Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

1. Tuliskan reaksi ionisasi atom neon (Ne) dalam fase gas menjadi ion neon positif (Ne+).
Apa perbedaan atom neon dan ion neon ? Berapa jumlah proton, netron dan electron pada
masing-masing spesis tersebut ? Apa peranan tegangan listrik yang tinggi (biasanya 220
V) dalam reaksi ini ?
Jawaban:
- Reaksi ionisasi atom neon = Ne → Ne+ + e −
- Perbedaan : ion neon memiliki muatan positif, sedangkan atom neon netral.
- Jumlah proton, neutron dan elektron pada atom neon secara berturut-turut, yaitu 10,
20 dan 10. Jumlah proton pada ion neon tetap 10, sedangkan neutron
berubah sesuai dengan banyak elektron yang mengion.
- Tegangan listrik yang tinggi berperan dalam mengionisasi suatu gas, misalnya neon.

2. Aturan-aturan apa saja yang perlu diketahui untuk mendistribusikan electron dalam atom
ataupun ion ? Tuliskan dan jelaskan masing-masing kriterianya ?
Jawaban:
1) Asas / Prinsip Aufbau
Pada uraian sebelumnya, telah diketahui bahwa elektron menempati kulit atom
berdasarkan tingkat energinya. Dengan demikian, pengisian elektron dimulai dari tingkat
energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Prinsip ini dikenal dengan
prinsip Aufbau. Keadaan ketika elektron mengisi kulit dengan energi terendah disebut
keadaan dasar (ground state). Urutan pengisian elektron dapat dilihat pada gambar
berikut:

Urutan tingkat energi pada orbital.


Arah anak panah menyatakan urutan pengisian orbital. Urutan orbital berdasarkan
tingkat energi mengacu pada urutan arah panah, yaitu 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya.
Dari urutan tersebut terlihat bahwa tingkat energi 3d lebih besar dibandingkan tingkat
energi 4s. Jadi, setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih dahulu
sebelum subkulit 3d.
Pada saat pengisian elektron subkulit dengan tingkat energi terendah diisi penuh
terlebih dahulu, kemudian sisa elektron akan menempati subkulit dengan tingkat energi
lebih tinggi. Misalnya pada atom hidrogen, elektron terletak pada subkulit 1s. Jadi orbital
ini mempunyai tingkat energi paling rendah. Karena atom hidrogen mempunyai 1
elektron maka kita tulis 1s1 untuk menunjukkan konfigurasi elektron atom hidrogen.
2) Kaidah / Aturan Hund
Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund) menyatakan bahwa elektron yang mengisi
subkulit dengan jumlah orbital lebih dari satu akan tersebar pada orbital yang mempunyai
kesamaan energi (equal-energy orbital) dengan arah putaran (spin) yang sama. 
Asas ini dikemukakan berdasarkan penalaran bahwa energi tolak-menolak antara
dua elektron akan minimum jika jarak antara elektron berjauhan. Untuk lebih
memahaminya, perhatikan gambaran pengisian elektron pada orbital p.
Berikut pengisian yang benar:

Adapun contoh pengisian yang salah:

Subkulit yang mengandung orbital lebih dari 1 adalah p, d, dan f. Pengisian


elektron menurut aturan hund dimulai dengan mengisi satu elektron pada tiap-tiap
orbital dengan arah putaran (spin) yang sama. Setelah semua orbital terisi satu
elektron, elektron sisanya akan mengisi orbital dengan arah putaran (spin) yang
berlawanan, sehingga orbital terisi pasangan electron.
3) Asas Larangan Pauli 
Pauli mengemukakan hipotesisnya yang menyatakan bahwa dalam satu atom
tidak mungkin dua elektron mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Misal, 2
elektron akan menempati subkulit 1s. Tiga bilangan kuantum pertama akan
mempunyai nilai yang sama (n = 1, l = 0, m = 0). Untuk itu bilangan kuantum yang
terakhir, yaitu bilangan kuantum spin(s) harus mempunyai nilai berbeda (+1/2 atau
-1/2).
Dengan kata lain, setiap orbital maksimal hanya dapat terisi 2 elektron dengan
arah spin berlawanan. Sebagai contoh, pengisian elektron pada orbital 1s digambarkan
sebagai berikut.

Mengapa pada satu orbital hanya dapat ditempati maksimal oleh dua
elektron? Karena jika ada elektron ketiga, maka elektron tersebut pasti akan
mempunyai spin yang sama dengan salah satu elektron yang terdahulu dan itu akan
melanggar asas larangan Pauli dengan demikian tidak dibenarkan. Jumlah elektron
maksimal untuk tiap subkulit sama dengan dua kali dari jumlah orbitalnya.
- orbital s maksimal 2 elektron;
- orbital p maksimal 6 elektron;
- orbital d maksimal 10 elektron;
- orbital f maksimal 14 elektron.
Karena satu orbital hanya ditempati 2 elektron, maka 2 elektron tersebut
dibedakan berdasarkan arah putaran (spin) yang berbeda atau dapat dinyatakan bahwa
elektron itu mempunyai bilangan kuantum spin berbeda.

