhir zaman. Laporan
ini kami susun sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
dikelas awal STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG. Dalam penyusunan laporan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan dosen pengampu
kami ibu Try indiastuti S.Pd.,M.Pd atas bimbingannya.

Akhirnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan. Kami mohon
saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih menyempurnakan lapran-laporan kami
selanjutnya.

Pringsewu ,22 November 2029

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang...........................................................................................
b. Rumusan Masalah.....................................................................................
c. Tujuan Penelitian.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Keragaman sosial budaya masyarakat indonesia dan kebanggaan bangsa indonesia


1. Pengertian keberagaman sosial budaya dan kebanggaan bangsa indonesia
2. faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman sosial budaya
B. Komunikasi sosial budaya indonesia dan karakter WNI baru
1. Pengertian hakikat komunikasi sosial budaya
2. Karakter WNI
3. Pembelajaran komunikasi antar sosial budaya

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keragaman dari

budaya, suku bangsa, agama, hingga aliran-aliran kepercayaan. Semua

keragaman tersebut tumbuh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia

yang akhirnya membentuk masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang

plural. Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai budaya,

karena adanya kegiatan dan pranata khusus. Perbedaan ini justru berfungsi

mempertahankan dasar identitas diri dan integrasi sosial masyarakat

tersebut. Pluralisme masyarakat dalam tatanan sosial, agama dan suku

bangsa telah ada sejak nenek moyang. Kebhinekaan budaya yang dapat

hidup berdampingan merupakan kekayaan dalam khasanah budaya

Nasional. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan

mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, Indonesia

mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Tidak kalah

pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia

mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang

dirangkai sejak dulu. Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di

bumi Indonesia.

Di Indonesia, Komunikasi antara budaya belum secara serius mendapatkan tempat


sebagai suatu kajian penting, sehingga sampai saat ini masih sulit ditemui buku yang
menjelaskan secara lengkap tentang definisi dari komunikasi antar budaya itu sendiri.
Padahal komunikasi antar budaya di Indonesia sangatlah penting karena pada kenyataannya
kehidupan masyarakat dan budaya Indonesia sangatlah heterogen yang terdiri dari berbagai
suku bangsa, bahasa, agama, ras, budaya, dan istiadat. Sebagaimana dituangkan dalam
semboyang Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda tetapi tetap satu. Lebih dari 350
bahasa daerah berkembang di Indonesia dan ratusan etnis tersebar diberbagai wilayah.
Kehidupan majemuk bangsa Indonesia yang kompleks ditandai dengan kenyataan latar
belakang social budaya etnis yang berbeda-beda. Dengan kenyataan tersebut tidaklah mudah
bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan suatu integrasi dan menghindari konflik atau
bahkan perpecahan (DeVito 1997).

Komunikasi antar budaya kala menjadi semakin penting karena meningkatnya mobilitas
orang diseluruh dunia, saling ketergantungan Ekonomi diantara banyak Negara, kemajuan
Teknologi Komunikasi, perubahan pola imigrasi dan politik membutuhkan pemahaman atas
kultur yang berbeda-beda (DeVito 1997). Komuniasi antara budaya sendiri lebih menekankan
aspek utama yakni komunikasi antar pribadi diantara Komunikator dan Komunikan yang
kebudayaannya berbeda (Mulyana 1990) .
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari keberagaman sosial budaya dan kebanggaan bangsa
indonesia?
2.  Apa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman sosial budaya?
3. Apa pengertian dari hakikat komunikasi sosial antar budaya ?
4. Seperti apa karakter WNI  baru?
5. Bagaimana cara Pembelajaran komunikasi antar sosial budaya?

C. TUJUAN PEMBUATAN
Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang keanekaragaman sosial
budaya,komunikasi antar sosial budaya dan karakter wni baru”.
1. Untuk mengetahui pengertian dari sosial budaya dan kebanggaan bangsa
indonesia
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempngaruhi keaekaragaman sosial budaya
3. Untuk mengeahui hakikat komunikasi sosial antar budaya
4. Untk mengetahui karakter WNI baru
5. Untuk mengetahu cara pembelajaran komunikasi antar sosial budaya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keragaman Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Kebanggaan Sebagai


Bangsa Indonesia
1. Pengertian Keragaman Sosial Budaya Dan Kebanggana Indonesia
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan atau motto bangsa indonesia
yang terdapat dalam lambang Negara “ Burung Garuda”. Bhinneka Tunggal
Ika menunjukan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang heterogen, taitu
bagsa yang mempunyai keanekaragaman baik dalam aspek agama, budaya,
ras, dan suku bangsa. Keanekaragaman bangsa indonesia dilatar belakangi
oleh jumlah susku-suku bangsa indonesia yang mendiami wilayah indonesia
sanagt banyak, dan tersebar dimana setiap suku bangsa tersebut mempunyai
ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya.

Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai usaha


budaya rakyat indonesia secara keseluruhan. Kebudayaan-kebudayaan lama
dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah seluruh
indonesia,terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus
menuju karah kemajuan abad,budaya dan persatuan dengan tidak menolak
bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau
memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajar
kemanusiaan bangsa indonesia.

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan


mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia
mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah
pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai
jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku
bangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keragaman Sosial Budaya

Kegiatan yang saling menghormati antar berbagai perbedaan


golongan,suku bangsa, hingga agama merupakan kegiatan yang menunjukan
keberagaman sosial budaya. Keberagaman sosial budaya dapat terlihat dari
jerins pekerjaan,perbedaan tingkat pendidikan,perbedaan tingkat ekonomi.
Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk disuatu wilayah biasanya
dipengaruhi oleh lingkungan alam disekitarnya. Sedangakan tingkat pndidikan
masyarakat berbeda-beda tingkat pendidikan masyarakat diperkotaan lebih
beragam daripada masyarakat pdesaan, mulai dari pndidikan rendah sampai
pedidikan tinggi. Pada perbedaan tingkatan ekonomi desa mmiliki ekonomi
yang rlatif sama.
Selain itu juga faktor penyebab keberagaman masyarakat indonesia, yaitu
a. Letak strategis wilayah indonesia
b. Kondisi negara kepulauan
c. Perbedaan kondisi alam
d. Keadaan transportasi dan komunikasi
e. Penerimaan masyarajat terhadap perubahan
f. Faktor sejarah
g. Faktor agamaDan
h. faktor kebudayaan asing

B. Komunikasi Sosial Budaya Indonesia Dan Karakter Wni Baru


1. Pengertian Hakikat Komunikasi Antarsosial Budaya
Indonesia mempunyai ragam budaya yang banyak sekali. Keberbedaan
budaya ini hendaknya dipelihara sehingga memperkaya khasanah budaya
bangsa yang tak ternilai harganya.
a. Pentingnya Komunikasi Antarsosial Budaya
Budaya dari masing-masing etnik menempati wilayah atau area
tertentu. Namun dengan adanya perkembangan masyarakat dan
pembangunan di bidang transportasi dan pemukiman (transmigrasi)
menjadikan tak ada satu propinsi pun yang dapat mengklaim
bahwa di propinsinya hanya ada satu etnik. Dengan adanya
pembauran budaya ini menjadikan komunikasi antar budaya
menjadi sangat penting sekali. Adapun faktor-faktor yang
menunjang pembauran budaya adalah :
1) ketergantungan ekonomi dan perdagangan.
2) Transmigrasi
3) teknologi transportasi

Bukan hal yang mudah untuk mempersatukan bangsa yang mempunyai


ragam budaya, adat istiadat, kebiasaan, dan agama ini hidup rukun dan
damai.Untuk itu perlu dibangun komunikasi antar sosial budaya di
seluruh negeri ini, termasuk antar kelompok yang selama ini berbeda
satu sama lain.

b. Pengertian Komunikasi Antar Sosial Budaya


Masyarakat Indonesia saat ini cenderung untuk sulit menerima
perbedaan budaya yang ada dalam negeri tetapi mudah menerima
budaya dari bangsa-bangsa asing yang mungkin kurang cocok dengan
kepribadian bangsa kita sendiri. Strategi untuk menanggulangi masalah
yang ditimbulkan oleh kesalahpahaman antar budaya yaitu dengan
menerapkan komunikasi antar budaya.Komunikasi antar budaya adalah
“komunikasi antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai,
atau cara berprilaku kultural yang berbeda.” (De Vito,1997:479).
Adapun bentuk-bentuk komunikasi budaya di Indonesia antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi antar budaya, misalnya antara orang berbudaya
Jawa, Tionghoa, Sunda, Batak, dan Papua.
b. Komunikasi antar ras yang berbeda, biasanya juga disebut
komunikasi antar ras, misalnya antara orang ras melayu,
mongolia, dan negro.
c. Komunikasi antar kelompok etnis yang bebeda, dan biasa
disebut komunikasi antar etnis misalnya etnik sunda, batak,
jawa, sasak, bugis dan dayak.
d. Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda, misalnya
Islam, Kristen, Budha, dan Hindu.
e. Komunikasi antar bangsa yang berbeda, misalnya orang
Indonesia dengan orang Amerika, Inggris, Belanda, Jerman,
Cina dan lain sebagainya.
f. Komunikasi antara subkultur yang berbeda, misalnya dokter,
pengacara, guru, tukang becak dan lain sebagainya.
g. Komunikasi antara subkultur yang eksklusif, misalnya kaum
golongan homoseksual dengan kaum manula.
h. Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda, misalnya
antara laki-laki dengan perempuan.

