Anda di halaman 1dari 45

10.

Sifat-sifat gas
Kimia Dasar 1A
Dr. Rukman Hertadi
Prodi Kimia FMIPA ITB
Course Learning Outcome
Mahasiswa mampu:
1. menjelaskan sifat-sifat dan hukum-hukum gas

2. menerapkan hukum-hukum gas dan hukum Dalton untuk tekanan parsial pada perhitungan
stoikiometri
3. menerapkan teori kinetika gas untuk menjelaskan hukum-hukum gas pada tingkat molekul

4. menganalisis sifat gas berdasarkan nilai parameter persamaan gas nyata van der Waals

2/45
Sifat umum dari gas
· Memiliki gesekan sik yang kecil (jarak berjauhan)

· Dapat dikompresi dan diekspansi

· Mendesakan tekanan

· Tekanan bergantung pada jumlah gas yang mengisi ruang

· Mengisi seluruh ruangan

· Bercampur dengan bebas


· Tekanannya naik dan turun mengikuti perubahan temperatur

3/45
Sifat fisik dari gas
Sifat sik gas dinyatakan dengan besaran:

1. Tekanan (P)

2. Volume (V)

3. Temperatur (T)

4. Jumlah zat (n)

4/45
Tekanan
Tekanan adalah gaya persatuan luas. Barometer Toricelli

F
P =
A

Alat pengukur tekanan udara: Barometer

Barometer sederhana merupakan tabung


dengan panjang 80 cm dengan salah satu
ujung tertutup menghadap ke atas dan ujung
terbuka dicelupkan ke dalam cawan berisi
merkuri.

Udara menekan merkuri ke bawah memaksa


masuk ke dalam tabung dan naik, hingga
berat merkuri dalam tabung memiliki gaya
yang setara dengan gaya desak udara.

5/45
Satuan tekanan
· SI: Pascal

· 1 atm = 101 kPa


· Satuan tekanan lainnya:

- 1 atm = 1,013 Bar


- 1 atm = 760 mmHg = 760 torr

6/45
Manometer
Manometer digunakan untuk mengukur tekanan gas dalam ruang. Perubahan tekanan terjadi
akibat dihasilkan atau dikonsumsinya gas selama reaksi berlangsung.

Pengukuran tekanan dengan manometer

7/45
Hukum-hukum gas

8/45
Hukum Boyle
Hukum Boyle mempelajari hubungan antara
P dan V pada temperatur (T) tetap dan
jumlah zat (n) tetap.

Hukum Boyle menyatakan bahwa pada


temperatur (T) dan jumlah zat (n) yang tetap
tekanan (P) berbanding terbalik dengan
volume (V).

Dari hukum Boyle berlaku hubungan berikut:

PV = konstan

P 1 V1 = P 2 V2

9/45
Hukum Charles
Hukum Charles mempelajari hubungan
antara V dan T pada kondisi P dan n tetap.

Hukum Charles menyatakan bahwa pada


tekanan (P) dan jumlah zat (n) yang tetap,
volume (V) gas akan berbanding lurus dengan
temperatur (T).

Dari Hukum Charles berlaku hubungan


berikut:

V
= konstan
T

V1 V2
=
T1 T2

10/45
Hukum Gay Lussac
Hukum Gay Lussac mempelajari hubungan
P dan T pada V dan n yang tetap.

Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa pada


volume (V) dan jumlah zat (n) yang tetap,
tekanan (P) gas berbanding lurus dengan
temperatur (T) gas.

Dari Hukum Gay Lussac berlaku hubungan


berikut:

P
= konstan
T

P1 P2
=
T1 T2

11/45
Hukum gabungan gas

Dari hukum gabungan gas berlaku hubungan berikut:

P 1 V1 P 2 V2
=
T1 T2

12/45
Contoh aplikasi hukum-hukum gas
Gas anestetik biasanya diberikan ke pasien ketika temperatur ruang 20o C dan temperatur
tubuh pasien 37o C.Perubahan apa yang terjadi pada gas anestetik dengan volume 1.60 L bila
tekanan dan massa adalah tetap?