3. Tuliskan konfigurasi electron untuk atom neon dan ion neon. Berapa jumlah kulit yang ada ?
Orbital atom apa saja yang ada ? Sub-orbital apa saja yang ada ? Gambarkan bentuk orbital
dan sub-orbital yang ada. Apa sesungguhnya orbital dan sub-orbital itu ?
Jawaban:
a. Atom Neon
Konfigurasi elektron atom neon : Ne = [He] 2s² 2p⁶ Jumlah kulit ada dua,
yakni k dan l Orbital atom Neon ada dua yakni s dan p Suborbital atom Neon : 1s²
2s² 2p⁶
Orbital dan suborbital :
b. Ion Neon
Konfigurasi elektron ion neon : Ne = [He] 2s² 2p5 Jumlah kulit ada dua,
yakni k dan l Orbital ion Neon ada dua yakni s dan p Suborbital ion Neon : 1s² 2s²
2p5
Orbital dan suborbital :

- Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah
elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah atom. Sedangkan
Sub orbital ialah Subkulit adalah bagian dari kulit atom yang dipisahkan oleh orbital
elektron.

4. Apa yang disebut dengan bilangan kuantum? Ada berapa bilangan kuantum yang ada ?
Tuliskan seluruh bilangan kuantum untuk elektron yang ada pada atom neon dan ion
neon ? Apa kaitan antara bilangan kuantum tersebut dengan orbital ?
Jawaban:
- Bilangan kuantum adalah bilangan yang menggambarkan kedudukan suatu elektron
dalam model atom mekanika kuatum yang dicetuskan oleh Erwin Schrodinger.
- Terdapat empat macam bilangan kuantum, yaitu:
1) Bilangan kuantum utama (n) yang menyatakan tingkat energi;
2) Bilangan kuantum azimut (ℓ) yang menyatakan bentuk orbital;
3) Bilangan kuantum magnetik (m) yang menyakatakan orientasi orbital dalam ruang
tiga dimensi;
4) Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan spin elektron pada sebuah atom;
- Bilangan kuantum Atom Neon
10Ne : 1s2 2s2 2p6
n = 2; | = 1; m = 1; s = -1/2
- Bilangan kuantum Ion neon
10Ne+ : 1s² 2s² 2p5
n = 2; | = 1; m = 1; s = ½
- Hubungan antara bilangan kuantumn dengan orbital (kulit) :
1. Bilangan kuantum utama adalah bilangan kuantum yang menentukan tingkat
energi (kulit) di mana elektron hadir. Ini dilambangkan dengan n (n = 1, 2, 3, 4,
……….)
2. Bilangan kuantum azimuth menentukan momentum sudut elektron dan
dilambangkan oleh l. Nilai pada bilangan ini (l) berkisar dari 0 hingga n – 1, di
mana n adalah bilangan kuantum utama. Nilai l memberikan subkulit yang
dimiliki elektron dan bentuk orbital.
3. Bilangan kuantum ini memberikan jumlah orbital dan orientasinya; ditunjuk
oleh ml. Nilai yang mungkin dari m adalah –l melalui 0 hingga + l. Ini
menentukan orientasi elektron yang ada di sub kulit.
4. Bilangan kuantum spin menunjukkan putaran elektron, atau biasa ditunjuk
dengan lambang s. Nilai yang mungkin dari bilangan ini adalah +1/2 dan –1/2.
Bilangan kuantum spin menginformasikan tentang spin elektron dan karenanya
sifat magnetik dari zat.

5. Apa perbedaan antara ionisasi dan eksitasi electron ? Apa pula yang disebut dengan de-
eksitasi electron ?
Jawaban:
- Eksitasi elektron menjelaskan pergerakan elektron dari tingkat energi yang lebih
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi sedangkan Potensi ionisasi menjelaskan
penghapusan elektron secara lengkap dari tingkat energi.
- De-eksitasi elektron adalah perpindahan elektron dari tingkat energi yang lebih tinggi
ke tingkat energi yang lebih rendah dengan memancarkan energi.

6. Tuliskan reaksi eksitasi atom neon ? Reaksi yang mana yang melepas cahaya ? Hitunglah
panjang gelombang electron itu, jika elektron tersebut teremisi mengikuti deret Balmer.
Jawaban:
- Reaksi eksitasi atom neon terjadi ketika adanya serapan energi kinetik
elektron yang menumbukj elektron gas neon sebagaimana dalam percobaan Frenc-
Hertz. Energi yang dibutuhkan untuk terjadinya reaksi eksitasi sama dengan
perkalian trenaga eksitasi atom dengan muatan elektron.
- Reaksi eksitasi pertama sudah menghasilkan cahaya. Oleh karena
menghasilkan cahaya tampak, maka elektron yang teremisi mengikuti deret balmer.
Dengan demikian, dapat kita tentukan panjang gelombangnya dengan
menggunakan rumus deret balmer;

7. Apa peranan utama electron dalam proses atau reaksi kimia “biasa” ? Mengapa proton
dan netron jarang disinggung atau dibicarakan ? Berikan komentar dan penjelasan
Saudara.
Jawaban:
- Peranan utama elektron di reaksi utama untuk menstabilkan elektron-elektron yang
ada di dalam kulit atom-atom yang saling bereaksi.
- Karena, umumnya reaksi kimia itu membutuhkan dan menghasilkan energi yang
relatif kecil dan tidak bisa membuat neutron dan proton keluar dari inti sehingga tidak
ada pengaruh terhadap proses reaksi.

ANDI ERISYA MAGFIRAH ASNAWI


(I011211082)

Anda mungkin juga menyukai