discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/298289372
CITATIONS
READS
1,010
1 author:
Sudarlin Sudarlin
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
8 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
KIMIA DASAR
UNTUK FISIKA
SUDARLIN
Penyusun
Editor
Edisi
Cetakan
: Sudarlin
: Sudarlin
: Pertama
: Pertama
LISENSI BUKU
This work is licensed under the Creative Commons Attribution NonCommercial 4.0 International License. To view a copy of this license,
visit http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/.
Omah Ilmu
Alamat
Telp
Web
Email
Sudarlin,
KIMIA DASAR UNTUK FISIKA/Sudarlin
edisi pertama Yogyakarta: Penerbit Buku, 2010
cetakan pertama, iv + 140 hal, 14.8 x 21 cm.
Seri Buku Elektronik
Kimia
ii
Judul
PENGANTAR
Fisika, biologi, kimia, astronomi, dan geologi dikenal
sebagai ilmu sains, yaitu ilmu yang belajar tentang materi
alam. Entah, itu materi hidup atau materi mati. Bedanya
hanya sedikit. Fisika adalah ilmu yang mempelajari materi
fisik dan perilakunya. Biologi adalah ilmu yang mempelajari
materi hidup dan prosesnya. Kimia adalah ilmu yang
mempelajari sifat dan perubahan materi fisik dan materi
hidup. Astronomi adalah ilmu yang mempelajari materi di
ruang angkasa dan fenomenanya. Geologi adalah ilmu yang
mempelajari materi di bumi dan strukturnya.
Andai ilmuwan zaman klasik ada pada zaman ini,
mungkin mereka akan bingung harus diposisikan pada
bidang ilmu yang mana karena mereka merasa telah
mempelajari semuanya. Ilmuwan filsafat sains Yunani seperti
Pythagoras, Demokritos, Plato, Aristoteles, dll dikenal sebagai
orang yang ahli dalam berbagai bidang. Demikian halnya
dengan ilmuwan sains dari Arab juga dikenal sebagai orang
yang ahli dalam berbagai bidang. Al-Khindi ilmuwan yang
hidup pada abad ke-9 dikenal sebagai ahli fisika, kimia,
matematika, geografi, farmasi, dan kedokteran. Ibnu Sina
seorang ahli kedokteran juga dikenal sebagai ahli farmasi,
dan psikologi.
Oleh karena itu, seseorang yang menggeluti bidang
sains tertentu dituntut pula memiliki pemahaman pada
bidang sains lainya, khusus konsep yang terkait langsung
dengan bidangnya. Saintis biologi yang mempelajari proses
respirasi perlu juga memahami bagaimana darah dapat
mengikat oksigen. Demikian halnnya, saintis fisika yang
belajar tentang listrik perlu juga memahami bagaimana
Kimia Dasar untuk Fisika |
iii
iv
DAFTAR ISI
PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
BAB 1 ANTARA KIMIA DAN FISIKA ................................................. 1
BAB 2 MATERI DAN PERUBAHANNYA .......................................... 6
A. Definisi Materi dan Wujudnya ................................................. 6
B. Materi Berdasarkan Penyusunnya ......................................... 9
C. Materi Berdasarkan Sifatnya ................................................. 10
D. Materi Berdasarkan Ukurannya........................................... 10
E. Sifat Fisika dan Kimia ............................................................... 11
F. Perubahan Fisika dan Kimia .................................................. 12
BAB 3 STRUKTUR ATOM DAN PARTIKELNYA........................ 14
A. Democritus: Partikel kecil tak dapat dibagi lagi ............ 14
B. Dalton: Tiap unsur memiliki atom yang identik ............ 16
C. Thomson: Elektron .................................................................... 18
D. Rutherford: Inti atom dikelilingi elektron ....................... 22
BAB 4 STRUKTUR ATOM DAN SPEKTRUMNYA ...................... 27
A. Spektrum Garis Atom ............................................................... 27
B. Model Atom Bohr ....................................................................... 31
BAB 5 PARTIKEL ATOM DAN SIFATNYA.................................... 33
A. Nomor Atom dan Nomor Massa ........................................... 33
B. Isotop, Isoton dan Isobar ........................................................ 34
BAB 6 STRUKTUR ATOM DAN POSISI ELEKTRON ................. 38
A. Gelombang sebagai Partikel .................................................. 38
B. Partikel Sebagai Gelombang .................................................. 40
C. Posisi Elektron Sesuai dengan Mekanika Kuantum ..... 40
D. Turunan Fungsi Gelombang Adalah Bilangan
Kuantum ........................................................................................ 41
E. Cara Menggunakan Bilangan Kuantum ............................. 46
BAB 7 HUKUM-HUKUM KIMIA DAN APLIKASINYA .............. 51
A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser) ................. 51
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust) ............... 52
C. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton) ....... 55
D. Hukum Perbandingan Volum (Hukum Gay Lussac). ... 55
E. Hukum Avogadro........................................................................ 56
Kimia Dasar untuk Fisika |
BAB 1
ANTARA KIMIA DAN FISIKA
Mahasiswa kimia belajar kimia dasar adalah sebuah
keniscayaan yang memang harus dilakukan, tidak usah
dipertanyakan. Tapi akan lain ceritanya, jika yang harus
belajar kimia dasar adalah mahasiswa fisika, maka kita harus
bertanya kenapa? Apa tujuannya?
Sama saja, semua belajar tentang materi
Fisika, biologi, kimia, astronomi, dan geologi dikenal
sebagai ilmu sains, yaitu ilmu yang belajar tentang materi
alam. Entah, itu materi hidup atau materi mati. Bedanya
hanya sedikit. Fisika adalah ilmu yang mempelajari materi
fisik dan perilakunya. Biologi adalah ilmu yang mempelajari
materi hidup dan prosesnya. Kimia adalah ilmu yang
mempelajari sifat dan perubahan materi fisik dan materi
hidup. Astronomi adalah ilmu yang mempelajari materi di
ruang angkasa dan fenomenanya. Geologi adalah ilmu yang
mempelajari materi di bumi dan strukturnya.
Andai ilmuwan zaman klasik ada pada zaman ini,
mungkin mereka akan bingung harus diposisikan pada
bidang ilmu yang mana karena mereka merasa telah
mempelajari semuanya. Ilmuwan filsafat sains Yunani seperti
Pythagoras, Demokritos, Plato, Aristoteles, dll dikenal sebagai
orang yang ahli dalam berbagai bidang. Demikian halnya
dengan ilmuwan sains dari Arab juga dikenal sebagai orang
Kimia Dasar untuk Fisika |
5
Kalimat ini diucapkan oleh ahli fisika, Stephen W. Hawking: Tuhan tidak hanya bermain dadu,
Ia bahkan melemparnya ke tempat yang tidak kita ketahui. Kalimat ini mungkin untuk menjawab
pernyataan Albert Einstein yang mengatakan: Tuhan tidak sedang bermain dadu. Dua kalimat
yang perlu dikoreksi!!
