3 . Jika dalam volume 5 liter terdapat 4,0 mol asam yodida, 0,5 mol yod dan 0,5 mol hidrogen
dalam kesetimbangan pada suhu tertentu, maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi
pembentukan asam yodida dari yod dan hidrogen adalah ........
A . 46 D . 60
B . 50 E . 64
C . 54
Kunci : E
Penyelesaian :
4 . Dari beberapa macam peristiwa transmutasi berikut ini, yang menghasilkan inti helium
adalah ........
5 . Untuk memperoleh konsentrasi Cl = 0,10 M, maka 250 mL, larutan CaCl 2= 0,15 M
harus diencerkan sampai .......
A . 500 mL D . 1250 mL
B . 750 mL E . 1500 mL
C . 1000 mL
Kunci : B
Penyelesaian :
6 . Pada reaksi, 2CO + 2NO 2CO 2+ N 2bilangan oksidasi N berubah dari .......
A . +2 ke 0
D . +3 ke +2
B . +2 ke +1
E . +4 ke +1
C . +3 ke +l
Kunci : A
Penyelesaian :
NO bilangan oksidasi O = -2 ; N = +2
N 2 bilangan oksidasi unsur (baik berupa molekul) adalah = 0
7 . Jika kelarutan CaF 2dalam air sama dengan s mol/L, maka nilai Ksp bagi garam ini ialah
.......
D . 2 S³
A. S³ E . 4 S³
B. S³
C . S³
Kunci : E
Penyelesaian :
CaF 2 Ca 2++ 2F
S S 2S
2+ - 2
Ksp = [Ca ] [F ]
= (S) (S)²
= 4 S³
8 . Larutan jenuh X(OH) 2mempunyai pH = 9. Hasil kali larutan (Kp) dari X(OH) 2adalah
........
A . 10 -10 D . 5 x 10 -16
B . 5 x 10 -11 E . 10 -18
-11
C . 10
Kunci : D
Penyelesaian :
PH = 9 POH = 14 - 9 = 5
OH -= 10 -5
X(OH) 2 X +2+ 2OH
5 x 10 -4 . 10 -1
Ksp = [X ] [OH -]²
2+
14 . Dalam pengolahan air urstuk konsumsi ditambahkan tawas. Tujuan penambahan tawas
adalah untuk :
1 . membunuh semua kuman yang berbahaya
2 . menghilangkan bahan-bahan yang menyebabkan pencemaran air
3 . menghilangkan bau yang tak sedap
4 . menjernihkan air
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian :
Sama halnya dengan Al 2(SO 4) 3tawas juga akan menyebabkan kotoran menggumpal dan
mengendap sehingga air menjadi jernih.
15 . Di antara senyawaan berikut, yang tergolong senyawaan aromatis adalah ......
1 . toluena 3 . anilina
2 . naftalena 4 . sikloheksadiena
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian
:
2 . Jika pada STP volume dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, maka massa molekul relatif
gas tersebut adalah .......
A . 26 D . 32
B . 28 E . 34
C . 30
Kunci : E
Penyelesaian :
C . Mn 4+
Kunci : E
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1993 1
Penyelesaian :
MnO 2+ 2H 2SO 4+ 2NaI MnSO 4+ Na 2SO 4+ 2H 2O + I 2
MnO 2 MnO 4 (mempunyai penurunan bilangan oksidasi (oksidator)
(+4) (+2)
5 . Proses yang dapat mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan adalah ........
A . emisi proton D . emisi sinar alfa
B . emisi sinar beta E . penangkapan elektron K
C . emisi sinar gamma
Kunci : B
Penyelesaian :
Emisi sinar beta, mengakibatkan kenaikan nomor atom dengan satu satuan.
6 . Di antara oksida berikut ini, yang dalam air dapat membirukan kertas lakmus adalah ........
A . CO 2 D . CaO
B . SO 3 E . P 2O 5
C . NO 2
Kunci : D
Penyelesaian :
Oksida yang dapat membirukan kertas lakmus adalah oksida basa, oksida basa ini bila
dicampur dengan air akan menghasilkan larutan yang bersifat basa.
Contoh :
CaO + H 2O Ca(OH) 2
A.n=31=0m=0s =-
B.n=31=1m=1s=+
C . n = 3 l = 2 m = -1 s = -
D.n=31=1m=2s =-
E.n=31=2m=2s=+
Kunci : D
Penyelesaian :
Menurut Bronsted-Lowry :
Asam : donor proton (pemberi H +)
Basa : akseptor proton (penerima H +)
Jadi untuk reaksi di atas, H 2O bersifat asam
D . 12
A. E . 24
B. 2
C. 8
Kunci : A
Penyelesaian
:
10 . Senyawa :
D . 2-metilpentana
E . metilsiklopentana
A . sikloheksana
B . n-heksana
C . 3-etilbutana
Kunci : E
Penyelesaian :
11 . Kesadahan air terjadi karena di dalam air terdapat .......
A . kalium klorida D . natrium klorida
B . kalsium klorida E . amonium klorida
C . kalium karbonat
Kunci : B
Penyelesaian :
Kesadahan air terjadi karena di dalam air garam kalsium (Ca 2+) atau garam magnesium
(Mg 2+)
12 . Pada elektrolisis leburan NaCl diperoleh logam Na seberat 11,5 gram. Massa atom relatif
Na = 23 ; Cl = 35,5 Pernyataan berikut yang betul adalah ......
1 . Na mengendap pada elektrode negatif
2 . tidak terbentuk gas H 2
3 . pada anoda terbentuk gas Cl 2
4 . volume gas Cl 2yang terbentuk 5,6 L (STP)
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Pada Katode (-) : Na + + e Na
Pada anode (+) : 2Cl - Cl 2+ 2e
Karena mol elektron = mol Na, maka volume gas Cl 2yang terbentuk adalah :
Cl 2 = x 0,5 mol = 0,25 mol
= 0,25 x 22,4 liter
= 5,6 liter
13 . Dari ion-ion berikut yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3adalah .......
1 . Cu 2+
3 . Ni 2+
2 . Zn 2+
4 . Al 3+
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ion-ion logam transisi (golongan B) yang dapat membentuk ion kompleks dengan NH 3
adalah :
(1) Cu +
(2) Zn 2+dan
(3) Ni 2+
14 . Senyawa yang merupakan alkena adalah .......
1 . C 6H 14 3 . C 4 H 10
2 . C 3H 6 4 . C 5 H 10
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Rumus alkena : CnH2n
• Jadi jawaban yang benar : C 3H 6dan C 5H 10
15 . Di antara senyawa-senyawa berikut, yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah .......
1 . HF 3 . H 2O
2 . NH 3
4 . HCl
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara :
- F dengan H
- N dengan H
- O dengan H
1 . Jika gas belerang dioksida dialirkan ke dalam larutan hidrogen sulfida, maka zat terakhir ini
akan teroksidasi menjadi ........
A.S D . H 2S 2O
B . H 2SO 3
E . H 2S 2O 7
C . H 2SO 4
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi yang terjadi adalah :
2H 2S(aq) + SO 2(g) 3S(s) + 2H 2O(g)
Jadi belerang mengalami autoredoks, yaitu sekaligus mengalami oksidasi dan reduksi. SO 2
direduksi menjadi S, H 2S dioksidasi juga menjadi S.
2 . Unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi +5 terdapat pada ion .......
A. D.
B. E.
C.
Kunci : E
Penyelesaian :
4 . Untuk pembakaran sempurna 5 mol gas propana (C 3H 8), maka banyaknya mol gas
oksigen yang diperlukan adalah .......
A. 1 D . 15
B. 3 E . 25
C. 5
Kunci : E
Penyelesaian :
Reaksi pembakaran sempurna gas propana :
5 . Gula pasir akan berubah menjadi arang jika ditetesi asam sulfat pekat. Dalam reaksi ini
gula mengalami .......
A . oksidasi D . reduksi
B . dehidrogenasi E . dehidrasi
C . hidrolisis
Kunci : E
Penyelesaian :
Jika gula pasir, juga karbohidrat lain, ditambah H 2SO 4pekat terjadi reaksi
: Cn(H 2O)m nC + mH 2O H = -A kkal
Untuk C 11H 22O 11, gula pasir
C 11H 22O 11 11C + 11H 2 O
Reaksi ini merupakan reaksi bersifat eksoterm dan termasuk dehidrasi (pembebasan air).
6 . Jika diketahui :
MO 2+ CO MO + CO 2, H = -20 kJ
M 3O 4+ CO 3MO + CO 2, H = +6 kJ
3M 2 O 3 + CO 2M 3 O 4 + CO 2, H = -12 kJ
maka nilai H dalam kJ, bagi reaksi :
2MO 2+ CO M 2O 3+ CO 2adalah ........
A . -40
D . -18
B . -28
E . +18
C . -26
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi-reaksi dapat disusun sebagai berikut :
7 . Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan melarutkan larutan X gram NaOH (Mr = 40)
dalam air sampai 500 mL Besarnya X adalah ........
A . 4,0 D . 0,4
B . 2,0 E . 0,2
C . 1,0
Kunci : E
Penyelesaian
:
Diketahui : pH larutan = 12
POH = 14 - 12 = 2......[OH -] = 10 -2M
SEBAB
Tetapan kesetimbangan reaksi kimia hanya bergantung pada
suhu. Jawaban : A B C DE
Kunci : D
Penyelesaian :
Pernyataan : Salah
Komposisi zat dalam keseimbangan dapat berubah walaupun suhu tetap. Hal ini sesuai
dengan azas Le Chatelier
Alasan : Benar
Harga K hanya dipengaruhi suhu (T). H akan naik jika T naik untuk reaksi endoterm, dan
sebaliknya. K akan turun jika T naik untuk reaksi eksoterm dan sebaliknya.
9 . Penggunaan batu bara secara besar-besaran sebagai sumber energi dapat menimbulkan
efek rumah kaca.
SEBAB
Batubara, sebagai bahan bakar fosil mengandung senyawa
belerang. Jawaban : A B C DE
Kunci : B
Penyelesaian :
Pernyataan : benar
Pembakaran bahan bakar batu bara akan menghasilkan CO 2. Gas CO 2 menimbulkan
efek rumah kaca (green house effect) yang ditandai dengan suhu bumi yang kian meningkat.
Alasan : benar
Bahan bakar fosil mengandung S (belerang). Polutan yang akan ditimbulkan adalah SO 2
sebagai oksida asam yang bersifat korosif
10 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 34s 2 :
1 . terletak pada periode 4 3 . bilangan oksidasi tertingginya +5
2 . termasuk unsur transisi 4 . nomor atomnya 23
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = [Ar] 3d 34s 2.
(1) terletak pada periode 4/V B
(2) X termasuk unsur blok d (transisi) karena orbital 3 belum penuh
(3) bilangan oksidasi tertinggi : +5 sebab elektron 3d 34s 2dapat lepas
(4) nomor atom X = 23 karena 18Ar
11 . Bila unsur X mempunyai konfigurasi elektron 1s 22s 22p 63s 23p 64s 2, maka pernyataan
yang benar mengenai X adalah :
1 . X terdapat pada golongan alkali tanah
2 . X dapat membentuk senyawa XCl 2
3 . X dapat membentuk ion X 2+
4 . oksidanya mempunyai rumus XO
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Diketahui : X = 1s 22s 22p 63s 23p 64s 2
(1) Elektron valensi X = 4s2, letaknya perioda 4/IIA Jadi termasuk unsur alkali tanah
(2) Ionnya berbentuk X 2+, dengan Cl 2akan terjadi senyawa
ionik X + Cl 2 XCl 2
(3) Jika elektron 4s 2lepas terbentuk X 2+
(4) Jika X direaksikan dengan O 2terbentuk XO
X 2++ O 2 XO
15 . Dari reaksi, N 2O 4(g) 2NO 2(g), diketahui Kp pada 600° C dan pada 1000° C
berturut-turut ialah 1,8 x 10 4dan 2,8 x 10 4dapat dikatakan bahwa :
1 . tekanan parsial NO 2akan meningkat jika suhu dinaikkan
2 . AH > 0
3 . peningkatan ,tekanan total campuran gas dalam kesetimbangan akan menurunkan
kadar NO 2
4 . Kp = Kc
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Diketahui : N 2O 4(s) 2NO2 (g), Kp pada 600° C = 1,8 x 10 4
Kp pada 1000°C = 2,8 x 10 4
(1) Jika suhu naik Kp naik, kesetimbangan bergeser ke kanan maka P NO 2naik.
(2)Karena Kp naik jika, sistem dipanaskan, maka reaksi pembentukan NO 2bersifat
endoterm.
(3) Menurut Le Chatelier, Jika sistem dikompresi kesetimbangan bergeser ke arah gas
yang jumlah molnya kecil. Jadi jumlah N 2O 4naik, NO 2berkurang.
(4) Kp = Kc (RT) n n=2-1=1
Jadi Kp = Kc (RT)
1 . Garam dengan kelarutan paling besar adalah ........
A . AgCl, Ksp = 10 -10 D . Ag 2S, Ksp = 1,6 x 10 -49
-16
B . AgI, Ksp = 10 E . Ag CrO , Ksp = 3,2 x 10 -11
2 4
C . Ag Cr , Ksp = 3,2 x 10 -12
2 4
O
Kunci : E
Penyelesaian :
5NH 2
Kunci : B
Penyelesaian :
Amina tersier adalah : senyawa amoniak (NH 3) yang ketiga gugus H-nya diganti dengan
gugus lain, misalnya H diganti dengan CH 3, maka :
A . D.
B . H 3O + E.
C . H 3PO P 2O 5
4
Kunci : D
Penyelesaian :
14 . Garam yang mengalami hidrolisis bila dilarutkan dalam air adalah ......
1 . Amonium klorida 3 . Amonium karbonat
2 . Natrium asetat 4 . Kalium sulfida
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian
:
Keterangan :
1. = terhidrolisis sebagian
2. = terhidrolisis sempurna
Jadi semua pernyataan betul.