Analisis

Kondisi di atas menyatakan bahwa P dan n tetap, sehingga kita dapat menggunakan hukum
Charless untuk menerangkan apa yang terjadi pada gas.

Solusi

V1 V2
=
T1 T2

1.6 L V2
=
293 K 310 K

1.6 L
V2 = × 310 K = 1.69L
293 K

13/45
Stoikiometri reaksi gas

14/45
Stoikiometri reaksi gas
Prinsip Avogadro: bila reaksi antar gas berlangsung pada P dan T tetap, maka perbandingan
volume gas setara dengan perbandingan mol dari gas yang bereaksi.

Contoh:

H 2 (g) + Cl2 (g) → 2HCl(g)

1 mol + 1 mol 2 mol

1 vol + 1 vol 2 vol

15/45
Volume molar standar gas
Volume 1 mol gas akan identik untuk semua gas bila diukur pada P dan T yang sama.

Pada kondisi standar temperatur dan tekanan (STP), yaitu pada 1 atm dan 0 o C, volume 1 mol
gas adalah 22.4 L

Contoh:

Berapa liter N 2 yang akan dihasilkan pada 1 atm dan 25o C dari dekomposisi 150 g NaN 3 ?

Solusi:

Reaksi dekomposisi: 2 NaN 3 (s) ⟶ 2 Na(g) + 3 N (g)


2

1 mol NaN 3 3 mol N 2


22.4 L
VN = 150 g NaN 3 × × × = 77.5 L
2

65 g NaN 3 2 mol NaN 3 1 mol at STP

T2 298 K
V2 = × V1 = × 77.5 L = 84.6 L
T1 273 K

16/45
Hukum gas ideal

17/45
Hukum gas ideal
Dari Hukum gabungan gas diperoleh:

PV
= konstan
T

Dari Prinsip Avogadro hukum gabungan dimodi kasi menjadi:

PV
= n × R
T

dengan R = tetapan gas

Dari hubungan di atas dapat dide nisikan hukum gas ideal:

pV = nRT

Gas dikatakan ideal bila mematuhi hukum gas ideal pada semua rentang T, P, V dan n.

18/45
Penentuan nilai R
Pada keadaan STP:

· P = 1 atm

· T = 273.15 K

· V = 22.4 L

· n = 1 mol

Dengan menggunakan hukum gas ideal nilai R dapat dihitung:

PV (1 atm)(22.4 L)
−1 −1
R = = = 0.082057 L. atm. mol .K
nT (1 mol)(273.15 K)

19/45
Contoh aplikasi hukum gas ideal
Berapa liter N 2 yang akan dihasilkan pada 1 atm dan 25o C dari dekomposisi 150 g NaN 3 ?

Solusi:

Reaksi dekomposisi: 2 NaN 3 (s) ⟶ 2 Na(g) + 3 N (g)


2

1 mol NaN 3
3 mol N 2
nN = 150 g NaN 3 × × = 3.461 mol
2

65 g NaN 3 2 mol NaN 3

−1 −1
nRT (3.461 mol)(0.082L. atm. mol .K )(298 K)
VN = = = 84.6 L
2
P (1 atm)

20/45
Contoh aplikasi hukum gas ideal
Dalam suatu percobaan di lab, labu bundar 250 mL digunakan untuk mengumpulkan gas hasil
dari suatu reaksi. Tentukan berapa gram Na2 CO3 (s) yang diperlukan untuk memperoleh
CO (g)
2
dalam jumlah yang cukup untuk mengisi labu pada 738 torr dan 23o C.

· Reaksi: Na2 CO3 (s) + 2 HCl(aq) ⟶ 2 NaCl(aq) + CO (g) + H O


2 2

· Tekanan: P = 738 torr ×


1 atm
= 0.971 atm
760 torr

· Volume: V = 250 mL ×
1 L
= 0.250 L
1000 mL

1. Jumlah CO2 (g) yang dihasilkan:

PV (0.971 atm)(0.250 L)
−3
n CO = = = 9.899 × 10 mol
2
RT (0.081 L.atm/(mol.K))(296 K)

