& e
K-13 l
a
s
kimia XI
TERMOKIMIA 2
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami cara menentukan entalpi reaksi berdasarkan hukum Hess, data entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
2. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perhitungan perubahan entalpi
reaksi.
Pada sesi sebelumnya, kita telah belajar tentang aspek-aspek dalam termokimia. Pada sesi kali
ini, kita akan belajar tentang cara menentukan perubahan entalpi suatu reaksi. Secara umum,
perubahan entalpi dapat ditentukan dengan tiga cara, yaitu berdasarkan hukum Hess, data
entalpi pembentukan standar (∆Hƒo), dan data energi ikatan.
A. HUKUM HESS
Menurut Henry Hess, “Kalor yang diserap atau dibebaskan oleh suatu reaksi tidak
tergantung pada jalannya reaksi, tetapi tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi”.
Ini berarti, nilai perubahan entalpi suatu reaksi yang berlangsung dalam satu tahap
maupun beberapa tahap adalah sama. Skema dari hukum Hess dapat digambarkan
sebagai berikut.
1
∆H1
A B
∆H2
∆H3
Contoh Soal 1
Ingat, jika terdapat dua zat yang sama tetapi posisinya berbeda (satu sebagai reaktan dan
satu sebagai produk), maka saling mengurangi.
2
Jadi, besarnya entalpi penguapan air adalah ∆H = (X + Y) kJ.
Contoh Soal 2
∆H1 = X
3 1
S(s) + O (g) SO2(g) + O (g)
2 2 2 2
∆H2 = -100 kJ
∆H3 = -398 kJ SO3(g)
3
Catatan:
- ∆Hƒo molekul diatomik (O2, Cl2, H2) = 0 kJ.mol-1
- ∆Hƒo unsur bebas (Al, Mg, Cu) = 0 kJ.mol-1
Contoh Soal 3
Contoh Soal 4
4
Pembahasan:
Diketahui:
∆H reaksi = 50 kJ
∆Hƒo CaO = -25 kJ
∆Hƒo CaSO4 = -20 kJ
Ditanya: ∆Hƒo SO3 = ... ?
Dijawab:
Perubahan entalpi reaksi adalah selisih antara total energi yang digunakan untuk
membentuk produk dan total energi yang digunakan untuk membentuk reaktan. Dengan
demikian, diperoleh:
∆H reaksi = ∆Hƒo produk – ∆Hƒo reaktan
⇔ 50 kJ = (∆Hƒo CaSO4) – (∆Hƒo CaO + ∆Hƒo SO3)
⇔ 50 kJ = (-20 kJ) – (-25 kJ + ∆Hƒo SO3)
⇔ 50 kJ = 5 kJ – ∆Hƒo SO3
⇔ ∆Hƒo SO3 = -45 kJ
Jadi, entalpi pembentukan standar gas SO3 adalah -45 kJ.
Berdasarkan energi ikatan, perubahan entalpi reaksi didefinisikan sebagai selisih antara
jumlah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan pada reaktan dan jumlah
energi yang dilepaskan untuk membentuk ikatan pada produk.
Jika pada reaksi A2 + B2 → 2AB diketahui energi ikatan A–A = x kJ, B–B = y kJ, dan A–B = z
kJ, maka diperoleh:
∆H reaksi = (A–A + B–B) – (2.A–B)
∆H reaksi = (x + y) – (2z)
∆H reaksi = (x + y – 2z) kJ
5
Contoh Soal 5
Jika diketahui energi ikatan H–H = 100 kJ, Cl–Cl = 200 kJ, dan H–Cl = 150 kJ, maka hitunglah
∆H dari reaksi berikut.
H2(g ) + Cl2(g) → 2HCl(g)
Pembahasan:
Jika digambarkan dengan ikatan, reaksi pada soal akan menjadi seperti berikut.
H–H + Cl–Cl → 2 H–Cl
Dengan demikian, diperoleh:
∆H reaksi = (∑energi ikatan reaktan) – (∑energi ikatan produk)
= (H–H + Cl–Cl) – (2.H–Cl)
= (100 + 200) kJ – (2 × 150) kJ
= 0 kJ
Jadi, ∆H dari reaksi tersebut adalah 0 kJ.