15 . Suatu unsur dengan konfigurasi elektron (Ar) 3d 104s 2
1 . terletak pada periode 4
2 . nomor atomnya 30
3 . mempunyai bilangan oksidasi tertinggi +2
4 . termasuk unsur alkali tanah
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
x = [Ar] 3d 104s 2
= 1s 22s 22p 63s 23p 64s 23d 10
1. Terletak pada periode 4
2. Nomor atomnya = 30
3. Bilangan oksidasi tertinggi + 2
4. Tidak termasuk unsur alkali tanah
Jadi pernyataan (1), (2), dan (3) betul
1 . Pada reaksi transmutasi
A . proton D . positron
B . netron E . sinar y
C . elektron Reaksi transmutasi ialah perubahan inti atom suatu unsur
menjadi inti atom unsur lain.
Jumlah massa atom dan jumlah nomor atom ruas kiri
harus sama dengan ruas kanan. Di ruas kiri massa atom
Kunci : B jumlahnya 27 + 4 = 31 maka di ruas kanan massa atom x
Penyelesaian : = 1, di ruas kiri nomor atom jumlahnya = 13 + 2 = 15,
maka nomor atom x = 0, jadi x adalah
netron bisa ditulis .
Ca 2+ + 2F
-
NH OH -
3 C .
dan NH 3
H dan
2O OH -
B . Kunci :
NH E
: 2
pasang d
an a
asam - n
basa
konjug
asi : O
H
ya
ng
be
rsi
fat
as
a
m
:
da
pa
t
m
e
m
be
rik
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1997 1
A . 1, 1-dietetil-3-butanon D . isopropil metil keton
B . 2-metil-4-pentanon E . 4-metil-2-pentanon
C . 4, 4-dietetil-2-butanon
Kunci : E
Penyelesaian :
C . C 3H 7COOC 2H
5
Kunci : B
Penyelesaian :
Hasil reaksi antara asam propionat dengan etanol adalah suatu ester
6 . Waktu paruh 210Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka
setelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak ........
A . 5 gram D . 30 gram
B . 15 gram E . 35 gram
C . 20 gram
Kunci : A
Penyelesaian :
Diketahui : waktu paruh (t ) = 5 hari
jumlah mula-mula = 40 gram
waktu peluruhan = 15 hari
Ditanya : berat berkurangnya sebanyak ?
10 . Pada suhu dan tekanan yang sama, massa 2 liter gas x = massa 1 liter gas SO 2 (M,
= 64), Mr gas x adalah .......
A . 80 D . 32
B . 64 E . 16
C . 34
Kunci : E
Penyelesaian :
Pada P dan T yang sama
15 .
Reaksi asam asetat dengan etanol merupakan reaksi esterifikasi. Menghasilkan etil etanoat
atau etil asetat, merupakan isomer dari asam butanoat karena mempunyai rumus molekul
yang sama dan rumus gugus fungsi yang berbeda.
Kunci : B
Penyelesaian :
4 . Pada suhu tertentu 0,350 gr BaF 2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 1 L
larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF 2 pada suhu itu adalah .......
A . 1,7 x 10 -2 D . 3,2 x 10 -9
B . 3,2 x 10 -6 E . 4,0 x 10 -9
C . 3,2 x 10 -8
Kunci : C
Penyelesaian :
5 . mpat unsur A, B, C, dan D masing-masing mempunyai nomor atom 6, 8, 17, dan 19.
Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah .......
A . A dan D D . B dan C
B . A dan B E . B dan D
C . C dan D
Kunci : C
Penyelesaian :
A menangkap 4 elektron C mertangkap 1 elektron
B menangkap 2 elektron D menangkap 1 elektron
Ikatan yang paling bersifat ion terbentuk yang mengandung 1 elektron yaitu C dan D
6 . Massa jenis suatu larulan CH 3COOH 5,2 M adalah 1,04 g/mL. Jika Mr = CH 3COOH =
60, konsentrasi larutan ini dinyatakan dalam % berat asam asetat adalah ......
A . 18 % D . 36 %
B . 24 % E . 40 %
C . 30 %
Kunci : C
Penyelesaian :
Diketahui . M = 5,2
Bj = 1,04 g/ml
Mr = 60
8 . Suatu reaksi mempunyai ungkapan laju reaksi v = k [P]² [Q]. Bila konsentrasi
masing-masing pereaksi diperbesar 3 kali, kecepatan reaksinya diperbesar
.....
A . 3 kali D . 18 kali
B . 6 kali E . 27 kali
C . 9 kali
Kunci :
E
Penyelesaian :
V = k[P]² [Q] 1 diperbesar 3 x
V = [3]² [3]
V=9.3
V = 27
14 . Brom (Br 2) dapat dibuat dengan mengalirkan gas klor (Cl 2) ke dalam larutan garam
bromida
SEBAB
Sifat oksidåtor brom lebih kuat daripada klor.
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Cl 2 + 2 Br - 2Cl - + Br 2
Karena sifat oksidator klor lebih kuat dari brom, sehingga gas klor depal mengoksidasi ion
bromida.
15 . Senyawa alkohol berikut ini yang bersifat optik-aktif adalah .......
1 . 2 - propanol 3 . 3 - pentanol
2 . 2 - metil - 2 - butanol 4 . 2 - butanol
Jawaban : A B C D E
Kunci : D
Penyelesaian
:
Karena yang mengandung atom C asimetrik hanya 2-butanol
1 . Pada peluruhan menjadi kemudian meluruh menjadi , partikel-partikel
yang dipancarkan berturut-turut adalah ........
A . foton dan beta D . beta dan alfa
B . foton dan alfa E . alfa dan beta
C . beta dan foton
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi peluruhan :
2 . Perhatikan reaksi :
C(s) + O 2(g) CO 2(g), H = -394 kJ/mol
2CO(g) + O 2(g) 2CO 2(g), H = -569 kJ/mol.
Reaksi pembentukan 140 gram karbon monoksida (Mr = 28) disertai dengan H sebesar
........
A . - 547,5 kJ D . + 175 kJ
B . - 219 kJ E . + 219 kJ
C . -175 kJ
Kunci : A
Penyelesaian :
Reaksi Pembentukan CO :
3 . Asam sulfat ditambahkan pada 500 ml larutan BaCl 40,2M sampai terjadi endapan BaSO 4
dengan sempurna. Mr BaSO 4= 233. Endapan BaSO 4yang terjadi adalah ........
A . 68,0 gram
D . 23,3 gram
B . 46,6 gram
E . 11,7 gram
C . 34,0 gram
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi pengendapan :
BaCl 2+ H 2SO 4 BaSO 4+ 2 HCl
Mol BaCl 2= 0,2 mol/L x 500 mL
= 100 mmol = 0,1 mol
Berdasarkan persamaan reaksi :
Mol BaCl 2= Mol BaSO 4= 0,1 mol
Jadi BaSO 4= 0,1 mol x 233 g/mol = 23,3 g
Ikatan yang mungkin terjadi antara Q (logam alkali tanah dan S (non logam) adalah ikatan
ion (serah terima elektron).
5 . Ion Co 2+mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d 1. Jumlah elektron yang tidak
berpasangan dalam Co 2+........
A. 1 D. 5
B. 2 E. 7
C. 3
Kunci : C
Penyelesaian :
Konfigurasi elektron:
7 . Asam lemah HA 0,1M mengurai dalam air sebanyak 2%. Tetapan ionisasi asam lemah
tersebut adalah .......
A . 2 x 10 -3 C . 2 x 10 -4
B . 4 x 10 -3 Kunci : E Penyelesaian :
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 2000 2
[HA] = 0,1 M = 1.10 -1 D . 4 x 10 -4
HA terurai 2%, berarti = 2.10 -2 E . 4 x 10 -5
Ka = [HA] = ²
= (1.10 -1) . (2.10 -2)
= 4 x 10 -5
8 . Konsentrasi larutan HCl yang diperoleh dengan mencampurkan 150 mL HCl 0,2 M dan
100 mL HCl 0,3 M, adalah .......
A . 0,20 M D . 0,60 M
B . 0,50 M E . 0,30 M
C . 0,24 M
Kunci : B
Penyelesaian :
I. HCl = 150 mL x 0,2 mol/L = 30 mmol
II. HCl = 100 mL x 0,3 mol/L = 30 mmol
Maka :
HCL total = 30 mmol + 30 mmol = 60 mmol
Volume total 150 ml + 100 mL = 250 mL
Jadi :
SEBAB
Deterjen sangat dipengaruhi oleh kesadahan
air. Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Pernyataan salah, karena di daerah pegunungan umumnya tingkat kesadahan airnya
cukup tinggi, sehingga deterjen cukup efektif digunakan, sebab deterjen tidak
dipengaruhi oleh tingkat kesadahan air. Jadi alasan juga salah.
12 . Pernyataan yang benar untuk reaksi :
(CH 3 ) 2NH(aq) + H 2S(aq) (CH 3 ) 2NH 2 +(aq) + HS -(aq) adalah ........
1 . (CH 3) 2NH 2merupakan basa konjugasi dari H 2S
2 . (CH 3) 2NH 2 +bersifat asam
3 . H 2S merupakan asam konjugasi dari (CH 3) 2NH 2 +
4 . HS -bersifat basa
Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut adalah :
1.
2.
3.
4.
Jawaban : A B C D E
Kunci : A
Penyelesaian :
Rumus 3,3-dimetil pentana dapat ditulis sebagaimana pada pilihan (1), (2), dan (3)
15 . Perhatikan dua reaksi berikut :
Al(OH) 3(s) + OH,(aq) Al(OH) -(aq)
Al(OH) 3(s) + 3H 3O +(aq) Al 3+(aq) + 6H 2O(l)
Pernyataan yang benar adalah ........
1 . Al(OH) 3melarut dalam asam
2 . Al(OH) 3melarut dalam basa
3 . Al(OH) 3bersifat amfoter
4 . bilangan oksidasi Al dalam Al(OH) 4 - adalah +3
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Al(OH) 3dapat larut dalam asam maupun basa, sehingga Al(OH) 3bersifat amfoter.
Biloks Al(OH) 4 -= Biloks Al + biloks OH -
-1 = Biloks Al + + 4(-1)
Jadi biloks Al = +3
1 . Dari beberapa unsur berikut yang mengandung :
1. 20 elektron dan 20 netron
2. 10 elektron dan 12 netron
3. 15 proton dan 16 netron
4. 20 netron dan 19 proton
5. 12 proton dan 12 netron
Yang memiliki sifat mirip dalam sistem periodik adalah ........
A . 1 dan 2 D . 3 dan 4
B . 2 dan 3 E . 1 dan 5
C . 2 dan 4
Jawaban : E
Penyelesaian :
1. 20 elektron dan 20 neutron
20X 4 2 8 8 2 : Golongan IIA, Periode 4
2. 10 elektron dan 12 neutron
10X 2 8 : Golongan VIII A, Periode 2
3. 15 proton dan 16 neutron
15X 2 8 5 : Golongan VA, Periode 3
4. 20 neutron dan 19 proton
19X 4 2 8 8 1 : Golongan IA, Periode 4
5. 12 proton dan 12 neutron
12X 2 8 2 : Golongan IIA, Periode 3
Unsur yang terletak di dalam satu satu golongan akan memiliki sisfat yang mirip jadi pilihan
yang tepat adalah 1 dan 5.
2 . Berdasarkan tabel berikut :
http://www.invir.com 1
Jika skala menunjukkan x lt, berarti gas yang dihasilkan x lt adalah....................(Ar Mg =24)
A . 3,361t D . 7,20 It
B . 3,601t E . 14,41t
C . 22,41t
Jawaban : B
Penyelesaian :
mol Mg = = 0,25 mol
V= = 3,60 liter
4 . Tabung gas LPG mengandung gas propana (C 3H 8) dan gas butana (C 4H 10) di mana
sangat dipergunakan dalam kehidupan rumah tangga selain minyak tanah.
Jika campuran gas yang terdapat pada tabung pada gambar di atas volumenya 20 1iter
dibakar dengan udara yang mengandung 20% gas oksigen, maka udara yang diperlukan
sebanyak ........
A . 500 liter D . 1150 liter
B . 650 liter E . 1300 liter
C . 1000 liter
Jawaban : D
Penyelesaian :
(C 3H 8 + C 4H 10) + O2 7 CO 2 + 9 H 2O
20 liter
Urutan unsur-unsur tersebut dalam suatu perioda dari kiri ke kanan adalah ........
A . T, Q, R, S dan P D . T, S, Q, R dan P
B . T, R, Q, P dan S E . T, Q, S, R dan P
C . T, P, Q, R dan S
Jawaban : B
Penyelesaian :
Dalam satu periode, dari ke kanan, energi ionisasi cenderung Semakin besar.
T(738) < R(786) < Q(1012) < P(1251) < S(1521)
6 . Berdasarkan gambar berikut :
CO 2
HCl
Jadi senyawa yang paling polar adalah HCl.
8 . Diketahui kurva reaksi sebagai berikut :
Berdasarkan hasil titrasi yang alatnya dan gambarnya seperti di atas diperoleh data sebagai
berikut :
= = 10,2 ml
X= = 0,04 M
4. HCl + NH 3 NH
4Cl m : 5 mmol 10
mmol
b: 5 5
s: - 5 mmol 5 mmol
(basa lemah dengan garamnya)
Jika garam-X terdiri dari asam lemah dan basa kuat, maka Mr garam-X adalah ........
