PEMICU 3
PERPINDAHAN KALOR RADIASI
Oleh:
Kelompok 11
Fianna Utomo (1406552894)
Fikri Averous (1406607792)
Handrianto Wijaya (1406568154)
M. Rifqi (1406608031)
Rizka Thalita Adevia (1406552912)
Pendahuluan ............................................................................................................................. 1
Isi ............................................................................................................................................... 3
Penutup ................................................................................................................................... 23
I. Kesimpulan ....................................................................................................................... 23
Lampiran ................................................................................................................................ 25
ii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Mean Beam Length (L) untuk Berbagai Bentuk Volume Gas ................................... 15
iii
PETA KONSEP
Pengertian
DEFINISI Mekanisme
Sifat-sifat
Radiasi Benda
Hitam
Radiasi Benda
Abu-abu
JENIS
Radiasi Termal
Radiasi Gas
Radiasi Antar
RADIASI Permuukaan
Hukum Stefan
Boltzmann
HUKUM-HUKUM Hukum
RADIASI Kirchoff
Asas Planck
iv
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Peristiwa perpindahan kalor sangat dekat dalam kehidupan kita. Pada makalah-
makalah sebelumnya, telah dibahas proses perpindahan kalor secara konduksi dan
konveksi. Pada makalah kali ini, akan dbahas mengenai perpindahan kalor secara radiasi.
Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melibatkan medium
penghantar. Perpindahan kalor secara radiasi dibagi atas dua yaitu radiasi permukaan dan
radiasi gas. Peristiwa perpindahan kalor secara radiasi banyak berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari. Contohnya, panas yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar di
rumah. Contoh lain adalah panas (kalor) dari matahari sampai ke bumi melalui
gelombang elektromagnetik.
Radiasi yang dipancarkan oleh sebuah benda sebagai akibat suhunya disebut radiasi
panas (thermal radiation). Setiap benda secara kontinu memancarkan radiasi panas dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Bahkan sebuah kubus es pun memancarkan radiasi
panas, sebagian kecil dari radiasi panas ini ada dalam daerah cahaya tampak. Walaupun
demikian kubus es ini tak dapat dilihat dalam ruang gelap. Serupa dengan kubus es, badan
manusia pun memancarkan radiasi panas dalam daerah cahaya tampak, tetapi
intensitasnya tidak cukup kuat untuk dapat dilihat dalam ruang gelap.
Peristiwa radiasi yang lebih berhubungan dengan aspek teknik kimia adalah radiasi
gas. Dalam aspek teknik kimia, radiasi biasanya terjadi pada peralatan yang digunakan
dalam industri atau pabrik yaitu salah satunya furnace. Secara bahasa arti furnace adalah
tungku kompor. Namun, secara umum, istilah furnace digunakan untuk mendefinisikan
sebuah alat yang digunakan dalam proses pemanasan pada skala industri. Misalnya,
dalam sebuah proses ekstraksi metal dengan proses smelting dan kolom distilasi pada oil
refinery.
Kelompok 11 1
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
III. Tujuan
1. Menjelaskan sifat-sifat perpindahan kalor radiasi.
2. Menganalisis mekanisme perpindahan kalor radiasi pada pada/antar permukaan benda
hitam dan benda abu-abu.
3. Menjelaskan tentang faktor bentuk radiasi dan hubungan antara berbagai faktor
bentuk.
4. Mengaitkan prinsip dan sifat dasar perpindahan kalor radiasi dengan mekanisme
perpindahan kalor radiasi yang terjadi antara gas dengan permukaan yang
mengelilinginya.
5. Memecahkan masalah-masalah dalam perpindahan kalor radiasi antar permukaan dan
perpindahan kalor radiasi antara gas dengan permukaan.
Kelompok 11 2
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
ISI
I. Analisis Kasus
AADC = Ada Apa Dengan Cuaca? Banyak orang merasa bahwa pola cuaca yang
tidak lazim sekarang ini adalah bukti adanya pemanasan global, yakni efek rumah kaca
yang meningkat tanpa terkendali. Efek rumah kaca adalah peningkatan temperatur yang
dialami bumi karena gas-gas tertentu di atmosfer memerangkap energi matahari. Tanpa
gas-gas ini panas akan hilang kembali ke angkasa luar dan temperatur rata-rata bumi
menjadi sekitar 330C lebih dingin.