2. Massa Na2 CO3 yang diperlukan:

1 mol Na2 CO 3 106 g Na2 CO 3


−3
m Na CO = 9.899 × 10 mol CO 2 × × = 1.06 g Na2 CO 3
2 3

1 mol CO 2 1 mol Na2 CO 3

21/45
Hukum Dalton untuk tekanan parsial

22/45
Hukum Dalton untuk tekanan parsial
Hukum Dalton menyatakan bahwa untuk campuran gas yang tidak saling bereaksi, tekanan
total adalah jumlah tekanan parsial dari masing-masing gas:

P total = P a + P b + P c + ⋯

n a RT n b RT n c RT
= + + + ⋯
V V V

RT
= (n a + n b + n c + ⋯)
( V )

RT
P total = n total
( V )

23/45
Contoh perhitungan
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai campuran gas untuk tanki penyelam scuba.
Untuk tujuan penyelaman tertentu, 46 L He dan 12 L O
2
pada 25o C dan 1 atm dipompa ke
dalam tangki dengan volume 5.0 L. Tentukan tekanan parsial setiap gas dan tekanan total
dalam tanki pada 25o C.

Solusi:

Diasumsikan temperatur gas sebelum dan setelah dimasukan ke dalam tanki sama, yaitu 25o C,
sehingga tekanan parsial setiap gas dapat dihitung menggunakan hukum gabungan gas.

P 1 V1 (1.0 atm)(46 L)
P He = = = 9.2 atm
V2 5.0 L

P 1 V1 (1.0 atm)(12 L)
PO = = = 2.4 atm
2
V2 5.0 L

P total = P He + P O = 9.2 atm + 2.4 atm = 11.6 atm


2

24/45
Fraksi mol dan tekanan parsial
Fraksi mol gas A dalam campuran gas dide nisikan sebagai
nA nA
XA = =
n total nA + nB + ⋯

Pada kondisi V dan T tetap, maka


V
= konstan
RT

Untuk campuran gas

V
PA
RT
XA =
V V
PA + PB + ⋯
RT RT

PA
=
PA + PB + ⋯

PA
=
P total

25/45
Contoh perhitungan
Sebanyak 250 mL metana, CH 4 pada 35o C dan 0.55 atm dengan 750 mL propana, C3 H 8 pada
35o C dan 1.5 atm dimasukan ke dalam tanki 10.0 L. Tentukan fraksi mol metana dalam
campuran.

Solusi

(0.55 atm)(0.25 L)
P CH = = 0.0138 atm
4
10.0 L

(1.5 atm)(0.75 L)
PC H = = 0.112 atm
3 8
10.0 L

P CH 0.0138 atm
4
X CH = = = 0.110 atm
4
P CH + PC H 0.0138 atm + 0.112 atm
4 3 8

26/45
Contoh perhitungan
Campuran dalam tabung gas 75.0 L terdiri dari 122 mol N
2
, 137 mol C H
3 8
, dan 212 mol CO
2

pada 200 K. Tentukan tekanan total gas dan tekanan parsial CO2 dalam tabung gas.

Solusi: 1. Hitung tekanan total

n total = n N + nC H + n CO = 122 mol + 137 mol + 212 mol = 471 mol


2 3 8 2

−1 −1
n total RT (471 mol)(0.0821 L. atm. mol .K )(200 K)
P total = = = 103 atm
V 75.0 L

2. Hitung fraksi mol CO2

n CO 212 mol
2
X CO = = = 0.45
2
n total 471 mol

3. Hitung tekanan parsial CO2

P CO = X CO P total = 0.45 × 103 atm = 46.4 atm


2 2

27/45
Aplikasi tekanan parsial Dalton: Mengumpulkan gas
di atas air
Gas yang tidak bereaksi dengan air dapat dijebak dan dikumpulkan di atas air.

Ketika gas dialirkan akan memperbesar tekanan parsial gas dan mendesak air ke bawah,
sehingga botol bisa diisi penuh dengan gas dan uap air.

P total = P gas + P H O(g)


2

Tekanan gas kering tanpa uap air: Pgas = P total − P H


2
O(g)

28/45
Contoh soal mengumpulkan gas di atas air
Sampel gas oksigen dikumpulkan di atas air pada 20o C dan tekanan 738 torr hingga volume
310 mL. Tekanan uap air pada 20o C adalah 17.54 torr.

· (A) Tentukan tekanan parsial dari oksigen.

· (B) Tentukan volume gas kering pada STP.

Solusi:

(A) PO 2
= P total − P uap air = 738 torr − 17.5 torr = 720 torr

(B) V gas kering pada STP:

· Kondisi awal: P1 = 720 torr, V1 = 310 mL, T1 = 293 K

· Kondisi STP (1 atm, 0o C): P2 = 760 torr, T2 = 273 K

P 1 V1 P 2 V2 P 1 V 1 T2 (720 torr)(310 mL)(373 K)


= ⟹ V2 = = = 274 mL
T1 T2 T1 P 2 (263 K)(760 torr)

29/45
Difusi dan efusi gas

30/45
Difusi
Dalam keadaan gas, partikel dengan mudah
berdifusi bergerak di antara molekul gas
lainnya sehingga dapat menyebar mengisi
ruang.

Gerakan partikel gas yang berdifusi adalah


gerakan acak akibat bertabrakan dengan
partikel gas lain di udara

31/45
Efusi
Efusi adalah gerakan molekul gas melewati
celah sempit.

Hukum Graham untuk efusi: laju efusi gas


berbanding terbalik dengan akar kuadrat
kerapatan (d) bila diukur pada P dan T tetap

laju efusi A √‾‾


‾B
d d
‾‾‾
B
= =
laju efusi B √ dA
√‾‾
‾A
d

MM
‾‾‾‾‾
B‾
=
√ MMA

32/45
Contoh perhitungan efusi
Hitung perbandingan laju efusi gas hidrogen (H 2 ) dan uranium heksa uorida (UF6 ), yaitu gas
yang digunakan dalam proses pengayaan untuk menghasilkan bahan bakar dari reaktor nuklir.

Solusi:

‾‾‾‾‾‾‾‾
MM ‾‾‾‾‾
laju efusi H 2 UF
6
352
= = = 13.2
laju efusu UF 6 √
√ MMH2 2

Jadi molekul ringan H 2 berefusi 13 kali lebih cepat dibanding molekul masif seperti UF6 .

33/45
Teori kinetika gas

34/45
Postulat dalam teori kinetika gas ideal
1. Partikel gas ideal sangat kecil sehingga volumenya diabaikan

Vgas ≈ 0

2. Partikel selalu bergerak. Tumbukan dengan dinding bersifat lenting sempurna, sehingga
laju sebelum dan setelah tumbukan sama. Jumlah tumbukan dengan dingin sebanding dengan
P gas .

3. Tidak ada gaya yang bekerja antar partikel, sehingga tidak ada interaksi tarik-menarik
atau tolak-menolak satu sama lain.

4. Energi kinetika gas berbanding lurus dengan temperatur Kelvin.

E K rata-rata ∝ T

35/45
Penjelasan teori kinetika pada hukum Boyle
Hukum Boyle, pada n dan T tetap berlaku:

1
PV = k atau P = k( )
V

Untuk gas ideal:

1
P = (nRT )
V

Jad pada gas ideal, k = nRT

Teori kinetika gas:

Penurunan V berarti meningkatkan frekuensi


tumbukan partikel gas pada dinding,
sehingga akan meningkatkan tekanan P. Itu
sebabnya mengapa pada Hukum Boyle, P
berbanding terbalik dengan V.

36/45
Penjelasan hukum Gay-Lussac
Hukum Gay-Lussac:

P = kT n, V = konstan

Untuk gas ideal:

nR
P = T
( V )

Dengan k
nR
=
V

Teori kinetika gas:

Dalam ruang dengan volume tetap, bila temperatur naik akan diikuti dengan kenaikan
energi kinetika rata-rata, sehingga kecepatan rata-rata molekul gas menumbuk dinding
akan semakin cepat dan mengakibatkan kenaikan tekanan. Hal ini menjelaskan hubungan
tekanan dan temperatur pada hukum Gay-Lussac.