(Ka = 2 .10 -4; Kw =10 -14)
A . 13,6 C . 6,8
B . 10,2 Jawaban : C
D . 3,4
E . 1,7
Penyelesaian :
pH = 9
pOH = 14 - 9 = 5, maka [OH -] = 10 -5
C . AgI
Jawaban : D
Penyelesaian :
Ksp = (n - 1) n-1s n
a. Ag 2CO 3 2 Ag + CO 3 2-
Ksp Ag 2CO 3 = [Ag +] 2 . [CO 3 2-]
8 . 10 -12 = (2s) 2 (s)
8 . 10 -12 = 4 s 3
b. AgCl Ag + + Cl -
Ksp AgCl = [Ag +] = [Ag +] [Cl -]
2 . 10 -10 = s . s
2 . 10 -10 = s²
c. Ag 3PO 4 3 Ag + + PO 4 3-
Ksp Ag 3PO 4 = [Ag +] 3 [PO 4 3-]
1 . 10 -16 = (3s) 3 . s
1 . 10 -16 = 27 s 4
d. AgI Ag + + I -
Ksp AgI = [Ag +] [I
-
] 8,5 . 10 -17 = s . s
8,5 . 10 -17 = s²
e. AgCN Ag + + CN -
Ksp AgCN = [Ag +] [CN
-
] 1,2 . 10 -16 = s . s
1,2 . 10 -16 = s²
16 . Berikut adalah data titik beku (T f) berbagai larutan elektrolit dan non-elektrolit.
A . A dan H D . I dan J
B . B dan C E . D dan E
C . G dan H
Jawaban : C
Penyelesaian :
Titik H adalah titik beku pelarut (H 2O), yaitu 0°C
Titik G adalah titik beku larutan, yaitu < 0°C (negatif)
Jadi, daerah perubahan titik beku adalah G dan H.
18 . Diketahui data potensial elektroda standar :
Ag + (aq) + e - Ag (s) E° = +0,80 volt
2+
Zn (aq) + 2e Zn (s) E° = -0,76 volt
3+ -
In (aq) + 3e In (s) E° = -0,34 volt
2+ -
Mn (aq) + 2e Mn (s) E° = -1,20 volt
Reaksi redoks yang tidak berlangsung spontan adalah ........
2+ 2+
A . Zn (aq) + Mn (s) Mn (aq) + Zn (s)
+ 3+
B . 3 Ag (aq) + In (s) In (aq) + 3 Ag (s)
3+ 2+
C . 3 Mn (s) + 2 In (aq) 2 In (s) + 3 Mn (aq)
3+ 2+
D . 2 I (aq) + 3 Zn (s) 2 In (s) + 3 Zn (aq)
2+ +
E . Mn (aq) + 2 Ag (s) Mn (s) + 2 Ag (aq)
Jawaban : E
Penyelesaian :
Agar reaksi dapat berlangsung spontan maka E° sel harus positif
- E° sel = E° red - E° oks
= E° Zn - E° Mn
= -0,76 - (-1,20)
= +0,44 V (spontan)
Peristiwa elektrolisis dari keempat gambar di atas yang menghasilkan gas oksigen
adalah........
A . 1 dan 2 D . 2 dan 3
B . 1 dan 3 E . 2 dan 4
C . 3 dan 4
Jawaban : B
Penyelesaian :
1. Elektrolisis larutan Na 2SO 4 dengan elektroda C
+ 2-
Na 2 SO 4(aq) 2 Na (aq) + SO 4 (aq)
-
K (R) : 2 H 2O (e) + 2e 2 OH + H 2(g)
A (O) : 2 H 2O (l) 4 H + + O 2(g) + 4e
Dalam proses elektrolisis pada gambar di atas, arus listrik sebesar 1.930 coulomb
dilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram X 2+ pada
katode. Jika diketahui tetapan Faraday adalah 96.500 coulomb, maka massa atom relatif
X adalah ........
A . 450 D . 75
B . 300 E . 37,5
C . 150
Jawaban : C
Penyelesaian :
1930 Coulomb = = 0,02 F
21 . Sel elektrokimia :
Penulisan lambang sel yang tepat dari gambar sel tersebut adalah ........
2+ 2+
A . Cu (a) | Cu || Zn (s) | Zn (aq)
2+ 2+
B . Zn (s) | Zn (aq) || Cu (aq) | Cu (s)
2+ 2+
C . Cu (s) | Cu (s) || Zn (aq) | Zn (s)
2+ 2+
D . Zn (aq) | Zn (s) || Cu (s) | Cu (aq)
2+ 2+
E . Zn (s) | Zn (aq) || Cu (s) | Cu (aq)
Jawaban : B
Penyelesaian :
Pada sel volta berlaku : KPAN (Katoda Positif, Anoda Negatif)
Zn sebagai anoda dan Cu sebagai katode
Penulisan diagram sel/lambang sel:
anode | larutan || larutan | katode
2+ 2+
Zn (s) | Zn (aq) || Cu (aq) | Cu (s)
22 .
2, 4, 6-tribromo fenol.
24 . Suatu senyawa karbon yang mengandung inti benzena mempunyai sifat sebagai berikut :
- berupa kristal dan larutan dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
Maka senyawa itu adalah ........
A . nitrobenzena D . toluene
B . benzil alkohol E . fenol
C . anilina
Jawaban : E
Penyelesaian :
Sifat-sifat fenol :
- berupa kristal dan larut dalam air
- bersifat asam lemah dan bereaksi dengan NaOH
- bersifat pemusnah hama
25 . Perhatikan rumus bangun senyawa berikut :
(1) CH 3 - CH 2 - CH - CH 3
|
CH - CH 2 - CH 3
|
CH 3
CH 3 CH 3
| |
(2) CH - C - CH 2 - CH 3
| |
CH 2 CH 2
|
CH 3
(3) CH 2 - CH - CH - CH 2
| | | |
CH 3 CH 3 CH 3 CH 3
(4) CH 3 - CH - CH - CH 2 - CH 3
| |
CH 2 CH 2
| |
CH 3 CH 3
Pasangan senyawa yang merupakan isomer adalah ........
A . (2) dan (4) D . (1), (2), dan (3)
B . (1) dan (2) E . (1), (2), (3), dan (4)
C . (3) dan (4)
Jawaban : A
Penyelesaian :
Isomer adalah rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda.
Dari rumus bangun tersebut, yang merupakan pasangan isomer adalah :
- (1) dan (3) yaitu C 8H 18
- (2) dan (4) yaitu C 9H 20
26 .
Polimer akrilik digunakan sebagai bahan dasar cat, sebagai monomer penyusunnya
adalah........
A. D.
E.
B.
C.
Jawaban : A
Penyelesaian :
CH 3 CH 3 CH 3
| | |
( - CH 2 - C - CH 2 - C - CH 2 - C - )
| | |
COOCH 3 COOCH 3 COOCH 3
Monomer dari rangkaian di atas adalah : CH 2 = C - CH 3
|
COOCH 3
27 .
Aspirin dikenal juga dengan nama asetosal (asam asetil salisilat), memiliki khasiat sebagai
penghilang rasa sakit dan penurun panas, namun dalam penggunaan waktu lama
menimbulkan maag. Manakah rumus struktur aspirin tersebut dari struktur di bawah ini:
A. D.
B. E.
C.
Jawaban : E
Penyelesaian :
B. E.
C.
Jawaban : D
Penyelesaian :
Dalam satu periode, energi ionisasi semakin ke kanan cenderung semakin besar.
29 .
Gambar di atas merupakan proses untuk mendapatkan asam sulfat dengan proses kontak.
Pada urutan ke berapa SO 3 dan H 2SO 3 diperoleh ........
A . 1 dan 2
D . 2 dan 4
B . 1 dan 3
E . 3 dan 4
C . 2 dan 3
Jawaban : C
Penyelesaian :
Sisa 5 mmol CH 3COOH (asam lemah) dengan 5 mmol CH 3COONa (basa konjugasi)
adalah larutan penyangga.
2 . Sebanyak x gram FeS (Mr = 88) direaksikan dengan asam klorida menurut reaksi :
FeS + 2HCl FeCl 2 + H 2S.
Pada akhir reaksi diperoleh 8 liter gas H 2S. Jika pada keadaan tersebut satu mol gas H 2S
bervolume 20 liter maka nilai x adalah ......
A . 8,8 D . 35,2
B . 17,6 E . 44,0
C . 26,4
Kunci : D
Penyelesaian :
1 mol gas H 2S = 20 liter maka 8 liter H 2S, mol yang terjadi =
A.
B.
C.
E.
Kunci : A
Penyelesaian :
Basa menurut teori Bronsted Lowry adalah spesi yang menerima proton pads suatu reaksi
pemindahan proton
H 2O + H + (dari H 2SO 4) H 3O +
H 2O disini menerima proton jadi bersifat basa.
4 . Nomor atom unsur X sama dengan 26. Konfigurasi elektron ion X 3+ adalah ........
A . ls 22s 22p 63s 23p 63d 64s 2
B . 1s 22s 22p 63s 23p 63d 44s
2
C . ls 22s 22p 63s 23p 63d
3
4s 2 D . ls 22s 22p 63s 23p
6
3d 54s 1 E . ls 22s 22p 63s
2
3p 63d 5 Kunci : E
Penyelesaian :
A. 0 D. 3
B. 1 E. 4
C. 2
Kunci : B
Penyelesaian :
Catatan: untuk kode soa123, soal no. 45 ini tidak ada pertanyaannya. Jadi penulis
berusaha menjawab dengan perkiraan pertanyaan.
Orde reaksi adalah Orde reaksi terhadap A, misal x, bandingkan percobaan 2 dam 3
Orde reaksi = x + y
8 . Diketahui :
Ni 2+ + 2e - Ni E° = - 0,25 V
Pb 2+ + 2e Pb E° = - 0,13 V
Potensial standar sel Volta yang terdiri dari elektroda Ni dan Pb adalah .....
A . - 0,38 V D . + 0,25 V
B . - 0,12 V E . + 0,38 V
C . + 0,12 V
Kunci : B
Penyelesaian :
E 0 sel = E 0 reduksi - E 0 oksidasi
= E 0 terbesar - E 0 terkecil
= -0,13 - (-0,25) = 0,12 V
9 . Reaksi berikut yang merupakan reaksi oksidasi reduksi adalah .......
A . Al 3+ + 3OH - Al(OH) 3 D . H 2 + Cl 2 2HCl
B . H + + SO 4 2- HSO 4 - E . HF + NH 3 NH 4F
C . Pb 2+ + 2 Br - PbBr 2
Kunci : D
Penyelesaian :
A . 3 - menit - 4 - isopropilbutana
B . 4 - etil - 2 - metil pentana
C . 2 - metil - 4 etilpentana
Kunci : D
Penyelesaian :
13 . Dalam ketel uap terjadi kerak yang berasal dari kesadahan sementara. Reaksi yang terjadi
pada dinding ketel adalah .......
14 . Di antara logam-logam berikut yang dapat bereaksi dengan air adalah ........
1.K 3 . Na
2 . Ca 4 . Ba
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
Logam-logam yang berasal dari golongan IA den IIA merupakan logam-logam yang sangat
reaktif, mudah mengalami oksidasi jadi sangat mudah bereaksi dengan air.
15 . Suatu cuplikan CaCl 2 (Mr = 111) sebanyak 5,55 g dilarutkan dalam air sehingga
diperoleh 500 mL larutan. Pernyataan yang benar untuk larutan CaCl 2 adalah ......
1 . Konsentrasilarutan adalah 0,1 M
2 . Bila ke dalamnya ditambahkan larutan Na 2CO 3akan terjadi endapan putih CaCO 3
3 . Bila ke dalamnya ditambahkan larutan AgNO 3akan terjadi endapan putih AgCl
4 . Larutan garam CaCl 2merupakan elektrolit kuat.
Jawaban : A B C D E
Kunci : E
Penyelesaian :
A . hanya a dan b D . a, b, c
B . hanya c dan d E . hanya a dan b
C . a, b, c dan d
Kunci : D
Penyelesaian :
Spesi yang dapat bertindak sebagai asam dan basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah
spesi yang memiliki asam dan basa konyugasi.
3 . Tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan 2A(g) + B(g) C(g) + D(g) pada
suhu tertentu adalah 4. Bila pada suhu tetap volume dirubah menjadi setengah kali volume
asal maka tetapan kesetimbangan adalah .......
D.8
A. E . 16
B. 2
C. 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Reaksi : 2A(g) + B(g) C(g) + D(g)
Tetapan kesetimbangan pada suhu tertentu = 4
Tetapan kesetimbangan : K = f (T) karena T tetap, maka nilai K tetap.
4 . Pada reaksi belum setara :
H 2SO 4 + HI H 2 S + I 2 + H 2O
Satu mol asam sulfat dapat mengoksidasi hidrogen yodida sebanyak ......
A . 1 mol D . 6 mol
B . 2 mol E . 8 mol
C . 4 mol
Kunci :
E
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 1
Penyelesaian :
Dengan menyetarakan reaksi didapat persamaan :
H 2SO 4 + HI H 2 S + I 2 + H 2O
Jadi hidrogen yodida yang dapat dioksidasi = 8
5 . Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara .........
A . elektrolisis D . dekantasi
B . elektroforesis E . presipitasi
C . dialisis
Kunci : C
Penyelesaian :
Dialisis adalah proses pemurnian koloid dari kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi
koloid, sehingga kelebihan elektrolit tidak mengganggu koloid yang dihasilkan
6 . Sebanyak x molekul asam amino glisina (H 2N - CH 2COOH) berpolimerisasi kondensasi
membentuk senyawa polipeptida. Mr (glisina) = 75 dan Mr polipeptida) itu = 930.Maka
besarnya x adalah ......
A . 10 D . 16
B . 12 E . 18
C . 14
Kunci : D
Penyelesaian :
Reaksi : x Glisin Polipeptida + (x - 1) air. penggabungan monomer akan disertai
pelepasan H 2O sebanyak (x - 1) molekul
Persamaan : x. Mr Glisin = Mr polipeptida + (x - 1)Mr H 2O
x. (75) = 930 + (x - 1) . 18
75x = 930 .+ 18x - 18
57x = 912
x = 16
7 . 10 cm 3suatu hidrokarbon tepat bereaksi dengan 40 cm 3oksigen menghasilkan 30 cm 3
karbondioksida. Jika volume semua gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumus
hidrokarbon tersebut adalah .......
A . CHF D . C 3H 6
B . C 2H 6
E . C 3H 8
C . C 3H 4
Kunci : C
Penyelesaian :
Cx Hy + O 2 3CO 2+ H 2O
Perbandingan koefisien sesuai dengan perbandingan volume.