Akan tetapi, banyak orang berpendapat bahwa manusia tanpa sengaja telah merusak
proses alami ini. Selama puluhan tahunm banyak pabrik dan mobil buatan manusia telah
memuntahkan miliaran ton gas rumah kaca ke atmosfer. Banyak ilmuwan was-was bahwa
peningkatan konsentrasi gas rumah kaca telah menghambat keluarnya radiasi termal
tambahan dari bumi. Akibatnya, gas-gas ini memerangkap energi matahari yang
berlebihan dalam atmosfer bumi seperti halnya kaca ddepan memerangkap energi
matahari yang memasuki sebuah mobil.
Apa yang anda ketahui tentang radiasi termal? Dan bagaimana mekanisme proses
penghambatan radiasi termal dari bumi oleh gas rumah kaca?
Pembahasan:
Radiasi termal (radiasi, atau radiasi inframerah) adalah proses dimana kalor, dalam
bentuk radiasi elektromagnetik, dipancarkan oleh permukaan benda panas ke semua arah
dengan kecepatan setara cahaya. Tidak seperti peristiwa konduksi dan konveksi yang
memerluka medium perantara untuk menghantarkan kalor, peristiwa radiasi tidak
memerlukan media untuk menghantarkan kalor.
Radiasi termal memiliki panjang gelombang yang berkisar, mulai dari sinar
inframerah hingga yang terpanjang, yakni spektrum cahaya tampak dan sinar ultraviolet.
Intensitas dan distribusi energi radiasi dalam kisaran ini diatur oleh suhu permukaan
memancarkannya. Energi radiasi total yang dipancarkan oleh permukaan sebanding
dengan suhu mutlak dipangkatkan 4 (hukum Stefan-Boltzmann) dan besarnya emisivitas
dari benda. Hukum Stefan-Boltzmann juga menyatakan bahwa semakin terang suatu
benda, semakin banyak kalor yang diradiasikan.
Kelompok 11 3
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Pemanasan bumi oleh matahari adalah contoh dari peristiwa radiasi. Panas matahari
melalui ruang angkasa yang hampa, hingga sampai ke bumi. Panas yang dipancarkan
matahari dapat dihambat oleh efek rumah kaca.
Gas-gas rumah kaca mencakup CO2, CO, CFC, HFC, HCFC, PFC, CO, O3, CH4, dan
N2O. Gas rumah kaca yang paling bertanggung jawab atas pemanasan global yang terjadi
saat ini adalah CO2. Gas CO2 memiliki rentang emisivitas antara 0,001 hingga 0,3.
Seperti yang telah diketahui, semakin rendah emisivitas, semakin sedikit kalor mampu
diserap, dan semakin tinggi refleksivitas, sehingga gelombang elektromagnetik cenderung
lebih banyak dipantulkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan matematis:
= + (2)
Kelompok 11 4
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
dimana:
= 1 (3)
Pada awalnya, panas matahari tertahan oleh gas penyusun atmosfer, H2O, O2, dan O3.
Gas-gas tersebut membentuk suatu lapisan di atmosfer, dan karena emisivitasnya dan
refleksivitasnya hampir sebanding, panas dari sinar matahari yang datang secara radiasi,
sebagian dipantulkan kembali dan sebagian lagi di teruskan masuk ke bumi. Panas yang
masuk ke bumi kemudian dipantulkan kembali ke luar angkasa dengan mekanisme yang
sama seperti saat masuk.
Pemanasan global dapat terjadi karena gas rumah kaca bergerak ke atmosfer,
membentuk lapisan atau masuk ke lapisan gas-gas atmosfer yang telah ada. Karena sifat
dari gas yang cenderung memantulkan panas dibandingkan meneruskannya, panas yang
seharusnya dipantulkan bumi dan keluar dari atmosfer menjadi terperangkap di dalam
bumi dan tidak mampu keluar dari atmosfer. Sementara, panas yang dipancarkan
matahari sebagian diserap, dan sebagian lagi dipantulkan. Panas yang terakumulasi di
dalam bumi menyebabkan suhu bumi meningkat, sehingga terjadi pemanasan global.