1
BAB 2
MATERI DAN PERUBAHANNYA
Saat aku bertanya kepada mahasiswa apa yang
dimaksud materi, sebagian mereka menjawab materi adalah
segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati
ruang. Aku ingin menyalahkan mereka saat itu, karena
cahaya yang selama ini dianggap sebagai gelombang, bukan
materi, ternyata memiliki sifat seperti materi. Cahaya
terbentuk dari foton yang tidak memiliki massa, tapi ia
memiliki momentum. Entahlah, mungkin karena masih
pertemuan pertama, aku memilih untuk mengalah!
A. Definisi Materi dan Wujudnya
Okelah, kalau bagitu materi memiliki massa2,
volume3, dan sifat, sehingga setiap materi memiliki wujud
tertentu. Jika kita melihat sebuah benda atau materi, maka
wujudnya bermacam-macam. Di lingkungan sekitar kita
mudah dijumpai materi seperti kayu, air, dan udara.
Berdasarkan wujudnya, maka materi dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas.
Massa merupakan ukuran yang menunjukkan kelembaman atau bertahannya suatu benda
terhadap suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut. Massa kadang pula diartikan sebagai
ukuran yang menunjukkan jumlah materi yang menyusun benda tersebut. Satuan SI massa
adalah kilogram (kg). Massa (m) berbeda dengan berat (w). Berat merupakan gaya yang bekerja
pada suatu benda yang bermassa m dengan percepatan gravitasi (g) atau biasa disebut gaya
gravitasi.
3 Ukuran ruang 3 dimensi materi, satuan SI volume adalah meter kubik (m 3)
2
Volume
tertentu
Padat
Bentuk
tertentu
ekspansi
tidak
kecil
Cair
ekspansi
ya
tidak
tidak
kecil
Gas
ekspansi
tidak
tidak
ya
besar
Praktis hanya di ruang hampa yang tidak berisi
materi. Ya iyalah, namanya juga ruang hampa. Piye tho?... Tp,
ngomong-ngomong nih ya.., api dan pelangi itu termasuk
materi atau bukan? Kalo iya kenapa, kalo bukan kenapa? Dia
punya warna, dan bisa dilihat lho!! Ini jadi PR ya!!
ya
ya
10
11
12
Soal Latihan
1. Suatu zat mempunyai titik beku 50oC. Pada suhu kamar
(25oC) zat tersebut dalam fasa apa? Padat, cair, atau gas?
Mengapa? Berikan penjelasannya!
2. Apakah api dan pelangi dapat digolongkan sebagai
materi? Berikan alasannya!
3. Apakah beton termasuk perubahan kimia atau bukan?
Berikan alasannya!
13
BAB 3
STRUKTUR ATOM DAN PARTIKELNYA
Kimia belajar tentang materi, materi tersusun dari
atom, jadi kalo mau tahu tentang kimia kita harus belajar
atom dulu dunk!! Begitulah kira-kira, kalo iya mari kita
mulai dari sejarahnya!!
14
Diam-diam sambil
minum
es,
ternyata Kalo anggur itu kan manis,
jadi masuk ke
Demokritus
masih kerongkongan jalannya
memikirkan
pertanyaan mulus, karena bentuk
gurunya tadi. Iapun terus atomnya emang bulat dan
berkhayal
memikirkan halus-halus. Beda ama
seandainya batok kelapa atom Kina yang bentuknya
yang ia pegang dipecah kasar dan sukar masuk
kerongkongan karena
terus-menerus, pasti akan
rasanya puaahit buanget!!
sampai pada titik dimana
batok itu tidak bisa dipecah
lagi. Sejak itulah dia
memperkenalkan istilah atom (a = tidak, tomos = terbagi).
Sayangnya, waktu itu belum ada komputer dan mesin
cetak, so Demokritus gak sempat nulis buku. Untung ada
Lucretius (96 SM-55 SM) yang jago bikin puisi, dia nulis puisi
yang judulnya "de rerum natura" (tentang hakikat benda).
Dalam puisinya itu, Lucretus menginterpretasikan pikiran
Demokritus bahwa atom itu punya bentuk yang khas sesuai
dengan rasa dan fungsinya. Kalo anggur itu kan manis, jadi
masuk ke kerongkongan jalannya mulus, karena bentuk
atomnya emang bulat dan halus-halus (gambar a), beda ama
atom Kina yang bentuknya kasar dan sukar masuk
kerongkongan karena rasanya puaahit buanget!! (gambar b).
Haha, namanya juga orang ngarang!! Ada-ada aja orang
tempoe doeloe..
15
Saat itu teori 4 unsur Aristoteles telah ditinggalkan. Ilmuwan muslim mulai memperkenalkan
unsur-unsur kimia sebagai substansi murni, seperti oksigen, karbon, belerang, emas, dsb. Para
ilmuwan juga sudah mulai mengklasifikasikan materi berdasarkan wujud dan sifat-sifatnya.
Gampangannya, ilmuwan tidak lagi spekulatif!! Fakta ini juga menjelaskan bahwa perkembangan
ilmu kimia modern yang sebenarnya berasal dari negeri muslim,. Tokohnya yang terkenal adalah
Jabir al-Hayyan, dll.
4
17
18
19
Sinar katoda tidak tampak, hanya melalui pengaruh fluoresensi dari bahan sinar ini dapat
dilacak
6
20
21
22
23
1
8
1 p .
Berdasarkan
Logikanya, elektron itu harus
temuan-temuan tersebut terus bergerak, jika cuma
Rutherford
diam, elektron akan bersatu
menggambarkan model dengan inti akibat tarikan
atomnya sebagai bola elektrostatik. Tapi, kalo
berongga yang tersusun elektron bergerak
dari inti atom dan mengelilingi inti seperti
planet mengelilingi matahari,
elektron
yang
elektron akan mengalami
mengelilinginya. Inti atom percepatan dan akan
bermuatan positif dan kehilangan energi melalui
massa atom terpusat pada radiasi elektromagnetik
inti atom.
Namun,
model
atom Rutherford yang terdiri atas inti dengan elektron yang
terdispersi di sekitarnya keok untuk menjelaskan banyak
fenomena. Logikanya, elektron itu harus bergerak, jika cuma
diam, elektron akan bersatu dengan inti akibat tarikan
elektrostatik (gaya Coulomb).
25
26
BAB 4
STRUKTUR ATOM DAN SPEKTRUMNYA
Teori atom Rutherford tidak memuaskan banyak
ilmuwan, banyak hal yang tidak mampu dijawab dengan
baik, salah satunya adalah munculnya spektrum garis atomatom ketika memancarkan radiasi. Bagaimana spektrum
tersebut bisa muncul. Mari kita simak...
