A. Kimia Dasar
Rangkuman Materi
- Perkembangan teori atom
- Hubungan konfigurasi electron dengan system periodik unsur
Ion
4. Konfigurasi Elektron
a. Bilangan kuantum
(i) Bilangan kuantum utama (n) : menyatakan tingkat energi utama
elektron. Bilangan kuantam utama mempunyai harga mulai dari 1,
2, 3, dan seterusnya (bilangan bulat positif) serta dinyatakan
dengan lambang K, L, M, dan seterusnya. Semakin tinggi nilai n
semakin tinggi pula energi elektron.
Contoh : n = 1 kulit K
n = 2 kulit L
n = 3 kulit M
(ii) Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan bentuk suatu orbital
dan subkulit (sub tingkat energi) yang ditempati elektron.
Contoh : l = 0 s
l=1p
l=2d
l=3f
Nilai bilangan kuantum azimuth (l) tidak mungkin lebih dari (n - 1)
(iii) Bilangan kuantum magnetic (m) : menunjukkan arah orbital yang
ditempati elektron pada suatu subkulit. Setiap orbital maksimum
diisi oleh 2 elektron.
Contoh : subkulit p l = 1
-1 0 +1
m=
(iv) Bilangan kuantum spin (s) : menunjukkan arah rotasi atau putaran
elektron dalam suatu orbital.
1 1
Contoh : ↿ s ↾ s
2 2
b. Cara pengisian elektron
(i) Prinsip aufbau
“Elektron-elektron dalam suatu atom cenderung untuk menempati
subkulit yang berenergi rendah kemudian baru ke tingkat energy
yang lebih tinggi”
b. Golongan
Nomor golongan menunjukkan jumlah elektron valensi (elektron pada
kulit terluar). Unsur-unsur yang terletak pada golongan yang sama,
memiliki elektron valensi yang sama.
BEDAH UN
1. Perhatikan tabel data beberapa unsur berikut.
Unsur Nomor Atom
P 11
Q 12
R 13
S 14
b e.
Jawaban : e
Pembahasan
Unsur-unsur yang disebutkan dalam soal sebagian dari unsur-unsur periode
ketiga. Secara teoritis, energi ionisasi makin ke kanan makin besar. Tetapi
teori ini tidak berlaku pada unsur-unsur periode ketiga karena terdapat
penyimpangan pada aluminium dan sulfur.
Seharusnya : El Al > El Mg
Kenyataan : El Al < El Mg
Hal ini disebabkan kestabilan jumlah elektron valensi pada sub kulinya.
Dikatakan stabil jika subkulit terisi penuh atau setengah penuh.
12Mg : [Ne] 3s2 (kulit s terisi penuh stabil)
13Al : [Ne] 3s2 3p1 (kulit p tidak terisi penuh tidak stabil)
Dengan demikian, grafiknya adalah sebagai berikut.
Jawaban : a
Pembahasan :
59
Konfigurasi elektron unsur 28 L adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 atau [Ar] 4s2
59
3d8. Jadi unsur 28 L terletak pada golongan VIIIB, periode 4
Latihan Soal
1. Perhatikan letak unsur X pada sistem periodik berikut ini
X
Konfigurasi elektron unsur X berdasarkan sistem periodik unsur diatas
adalah….
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p2
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4d4
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p4
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1 4p5
Rangkuman Materi
- Unsur-unsur golongan utama dan unsur golongan transisi yang terdapat di
alam.
- Sifat-sifat fisika dan kimia unsur-unsur golongan utama dan unsur golongan
transisi.
2. Sifat-sifat Unsur
Alkali Alkani Tanah Transisi
- Jari-jari atom besar - Titik cair dan - Konduktor yang baik
- Konduktor yang baik kekerasan > alkali - Umumnya bersifat
- Energi ionisasi, - Jari-jari atom < alkali paramagnetic
keelektronegatifan, seperiode - Titik leleh/titik didih
dan afinitas elektron - Garamnya relatif tinggi
rendah menghasilkan warna - Bersifat logam
- Spektra emisi dengan tertentu
warna nyala yang - Energi ionisasi,
khas keelektronegatifan,
- Reduktor kuat dan afinitas elektron
- Bereaksi hebat dengan lebih besar daripada
air, hydrogen, oksigen unsur alkali seperiode
dan kalogen - Kurang reaktif
dibandingkan alkali
seperiode
- Reduktor yang baik
VA VIA VIIA
Nitrogen : pupuk dan Oksigen : pernapasan, Fluorin : zat pendingin
bahan pembeku dalam pembakaran, dan (freon), pengawet kayu
industry pengolahan oksidator. (NaF), dan pengukir
makanan. Belerang : bahan kaca (HF).
Fosfor : pembuatan membuat asam sulfat, Klorin : insektisida
korek api dan pelapis obat penyakit kulit, dan (DDT), plastic (PVC),
logam. pembasmi hama disinfektan (Ca(OCl)2),
Arsenik : insektisida tanaman. dan pelarut (CHCl3).
dan barang elektronik. Selenium dan Bromium : pemadam
Antimony : alloy pelat tellurium : alloy zat kebakaran (CH3Br) dan
aki, solder, roda gigi, aditif untuk warna kaca fotografi (AgBr).
dan baterai asam-timbal. Iodin : obat penyakit
Bismuth : alloy gondok (nal) dan obat
pengecor. luka (iodium tinctur).
Bedah UN
1. Perhatikan beberapa sifat unsur berikut.
(1) Unsurnya tidak terdapat bebas di alam.
(2) Mampu membentuk senyawa asam beroksigen
(3) Memiliki afinitas elektron yang besar
(4) Sifat oksidatornya kuat.
Sifat tersebut dimiliki oleh unsur…..
a. Halogen
b. Golongan oksigen
c. `golongan nitrogen
d. Alkali
e. Periode ketiga
(UN 2014/2015)
Jawaban : a
Pembahasan :
Berikut penjelasan sifat-sifat unsur tersebut :
- Point (3) dan (4) = memiliki afinitas besar dan oksidator kuat,
menunjukkan bahwa unsur tersebut terletak di sebelah kanan sistem
periodik unsur.
- Point (2) = mampu membentuk senyawa asam beroksigen lebih dari satu,
menunjukkan bahwa unsur tersebut adalah golongan halogen. Halogen
mampu membentuk asam oksihalida.
- Point (1) = tidak terdapat bebas di alam, menunjukkan bahwa tersebut
adalah halogen. Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif dan selalu
berusaha untuk berikatan, minimal dengan dirinya sendiri membentuk
molekul diatonic.
Jadi, yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah unsur halogen
2. Perhatikan senyawa yang mengandung unsur golongan IA dan IIA berikut.
(1) KNO3
(2) NalO3
(3) CaC3
(4) SrSO4
(5) Na2SO4
(6) K2SO4
Senyawa yang digunakan untuk membuat campuran garam dapur dan
mematangkan buah adalah nomor…..
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (4) dan (5)
e. (5) dan (6)
(UN 2013/2014)
Jawaban : b
Pembahasan :
Berikut kegunaan senyawa yang benar
(1) KNO3 = pupuk kimia untuk merangsang pertumbuhan buah dan mencegah
kerontokan buah dan bunga.
(2) NalO3 = garam beriodium untuk mencegah penyakit gondok
(3) CaC2 = untuk mempercepat kematang buah
(4) Na2SO4 = pembuatan detergen dan pulp kertas
(5) K2SO4 = pupuk kimia untuk tanaman
Latihan Soal
1. Perhatikan tabel dibawah ini
No. Unsur Mineral Kegunaan
1 Barium Barit Nyala hijau pada kembang api
2 Kalium Dolomit Bahan bangunan
3 Magnesium Karnalit Anasida sebagia obat maag
4 Mangan Pirolusit Zat aktif dalam baterai
5 Stronsium Selestit Bahan kerangka rudal
Berasarkan tabel ditas, pasangan data yang tepat terdapat pada nomor….
a. (1) dan (3)
b. (1) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (5)
e. (4) dan (5)
Rangkuman Materi
Ikatan Kimia dan gaya antarmolekul
3. Gaya Antarmolekul
Molekul akan bersifat polar jika ikatannya polar dan bentuk molekul tidak
simetris. Secara umum, ikatan antaratom yang berbeda dapat dianggap polar.
a. Gaya tarik menarik dipol sesaat-dipol terimbas (gaya London)
Merupakan gaya tarik-menarik antarmolekul dalam zat yang non-polar.
Dipol sesaat terbentuk karena adanya pergerakan elektron saat
mengelilingi inti. Saat elektron berada pada salah satu sisi, sisi tersebut
akan cenderung bermuatan negatif, sedangkan sisi lainnya bermuatan
positif. Terbentuknya dipol sesaat ini akan mengimbas atau memberikan
efek pada molekul di sebelahnya sehingga terjadi gaya tarik dipol sesaat-
dipol terimbas.