II. Perhitungan
1. Bayangkan sebuah arena permainan ice skating berbentuk lingkaran dengan diameter
25 m, yang bagian atasnya ditutup oleh hemispherical dome berdiameter 35 m. Jika
arena es dan permukaan dome diasumsikan sebagai benda hitam masing-masing
Kelompok 11 5
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
dengan suhu 0 dan 15, berapakah laju perpindahan kalor radiasi dari permukaan
dome ke arena es?
Pembahasan:
Dome, d2 = 35 m, T2 = 15
Udara,
Arena es, d1 = 25 m, T1 = 0
Teori terkait:
Dalam memperhitungkan efek dari orientasi pada perpindahan panas radiasi
antara dua permukaan, didefinisikan parameter baru yang disebut sebagai faktor
bentuk, yang merupakan kuantitas murni geometris dan independen dari sifat
permukaan dan suhu.
Faktor bentuk dari permukaan i ke permukaan j dilambangkan oleh Fi j atau
hanya Fij, dan didefinisikan sebagai:
Fij = Fraksi permukaan radiasi yang meninggalkan permukaan i dan
menyerang permukaan j secara langsung
Bila terdapat dua benda permukaan hitam A1 dan A2 yang berlainan suhu,
maka akan terjadi pertukaran kalor diantara keduanya. Secara umum, untuk dua benda
dengan jarak tertentu, benda yang satu akan meradiasi benda yang lainnya, begitu
pula ke arah lainnya. Untuk menetukan jumlah energi yang dipindahkan dapat
digunakan faktor bentuk radiasi (radiation shape factor).
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan 2 ialah
Eb1A1F12 dan energi yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan 1
ialah Eb2A2F21. Jika semua permukaan tersebut adalah permukaan hitam, maka
seluruh radiasi yang mengenai permukaannya akan diserap, dan perpindahan energi
netto ialah:
12 = 1 1 12 2 2 21 (4)
Kelompok 11 6
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Jika kedua permukaan itu mempunyai suhu yang sama, maka tidak terjadi
perpindahan kalor, artinya q1-2 = 0, maka:
1 = 2 (5)
Dengan begitu didapatkan hubungan timbal balik (reciprocity relation), dan
secara umum berlaku untuk dua permukaan 1 dan 2:
1 12 = 2 21 (6)
Persamaan perpindahan energi netto menjadi:
12 = 1 12 (1 2 ) = 2 21 (1 2 ) (7)
Nilai faktor bentuk memiliki rentang antara nol sampai dengan satu. Kasus
dengan Fij = 0 menunjukkan bahwa dua permukaan tidak memiliki pandangan
langsung satu sama lain, dan dengan demikian radiasi meninggalkan permukaan i
tidak dapat menyerang permukaan j langsung. Kasus lain dengan Fij = 1
menunjukkan bahwa permukaan j benar-benar mengelilingi permukaan i, sehingga
seluruh radiasi meninggalkan permukaan i akan berpotongan dengan permukaan j.
Diketahui:
Arena Es (permukaan 1)
o Berbentuk lingkaran
o d = 25 m
o Benda hitam sempurna
o T = 0 = 273,15 K
Dome (permukaan 2)
o Berbentuk bola
o d = 35 m
o Benda hitam sempurna
o T = 15 = 288,15 K
Ditanya:
21?
Asumsi:
Sistem hanya bagian dalam dome dan arena es, tidak ada pengaruh kalor dari
lingkungan di luar sistem.
Kelompok 11 7
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Sistem hanya terdiri dari udara murni dengan tidak lebih besar daripada
1 , sehingga tidak ada perpindahan kalor konveksi ke arena es.