Jadi : 10 cm 3: 40 cm 3: 30 cm 3= 1 : 4 : 3
Jadi reaksi yang didapat :
Cx Hy + 4O 2 3 CO 2+ 2H 2O
Dengan menyetarakan persamaan reaksi tersebut didapat :
Oksigen : 8 = 6 + z z=2
Karbon : x = 3
Hidrogen : y = 2z = 2 (2) = 4
Jadi rumus hidrokarbon tersebut C 3H 4
9 . Di antara unsur-unsur golongan alkali tanah yang sifatnya mirip dengan alumunium adalah
......
A . Mg D . Ca
B . Be E . Sr
C . Ra
Kunci : B
Penyelesaian
:
Be (amfoter) memiliki sifat yang mirip dengan alumunium
10 . Senyawa organik dengan rumus molekul C 5H 12O yang merupakan alkohol tersier adalah
........
A . 3-pentanol D . 3-metil-2-butanol
B . 2-metil-2-butanol E . trimetil karbinol
C . 2-metil-3-butanol
Kunci : B
Penyelesaian :
B . XY 2 E. XY
C . X 2Y
3
Kunci : B
Penyelesaian :
2 2 6 2 6 2
- Susunan elektron Y = 1s 2s 2p
- Elektron valensi unsur X =2, unsur X akan melepaskan 2e, sehingga bilangan oksidasi
unsur X adalah +2
14 . Dalam atom Fe (nomor atom = 26) banyaknya elektron yang tidak berpasangan ialah 4
SEBAB
Dalam atom Fe (nomor atom = 26) terdapat 4 buah elektron pada orbital
3d. Jawaban : A B C D E
Kunci : C
Penyelesaian :
Susunan elektron
Dari susunan elektron di atas terlihat dalam orbital 3d terdapat 6 buah elektron dan 4 buah
elektronnya tidak berpasangan.
15 . Br 2dapat dibuat dengan cara mereaksikan Cl 2dengan NaBr yang terdapat dalam air laut
SEBAB
Cl 2merupakan oksidator yang lebih kuat daripada Br 2.
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1992 4
Jawaban : A B C D E
4 . Senyawa berikut yang mengandung jumlah molekul paling banyak adalah ......
A . 10,0 gr C 2H 6(Mr = 30)
B . 11,0 gr CO 2(Mr = 44)
C . 12,0 gr NO 2(Mr = 46)
D . 17,0 gr Cl 2(Mr = 71)
E . 20,0 gr C 6H 6(Mr = 78)
Kunci : A
Penyelesaian :
Mencari jumlah molekul terbanyak berarti mencari mol terbesar :
5 . Dalam suatu proses elektrolisis larutan asam sulfat encer terjadi 2,24 dm 3gas hidrogen
(pada STP). Jika muatan listrik yang sama dialirkan dalam larutan perak nitrat (Ag = 108),
maka banyaknya perak yang mengendap pada katoda ialah .......
A . 2,7 g D . 21,6 g
B . 5,4 g E . 43,2 g
C . 10,8 g
Kunci : D
Penyelesaian :
Elektrolisis larutan asam sulfat
Dalam larutan asam sulfat terdapat ion H SO 4 2-dan H 2O
Reaksi yang terjadi di katoda adalah reaksi reduksi :
mol H +pada asam sulfat setara dengan mol H +pada larutan AgNO 3, maka mol Ag yang
mengendap = mol H + = 0,2
gr Ag = mol x Ar Ag
= 0,2 x 108 = 21,6 gram
6 . Senyawa HClO 4dapat bersifat asam maupun basa. Reaksi yang menunjukkan bahwa
HClO 4basa adalah ......
A.
B.
C.
D.
E.
Kunci : E
Penyelesaian :
Basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah senyawa yang dapat menerima proton,
(akseptor) proton, jadi dengan kalimat lain basa adalah senyawa yang menerima ion H +.
Disini HClO 4berubah menjadi H 2ClO 4 -berarti HClO 4menerima ion H +.
7 . Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5 % setelah disimpan selama 30 hari. Waktu
paruh radioisotop X adalah .......
A . 5 hari D . 12,5 hari
B . 7,5 hari E . 15 hari
C . 10 hari
Kunci : C
Penyelesaian :
C . CH 3CH 2OH
Kunci : D
SPMB/Kimia/UMPTN Tahun 1996 3
D . CH 3CH 2CHO
E . CH 2(OH)CH 2CH
2OH
D . 5-etil-5-heksanol
E . 2-etil-2-heptanol
A . 3-metil-3-heptanol
B . 3-metil-2-heptanol
C . 2-dietil-2-heksnol
Kunci : A
Penyelesaian :
Mempunyai gugus fungsi -OH berarti termasuk alkohol rantai terpanjangnya ada 7 atom C
di nomor atom C tiga ada cabang metil dan di nomor atom C tiga juga ada gugus - OH.
10 . Unsur X mempunyai nomor atom 20. Senyawa garamnya bila dipanaskan akan
menghasilkan gas yang mengeruhkan air barit. Rumus senyawa tersebut adalah
......
A . X 2SO 4 D . XCO 3
B . XSO 4 E . XCl 2
C . X 2CO 3
Kunci : D
Penyelesaian :
Gas yang dapat mengeruhkan air barit (air kapur) adalah gas CO 2, sedangkan gas CO 2
dapat dihasilkan dari pemanasan garam-garam karbonat (CO 3 2-)
Unsur yang dapat bergabung dengan ion karbonat dalam soal adalah 20X konfigurasi
elektronnya adalah :
1s 22s 22p 63s 23p 64s 2
berarti unsur X melepaskan 2 elektron ditulis X 2+ senyawa yang dihasilkan dari :
X 2++ CO 3 2- XCO 3
11 . Pada proses pembuatan margarin, minyak dipadatkan menjadi lemak dengan cara .....
A . pemanasan D . oksidasi
B . pendinginan E . hidrogenasi
C . netralisasi
Kunci : E
Penyelesaian :
Proses memadatkan minyak menjadi lemak adalah dengan adisi hidrogen yaitu hidrogenasi.
1. PROSENTASE MASSA
massa komponen
% massa = massa campuranx 100 %
2. PROSENTASE VOLUME
% volume = volume komponen x 100 %
volume campuran
volume komponen 6
bpj volume = volume campuranx 10
PERUBAHAN MATERI
1. PERUBAHAN FISIKA
► Tidak terjadi perubahan permanen pada susunan zat dan jenis zat, yang berubah
hanya sifat fisiknya saja.
2. PERUBAHAN KIMIA
► Terjadi perubahan sifat : ada endapan, suhu berubah, ada gelembung gas,
warna berubah.
► Terjadi perubahan susunan zat.
► Terbentuk zat baru dengan sifat yang sama sekali berbeda dengan sifat zat
asalnya (perubahan sifat permanen).
Halaman 2
BAB 2
ATOM dan STRUKTUR ATOM
JENIS ATOM
► Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik
proton = nomor
atom elektron = nomor
proton
atom = nomor atom
elektron ==massa
netron nomor atom
atom –– nomor
muatanatom
netron = massa atom – nomor
atom
► Kation = Atom bermuatan positif
Untuk n = 1 € ℓ = 0 ( sharp )
Untuk n = 2 € ℓ = 0 ( sharp
)
ℓ = 1 ( principal )
Untuk n = 3 €ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
ℓ = 2 ( diffuse )
Untuk n = 4 € ℓ = 0 ( sharp )
ℓ = 1 ( principal )
ℓ = 2 ( diffuse )
ℓ = 3 ( fundamental )
c. Bilangan kuantum magnetik ( m )
menyatakan orbital tempat terdapatnya elektron, jenisnya
: Untuk ℓ = 0 € m=0
Untuk ℓ = 1 € m = –1
m=0
m = +1
Untuk ℓ = 2 € m
= –2 m
= –1
m=0
m = +1
m = +2
3
Halaman 2
Untuk ℓ = 3 €m = –3
m = –2
m = –1
m=0
m = +1
m = +2
m = +3
Suatu orbital dapat digambarkan sebagai berikut :
s p d f
nilai m
d. Bilangan kuantum spin ( s )
menyatakan arah elektron dalam orbital.
Jenisnya : + ½ dan – ½ untuk setiap orbital ( setiap harga m
) = +½
= –½
MENENTUKAN LETAK ELEKTRON
Untuk menentukan letak elektron maka perlu mengikuti aturan-aturan tertentu yang sudah
ditetapkan.
Aturan Aufbau : Elektron-elektron mengisi orbital dari tingkat energi terendah baru tingkat
energi yang lebih tinggi
Larangan Pauli : Tidak diperbolehkan di dalam atom terdapat elektron yang mempunyai
keempat bilangan kuantum yang sama
Diagram di bawah ini adalah cara untuk mempermudah menentukan tingkat energi orbital dari
yang terendah ke yang lebih tinggi yaitu :
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p 6d 6f
7s 7p 7d 7f
Urutannya adalah: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d
5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Halaman
Halaman 4 3
BAB 3
SISTEM PERIODIK UNSUR
Golongan Utama (Golongan A)
Golongan Utama Elektron Valensi Nama Golongan
IA ns1 Alkali
IIA ns2 Alkali Tanah
IIIA ns2 np1 Boron
IVA ns2 np2 Karbon
VA ns2 np3 Nitrogen
VIA ns2 np4 Oksigen / Kalkogen
VIIA ns2 np5 Halogen
VIIIA ns2 np6 Gas Mulia
► Keasaman oksi
5
Halaman 4
Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :
Halaman
Halaman 6 5
BAB 4
IKATAN dan SENYAWA KIMIA
1. IKATAN ION ( IKATAN ELEKTROVALEN / HETEROPOLAR )
► Ikatan atom unsur logam (atom elektropositif) dengan atom unsur non logam (atom
elektronegatif).
► Unsur logam melepas elektron dan memberikan elektronnya pada unsur non logam.
5. IKATAN HIDROGEN
► Terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom O atau atom N pada
molekul lain.
► Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar di antara molekul-molekulnya.
6. IKATAN LOGAM
► Ikatan ion logam dengan ion logam dengan bantuan kumpulan elektron sebagai
pengikat atom-atom positif logam.
► Ikatannya membentuk kristal logam.
Berbagai kemungkinan hibridisasi dan bentuk geometri orbital hibridanya sebagai berikut :
Orbital
Jumlah ikatan Bentuk geometrik
hibrida
sp 2 Linear
sp2 3 Segitiga datar samasisi
sp3 4 Tetrahedron
sp2d 4 Persegi datar
sp3d 5 Segitiga Bipiramidal
sp3d2 6 Oktahedron
Halaman
Halaman 8 7
BAB 5
STOIKIOMETRI
Ar unsur A = massa satu atom unsur A
1 massa satu atom 12C
MASSA ATOM RELATIF 12
MASSA
MOLEKUL
massa satu
RELATIF Mr molekul senyawa
senyawa AB
AB =
1
12 massa satu
atom 12C
massa
Mol atau Mol =
= Mr
mas
sa
Ar
1. Rumus Empiris
Adalah rumus kimia yang menyatakan
perbandingan paling sederhana secara numerik
antara atom-atom penyusun molekul suatu zat.
mol A : mol B : mol C
2. Rumus Molekul
Adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah
sesungguhnya atom-atom dalam suatu susunan
molekul.
sederhana.
Halaman 8
9
(RE)x = unsur B dalam senyawanya berbanding sebagai
Massa bilangan bulat
Molekul
Relatif
x = faktor pengali
Rumus Empiris
HUKUM-HUKUM
DASAR KIMIA
1. Hukum Lavoisier
( Kekekalan
Massa )
Menyatakan
bahwa massa zat
sebelum reaksi
sama dengan
massa zat setelah
reaksi.
2. Hukum Proust
( Ketetapan
Perbandingan )
Menyata
kan
dalam
suatu
senyawa
perbandi
ngan
massa
unsur-
unsur
penyusu
nnya
selalu
tetap.
3. Hukum Dalton
( Perbandingan
Berganda )
Jika unsur
A dan
unsur B
membent
uk lebih
dari satu
macam
senyawa,
maka
untuk
massa
unsur A
yang
tetap,
massa
sederhana.
Halaman 8
9
HUKUM-HUKUM KIMIA UNTUK GAS
2. Hukum Avogadro
Dalam suatu reaksi kimia, gas-gas dalam volume sama akan mempunyai jumlah molekul
yang sama jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama.
Rumus ini biasanya digunakan untuk mencari volume atau tekanan gas pada suhu tertentu di
luar keadaan standard atau keadaan ruang.
Halaman 9
10
BAB 6
LAJU REAKSI
LAJU REAKSI
Jadi jika ada suatu persamaan aP + bQ € cPQ, maka;
Laju reaksi adalah :
−Δ[P]
► berkurangnya konsentrasi P tiap satuan waktu € VP =
atau,
−ΔΔt
[Q]
► berkurangnya konsentrasi Q tiap satuan waktu € VQ =
Δt atau,
1. Konsentrasi
Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan bertambah. Sehingga konsentrasi
berbanding lurus dengan laju reaksi.
3. Suhu
Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena bila suhu reaksi dinaikkan maka laju
reaksi juga semakin besar.
Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10oC akan memperbesar laju reaksi dua sampai
tiga kali, maka berlaku rumus :
T2−T1
V2 = (2) 10 . V1
V1 = Laju mula-mula
V2 = Laju setelah kenaikan
suhu T1 = Suhu mula-mula
T2 = Suhu akhir
Catatan : Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3) !
Bila laju diganti waktu maka (2) menjadi (½)
4. Katalisator
Adalah suatu zat yang akan memperlaju ( katalisator positif ) atau memperlambat
( katalisator negatif=inhibitor )reaksi tetapi zat ini tidak berubah secara tetap. Artinya bila
proses reaksi selesai zat ini akan kembali sesuai asalnya.
