GAS IDEAL
Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu dengan lainnya. Artinya,
jarak antarpartikel gas ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak. Adapun sifat-sifat gas ideal
adalah sebagai berikut.
Keterangan:
P = tekanan gas (Pa);
Mr = massa molekul relatif (kg/mol);
V = volume gas (m3);
Na = bilangan Avogadro = 6,02 × 1023 partikel/mol
m = massa 1 partikel gas (kg);
R = tetapan gas ideal (8,314 × 103 J/kmol.K);
k = konstanta Boltzman (1,38 × 10-23 J/K);
N = jumlah partikel gas;
n = jumlah mol (mol);
ρ = massa jenis gas (kg/m3); dan
T = suhu gas (K).
Pada ruang tertutup keadaan suatu gas ideal dipengaruhi oleh tekanan, suhu, volume dan jumlah
molekul gas. Ternyata, ada beberapa hukum yang menjelaskan keterkaitan antara keempat
besaran tersebut.
Hukum Boyle
Hukum Boyle dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, yaitu Robert Boyle. Adapun pernyataan
Hukum Boyle adalah “jika suhu suatu gas dijaga konstan, maka tekanan gas akan berbanding terbalik
dengan volumenya”. Istilah lainnya bisa dinyatakan sebagai hasil kali antara tekanan dan volume
suatu gas pada suhu tertentu adalah tetap (isotermal). Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); dan
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m2).
Hukum Charles
Jika Hukum Boyle membahas pengaruh tekanan dan volume pada suhu tetap, tidak demikian dengan
Hukum Charles. Hukum yang ditemukan oleh Jacques Charles ini menyatakan bahwa “jika tekanan
suatu gas dijaga konstan, maka volume gas akan sebanding suhu mutlaknya”. Istilah lain dari Hukum
Charles ini adalah hasil bagi antara volume dan suhu pada tekanan tetap (isobar) akan bernilai tetap.
Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3);
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K); dan
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3).
Hukum Gay-Lussac
Hukum Gay-Lussac ditemukan oleh seorang ilmuwan Kimia asal Prancis, yaitu Joseph Louis Gay-
Lussac pada tahun 1802. Adapun pernyataan Hukum Gay-Lussac adalah “jika volume suatu gas
dijaga konstan, tekanan gas akan sebanding dengan suhu mutlaknya”. Artinya, proses berlangsung
dalam keadaan isokhorik (volume tetap). Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2);
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K);
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2); serta
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K).
Hukum Boyle- Gay Lussac adalah “hasil kali antara tekanan dan volume dibagi suhu pada sejumlah
partikel mol gas adalah tetap”. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Keberadaan gas di ruang tertutup bisa mengakibatkan adanya tekanan. Tekanan tersebut
disebabkan oleh adanya tumbukan antara partikel gas dan dinding tempat gas berada. Besarnya
tekanan gas di ruang tertutup dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Energi kinetik gas ideal disebabkan oleh adanya gerakan partikel gas di dalam suatu ruangan.
Gas selalu bergerak dengan kecepatan tertentu. Kecepatan inilah yang nantinya berpengaruh
pada energi kinetik gas. Secara matematis, energi kinetik gas ideal dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Keterangan:
vrms = kecepatan efektif (m/s);
k = konstanta Boltzman (1,38 × 10-23 J/K);
T = suhu gas (K);
m = massa partikel (kg);
Mr = massa molekul relatif (kg/mol);
n = jumlah mol gas (mol);
R = tetapan gas ideal (8,314 J/mol.K);
P = tekanan gas (Pa); dan
ρ = massa jenis gas (kg/m3).
Pada pembahasan sebelumnya, Quipperian sudah belajar tentang energi kinetik gas, kan? Rumus
energi kinetik tersebut berlaku untuk satu partikel maupun N partikel. Lalu, bagaimana jika seluruh
energi kinetik partikel tersebut dijumlahkan? Ternyata, saat seluruh energi kinetik tersebut
dijumlahkan, muncullah besaran yang disebut energi dalam gas ideal (U). Energi dalam gas ideal
dipengaruhi oleh derajat kebebasannya. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Pada suhu rendah, energi dalam gas ideal dirumuskan sebagai berikut.
Tentukan volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan standar (0o C dan 1 atm)!
Diketahui:
T = 0 + 273 = 273 K
n = 5 mol
R = 8,314 J/mol.K
Ditanya: V =…?
Pembahasan:
Jadi, volume 5 mol gas pada suhu dan tekanan standar adalah 0,112 m3.
Diketahui:
Ditanya: V2 =…?
Pembahasan:
Jadi, volume akhir gas tersebut menjadi dua kali volume semula
Contoh Soal 3
Suatu gas monoatomik memiliki energi dalam 6 kJ dan berada pada suhu 27o C. Tentukan
banyaknya mol gas tersebut!
Diketahui:
U = 6 kJ = 6.000 J
R = 8,314 J/mol.K
T = 27 + 273 = 300 K
Ditanya: n =…?
Pembahasan:
Untuk menentukan banyaknya mol gas monoatomik tersebut, gunakan persamaan energi dalam gas
ideal untuk gas monoatomik.