Jawaban:
Berdasarkan persamaan (7) pada teori terkait, diketahui persamaan laju
perpindahan kalor netto:
21 = 1 12 (1 2 ) = 2 21 (2 1 )
dimana
= 4
Dari hubungan timbal balik diketahui persamaan (6), yaitu:
12
2 21 = 1 12 = ( ) 12
4
dimana F12 = 1, menunjukkan bahwa permukaan dome benar-benar mengelilingi
permukaan arena es. Sehingga:
252
2 21 = ( ) 1 = 490,87385 2 (8)
4
Dengan begitu laju perpindahan kalornya didapatkan sebagai berikut:
21 = 2 21 (2 1 ) = 2 21 (24 14 ) (9)
21 = 490,87385 2 . 5,6 108 . (288,154 273,154 ) 4
2 4
21 = 36485,00052 = 3,6485 104
2. Sebuah termokopel yang dilapisi dengan sarung baja tahan karat setebal 3,2 mm dan
emisivitas 0,6 digunakan untuk mengukur suhu udara di dalam tanur. Suhu dinding
tanur 650oC, dan suhu udara aktual di dalam tanur 560oC. Berapakah suhu yang akan
ditunjukkan oleh termokopel tersebut? Asumsikan terjadi pula perpindahan kalor
secara konveksi bebas pada termokopel. Bagaimana pengaruh konveksi ini terhadap
hasil pengukuran?
Pembahasan:
Kelompok 11 8
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Tanur
Termokopel
Teori terkait:
Perpindahan kalor radiasi antara dua permukaan bisa dikurangi dengan
menggunakan material tipis yang mempunyai reflektivitas tinggi dengan emisivitas
rendah. Material tipis yang sangat reflektif ini biasa disebut radiation shields.
Radiation shields juga biasa digunakan untuk mengukur suhu fluida untuk
mengurangi error yang disebabkan oleh efek radiasi. Peran dari radiation shield disini
adalah untuk mengurangi laju perpindahan kalor radiasi dengan menambahkan
resistensi tambahan pada jalur perpindahan kalor radiasi tersebut. Semakin rendah
emisivitas dari material tipis tersebut, semakin kuat resistensinya.
Perpindahan kalor radiasi antara dua plat paralel dengan emisivitas 1 dan 2
dengan suhu tetap T1 dan T2 diilustrasikan seperti pada gambar 5.
Gambar 15. Radiation Shields yang Diletakkan di Antara Dua Plat Paralel
(Sumber: Cengel, 2003)
Kelompok 11 9
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
(14 24 )
12, = (10)
1 1
1 + 2 1
Dimisalkan ada radiation shield yang diletakkan diantara dua plat seperti pada
gambar 5. Emisivitas pada permukaan radiation shield berbeda antara yang
menghadap plat 1 dan plat 2 (3,1 dan 3,2). Seperti pada gambar 5, radiation shield
menjadi resistansi pada perpindahan kalor secara radiasi ini, dan resistansi ini tersusun
secara seri sehingga persamaan laju perpindahan kalornya menjadi
1 2
12, = (11)
1 1 1 1 3,1 1 3,2 1 1 2
1 + 1 12 + 3 3,1 + 3 3,2 + 332 + 2 2
Lalu ketika disederhanakan, persamaan ini menjadi:
(14 24 )
12, = (12)
1 1 1 1
( + 1) + ( + 1)
1 2 3,1 3,2
(14 24 ) 1
12, = = 12, (13)
1 1 + 1
( + 1)( + 1)
1 2
Diketahui:
d = 3,2 mm = 0,0032 m
= 0,6
Tf = 650oC = 923 K
Ta = 560oC = 833 K
Kelompok 11 10
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Ditanya:
Tt (suhu termokopel)?
Pengaruh konveksi terhadap hasil pengukuran?
Asumsi:
Pada sistem terjadi perpindahan kalor konveksi bebas pada termokopel.
Perpindahan kalor yang terjadi berupa konveksi bebas dari udara ke
termokopel, dan radiasi dari lingkungan (tanur) ke termokopel.
Ukuran termokopel sangat tipis dibandingkan dengan tebal lapisan baja
sehingga ketebalan termokopel dapat diabaikan, sehingga dimensi
karakteristik dari termokopel tersebut adalah ketebalan baja tahan karat yang
melapisinya.
