a. Azaz Bernoulli
Apa Azaz Bernoulli itu? Untuk mengetahuinya simak pertanyaan berikut, Apakah tekanan
fluida paling besar di titik yang kelajuan alirnya paling besar?
Berdasarkan intuisi, anda mungkin mengira bahwa untuk pipa mendatar, tekanan fluida paling
besar di titik yang kelajuan alirnya paling besar. Benarkah intuisi anda ini? Untuk
membuktikannya, anda dapat melakukan percobaan berikut.
Siapkan pipa mendatar yang memiliki bagian menyempit di bagian tengahnya seperti pada
gambar di atas. Dari persamaan kontinuitas telah anda ketahui bahwa kelajuan air paling besar di
titik B (bagian yang menyempit). Jika intuisi anda benar, tentu saja tekanan di B adalah yang
paling besar. Sekarang alirkan air pada pipa mendatar itu dan amatilah kenaikan air dalam
tabung-tabung A, B. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kenaikan permukaan air dalam
tabung B justru lebih rendah (lihat gambar di atas). Fakta ini tentu saja menunjukkan kepada kita
bahwa tekanan di B justru yang paling kecil. Dapatlah kita nyatakan kesimpulan sebagai berikut:
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang
kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian yang kelajuan
alirnya paling besar.
Pernyataan ini pertama kali dinyatakan oleh Daniel Bernoulli (1700 – 1782), sehingga asas ini
dikenal sebagai asas Bernoulli.
b. Hukum Bernoulli
Dalam bagian ini kita hanya akan mendiskusikan bagaimana cara berpikir Bernoulli sampai
menemukan persamaannya, kemudian menuliskan persamaan itu. Akan tetapi, kita tidak akan
menurunkan persamaan Bernoulli secara mateatis.
Mari kita perhatikan sejumlah fluida dalam pipa yang mengalir dari titik 1 ke titik 2. Titik 1
lebih rendah daripada titik 2, dan ini berarti energi potensial fluida di 1 lebih kecil daripada
energi potensial fluida di 2, Luas penampang 1 lebih besar daripada luas penampang 2. Meurut
persamaan kontinuitas kecepatan fluida 2 lebih besar daripada di 1, dan ini berarti bahwa energi
kinetik fluida di 1 lebih kecil daripada energi kinetik fluida di 2. Jumlah energi potensial dan
energi kinetik adalah energi mekanik. Dengan demikian, energi mekanik fluida di 1 lebih kecil
daripada energi mekanik fluida di 2.
Jika energi mekanik di 1 lebih kecil daripada energi mekanik di 2, bagaimana mungkin fluida
berpindah dari titik 1 ke titik 2?
Misalkan sebuah tangki dengan luas penampang A1 diisi fluida sampai ketinggian h. Ruang di
atas fluida berisi udara dengan tekanan p1. Pada alas tangki terdapat suatu lubang kecil dengan
luas A2 (dengan A2 jauh lebih kecil daripada A1) dan fluida dapat menyembur keluar dari lubang
ini.
Bagaimanakah persamaan yang berlaku untuk kelajuan aliran menyembur keluar dari lubang?
Bagaimana dengan persamaan debitnya?
Kita tetapkan titik 1 di permukaan atas fluida dengan kelajuan aliran di titik itu adalah v 1,
dan titik 2 berada di lubang pada dasar tangki dengan kelajuan aliran di titik itu adalah v 2, seperti
ditunjukkan pada gambar di atas. Tekanan pada titik 2, p 2 = p0, sebab titik 2 berhubungan dengan
atmsofer (udara luar).
4. Penerapan Hukum Bernouli
a. Gaya Angkat Pesawat terbang
Dengan memperhatikan cara burung terbang, orang kemudian berusaha menirunya untuk
mewujudkan impian manusia terbang tinggi di angkasa. Tanggal 17 Desember 1903, di Kitty
Hawk, North Carolina, Amerika Serikat, Wright bersaudara berhasil menerbangkan pesawat
terbang bermesin pertama di dunia. Keduanya berhasil terbang selama 59 detik dan menempuh
jarak 300 meter. Hanya beberapa puluh tahun setelah itu, tepatnya 1964, dunia telah mengenal
pesawat terbang intai strategis high altitude SR-71 Blackbird dengan tiga kali kecepatan suara
dan dapat menempuh jarak 4830 km.
Pesawat terbang memiliki bentuk sayap mirip sayap burung, yaitu melengkung dan lebih
tebal di bagian depan daripada di bagian belakangnya. Bentuk sayap seperti itu
dinamakan aerofoil. Tidak seperti sayap burung, sayap pesawat tidak dapat dikepak-kepakkan.
Karena itu, udara harus dipertahankan mengalir melalui kedua sayap pesawat terbang. Ini
dilakukan oleh mesin pesawat yang menggerakkan maju pesawat menyongsong udara.
Mesin pesawat lama menggunakan mesin baling-baling, sedangkan yang modern menggunakan
mesin jet.
Bentuk aerofil pesawat terbang menyebabkan garis arus seperti gambar di atas. Garis arus
pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawah, yang berarti kelajuan alir udara pada
sisi bagian atas pesawat (v2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap (v 1). Sesuai
dengan asas Bernoulli, tekanan pada sisi bagian atas (p2) lebih kecil dari pada sisi bagian bawah
(p2) karena kelajuan udaranya lebih besar. Beda tekanan p1 – p2 menghasilkan gaya angkat
sebesar:
Penerapan Asas Bernoulli
Penerapan asas Bernoulli dapat kita jumpai pada peristiwa atau alat antara lain tangki berlubang
(penampungan air), alat penyemprot (obat nyamuk dan parfum), karburator, venturimeter, tabung pitot,
dan gaya angkat pesawat terbang.