(a) keadaan normal, sebaran muatan simetris, (b) terjadinya dipol sesaat
Bedah UN
1. Perhatikan data sifat fisik dari dua buah zat berikut.
Titik Leleh Daya Hantar Listrik
Senyawa
(oC) Lelehan Larutan
P -115 Tidka menghantarkan Menghantarkan
Q 810 Menghantarkan Menghantarkan
Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada senyawa P dan Q
adalah….
a. ion dan kovalen non-polar
b. kovalen polar dan kovalen non-polar
c. kovalen polar dan ion
d. kovalen polar dan hydrogen
e. hydrogen dan ion
(UN 2015/2016)
Jawaban : c
Pembahasan :
Sifat-sifat ikatan ion :
a. Pada suhu kamar berwujudu padat
b. Titik didih dan titik lelehnya tinggi
c. Larut dalam air
d. Lelehan dan larutannya menghantarkan listrik
Sifat-sifat ikatan kovalen polar :
a. Pada suhu kamar berwujud padat, cair, dan gas
b. Titik didih dan titik lelehnya rendah
c. Larut dalam air
d. Larutannya menghantarkan arus listrik
Rangkuman Materi
Teori domain elektron
Bentuk molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam
molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron dalam atom atua molekul,
baik pasangan elektron yang bebas maupun yang berikatan. Bentuk molekul dapat
diperikaran berdasarkan teori domain elektron dan teori hidridisasi.
1. Teori Domain Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan geometri molekul
berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Teori ini
merupakan penyempurnaan dari teori VESPR. Teori domain elektron mempunyai
prinsip-prinsip dasar sebagai berikut.
a. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak
sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi)
sedemikian rupa sehingga tolak-menolak diantaranya menjadi minimu.
b. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara domain elektron, yaitu
tolakan antara domain elektron bebas > tolakan antara domain elektron bebas
dengan domain elektron ikatan > tolakan antara domain elektron ikatan.
c. Bentuk molekul hanya ditentukan oleh pasangan elektron terikat.
Susunan ruang domain elektron yang menghasilkan tolakan minimum
Jumlah Domain Elektron Susunan Ruang Besar Sudut Ikatan
(Geometri)
2 180o
3 120o
4 109,5o
5 Ekuatorial = 120o
Aksial = 90o
6 90o
2. Hidridisasi
Hidridisasi adalah proses pencampuran orbital-orbital atom membentuk
orbital baru dengan tingkat energi berada di antara orbital-orbital yang
dicampurkan. Orbital hasil pencampuran dinamakan orbital hibrida.
Sebagai contoh, dalam pembentukan molekul CH4. Konfigurasi atom C
dengan nomor atom 6 adalah :
Berdasarkan konfigurasi, hanya 2 atom H yang dapat diikat oleh atom C
karena hanya 2 elektron yang tidak berpasangan. Namun, di alam tidak pernah
dijumpai moleh CH2 yang stabil, yang ada justru molekul CH4.
Keempat atom H yang akan diikat atom C memiliki kemampuan berikatan
yang sama terhadap atom C. Hal ini berarti atom C harus menyiapkan 4 orbital
dengan tingkat energi yang sama agar keempat atom H dapat berikatan. Oleh
karena itu, terjadilah promosi elektron dari subkulit 2s ke subkulit 2pz, sehingga
konfigurasi elektron atom C menjadi :
sp 2 Linear
Segitiga
sp2 3
sama sisi
sp3 4 Tetrahedral
Segi empat
dsp2, sp2d 4
datar
Bipiramida
dsp3, sp3d 5
trigonal
Latihan Soal
1. Perhatikan tabel berikut.
Nomor Molekul Bentuk molekul
1. CH4 Tetrahedral
2. NH3 Segitiga bipiramid
3. XeF4 Segi empat planar
4. PCl5 Oktahedral
5. H2O Linear
Pasangan molekul dan bentuk molekul yang tepat ditunjukkan oleh nomor….
(Nomor atom H = 1, C = 6, N = 7, O = 8, F = 9, P = 15, Cl = 17, dan Xe = 54)
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
b. e.
c.
B. Kimia Analitik
Rangkuman Materi
Larutan elektrolit dan non-elektrolit
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dikelompokkan menjadi larutan
elektrolit dan larutan non-elektrolit. Untuk mengetahui apakah suatu larutan
bersifat elektrolit atau non-elektrolit, dapat dilakukan percobaan dengan
menggunakan batang karbon, sumber arus listrik, dan larutan yang akan dideteksi.
Perhatikan gambar berikut.
Bedah UN
1. Perhatikan data percobaan uji larutan berikut.
Pengamatan pada
Larutan
Elektrode Nyala Lampu
1. Tidak ada gelembung Padam
2. Sedikit gelembung Padam
3. Sedikit gelembung Redup
4. Banyak gelembung Redup
5. Banyak gelembung terang
Pasangan larutan yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non-elektrolit
ditunjukkan oleh nomor…..
a. 1 dan 3
b. 2 dan 5
c. 4 dan 5
d. 5 dan 1
e. 5 dan 3
(UN 2015/2016)
Jawaban : d
Pembahasan :
Larutan elektrolit kuat mempunyai ciri-ciri mempunyai daya hantar listrik
yang kuat serta adanya gelembung gas yang banyak atau nyala lampu yang
terang. Sedangkan larutan non-elektrolit mempunyai ciri tidak mampu
menghantarkan listrik serta tidak ada gelembung gas dan lampu tidak
menyala.
Latihan Soal
1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
(1) Larutannya dapat menghantarkan listrik.
(2) Zat terlarut dapat terionisasi.
(3) Memiliki derajat ionisasi (α) = 1
(4) Reaksi berjalan searah, misalnya HCl H+ + Cl-
Pernyataan-pernyataan tersebut merupakan sifat-sifat dari larutan….
a. non-elektrolit
b. elektrolit kuat
c. elektrolit lemah
d. asam lemah
e. basa lemah
2. seorang siswa ingin menentukan dua sampel larutan bersifat elektrolit atau
non-elektrolit. Ia membuat rangkaian percobaan untuk menguji daya hantar
listrik larutan. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut.
Larutan I : lampu tidak menyala dan tidak terbentuk gelembung.
Larutan II : lampu menyala terang dan terbentuk banyak gelembung.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, larutan pertama dan kedua memiliki
sifat….
a. elektrolit kuat dan elektrolit lemah
b. elektrolit kuat dan non-elektrolit
c. elektrolit lemah dan non-elektrolit
d. non-elektrolit dan elektrolit kuat
e. non-elektrolit dan elektrolit lemah
Rangkuman Materi
- Asam basa
- Stoikimetri larutan
A. Asam Basa
1. Teori Asam Basa Arrhenius
Asam adalah zat yang di dalam air melepaskan ion H+
Basa adalah zat yang di dalam air melepaskan ion OH-
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut
valensi asam. Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa
disebut valensi basa. Persamaan ionisasi asam Arrhenius HxZ dan basa
Arrhenius M(OH)x dalam air adalah sebagai berikut.
HxZ xH+ + Zx-
M(OH)x Mx+ + xOH-
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah pemberi proton (donor H+),
sedangkan basa adalah penerima proton (akseptor H+).
Contoh :
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H2O+(aq)
asam basa
H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
asam basa
paca contoh diatas, air dapat bersifat sebagai asam (donor H+) dan
sebagai basa (akseptor H+). Zat seperti itu dikatakan bersifat amfoter. Setelah
zat asam melepas proton, akan terbentuk basa konjugasi dari asam tersebut.
Setelah zat basa menerima proton, akan terbentuk asam konjugasi dari basa
tersebut.
4. Konsep pH
a. Tetapan kesetimbangan reaksi (Kw)
Persamaan ionisasi air dapat ditulis sebagai :
H2O(l) ⇋ H+(aq) + OH-(aq)
Nilai terapan air adalah
KW
H OH
H 2 O
KWH2O = [H+][OH-]
KW = [H+][OH-]
Nilai Kw pada suhu 25oC adalah 1,0 x 10-14.
b. Asam Kuat
Asam kuat merupakan senyawa asam yang dalam larutannya terionisasi
seluruhnya menjadi ion-ionnya.
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Besarnya konsentrasi H+ dalam asam kuat dapat dicari dengan rumus :
Keterangan :
[H+] = valensi asam x M
M = konsentrasi asam
c. Asam Lemah
Asam lemah merupakan senyawa asam yang dalam larutannya hanya
sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya.
HA(aq) ⇋ H+(aq) + A-(aq)
Besarnya konsentrasi H+ dalam asam lemah dapat dicari dengan rumus :
Ka
H A
HA
Pada asam lemah, [H+] = [A-], sehingga
Ka
H 2
HA
Keterangan :
H K a . HA Ka = tetapan ionisasi asam
[H+] = [HA] . α
d. Basa Kuat
Basa kuat merupakan senyawa basa yang dalam larutannya terionisasi
seluruhnya menjadi ion-ionnya.
B(OH)x(aq) Bx+(aq) + xOH-(aq)
Besarnya konsentrasi OH- dalam basa kuat dapat dicari dengan rumus :
Kb
B OH
x
BOH x
Pada basa lemah, [Bx+] = [OH-], sehingga
Kb
OH 2
BOH x
OH K b . BOH x
Keterangan :
Kb = tetapan ionisasi basa
“Makin besar nilai Kb, makin kuat basa”
Jika derajat ionisasi (α) basa lemah diketahui, maka :
[OH-] = [B(OH)x] . α
- Indikator universal
Indikator universal merupakan gabungan dari beberapa indikator. Setiap
komponen indikator universal akan memberikan warna tertentu yang
terkait dengan pH tertentu. Indikator universal dapat berbentuk larutan
atau kertas.