Halaman 10
11
BAB 7
TERMOKIMIA
Skema reaksi kalor
Endoterm:
LINGKUNGAN
kalor
LINGKUNGAN
kalor
ENTALPI
Jumlah energi total yang dimiliki oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika tidak ada
energi lain yang keluar masuk. Satuan entalpi adalah joule atau kalori € (1 joule = 4,18 kalori).
JENIS-JENIS ENTALPI
1. Entalpi Pembentukan (Hf)
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada peristiwa pembentukan 1 mol
senyawa dari unsur-unsur pembentuknya.
MENGHITUNG ENTALPI
reaksi di balik
menjadi:
C(s) + ½ O2(g) € CO (g) ∆H = –A kJ/mol
CO2(g) € C(s) + O2(g) ∆H = +B kJ/mol
CO (g) + ½ O2(g) € CO2(g) ∆H = –C kJ/mol
Adapun data energi ikatan beberapa molekul biasanya disertakan dalam soal.
Energi Atomisasi
Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul kompleks dalam
1 mol senyawa menjadi atom-atom gasnya.
∆ H atomisasi = Σ energi ikatan
4. Berdasarkan Kalorimetri
Dengan menggunakan rumus
q = m. c. ∆T
q : kalor reaksi
m : massa zat
pereaksi c : kalor
jenis
∆T air
: suhu akhir – suhu mula-mula
Halaman 12
13
BAB 8
KESETIMBANGAN KIMIA
TETAPAN KESETIMBANGAN
Adalah perbandingan komposisi hasil reaksi dengan pereaksi pada keadaan setimbang dalam
suhu tertentu.
Tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan dalam:
► Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)
► Tetapan Kesetimbangan Tekanan (Kp)
Misal dalam suatu reaksi kesetimbangan: pA + qB ⇔ rC + sD
Maka di dapatkan tetapan kesetimbangan sebagai berikut:
HUBUNGAN Kc dan Kp
Kp = Kc ( RT )∆n
∆n = jumlah koefisien kanan – jumlah koefisien kiri
maka :
1
cAB ⇔ aA + bB Kc =
K1
2cAB
12
2aA + 2bB Kc =
⇔ K1
2
DERAJAT DISOSIASI
Derajat disosiasi adalah jumlah mol suatu zat yang mengurai di bagi jumlah mol zat sebelum
mengalami penguraian.
PERGESERAN KESETIMBANGAN
Suatu sistem walaupun telah setimbang sistem tersebut akan tetap mempertahankan
kesetimbangannya apabila ada faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya.
Halaman 13
14
Menurut Le Chatelier : Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi suatu aksi dari luar
maka sistem tersebut akan berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar tersebut
berpengaruh sangat kecil terhadap sistem.
1. Perubahan konsentrasi
► Apabila salah satu konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan
mengalami pergeseran yang berlawanan arah dengan zat tersebut.
► Apabila konsentrasi diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arahnya.
2. Perubahan tekanan
► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien kecil.
► Apabila tekanan dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka
kesetimbangan bergeser kearah zat-zat yang mempunyai koefisien
besar.
3. Perubahan volume
► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan diperbesar maka kesetimbangan
bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien besar.
► Apabila volume dalam sistem kesetimbangan tersebut diperkecil maka
kesetimbangan bergeser ke arah zat-zat yang mempunyai koefisien
kecil.
Catatan : Untuk perubahan tekanan dan volume, jika koefisien zat-zat di kiri ( pereaksi ) dan
kanan ( hasil reaksi ) sama maka tidak terjadi pergeseran kesetimbangan
4. Perubahan suhu
► Apabila suhu reaksi dinaikkan atau diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke
zat-zat yang membutuhkan panas (ENDOTERM)
► Sebaliknya jika suhu reaksi diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke zat-zat yang
melepaskan panas (EKSOTERM)
Halaman 14
15
BAB 9
TEORI ASAM-BASA dan KONSENTRASI LARUTAN
TEORI ASAM-BASA
1. Svante August Arrhenius
► Asam = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidrogen (H+)
atau ion hidronium (H3O+)
► Basa = senyawa yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–)
KONSENTRASI LARUTAN
1. MOLALITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.
m = Molalitas
m = massat x 1000
massat = massa zat terlarut
massap = massa pelarut Mrtmassap (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
2. MOLARITAS
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter (1000 mililiter) larutan.
M = massat x 1000
Mrtvolume (mililiter)
M = Molaritas
massat = massa zat
terlarut volume =
volume larutan
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
Halaman 15
16
Pada pengenceran suatu zat berlaku rumus:
M1. V1 = M2.V2
3. FRAKSI MOL
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah mol total larutan atau menyatakan jumlah mol
pelarut dalam jumlah mol total larutan.
Xt Xt==ntfraksi molXp
zat=np
terlarut
nt + np
Xp nt=+ np
fraksi mol pelarut
nt = mol zat terlarut
np = mol pelarut
Xt + Xp = 1
MENGHITUNG pH LARUTAN
Untuk menghitung pH larutan kita gunakan persamaan-persamaan dibawah ini :
pH = –log [H+] atau pH = 14 – pOH pOH = –log [OH–]
Halaman 16
17
3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus BUFFER:
2. Bila Asam Lemah bersisa, gunakan rumus: [H+] =Ka x Konsentrasi Asam Lemah
3. Bila Basa Lemah bersisa, gunakan rumus: [OH–] =Kb x Konsentrasi Basa Lemah
Halaman 17
18
BAB 10
KELARUTAN dan HASILKALI KELARUTAN
Kelarutan ( s ) adalah banyaknya jumlah mol maksimum zat yang
KELARUTAN dapat larut dalam suatu larutan yang bervolume 1 liter.
HASILKALI KELARUTAN
Hasilkali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil perkalian konsentrasi
ion-ion dalam suatu larutan jenuh zat tersebut. Di mana
konsentrasi tersebut dipangkatkan dengan masing-masing
koefisiennya.
HCl € H+ + Cl– KspKsp HCl = s2
€ s =s s s
H2SO4 €
+ SO Ksp = s = 4 € s =
2 H+ 2–
[2s]2 s3 Ksp
3
4
s 2s s 4
H3PO4 €
+ PO Ksp = s = 27 € s =
3 H+ 3–
[3s]3 s4 Ksp
4 4
s 3s s 27
Halaman 18
19
BAB 11
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
∆P = Xt . Po
P = Xp . Po
∆Tb = Kb . m
∆Tf = Kf . m
Halaman 19
20
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
i=1+(n–1)α
i =Faktor van Hoff
n =Jumlah koefisien hasil penguraian senyawa
ion
α = Derajat
α untuk asam ionisasi
kuat atau basa kuat = 1
Perhatikan:
Larutan NaCl diuraikan:
NaCl € Na+ + Cl– jumlah koefisien 2 maka: i=1+(2–1)1=2
∆P = Xt . Po P = Xp . Po
∆Tb = Kb . m . i
Halaman 20
21
3. Penurunan Titik Beku (∆Tf)
∆Tf = Tfpel – Tflar
∆Tf = Kf . m . i
π = Tekanan Osmotik
M = Molaritas larutan
R = Tetapan gas = 0,08205
T = Suhu mutlak = ( oC + 273 ) K
i = faktor van Hoff
Halaman 21
22
BAB 12
SISTEM KOLOID
LARUTAN KOLOID SUSPENSI
homogen heterogen heterogen
tampak seperti homogen
dimensi: < 1 nm dimensi: 1 nm − 100nm dimensi: > 100 nm
tersebar merata cenderung mengendap membentuk endapan
jika didiamkan: jika didiamkan: jika didiamkan: memisah
tidak memisah tidak memisah
tidak dapat dilihat dengan dapat dilihat dengan dapat dilihatdengan
mikroskop ultra mikroskop ultra mikroskop biasa
jika disaring: tidak bisa jika disaring:bisa jika disaring:bisa
(saringan membran) (saringan biasa)
SIFAT-SIFAT KOLOID
Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah peristiwa menghamburnya cahaya, bila cahaya
itu dipancarkan melalui sistem koloid.
Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan dari partikel terdispersi dalam sistem koloid yang terjadi karena
adanya tumbukan antar partikel tersebut, gerakan ini sifatnya acak dan tidak berhenti.
Gerakan ini hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah suatu proses pengamatan imigrasi atau berpindahnya partikel-partikel
dalam sistem koloid karena pengaruh medan listrik. Sifat ini digunakan untuk menentukan
jenis muatan koloid.
Adsorbsi
Adsorbsi adalah proses penyerapan bagian permukaan benda atau ion yang dilakukan sistem
koloid sehingga sistem koloid ini mempunyai muatan listrik. Sifat adsorbsi koloid digunakan
dalam berbagai proses seperti penjernihan air dan pemutihan gula.
Koagulasi
Suatu keadaan di mana partikel-partikel koloid membentuk suatu gumpalan yang lebih besar.
Penggumpalan ini karena beberapa faktor antara lain karena penambahan zat kimia atau
enzim tertentu.
JENIS-JENIS KOLOID
No Terdispersi Pendispersi Nama Contoh
1 Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan
2 Padat Gas Aerosol Padat Asap, debu
3 Gas Cair Buih Busa sabun, krim kocok
4 Cair Cair Emulsi Susu, minyak ikan, santan
5 Padat Cair Sol Tinta, cat, sol emas
6 Gas Padat Buih Padat Karet busa, batu apung
7 Cair Padat Emulsi Padat Mutiara, opal
8 Padat Padat Sol Padat Gelas warna, intan
Kondensasi Dispersi
Larutan Koloid Suspensi
Halaman 22
23
BAB 13
REDUKSI OKSIDASI dan ELEKTROKIMIA
KONSEP REDUKSI OKSIDASI
Ada beberapa aturan bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persoalan reaksi reduksi
oksidasi berdasarkan bilangan oksidasi :
► Bilangan Oksidasi H dalam H2= 0, dalam senyawa lain mempunyai Bilangan Oksidasi =
+1, dalam senyawanya dengan logam (misal: NaH, KH, BaH) atom H mempunyai
Bilangan Oksidasi = –1.
► Unsur bebas (misal :Na, O2, H2, Fe, Ca C dll) mempunyai Bilangan Oksidasi = 0
Halaman 23
24
► Ion yang terdiri dari satu atom mempunyai Bilangan Oksidasi sesuai dengan
muatannya, misalnya S2–,Bilangan Oksidasinya = –2.
Bila ada persamaan bukan dalam bentuk reaksi ion usahakan ubah ke dalam bentuk reaksi
ion.
Suasana BASA
✓ Tambahkan 1 molekul H2O untuk setiap kelebihan 1 atom
oksigen pada ruas yang kelebihan oksigen tersebut
✓ Setarakan H dengan menambah ion OH– pada ruas yang lain
4. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron dengan jumlah yang sesuai, bila reaksi
oksidasi tambahkan elektron di ruas kanan, bila reaksi reduksi tambahkan elektron di ruas
kiri
5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan persamaan.
ELEKTROKIMIA
1. SEL GALVANI atau SEL VOLTA
► Sel yang digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub positif ) dan tempat
terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub negatif ) dan tempat terjadinya
oksidasi.
Anoda Katoda
Halaman 24
25
M : Logam yang mengalami oksidasi
MA+ : Logam hasil oksidasi dengan kenaikan bil-oks =
AL : Logam hasil reduksi
LB+ : Logam yang mengalami reduksi dengan penurunan bil-oks = B
Potensial Elektroda ( E )
Potensial listrik yang muncul dari suatu elektroda dan terjadi apabila elektroda ini dalam
keadaan setimbang dengan larutan ion-ionnya.
Atau menunjukkan beda potensial antara elektroda logam dengan elektroda hidrogen yang
mempunyai potensial elektroda = 0 volt.
deret Volta
Keterangan :
► Li sampai Pb mudah mengalami oksidasi, umumnya bersifat reduktor
► Cu sampai Au mudah mengalami reduksi, umumnya bersifat oksidator
► Logam yang berada di sebelah kiri logam lain, dalam reaksinya akan lebih
mudah mengalami oksidasi
Potensial Sel = sel dirumuskan sebagai : Eo = Eo – Eo
selreduksioksidasi
Eo
SEL ELEKTROLISIS
► Sel yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia.
► Dalam sel ini berlangsung reaksi redoks di mana katoda ( kutub negatif ) dan
tempat terjadinya reduksi, sedangkan anoda ( kutub positif ) dan tempat terjadinya
oksidasi.
Jika leburan CaCl2 dialiri listrik maka akan terion menjadi Ca2+ dan Cl– dengan reaksi sebagai
berikut : CaCl2 € Ca2+ + 2 Cl–
Elektrolisis Larutan
Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku ketentuan sebagai berikut :
► Bila Kation Logam lain selain tersebut di atas, maka logam tersebut akan tereduksi:
Lm+ ( aq ) + me € L( s )
2 H2O ( l ) € O2( g ) + 4 H+ ( aq ) + 4e
4 OH– ( aq ) € O2 ( g ) + 2 H2O ( l ) + 4e
2 F– ( aq ) € F2 ( g ) + 2e 2 Br– ( aq ) € Br2 ( g ) + 2e
2 Cl– ( aq ) € Cl2 ( g ) + 2e 2 I– ( aq ) € I2 ( g ) + 2e
Larutan MgSO4 dialiri listrik maka akan terion menjadi Mg2+ dan SO 2–4 dengan reaksi sebagai
berikut: MgSO4 €Mg2+ + SO 2– 4
✓ Yang tereduksi di Katoda adalah air karena potensial reduksinya lebih besar dari Mg 2+ (ion
alkali tanah)
✓ Yang teroksidasi di Anoda adalah air karena elektrodanya inert (C) dan potensial
oksidasinya lebih besar dari SO4 2– (sisa garam atau asam oksi)
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e € H2+ 2 OH–
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O € O2+ 4 H+ + 4e
Menyamakan elektron:
KATODA (Reduksi) : 2 H2O + 2e € H2+ 2 OH– (x2)
ANODA (Oksidasi) : 2 H2O € O2 + 4 H+ + 4e
4 H2 O
HUKUM FARADAY
Hukum Faraday 1 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik
dikalikan dengan waktu elektrolisis
Hukum Faraday 2 :
massa zat yang dibebaskan pada reaksi elektrolisis sebanding dengan massa ekivalen zat
tersebut:
Halaman 26
27
massa atom relatif
massa ekivalen = me =
perubahan bil-oks
i = kuat arus
t = waktu
me = massa ekivalen zat
m1 = Massa zat
1 m2 = Massa zat
2
me1 = Massa ekivalen zat
1 me2 = Massa ekivalen zat
2
Halaman 27
28
BAB 14
KIMIA ORGANIK
SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup, senyawa ini
berdasarkan strukturnya diklasifikasikan menjadi:
Senyawa Organik
Contoh:
Alisiklik
Alkana Turunan Alkana Alkanol/alkohol
Contoh:
Sikloalkana
Heterosiklik
Contoh:
Pirimidin
Purin
1. Senyawa Jenuh
Adalah senyawa organik yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau tidak dapat mengikat
atom H lagi.
