Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR ATOM

Teori Mekanika Kuantum, Bilangan Oksidasi, dan Konfigurasi Elektron

Oleh :
Dyah Nur Yuniastuti
NIM K3317025/Pendidikan Kimia
Universitas Sebelas Maret
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menjelaskan teori mekanika kuantum
 Siswa dapat menentukan konfigurasi elektron unsur berdasarkan
prinsip dan aturan penulisan konfigurasi electron
 Siswa dapat menentukan electron valensi suatu unsur
 Siswa dapat mengidentifikasi bilangan kuantum suatu unsur
TEORI MEKANIKA KUANTUM

 Model atom modern dibangun oleh beberapa


ilmuwan seperti Louis de Broglie, Wolfgang
Pauli, Erwin Schrödinger, dan Werner
Heisenberg.

 Menurut teori dualisme, elektron di dalam


atom dapat dipandang sebagai partikel dan
gelombang.

 Teori ketidakpastian menyatakan bahwa


kedudukan dan kecepatan gerak elektron
tidak dapat ditentukan secara pasti, yang
dapat ditentukan hanyalah kemungkinan
terbesarnya atau probabilitasnya.

 Daerah ruang di sekitar inti dengan


kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital.
BILANGAN KUANTUM

Bilangan Kuantum Utama


 Struktur suatu atom (n)
ditentukan oleh posisi
elektron dalam atom
tersebut. Untuk Bilangan Kuantum
Azimuth (ℓ)
menggambarkan posisi Bilangan
elektron dalam suatu Kuantum
atom berdasarkan Bilangan Kuantum
Magnetik (m)
model atom mekanika
kuantum, digunakan
Bilangan Kuantum Spin
istilah bilangan (s)
kuantum.
A. Bilangan Kuantum Utama (n)

 Menyatakan posisi elektron dalam kulit


atom, menjelaskan jarak rata-rata awan Kulit n
elektron dari inti atom, serta
menyatakan tingkat energi elektron K 1
dalam suatu atom. L 2
 Semakin besar nilai n, tingkat energi M 3
atom semakin tinggi.
N 4
 Bilangan kuantum utama mempunyai
harga mulai dari 1, 2, 3, 4, dan
seterusnya.
B. Bilangan Kuantum Azimuth (ℓ)

Menyatakan subkulit atau


Kulit n Harga ℓ yang Subkulit
orbital. diizinkan
Harga ℓ = 0, 1, 2, . . . (n – 1)
K 1 0 1s

harga ℓ = 0 --> subkulit s L 2 0, 1 2s, 2s


M 3 0, 1, 2 3s, 3p, 3d
harga ℓ = 1 --> subkulit p
N 4 0, 1, 2, 3 4s, 4p, 4d,
harga ℓ = 2 --> subkulit d 4f

harga ℓ = 3 --> subkulit f


C. Bilangan Kuantum Magnetik

ℓ Subkul Harga m Jumlah


• Menentukan orientasi orbital
it Orbital
dalam ruang di sekitar inti atom.
0 s 0 1

harga m = –ℓ, 0, hingga +ℓ 1 p -1, 0, +1 3


2 d -2, -1, 0, 5
+1, +2
3 f -3, -2, -1, 0, +1, 7
+2, +3
D.Bilangan Kuantum Spin

• Menyatakan arah putar elektron terhadap


sumbunya (berotasi) sewaktu elektron
berputar mengelilingi inti atom. Bilangan
kuantum spin mempunyai dua harga yaitu
+1/2 yang dinyatakan dengan separuh
tanda panah ke atas dan -1/2 yang
dinyatakan dengan separuh tanda panah
ke bawah.
 Contoh Soal :
Unsur 16S mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Bilangan kuantum
electron terakhir atom X adalah…

Pembahasan :
Elektron terakhir : 3p4
n=3
Karena electron terakhir terdapat pada subkulit p maka ℓ = 1
Untuk mengetahui harga m, gambar diagram orbitalnya terlebih dahulu
3p4
m = -1 (panah terakhir yang dimasukkan dalam orbital pada -1)
-1 0 +1
Harga s = -1/2 (karena tanda panah ke bawah)
KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN
TEORI MEKANIKA KUANTUM

 Elektron- elektron suatu atom terdistribusi


dalam orbital-orbital pada kulit utama dan
subkulitnya. Cara penulisan yang
menunjukkan distribusi elektron ini disebut
konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron
berdasarkan model atom mekanika kuantum
didasarkan pada tiga aturan, yaitu Asas
larangan Pauli , asas Aufbau, dan kaidah
Hund.
C. Asas Larangan Pauli

• ”Tidak ada dua buah elektron dalam


orbital yang sama memiliki keempat
bilangan kuantum yang sama”.
• Bilangan kuantum spin harus
berlawanan.
• Jumlah elektron maksimum = 2 x
jumlah orbital dalam subkulit
Jumlah elektron maksimum pada
subkulit
s=2 (1 orbital) d=10 (5 orbital)
p=6 (3 orbital) f=14 (7 orbital)
A. Asas Aufbau
 Dalam keadaan stabil, atom-atom cenderung
menempati orbital yang mempunyai energy terendah.
 “Pengisian electron dalam orbital dimulai dari
orbital dengan tingkat energy paling rendah. Setelah
penuh, pengisian berlanjut ke orbital yang tingkat
energinya satu tingkat lebih tinggi. Demikian
seterusnya hingga semua electron menempati
orbital. ”
 Urutan pengisian electron pada orbital dan tingkat
energy yang terendah adalah 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p
5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p…
 Contoh :
12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2

48Cd : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10
B. Kaidah Hund
 ”Elektron-elektron yang berada di suatu orbital akan menempati orbital yang kosong
dengan arah rotasi sejajar. Setelah itu, elektron-elektron lainnya menempati orbital
tersebut dengan arah rotasi yang berlawanan ”.
 Pengisian elektron ke dalam orbital-orbital yang tingkat energinya sama, misalnya
ketiga orbital-p atau kelima orbital-d. Oleh karena itu, elektron-elektron tidak
berpasangan sebelum semua orbital dihuni.
Contoh :
Elektron Valensi

 Electron valensi adalah jumlah electron pada subkulit dengan harga n terbesar yang
digunakan untuk pembentukan ikatan kimia. Dengan menuliskan konfigurasi
electron suatu unsur, maka akan dapat ditentukan electron valensinya.
 Contoh :

19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1


n terbesar = 4
subkulit 4s mempunyai 1 elektron sehingga elektron valensi 19K = 1

33As : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3


n terbesar = 4
subkulit 4s2 4p3 mempunyai 5 elektron sehingga elektron valensi 33As =5

Anda mungkin juga menyukai