Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan
Disusun oleh:
NIM. K3317025
PENDIDIKAN KIMIA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen
Berbasis Sekolah” ini, untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Makalah ini di harapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, dan
sebagai referensi tambahan dalam belajar materi manajemen berbasis sekolah.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
wawasan dan pengetahuan kita tentang manajemen berbasis sekolah.
penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen berbasis sekolah (MBS) atau school based management
pertama kali diterapkan di negara Inggris Raya, New Zealand, beberapa
negara bagian Australia, dan Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Hingga
akhirnya, pada tahun 1990-an kebijakan MBS kemudian diadopsi di negara-
negara Asia.
Pengembangan dan pelaksanaan MBS akhirnya juga sampai ke Indonesia
melalui beberapa program dan kegiatan, baik yang dibiayai oleh dana dari
dlaam negeri maupun luar negeri. Namun, proses adobsi kebijakan
pendidikan MBS tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Dalam PP No. 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan yaitu
standar manajemen atau pengelolaan pendidikan. Secara teoritis, manajemen
sekolah dewasa ini telah diserahkan kepada sekolah sebagai organisasi yang
otonom dengan melibatkan semua pemegang kepentingan di dalam sekolah,
termasuk Komite Sekolah sebagai wadah representatif dari orang tua siswa
dan mayarakat.
Penerapan MBS di satuan pendidikan sekolah mengacu pada Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Dasar perkembangan dan penerapan MBS ini ditinjau dari semua
komponen dalam sistem pendidikan, mulai dari peserta didik, masukan
instrumental, masukan lingkungan, proses pembelajarannya, sampai dengan
keluaran, hasil belajarnya.
Manajemen berbasis sekolah sebagai betuk operasional desentralisasi
pendidikan akan memeberikan wawasanbaru terhadap sistem yang sedang
berjalan saat ini. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak terhadap
peningkatan efisien dan efektivitas kinerja sekolah, dengan menyediakan
4
layanan pendidikan yang komprehensif dan tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar dari Manajemen Berbasis Sekolah?
2. Bagaimana karakteristik dari Manajemen Sekolah dan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)?
3. Mengapa Manajemen Berbasis Sekolah itu penting?
4. Bagaimana ciri-ciri sekolah yang melaksanakan MBS dan dampak yang
ditimbulkan dari pelaksanaan MBS tersebut?
5. Bagaimana strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan
MBS?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang konsep dasar dari Manajemen Berbasis Sekolah
2. Mengetahui tentang karakteristik dari Manajemen Sekolah dan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
3. Mengetahui tentang pentingnya Manajemen Berbasis Sekolah
4. Mengetahui tentang ciri-ciri sekolah yang melaksanakan MBS dan
dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan MBS tersebut
5. Mengetahui tentang strategi peningkatan mutu pendidikan melalui
penerapan MBS
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Manajemen sekolah adalah proses merencanakan dan mempertahankan
lingkungan di mana individu dapat bekerja sama dalam kelompok, secara efektif
dan efisien dalam rangka mencapai tujuan. Manajemen sekolah juga dapat
diartikan sebagai proses yang memimpin dan membimbing penyelenggaraan
pekerjaan sekolah sebagai suatu organisai dalam mewujudkan tujuan pendidikan
dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan melalui fungsi-fungsi manajemen
dengan menggunakan semua potensi yang tersedia. (Sagala, 2011:55)
Upaya pencapaian tujuan sekolah tidak hanya dicapai oleh peran guru dengan
peserta didik, melainkan juga dicapai dengan peran serta dari tenaga
kependidikan yang ada di sekolah, komite sekolah, para orang tua, dan pihak-
pihak yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan proses belajar
anak. Untuk terjadinya proses belajar bagi anak sekolah harus menyediakan dan
mengelola berbagai komponen pendukung, yaitu peserta didik itu sendiri, tenaga
pendidik dan kependidikan, kurikulum, fasilitas, hubungan sekolah dengan
masyarakat, keuangan, dan sistem informasi manajemen sekolah.
Semua komponen tersebut dikelola dalam proses manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, komunikasi, pengawasan, penilaian. Semua hal
yang dilakukan dalam manajeen sekolah ditujukan untuk terjadinya proses
belajar bagi anak sehingga mereka memiliki kompetensi yang diharapkan.