A. Spektrum Garis Atom
Kita gunakan cara yang paling mudah untuk
memahami kuliah ini. Ambil sebuah prisma, atau apa saja
yang mirip dengannya. Posisikan sedemikian rupa prisma
tersebut pada sinar matahari, hingga didapatkan warnawarna pelangi. Coba perhatikan sinar tersebut, warna
mejikuhibiniu yang diperoleh akan bersambungan seperti
gambar di bawah ini. Fakta ini bukan sesuatu yang aneh bagi
kita, karena sejak SD kita sudah mempelajarinya, bahkan
sering menyanyikannya pelangi-pelangi alangkah indahnya;
merah-kuning-hijau di langit yang biru;., hehe, ingat lagu
pas SD.
27
28
nb
a
dimana na dan nb adalah bilangan bulat positif (na < nb) dan R
adalah tetapan khas untuk atom yang digunakan. Untuk atom
hidrogen, nilai R bernilai 1,09678 x 107 m1. Dengan rumus
29
30
Berdasarkan rumus di
atas, jika panjang gelombangnya Energi ini dilepaskan
kontan, tidak
beda, maka energinya juga akan diangsur, apalagi
beda. Menurut Bohr, munculnya ngutang ^_^, sehingga
spektrum garis tersebut dengan akan terekam hanya
energi yang tentunya berbeda pada satu garis
terjadi karena perbedaan posisi (ceritanya langsung
elektron. Elektron dalam inti atom tunai)
tersusun berdasarkan tingkat
energi tertentu yang disebut kulit elektron (n). Besarnya
energi (E) yang dimiliki oleh elektron pada n tertentu dapat
dihitung dengan rumus:
A
E 2
n
Energi ini akan tetap, selama elektron tidak berpindah
tempat. Tapi, kalo atom dipanaskan seperti percobaan di
atas, elektronnya loncat dari n besar ke n yang lebih kecil
(elektronnya turun pangkat). Karena turun pangkat, elektron
harus melepaskan energinya sebesar:
1
1
E R 2 2 cm 1
n
nf
i
dimana elektron loncat dari kulit ni ke kulit nf (n adalah
bilangan bulat positif). Karena Bohr menggunakan atom
hidrogen, maka nilai R diperoleh sebesar 1,09730 x 107 m1
(hampir mirip dengan yang didapatkan oleh Rydberg). Energi
ini dilepaskan kontan, tidak diangsur, apalagi ngutang ^_^,
sehingga akan terekam hanya pada satu garis (ceritanya
langsung tunai). Jika dari tiap kulit loncat 1 elektron, maka
akan dihasilkan berbagai garis sinar diskrit dengan panjang
gelombang yang berbeda, so muncullah spektrum garis.
di
atas,
Bohr
berdasarkan gambar
Jika disimpulkan:
1. Elektron mengorbit mengelilingi inti atom. Posisi orbit
tersebut disebut posisi statisioner.
Kimia Dasar untuk Fisika |
31
32
BAB 5
PARTIKEL ATOM DAN SIFATNYA
Masih penasaran dengan atom? Hehe..., entar ya...,
sabar dulu!! Sekarang, kita belajar dulu tentang partikelpartikel atom yang telah ditemukan, biar gak lupa. Tadi kan
udah dijelasin kalo atom itu terdiri dari elektron, proton, dan
neutron. Nah, apa gunanya kita tahu tentang itu?? Mari kita
simak lagi...
A. Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu
sama lain. Dengan penemuan partikel penyusun atom dikenal
istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A). Apakah itu? Nih
jawabnya
1. Nomor atom (Z)
Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom
yang diberikan lambang Z. Nomor atom ini merupakan ciri
khas suatu unsur. Jika atom bersifat netral, tidak ada elektron
yang lepas atau masuk, maka jumlah proton sama dengan
jumlah elektronnya. Sehingga nomor atom juga menunjukan
jumlah elektron untuk atom netral. Nomor atom ditulis agak
ke bawah sebelum lambang unsur. Contoh, atom oksigen
mempunyai 8 proton dan 8 elektron sehingga nomor
atomnya 8.
33
34
p=7
p=7
p=7
e=7
e=7
e=7
n=6
n=7
n=8
2. Isoton
Isoton adalah atom dari unsur yang berbeda, tapi
mempunyai jumlah neutronnya sama. Contoh
15
7N
16
8O
dengan
3. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor
massa yang sama. Adanya isotop yang membuat adanya
isobar. Contoh :
35
Sehingga antara
dan
merupakan isobar.
b.
27
3
13 Al
c.
19
9F
Penyelesaian :
a.
Jumlah proton = 19
Jumlah elektron = 19
Jumlah neutron =
39 19 = 20
27
3
b. 13 Al
Jumlah proton = 13
Jumlah elektron =
13 - 3 = 10
Jumlah neutron =
27 13 = 14
19
c.
Jumlah proton = 9
9F
Jumlah elektron =
9 + 1 = 10
Jumlah neutron =
19 9 = 10
36
atom netral
Penyelesaian :
Nomor atom = Z = jumlah proton = 28
Nomor massa = A = 28 + 31 = 59
Jadi, lambang unsurnya adalah
59
28 Ni
37
BAB 6
STRUKTUR ATOM DAN POSISI
ELEKTRON
Inilah bagian tersulit kuliah yang harus kita hadapi.
Entah karena apa, tapi agar tidak benar-benar menjadi
sulit, kita ambil kesimpulannya aja ya Penjelasan
lengkapnya akan kalian dapatkan di kuliah fisika kuantum,
insyaAllah.
A. Gelombang sebagai Partikel
Jika sudah siap, mari kita awali dengan percakapan
sederhana berikut:
Planck: Aq udah ngerti sekarang.., ternyata pancaran radiasi
benda hitam itu, termasuk pancaran sinar lampu, gak
nyambung-nyambung kaya nyiram pake air, tapi putusputus kaya peluru senapan otomatis. Bahasa kerennya
terkuanta, terdiskrit, terpaket, ato terserah deh apa namanya,
pokoknya githu!! Tiap paket energinya beda, hitungnya pake
rumus ini: E hv 9
38
39
40
dijamin akurat deh, tapi bwt atom yg gede lagi, loe belajar
fisika kuantum dulu ya.., mumet ehh!! Lihat nih, kepalaku dah
agak botak..
2 2 2 2m
E 0
x 2 y 2 z 2
Tapi biar loe gak botak kaya aq, nih aq kasih hasil akhirnya.