Pada titrasi, terdapat 3 kemungkinan yang akan terjadi jika asam kuat
direaksikan dengan basa kuat. Kemungkinan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kedunya habis bereaksi
Reaksi ini disebut reaksi netralisasi (penetralan) yang akan menghasilkan pH
produk = 7. Pada reaksi ini berlaku rumus :
VA . MA . nA = VB . MB . nB
Keterangan
VA = volume asam
MA = molaritas asam
nA = valensi asam
VB = volume basa
MB = molaritas basa
nB = valensi basa
2) Asam kuat bersisa
Jika asam kuat bersisa, produk yang dihasilakn bersifat asam (pH < 7)
sisa mol asam
MA
VA VB
B. Stoikimetri larutan
Stoikimetri larutan adalah dasar-dasar perhitungan kimia untuk reaksi-
reaksi kimia dalam larutan. Umumnya, reaksi-reaksi pada larutan elektrolit
merupakan pertukaran ion antara satu larutan dan larutan lainnya.
1. Reaksi dalam Larutan Elektrolit
Persamaan ion menunjukkan keterlibatan zat elektrolit yang bereaksi
dalam larutan. Zat elektrolit terionisasi dalam larutan dan masing-masing ion
bergerak bebas dalam larutan sehingga antara ion positif dan ion negatif dapat
membentuk senyawa kovalen atau endapan. Reaksi-reaksi dalam larutan yang
melihatkan zat elektrolit ada 3 jenis, yaitu :
a. Reaksi reduksi oksidasi (redoks)
Reaksi redoks adalah suatu reaksi tempat terjadinya reaksi reduksi
dan oksidasi sekaligus. Reaksi redoks dapat dilihat pada reaksi berikut.
1) Reaksi logam dengan asam encer
logam + asam encer garam + gas H2
contohnya, reaksi seng dengan asam sulfat encer.
2) Reaksi logam dan garam
logam 1 + garam 1 garam 2 + logam 2
contohnya, reaksi tembaga dengan garam perak nitrat
b. Reaksi pengendapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan zat hasil
reaksi yang sebagian sukar larut dalam air (mengendap) dan sebagian lagi
mudah larut dalam air atua menghasilkan zat hasil reaksi yang semuanya
sukar larut dalam air. Reaksi ini disebut juga reaksi pergantian rangkap
(dekomposisi rangkap).
Reaksi pengendapan dapat dilihat dari reaksi berikut.
1) Reaksi antara dua jenis garam
garam 1 + garam 2 garam 3 + garam 4
contohnya, reaksi larutan timbal (II) nitrat dengan larutan natrium iodat
menghasilkan endapan timbal (II) iodat dan natrium nitrat.
2) Reaksi larutan garam dengan larutan basa
garam 1 + basa 1 garam 2 + basa 2
contohnya, reaksi larutan magnesium nitrat dengan larutan natrium
hidroksida menghasilkan endapan magnesium hidroksida dan natrium
nitrat.
3) Reaksi larutan garam dan larutan asam
garam 1 + asam 1 garam 2 + asam 2
contohnya, reaksi larutan barium nitrat dengan larutan asam sulfat
menghasilkan endapan barium sulfat dan asam nitrat.
c. Reaksi pembentukan senyawa kovalen
Pada reaksi pembentukan senyawa kovalen ion-ion dari zat elektrolit
bereaksi membentuk suatu senyawa kovalen. Senyawa kovalen tersebut
dapat terlarut sebagai elektrolit lemah, non-elektrolit, berupa gas atau
keduanya. Reaksi pembentukan senyawa kovalen dapat dilihat dari reaksi
berikut.
1) Reaksi asam dengan basa
asam + basa garam + air
contohnya, reaksi antara larutan asam klorida dengan larutan kalium
hidroksida menghasilkan garam kalium klorida dan air.
2) Reaksi oksida basa dengan asam
Oksida basa merupakan oksida logam. Oksida basa direaksikan dengan
air akan terbentuk basa. Oksida basa direaksikan dengan asam
menghasilkan garam dan air.
oksida basa + asam garam + air
contohnya, reaksi oksida magnesium dengan asam sulfat encer
menghasilkan garam magnesium sulfat dan air.
3) Reaksi oksida asam dengan basa
Oksida asam merupakan oksida nonlogam. Oksida asam direaksikan
dengan air akan membentuk asam. Oksida asam direaksikan dengan
basa menghasilkan garam dan air.
oksida asam + basa garam + air
contohnya, reaksi oksida sulfur trioksida dengan basa kalium
hidroksida menghasilkan garam kalium sulfat dan air.
4) Reaksi ammonia dengan asam
Reaksi ini merupakan reaksi asam basa Bronsted-Lowry. Pada reaksi
NH3 dengan asam, NH3 menerima proton dari asam. Contohnya, reaksi
NH3 dengan larutan asam sulfat menghasilkan ammonium sulfat.
5) Reaksi yang menghasilkan gas CO2
Reaksi yang menghasilkan gas CO2 adalah reaksi garam karbonat
dengan larutan asam kuat encer. Contohnya, reaksi kalsium karbonat
dengan asam klorida encer menghasilkan klorida, air, dan gas karbon
dioksida.
n 5 x 103 mol
M 5 x 103 mol
V 1L
[H+] = 2 x 5 x 10-3
= 0,01
pH = - log [H+]
= - log 1 x 10-2
= 2 + log 1
2. Larutan CaCl2 0,1 M sebanyak 50 mL ditambahkan dalam 50 mL larutan
NaCO3 0,1 M. Massa endapan CaCO3 yang terjadi adalah…..(Ar Ca = 40; C
= 12; O = 16).
(UN 2015/2016)
Jawaban : b
Pembahasan :
mol CaCl2 = 0,1 M x 0,05L = 5 x 10-3 mol
mol Na2CO3 = 0,1 M x 0,05L = 5 x 10-3mol
CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) 2NaCl(aq) + CaCO3(s)
5 x 10-3 mol 5 x 10-3 mol
Rangkuman Materi
Larutan Penyangga
Karena K a
H A
HA
maka H K .
HA
a
A -
konjugasi
a
H K
a x
mol asam lemah
mol basa konjugasi
pH = -log [H+]
OH K
a x
mol basa lemah
mol asam konjugasi
Latihan Soal
1. Perhatikan larutan-larutan berikut.
(1) 50 mL HCl 0,2 M
(2) 50 mL CH3COOH 0,2 M
(3) 50 mL NH4OH 0,3 M
(4) 50 mL NaOH 0,5 M
(5) 50 mL HCN 0,5 M
Pasangan larutan yang dapat membentuk larutan penyangga adalah nomor….
a. (1) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (2) dan (5)
e. (4) dan (5)
2. Perhatikan data hasil percobaan asam basa berikut.
Larutan P Q R S T
Nilai pH awal 4 5 7 8 10
Ditambah sedikit asam 2,5 4,8 4,5 7,9 9,9
Ditambah sedikit basa 6,6 7,2 10 8,1 12
Ditambah sedikit air 5,2 5,0 6,5 8,0 8,5
Dari data tersebut yang termasuk larutan penyangga adalah larutan….
a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
Rangkuman Materi
- Larutan hidrolisis garam
- Prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp)
1. Hidrolisis Garam
Proses larutanya sebagian garam akibat bereaksi dengan air disebut
hidrolisis. Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan suatu senyawa garam
yang terbentuk dari ion-ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi, ion asam
kuat dan ion basa kuat dilarutkan akan menghasilkan larutan netral dengan pH =
7.
a. Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat
- Terhidrolisis sebagian, pH > 7
KW
- Kh
Ka
K w . G
- OH
Ka
b. Hidrolisis garam dari basa lemah dan asam kuat
- Terhidrolisis sebagian, pH < 7
KW
- Kh
Kb
K w . G
- H
Kb
c. Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa lemah
- Terhidrolisis total
KW
- Kh
K a . Kb
- H
K w . Ka
Kb
f. Reaksi Pengendapan
Q atau kuosien reaksi perkalian konsentrasi molar ion-ion dalam larutan
dengan asumsi bahwa zat terurai sempurna.
Q < Ksp larutan belum jenuh (tidak terjadi endapan)
Q = Ksp larutan tepat jenuh
Q > Ksp larutan lewat jenuh (terjadi endapan)
Bedah UN
1. Garam amonium klorida (NH4Cl) dapat dibuat dengan mereaksikan 50 mL
larutan NH3 0,2 M dengan 50 mL larutan HCl 0,2 M menurut persamaan
reaksi berikut.
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
Senyawa tersebut dalam air mengalami hidrolisis dengan pH larutan
sebesar….
(Kb NH3 = 10-5, Kw = 10-14)
a. 1 – log 5
b. 1 + log 5
c. 5 + log 1
d. 9 + log 1
e. 9 + log 5
(UN 2014/2015)
Jawaban : c
Pembahasan :
mol NH3 = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
mol HCl = 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
NH3(aq) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
m : 10 mmol 10 mmol -
r : 10 mmol 10 mmol 10 mmol
s :- - 10 mmol
10 mmol
M NH 4 Cl 0,1 M
100 mL
H
Kw
Kb
xM
10 14
. 0,1M
10 5
10 14
. 0,1
10 5
= 10-5
pH = -log 10-5
= 5 + log 1
OH
Kw
Kb
xM
10 14
5
x 4 x 10 3
10
= 2 x 10-6
Tepat saat Ca(OH)2 akan mengendap, berlaku :
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH-
Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+][OH-]2
4 x 10-16 = [Ca2+] [2 x 10-6]2
[Ca2+] = 103
Latihan Soal
1. Perhatikan senyawa garam berikut.
(1) CH3COONa
(2) CH3COONH4
(3) NaCl
(4) Al2S3
(5) NaCN
Garam yang mengalami hidrolisis total ditunjukkan oleh nomor….