37/45
Penjelasan hukum Charles
Hukum Charles:

V = kT n, P = konstan

Untuk gas ideal:

nR
V = T
( P )

Teori kinetika gas:

Bila temperatur naik akan diikuti dengan kenaikan energi kinetika rata-rata,
sehingga kecepatan rata-rata partikel gas menumbuk dinding akan semakin cepat dan
menyebabkan kenaikan tekanan. Efek dari Kenaikan tekanan ini akan mendesakan perbesaran
volume. Inilah penjelasan dari hukum Charles tentang hubungan volume dan temperatur.

38/45
Penjelasan hukum Avogadro
Hukum Avogadro:

V = kn P, T = konstan

Untuk gas ideal:

RT
V = n
( P )

Teori kinetika gas:

Bila jumlah partikel gas yang mengisi ruang bertambah, maka untuk mempertahankan P dan T
tetap, maka kenaikan jumlah partikel harus diimbangi dengan kenaikan volume. Itu sebabnya
mengapa pada P dan T tetap perbandingan jumlah zat setara dengan perbandingan volume.

39/45
Teori Dalton untuk tekanan parsial
Menurut Dalton: Ptotal = ∑ P individu

Teori kinetika gas:

Semua partikel gas bebas satu sama lain, sehingga tekanan total merupakan jumlah tumbukan
independen masing-masing partikel gas.

40/45
Hukum Graham
Hukum Graham tentang laju efusi gas pada P dan T tetap:

laju efusi A MM
‾‾‾‾‾
B‾
=
laju efusi B √ MMA

Teori kinetika gas:


⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Pada P dan T sama, energi kinetika rata-rata (EK ) untuk dua gas juga sama

⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯ ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
EK A = EK B

1 ⎯⎯⎯⎯2 1 ⎯⎯⎯⎯2
m A νA = m B νB
2 2

⎯⎯⎯⎯2
νA mB
=
⎯⎯⎯⎯2 mA
νB

⎯⎯⎯⎯
νA m
‾‾‾
B‾ MM
‾‾‾‾‾
B‾
= =
⎯⎯⎯⎯
νB √ mA √ MMA

41/45
Gas nyata

42/45
Gas nyata: penyimpangan dari gas ideal
Hukum gabungan gas: Penyimpangan gas nyata
PV
= konstan
T

Hukum gas ideal:


PV
= R
T

Mengapa gas nyata menyimpang dari gas


ideal?

1. Gas nyata memiliki volume, sementara


volume gas ideal dibaikan.

Vgas nyata > Vgas ideal

Interkasi antar gas


2. Pada gas nyata partikel berinteraksi satu
sama lain. Interaksi menyebabkan molekul
gas dapat membentuk agregat (dimer, trimer
dst) sehingga menurunkan tekanan.

P gas nyata < P gas ideal

43/45
Persamaan van der Waals
Salah satu persamaan untuk menjelaskan sifat gas nyata adalah persamaan van der Waals

2
n a
P + (V − nb) = nRT
2
( V )

Dengan a dan b adalah tetapan van der Waals

· Paramter a menerangkan efek interaksi


antar molekul gas untuk koreksi terhadap
tekanan. Semakin besar nilai a semakin
kuat interaksinya.
· Paremter b menerangkan koreksi terhadap
volume, semakin besar nilai b semakin
besar ukuran molekul gas.

44/45
Perbandingan tekanan gas ideal dan gas nyata
Hitung tekanan 6 mol gas Xe pada 150 K dalam kontaner 4.0 L menggunakan persamaan gas
ideal dan persamaan van der Waals

Tekanan gas ideal:

−1 −1
(6 mol)(0.082 L. atm. mol .K )(150 K)
P = = 18.5 atm
4.0 L

Tekanan gas nyata:

Paramter van der Waals untuk Xe: a = 4.19 L mol


2 −2
dan b = 0.0511 Lmol
−1

2
nRT n
P = − a
2
V − nb (V )

−1 −1 2
(6 mol)(0.082 L. atm. mol .K )(150 K) 6 mol
2 −2
= − (4.194 atm. L . mol )
−1 ( 4 L )
4 L − (6 mol)(0.0515 L. mol )

= 20.0 − 5.1 = 14.9 atm

45/45

Anda mungkin juga menyukai