Suhu pada lapisan baja yang melapisi termokopel diasumsikan merata pada
seluruh permukaan.
Termokopel diasumsikan sebagai silinder horizontal.
Luas permukaan yang melepas radiasi sama besarnya dengan luas permukaan
termokopel yang melakukan konveksi.
Suhu dalam tanur diasumsikan berada dalam keadaan suhu sedang (moderat)
untuk ukuran tanur, sehingga dapat digunakan persamaan sederhana untuk
udara.
Suhu fluida udara dalam tanur dan suhu dinding tanur diasumsikan merata
pada seluruh bagiannya
Fluida dalam tanur hanya terdiri dari udara.
Aliran fluida udara yang terjadi adalah laminar karena gradien suhu yang
terjadi pada fluida dalam tanur tidak terlalu besar.
Tekanan dalam tanur diasumsikan berada dalam tekanan atmosferik (1 atm).
Seluruh perpindahan kalor yang berlangsung terjadi secara sempurna.
Jawaban:
Menetapkan neraca energi yang dapat digunakan berdasarkan asumsi diatas,
yakni:
= th (T4 T4 ) (14)
Kelompok 11 11
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Mencari nilai koefisien perpindahan kalor konveksi bebas pada udara dalam
tanur (h). Karena diasumsikan bahwa perpindahan kalor dari udara ke
termokopel adalah konveksi bebas, maka kita menggunakan persamaan
sederhana untuk udara pada silinder horizontal untuk aliran laminer (daftar 7.2
Buku Perpindahan Kalor J.P Holman halaman 315).
1/4
= 1.32( ) (15)
Mensubstitusi persamaan (15) ke persamaan (14)
1
th (T4 T4 ) = 1,32()5/4 ( )1/4 (16)
1
(5,669 x 108 )(0,6)(9234 T4 ) = 1,32(T 833)5/4 ( )1/4
0,0032
5
3,4014 x 108 T4 + 5,55(T 833)4 24,687 = 0
T = 911 K = 638C
Pengaruh dari konveksi bebas yang terjadi antara termokopel dengan udara
terhadap hasil pengukuran adalah pada perhitungan nilai h, sehingga didapatkan hasil
berupa nilai suhu (yang terbaca pada termokopel, yaitu 638C) yang lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai suhu udara sebenarnya (560C). Perbedaan ini
menyebabkan galat (error) pada termokopel.
3. Sebuah tanur berbentuk kubus mempunyai dinding dalam yang hitam dengan ukuran
70 cm pada satu sisi. Gas di dalam tanur terdiri dari 15% vol. CO2 dan 85% vol. N2,
pada tekanan total 1 atm. Suhu gas 1600 K dan dinding tanur dijaga pada suhu 250C
dengan suatu proses pendinginan. Berapa banyak pendinginan yang diperlukan?
Pembahasan:
70 cm
Kelompok 11 12
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Teori terkait:
Sebuah badan/benda pada suhu termodinamika/suhu absolut di atas 0 (nol)
memancarkan radiasi ke segala atas berbagai panjang gelombang. Jumlah energi
radiasi yang dipancarkan dari suatu permukaan pada panjang gelombang tertentu
bergantung kepada material dari benda dan kondisi serta suhu permukaannya. Benda
hitam (blackbody) didefinisikan sebagai emitor dan absorber sempurna untuk radiasi.
Pada suhu dan panjang gelombang spesifik, tidak ada permukaan yang dapat
memancarkan energi lebih daripada benda hitam. Sebuah benda hitam menyerap
semua insiden radiasi, tidak bergantung kepada panjang gelombang dan arahnya.
Selain itu, benda hitam juga memancarkan energi radiasi yang seragam ke segala arah
per unit luas normal terhadap arah dari emisi, sehingga benda hitam disebut sebagai
diffuse emitter.