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (3) dan (5)
2. Kelarutan Mg(OH)2 dalam 1.000 mL larutan basa kuat yang memiliki pH =
10 + log 2 adalah….
(Ksp Mg(OH2) = 2 x 10-12)
a. 2 x 10-5
b. 3 x 10-5
c. 4 x 10-5
d. 5 x 10-5
e. 6 x 10-5
C. Kimia Fisik
Rangkuman Materi
Termokimia
Keterangan :
Q = jumlah kalor (J)
m = massa zat (g)
t = perubahan suhu (oC atau K)
c = kalor jenis (J . g-1 . K-1)
C = kapasitas kalor (J . K-1 atau J. oC-1)
1 kal = 4,184 Joule 1 Joule = 0,24 kal
2. Entalpi (H)
Entalpi adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap.
H=E+w
H dan E (energi dalam) tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanya H
(perubahan entalpi) dan E (perubahan energi dalam).
H = Hp – Hr
Hp > Hr H positif (+) reaksi endoterm, terjadi penyerapan kalor dari
lingkungan ke sistem
Hp > Hr H negatif (-) reaksi eksoterm, terjadi pelepasan kalor dari
sistem ke lingkungan.
Keterangan :
H = perubahan entalpi Hp = entalpi produk Hr = entalpi reaktan
3. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
No Reaksi Endoterm Reaksi Eksoterm
1. Perubahan entalpi (H) = (+) Perubahan entalpi (H) = (-)
2. Sistem menyerap kalor/panas Sistem melepas panas
3. Kalor berpindah dari lingkungan Kalor berpindah dari sistem ke
ke sistem lingkungan
4 Terjadi penurunan suhu Terjadi kenaikan suhu
B. Perubahan Entalpi
Perubahan entalpi (H) dapat ditentukan dengan cara :
1. Hokum Hess
“Perubahan kalor pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi,
tetapi bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir reaksi.”
Hukum Hess diaplikasikan dalam 4 cara, yaitu :
a. Menggunakan diagram siklus
2. Data Kalorimetri
Kalorimetri merupakan proses pengukuran suhu dari sejumlah air atau
larutan sebagai akibat dari reaksi kimia yang terisolasi. Alat yang digunakan
berupa kalormeter.
Qreaksi = -(Qlarutan + Qkalorimeter)
Q
H reaksi
mol
3. Energi Ikatan
Energy ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan 1
mol ikatana dari suatu molekul dalam bentuk gas.
Hreaksi = Energi pemutusan ikatan - Energi pembentukan ikatan
Hreaksi = Energi ikatan di kiri - Energi ikatan di kanan
Bedan UN
1. Larutan 100 mL HCl 1 M dicampur dengan 100 mL larutan KOH 1 M dalam
kalorimeter. Pencampuran tersebut menyebabkan kenaikan suhu sebesar 6 oC.
Jika kalor jenis air 4,2 Jg-1oC-1, dan massa jenis larutan dianggap 1 gmL-1,
persamaan termokimia yang paling tepat adalah….
a. HCl(aq)+KOH(aq)KCl(aq)+H2O(l) H = -50,4 kJmol-1
b. HCl(aq)+KOH(aq)KCl(aq)+H2O(l) H = -25,2 kJmol-1
c. HCl(aq)+KOH(aq)KCl(aq)+H2O(l) H = +25,2 kJmol-1
d. HCl(aq)+KOH(aq)KCl(aq)+H2O(l) H = +50,4 kJmol-1
e. HCl(aq)+KOH(aq)KCl(aq)+H2O(l) H = +504 kJmol-1
(UN 2015/2016)
Jawaban : a
Pembahasan :
Q = x m x c x t
= 1 g/mL x 200 mL x 4,2 J/goC x 6oC
= 5.040 J
mol HCl = mol KOH = 0,1 mol
Q
H
mol
5.040 J
0,1 mol
5.400J/mol
50,4 kJ/mol
Latihan Soal
1. Diketahui energi ikatan rata-rata berikut.
H – H = 104 kkal/mol
H – Cl = 103 kkal/mol
Cl – Cl = 58 kkal/mol
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 73 gram HCl (Ar H = 1 dan Cl =
35,5) menjadi unsur-unsurnya adalah….
a. 22 kkal
b. 40 kkal
c. 88 kkal
d. 100 kkal
e. 122 kkal
Laju reaksi (v) adalah berkurangnya jumlah pereaksi untuk satuan waktu
atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.
R P
v atau v
t t
Keterangan :
[R] = perubahan konsentrasi molar pereaksi/reaktan
[P] = perubahan konsentrasi molar produk
Misalkan diketahui reaksi aA + bB cC + dD, maka persamaan laju
reaksi.
v = k . [A]m . [B]n
Keterangan :
k = konstanta laju reaksi
m = orde reaksi zat A
n = orde reaksi zat B
Orde reaksi menyatakan pengaruh konsentrasi zat pereaksi terhadap laju
reaksi. Penjumlahan tiap-tiap orde reaksi disebut orde reaksi total.
Bedah UN
1. Percobaan reaksi antara logam aluminium dan asam sulfat sesuai dengan
persamaan reaksi berikut.
2Al(s) + 3H2SO4(aq) Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Gas hidarogen ditampung dan diukur volumenya pada temperature yang tetap.
Data pengukuran tiap waktu sesuai dengan tabel berikut.
No Waktu reaksi (detik) Volume gas (mL)
1. 0 0
2. 15 40
3. 30 40
Laju reaksi pembentukan gas hidrgoen setelah 30 detik sebesar….
a. 0,83 mL/detik
b. 1,33 mL/detik
c. 2,50 mL/detik
d. 2,67 mL/detik
e. 7,50 mL/detik
(UN 2015/2016)
Jawaban : d
Pembahasan :
Laju reaksi pembentukan gas hydrogen pada detik ke-15 :
V
v
t
40 mL
15 detik
2,67 mL/detik
Laju reaksi pembentukan gas hydrogen pada detik ke-30 :
V
v
t
80 mL
30 detik
2,67 mL/detik
Laju reaksi pada detik ke-15 dan detik ke-30 mempunyai nilai yang sama.
Berarti reaksi tersebut berjalan dengan kecepatan konstan (mempunyai nilai v
yang sama setiap nilai t). jadi, laju reaksi pembentukan gas hidrogen setelah
30 detik juga sama yaitu 2,67 mL/detik.
2. perhatikan hasil percobaan dari reaksi antara 5 gram logam Zn dengan larutan
HCl berikut.
Kc
C D
c d
P P
Kp C c D d
c d
A B
a b
AB
P P
K p Kc . RT n
Keterangan :
Kp = tetapan kesetimbangan tekanan
Kc = tetapan kesetimbangan konsentrasi
R = tetapan gas ideal (0,08 liter . atm . mol-1 . K-1)
T = suhu (Kelvin)
n = selisih mol gas produk dengan mol gas reaktan
= selisih koefisien produk dengan koefisien reaktan
= (c + d) – (a + b)
Tekanan parsial zat X dapat dihitung dengan rumus berikut.
jumlah mol zat x
Px x Ptotal
jumlah mol seluruh gas
Ptotal = jumlah seluruh tekanan pada system kesetimbangan (P A + PB + PC +
PD)
Bedah UN
1. Dalam ruang 2 liter terdapat reaksi kesetimbangan berikut.
PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
Dari reaksi tersebut diperoleh data sebagai berikut.
Kc
PCl3 Cl3
PCl5
0,6 mol 0,6 mol
x
2L 2L
0,8 mol
2L
0,3 x 0,3
0,4
2. Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut.
2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) H = -ykJ
Jika volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser kea rah….
a. Kiri karena ke arah endoterm
b. Kanan karena ke arah endoterm
c. Kiri karena jumlah koefisien pereaksi lebih besar
d. Kanan karena ke arah eksoterm
e. Kanan karena jumlah koefisien hasil reaksi lebih kecil
(UN 2013/2014)
Jawaban : e
Pembahasan :
Faktor yang memengaruhi reaksi kesetimbangan pada soal hanya volume
sehingga hanya berkaitan dengan jumlah koefisien. Jumlah koefisien ruas kiri
= 3 dan jumlah koefisien ruas kanan = 2. Jadi, jika volume diperkecil, reaksi
akan bergeser ke kanan karena jumlah koefisiennya lebih kecil.
Latihan Soal
1. Perhatikan persamaan reaksi berikut.
2SO3(aq) ⇌ 2SO2(g) + O2(g) H = -xkJ
Berdasarkan persamaan reaksi diatas, SO3 yang terurai menjadi semakin
banyak jika….
a. Suhu dinaikkan
b. Tekanan diperkecil
c. Ruangan dimampatkan
d. Ditambahkan SO2 lagi
e. Konsentrasi SO3 dikurangi
c. K c
CO2 H 2O
NaHCO3 2
d. K c
Na 2CO3 CO2
NaHCO3 2
e. K c
Na3CO3 CO2 H 2O
NaHCO3 2
1
b. K 2
K1
1
c. K1
K2
1
d. K 2
K1
e. K2 = K12
Rangkuman Materi
Koloid
1. Komponen Penyusunan Koloid
Koloid adalah campuran dengan ukuran partikel berkisar antara 1 – 100
nm. Koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan system dua fase yaitu
fase pendispersi (pelarut) dan fase terdispersi (terlarut). Tabel berikut
menunjukkan perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.