Contoh Soal 6
Berapakah besarnya energi ikatan rata-rata N≡N jika diketahui reaksi N2(g) + 3H2(g) →
2NH3(g) ∆H = -100 kJ, energi ikatan H–H = 50 kJ, dan N–H = 25 kJ?
Pembahasan:
Jika digambarkan dengan ikatan, reaksi pada soal akan menjadi seperti berikut.
N≡N + 3 H–H → 2 H–N–H
|
H
Dengan demikian, diperoleh:
∆H reaksi = (∑energi ikatan reaktan) – (∑energi ikatan produk)
∆H reaksi = (N≡N + 3H–H) – (6.N–H)
⇔ -100 kJ = (N≡N + (3 × 50)) kJ – (6 × 25) kJ
⇔ N≡N = -100 kJ
Jadi, energi ikatan rata-rata N≡N adalah -100 kJ.
6
Contoh Soal 7
H O H H O H
| || | | || |
H–C–C–O–H + H–C–O–H → H– C–C–O–C–H + H–O–H
| | | |
H H H H
Ternyata ruas kiri dan ruas kanan disusun oleh jenis ikatan yang sama dengan jumlah yang
sama pula. Dengan demikian, diperoleh:
∆H reaksi = (∑energi ikatan reaktan) – (∑energi ikatan produk)
= (6.C–H + C=O + 2.O–H + C–C + 2C–O) – (6C–H + C=O + C–C + 2.C–O + 2O–H)
= 0 kJ
Jadi, perubahan entalpi reaksi tersebut adalah 0 kJ.
Contoh Soal 8
Jika diketahui ∆Hƒo CH4 = -75 kJ, ∆Hƒo CO2 = -394 kJ, dan ∆Hƒo H2O = -286 kJ, maka hitunglah
∆H reaksi berikut ini.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
7
Pembahasan:
Setelah disetarakan, reaksi pada soal menjadi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)
Dengan demikian, perhitungan perubahan entalpi reaksinya dapat dilakukan dengan
cara berikut.
∆H reaksi = ∆Hƒo produk – ∆Hƒo reaktan
= (∆Hƒo CO2 + 2.∆Hƒo H2O) – ∆Hƒo CH4
= (–394 – 2. 286) kJ – (–75) kJ
= (–394 – 572) kJ + 75 kJ
= –891 kJ
Oleh karena nilai perubahan entalpinya negatif, maka termasuk reaksi eksoterm.
Jadi, perubahan entalpi reaksi tersebut adalah –891 kJ.
Contoh Soal 9
Diketahui:
1) 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆H = -571 kJ
2) 2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(s) ∆H = -1270 kJ
3) CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ∆H = -64 kJ
Berapakah besarnya entalpi pembentukan standar Ca(OH)2?
Pembahasan:
Reaksi pembentukan standar Ca(OH)2 adalah sebagai berikut.
Ca(s) + H2(g) + O2(g) → Ca(OH)2(s)
Untuk membentuk reaksi tersebut, kita akan menggunakan hukum Hess dengan
menggabungkan ketiga reaksi pada soal.
Reaksi pertama dibagi dengan 2, sehingga diperoleh:
1
H2(g) + O (g) → H2O(l) ∆H = -285,5 kJ
2 2
Reaksi kedua dibagi dengan 2, sehingga diperoleh:
1
Ca(s) + O (g) → CaO(s) ∆H = -635 kJ
2 2
Reaksi ketiga tidak mengalami perubahan:
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ∆H = -64 kJ
8
Hasil penggabungan ketiga reaksi tersebut adalah sebagai berikut.
1
H2(g) + O (g) → H2O(l) ∆H = -285,5 kJ
2 2
1
Ca(s) + O2(g) → CaO(s) ∆H = -635 kJ
2
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ∆H = -64 kJ
+
Ca(s) + H2(g) + O2(g) → Ca(OH)2(s) ∆H = -984,5 kJ
Ingat, jika terdapat dua zat yang sama tetapi posisinya berbeda (satu sebagai reaktan dan
satu sebagai produk), maka saling mengurangi.
Jadi, besarnya entalpi pembentukan standar Ca(OH)2 adalah -984,5 kJ.