Persamaanku tuh kalo diselesain, nanti bakal dapat 3
bilangan cantik ini:
Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Tambahan satu lagi, namanya Bilangan Kuantum Spin (s),
yang terakhir ini cuma bwt bedain aja arah putar elektron
pada ruang orbital yg sama. Jadi fungsi gelombang tuh adalah
fungsi dari n, l, m, dan s. Bahasa matematikanya, kaya ini:
f (n, l , m, s )
Jadi posisi elektron dalam atom hanya tidak dapat
ditentukan dengan tepat, tapi hanya kebolehjadian
menemukannya berdasarkan keempat bilangan kuantum di
atas. Sejak itu mulailah dikenal struktur atom model
mekanika gelombang, atau atom model mekanika kuatum.
D. Turunan Fungsi Gelombang Adalah Bilangan Kuantum
Kali ini aku janji, model mekanika kuantum adalah
model atom yang dianggap paling benar. Berdasarkan teori
ini, elektron hanya dapat ditentukan kebolehjadian
menemukannya di sekitar inti atom. Kebolehjadian itu
dinyatakan oleh Schrodinger dengan 4 bilangan yang telah
disebutkan di atas. Mari kita bahas satu per satu:
Kimia Dasar untuk Fisika |
41
42
Orbital s (sharp) (l = 0)
Orbital p (prinsipal) (l = 1)
43
Orbital d (diffuse) (l = 2)
Orbital f (fundamental) (l = 3)
l = 3 (orbital f)
44
1 0 0
2 0 0
1 -1, 0, +1
3 0 0
1 -1, 0, +1
2 -2, -1, 0, +1, +2
4 0 0
1 -1, 0, +1
2 -2, -1, 0, +1, +2
3 -3, -2, -1, 0, +1, +2,
+3
Orbital
1s
2s
2p
3s
3p
3d
4s
4p
4d
4f
Jml
Jml
Gambaran
Ruang
Elektron
Orbital
Orbital Maksimum
1
2
2
1
2
8
3
6
1
2
18
3
6
5
10
1
2
32
3
6 (2n2)
5
10
7
14
45
46
sisanya dimasukin ke orbital 2s. Kalo masih ada, kita isi yang
2p, dan begitulah seterusnya.
Nah.., biar gak rumit pake ini aja:
[1s-2s-2p-3s-3p-4s-3d-4p-5s-4d-5p-6s-4f-5d-6p-7s-5f6p-7p-8s]
2. Kaidah Hund
Orbital p, d, dan f itukan ada banyak kamarnya. Gimana cara
ngisinya. Satu-satu aja, sekalian, atau gimana??
Ohh, yang itu, gampang kok!! Itu udah diatur
dengan kaidah Hund. Caranya gini.., kamu isi dulu satu-satu
tiap kamar dengan elektron yang s = + atau yang . Mulai
dari kiri ya... Kalo kamarnya udah diisi satu-satu, dan
ternyata elektronnya masih ada, kamu balik lagi ke kiri, isi
lagi dengan elektron yang s = - atau yang . Kalo semuanya
udah terisi 2 elektron?? Ya udah.., kamu nyari kos-kosan yang
lain aja!! Hehe.., maksudnya pindah ke orbital yang lain, githu
aja kok repot.
Kimia Dasar untuk Fisika |
47
bukan
bukan
bukan pula
bukan
bukan
bukan pula
3. Larangan Pauli
Ini bukan aturan, cuma pernyataan aja. Kesimpulnnya
gini, kalo kamu ngisi elektron dengan benar, pasti gak akan
ada elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum
yang sama. Percaya gak? Kalo gak.., coba deh perhatiin
bilangan kuantum elektron oksigen (8 elektron) ini:
e1 : n = 1, l = 0, m = 0,
e2 : n = 1, l = 0, m = 0,
e3 : n = 2, l = 0, m = 0,
e4 : n = 2, l = 0, m = 0,
48
s=+
s=
s=+
s=
e5 : n = 2, l = 1, m = 1,
e6 : n = 2, l = 1, m = 0,
e7 : n = 2, l = 1, m = +1,
e8 : n = 2, l = 1, m = 1,
s=+
s=+
s=+
s=
a.
d.
:
:
b. Ca2+ (nomor atom
e.
Ca=20):
c. O2- (nomor atom
f.
:
O=8):
Penyelesaian:
a.
: 1s2 2s2 2p6 3s2
b. Ca2+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (dikurangi 2 elektron)
c. O2- : 1s2 2s2 2p6(ditambah 2 elektron)
d.
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1 (4s dan 3d dibalik
agar urutan kulitnya cocok)
e.
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 bukan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
3d4 (karena orbital d maksimum berisi 10 elektron
maka akan lebih stabil jika diisi 5 atau 10 elektron. Kasus
4s2
lain adalah
f.
, dan
3s2
3p2
3s2
3p3
:
:
1s2
2s2
2p6
49
1s2
2s2
2p6
3s2
3p4
50
BAB 7
HUKUM-HUKUM KIMIA DAN
APLIKASINYA
Pada pembahasan sebelumnya telah dipahami bahwa
elektron pada suatu atom dapat berpindah ke atom yang
lainnya. Perpindahan elektron tersebut menyebabkan
terjadinya reaksi antara dua/lebih atom yang disebut reaksi
kimia. Sebelum membahas tentang reaksi kimia terlebih
dahulu kita akan membahas hukum-hukum yang mengatur
reaksi kimia tersebut. So siapkan dirimu untuk
memahaminya!!...
A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser)
Bunyinya gini: massa tidak dapat diciptakan dan
atau dimusnakan dalam perubahan materi apa saja.
Ngertinya susah ya?? Ok deh, gampangannya gini aja: massa
zat sebelum (namanya reaktan) dan sesudah reaksi (namanya
produk) adalah sama, tidak lebih!! Buktinya:
o Kalo 1 gram hidrogen ditambah 8 gram oksigen jadinya
9 gram air
o Kalo 12 gram C ditambah 32 gram O2 jadinya 44 gram
CO2
Kalo belum ngerti coba kerjakan soal ini: Pada
wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan
oksigen, menghasilkan kalsium oksida. Jika massa kalsium
Kimia Dasar untuk Fisika |
51
52
misalnya ada unsur yang lebih atau kurang, mesti akan ada
unsur yang sisa.
Contoh:
Kalo kita mau bikin H2O, takarannya harus 11,91 % H2 dan
88,81 % O2 atau 1 : 8.