Cara komunikasi antar budaya dipengaruhi oleh budayanya masing-


masing. Oleh karena itu harus dapat dimanfaatkan untuk memperkaya
diri dalam rangka mengenali budaya.

c. Hambatan-Hambatan Dalam Melaksanakan Komunikasi


Antarsosial Budaya
Adapun hambatan-hambatan yang harus dihadapi dalam
melaksanakan komunikasi antarsosial budaya adalah sebagai
berikut.
a. Etnosentrisme
Yaitu prilaku kesukuan yang sempit akan menjadi kendala
dalam memahami dan melakukan komunikasi antar budaya.
b. Kedaerahan
Rasa kedaerahan yang berlebihan juga akan menghambat
komunikasi antar budaya, dimana orang “mencintai”
daerahnya secara berlebihan.
c. Persepsi yang keliru tentang otonomi daerah
Berlakunya otonomi daerah ditafsirkan oleh penguasa
daerah hanya untuk memakmurkan daerahnya dan rakyat
yang berada dan berasal dari daerah itu sendiri.
d. Fanatisme sempit
Fanatisme sempit yaitu menganggap agama di luar yang
“saya ” anut tidak baik dan kedudukannya lebih rendah.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi hambatan tersebut adalah :

a. Menanamkan kesadaran bahwa Indonesia adalah bangsa yang terdiri


dari berbagai golongan sosial budaya yang beraneka ragam. Dan ini
adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tak ternilai.
b. Meningkatkan kesadaran, walaupun kita hidup dalam keberbedaan
namun kita memilki persamaan yaitu sebagai warga negara
Indonesia yang memiliki kewajiban dan hak yang sama, memiliki
kesamaan dalam hukum, memiliki derajat yang sama sebagai
makhluk Tuhan.
c. Menyadari bahwa kita juga warga dari kelompok sosial budaya
tertentuyaitu sebagai warga negara Indonesia bahkan warga dunia.
Oleh karena itu pada hakekatnya setiap manusia adalah saudara
dan keluarga dari manusia yang lain.
d. Mengembangkan cara berpikir positif, dan menghindari berpikir
negatif. Perbedaan sosial budaya adalah kekayaan khasanah budaya
bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita harus saling mendukung,
mendorong dan bahu membahu mencapai masyarakat Karakter
warga negara Indonesia yang baru.

2. Karakter WNI Baru

Warga negara merupakan bagian dari suatu masyarakat dan bangsa.


Karakteristik suatu masyarakat dan bangsa akan diwarnai oleh karakteristk
warga negaranya. Maka untuk membangun suatu masyarakat dan bangsa,
terlebih dahulu harus membangun karakter warganya. Di dalam membangun
warga negara Indonesia yang mampu di bertahan di era globalisasi ini maka
pendidikan memiliki peran yang sanga penting sekali. Untuk itu melalui
pendidikan diharapkan setiap warga Indonesia memilki kemampuan,
kreatifitas, dan keterbukaan. Selain itu warga masyarakat harus terbebas dari
rasa ketakutan, dan bebas berkreasi untuk menyumbangkan kemampuannya
dalam pembangunan negaranya.
Masyarakat terbuka adalah masyarakat, yaitu masyarakat yang mampu
menyumbangkan kemampuannya dan mampu berkreasi untuk peningkatan
mutu kehidupan masyarakat dan bangsanya. Sedangkan masyarakat madani
adalah masyarakat yang saling menghargai satu sama lainnya, yang mengakui
hak-hak manusia yang menghormati prestasi dari para anggota sesuai dengan
kemampuan yang dapat ditunjukkan bagi masyarakatnya, serta memegang
teguh etika pergaulan. Untuk mencapai masyarakar yang seperti itu maka
diperlukan manusia yang menghargai perbedaan dan dapat hidup dalam suatu
perbedaan. Menurut Deddy Mulyana, yaitu “Manusia antar Budaya”, yaitu
seorang warga negara yang mencintai sesama warga negara tanpa memandang
latar belakang sosial budaya. Yang dimaksud dengan manusia antar budaya
adalah manusia yang berpikir, bersikap, dan beprilaku sebagai manusia yang
menghargai, menghormati dan mampu berkounikasi dengan sesamanya dan
hidup damai dalam masyarakat majemuk, masyarakat yang berbhineka
tunggal ika. Pendidikan kewarganegaraan saat ini diarahkan untuk membentuk
warga negara yang demokratis melalui pembentukan manusia antarbudaya.
Dengan kata lain, warga negara Indonesia yang baru adalah manusia antar
budaya.Pada dasarnya manusia antar budaya adalah warga negara Indonesia
yang:

a. Memiliki pengetahuan, sikap dan prilaku yang tidak terbatas


pada budaya tertentu.
b. Dapat hidup dalam masyarakat majemuk yang memiliki
keragaman budaya.
c. Menghargai dan menghormati budaya yang beraneka
ragam.

Manusia antarbudaya yang menjadi ciri warga Indonesia adalah tetap


memilki ciri dan identitas budayanya sendiri, tetapi ia dapat hidup dan bergaul
dalam masyarakat yang berbeda-beda budaya. Oleh Adler yang dikutip oleh
Deddy mengatakan, bahwa manusia antar budaya adalah “ia tidak seutuhnya
merupakan bagian ataupun sama sekali terpisah dari budayanya, alih-alih ia
berada di perbatasan.”. Salah satu motto hidup yang mencerminkan manusia
antar budaya adalah “dimana bumi berpijak di situ langit dijunjung” contoh
motto yang lain misalnya “silih asah silih asih dan silih asuh”. Adapun
karakteristik warga negara Indonesia adalah sebagi berikut :

a. Kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai


masyarakat global.
b. Kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan memikul
tanggung jawab atas peran atau kewajiban dalam
masyarakat.
c. Kemampuan untuk memahami, menerima dan menghormati
perbedaan-perbedaan budaya.
d. Kemampuan berpikir kritik dan sistematik.
e. Kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara
damai tanpa kekerasan.
f. Kemampuan mengubah gaya hidup dan pola
makanan yang sudah biasa guna melindungi
lingkungan.memiliki kepekaan terhadap dan
mempertahankan  hak asasi manusia.
g. Kemauan dan kemampuan berpartisi[asi dalam
kehidupan politik pada tingkat pemerintahan
lokal, nasional dan internasiaonal.

Adapun ciri-ciri manusia antar budaya menurut de vito adalah :

a. Keterbukaan
b. Empati
c. Sikap mendukung
d. Sikap positif
e. Kesetiaan
f. Percaya diri
g. Kedekatan
h. Manajemen interaksi
i. Reorientasi pada pihak lain
j. Daya ekspresi

karakter warga negara Indonesia yaitu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1) Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Mencintai sesama manusia, keluarga, masyarakat, manusia, bangsa
dan tanah airnya
3) Menghormati sesama warga negara tanpa membedakan
latar belakang social dan budayanya.
4) Dapat hidup bersama dalam masyarakat
majemuk yang terdiri atas perbedaan      budaya,
etnik, agama, istiadat, dan sebagainya.
5) Toleransi keagamaan.
3. Pembelajaran Komunikasi Sosial Antar Budaya

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk warga


negara dan bangsa Indonesia. Negeri kita ini terdiri dari berbagi etnik, budaya,
adat istiadat, agama dan sebagainya. Oleh karena itu salah satu keberhasilan dari
pendidikan ditentukan dari kepedulian kita terhadap maslah keragaman sosial
budaya ini. Karena pendidikan merupakan proses pembudayaan atau enkulturisasi,
yaitu “proses untuk mentasbihkan seseorang mampu hidup dalam suatu budaya
tertentu” (Dr. Zamroni, MA, 2001). Di sisi lain pendidikan juga memiliki peran
sebagi pewaris kebudayaan (culture heritage).