ALKANA
Senyawa organik yang bersifat jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal, dan mempunyai
rumus umum :
CnH2n + 2
Halaman 28
29
Beberapa senyawa alkana
Atom C Rumus Molekul Nama
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana
CH3
CH2 CH2 CH CH3
C
CH3 CH3
C primer = atom C yang mengikat satu atom C lain € ( CH3 )
C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lain € ( CH2 )
C tersier = atom C yang mengikat tiga atom C lain € ( CH )
C kuartener = atom C yang mengikat empat atom C lain € ( C )
Gugus Alkil
Gugus yang terbentuk karena salah satu atom hidrogen dalam alkana digantikan oleh unsur
atau senyawa lain. Rumus umumnya :
CnH2n + 1
2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana sesuai jumlah C terpanjang
tersebut, atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang sebagai cabang (alkil).
► Beri nomor rantai terpanjang dan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil.
► Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil di nomor yang
sama utamakan atom C yang mengikat lebih dari satu alkil terlebih dahulu.
► Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad, sedang yang sejenis
dikumpulkan dan beri awalan sesuai jumlah alkil tersebut; di- untuk 2, tri- untuk 3
dan tetra- untuk 4.
Halaman 29
30
ALKENA
Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dua, dan
mempunyai rumus umum:
CnH2n
n = jumlah atom karbon ( C )
2n = jumlah atom hidrogen ( H )
ALKUNA
Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan
mempunyai rumus umum :
CnH2n – 2
n = jumlah atom karbon ( C )
2n – 2 = jumlah atom hidrogen ( H )
2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana dan alkena, jelasnya
perhatikan contoh berikut:
ALKADIENA
Alkadiena adalah senyawa organik yang bersifat tak jenuh mempunyai 2 buah ikatan rangkap
dua.
Halaman 30
31
ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama tetapi rumus struktur atau
konfigurasinya.
1. Isomer Kerangka
Rumus molekul dan gugus fungsi sama , tetapi rantai induk berbeda
C
C C C C dengan C C C C
C
2. Isomer Posisi
Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda
OH
C C C C OH
dengan C C C C
CH3
CH2 OH berisomer fungsi dengan CH3 O CH2 CH3
CH2
propanol
metoksi etana
Halaman 31
asam propanoat etil metanoat
Halaman 31
32
4. Isomer Geometris
Rumus molekul sama, rumus struktur sama, tetapi berbeda susunan ruang atomnya dalam
molekul yang dibentuknya
CH3 CH3 CH3 H
C C berisomer geometris C
C
H dengan
H H CH3
cis 2-butena trans 2-butena
5. Isomer Optis
Isomer yang terjadi terutama pada atom C asimetris ( atom C terikat pada 4 gugus berbeda )
H
CH3 *
C CH2 CH3
CH2 OH
1- pentanol
*
C = C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7
GUGUS FUNGSIONAL
Gugus fungsi adalah gugus pengganti yang dapat menentukan sifat senyawa karbon.
Homolog Gugus
IUPAC Trivial Rumus
Fungsi
Alkanol Alkohol R — OH — OH
Alkil Alkanoat Eter R — OR’ —O—
Alkanal Aldehid R — CHO — CHO
Alkanon Keton R — COR’ — CO —
Asam Asam
R — COOH — COOH
Alkanoat Karboksilat
Alkil Alkanoat Ester R — COOR’ — COO —
1. ALKANOL
Nama Trivial ( umum ) : Alkohol
Rumus : R — OH
Gugus Fungsi : — OH
CH3 CH3
CH CH2 OH
CH CH3 OH di4-metil-2-pentanol
nomor 2, bukan 4, jadi bukan 4-pentanol
tetapi 2-pentanol
Halaman 32
33
2. ALKOKSI ALKANA
Nama Trivial ( umum ) : Eter
Rumus : R — OR’
Gugus Fungsi : — O —
CH3 OCH3
CH CH2 CH 5-metil-3-metoksi heksana
gugus metoksi di nomor 3 bukan di nomor 4
CH3 C2H5
3. ALKANAL
Nama Trivial ( umum ) : Aldehida
Rumus : R — COH
Gugus Fungsi : — COH
4. ALKANON
Nama Trivial ( umum ) : Keton
Rumus : R — COR’
Gugus Fungsi : — CO —
Halaman 33
34
O
CH3 CH
4-metil-2-heksanon
CH2
CH3
C2H5
O
CH3 CH C C C 4-metil-3-heksanon
H H
C2H5 2 3
5. ASAM ALKANOAT
N
a
m
a
T
r
i
v
i
a
l
(
u
m
u
m
)
:
A
s
a
m
K
a
r
b
o
k
Halaman 34
s
i asam 3- metilpentanoat
l
a C
t H
3 asam 3,3-dimetilheksanoat
R CH3 C
u CH2
m C
u OH
s
C3 H O
:
6. ALKIL ALKANOAT
R
N
a
—
m
a
C
O
T
O
r
H
i
Gugus Fungsi : —
v
COOH
i
a
Penamaan Asam
l
Alkanoat menurut IUPAC
Gugus COOH selalu
sebagai nomor satu (
u
C
asam m
H
butanoat u
3
m
C
H )
2
:
C
H E
2 s
t
C e
r
O
H R
u
O m
C2 H5 O u
H CH2 s
C C
H OH :
3
R
C
Halaman 35
—
C
O
O
R
’
Gugus Fungsi : — COO
—
Halaman 36
35
CH3 CH2 CH2 C OC2H5 etil butanoat
O
C2 H5 CH2 CH2 OCH3 metil pentanoat
C
H C
metil metanoat
H3
AMINA
N
a
m
a
T
r
i
v
i
a
l
u
m
u
m
A
m
i
n
a
R
u
m
u
Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2 pada suhu dan tekanan tinggi.
Halaman 35
36
s ina
Pri
: mer dietil amina
R CH Amina
Tersier
CH
— etil-dimetil-amina
CH3
CH2
N
CH2 N
H
CH
2
CH3
P NH2
e CH3
n 1-
a ami SENYAWA
m no- SIKLIK
a buta
a na / BENZENA
n butil Benzena adalah suatu senyawa organik
ami aromatis, yang mempunyai 6 atom karbon dan 3
A na ikatan rangkap yang berselang-seling
m (berkonjugasi) dan siklik ( seperti lingkaran ).
i CH
3- a
n Strukturnya :
m H
a CH i
C
n HC CH
m CH o
e - H
n CH p C
u e
r CH
CH3 n
u t C
t H
NH a
Aminan
I a
Sekunde Simbol :
U r
P / Reaksi Benzena
A CH s
C e 1. Adisi
CH k Ciri reaksi adisi adalah adanya perubahan ikatan
d u rangkap menjadi ikatan tunggal.
a NH n
n d
CH e
T r
a
r CH3
m
i
i
v
l
i
a
a
m
l i
n
A a
m
Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2 pada suhu dan tekanan tinggi.
Halaman 35
36
H H2
C C
HC CH H2C
+ 3 H2 € Siklo heksana
CH2 H2C CH2
C
H
2
2. Sustitusi
Ciri reaksi substitusi tidak ada
perubahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal atau sebaliknya.
Sustitusi benzena di bedakan menjadi:
Monosubstitusi
Penggantian satu atom hidrogen pada
benzena dengan atom atau senyawa
gugus yang lain. Rumus umum
monosubstitusi : C6H5A
H
C A
H atau
C secara
simbolik A = pengganti atom hidrogen
C
—
A
H
C
C
H
C
H
Struktur Nama
1. CH3 Toluena
2. OH Fenol
3. CH Benzaldehida
O
orto meta A
para
Halaman 36
Halaman 37
4. CO
O
5. NH
CH
6.
CH
Disubstitusi
Pengg
antian
dua
atom
hidroge
n pada
benzen
a
dengan
atom
atau
senya
wa
gugus
yang
lain.
Ada
tiga
macam
disubst
itusi:
A A
A
A
para
Halaman 36
Halaman 37
NAFTALENA
Naftalena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 10 atom karbon dan 5
ikatan rangkap yang berselang-seling (berkonjugasi) dan double siklik ( seperti 2 lingkaran ).
H H
C C
HC C CH
HC C CH
C C
H H
ANTRASIN
Antrasin atau antrasena adalah suatu senyawa organik aromatis, yang mempunyai 14 atom
karbon .
H H H
C C C
HC C C CH
HC C C CH
C C C
H H H
ASPEK BIOKIMIA
Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang
terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup.
Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah senyawa-senyawa yang mengandung atau
tersusun oleh unsur-unsur seperti : karbon ( C ), Hidrogen ( H ), Oksigen ( O ), Nitrogen ( N )
Belerang ( S ) Fosfor ( P ), dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang kecil.
Halaman 37
38
Senyawa-senyawa biokimia
meliputi:
1. KARBOHIDRAT
Rumus umum : Cn(H2O)m
Disakarida
Maltosa Glukosa + Glukosa Kecambah biji-bijian
Sukrosa Glukosa + Fruktosa Gula tebu, gula bit
Laktosa Glukosa + Galaktosa Susu
Polisakarida
Glikogen Polimer Glukosa Simpanan energi hewan
Pati Kanji Polimer Glukosa Simpanan energi tumbuhan
Selulosa Polimer Serat tumbuhan
Glukosa
MONOSAKARIDA
Berdasarkan jumlah atom C dibagi menjadi:
DISAKARIDA
Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida
C12H22O11 + H2O
Halaman 38
39
Reaksi pada
Disakarida: Reduksi : Fehling,
Disakarida dalam air Optik-aktif
Tollens, Benedict
Maltosa larut positif dekstro
Sukrosa larut negatif dekstro
Laktosa koloid positif dekstro
Maltosa
Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol glukosa.
C12H22O11 + H2O € C6H12O6 + C6H12O6
Maltosa Glukosa Glukosa
Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling,
Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.
Sukrosa
Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol fruktosa.
C12H22O11 + H2O € C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa Glukosa Fruktosa
Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana asam dengan bantuan ini sering disebut
sebagai proses inversi dan hasilnya adalah gula invert
Laktosa
Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1 mol glukosa dan 1 mol galaktosa.
C12H22O11 + H2O € C6H12O6 + C6H12O6
Laktosa Glukosa Galaktosa
Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai gugus aldehid bebas sehingga dapat bereaksi
dengan reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.
POLISAKARIDA
Terbentuk dari polimerisasi senyawa-senyawa monosakarida, dengan rumus umum:
(C6H10O5)n
2. ASAM AMINO
Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam karboksilat yang mempunyai gugus
amina ( NH2 ) pada atom C ke-2, rumus umumnya:
R — CH — COOH
NH2
Halaman 39
40
Asam 2 amino asetat (glisin) H — CH — COOH
NH2
3. PROTEIN
Senyawa organik yang terdiri dari unsur-
unsur C, H, O, N, S, P dan mempunyai
massa molekul relatif besar
( makromolekul ).
PENGGOLONGAN PROTEIN
Berdasar Ikatan Peptida
1. Protein Dipeptida € jumlah monomernya = 2 dan
ikatan peptida = 1
2. Protein Tripeptida € jumlah monomernya = 3 dan
ikatan peptida = 2
3. Protein Polipeptida € jumlah monomernya > 3 dan
ikatan peptida >2
Berdasar Fungsi
No Protein Fungsi
1 Struktur Proteksi, penyangga, Kulit, tulang, g
pergerakan kepompong, d
2 Enzim Katalisator biologis Semua jenis e
3 Hormon Pengaturan fungsi tubuh insulin
4 Transport Pergerakan senyawa antar dan hemoglobin
atau intra sel
5 Pertahanan Mempertahankan diri antibodi
6 Racun Penyerangan Bisa Ular dan
7 Kontraktil sistem kontraksi otot aktin, miosin
Halaman 40
No Pereaksi Reaksi
1 Biuret Protein + NaOH + CuSO
2 Xantoprotein Protein + HNO
3 Millon Protein + Millon
Catatan Millon = larutan merkuro
dalam asam nitrat
Halaman 41
41
4. LIPIDA
Senyawa organik yang berfungsi sebagai makanan tubuh.
5. ASAM NUKLEAT
DNA = Deoxyribo Nucleic Acid ( Asam Deoksiribo Nukleat )
Basa yang terdapat dalam DNA : Adenin, Guanin, Sitosin, Thimin
POLIMER
Polimer adalah suatu senyawa besar yang terbentuk dari kumpulan monomer-monomer,
atau unit-unit satuan yang lebih kecil.
Contoh: polisakarida (karbohidrat), protein, asam nukleat ( telah dibahas pada sub
bab sebelumnya), dan sebagai contoh lain adalah plastik, karet, fiber dan lain
sebagainya.
2. Adisi
Monomer-monomer yang berkaitan mempunyai ikatan rangkap. Terjadi berdasarkan
reaksi adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Polimerisasi adisi
umumnya bergantung pada bantuan katalis.
Contoh: pembentukan polietilen dan poliisoprena
PENGGOLONGAN POLIMER
1. Berdasar jenis monomer
Homopolimer: terbentuk dari satu jenis monomer,
Contoh: polietilen ( etena = C2H4 ), PVC ( vinil klorida = C2H3Cl ),
Teflon ( tetrafluoretilen = C2F4), dll.