Energi radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam per unit waktu dan unit luas
permukaan telah ditentukan secara eksperimen oleh Joseph Stefan pada tahun 1879
dan diekspresikan sebagai:
() = 4 (/2 ) (17)
dimana = 5,670 x 10-8 W/m2.K4 adalah konstanta Stefan-Boltzmann dan T adalah
suhu absolut dari permukaan dalam K. Persamaan tersebut memberikan total nilai
emissive power dari benda hitam (Eb), yang merupakan jumlah dari radiasi yang
dipancarkan atas semua panjang gelombang.
Radiasi antara gas dan permukaan dengan gas yang merupakan molekul
monoatomik seperti N2 dan O2 dianggap transparan terhadap radiasi atau tidak
berpengaruh kepada radiasi, kecuali pada suhu yang sangat tinggi dimana ionisasi
Kelompok 11 13
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
terjadi. Gas dengan molekul asimetrik seperti H2O, CO2, CO. SO2, dan hidrokarbon
HmCn dapat berpartisipasi terhadap proses radiasi dengan absorpsi pada suhu sedang,
serta dengan absorpsi dan emisi pada suhu tinggi seperti yang ditemukan pada ruang
pembakaran. Sehingga, udara atau medium lain yang mengandung gas-gas tersebut
harus dianggap sebagai medium yang berpartisipasi dalam penghitungan perpindahan
kalor radiasi.
Bila pada suatu campuran gas terdapat gas H2O dan CO2 secara bersamaan,
maka rumus emisivitas gas tersebut adalah sebagai berikut:
= + = ,1 + ,1 (18)
Dimana g adalah emisivitas gas, c dan w berturut-turut adalah nilai
emisivitas CO2 dan H2O serta Cc dan Cw masing-masing adalah nilai faktor koreksi
tekanan CO2 dan H2O. Nilai C adalah 1 jika tekanan total gas adalah 1 atm. Jika tidak,
maka nilainya dapat dilihat pada fugure 13-38 buku Cengel edisi 5, 2015 atau pada
lampiran 1.
Emisivitas gas H2O dan CO2 diplot pada gambar di bawah ini, untuk tekanan
total senilai 1 atm sebagai fungsi dari suhu gas Tg untuk range PwL dan PcL, dimana
Pw adalah tekanan parsial H2O dan Pc adalah tekanan parsial CO2. Sementara itu, L
adalah mean beam length.
Gambar 18. Emisivitas (a) H2O dan (b) CO2 di dalam Campuran dengan Gas yang
Tidak Berpartisipasi pada Tekanan Total 1 atm.
(Sumber: Cengel, 2015)
Kelompok 11 14
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Mean beam length adalah rata-rata panjang berkas dari sinar radiasi atau jarak
yang ditempuh suatu sinar radiasi dalam suatu gas sebelum mencapai bounding
surface. Dimana nilainya berbeda-beda tergantung dengan bentuk volume gasnya.
Nilai mean beam length (L) tersebut diberikan pada tabel 1 berikut:
Tabel 2. Mean Beam Length (L) untuk Berbagai Bentuk Volume Gas
Pada persamaan (18) tersebut terdapat nilai yang merupakan faktor koreksi
dari nilai emisivitas gas yang berada dalam campuran. Faktor koreksi untuk campuran
gas yang mengandung gas-gas CO2 dan H2O diplot pada grafik di bawah ini:
Kelompok 11 15
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Diketahui:
Panjang sisi kubus (D) = 70 cm
Fraksi volume CO2 = 15%
Fraksi volume N2 = 85%
Tekanan total = 1 atm
Suhu gas (Tg) = 1600 K
Suhu dinding tanur (Ts) = 250C
Ditanya:
Pendinginan yang diperlukan?
Kelompok 11 16
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Asumsi:
Tanur dianggap benda hitam sempurna.
Perpindahan kalor terjadi pada suhu yang dijaga tetap (suhu gas dan suhu
dinding tanur tidak berubah).
Gas dalam sistem dianggap sebagai gas ideal.
N2 adalah gas inert sehingga dianggap transparan terhadap radiasi.
Konveksi dan konduksi diabaikan, serta tanur dianggap terisolasi sempurna,
sehingga tidak ada perpindahan kalor yang lepas ke lingkungan.