Penerapan Asas Bernoulli
1. Penerapan Asas Bernoulli Pada Tangki Berlubang
Skema persamaan Bernoulli untuk fluida dalam tangki dan terdapat
kebocoran dalam ketinggian tertentu.
Perhatikan gambar diatas, pada titik A, kecepatan fluida turun relatif kecil sehingga dianggap nol (v1 = 0).
Oleh karena itu persamaan Bernoulli menjadi sebagai berikut.
g(h1 – h2) = v2
v =
Jika h1–h2 = h, maka:
v =
kecepatan awal fluida pada arah mendatar sebesar vBX = v = . Sedangkan kecepatan awal pada
saat jatuh (sumbu Y) merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dengan percepatan ay = g.
Berdasarkan persamaan jarak Y = v0yt + ay t2 dengan Y = H –h, v0y = 0, dan ay = g, maka kita peroleh
persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan air dari titik B ke titik D sebagai berikut.
R = X =
R = X =
2. Penerapan Asas Bernoulli Pada Alat Penyemprot
Alat penyemprot yang menggunakan prinsip Bernoulli yang sering kita gunakan adalah alat penyemprot
racun serangga. Perhatikan gambar berikut.
Jika persamaan ini kita masukan ke persamaaan p1 – p2 = ρ(v22 – v12) maka diperoleh persamaan
seperti berikut.
Berdasarkan hal itu, dibuatlah desain sayap pesawat yang bisa diubah-ubah modenya.
Pada saat take off, pilot akan mengubahnya menjadi “bengkok” ke arah bawah. Buat
apa? Ya, supaya pada bagian atas, kecepatan udaranya tinggi. Alhasil, tekanan di
bagian itu akan menjadi lebih rendah daripada di bawah pesawat. Saat tekanan udara
di bagian bawah sayap lebih tinggi, maka si udara akan bisa
“mengangkat” pesawat dan dia bisa take off deh.
Diketahui bahwa pada titik 1 tidak memiliki ketinggian (h1 = 0), sehingga:
–
P2 = 4.080 Pa
Tekanan pada titik 2 ini merupakan tekanan relatif, yaitu tekanan yang didapat dari alat ukur
karena kita mendapatkan nilai tekanan pada titik 1 dari alat ukur tekanan (pressure gauge).
Untuk mendapatkan besar tekanan absolut, kita tinggal menambahkannya dengan tekanan
atmosfer ( ).
Contoh Soal 2
Sebuah sistim pipa untuk air mancur dipasang seperti pada gambar diatas. Pipa ditanam di
bawah tanah lalu aliran air dialirkan secara vertikal ke atas dengan pipa berdiameter lebih
kecil. Hitunglah berapa besar tekanan (P1) yang dibutuhkan pada agar air mancur dapat
bekerja seperti seharusnya.
Pembahasan:
Tekanan pada titik 2 merupakan tekanan atmosfer. Jika kita melakukan perhitungan
dengan menggunakan tekanan absolut, maka besar tekanan di titik 2 sama dengan besar
tekanan atmosfer ( ). Akan tetapi, jika kita melakukan
perhitungan dengan menggunakan tekanan relatif (tekanan uji, tekanan yang didapatkan
dari alat ukur tekanan), maka besar tekanan di titik 2 sama dengan nol (P2 = 0).
Untuk mempermudah, maka kita memakai nilai P2 = 0, sehingga:
+
P1 = 6,01 x 105 Pa
Tekanan pada titik 2 ini merupakan tekanan relatif karena kita memakai P2 = 0. Untuk
mendapatkan besar tekanan absolut, kita tinggal menambahkannya dengan tekanan
atmosfer ( ).
A. 3 ms-1
B. 8 ms-1
C. 9 ms-1
D. 30 ms-1
E. 900 ms-1
Pembahasan
Diketahui :
Ketinggian (h) = 85 cm – 40 cm = 45 cm = 0,45 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Kecepatan semburan air dari kran (v)
Jawab :
Teorema Torricelli menyatakan bahwa kecepatan semburan air melalui lubang yang
berjarak h dari permukaan air sama dengan kecepatan jatuh bebas air dari ketinggian
h.
Kecepatan semburan air dihitung menggunakan rumus gerak jatuh bebas vt2 = 2 g h
vt2 = 2 g h = 2(10)(0,45) = 9
vt = √9 = 3 m/s
Jawaban yang benar adalah A.
2. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 60 No.15
Sebuah bak penampungan berisi air dan pada dinding terdapat lubang (lihat gambar).
Kelajuan air saat keluar dari lubang tersebut adalah… (g = 10 ms-2)
A. 12 ms-1
B. 10 ms-1
C. 6 ms-1
D. 5 ms-1
E. 2 ms-1
Pembahasan
Diketahui :
Ketinggian (h) = 1,5 m – 0,25 m = 1,25 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Kelajuan air saat keluar dari lubang (v)
Jawab :
vt2 = 2 g h = 2(10)(1,25) = 25
vt = √25 = 5 m/s
Jawaban yang benar adalah D.
3. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 65 No.15
Sebuah bak penampungan berisi air setinggi 1 meter (g = 10 ms-2) dan pada dinding
terdapat lubang kebocoran (lihat gambar). Kelajuan air yang keluar dari lubang tersebut
adalah…
A. 1 ms-1
-1
B. 2 ms
C. 4 ms-1
D. 8 ms-1
E. 10 ms-1
Pembahasan
Diketahui :
Ketinggian (h) = 1 m – 0,20 m = 0,8 meter
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Ditanya : Kelajuan air saat keluar dari lubang (v)
Jawab :
vt2 = 2 g h = 2(10)(0,8) = 16
vt = √16 = 4 m/s