Kopolimer: terbentuk dari lebih satu jenis monomer,
Contoh: Nilon ( asam adipat dan heksametilendiamin )
Dakron ( etilen glikol dan asam tereftalat )
Kevlar / serat plastik tahan peluru ( fenilenandiamina dan asam tereftalat )
Halaman 41
42
2. Berdasar asalnnya
Polimer Alami: terdapat di alam
Contoh: proten, amilum, selulosa, karet, asam nukleat.
Polimer Sintetis: dibuat di pabrik
Contoh: PVC, teflon, polietilena
Halaman 42
43
BAB 15
KIMIA UNSUR
1. Reaksi antar Halogen
Terjadi jika halogen yang bernomor atom lebih besar dalam larutan/berbentuk ion,
istilahnya “reaksi pendesakan antar halogen”.
F– Cl– Br– I–
F2 —
Cl2 — —
Br2 — — —
I2 — — — —
Keterangan : terjadi reaksi, — tidak terjadi reaksi
senyawa lainnya:
Reaksi Senyawa Bil-Oks
Xe + F2 RnF4 +2
Rn + 2 F2 XeF4 +4
Xe + 3 F2 XeF6 +4
XeF6 + H2O XeOF4 + 2 HF +6
XeF6 + 2 H2O XeO2F2 + 4 HF +6
XeF6 + 3 H2O XeO3 + 6 HF +6
XeO3 + NaOH NaHXeO4 +8
4 NaHXeO4 + 8 NaOH Na4XeO6 + Xe + 6H2O +8
Kr + F2 KrF2 +2
Kr + 2 F2 KrF4 +4
Rn + F2 RnF2 +2
Xe + 2 F2 XeF2 +6
SENYAWA KOMPLEKS
Aturan penamaan senyawa kompleks menurut IUPAC :
1. Kation selalu disebutkan terlebih dahulu daripada anion.
2. Nama ligan disebutkan secara berurut sesuai abjad.
Ligan adalah gugus molekul netral, ion atau atom yang terikat pada suatu atom logam
melalui ikatan koordinasi.
Daftar ligan sesuai abjad.
Amin = NH3 ( bermuatan 0 )
Akuo = H2 O ( bermuatan 0 )
Bromo = Br– ( bermuatan –1
) Hidrokso = OH– ( bermuatan –1
) Iodo = I– ( bermuatan –1
) Kloro = Cl– ( bermuatan –1
) Nitrito = NO2– ( bermuatan –1
) Oksalato = C2O42– ( bermuatan –2
) Siano = CN– ( bermuatan –1
) Tiosianato= SCN– ( bermuatan –1
) Tiosulfato = S2O32– ( bermuatan –2
)
Halaman 43
44
3. Bila ligan lebih dari satu maka dinyatakan dengan awalan
di- untuk 2, tri- untuk 3, tetra- untuk 4, penta- untuk lima dan seterusnya.
4. Nama ion kompleks bermuatan positif nama unsur logamnya menggunakan bahasa
Indonesia dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan angka romawi dalam
tanda kurung. Sedangkan untuk ion kompleks bermuatan negatif nama unsur logamnya
dalam bahasa Latin di akhiri –at dan diikuti bilangan oksidasi logam tersebut dengan
angka romawi dalam tanda kurung.
Unsur Nama Kation Anion
Al aluminium aluminium aluminat
Ag perak perak argentat
Cr krom krom kromat
Co kobal kobal kobaltat
Cu tembaga tembaga kuprat
Ni nikel nikel nikelat
Zn seng seng zinkat
Fe besi besi ferrat
Mn mangan mangan manganat
Pb timbal timbal plumbat
Au emas emas aurat
Sn timah timah stannat
Halaman 44
45
BAB 16
KIMIA LINGKUNGAN
Komposisi udara bersih secara alami:
Zat Rumus % bpj
Nitrogen N2 78 780000
Oksigen O2 21 210000
Argon Ar 0,93 9300
Karbondioksida CO2 0,0315 315
Karbonmonoksida CO 0,002 20
Neon Ne 0,0018 18
Helium He 0,0005 5
Kripton Kr 0,0001 1
Hidrogen H 0,00005 0,5
Belerangdioksida SO2 0,00001 0,1
Oksida Nitrogen NO , NO2 0,000005 0,05
Ozon O3 0,000001 0,01
–4
1bpj = 10 %
Apabila zat-zat di atas melebihi angka-angka tersebut berarti telah terjadi pencemaran udara
3. Pemanis
Nama Jenis Pemanis untuk
Sakarin sintetis Permen
Siklamat sintetis Minuman ringan
Sorbitol sintetis Selai, agar-agar
Xilitol sintetis Permen karet
Maltitol sintetis Permen karet
6. Antioksidan
Membantu mencegah oksidasi pada makanan, contoh:
Nama Kegunaan
Asam askorbat Daging kalengan, Ikan kalengan, buah kalengan
BHA ( butilhidroksianol ) lemak dan minyak
BHT ( butilhidroktoluen ) margarin dan mentega
PUPUK
Unsur yang dibutuhkan oleh tanaman:
Unsur Senyawa/ion Kegunaan
1 karbon CO2 Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
2 hidrogen H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
3 oksigen CO2 dan H2O Menyusun karbohidrat, protein , lemak serta klorofil
4 nitrogen NO3– dan NH 4+ Sintesis protein, merangsang pertumbuhan vegetatif
5 fosfor HPO42– dan Memacu pertumbuhan akar, memepercepat
H2PO4– pembentukan bunga dan mempercepat buah atu biji
matang
6 kalium K + Memperlancar proses fotosintesis, membentuk
protein, pengerasan batang, meningkatkan daya
tahan tanaman dari hama
7 kalsium Ca2+ Mengeraskan batang dan membentuk biji
8 magnesium Mg 2+ Membentuk klorofil
9 belerang SO4 2– Menyusun protein dan membantu membentuk
klorofil
Halaman 46
47
PESTISIDA
1. Jenis-jenis pestisida:
digunakan untuk
nama contoh
memberantas
1. bakterisida bakteri atau virus tetramycin
2. fungisida jamur carbendazim
3. herbisida gulma
4. insektisida serangga basudin
5. nematisida cacing (nematoda)
6. rodentisida pengerat ( tikus ) warangan
Lantanida 57 La 58 Ce 59 Pr 60 Nd 61 Pm 62 Sm 63 Eu 64 Gd 65 Tb 66 Dy 67 Ho 68 Er 69 Tm 70 Yb 71 Lu
Aktinida 89 Ac 90 Th 91 Pa 92 U 93 Np 94 Pu 95 Am 96 Cm 97 Bk 98 Cf 99 Es 100 Fm 101 Md 102 No 103 Lr
Kasmui – http://kasmui.com
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
1
“1000 Langkah Lebih Dekat Menjadi Juara OSN Kimia”
Departemen Kimia
FMIPA Universitas Indonesia
2015
SCIENT-PUBS EDUCATION
2
Kata Pengantar
Buku ini disusun untuk membantu siswa-siswi SMA/MA yang
dipersiapkan untuk mengikuti lomba ilmiah/eksakta bidang kimia
seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN), baik di tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan bahkan hingga level
Internasional (IChO). Selain itu, buku ini juga cocok dipelajari sebagai
persiapan menghadapi kompetisi kimia yang digelar beberapa
perguruan tinggi seperti OKINES – Olimpiade Kimia Unnes
(Universitas Negeri Semarang), Chemistry Fair (Universitas Indonesia),
Olimpiade Kimia Nasional (UGM), NCC – National Chemistry
Challenge (ITS Surabaya) dan OKTAN (Kimia ITB).
Penulis
DAFTAR ISI
Penyelesaian : D
Kecepatan distribusi suatu molekul gas dipengaruhi oleh massa
molekul gas tersebut. Semakin ringan suatu gas maka
kecepatannya akan semakin besar, begitu juga sebaliknya. Hal
ini ditunjukkan dengan rumus kecepatan rata-rata kuadrat
3R T
(vrms) yaitu vrms = J . Dengan demikian, gas X, Y dan Z
Mr
benar Penyelesaian : D
Dari gambar di atas, dengan jelas terlihat bahwa ketika molekul
gas dikurangi dari sistem, maka volume gas akan
berkurang/menyusut. Sebaliknya, apabila terjadi penambahan
jumlah mol gas maka volume akan bertambah. Hal ini
mencerminkan keterkaitan/hubungan antara n (jumlah mol) dan
V (volume) gas. Pada kondisi P dan T tetap, maka dirumuskan
sebagai n1/V1 = n2/V2 yang mana hubungan tersebut merupakan
implikasi dari hukum Avogadro mengenai gas ideal.
Penyelesaian : C
Penyelesaian : C
PV = nRT
N
PV = RT
Mr
N
P Mr = RT
V
P Mr = dRT
Mr = dRT/P
Penyelesaian : A
PAKET A
SELEKSI OSN KIMIA TINGKAT PROVINSI
Petunjuk :
- Soal Seleksi Tingkat Provinsi ini terdiri dari 2
Bagian Bagian 1: Pilihan Ganda 20 Soal (40 Poin)
Bagian 2: Essay 7 Soal (178 Poin)
Total 218 Poin
- Estimasi waktu pengerjaan 150 menit
- Diperkenankan menggunakan kalkulator
- Tabel periodik unsur diberikan
Bagian 2: Essay
Agenda Waktu/Periode
Pemesanan via email/SMS 4 Mei – 7 Juni 2015
Pembayaran pesanan via Bank/ATM 8 – 14 Juni 2015
Proses produksi/pencetakan buku 15 – 21 Juni 2015
Pengiriman buku pesanan 22 – 30 Juni 2015
Informasi Buku:
1
OSP-2015
Petunjuk :
poin
6. Jawaban soal essay harus dikerjakan dalam kotak yang tersedia (jawaban tidak boleh tersebar)
9. Tidak diperbolehkan membawa Hand Phone (HP) atau peralatan Komunikasi lainnya
10. Anda dapat mulai bekerja bila sudah ada tanda mulai dari Pengawas
11. Anda harus segera berhenti bekerja bila ada tanda berhenti dari Pengawas
12. Letakkan jawaban anda di meja sebelah kanan dan segera meninggalkan ruangan
2
OSP-2015
3
OSP-2015
4
OSP-2015
5
OSP-2015
A. Pilihan Berganda: pilihlah jawaban yang paling tepat
1. Bila Cu(CN)2 dipanaskan, dihasilkan C2N2 (sianogen) dan CuCN. Massa Cu(CN)2 yang
dibutuhkan untuk membuat C2N2 sebanyak 5,00 g adalah
A. 20,2 g
B. 22,2 g
C. 24,2 g
D. 26,4 g
E. 28,6 g
3. Suatu pil sakit kepala mengandung 200 mg ibuprofen (C 13H18O2) diminum dengan 0,5 L air oleh
siswanya yang perutnya kosong. Bila semua pil tersebut larut, maka konsentrasi larutan
(dalam satuan molal) yang terbentuk dalam perut siswa tersebut adalah
A. 2,3 x 10-3 m
B. 4,1 x 10-3 m
C. 9,7 x 10-4 m
D. 1,9 x 10-3 m
E. 1,7 x 10-2 m
4. Pada tekanan 50 kPa dan 127oC, sebanyak 100 cm3 gas pada mempunyai massa 0,120 g.
Massa molekul relatif gas tersebut adalah
A. 1,2
B. 25
C. 80
D. 120
E. 160
6
OSP-2015
6. Suatu zat padat mempunyai titik leleh yang tajam dan jelas di atas 100 oC. Zat padat tersebut
tidak dapat menghantarkan listrik bahkan dalam keadaan lelehan. Zat padat tersebut larut
dalam pelarut hidrokarbon. Struktur yang paling tepat mengenai zat padat tersebut adalah
A. Kristal atom
B. Kristal ion
C. Kristal molekul raksasa
D. Kristal molekul
E. Logam
7. Suatu sampel dari senyawa X, bila dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida akan
menghasilkan gas A. Bila X dipanaskan dalam asam sulfat pekat, akan dihasilkan gas B. Bila gas
A dan B direaksikan, maka akan dihasilkan kembali senyawa X. Berdasarkan informasi tersebut
maka senyawa X adalah
A. CH3CO2C2H5
B. NH2CH2CO2CH3
C. NH4CI
D. NH4I
E. (NH4)2SO4
8. Pernyataan paling tepat yang dapat menjelaskan bahwa endapan magnesium hidroksida
dapat larut dalam larutan NH4Cl(aq), tetapi tidak larut dalam larutan NaCl(aq) adalah
A. Dalam air, larutan NH4Cl menghasilkan NH4OH, dan ion OH- yang terbentuk kemudian
memberikan efek ion sejenis
B. Ion NH4+ dalam larutan NH 4Cl akan menurunkan nilai hasil kali kelarutan Mg(OH) 2
C. Larutan garam NH4Cl kurang berdisosiasi sempurna dibandingkan larutan NaCl
D. Ion Na+ dan ion Mg2+ adalah isoelektron (mempunyai jumlah elektron sama)
E. Ion NH4+ dalam air akan menghasilkan sejumlah H 3O+
9. Alanin. H2NCH(CH3)CO2H adalah suatu asam amino dengan nilai Ka = 4,5 x 10 -3 dan nilai Kb =
7,4 x 10-5. Di dalam air, spesi yang mempunyai konsentrasi paling tinggi pada pH 7 adalah
A. H2NCH(CH3)CO2H
+
B. H3NCH(CH3)CO2H
C. H2NCH(CH3)CO - 2
+
D. H3NCH(CH3)CO - 2
E. Semua jawaban, A, B, C dan D benar
7
OSP-2015
E. 4
12. Di dalam reaksi kimia perubahan senyawa X menjadi senyawa Z, melalui mekanisme reaksinya
ditemukan bahwa tahap reaksinya berlangsung melalui pembentukan senyawa Y, yang dapat
diisolasi. Tahap yang dilalui adalah:
X --> Y , ∆H = positif
Y --> Z , ∆H = negatif
Berdasarkan informasi tersebut, profil reaksi yang sesuai dengan data tersebut adalah
13. Perhatikan reaksi gas pencemar NO2 dan ozon berikut ini:
8
OSP-2015
C. r = k[NO2][O3]
D. r = k[NO2]
E. r = k[O3]
14. Reaksi berikut ini, 3ClO- (aq) ClO3-(aq) + 2Cl-(aq) telah disusulkan berlangsung melalui
mekanisme berikut ini:
15. Reaksi kesetimbangan berikut terjadi dalam campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat
pekat:
HNO3(aq) + 2H2SO4(aq) ↔ NO 2+(aq) + 2HSO -4(aq) + H3O+(aq)
Pernyataan yang paling tepat mengenai reaksi kesetimbangan ini adalah
A. Penambahan H2O akan mengurangi konsentrasi NO 2+
B. HNO3 dan NO 2+ adalah pasangan asam-basa konjugasi
C. Asam nitrat bertindak sebagai suatu oksidator
D. Asam sulfat bertindak sebagai dehidratator
E. Asam sulfat bertindak sebagai suatu basa
16. Tetapan kesetimbangan reaksi berikut ini masing-masing adalah K 1, K2, dan K3
17. Setengah reaksi yang terjadi di anoda pada reaksi setara di bawah ini
3MnO4-(aq) + 24H+(aq) + 5Fe(s) ↔ 3Mn2+(aq) + 5Fe3+(aq) + 12H2O(l)
Adalah
A. 2MnO4-(aq) + 12H+(aq) + 6e- 2Mn2+(aq) + 3H2O(l)
B. MnO4 -(aq) + 8H+(aq) + 5e - Mn (aq)
2+
+ 4H2O(l)