Fraksi mol = fraksi volume.
Jawaban:
Mencari tekanan parsial dari gas CO2 (Pc):
= 0,15 1 = 0,15 (23)
Menghitung mean beam length dari kubus (L):
Berdasarkan table 13-4 dari Cengel edisi 5, 2015 atau tabel 1 makalah
ini, didapatkan bahwa nilai mean beam length kubus adalah 0,66D.
= 0,66 = 0,66 70 = 46,2 = 1,516 (24)
Menghitung nilai Pc L:
= 0,15 1,516 = 0,227 . 0,23 . (25)
Mencari nilai emisivitas CO2 (c):
Berdasarkan figure 13-37b Cengel edisi 5, 2015, atau gambar 8(b)
pada makalah ini, dapat dicari nilai emisivitas CO2 pada suhu gas 1600 K.
Berdasarkan gambar tersebut, didapatkan dengan interpolasi nilai c sebesar
0,09. Oleh karena tekanan total sebesar 1 atm, tidak ada faktor koreksi (atau
faktor koreksi dianggap bernilai 1).
Dengan grafik/gambar yang sama, dapat dicari nilai emisivitas CO2
pada suhu dinding tanur, yaitu 250C atau 523,15 K, dengan nilai PcL sebagai
berikut:
523,15
= 0,23 = 0,075 . (26)
1600
Sehingga didapatkan dengan interpolasi nilai c (Ts, PcLTs/Tg) sebesar 0,069.
Mencari absorptivitas dari gas CO2 (c):
Kelompok 11 17
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Oleh karena perpindahan panas yang terjadi antara gas dengan dinding tanur
sebesar 96,537 kW, dapat disimpulkan bahwa pendinginan yang diperlukan adalah
sebesar 96,537 kW.
4. Ruang pembakaran turbin gas dapat dianggap sebagai sebuah tabung panjang dengan
diameter 0,4 m. Gas pembakaran berada pada tekanan dan suhu 1 atm dan 1000oC,
sedangkan suhu permukaan ruang pembakaran 500oC. Jika gas pembakaran
mengandung CO2 dan uap air, masing-masing dengan fraksi mol 0,15 berapakah laju
perpindahan kalor radiasi antara gas permukaan ruang pembakaran?
Pembahasan:
Kelompok 11 18
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Teori terkait:
Teori terkait pada soal ini sama seperti teori terkait pada soal nomor 3.
Diketahui:
D = 0,4 m
Tg = 1000 oC = 1273 K
Ts = 500 oC = 773 K
Ptotal = 1 atm
yCO2 = yH2O = 0,15
Ditanya:
?
Asumsi:
Semua gas dalam campuran bersifat ideal.
Ruang pembakaran turbin dianggap benda hitam sempurna.
Perpindahan kalor terjadi pada suhu yang dijaga tetap (suhu gas dan suhu
dinding tanur tidak berubah).
Konveksi dan konduksi diabaikan, serta tanur dianggap terisolasi sempurna,
sehingga tidak ada perpindahan kalor yang lepas ke lingkungan.
Panjang tabung tak terhingga (infinite).
Jawaban:
Campuran gas dengan dengan fraksi mol komponen yi, ekivalen dengan fraksi
tekanan untuk gas ideal. Jadi, tekanan parsial CO2 dan H2O adalah:
= 2 = 0,15 (1 ) = 0,15 (28)
= 2 = 0,15 (1 ) = 0,15 (29)
Mean Beam Length untuk infinite circular cylinder, dari table 12-4 dalam
buku Cengel edisi 2 atau tabel 1 pada makalah ini,
= 0,95(0,4 ) = 0,38 (30)
Sehingga didapatkan:
= (0,15 )(0,38 ) = 0,057 = 0,1867 (31)
Kelompok 11 19
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Emisivitas dari CO2 dan H2O pada Tg=1000oC=1273 K dan 1 atm, dari figure
13-37b Cengel edisi 5, 2015, atau gambar 8 pada makalah ini:
,1 = 0,085
,1 = 0,07
Karena tekanan total = 1 atm, maka tidak terdapat faktor koreksi tekanan.