Massa H2
Massa O2
Massa H2O
Massa zat sisa
(gram)
(gram)
(gram)
(gram)
1
8
9
2
16
18
3
16
18
1 gram H2
3
25
27
1 gram O2
4
25
28,125
0,875 gram H2
x 60
21
40 gram
massa B
x massa AB
massa A massa B
1
x 60
2 1
20 gram
53
7
4
x 8 gram 14 gram
54
4
7
x 21 gram 12 gram
7
11
x 22 gram 14 gram
mS =
4
11
x 22 gram 8 gram
55
Hidrogen + Oksigen
1 L + 0,5 L
Nitrogen + Hidrogen
2L + 6L
Hidrogen + Klor
1L + 1L
Etilena + Hidrogen
1L + 1L
Hasil reaksi
Perbandingan
volume
Uap air
1L
Amonia
4L
Hidrogen klorida
2L
Etana
1L
2:1:2
1:3:2
1:1:2
1:1:1
E. Hukum Avogadro
Bunyinya gini: pada suhu dan tekanan yang sama,
gas-gas yang volumnya sama mengandung jumlah partikel
yang sama pula. Gampangannya gini: kalo kamu punya 40
mL gas amoniak (NH3) yang mengandung 400 butir molekul,
maka gas O2 yang volumenya 40 mL juga akan mengandung
400 butir molekul, asalkan tekanan dan temperaturnya sama.
Jadi kalo dibuat rumusnya, jadinya gini:
V1 V2
n1 n2
dimana V adalah volume dan n adalah jumlah partikel.
56
x 2L = 6L
n NH
nN
2
1
3 x VN
2
2
x 2L = 4L
BOCORAN!!
Ternyata pada keadaan standar suhu 0 oC dan tekanan 1 atm
(STP), setiap 1 mol gas sembarang akan mempunyai volume
sebesar 22,4 L. Apakah mol itu?? Minggu depan ya!
Soal Latihan
1. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan bahwa
perbandingan volume gas nitrogen (N2), gas hidrogen
(H2) yang bereaksi dengan amonia (NH3) yang dihasilkan
adalah : 1 : 3 : 2
2. Gas metana (CH4) terbakar di udara menurut reaksi :
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (g)
Jika gas metana yang terbakar (pada suhu dan tekanan
yang tetap) sebanyak 1 liter :
a. Berapa liter O2 yang diperlukan?
b. Berapa liter uap air dan gas CO2 yang dihasilkan?
58
BAB 8
REAKSI KIMIA DAN PERSAMAANNYA
Setelah
memahami aturan main reaksi kimia,
sekarang kita akan
mempelajari reaksi kimia dan
penggunanannya. Kita akan mulai dari pengertian,
persamaan, lalu penggunaannya dalam hitungan-hitungan
kimia. Mungkin akan sedikit lebih rumit, tapi sante aja, semua
bisa dipahami jika mau, so siapkan diri dan bertekadlah
untuk memahaminya!!...
A. Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah proses mengubah zat-zat asal
menjadi satu atau lebih zat-zat baru. Zat asal itu disebut
reaktan, sementara zat baru yang dihasilkan disebut produk.
Reaksi kimia tersebut dapat digambarkan dalam bentuk
persamaan tertentu yang disebut persamaan reaksi kimia.
B. Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi kimia menggunakan lambang kimia
untuk menunjukkan siapa, bagaimana, dan apa yang
dihasilkan saat reaksi kimia berlangsung. Contoh:
59
2H 2 ( g )
O2( g )
reaktan
2H2O(l )
produk
60
(sudah setara)
bukan
C2O4
2 atom C
1 atom C
C 2H 6 O2 2CO2 H2 O
6 atom H
2 atom H
Jadinya:
C 2H 6 O2 2CO2 3H2 O
61
2 atom O
C 2H 6
4 atom O
3 atom O
7
O2 2CO2 3H2O
2
kalikan O2 dengan
masing-masing
komponen dikalikan
dengan 2 untuk
menghilangkan pecahan
PRODUK
4 atom C
12 atom H
14 atom O
62
63
64
a = c .................................................................... (3)
10
c=
................................................................ (9)
3
Masukkan nilai a, b, c, dan d ke persamaan reaksi
1 I2 + a HNO3 b HIO3 + c NO + d H2O
10
10
2
1 I2 +
HNO3 2 HIO3 +
NO + H2O (x3)
3
3
3
3 I2 + 10 HNO3 6 HIO3 + 10NO + 2H2O
2. Setarakan reaksi berikut:
MnO2 + HCl MnCl2 + H2O + Cl2
Penyelesaian:
Kita gunakan cara matematis, tapi jika merasa sanggup, anda
dapat menyelesaikannya dengan cara langsung. Pertama kita,
misalkan dulu koefisien dengan huruf:
MnO2 + aHCl bMnCl2 + cH2O + dCl2
Maka akan diperoleh persamaan :
Mn : 1 = b
O : 2 = c
H : a = 2c
Cl : a = 2b + 2d
Jadi : b = 1; c = 2; a = 2c a = 4
4 = 2.1 + 2d 2d = 2 d = 1
sehingga persamaan di atas dapat disetarakan menjadi:
MnO2 + 4 HCl MnCl2 + 2 H2O + Cl2
3. Setarakan reaksi berikut:
Fe + H2SO4 Fe2(SO4)3 + H2O + SO2
Penyelesaian:
Kita misalkan terlebih dahulu:
Kimia Dasar untuk Fisika |
65
66
67
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
2KNO3 2KNO2 + O2
2Pb(NO3)2 2PbO + 4NO2 + O2
P4 + 6I2 4PI3
3MgO + 2H3PO4 Mg3(PO4)2 + 3H2O
Br2 + 2KI I2 + 2KBr
Ca(OH)2 + 2HNO3 Ca(NO3)2 + 2H2O
Bi2O3 + 3H2 2Bi + 3H2O
3Fe + 2O2 Fe3O4
2CaO + 5C 2CaC2 + CO2
2Li + 2H2O H2 + 2LiOH
P4 + 5O2 P4O10
2C2H6 + 7O2 4CO2 + 6H2O
CS2 + 3O2 CO2 + 2SO2
2AsCl3 + 3H2S As2S3 + 6HCl
3AgNO3 + FeCl3 3AgCl + Fe(NO3)3
2KClO3 2KCl + 3O2
2SO2 + O2 2SO3
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
3Ca + N2 Ca3N2
NH4NO3 N2O + 2H2O
2BiCl3 + 3H2S Bi2S3 + 6HCl
2C4H10 + 13O2 8CO2 + 10H2O
6O2 + C6H12O6 6CO2 + 6H2O
3NO2 + H2O
2HNO3 + NO
68
69
BAB 9
MASSA ATOM DAN MOLEKUL RELATIF
Sebelum membahas reaksi kimia lebih lanjut, kita
akan mempelajari terlebih dahulu tentang massa atom relatif
dan massa molekul relatif. Materi ini akan sangat membantu
untuk memahami materi selanjutnya.