Pada saat ini keberagaman menjadi sebuah ketakutan, yaitu terganggunya


stabilitas nasional dan disintregasi bangsa. Hal ini bisa dikurangi dengan
mengetahui prinsip-prinsip komunikasi antar budaya. Di dalam pendidikan ini
sudah ditunjukkan oleh pemerintah dengan usaha untuk merespon berbagi
permasalahn yang disebabkan oleh perbedaan. Dalam hal ini anak didik diberi
bekal untuk hidup dalam masyarakat majemuk yang memiliki budaya yang
sangat beragam.

Di dalam pendidikan dikenal istilah “pendidikan pluralistik”, yaitu


suatu pendekatan yang digunakan dalam pendidikan yang siswa terdiri
dari beragam sosial budaya, dan hidup pada lingkungan yang terdiri
dari kehidupan yang beragam pula. Pendidika pluralistik dalam
pendidikan tidak bermaksud untuk menyamakan budaya yang sangat
beaneka ragam melainkan untuk memberi bekal pengetahuan dan
pengalaman pada siswa bahwa kita berbeda sosial dan
budayanya.Pendidikan pluralistik memiliki 2 makna. Pertama sebagai
sebagai sumber yang bahan belajar di sekolah, yaitu memberikan
pengetahuan tentang keaneragaman budaya Indonesia. Kedua
menerapkan pendekatan pluralistik dalam proses embelajara, yaitu
pendekatan yang digunakan dalam memperlakukan siswa yang terdiri
atas golongan sosial budaya.

Pendidikan pluralistik dilakukan dengan 3 jalur yaitu pendidika


dalam keluarga, di masyarakat dan di sekolah. Dengan kaitannya
dengan ini Yose Ortega mengatakan bahwa sekolah merupakan
cermin masyarakatnya, apabila rusak masyarakatnya maka rusak
pulalah sekolah (Zamroni, 2001). Oleh karena itu perbaikan atau
pembentukan karakter warga negara melalui pendidikan di sekolah
harus diimbangi dengan pendidika di masyarakat.Materi
komunikasi antar budaya ini di integrasikan dalam pelajaran PKn
adapun pokok bahasannya adalah sebagai berikut  persatuan dan
kesatuan: Cinta tanah air,Persamaan derajat,Persamaan hak dan
kewajiban,Kerukunan,keadilan, Gotong royong.

Dalam pembelajaran PKn ada dua strategi, yaitu pertama


komunikasi sosial budaya sebagai substansi dan sumber belajar,
dan kedua menggunakan pendekatan pluralistik dalam proses
pembelajaran, yaitu dengan memperlakukan siswa yang
berbeda latar belakang sosial budayanya dalam proses
pembelajaran.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ditengah arus reformasi ini, agar selamat dalam mencapai indonesia baru, maka
ideologi yang harus lebih diingat-ingat dan dijadikan landasan kebijakan yang
berbasis pada konsep Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, sekalipun berbeda dalam
satu kesatuan, tidak boleh dilupakan, bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda-
beda dalam satu kemajuan. Maka, indonesia baru yang kita ciptakan, hendaklah
ditegakkan dngan menggeser masyarakat majemuk menjadi masyarakata
multikultural,dengan mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika sebagai strategi
integrasi nasional. Namun jangan sampai kita salah langkah , yang bisa berakibat
sebaliknya.

Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang


yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi,
atau gabungan dari semua perbedaan ini.Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik
dalam arti ras, etnik, atau perbedaan- perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan
adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta
berlangsung dari generasi ke generasi.

Langkah yang tepat untuk pembelajaran komunikasi sosial budaya yaitu


melalui pendidikan dengan memberikan pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman tentang komunikasi sosial antar budaya melalui pelajaran Pkn di
sekolah. Jadi materi ini bukan mata pelajaran baru, tetapi merupakan bagian
dari Pkn. Oleh karena itu guru harus pandai-pandai memilih pokok bahasan
atau sub pokok bahasan yang sesuai .dalam proses pembelajaran guru harus
kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
berbagai metode dan pendekatan dan salah satunya adalah pendekatan
pluralisme , yang memperhatikan kemajemukan sosial budaya masyarakat
kita.selain itu studi kasus cerita daerah dan cerita para pahlawan akan melatih
siswa berpikir kritik dan evaluatik,serta memberikan pengalaman dalam
kaitannya dengan komunikasi sosial budaya.

Daftar pustaka
https://indomaritim.id/manfaat-keragaman-sosial-budaya-indonesia/

http://ninnetar.blogspot.com/2014/03/materi-dan-pembelajaran-keragaman.html

https://art4beng.blogspot.com/2011/12/makalah-pkn-komunikasi-sosial-budaya.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai