Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


TERMOKIMIA

Oleh :
Nama : Early Lirayani
NRP : 133020246
Kelompok :J
Meja : 8 (Delapan)
Tanggal : 14 Desember 2013
Asisten : Ganjar Ginanjar Arifin

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Early Lirayani

133020246

Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK
Termokimia adalah ilmu kimia yang memperlajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan mengamati
perubahan panas. Termokimia ikut menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai proses-proses
kimia. Kebanyakan pengukuran semacam ini dilakukan dengan sebuah kalorimeter, dimana kalor yang dibebaskan atau
diserap dalam suatu reaksi kimia ditentukan dengan menggunakan termometer. Tujuan percobaan termokimia adalah
mempelajari bahwa dalam reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi, perubahan kalor, dapat diukur atau
dipelajari dengan percobaan yang sederhana, dan reaksi kimia dapat berlangsung secara eksoterm atau endoterm. Prinsip
dari percobaan termokimia ini berdasarkan pada Hukum Hess, Kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada
proses jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir, Hukum Black, Kalor yang diserap akan
sama dengan kalor yang dilepas, Hukum Lavoisier, Setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi akan sama dengan
massa produk reaksi. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan oleh praktikan, didapatkan hasil a1=313,83, a2=32, a3=
307,9, a4=305,53, b1=-0,36, b2=9,2, b3=-512,7, b4=-0,07, Q1=1776 J, Q2=4620 J, Q3=2844 J, Q4=4469,08 J, Q5=1942,19
J, Q6=6411,27 J, Q7=567 J, Q8=146,8 J, Q9=1523,55 J, Q10= 2237,35 J, Q11=80,25 J, Q12=879,40 J, Q13=959,85 J.

Key words: Termokimia, kalor, kalorimeter, reaksi kimia

PENDAHULUAN disertai dengan perubahan energi, perubahan kalor,


dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan
Termokimia adalah cabang dari kimia fisika yang sederhana, dan reaksi kimia dapat
yang mempelajari tentang kalor dan energi berlangsung secara eksoterm atau endoterm.
berkaitan dengan reaksi kimia dan/atau perubahan Prinsip dari percobaan termokimia ini
fisik. Sebuah reaksi kimia dapat melepaskan atau berdasarkan pada Hukum Hess, Kalor yang
menerima kalor. Begitu juga dengan perubahan dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada
fase, misalkan dalam proses mencair dan proses jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung
mendidih. Termokimia fokus pada perubahan pada keadaan awal dan akhir, Hukum Black,
energi, secara khusus pada perpindahan energi Kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang
antara sistem dengan lingkungan. Jika dilepas, Hukum Lavoisier, Setiap reaksi kimia,
dikombinasikan dengan entropi, termokimia juga massa zat yang bereaksi akan sama dengan
digunakan untuk memprediksi apakah reaksi kimia massa produk reaksi.
akan berlangsung spontan atau tak spontan.
Kebanyakan pengukuran semacam ini dilakukan METODOLOGI
dengan sebuah kalorimeter, dimana kalor yang
dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia Alat dan Bahan
ditentukan dengan menggunakan termometer.
Dalam praktiknya termokimia lebih banyak Alat yang digunakan pada percobaan
berhubungan dengan perubahan struktur suatu zat. termokimia adalah termostat, termometer, gelas
Untuk mempelajari perubahan kalor dari suatu kimia, kaki tiga, bunsen. Kemudian bahan yang
proses perlu dikaji beberapa hal yang berhubungan
digunakan pada percobaan termokimia adalah
dengan energi apa saja yang dimiliki oleh suatu zat,
bagaimana mengukur perubahan energi tersebut, aquadest, serbuk Zn 2 gram, 20 ml CuSO4, 29 ml
dan bagaimana hubungannya dengan struktur zat. etanol, 20 ml HCl 2M, dan 20 ml NaOH 2M.
Tujuan percobaan termokimia adalah
mempelajari bahwa dalam reaksi kimia selalu
Metode Percobaan

1. Metode Percobaan Penentuan Ketetapan


Kalorimeter

3. Metode Percobaan Penentuan Kalor Etanol


dalam Air

Gambar 1. Metode Percobaan Penentuan


Ketetapan Kalorimeter

Gambar 3. Metode Percobaan Penentuan Kalor


Etanol dalam Air

2. Metode Percobaan Penentuan Kalor Reaksi


Zn(s) + CuSO4 (l)

4. Metode Percobaan Penentuan Kalor Penetralan


HCl dan NaOH

Gambar 2. Metode Percobaan Penentuan Kalor


Reaksi Zn(s) + CuSO4 (l)
Gambar 4. Metode Percobaan Penentuan Kalor
Penetralan HCl dan NaOH
Tabel 1. Hasil Pengamatan Penentuan Ketetapan Grafik 1. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor
Kalorimeter Reaksi Zn(s) + CuSO4 (l)
n X(t) Y(T) X2 XY Penentuan Kalor Reaksi
1 1 314 K 1 314 K
2 2 314 K 4 628
Zn(s) + CuSO4 (l)
3 3 313 K 8 939 340
4 4 312,5 K 16 1250 335
5 5 312 K 25 1560

Y (K)
330 Tabel
6 6 311 K 36 1866
325
7 7 311 K 49 2177 Perhitung
320
8 8 311 K 64 2488 an
0 5
9 9 310 K 81 2790
X(t)
10 10 310 K 100 3110
3118,5
55 385 17122
K (Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8,
(Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8, kelompok J)
kelompok J)

Grafik 1. Penentuan Ketetapan Kalorimeter Tabel 3. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Etanol
dan Air
Penentuan Ketetapan n X(t) Y(T) X2 XY
Kalorimeter 1 0,5 307 K 0,25 153,50
2 1 308 K 1 308
315 3 1,5 308 K 2,25 462
314
313 4 2 308 K 4 616
5 2,5 308 K 6,25 770
Y (K)

312 Tabel
311 6 3 308 K 9 924
310 7 3,5 307 K 12,25 1074,50
309 Perhitung
8 4 307 K 16 1228
0 20 an
18 2461 K 51 5536
X(t) (Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8,
kelompok J)

(Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8, Grafik 3. Penentuan Kalor Etanol dan Air
kelompok J)
Penentuan Kalor Etanol
dan Air
Tabel 2. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor
Reaksi Zn(s) + CuSO4 (l) 1000

n X(t) Y(T) X2 XY 0
Y (K)

Tabel
0 10
1 0,5 323 K 0,25 161,50 -1000
-2000 Perhitun
2 1 331 K 1 331 X(t) gan
3 1,5 335 K 2,25 502,50
4 2 337 K 4 674
(Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8,
5 1326 K 7,5 1669 kelompok J)
(Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8,
kelompok J)
Tabel 4. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Faktor kesalahan dalam percobaan termokimia
Penetralan HCl dan NaOH ini adalah tidak telitinya saat mengukur suhu, tidak
n X(t) Y(T) X2 XY telitinya saat menghitung waktu yang terus berjalan
1 0,5 305 K 0,25 152,50 sesuai dengan suhu yang terus bertambah atau
2 1 305 K 1 305 berkurang, tidak teliti saat menambah atau
3 1,5 305,5 K 2,25 458,25 mengambil larutan, kesalahan juga bisa terjadi
4 2 306 K 4 612 pada alat, terutama termometer. Termometer yang
5 2,5 306 K 6,25 765 rusah ataupun praktikan tidak membersihkan
6 3 306 K 9 918 dengan aquadest sebelum digunakan.
7 3,5 305 K 12,25 1067,50 Termokimia adalah cabang dari kimia fisika
8 4 305 K 16 1220 yang mempelajari tentang kalor dan energi
9 4,5 305 K 20,25 1372,50 berkaitan dengan reaksi kimia dan/atau perubahan
10 5 305 K 15 1525 fisik. Sebuah reaksi kimia dapat melepaskan atau
3053,5 menerima kalor. Begitu juga dengan perubahan
27,5 96,25 8395,75
K fase, misalkan dalam proses mencair dan
(Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8,
mendidih. Termokimia fokus pada perubahan
kelompok J)
energi, secara khusus pada perpindahan energi
antara sistem dengan lingkungan. Jika
Grafik 4. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan
dikombinasikan dengan entropi, termokimia juga
NaOH
digunakan untuk memprediksi apakah reaksi kimia
Penentuan Kalor Penetralan akan berlangsung spontan atau tak spontan.
HCl dan NaOH Termokimia berawal dari hasil kerja Antoine
Laurent Lavoisier pada abad ke 18, dilanjutkan
306.5
dengan adanya hukum Hess. Termokimia masuk
306
Tabel dalam kategori hukum pertama termodinamika.
Y (K)

305.5
305 Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
304.5 Perhitun mengukur kalor atau energi panas. Pertukaran
0 10 gan energi kalor merupakan dasar teknik yang dikenal
X(t) dengan nama kalorimetri, yang merupakan
pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor.
(Sumber: Early Lirayani, 133020246, meja 8, Ada berbagai macam kalorimeter. Yang
kelompok J) pertama adalah kalorimeter alumunium. Kalorimeter
ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor
jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan
PEMBAHASAN di dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan oleh bejana dipisahkan oleh bahan penyekat, misalnya
praktikan, didapatkan hasil a1=313,83, a2=32, a3= gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah
307,9, a4=305,53, b1=-0,36, b2=9,2, b3=-512,7, sebagai isolator agar pertukaran kalor dengan
b4=-0,07, Q1=1776 J, Q2=4620 J, Q3=2844 J, sekitar kalorimeter dapat dikurangi. Cara Kerja
Q4=4469,08 J, Q5=1942,19 J, Q6=6411,27 J, Pada waktu zat dicampurkan di dalam kalorimeter,
Q7=567 J, Q8=146,8 J, Q9=1523,55 J, Q10= air di dalam kalorimeter perlu diaduk agar diperoleh
2237,35 J, Q11=80,25 J, Q12=879,40 J, suhu merata sebagai akibat percampuran dua zat
Q13=959,85 J. Dengan data tersebut dapat yang suhunya berbeda. Asas penggunaan
disimpulkan bahwa dalam setiap metode terjadi kalorimeter adalah Asas Black. Zat yang ditentukan
kenaikan atau penurunan suhu yg tidak konstan. kalor jenisnya dipanaskan sampai suhu tertentu.
Suhu selalu berubah-ubah sesuai dengan larutan Dengan cepat zat itu dimasukkan ke dalam
yang diamatinya. kalorimeter yang berisi air dengan suhu dan
massanya sudah diketahui. Kalorimeter diaduk dimasukkan ke dalam Kalorimeter Api, kemudian
sampai suhunya tidak berubah lagi. dilakukan pemanasan menggunakan heater yang
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, akan membuat sampel menerima beban kalor. Jika
kalor jenis zat yang dimasukkan dihitung. titik nyala sampel tersebut sudah terlampaui , maka
Jenis yang kedua adalah kalorimeter bom. Reaksi sampel tersebut akan terbakar. Ketika sampel
yang terjadi dalam kalorimeter bomb berada pada terbakar maka ia akan melepaskan energi ke atas,
volume yang tetap karena bejana bomb tak dapat sehingga oksigen di sekitarnya akan tetarik dan
membesar atau mengecil. Berarti bila gas terbentuk konsentrasi oksigen di gas buang akan berkurang.
pada reaksi di sini, tekanan akan membesar maka Penurunan konsentrsi oksigen dalam gas buang
tekanan pada sistim dapat berubah. Karena pada diukur menggunakan gas analyzer.
keadaan volume yang tetap maka panas reaksi Reaksi eksoterm yaitu reaksi yang
yang diukur dengan kalorimeter bomb disebut membebaskan kalor, kalor mengalir dari sistem ke
panas reaksi pada volume tetap. Kalorimeter lingkungan (terjadi penurunan entalpi), entalpi
cangkir kopi berhubungan dengan udara dan bila produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh
ada reaksi yang menghasilkan gas, gasnya dapat karena itu, perubahan entalpinya bertanda negatif.
menguap ke udara dan tekanan pada sistim dapat Pada reaksi eksoterm umumnya suhu sistem
tetap konstan. Maka perubahan energi diukur menjadi naik, adanya kenaikan suhu inilah yang
dengan kalorimeter cangkir kopi adalah panas menyebabkan sistem melepas kalor ke lingkungan.
reaksi pada tekanan tetap. Pengukuran panas Reaksi eksoterm: DH = HP - HR < 0 atau DH = (-)
reaksi pada reaksi pada volume tetap dan tekanan Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang
tetap tak banyak berbeda tapi tidak sama. Karena memerlukan kalor, kalor mengalir dari lingkungan
kebanyakan reaksi yang ada kepentingannya bagi ke sistem (terjadi kenaikan entalpi), entalpi produk
kita dilakukan dalam wadah terbuka jadi lebih besar daripada entalpi pereaksi. Oleh karena
berhubungan dengan tekanan udara yang tetap itu, perubahan entalpinya bertanda positif. Pada
dari atmosfir, maka akan dibicarakan hanya panas reaksi endoterm umumnya suhu sistem terjadi
reaksi pada tekanan tetap, dan reaksi dan diberikan penurunan, adanya penurunan suhu inilah yang
dengan simbol H. menyebabkan sistem menyerap kalor dari
Yang ketiga adalah kalorimeter listrik. Prinsip kerja lingkungan.
dari percobaan ini adalah hukum kekekalan energi Reaksi endoterm: DH = HP - HR > 0 atau DH = (+)
yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan Dari hasil pengamatan, praktikan mendapatkan
tidak dapat dimusnahkan akan tetapi dapat diubah hasil semua percobaan dalam termokimia memiliki
ke bentuk lain, dimulai dari masuknya listrik H= + yang menandakan bahwa reaksi tersebut
melewati kumparan, ada perpindahan energi dari berlangsung secara endoterm. Tetapi jika dilihat
listrik ke kalor, dan selanjutnya akan menaikkan dari suhu, hanya percobaan penentuan kalor reaksi
suhu air Fungsi Kalorimeter listrik : untuk Zn(s) + CuSO4 (l) yang bereaksi secara eksoterm,
mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu karena terjadi peningkatan suhu.
perubahan reaksi. Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang
Yang keempat adalah kalorimeter gas. Fungsi alat dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk
ini kita dapat melakukan banyak hal, seperti mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu
mengukur : Berapa banyak waktu yang dibutuhkan benda yaitu dengan mengukur suhu benda
untuk terbakarnya suatu material (ignition time), tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang
berapa kalor yang dilepaskan dari suatu proses dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga
pembakaran, berapa jumlah asap yang dilepaskan sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang
dari hasil pembakaran suatu material. Pengukuran- dikandung sedikit. Ada beberapa jenis kalor reaksi
pengukuran tersebut dapat digunakan untuk yang didasarkan pada jumlah zat yang ada dalam
berbagai macam kegunaan khususnya untuk reaksinya (jumlah zat diketahui dari koefisien
material interior bangunan. Cara kerja alat ini reaksinya) dan model reaksinya, yaitu
adalah sebagai berikut: sampel material Yang pertama kalor pembakaran (Hc), adalah
kalor reaksi pada reaksi pembakaran 1 mol zat dengan garam anhidrat, perubahan wujud :
oleh oksigen. pembuatan es balok.
Contoh:
KESIMPULAN

Yang kedua adalah kalor pembentukan (Hf), yaitu Dari hasil percobaan termokimia, dapat
kalor reaksi pada reaksi pembentukan 1 mol zat disimpulkan bahwa termokimia ialah ilmu kimia
dari unsur-unsurnya. yang mempelajari perubahan kalor dengan
Contoh:
mengamati perubahan panasnya dengan tujuan
mempelajari dan mengamati perubahan energi,
Untuk contoh pada 1 dan 2, kalor reaksinya kalor, jenis reaksi (eksoterm atau endoterm) pada
boleh Hc atau Hf . Hal ini karena reaksinya suatu reaksi kimia.
menunjukan pembakaran 1 mol zat oleh oksigen,
juga menunjukan pembentukan 1 mol zat dari DAFTAR PUSTAKA
unsur-unsurnya. Yang ketiga adalah kalor
penguraian (Hd), yaitu kalor reaksi pada reaksi
Anonim.2008.Kalor.
penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya.
http://alljabbar.wordpress.com/. Diakses: 24
Contoh:
Desember 2013
Anonim.2008.Kalor Jenis.
Yang keempat adalah kalor netralisasi (Hn): kalor http://alljabbar.wordpress.com/. Diakses: 24
reaksi pada reaksi pembentukan 1 mol H2O dari Desember 2013
reaksi asam basa. Anonim.2012.Kalor Reaksi. http://aboutche-
Contoh: mistry.blogspot.com/. Diakses: 24 Desember
2013
Yang kelima adalah kalor pelarutan (Hp), yaitu Anonim.2013.Reaksi Eksoterm dan Endoterm.
kalor reaksi pada reaksi pelarutan 1 mol zat ke http://santrinitas.wordpress.com/. Diakses: 24
dalam pelarutnya. Yang keenam adalah kalor Desember 2013
reaksi (Hr), yaitu istilah untuk menyebut kalor Anonim.2013.Termokimia.
reaksi pada reaksi yang melibatkan jumlah zat http://www.ilmukimia.org. Diakses: 22
lebih atau kurang dari 1 mol. Desember 2013
Contoh: Dama.2013.Jenis Kalorimeter.
http://damabandott.blogspot.com/. Diakses: 24
Desember 2013
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang Sutrisno, Ela T. dan Ina Siti N..2013. Panduan
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan : Bandung.
1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk
Tri, Ita W.2012.Kalorimeter.
menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter. http://itatrie.blogspot.com/. Diakses: 24
Aplikasi bidang pangan pada reaksi endoterm Desember 2013
adalah untuk sebungkus es kimia (bahasa Inggris:
chemical ice pack), memasak telur, perubahan
wujud:es batu mencair,air menguap, memanggang
sate,memanggang roti, memisahkan pasangan ion,
mencampur air dan amonium nitrat, membuat
garam anhidrat dari hidrat, mencairkan garam
padat. Sedangkan aplikasi bidang pangan pada
reaksi eksoterm adalah membakar minyak tanah di
kompor minyak, proses pencampuran air dengan
asam kuat (bahasa Inggris: strong acid), proses
pencampuran alkali dengan asam, mencampur air
LAMPIRAN

1. Hasil Pengamatan Penentuan Ketetapan 2 = . .


Kalorimeter = 25 .4,2 . (358 314)
2 = 4620
(Y . X 2 ) (X . XY)
=
(X 2 ) (X)2 3 = 2 1
3 = 4260 1776
(3118,5 . 385) (55 . 17122) 3 = 2844
1 =
10(385) (55)2
3
=
1 = 313,83

n(XY) (X . Y) 2844
= =
(X 2 ) (X)2 314 300
= 203,14 /
10(17122) (553118 . 50)
= 2. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Reaksi Zn(s)
10(385) (55)2
+ CuSO4 (l)
(Y . X 2 ) (X . XY)
1 = 0,36 =
(X 2 ) (X)2

= + (1326 . 7,5) (5 . 1669)


2 =
4(7.5) (5)2
1 = 313,83 + (0,36)
1 = 313,47
2 = 320
2 = 313,83 + (0,36 . 2)
2 = 313,11 n(XY) (X . Y)
3 = 313,83 + (0,36 . 3) =
(X 2 ) (X)2
3 = 312,75
4 = 313,83 + (0,36 . 4) 4(1669) (15 .1326)
4 = 312,39 2 =
4(7,5) (5)2
5 = 313,83 + (0,36 . 5)
5 = 312,03 2 = 9,2
6 = 313,83 + (0,36 . 6)
6 = 311,67 K = +
7 = 313,83 + (0,36 . 7)
7 = 311,31 1 = 320 + (9,2 . 0,5)
8 = 313,83 + (0,36 . 8) 1 = 324,6
8 = 310,95 2 = 320 + (9,2 . 1)
9 = 313,83 + (0,36 . 9) 2 = 329,20
9 = 310,59 3 = 320 + (9,2 . 1,5)
10 = 313,83 + (0,36 . 10) 3 = 333,80
10 = 310,23 4 = 320 + (9,2 . 2)
4 = 338,4
1 = . .
= 20 .4,2 . (314 300)
1 = 1776
1 = 2 = 204,8
= 323 (28 + 273) 3 = 307,9 + (512,7 .1,5)
1 = 22 3 = 461,15
4 = 307,9 + (512,7 . 2)
4 = . 1 4 = 717,5
= 203,14 .22 5 = 307,9 + (512,7 . 2,5)
4 = 4469,08 5 = 973,85
6 = 307,9 + (512,7 . 3)
5 = . . 1 6 = 1230,2
= 22 . 1,14 . 3,52 . 22 7 = 307,9 + (512,7 . 3,5)
5 = 1942,19 7 = 1486,55
8 = 307,9 + (512,7 . 4)
6 = 4 + 5 8 = 1742,9
= 4469,08 + 1942,19
6 = 6411,27 +
=
2
307 + 307
= =
2
2 = 307
=
65,4
= 0,03 1 + 2
=
2
6 300 + 299
= =
2
= 213709 / = 299,5

3. Hasil Pengamatan Penentuan Kalor Etanol dan 2 =


Air = 307 299,5
(Y . X 2 ) (X . XY) 2 = 7,5
=
(X 2 ) (X)2
7 = . . 2
(2461 . 51) (18 . 5536) = 18 . 4,2 . 7,5
3 =
8(51) (18)2 7 = 567,0

3 = 307,9 8 = . .
= 1,02 . 1,92 . 7,5
n(XY) (X . Y) 8 = 146,8
=
(X 2 ) (X)2
9 = . 2
8(153,50) (18 . 2461) = 203,13 . 7,5
=
8(51) (18)2 9 = 1523,55
= 512,7
10 = 7 + 8 + 9
= + 10 = 567 + 146,8 + 1523,55
10 = 2237,35
1 = 307,9 + (512,7 .0,5)
1 = 51,55
2 = 307,9 + (512,7 .1)
10 +
= =
2
305 + 305
=
2237,35 2
= = 305
0,02
= 111867,5 / 1 + 2
=
2
4. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH 301 + 301
=
(Y . X 2 ) (X . XY) 2
= = 301
(X 2 ) (X)2
3 = 305 301
(3053,5 . 96,25) (27,5 . 8395,75)
4 = 3 = 4
10(96,25) (27,5)2
11 = . . 3
4 = 305,53
= 4,68 . 3,96 . 4,33
11 = 80,25
n(XY) (X . Y)
=
(X 2 ) (X)2
12 = . 3
10(8395,75) (27,5 . 3053,5) = 203,14 . 4,33
4 = 12 = 879,40
10(96,25) (27,5)2

13 = 11 + 12
4 = 0,07
= 80,25 + 879,40
13 = 959,85
= +
13
1 = 305,53 + (0,07 . 0,5) =

1 = 305,49
2 = 305,53 + (0,07 . 1) 959,85
2 = 302,46 =
0,08
3 = 305,53 + (0,07 . 1,5) = 11998,09 /
3 = 305,42
4 = 305,53 + (0,07 . 2)
4 = 305,39
5 = 305,53 + (0,07 . 2,5)
5 = 305,35
6 = 305,53 + (0,07 . 3)
6 = 305,32
7 = 305,53 + (0,07 . 3,5)
7 = 305,28
8 = 305,53 + (0,07 . 4)
8 = 305,25
9 = 305,53 + (0,07 . 4,5)
9 = 305,21
10 = 305,53 + (0,07 . 5)
10 = 305,18

Anda mungkin juga menyukai