70
1
12
Ar O
massa atom O
1
x massa atom C 12
12
2,70 x 10 23
1
x 1,99 x 10 23
12
16,283
Besarnya harga Ar juga ditentukan oleh harga ratarata isotop tersebut. Sebagai contoh, di alam terdapat 35Cl
dan 37Cl dengan perbandingan 75% dan 25% maka Ar Cl
dapat dihitung dengan cara:
Ar Cl = (75% x 35) + (25% x 37) = 35,5
Ar merupakan angka perbandingan sehingga tidak
memiliki satuan. Ar dapat dilihat pada Tabel Periodik unsur
(TPU) dan selalu dicantumkan dalam satuan soal apabila
diperlukan.
Kimia Dasar untuk Fisika |
71
73
BAB 10
KONSEP MOL DAN PENGGUNAANNYA
Kita telah mempelajari bahwa partikel-partikel
materi seperti atom, molekul, dan ion memiliki ukuran yang
sangat kecil. Ukuran tersebut tentu menyulitkan jika analisis
dilakukan dalam jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu
dalam kimia, dikenal konsep mol sebagai satuan jumlah
partikel.
A. Pengertian Mol
Mol adalah satuan jumlah partikel atom, molekul,
atau ion sebanyak 6,02 x 1023 partikel. Bilangan ini disebut
bilangan Avogadro, disimbol L. Penggunaannya sama dengan
lusin atau gross. Contoh:
1 lusin atom C
= 12 atom C
1 gross atom C
= 144 atom C
1 mol atom C
= 602000000000000000000000
atom C = 602 milyar trilyun atom C
74
75
76
gram urea
Mr urea
6
60
0,1 mol
Vm
V gas
mol
Avogadro dalam percobaannya mendapat kesimpulan
bahwa 1 L gas oksigen pada suhu 0 C dan tekanan 1 atm
mempunyai massa 1,4286 g, atau dapat dinyatakan bahwa
pada tekanan 1 atm:
1,4286
mol
32
1
1 L gas O2
mol
22,4
1 mol gas O2 22,4 L
1 L gas O2
78
3,01x 10 23
0,5mol
6,02x 10 23
79
58,5
0,1mol
mol NaCl
V
0,1 mol
0,5 L
0,2 M
M NaCl
80
0,1mol
Mr NaOH
40
mol 0,1
a. M
0,05M
V
2
mol 0,1
0,2M
b. M
V
0,5
81
BAB 11
STOIKIOMETRI KIMIA
Mol adalah salah satu konsep hitungan kimia yang
paling dasar. Memahami konsep ini akan sangat membantu
kita memahami konsep-konsep hitungan kimia lainnya. Pada
bab ini kita akan mempelajari hitungan kimia yang lainnya.
A. Kadar Zat
Salah satu kegiatan penting dalam ilmu kimia adalah
melakukan percobaan untuk mengidentifikasi zat. Ada dua
kegiatan dalam identifikasi zat, yakni analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk
menentukan jenis komponen penyusun zat. Sedangkan
analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan massa dari
setiap komponen penyusun zat. Dengan mengetahui jenis
dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat
mengetahui komposisi zat tersebut.
Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa (%
massa). Perhitungan persen massa untuk setiap komponen
dapat menggunakan persamaan berikut:
82
83
Mr C6H12O6 = 180
84
85
86
CuSO4.5 H2O
CuSO4
0,02
Mr
159,5
massa H2O
1,8
0,1
Mr
18
Perbandingan CuSO4 : H2O = 0,02 : 0,1 = 1 : 5
So, rumus hidratnya adalah CuSO4.5H2O
mol H2O
87
88
2
2
mol H2 2 2 mol
2
2
Tentukan massa H2O
massa H2O mol H2O x Mr H2O 2 x 18 36 gram
mol H2O
3
x 6,02 x 10 23 9,03 x 10 23 molekul
2
89
0,2mol
Ar Zn
65
1
1
mol H2 mol Zn 0,2 0,2 mol
1
1
20
V H2 0,2 x
4L
1
4. 4. Pembakaran gas etana (C2H6) memerlukan oksigen
4,48 L (STP), menurut reaksi: C2H6(g) + O2(g) CO2(g) +
H2O(g)
a. Berapa massa etana tersebut?
b. Berapa massa CO2 yang dihasilkan?
(Ar : C = 12 ; H = 1 ; O = 16)
Jawab:
2C2H6(g) + 7O2(g) 4CO2(g) + 6H2O(g)
1 mol
x 4,48 L 0,2 mol
a. mol O2
22,4 L
mol C2H6
90
2
2
mol O2 0,2 0,057 mol
7
7
b. mol CO2
4
4
mol C2H6 0,057 0,114mol
2
2
91
BAB 12
SIFAT DAN HUKUM-HUKUM GAS
92
A. Wujud Materi
Pada kuliah pertama, kita telah mempelajari
pembagian materi berdasarkan wujudnya, yaitu padat, cair,
dan gas. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel
penyusun zat padat sangat kuat sehingga mereka hanya
bergetar pada posisi yang sama dan tetap berada dalam satu
kesatuan. Mereka tidak tercerai berai alias tetap ngumpul.
Lebih asyik ngumpul katanya makan gak makan asal
ngumpul!!
Ini yang menjadi alasan kenapa bentuk batu,
besi, timah, emas, de el el keliatan padat. Semua bagiannya
seolah-olah saling menempel.
Berbeda dengan zat padat, gaya tarik-menarik antar
partikel-partikel penyusun zat cair kurang kuat. Akibatnya,
partikel-pertikel tersebut bisa bergerak bebas dan tumpang
tindih dengan teman-temannya. Jadi jangan heran kalo air,
minyak tanah, bensin, de el el keliatan cair dan bentuknya
pun bisa berubah-ubah sesuai dengan wadah yang
ditempatinya. Btw, walaupun bentuk zat cair bisa berubahubah, volume zat cair biasanya tetap. Hal ini dikarenakan
gaya tarik antara atom atau molekul penyusun zat cair masih
mampu menahan mereka untuk tetap ngumpul alias tidak
tercerai berai.
Zat gas maunya beda sendiri, eksklusif, introvert,
gaya, sok-sok-an, egois, pokoknya beda sendiri!! Gaya tarikmenarik antar pertikelnya lemah, suaangat lemah malah.
Gerakannya bebas kemana-mana, sesuka hati, malah sering
dengan seenaknya nabrak teman sendiri tanpa sapa, salam,
dan senyum. Ngumpul??.. apalagi, gak pernah sekali!! Lebih
enak hidup sendiri
Gaya tarik-menarik partikel gas yang
sangat lemah ini menjadikan pertikel-pertikelnya tercerai
berai hingga kadang tak terlihat.
Kimia Dasar untuk Fisika |
93
94
B. Sifat-Sifat Gas
Karena perilaku pertikelnya itu, gas memiliki sifat
unik yang mudah diamati, antara lain:
Volume dan bentuk sesuai wadahnya.