Larutan Koloid Suspensi
Homogen, tak dapat Secara mikroskopis Heterogen
dibedakan walaupun bersifat homogeny, tetapi
menggunakan mikroskop heterogen jika diamati
ultra. dengan mikroskop ultra
Semua partikel Partikel berdiameter Salah satu partikel
berdiameter kurang dari 1 antara 1 nm sampai 1 nm berdiameter lebih dari
nm 100 nm
Satu fase Dua fase Dua fase
Stabil Pada umumnya stabil Tidak stabil
Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring, Dapat disaring
kecuali dengan
penyaringan ultra
Tidak memisah jika Tidak memisah jika Memisah jika didiamkan
didiamkan didiamkan
Contoh : larutan gula, Contoh : sabun, susu, jeli, Contoh : air sungai yang
larutan garam, spiritus, selai, mentega keruh, campuran air
alcohol 70%, larutan dengan pasir.
cuka, air laut.
2. Jenis – Jenis Koloid
No. Jenis Fase Fase Nama Contoh
Terdispersi Pendispersi
Padat Gas Aerosol gas Asap, deu
Padat Cair Sol Sol belerang, tinta,
1. Sol cat
Padat Padat Sol padat Gelas berwarna,
intan hitam
Cair Gas Aerosol cair Kabut
Cair Cair Emulsi Susu, santan,
2. Emulsi minyak ikan
Cair Padat Emulsi Jeli, mutiara
padat
Gas Cair Buih Buih sabun, krim
kocok
3. Buih
Gas Padat Buih padat Karet busa, batu
apung
4. Pembuatan koloid
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara disperse
dan kondensasi.
a. Cara disperse, yaitu pembuatan koloid dari partikel kasar dengan
memperkecil ukuran partikel tersebut.
- Cara mekanik (disperse langsung)
Cara mekanik dilakukan dengan melakukan penggerusan butir-butir
kasar menggunakan penggiling koloid sampai diperoleh tingakt
kehalusan tertentu. Contohnya, sol belerang dapat dibuat dengan
menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan zat inert (zat yang
tidak reaktif/tidak mudah beraksi, misalnya gula pasir), kemudian
mencampur serbuk halus itu dengan air.
- Cara peptisasi
Cara peptisasi yaitu pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan dengan bantuan zat pemecah. Contohnya, agar-agar
dipeptisasi oleh air, karet oleh bensin, pencernaan makanan oleh
enzim.
- Cara busur Bredig
Cara ini biasa digunakan untuk membuat sol logam, yaitu dengan cara
mencelupkan logam yang akan dijadikan koloid dalam medium
pendispersi dengan menjadikan logam tersebut sebagai elektrode. Lalu,
kedua ujungnya diberi loncatan listrik.
b. Cara kondensasi, yaitu pembuatan koloid yang dilakukan dengan
memperbesar ukuran partikel koloid. Biasanya cara kondesasi dilakukan
melalui reaksi kimia sebagai berikut.
- Reaksi oksidasi reduksi
Contoh : pembuatan sol belerang dengan mengalirkan H2S ke dalam
larutan SO2.
2H2S(g) + SO2(g) 2H2O(l) + 3S(s)
- Reaksi hidrolisis
Contoh : sol Fe(OH)3 dibuat dengan menambahkan beberapa mL
larutan FeCl3 jenuh ke dalam air mendidih.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(aq) + 3HCl(aq)
- Reaksi dekomposisi rangkap
Contoh : pembuatan sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S ke dalam
larutan asam arsenit yang sangat encer.
2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq) As2S3(aq) + 6H2O(l)
Bedah UN
1. Berikut beberapa contoh penerapan sifat kolid dalam kehidupan sehari-hari.
(1) Penjernihan air,
(2) Pemutihan gula pasar,
(3) Pembentukan delta di muara sungai,
(4) Proses cuci darah, dan
(5) Sorot lampu pada malam berkabut
Contoh penerapan sifat koloid dari dialysis efek Tyndall ditunjukkan oleh
nomor….
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)
e. (4) dan (5)
(UN 2014/2014)
Jawaban : e
Pembahasan :
Dialysis adalah pemisahan koloid dengan membrane semipermeable.
Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari adalah proses cuci darah dengan
pemisahan ion sianida. Sedangkan efek Tyndall adalah penghamburan cahaya
oleh partikel-partikel koloid. Peristiwa ini bias dilihat pada langit yang
berwarna biru pada siang hari dan berwarna orange pada sore hari serta sorot
lampu pada udara yang berkabut juga merupakan efek Tyndall.
Latihan Soal
1. Perhatikan cara-cara pembuatan koloid berikut.
(1) Penggilingan atau penggerusan zat padat.
(2) Penggantian pelarut, pendinginan, dan pengembunan.
(3) Penambahan elektrolit yang mengandung ion sejenis.
(4) Menyentuhkan logam yang dialiri listrik ke air.
(5) Mengencerkan larutan hingga encer sekali.
Tiga cara pembuatan koloid dengan cara disperse yang tepat ditunjukkan oleh
nomor….
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (1), (3), dan (4)
d. (2), (3), dan (4)
e. (3), (4), dan (5)
A. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi.
Tabel berikut menunjukkan ciri-ciri reaksi reduksi dan oksidasi.
Reaksi Reduksi Reaksi Oksidasi
- Melepas oksigen - Mengikat oksigen
- Mengikat electron - Melepas electron
- Terjadi penurunan biloks - Terjadi kenaikan biloks
atau
E sel Ekatode
o o
Eanode
o
Keterangan :
o
E oksidasi = potensial zat yang mengalami oksidasi (Eo yang nilainya lebih kecil)
o
E reduksi = potensial zat yang mengalami reduksi (Eo yang nilainya lebih besar)
C. Sel Elektrokimia
Energi yang dihasilkan dari reaksi redoks dapat diubah menjadi energi
listrik. Aplikasi dari konsep tersebut terdapat pada sel elektrokimia, yaitu sel volta
dan sel elektrolisis.
Pada katode terjadi reaksi reduksi, sedangkan pada anode reaksi oksidasi.
D. Hukum Faraday I
“Massa dari zat yang diendapkan atau dibebaskan pada electrode
sebanding dengan muatun listrik yang melewati suatu zat elektrolit.”
Secara matematis dapat dituliskan
exq
m
96.500
Keterangan :
m : massa zat yang diendapkan atau dihasilkan (gram)
Ar Mr
e : berat ekuivalen atau
valensi valensi
q : muatan listrik (coulomb)
Keterangan :
i : arus listrik (ampere)
t : waktu (sekon)
Jadi, dari kedua rumus diatas, didapat rumus Hukum Faraday I yaitu :
exi xt
m
96.500
E. Hukum Faraday II
“Apabila 2 sel atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah yang sama
(disusun seri) maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan sebanding
dengan massa ekuivalen (e) zat-zat tersebut.”
Rumus Hukum Faraday II yaitu :
m1 : m2 = e1 : e2
Ar Ar
m1 : m2 1 : 2
n1 n2
Keterangan :
m = massa zat (gram)
e = massa ekuivalen zat
Ar = massa molekul relative
n = muatan ion positif atau kaiton
Bedah UN
1. Perhatikan gambar sel elektrolisis berikut.
reduksi
oksidasi
Jadi, zat yang mengalami reaksi autoredoks adalah bromin dari 0 menjadi -1
dan + 1
Latihan Soal
1. Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut.
aCr2O72- + bH+ + cCl- dCr3+ + eH2O + fCl2
Harga koefisien a, b, c, d, e dan f pada persaman reaksi tersebut agar setara
adalah….
a. 1, 6, 2, 2, 3, dan 1
b. 1, 10, 6, 2, 5, dan 3
c. 1, 14, 6, 2, 7, dan 3
d. 2, 14, 6, 2, 3, dan 3
e. 2, 8, 6, 4, 4, dan 3
Rangkuman Materi
Fenomena korosi dan pencegahannya
Korosi merupakan suatu reaksi redoks dan proses elektrokimia yang sifatnya
merusak suatu materi. Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi pada logam:
1. Kelembapan udara,
2. Elektrolit,
3. Zat terlarut pembentuk asam,
4. Adanya O2,
5. Lapisan pada permukaan logam, dan
6. Letak logam dalam deret potensial reduksi.
Korosi dapat dicegah dengan cara berikut.
1. Perlindungan mekanis agar permukaan logam tidak berhubungan dengan
oksigen dan air. Perlindungan mekanis dapat dilakukan dengan melakukan
pengecatan logam atau melapisi logam dengan cat, minyak, oli, pelumas,
plastik atau logam lain yang lebih mudah teroksidasi (Eo-nya lebih kecil).
2. Perlindungan elektrokimia (perlindungan katode) untuk mencegah
korosi elektrolisis (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam). Caranya
dengan melapisi logam menggunakan logam yang lebih aktif (Eo-nya lebih
kecil). Perlindungan katode biasanya digunakan untuk besi yang ditanam
dalam tanah dengan magnesium sebagai logam pelindungnya.