(Triatna, 2016:31)
2. Manajemen Berbasis Sekolah
Istilah manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari “school-
based management”. MBS merupakan paradigma baru pendidikan yang
memberikan kekuasaan luas pada tingkat sekolah dalam rangka kebijakan
pendidikan nasional. Kekuasaan/otonomi diberikan agar sekolah leluasa
mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai
dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
(Mulyasa, 2005:24)
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah penyerasian
sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan
semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung
7
dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan
mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. (Farid, 2013:176)
Menurut (Mulyasa, 2005:24) kewenangan yang bertumpu pada sekolah
merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki tigkat efektivitas tinggi serta
memberikan beberapa keutungan, yaitu:
a) Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung
kepada peserta didik, orang tua, dan guru
b) Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal
c) Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil
belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim
sekolah
d) Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputudan, memberdayakan
guru, manajemen sekolah, rancangan ulang sekolah, dan perubahan
perencanaan (Fattah, 2000 dalam buku (Mulyasa, 2005:24-25))
8
dengan tanggung jawabnya. Prinsip pertumbuhan dan pengembangan personil
yang dimaksud adalah perkembangan dan pertumbuhan personil sekolah menjadi
tanggung jawab baik individu maupun kolektif. Sedangkan prinsip pelibatan
personil bermaksud melibatkan anggota sekolah dalam berbagai kegiatan
pendidikan yang relevan. (Soepardi, 1988:119-120)
3. Tujuan MBS
Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya pemerintah
untuk mencapai masyarakat unggul dalam penguasaaan IPTEK. Hal ini
diharapkan dapat dijadikan landasan dlam pengembangan pendidikan di Indonesia
yang berkualitas dan berkelanjutan.
MBS merupakan respons pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di
masyarakat, memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan
pendidikan. Peningkatan efisiensi dapat diperoleh melalui keleluasaan mengelola
sumber daya partisipasi masyarakat penyederhanaan birokrasi. Sedangkan
peningkatan mutu dapat diperoleh melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah,
fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan
kepala sekolah, berlakunya sistem insentif serta disinsetif. Peningkatan
pemerataan diperoleh melalui peningkatan partisipasi masyarakat yang
memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu. Hal ini
karena pada sebagian masyarakat tumbuh rasa kepemilikan yang tinggi terhadap
sekolah. (Mulyasa, 2005:25)
4. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan
Berikut faktor-faktor yang perlu diperhatikan sehubungan dengan manajemen
berbasis sekolah:
a. Kewajiban Sekolah
Manajemen berbasis sekolah memiliki potensi yang besar dalam menciptakan
kepala sekolah, guru, dan pengelola sistem pendidikan profesional. Oleh
karena itu pelaksanaannya perlu disertai seperangkat kewajiban, serta
mentoring dan tuntutan pertanggungjawaban yang relatif tinggi, untuk
menjamin bahwa sekolah selain memiliki otonomi juga mempunyai
9
kewajiban melaksanakan kebijakan pemerintah dan memenuhi harapan
masyarakat sekolah.
b. Kebijakan dan Prioritas Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab pendidikan nasional berhak
merumuskan kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas nasional terutama
yang berkaitan dengan program peningkatan pendidikan, efisiensi, mutu, dan
pemerataan pendidikan. Sekolah tidak boleh mengabaikan kebijakan dan
standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
c. Peranan Orangtua dan Masyarakat
MBS menuntut dukungan tenaga kerja yang trampil dan berkualitas untuk
membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan
otoritas daerah setempat, serta mengefisienkan sistem dan menghilangkan
birokrasi yang tumpang tindih
d. Peranan Profesionalisme dan Manajeriar
MBS menuntut perubahan-perubahan tingkah laku kepala sekolah, guru, dan
tenaga admistrasi dalam mengopersionalkan sekolah. Pemahaman terhadap
sifat profesional dan manajerial sangat penting agar peningkatan efisiensi,
mutu, dan pemerataan yang direncanakan sekolah dapat mencapai tujuan
pendidikan sesua dnegan kebijakan pemerintah dan tujuan sekolah
e. Pengembangan Profesi
Dalam MBS pemerintah harus menjamin bahwa semua unsur penting tenaga
kependidikan menerima pengembangan profesi yang diperlukan untuk
mengelola sekolah secara efektif.
5. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah
Karakteristik MBS bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dapat
mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, proses belajar-mengajar,
pengelolaan sumber daya manusia, dan pengelolaan sumber daya dan
administrasi. (Farid, 2013:176)
10
Terdapat dua alasan pentingnya Manajemen Berbasis Sekolah untuk
diterapkan dalam sistem Pengelolaan dn penyelenggaraan pendidikan si
Indonesia.