Gerak partikelnya cepat dan bebas dan memberi tekanan
yang sama ke dinding wadah. Semakin banyak gas,
tekanannya semakin besar.
Gas dapat ditekan dengan tekanan luar, bila tekanan luar
dikurangi, gas akan mengembang.
Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan
akan mengkerut.
Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan
terdistribusi merata.
Sifat-sifat gas di atas menunjukkan bahwa gas
merupakan wujud zat yang sangat dipengaruhi oleh besaranbesaran makroskopis, seperti volume, tekanan, suhu, dan
jumlah partikel. Salah satu teknik yang sering dipakai dalam
| Kimia Dasar untuk Fisika
95
tekanan ditambah
tekanan dikurangi
volume berkurang
volume bertambah
V
k
P
V
PV konstan
P1V1 P2V2
P1V1 P2V2
96
97
p
temperatur dikurangi
temperatur ditambah
volume berkurang
volume bertambah
98
V T
V
k
T
V
konstan
T
V1 V2
T1 T2
V1
V
2
T1
T2
99
100
temperatur dikurangi
temperatur ditambah
tekanan berkurang
tekanan bertambah
P T
P
k
T
P
konstan
T
P1 P2
T1 T2
P1
P
2
T1
T2
101
p
gas dikurangi
volume
berkurang
p
gas ditambah
volume
bertambah
102
V n
V
k
n
V
konstan
n
V1 V2
n1 n 2
V1
V
2
n1
n2
Hukum Charles
: V T (pada n dan P konstan)
Hukum Gay-Lussac
: P T (pada n dan V konstan)
Hukum Avogadra
: V n (pada P dan T konstan)
Jika keempat persamaan tersebut digabungkan akan
diperoleh hubungan keempat besaran tersebut:
Kimia Dasar untuk Fisika |
103
nT
P
V kons tan ta x
nT
nT
R
P
P
PV nRT
PV nRT
Persamaan di atas disebut persamaan gas ideal, karena gas
dianggap berperilaku sempurna saat pengukuran.
Jika kita melakukan pengukuran terhadap 1 mol gas
pada keadaan standar 1 bar dan 273 K, akan diperoleh nilai R
sebagai berikut:
R = 8,315 J mol-1 K-1
= 0,0821 L atm mol-1 K-1
= 1,99 kal mol-1 K-1
(ket: J = Joule, K = Kelvin, L = liter, atm = atmosfir, kal =
kalori)
6. Hukum Dalton
Persamaan gas ideal tidak hanya berlaku pada sampel
yang terdiri dari satu jenis gas saja, tetapi juga dapat
digunakan untuk campuran gas. Bila beberapa gas yang tidak
saling bereaksi bereaksi dicampur dalam satu wadah,
masing-masing gas akan melakukan sebagian tekanan.
Tekanan yang diberikan setiap gas disebut tekanan parsial.
Besarnya tekanan parsial gas akan sama dengan tekanan gas
itu bila berada sendirian dalam wadah. Secara sederhana ini
bisa dirumuskan bahwa tekanan total suatu campuran gas
adalaah jumlah tekanan parsial semua komponennya.
Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Dalton.
104
Ptotal = PA + PB + PC
dimana Ptotal adalah tekanan total gas, PA, PB, dan PC adalah
tekanan parsial masing-masing komponen gas.
Tekanan
parsial
masing-masing
gas
dapat
dihubungkan dengan tekanan total sistem menggunakan
fraksi molnya. Misal untuk sistem yang terdiri dari gas A dan
gas B.
PA nA RT
PB nB RT
PA PB V nA nB RT
PtotalV ntotal RT
105
PAV
PtotalV
PA
Ptotal
PA
Ptotal
PA
nA RT
ntotal RT
n
A
ntotal
PA XAPtotal
XA
PB XB Ptotal
X A Ptotal
106
107
3. Tentukan volume 2 mol gas pada STP (anggap saja gas ini
adalah gas ideal)
Penyelesaian:
108
109
BAB 13
TEORI TUMBUKAN DAN ENERGI
AKTIVASI REAKSI
Setelah memahami materi dan wujudnya, sekarang
kita akan belajar tentang bagaimana materi tersebut dapat
berubah secara kimia. Tapi, modul ini hanya akan
membahasnya secara makro saja, adapun secara mikro,
biarkan mahasiswa kimia saja yang mempelajarinya.
A. Teori Tumbukan
Salah satu teori yang menjelaskan proses terjadinya
reaksi kimia adalah teori tumbukan. Menurut teori
tumbukan, reaksi kimia terjadi karena adanya partikelpartikel yang saling bertumbukan. Tetapi, tidak semua
tumbukan akan menghasilkan reaksi kimia. Tumbukan yang
dapat menghasilkan reaksi kimia hanyalah tumbukan yang
efektif.
Agar terjadi tumbukan yang efektif diperlukan syarat,
yaitu orientasi tumbukan molekul harus tepat. Orientasi
merupakan arah atau posisi antarmolekul yang
bertumbukan. Untuk molekul berbentuk bulat orientasi tidak
begitu penting, karena semua posisi akan mengakibatkan
tumbukan dengan orientasi sesuai. Tetapi, untuk molekul
yang berbentuk dua bola terpilin orientasi sangatlah penting.
menghasilkan
110
Gambar 13.1. Tumbukan antar molekul yang berbentuk bulat
| Kimia Dasar untuk Fisika
menghasilkan
111
112
113
BAB 14
REAKSI DAN PERHITUNGANNYA
Setelah saling bertumbukan, reaktan akan mulai
bereaksi membentuk produk. Tapi berapa waktu yang
dibutuhkan untuk membentuk produk belum bisa
ditentukan, kecuali dengan memahami kinetikanya. Nah,
kalo bagituww, berarti kita harus belajar tentang kinetika,
yaitu ilmu kimia yang belajar tentang mekanisme dan laju
reaksi.
114
A. Laju Reaksi
Secara fisika, definisi dari kecepatan atau laju adalah
jarak yang ditempuh benda pada waktu tertentu. Laju
disimbolkan dengan v dan dapat dituliskan rumusnya
sebagai berikut:
Perubahan posisi x 2 x 1 x S
Laju gerak
v
Perubahan waktu t2 t1
t
t
dimana v adalah laju (meter detik-1), s adalah jarak meter),
dan t adalah waktu (detik).