3. Melakukan galvanisasi logam ditutup dengan logam lain yang lebih mudah
teroksidasi
Beda UN
1. Beberapa metode pencegahan korosi besi :
(1) Mengecat;
(2) Melumuri oli;
(3) Membungkus dengan plastic;
(4) Perlindungan katode;
(5) Galvanisasi
Metode yang paling tepat digunakan untuk melindungi pipa besi yang ada di
dalam tanah adalah nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
(UN 2009/2018)
Jawaban : e
Pembahasan :
Untuk melindungi pipa besi di dalam tanah dari korosi, biasanya digunakan
perlindungan katode, yaitu dengan melapisi besi menggunakan logam yang
lebih aktif.
Paku yang mengalami korosi paling lambat terjadi pada gambar nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
(UN 2012/2013)
Jawaban : e
Pembahasan :
Salah satu cara untuk mencegah terjadi korosi adalah perlindungan mekanis,
yaitu suatu cara agar permukaan logam tidak berhubungan dengan oksigen
dan air. Jika paku dimasukkan ke dalam minya, paku sulit mengalami korosi.
Latihan Soal
1. Berikut ini percobaan logam besi (Fe) yang dihubungkan dengan logam lain.
Setiap logam yang telah dihubungkan diletakkan di tempat yang sedikit
lembap dan bersuasana asam, seperti gambar berikut.
Besi yang akan mengalami korosi paling cepat yaitu percobaan nomor….
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
Keterangan :
P = penurunan tekanan uap jenuh (mmHg)
Po = tekanan uap jenuh pelarut murni (mmHg)
Xp = fraksi mol zat pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
i = faktor Van’t Hoff, yaitu 1 + (n – 1)α, dengan α = 1 untuk larutan
elektrolit
c. Tekanan osmotik
Tekanan osmosis adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada suatu
larutan untuk mencegah molekul-molekul pelarut mengalir ke dalam
larutan melalui membrane semipermeable.
Π = M . R. T . i
Keterangan :
π = tekanan osmosis
M = konsentrasi zat (mol/liter)
R = 0,082 liter . atm . mol-1 . K-1
T = suhu (K)
i = faktor Van’t Hoff, yaitu 1 + (n – 1)α, dengan α = 1 untuk larutan
elektrolit
Bedah UN
1. Berikut beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-
hari.
(1) Penyerapan air oleh akar tanaman.
(2) Penambahan garam dalam pembuatan es putar.
(3) Penambahan garam untuk mencairkan salju.
(4) Penggunaan garam untuk membunuh lintah, dan
(5) Menambahkan etilen glikol pada radiator mobil.
Penerapan tekanan osmotic terdapat pada peristiwa nomor….
a. (1) dan (3)
b. (1) dan (4)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (5)
e. (4) dan (5)
(UN 2015/2016)
Jawaban : b
Pembahasan :
Berikut penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari yang benar.
(1) Penyerapan air oleh akar tanaman tekanan osmotik
(2) Penambahan garam dalam es putar penurunan titik beku
(3) Penambahan garam untuk mencairkan salju penurunan titik beku
(4) Penggunaan garam untuk membunuh lintah tekanan osmotik
(5) Menambahan etilen glikol pada radiator mobil penurunan titik beku
2. Perhatikan gambar molekuler larutan berisi partikel zat terlarut dan zat pelarut
tak sebenarnya berikut.
Larutan yang memiliki tekanan uap jenuh paling besar terdaat pada gambar
nomor….
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
(UN 2012/2013)
Jawaban : a
Pembahasan :
Tekanan uap paling besar saat partikel dari zat terlarutnya paling sedikit. Dari
gambar, yang paling sedikit memiliki partikel zat terlarut adalah gambar I.
Latihan Soal
1. Perhatikan gambar beberapa larutan berikut.
Jika mol pelarut semua larutan di atas dianggap sama, larutan yang
mempunyai tekanan uap paling besar adalah nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
2. Titik beku air pada radiator mobil yang berisi cairan dengan perbandingan 31
gram etilen glikol (HOCH2CH2OH) dengan 500 gram air adalah….
a. -0,93oC
b. -1,86oC
c. -2,62oC
d. -3,72oC
e. -7,64oC
3. Tekanan uap air murni pada suhu 25oC adalah 24 mmHg. Penurunan tekanan
uap larutan urea CO(NH2)2 1 m pada 25oC adalah….. (Mf H2O = 18)
a. 0,30 mmHg
b. 0,42 mmHg
c. 0,54 mmHg
d. 0,63 mmHg
e. 0,72 mmHg
4. Sebanyak 22,2 gram CaCl2 dilarutkan dalam 200 gram air. Jika Kb air = 0,52,
titik didih larutan yang dihasilkan adalah….(Ar Cl = 35,5 dan Ca = 40)
a. 101,82oC
b. 101,64oC
c. 101,56oC
d. 100,68oC
e. 100,70oC
5. Sebanyak 4 g NaOH (Mr = 40) dilarutkan dalam 250 g air. Larutan NaOH
yang dihasilkan akan mendidih pada suhu….(Kb air = 0,52oC/m)
a. 100,2oC
b. 100,4oC
c. 100,8oC
d. 101.6oC
e. 103,2oC
1. Metana - -
2. Etana Etena Etuna
3. Propane Propena Propuna
4. Butana Butena Butuna
5. Pentane Pentena Pentuna
6. Heksana Heksena Heksuna
7. Heptane Heptena Heptuna
8. Oktana Oktena Oktuna
9. Nonana Nonena Nonuna
10 Dekana Dekena Dekuna
b. Alkena
Penamaan senyawa alkena sebagai berikut.
1) Nama alkena berasal dari nama alkana, tetapi –ana diganti –ena
2) Rantai utama terdapat pada rantai terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap.
3) Penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan rangkap.
4) Penulisan cabang sama dengan senyawa alkana.
Contoh
c. Alkuna
Aturan penamaan sama dengan alkena, tetapi –ena diganti –una
3. Keisomeran
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul
yang sama tetapi mempunyai struktur yang berbeda. Perhatikan bagan
berikut tentang keisomeran.
Contoh :
1. Rangka
2. Posisi
3. Gugus Fungsi
4. Optis
5. Geometri
e. Netralisasi : reaksi antara asam dan basa membentuk garam dan air.
Contoh :
1. Sifat-sifat benzena
a. Sifat fisik : tidak berwarna, berwujud cair, berbau khas, larut dalam
alkohol, sedikit larut dalam air.
b. Sifat kimia : beracun, mudah terbakar, beresonansi, mempunyai cincin.
Sukar bereaksi adisi, lebih mudah bereaksi substitusi, mempunyasi ikatan
rangkap 2 berselang seling, dan termasuk kategori hidrokarbon aromatis.
2. Reaksi benzena
a. Halogenasi (substitusi halogen)
Reaksi yang terjadi antara benzena dan halogen dengan bantuan katalisator
besi (III) halide menghasilkan halobenzena. Contoh :
d. Alkilasi
Reaksi antara benzena dan haloalkana dengan bantuan katalisator
aluminium (III) halide. Contoh :
Bedah UN
1. Perhatikan persamaan reaksi berikut.
(1) CH3 – CH2OH CH2 = CH2 + H2O
(2) CH3 – CH = CH2 + HCl CH3 – CHCl – CH3
(3) CH3 – CH2Cl + CH3OK CH2 = CH2 + KCl + CH3OH
(4) C2H5Cl + NaOH C2H5OH + NaCl
(5) CH ≡ C – CH3 + H2 CH2 = CH – CH3
Jenis reaksi substitusi ditunjukkan oleh persamaan reaksi nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
(UN 2015/2016)
Jawaban : d
Pembahasan :
Reaksi substitusi adalah reaksi penggatian gugus fungsional pada senyawa
tertentu dengan gugus fungsional yang lain.
(1) CH3 – CH2OH CH2 = CH2 + H2O (reaksi elminasi)
Senyawa yang digunakan sebagai obat gosok dan disinfektan adalah nomor….
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (3) dan (4)
e. (3) dan (5)
(UN 2014/2015)
Jawaban : e
Pembahasan :
Berikut nama dan kegunaan senyawa turunan benzena yang benar sesuai
urutan pada soal.
(1) Asam benzoate : bahan baku pengawet makanan
(2) Asam benzena sulfonat : bahan baku pembuatan obat dan pemanis buatan.
(3) Asam m-hidroksi benzoate : obat anti jamur atau obat gosok.
(4) Aniline : bahan baku pembuatan zat warna, bahan bakar, roket, dan bahan
peledak.
(5) Fenol : antiseptik/disinfektan, pengawet kayu, bahan baku zat warna, dan
obat-obat.
Latihan Soal
1. Perhatikan ciri-ciri senyawa karbon berikut.
(1) Direaksikan dengan alkohol menghasilakn ester.
(2) Direaksikan dengan NaOH menghasilkan garam.
Senyawa dengan ciri-ciri di atas memiliki gugus fungsi.
Rangkuman Materi
- Proses pembentukan minyak bumi
- Dampak pembakaran minyak bumi
4. Bensin
Mutu bensin dinyatakan dengan angka/bilangan oktan. Angka oktan
adalah angka yang menyatakan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya.