Alasan pertama, MBS dapat meningkatkan akuntabilitas kepala sekolah dan
guru terhadap peserta didik, orang tua siswa, dan masyarakat. Misalnya, sebelum
MBS, belum banyak pihak berkepentinganyang mengetahui berapa besar
anggaran yang tertuang di dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sekolah (RAPBS). Namun, dengan penerapan MBS, pada awal tahun pelajaran
baru, semuanya telah mengetahui tentang RAPBS.
Kedua, MBS memberikan keterbukaan kepada para pemegang kepentingan
dalam memberikan saran dan masukan untuk penentuan kebijakan-kebijakan
penting yang di perluka oleh sekolah. (Suparlan, 2015:52-53)
a. Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Menurut [ CITATION EMu05 \l 1057 ] MBS memberikan kebebasan dan
kekuasaan yang besar pada sekolah, serta seperangkat tanggung jawab
pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan
kondisi setempat. Keleluasaan mengelola sumberdaya dan dalam
menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalme
kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin sekolah. Dengan diberikannya
kesempatan sekolah untuk menyusun kurikulum, mendorong guru untuk
berinovasi, dengan melakukan eksperimentasi-eksperimentasi di lingkungan
sekolah. MBS menekankan keterlibatan penuh berbagai pihak dalam
perumusan keputusan tentang pendidikan. Kesempatan ini dapat meningkatka
komitmen mereka kepada sekolah dan selanjutnya dapat mendukung
efektivitas dalam mencapai tujuan sekolah.
b. Keuntungan penerapan MBS
1. Membuat para individu yang kompeten di sekolah untuk membuat
keputudan yang dapat meningkatkan pembelajaran
2. Memberikan hak suara kepada seluruh komunitas aekolah dlam
pengambilan keputusan kunci
3. Menekankan akuntabilitas untuk pengambilan keputusan
11
4. Mendorong kreativitas yang lebih besar dalam perancangan program
5. Mengerahkan kembali sumber daya untuk mencapai tujuan sekolah
6. Mendorong anggaran realistik agar orang tua siswa dan guru lebih
sadar tentang kondisi keuangan sekolah
12
6) Meningkatkan profesionalisme angota sekolah
7) Adanya keterlibatan semua unsur terkait dalam perencanaan program
sekolah dan adanya keterbukaan dalam mengelola anggaran sekolah
Dampak penerapan MBS :
a) Penerapan MBS memiliki konstribusiyang lebih baik dalam menaikkan
hasil belajar. (King and Ozler, 1998, Ozler, 2001 dalam buku (Suparlan,
2015:53))
b) Penerapan MBS juga meningkatkan peran serta sekolah-sekolah di daerah
pedesaan
c) Hasil evaluasi MBS terhadap penerapan MBS khususnya, dan penerapan
desentralisasi pendidikan di Amerika Serikat telah dapat menurunkan
angka putus sekolah (DO), meskipun secara tida langsung mempunyai
dampak dalam kenaikan nilai hasil belajar.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah penyerasian sumber daya
yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua
kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam
proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu
sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Manajemen Berbasis Sekolah ini memeiliki peranan yang sangat penting
dalam peningkatan mutu pendidikan dalam tujuan mencapai tujuan
pendidikan nasional dan tujuan sekolah. Banyak manfaat dan keuntungan dari
penerapan MBS ini. Namun terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan
sehubungan dengan penerapan MBS ini, yaitu Kewajiban Sekolah, Kebijakan
dan Prioritas Pemerintah, Peranan Orangtua dan Masyarakat, Peranan
Profesionalisme dan Manajeriar, dan Pengembangan Profesi
B. Saran
1. Hendaknya sekolah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah ini, karena
manajemen berbasis sekolah ini memilki banyak manfaat dan keuntungan,
salah satunya meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses
pendidikan di sekolah serta meningkatkan mutu pendidikan sehingga
14
tercapainya tujuan nasional dan tujuan sekolah. Namun hal tersebut juga
harus dibarengi dengan keterbukaan dan keterlibatan semua pihak, seperti
orang tua siswa, masyarakat, dan tenaga pendidik lainnya.
2. Pemerintah hendaknya juga harus lebih memperhatikan penerapan
manajemen berbasis sekolah di Indonesia, dan senantiasa melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaannya
DAFTAR PUSTAKA
15
16