Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TERMOKIMIA

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Dandy Dwiky Yusuf (Ketua)


Imam Hanafi Aditya Saputra
Fransiskus Resubun
Simon Abdul Tomi

:2014-41-201-050
:2014-41-201-006
:2014-41-201-012
:2014-41-201-043

FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2015

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis selama satu
semester di Jurusan Pendidikan Fisika yang ada di Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Penulis tertarik pada materi
pembelajaran tentang termokimia yang ada dalam mata kuliah kimia
umum semester satu. Oleh karena itu, penulis memberanikan diri
untuk menyusun makalah ini dengan judul Aplikasi Termokimia Dalam
Kehidupan Sehari-hari.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kimia Umum.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materi maupun dorongan
dan bimbingan.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun
penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa kondisi di
antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang
pengkajian sumber-sumber termokimia, keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan keterbukaan hati
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Merauke , 19
Juni 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1
A Latar Belakang
B Tujuan Penulisan
BAB II APLIKASI TERMOKIMIA
2
A Manfaat Termokimia
2
B Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
2
C Hukum dalam Termokimia
3
D Energi Ikatan
4
BAB III KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA

1
1

BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
energi panas dan energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan
sebagai energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa. Energi
kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah semacam energi
potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam
suatu zat disebut panas dalam atau entalpi dan dinyatakan dengan
simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu
reaksi disebut perubahan entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi
diberi simbol H.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan
atau yang dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu
sebagai pengetahuan dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan
struktur kimia. Fokus bahasan dalam termokimia adalah tentang
jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah tertentu pereaksi
serta cara pengukuran kalor reaksi.
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika
terhadap peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang
menyertai reaksi kimia.

B Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini adalah sebagai
berikut:

Dapat menjelaskan manfaat termokimia.


Mengetahui proses termokimia dan aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari
3 Memahami materi-materi yang terkait dengan termokimia
4 Memahami tentang termokimia lebih mendalam
1
2

BAB II
ISI
A Manfaat Termokimia
Manfaat positif dari termokimia, yaitu:
a

Dapat mempelajari suatu bentuk energi yang dibutuhkan oleh


manusia untuk bergerak dalam bentuk energi kinetik dan
tambahan-tambahan dalam melakukan proses fotosintesis yang
membutuhkan eergi dari sinar matahari.
Dapat mempelajari suatu sistem atau bagian alam semasta yang
menjadi objek penelitian serta lingkungan atau bagian alam
semesta yang berinteraksi dengan satu sistem.

B Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm


Berdasarkan perpindahan energinya atau perubahan entalpinya ada
dua jenis reaksi:
1 Reaksi eksoterm yaitu reaksi yang membebaskan kalor, kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan (terjadi penurunan entalpi),
entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena
itu, perubahan entalpinya bertanda negatif. Pada reaksi
eksoterm umumnya suhu sistem menjadi naik, adanya kenaikan

suhu inilah yang menyebabkan sistem melepas kalor ke


lingkungan.
Reaksi eksoterm: DH = HP - HR < 0 atau DH = (-)
2 Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang memerlukan kalor, kalor
mengalir dari lingkungan ke sistem (terjadi kenaikan entalpi),
entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi. Oleh karena
itu, perubahan entalpinya bertanda positif. Pada reaksi endoterm
umumnya suhu sistem terjadi penurunan, adanya penurunan
suhu inilah yang menyebabkan sistem menyerap kalor dari
lingkungan.
Reaksi endoterm: DH = HP - HR > 0 atau DH = (+)

C Hukum Dalam Termokimia


Dalam mempelajari reaksi kimia dan energi kita perlu
memahami hukum-hukum yang mendasari tentang perubahan dan
energi.
a Hukum kekekalan energy
Dalam perubahan kimia atau fisika energi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk
ke bentu lainnya. Hukum ini merupakan hukum termodinamika
pertama dan menjadi dasar pengembangan hukum tentang
energi selanjutnya, seperti konversi energi.
b Hukum Laplace
Hukum ini diajukan oleh Marquis de Laplace dan dia menyatakan
bahwa jumlah kalor yang dilepaskan dalam pembentukan sebuah
senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menguraikan senyawa tersebut menjadi unsurunsurnya.
Panjabaran dari hukum ini untuk entalphi reaksi H dan kalor
reaksi;
C + O2 CO2 H = -94 Kkal
CO2 C + O2 H = +94 Kkal
Sedangkan untuk kalor reaksi,
C + O2 CO2 -94 Kkal
CO2 C + O2 +94 Kkal
Untuk reaksi pertama, unsur C bereaksi dengan gas oksigen
menghasilkan karbondioksida dan kalor sebesar 94 Kkal.

Sedangkan reaksi kedua karbondioksida terurai menjadi unsur C


dan gas oksigen dengan membutuhkan kalor sebesar 94 Kkal.
Dari sisi tanda, tampak jelas perbedaan antara entalphi reaksi
dengan kalor reaksi, jika entalphi bernilai positif maka kalor
reaksi bernilai negatif, demikian pula sebaliknya jika entalphi
negatif maka kalor reaksi positif.
c Hukum Hess
Hukum ini diajukan oleh Germain Hess, dia menyatakan bahwa
entalphi reaksi (H) hanya tergantung pada keadaan awal reaksi
dan hasil reaksi dan tidak bergantung pada jalannya reaksi.
Jika suatu reaksi merupakan penjumlahan aljabar dari dua
atau lebih reaksi, maka perubahan entalphi (H) atau kalor
reaksinya juga merupakan penjumlahan aljabar dari (H) yang
menyertai reaksi. Untuk lebih mudah memahaminya kita perhatikan
Bagan 10.17.

3
Penjumlahan aljabar Hreaksi dari setiap tahap reaksi juga
dilakukan sesuai dengan tahap reaksi, maka H reaksi dari
pembentukan gas Karbon dioksida juga dapat dilakukan.
Berdasarkan berbagai jenis reaksi, maka kita juga dapat
mengembangkan jenis kalor reaksi atau H yang disesuaikan
dengan jenis reaksinya, ada empat jenis kalor reaksi yaitu kalor
reaksi pembentukan, penguraian, pembakaran dan pelarutan.
Keempat klasifikasi tersebut disederhanakan dalam bagan pada
Bagan 10.18.

D Energi Ikatan
Pada dasarnya reaksi kimia terdiri dari dua proses, yaitu
pemutusan ikatan antar atom-atom dari senyawa yang bereaksi
(proses yang memerlukan energi) dan penggabungan ikatan
kembali dari atom-atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk
susunan baru (proses yang membebaskan energi).
Perubahan
entalpi
reaksi
dapat
dihitung
dengan
menggunakan data energi ikatan. Energi ikatan adalah energi yang
diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu molekul gas menjadi
atom-atom dalam keadaan gas. Harga energi ikatan selalu positif,
dengan satuan kJ atau kkal, serta diukur pada kondisi zat-zat
berwujud gas.

Entalpi reaksi yang dihitung berdasarkan harga energi ikatan


rata-rata sering berbeda dari entalpi reaksi yang dihitung
berdasarkan harga entalpi pembentukan standar. Perbedaan ini
terjadi karena energi ikatan yang terdapat dalam suatu tabel adalah
energi ikatan rata-rata. Energi ikatan C H dalam contoh di atas
bukan ikatan C H dalam CH4, melainkan energi ikatan rata-rata C
H.
CH4(g) CH3(g)
+
H(g)H= +424 kJ/mol
CH3(g) CH2(g)
+
H(g) H
= +480 kJ/mol
CH2(g) CH(g) +
H(g) H
= +425 kJ/mol
CH(g) C(g)
+
H(g) H
= +335 kJ/mol
Jadi, energi ikatan rata-rata dari ikatan C H adalah 416 kJ/mol.
Sedangkan
energi
ikatan C H yang dipakai di atas adalah +413 kJ/mol.
Bahan Bakar dan Perubahan Entalpi Reaksi pembakaran
adalah reaksi suatu zat dengan oksigen. Biasanya reaksi semacam
ini digunakan untuk menghasilkan energi. Bahan bakar adalah
merupakan suatu senyawa yang bila dilakukan pembakaran
terhadapnya dihasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.
Jenis bahan bakar yang banyak kita kenal adalah bahan bakar
fosil. Bahan bakar fosil berasal dari pelapukan sisa organisme, baik
tumbuhan maupun hewan yang memerlukan waktu ribuan sampai
jutaan tahun, contohnya minyak bumi dan batu bara.

BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Singkatnya, materi pembelajaran pada termokimia ini
merupakan materi dasar yang wajib untuk dipelajari dan dipahami
secara mendalam. Materi yang secara umum mencakup Reaksi
endoterm, Hukum dalam termokimia, Energi ikatan, dan arah proses
merupakan materi-materi dasar dalam pelajaran kimia yang berguna
untuk mempelajari materi selanjutnya yang tentu saja lebih rumit.
Dalam makalah ini materi duraikan secara singkat agar para pembaca
lebih mudah memahaminya.

Didalam termokimia ada istilah sistem dan lingkungan. Sistem


yang dimaksud adalah bagian dari alam yang dipelajari atau yang
manjadi pokok perhatian dalam termokimia yang dipelajari, yaitu
perubahan energinya. Sedangkan lingkungan yang dimaksud adalah
segala sesuatu di luar sistem, dengan apa sistem melakukan dan
mengadakan pertukaran energi.
Energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melakukan
kerja atau usaha. Energi hanya dapat diubah bentuknya dari bentuk
yang satu dengan yang lainnya. Misalnya pada pembangkit tenaga
uap, perubahan energi dimulai dari energi panas yang terbentuk di
boiler berubah menjadi energi mekanik pada turbin, dan energi
mekanik diubah menjadi energi listrik pada generator.

B Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun
mengharapkan agar para pembaca dapat memahami materi
termokimia ini dengan mudah. Saran dari penyusun agar para
pembaca dapat menguasai materi singkat dalam makalah ini dengan
baik, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan soal sesuai materi yang
berhubungan agar semakin menguasai materi.

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi
Ketiga-Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi
Ketiga-Jilid 2. Jakarta: Erlangga
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/definisitermokimia-dan-pengukuran-energi-dalam-reaksi-kimia/

http://www.kimiaku.info/termokimia.pdf
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/10/termokimia.html
http://diannovitasari.wordpress.com/penerapan-termokimia/

Anda mungkin juga menyukai