Sama dengan hal tersebut, dalam kimia juga dikenal
istilah laju reaksi. Masih ingat dengan persamaan reaksi yang
pernah kita pelajari? Persamaan reaksi terdiri atas reaktan
dan produk. Reaksi berjalan mulai dari reaktan menuju
produk. Reaktan terletak di sebelah kiri anak panah,
sedangkan produk terletak di sebelah kanan.
| Kimia Dasar untuk Fisika
waktu
115
atau
r
116
aA bB
maka koefisien reaksi harus diperhitungkan dalam
persamaan lajunya. Persamaan laju reaksi untuk reaksi di
atas adalah:
| Kimia Dasar untuk Fisika
1 A
1 B
a t
b t
t
3 t
2 t
2 t
Molaritas B berubah selama reaksi berlangsung 13,2 menit
dapat dihitung sebagai berikut.
[B] = 0,9746 M 0,9986 M
= 0,0240 M
t
= 13,2 menit
Dengan demikian didapatkan laju reaksi pengurangan B
adalah:
117
1 B
3 t
1 0,0240 (M)
3 13,2 (menit )
1 0,0240 (M)
3 792 (det ik )
1,01.10 5 M detik -1
118
1. Ukuran partikel
Jika ukuran partikel semakin kecil, maka reaksi akan
berjalan semakin cepat akibat bertambahnya permukaan
materi tersebut. Jika kalian mempunyai benda berbentuk
kubus dengan ukuran rusuk panjang, lebar, dan tinggi sama,
yaitu 1 cm. Berapa luas permukaan kubus tersebut?
Secara matematika dapat dihitung bahwa luas
permukaan kubus sebesar 6 kali luas sisinya. Karena kubus
mempunyai 6 sisi yang sama, maka jumlah luas
permukaannya adalah 6 1 cm 1 cm = 6 cm2. Sekarang jika
kubus tersebut dipotong sehingga menjadi 8 buah kubus
yang sama besar, maka keempat kubus akan mempunyai
panjang,lebar, dan tinggi masing-masing 0,5 cm. Luas
permukaan untuksebuah kubus menjadi 6 0,5 cm 0,5 cm
= 1,5 cm2. Jumlah luaspermukaan kubus menjadi 8 1,5 cm2
= 12 cm2. Jadi, dengan memperkecil ukuran kubus, maka luas
permukaan total menjadisemakin banyak.
| Kimia Dasar untuk Fisika
3. Konsentrasi
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi tentu
mengandung
molekul-molekul
yang
lebih
rapat
dibandingkan dengan konsentrasi larutan rendah. Larutan
dengan konsentrasi tinggi merupakan larutan pekat dan
larutan dengan konsentrasi rendah merupakan larutan encer.
Pada larutan pekat, letak molekulnya rapat sehingga sering
terjadi tumbukan dibandingkan dengan larutan encer. Itulah
sebabnya, jika konsentrasi larutan yang direaksikan semakin
besar, maka laju reaksinya juga semakin besar.
120
4. Katalis
Katalisator
merupakan
zat
yang
mampu
mempengaruhi laju reaksi. Dalam kerjanya katalisator akan
ikut bereaksi dengan zat-zat reaktan, tetapi diakhir proses
reaksi katalisator tersebut akan memisah kembali. Katalis
ada dua macam, yaitu katalis yang bersifat positif dan katalis
negatif. Katalis bersifat positif dapat mempercepat laju
reaksi. Katalis bersifat negatif merupakan katalisator yang
memperlambat laju reaksi, katalisator ini dinamakan
inhibitor.
Adanya katalis positif dalam reaksi kimia
mengakibatkan energi aktivasi reaksi semakin kecil. Dengan
demikian, kemungkinan terjadinya reaksi semakin besar.
Bayangkan jika kalian ingin menuju suatu tempat yang
dihalangi sebuah gunung. Jalan yang satu harus mendaki
gunung, sedangkan jalan yang lain melewati terowongan
yang menembus gunung, mana yang lebih cepat? Jalan yang
| Kimia Dasar untuk Fisika
121
r k Br2
123
124
125
Penyelesaian:
Misalnya orde reaksi terhadap A = m; dan orde reaksi
terhadap B = n, maka persamaan lajunya adalah:
r k Am B n
Orde
reaksi
terhadap
A
ditentukan
dengan
membandingkan data [B] yang sama, yaitu data ke-2 dan
3.
r 3 k A m B n
r 2 k A m B n
0,16 k 0,4 0,4
4 2m
m 2
Orde
reaksi
terhadap
B
ditentukan
dengan
membandingkan data [A] yang sama, yaitu data ke-1 dan
2.
r 2 k A m B n
r 1 k A m B n
0,04 k 0,2m 0,4
2 2n
n 1
Jadi, orde reaksi terhadap A (m) = 2 dan orde reaksi terhadap
B (n) = 1.
126
0,2M 2 .0,2M
0,02 M / s
0,04M 2 .0,2M
0,02M / s
0,008M 3
2,5 M -2 s -1
d A
dt
r k
Gabungan 2 persamaan tersebut adalah:
d A
k
dt
d A kdt
Kimia Dasar untuk Fisika |
127
0l
0l
d A k dt
A t A 0 k t 0
A 0 A t
A t
kt
At
kt A0
kt A 0
d A
k A
dt
d A
kdt
A
128
k dt
A
0l
0l
lnA t lnA 0 k t 0
lnAt kt lnA0
lnA 0 lnA t kt
lnA t kt lnA 0
d A
k A 2
dt
d A
kdt
A 2
Jika diintegralkan akan diperoleh persamaan:
129
d A
A 2 k dt
0l
0l
1
1
k t 0
A 0 A t
1
1
kt
A t
A 0
1
A t
kt
A t
kt
A 0
A 0
130
1
2
ln
A 0 kt
A 0
kt
1
A 0
2
ln 2 kt
0,693 kt
1
2
1
2
1
2
1
2
0,693
k
Dengan cara yang sama untuk reaksi orde 2 kita dapatkan
persamaan waktu paruhnya:
1
2
A t
1
1
2
A 0
2
A 0
1
2
A 0
1
A 0
1
A 0
1
A 0
kt
A 0
kt
1
2
kt
kt
kt
A 0
1
2
1
2
1
2
132
133
134
-Jalan SunyiKetika baru mendapat buku teks teori yang tebalnya sekitar
700 halaman, dia diminta pulang dengan sebuah pesan:
Sekarang kamu harus bertapa di dalam kamar untuk
mempelajari isi buku ini. Tidak bermaksud menyuruhmu
meditasi atau komat-kamit baca mantra, tapi baca, tulis, dan
turunkan kembali persamaan-persamaan yang ada dalam
buku ini. Inilah jalan ilmu yang dapat ditempuh oleh siapa saja
dan tidak mensyaratkan apa pun kecuali mau dan
melakukannya.
Jalan ilmu merupakan jalan terjal dan sunyi yang jauh dari
gegap-gempita. Terjal lantaran harus melewati tahap demi
tahap yang runut dengan sabar dan tekun. Sunyi lantaran
harus dilakukan dalam ruang yang jauh dari kebisingan
ramai.
135