Angka oktan dinyatakan dengan senyawa isooktana (2,24-trimetilpentana) dan n-
heptana, yang mempunyai rumus berikut.
Isooktanan menghasilkan ketukan paling sedikit dan diberi nilai oktan 100,
sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling besar dan diberi nilai oktan 0.
Bensin yang mempunyai nilai oktan 90% artinya bensin tersebut mengandung
isooktanan 90% dan n-heptana 10%.
Semakin besar bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin. Kandungan
isooktan berguna untuk mengurangi pembakaran. Berdasarkan nilai oktannya,
bensin dibagi menjadi empat, yaitu premium (nilai oktan 88), pertalite (nilai oktan
90), pertamax (nilai oktan 92), dan pertamax plus (nilai oktan 95).
Untuk meningkatkan bilangan oktan bensin, ditambahkan suatu zat yang
disebut TEL (tetreatil lead) atau tetraetil timbal. Penambahan TEL dalam
konsentrasi sampai 0,01% ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan,
sehingga ketukan dapat dikurangi. Namun, penggunaan TEL memberikan dampak
yang tidak baik bagi kesehatan manusia karena gas buangan kendaraan bermotor
yang bahan bakarnya mengandung TEL, menghasilkan partikel-partikel timbal.
Partikel timbal yang terisap oleh manusia dalam kadar yang cukup tinggi,
menyebabkan terganggunaya enzim pertumbuhan. Akibatnya bagi anak-anak
adalah berat badan yang kurang disertai perkembangan system syarat yang
lambat. Sedangkan pada orang dewasa, partikel timbal dapat menyebabkan
hilangnya selera makan, cepat lelah, dan rusaknya saluran penapasan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, saat ini sedang digalakkan penggunaan
bensin tanpa timbal yaitu dengan mengganti TEL dengan MTBE (metil tersier
butyl eter) yang memiliki fungsi sama untuk meningkatkan bilangan oktan tetapi
tidak melepaskan timbal di udara.
5. Dampak Pembakaran Bahan Bakar
Dampak negatif dari pembakaran bahan bakar adalah dihasilkannya gas-
gas yang berbahaya dan beracun, diantaranya sebagai berikut.
a. Oksidasi karbon : CO2 dan CO
CO2 dapat menyebabkan efek rumah kaca, sedangkan CO dapat menyebabkan
sakit kepala, mudah lelah, sesak napas, dan pingsan.
b. Oksida belerang : SO2 dan SO3
SO2 dapat menyebabkan batuk-batuk dan sesak napas, sedangkan SO3 dapat
menyebabkan hujan asam.
c. Oksidasi nitrogen : NO dan NO2
NO2 dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan dan mata terasa perih.
Bedah UN
1. Berikut data beberapa jenis bahan bakar dengan volume gas CO yang
dihasilkan.
Jenis bahan bakar Persen volume CO
yang dihasilkan (%)
I 5
II 8
III 7
IV 4
V 6
Bahan bakar yang memiliki angka oktan paling tinggi adalah nomor….
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
(UN 2008/2009)
Jawaban : d
Pembahasan :
Bahan bakar yang memiliki angka oktan paling tinggi mempunyai kualitas
paling baik, sehingga menghasilkan ketukan paling sedikit dan menghasilkan
pencemaran paling sedikit. Dalam hal ini, pencemaran yang dihasilakn adalah
gas CO. Jadi, bahan bakar yang menghasilkan CO paling sedikit adalah bahan
bakar IV.
2. Tabel berikut merupakan data hasil pembakaran 100 gram bahan bakar yang
berbeda dan jumlah CO yang dihasilkan.
Bahan Bakar Volume CO (mL)
P 10
Q 20
R 2
S 5
T 8
Bahan bakar yang bilangan oktannya paling besar adalah….
a. T
b. S
c. R
d. Q
e. P
(UN 2009/2010)
Jawaban : c
Pembahasan :
Bahan bakar yang mempunyai angka oktan terbesar adalah yang menghasilkan
CO paling sedikit yaitu R.
Latihan Soal
1. Perhatikan tabel dibawah.
Bahan Jumlah Banyak
bakar ketukan jelaga yang
(knocking) dihasilkan
per detik (gram)
1 7–9 10 – 12
2 6–8 8 – 10
3 8 – 10 12 – 14
4 4–6 5–7
5 3–5 6–8
Tabel di atas merupakan hasil percobaan pembakaran beberapa jenis bahan
bakar (bensin) dalam kendaraan bermotor. Bahan bakar yang memiliki
bilangan oktan paling rendah ditunjukkan oleh nomor…..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Hasil distilasi minyak bumi yang berupa bensin ditunjukkan oleh nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
3. Fraksi hasil distilasi bertingkat minyak bumi yang memiliki titik didih paling
rendah adalah….
a. Minyak pelumas
b. Minyak tanah
c. LPG
d. Bensin
e. Solar
Rangkuman Materi
- Struktur, tata nama, dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat,
protein, dan lemak)
2. Protein (Poliamida)
Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, N, serta mengandung
sedikit belerang, fosfor, besi, tembaga, dan iodin. Monomer pada protein
berupa asam amino. Protein memiliki peranan penting dalam tubuh yaitu
sebagai biokatalisator, pengangkut oksigen ke sel, penggerak otot, pelindung
jaringan, pengatur reaksi pada tubuh.
Beberapa cara untuk menguji adanya kandungan protein dalam suatu zat
adalah sebagai berikut.
Jenis Pengujian Tujuan Pengujian Indikator
Uji Biuret Untuk menguji adanya Warna ungu
ikatan peptide dalam protein
Uji Xantoproteat Untuk menguji adanya Warna kuning atau
gugus triptofan atau tirosin jingga
dalam protein
Uji Milon Untuk menguji adanya Zat menggumpal dan
gugus fenil dalam protein timbul warna merah
Uji Belerang Untuk menguji adanya Endapan hitam PbS
belerang dalam protein
3. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organic yang mengandung atom C, H, dan
O dengan rumus empiris Cn(H2O)m. karbohidrat dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
a. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat
diuraikan menjadi karbohidrat lain dengan cara hidrolisis. Contoh :
- Glukosa, dapat dalam gula darah dan senyawa buah-buahan yang
masak.
- Fruktosa, terdapat dalam buah-buahan, nektar, dan madu, serta dapat
digunakan sebagai pengawet dan pemanis makanan.
- Galaktosa, terdapat dalam susu, pektin, dan agar-agar.
b. Disakarida
Disakarida terbentuk dari dua monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan
glikosida (ikatan yang dibentuk oleh gugus –OH). Contoh :
- Sukrosa (glukasi + fruktosa), terdapat di pohon tebu, pohon bit, dan
keluarga pohon palem.
- Laktosa (galaktosa + glukosa), digunakan dalam industry makanan bai,
margarin, dan mentega.
- Maltosa (glukosa + glukosa), digunakan sebagai bahan untuk makanan
bayi.
c. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas banyak monosakarida. Monomer polisakarida
adalah glukosa yang terbentuk melalui polimerisasi kondensasi. Contoh :
- Selulosa, terdapat pada dinding sel tanaman, biasa digunakan untuk
bahan pembuat kertas, serat sintetis, bahan bagunan, dan bahan
peledak.
- Glikogen, terdapat dalam hati dan otot.
- Amilum, terdapat dari proses fotosintesis dalam klorofil daun dengan
bantuan energi sinar matahari.
Kandungan karohidrat dapat diketahui dengan beberapa uji berikut.
- Uji Molisch cincin warna ungu
- Uji Tollens laktosa, maltose (cermin perak)
- Uji Fehling glukosa, galaktosa, laktosa, maltosa (endapan merah
bata)
- Uji Seliwanoff fruktosa (warna merah)
4. Lemak-Minyak
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol.
Lemak dan minyak merupakan ester yang apabila dihidrlisis akan
menghasilkan asam lemak dan gliserol. Lemak merupakan jenis trigliserida
dalam kondisi suhu ruang berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair
pada suhu ruang. Lemak merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut non-polar, seperti minyak tanah, bensin, klorofoam,
dan eter. Struktur umum lemak :
Ada 2 jenis lemak, yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh
Nama Lemak Asam Lemak Jenis Lemak Sumber
Tripalmitin Asam palmitat Lemak jenuh Minyak kelapa
Trimiristat Asam miristat Lemak jenuh Pala
Tristearin Asam stearat Lemak jenuh Sapi
Trilinolein Asam linolenat Lemak tak jenuh Ikan hiu
Triolein Asam oleat Lemak tak jenuh Minyak zaitun
Bedah UN
1. Suatu bahan makan diuji dengan :
(1) Pereaksi Biuret terbentuk warna ungu, dan
(2) Pereaksi timbal (II) asetat terbentuk warna hitam.
Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan
tersebut mengandung….
Zat Jenis Kandungan
a. Karbohidrat Amilum
b. Karbohidrat Glukosa
c. Protein Metionin
d. Protein Tirosin
e. Protein Histidin
(UN 2014/2015)
Jawaban : c
Pembahasan :
Uji Biuret dilakukan untuk mengetahui adanya ikatan peptide dalam suatu zat
yang diuji. Adanya ikatan peptide mengidentifikasikan kandungan protein
dalam zat tersebut. Reaksi positif uji Biuret ditunjukkan dengan terbentuknya
warna ungu atau merah muda. Sedangkan uji timbal (II) asetat digunakan
untuk mengetahui adanya unsur belerang dalam protein. Unsur belerang
terdapat pada metionin. Reaksi positif dari uji ini ditunjukkan oleh perubahan
warna larutan menjadi hitam.