C. Fe(s) Fe3+(aq) + 3e-
D. Fe2+(aq) Fe3+(aq) + e-
E. Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-
9
OSP-2015
18. Perhatikan sel volta berikut ini
19. Bentuk geometri, bilangan oksidasi, bilangan koordinasi tembaga, untuk ion kompleks.
[Cu(NH3)4(OH2)2]2+ adalah
A. Tetrahedral ; +2 ; 6
B. Square planar ; -2 ; 4
C. Oktahedral ; +2 ; 6
D. Linier ; +3 ; 2
E. Trigonal Planar ; +1 ; 4
20. Mengenai garam kompleks [Co(NH3)5Cl]Cl2, pernyataan yang tidak tepat adalah
A. Larut dalam air
B. Dapat menghantarkan listrik
C. Larutan 1 mol [Co(NH3)5Cl]Cl2 menghasilkan 1 mol kation dan 3 mol anion
D. Dalam air, kation kompleks yang terbentuk adalah [Co(NH3)5Cl]+2
E. Mengandung ligan NH3 DAN Cl-
10
OSP-2015
22. Di antara pernyataan mengenai senyawa berikut yang sesuai dengan aturan Huckle adalah
A. Naftalen bukan senyawa monosiklik, oleh karena itu bukan suatu senyawa aromatik
B. Pirol bukan senyawa hidrokarbon, dan bukan termasuk senyawa aromatik
C. Sikloheptatriena bukan senyawa konjugasi sempurna, yang bukan senyawa aromatik
D. Piridin merupakan basa lemah, dan juga bukan senyawa aromatik
E. Stirena mempunyai 8 π elektron, dan juga bukan senyawa aromatik
HBr berlebih
C CH
A. CH3
Br
Br Br
D.
B. C
CH2 CHBr
Br
CHBr2
E. CH
C.
CH2
CH2Br
24. Senyawa 2-bromobutana jika direaksikan dengan metanol, seperti pada persamaan reaksi
berikut
H2
C CH3 CH3OH
CH3 CH
Br
Maka produk utama yang dihasilkan adalah
A. H2 H2
H3C C CH3 D. C CH2
CH H3C C
H
Br
B. H2
H3C C CH3 E. C CH3
CH H3C C
OCH3
H2 OCH3
C CH3
C.
H3C C
11
OSP-2015
22. Di antara pernyataan mengenai senyawa berikut yang sesuai dengan aturan Huckle adalah
OCH3
12
OSP-2015
25. Urutan yang paling tepat berdasarkan kenaikan kereaktifan senyawa alkohol di bawah ini
terhadap reaksi dehidrasi dalam suasana asam adalah:
HO CH3
H 3C OH
H3C CH
H3C CH OH
CH H3C C
CH3 C
CH3 C
C H2 H2
CH3 H2
I II III
A. I < II < III
B. I < III < II
C. II < III < I
D. III < I < II
E. III < II < I
26. Senyawa yang terbentuk dari reaksi kesetimbangan antara siklopentanon dengan HCN berikut
O
HCN
Adalah
H CN
O H
CN
A. E.
C. CN
OH
NC
CN CN
B. D.
O O
H2
C C C 1. NaOCH2CH3 etanol KOH, H2O H30+
H 3C C O CH3 panas
H2 panas
2 CH2Cl
Senyawa yang merupakan produk dari rangkaian reaksi di atas adalah :
12
OSP-2015
O O
H2 O CH
C C CH3 C
A. D. 3
C
H2 H2
C
C
C
H
2
H
2
O
H2
B. O C
C H2
H3 C CH3
C
C
O
C
C
O H2
O
C
CH3
C
CH
H
2
H3
C
3(C6H5)P CHCH2C6H5 +
13
OSP-2015
A. C6H5
D.
OH
O P(C
H 6
) C6H5
H
E.
H
C.
O
P O
(C6H5)3
14
OSP-2015
NH2
NaNO2 , CuCN
H2SO4
H2O , 0 celcius
Br
A. p-cyano aniline
B. p-cyano nitro benzene
C. p-bromo cyano benzene
D. 2-nitro-4-bromo cyanobenzene
E. 2-cyano-4-bromo aniline
14
OSP-2015
B. Essay
Pyrolusite adalah suatu mineral mangan dioksida yang berwarna kehitaman atau coklat yang
merupakan sumber utama bijih mangan
a. Tuliskan persamaan reaksi untuk eksperimen Scheele tersebut, yaitu reaksi antara mineral
pyrolusite dengan asam sulfat dan dengan asam klorida, serta tuliskan nama gas A dan gas B
(4 poin)
Ke dalam mineral MnO2 ditambahkan campuran larutan BaCl 2 dan larutan H2SO4
c. Tuliskan reaksi yang terjadi dalam campuran tersebut (3 poin)
Mangan dioksida yang terkandung dalam mineral pyrolusite dapat digunakan sebagai sumber untuk
pembuatan KMnO4 berdasarkan reaksi:
2MnO2 + 2KOH + O2 2KMnO4 + H2
15
OSP-2015
Untuk membuat KMnO4 ke dalam 1 kg bubuk pyrolusite ditambahkan sejumlah larutan pekat KOH
berlebih dan kemudian ke dalamnya dialirkan gas O 2 yang juga berlebih. Setelah reaksi berakhir, dan
kemudian produk KMnO4 diisolasi, ternyata diperoleh sebanyak 1,185 kg KMnO 4 murni. Bila dianggap
dalam proses tersebut hanya MnO2 dalam pyrolusite yang bereaksi, maka:
e. Hitunglah persen berat MnO2 dalam pyrolusite (3 poin)
f. Hitunglah berapa liter volume gas H2 yang dapat dihasilkan reaksi tersebut (diketahui volume
gas pada STP = 22,4 L/mol) (2 poin)
Di tahun 1940 ketika Nazi Jerman menginvasi Denmark, ahli kimia Hungaria George de Hevesy,
melarutkan medali emas dari pemegang Hadiah Nobel Max von Laue dan James Franck dalam suatu
larutan asam tertentu untuk mencegah penyitaan oleh penguasa Nazi Jerman selama pendudukan
Denmark. Dia menempatkan larutan kuning kebiruan tersebut di rak laboratoriumnya di Niels Bohr
Institute
Setelah perang selesai, de Hevesy kembali ke laboratorium, dan ternyata larutan tersebut masih
berada di raknya. Untuk mendapatkan kembali, emas yang terdapat dalam larutan asam tersebut
diendapkannya. Emas yang diperoleh kembali tersebut, diserahkan ke Royal Swedish Academy of
Sciences
Nobel Foundation kemudian membuat-ulang medali Nobel dengan menggunakan emas semula yang
asli, dan pada tahun 1952 diserahkan kembali kepada Max von Laue dan James Franck.
a. Jelaskan dalam pelarut apakah George de Hevesy melarutkan medali ini? Tuliskan komposisi
yang tepat untuk pelarut tersebut (3 poin)
b. Tuliskan persamaan reaksi untuk proses pelarutan emas dengan pelarut asam yang digunakan
(4 poin)
Emas sebagai salah satu logam paling mulia melarut hanya dalam pelarut ini karena energi
pelarutannya yang sangat kuat
c. Berikan alasan secara kualitatif, mengapa pelarut asam ini yang dipilih. (Diketahui: E o Au/Au3+
= 1,5 V) (3 poin)
Emas dalam larutan kuning kebiruan tersebut diendapkan (direduksi) dengan menggunakan larutan
Na2S2O5 segar sebagai sumber ion SO 32-
d. Tuliskan reaksi pengendapan emas tersebut. (4 poin)
Logam Vanadium mengkristal dengan sel satuan kubus berpusat badan (bcc).
Diketahui rapat massa vanadium = 6,11 g/cm 3
16
OSP-2015
a. Gambarkan satu sel satuan vanadium kemudian jelaskan posisi atom-atom vanadium dalam
sel satuan tersebut,
dan hitung jumlah atom Vanadium dalam satu sel satuan (6 poin)
Natrium vanadat, Na3VO4 adalah salah satu senyawa yang mengandung ion vanadium.
c. Tuliskan konfigurasi elektron spesi vanadium pada senyawa natrium vanadat dan tentukan
bilangan oksidasi spesi vanadium tersebut. (3 poin)
Ion vanadat dapat direduksi dengan penambahan logam Zn dalam suasana basa menjadi ion V 3+
e. Tuliskan orbital atom manakah pada vanadium yang menerima elektron pada reaksi reduksi
tersebut (2 poin)
f. Jika sebanyak 100 mL larutan natrium vanadat 0,2 M direaksikan dengan 6,54 g Zn, tentukan
konsentrasi V3+(aq) dalam larutan setelah reaksi (dalam Molar) (2 poin)
a. Tuliskan persamaan reaksi kesetimbangan dalam proses pelarutan hidroksi apatit dalam air
dan tuliskan rumusan Ksp untuk pelarutan senyawa hidroksi apatit (3 poin)
b. Jika diketahui Ksp untuk hidroksi apatit pada T = 25 oC adalah 6,8 x 10-37, tentukan solubilitas
molar (kelarutan molar) dari senyawa hidroksi apatit tersebut. (4 poin)
c. Sebuah sampel gigi dengan massa 0,100 gram (diasumsikan seluruhnya terdiri dari hidroksi
apatit) dimasukkan dalam 1,000 L air murni dan dibiarkan hingga mencapai keadaan
setimbang. Tentukan massa sampel gigi yang tidak larut. (5 poin)
d. Jelaskan mengapa jika mulut kita keasamannya meningkat, akan menyebabkan gigi
berlubang? (3 poin)
Untuk mencegah lubang pada gigi, pasta gigi mengandung senyawa yang dapat melepaskan ion F - dan
membentuk senyawa Ca5(PO4)3F pada gigi.
17
OSP-2015
5. Aspirin dan Minyak Winter (19 poin)
Senyawa A (asam o-hidroksi benzoat, atau asam salisilat) merupakan prekursor (zat intermediet)
untuk membuat obat analgesik (Aspirin) dan minyak winter (untuk salep)
COOH
COOH CO2CH3
I II
Aspirin
OCOCH3 OH OCOCH3
Minyak Winter
b. Tentukan struktur produk melalui hasil reaksi jika senyawa A direaksikan dengan:
i.) Larutan natrium karbonat, Na2CO3 (2 poin)
ii.) Larutan NaOH (2 poin)
iii.) Asam nitrat encer (2 poin)
Bila sebuah tablet Aspirin dihaluskan, ditambahkan air (dipanaskan sampai larut), kemudian dititrasi
dengan 0,1 mol L-1 NaOH, maka dibutuhkan sebanyak 13,9 mL larutan alkali untuk menetralkan
aspirin.
c. Hitung berapa gram Aspirin yang ada dalam satu tablet Aspirin (4 poin)
d. Aspirin yang mudah larut biasanya sebagai garam kalsium aspirin
i.) Tuliskan reagen apa yang dipakai untuk mengubah Aspirin menjadi garam kalsium,
dan tuliskan reaksinya. (3 poin)
ii.) Jelaskan mengapa Aspirin kurang larut dalam air (2 poin)
Senyawa poli etilen tereftalat (PET) banyak diaplikasikan untuk serat sintesis, seperti Dacron, film tipis
seperti Mylar dan sebagai bahan pembuat botol minuman bersoda.
O
O
H2
C C O C CH2 *
* O
b. Tuliskan nama senyawa monomer penyusun PET selain etilen glikol pada soal (a)
di atas (2 poin)
c. Apabila senyawa monomer PET selain etilen glikol pada jawaban soal (b) di atas direaksikan
dengan 1,2-etanadiamina (etilen diamina), maka akan terbentuk polimer lain. Gambarkan
struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)! (3 poin)
d. Apabila etilen glikol direaksikan dengan asam 1,4-butanadioat, maka akan terbentuk polimer
lain. Gambarkan struktur polimer tersebut. (merujuk pada cara penggambaran PET di atas)
(3 poin)
e. Etilen glikol dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi senyawa turunan aldehidnya dan kemudian
mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi turunan asam karboksilatnya. Gambarkan struktur
aldehid dan asam karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol. Tuliskan nama senyawa asam
karboksilat hasil oksidasi total etilen glikol tersebut (5 poin)
SEMOGA BERHASIL
19
OSP-2015