Latihan Soal
1. Pasangan data polimer, monomer, proses pembuatan, dan kegunannya yang
tepat adalah…
Proses
Polimer Monomer Kegunaan
pembuatan
a. Bakelit Fenol Kondensasi Komponen listrik
b. Polietena Etena Adisi Kain wol
c. Poliamida Amida Adisi Bahan tekstil
d. Polipropena Propena Kondensasi Bahan pembuatan
ban
e. Polivinil Vinil klorida Kondensasi Paralon
klorida
Bedah UN
1. Perhatikan tabel berikut.
No. Rumus Senyawa Nama Senyawa
1. Na2S Dinatrium sulfida
2. K2O Kalium oksida
3. Al2O3 Dialuminium trioksida
4. N2O3 Dinitrogen trioksida
5. NaCl2 Natrium klorida
Pasangan rumus dan nama senyawa yang benar adalah nomor….
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
(UN 2015/2016)
Jawaban : c
Pembahasan :
Berikut tabel pasangan rumus dan nama senyawanya yang benar.
No. Rumus Senyawa Nama Senyawa
1. Na2S Dinatrium sulfida
2. K2O Kalium oksida
3. Al2O3 Dialuminium trioksida
4. N2O3 Dinitrogen trioksida
5. NaCl2 Natrium klorida
Latihan Soal
1. Senyawa X mengandung 1 atom belerang dan 3 atom oksigen. Nama dari
senyawa X tersebut adalah….
a. belerang oksida
b. belerang monoksida
c. belerang dioksida
d. belerang trioksida
e. belerang tetraoksida
2. Salah satu senyawa yang digunakan dalam pembuatan sel baterai adalah
NH4Cl. Senyawa tersebut dapat dibuat melalui reaksi :
(NH4)2SO4 + 2NaCl Na2SO4 + 2NH4Cl
Nama senyawa NH4Cl tersebut adalah….
a. ammonium sulfat
b. natrium klorida
c. ammonium karbonat
d. natrium sulfat
e. ammonium klorida
4. Jika ion-ion Zn2+, Ba2+, dan Al3+ bereaksi dengan ion hidroksida (OH-) akan
membentuk basa. Rumus basa yang benar adalah….
a. ZnOH
b. BaOH
c. Al(OH)`[.;
d. Ba2OH
e. Zn2OH
Rangkuman Materi
Persamaan reaksi sederhana
Bedah UN
1. Perhatikan reaksi pembakaran etana berikut.
2CH6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)
Pernyataan yang benar tentang persamaan reaksi tersebut adalah….
a. Gas karbon dioksida disebut pereaksi.
b. 2 molekul gas etana merupakan hasil reaksi.
c. Angka 7 di depan O2 disebut indeks reaksi.
d. Gas karbon dioksida dan uap air merupakan hasil reaksi.
e. Persamaan reaksi tersebut belum setara
(UN 2015/2016)
Jawaban : d
Pembahasan :
2C2H6(g) dan 7O2(g) merupakan reaktan atau pereaksi
4CO2(g) dan 6H2O(g) merupakan produk atau reaksi
Persamaan reaksi tersebut sudah setara karena jumlah atom di ruas kanan
sama dengan jumlah atom di ruas kiri.
2. Serbuk tembaga (II) oksida larut dalam asam klorida membentuk tembaga (II)
klorida dan air. Persamaan reaksi tersebut adalah….
a. Cu2O(s) + HCl(aq) Cu2Cl(aq) + H2O(l)
b. Cu2O(s) + 2HCl(aq) 2CuCl(aq) + H2O(l)
c. CuO(s) + HCl(aq) CuCl(aq) + H2O(l)
d. CuO(s) + 2HCl(aq) CuCl2(aq) + H2O(l)
e. Cu2O(s) + 4HCl(aq) 2CuCl2(aq) + 4H2O(l)
(UN 2013/2014)
Jawaban : d
Pembahasan :
Tembaga (II) oksida = CuO
Asam klorida = HCl
Tembaga (II) klorida = CuCl2
Air = H2O
Persamaan reaksi yang setara :
CuO(s) + 2HCl(aq) CuCl2(aq) + H2O(l)
Latihan Soal
1. Persamaan reaksi berikut yang setara adalah…
a. Al(s) + 2HCl(aq) AlCl3(aq) + H2(g)
b. Ca(OH)2(aq) + HCl(l) CaCl2(s) + H2O(aq)
c. 2Fe2S3(s) + 3H2O(l) 4Fe(OH)3(aq) + 6S(s)
d. 2C2H2(g) + 5O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
e. C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)
2. Iodin dapat dibuat dengan mereaksikan natrium iodat dengan natrium bisulfit.
Persamaan reaksi untuk pembuatan iodin tersebut adalah….
a. 2NalO3(aq) + 3NaHSO3(aq) I2(s) + 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) +
H2O(l)
b. 2NalO3(aq) + 4NaHSO3(aq) I2(s) + 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) +
H2O(l)
c. 2NalO3(aq) + 5NaHSO3(aq) I2(s) + 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) +
H2O(l)
d. 2NalO3(aq) + 2NaHSO3(aq) I2(s) + 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) +
H2O(l)
e. 2NalO2(aq) + 3NaHSO3(aq) I2(s) + 3NaHSO4(aq) + 2Na2SO4(aq) +
H2O(l)
3. Salah satu contoh kesadahan tetap adalah air yang mengandung kalsium sulfat.
Kesadahan tetap dapat diatasi dengan menambahkan natrium karbonat.
Persamaan reaksinya yang benar adalah….
a. CaSO4(aq) + Na2CO3(aq) CaCo2(s) + Na2SO4(aq)
b. 2CaSO4(aq) + Na2CO3(aq) CaCo2(s) + Na2SO4(aq)
c. CaSO4(aq) + 2Na2CO3(aq) CaCo2(s) + 2Na2SO4(aq)
d. CaSO3(aq) + Na2CO4(aq) CaCo4(s) + Na2SO3(aq)
e. 2CaSO3(aq) + Na2CO4(aq) Ca2Co3(s) + Na2SO3(aq)
Rangkuman Materi
Hukum-hukum dasar kimia
6. Konsep Mol
a. Mol : menyatakan jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu
zat
Jumlah partikel zat = jumlah x (6,02 x 1023)
b. Massa molar : massa 1 mol zat
n m
Mr
Keterangan :
n = jumlah mol zat (mol)
m = massa zat (gram)
Mr = massa molekul relatif
c. Molaritas : menyatakan jumlah zat terlarut dalam 1 liter larutan
M Vv
d. Volume molar : volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu.
1. Pada keadaan standar
V = n x 22,4 liter/mol
2. Pada keadaan tidak standar
pV = nRT
atau
v1 n1
v2 n2
Keterangan :
P = tekanan (atm)
V = volume (liter)
n = mol gas (mol)
R = tetapan gas (0,082 liter atm/mol . K)
T = suhu (K)
e. Persen massa (% massa)
massa komponen
Persen massa komponen x 100%
massa zat
Bedah UN
1. Suatu senyawa hidrokarbon dianalisis mengandung 86% massa karbon dan
14% massa hydrogen. Jika Mr senyawa hidrokarbon tersebut 56, rumus
molekulnya adalah….(ArH = 1, C = 12)
a. CH2
b. C2H4
c. C4H6
d. C4H8
e. C3H4
(UN 2014/2015)
Jawaban : d
Pembahasan :
Jika rumus molekul senyawa hidrokarbon tersebut CxHy, maka :
M r Cx H y
x 0,86 x
Ar C
56
0,86 x
12
4,01 4
M r Cx H y
y 0,14 x
Ar C
56
0,14 x
1
7,84 8
Jadi, rumus molekul senyawa hidrokarbon tersebut adalah C4H8.
2. Perhatikan tabel percobaan reaksi pembentukan gas CO2 dari karbon dan
oksigen berikut.
Massa C Massa O Massa CO2
(gram) (gram) (gram)
1,5 4 5,5
3,0 8 11,0
4,0 8 11,0
5,0 12 16,5
Berdasarkan tabel di atas, perbandingan massa C dan O dalam senyawa CO2
adalah….
a. 1 : 3
b. 1 : 4
c. 3 : 1
d. 3 : 8
e. 4 : 1
(UN 2013/2014)
Jawaban : d
Pembahasan :
Perbandingan massa C dan O yang membentuk CO2 memenuhi hukum
perbandingan tetap (Proust). Perhatikan tabel percobaan reaksi pembentukan
CO2 berikut.
Massa C Massa O Massa CO2
Keterangan
(gram) (gram) (gram)
1,5 4 5,5 Tidak ada sisa
3,0 8 11,0 Tidak ada sisa
4,0 8 11,0 Sisa C 1 gram
Jadi, perbandingan massa C dan massa O adalah 1,5 : 4 atau 3 : 8
Latihan Soal
1. Perhatikan persamaan reaksi tahap awal pembuatan asam nitrat berikut.
4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O(g)
Volume nitrogen monoksida yang dihasilkan jika gas ammonia yang bereaksi
sebanyak 8 liter adalah….
a. 4 liter
b. 6 liter
c. 8 liter
d. 10 liter
e. 12 liter