Gas CO2 dan H2O terdapat pada campuran yang sama, dan dibutuhkan untuk
mengkoreksi ikatan emisi berlebih. Nilai faktor koreksi untuk emisivitas pada
T = Tg = 1273 K dicari dengan menggunakan:
+ = 0,1867 + 0,1867 = 0,3734 (33)
0,1867
= = 0,5 (34)
+ 0,1867 + 0,1867
Dengan menggunakan data tersebut dan menggunakan gambar 9 (atau pada
Fig. 12-38 buku Cengel edisi 2), didapatkan nilai faktor koreksi sebesar:
= 0,01
Sehingga emisivitas untuk gas pembakaran didapatkan dengan menggunakan
persamaan (18) sebagai berikut:
= ,1 + ,1 = 0,085 + 0,07 0,01 = 0,145
Untuk T = 773 K
773
= 0,1867 = 0,1133 (35)
1273
773
= 0,1867 = 0,1133 (36)
1273
Mencari dan untuk nilai absorptivitas
Dari data sebelumnya dapat dicari emisivitas untuk gas CO2 dan H2O pada T =
773 K yang ditunjukkan pada gambar 8 (Fig. 12-36 dari buku Cengel edisi 2):
= 0,08
= 0,135
Nilai-nilai emisivitas tersebut ditinjau menggunakan Ts (suhu dinding ruang)
dan PcLTs/Tg untuk CO2 atau PwLTs/Tg untuk H2O.
Mencari absorptivias dari gas CO2 dan H2O
Kelompok 11 20
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Mencari
Menurut Hottel = . Faktor koreksi dievaluasi dari gambar 9 (Fig. 12-38
dari buku Cengel edisi 2) pada T=773 K. Namun tidak ada grafik untuk 773 K
dalam gambar, tapi dapat dibaca nilai pada 400 K dan 800 K dan mencari
rata-ratanya. Pada:
+ = 0,1867 + 0,1867 = 0,3734 (39)
0,1867
= = 0,5 (40)
+ 0,1867 + 0,1867
Dengan menggunakan grafik 8-38 pada buku Holman, pada T= 400 K =
0,002 dan pada T = 800 K = 0,005 didapatkan pada T = 773 K dengan
interpolasi:
800 773 0,005
= (41)
800 400 0,005 0,002
= 0,0047975
= = 0,0047975
Maka, absorptivitas gas pembakaran didapatkan dengan menggunakan
persamaan (19) sebagai berikut:
= + = 0,1106 + 0,1867 0,0047975 = 0,2925025
Mencari luas permukaan tabung per m panjang tabung
= = (0,4 )(1 ) = 1,2566 2 (42)
Didapatkan perpindahan panas radiasi yang terjadi antara gas dengan dinding
ruang pembakaran dengan menggunakan persmaan (22) sebagai berikut:
= [ 4 4 ]
= 1,2566 2 5,669.108 /2 4 [ 0,145(1273 )4
0,2925025(773 )4 ]
= 19686,3
= 19,7
Kelompok 11 21
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa laju perpindahan kalor radiasi antara gas
dengan permukaan ruang pembakaran turbin sebesar 19,7 kW.
Kelompok 11 22
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
PENUTUP
I. Kesimpulan
1. Radiasi termal adalah energi yang dipancarkan sebuah benda dalam bentuk partikel
atau gelombang yang berdampak pada perubahan temperatur benda.
2. Pemanasan global terjadi karena gas rumah kaca membentuk lapisan di atmosfer,
kemudian memantulkan panas matahari yang memantul dari bumi, sehingga panas
terperangkap dan terakumulasi di dalam bumi yang menyebabkan suhu bumi
meningkat.
3. Tidak ada benda yang dapat mengabsorp dan mengemisikan energi lebih dari benda
hitam.
4. Benda tidak hitam adalah benda yang dipengaruhi oleh nilai emisivitas () benda.
5. Persamaan umum hukum Stefan Boltzman adalah () = 4 .
6. Faktor bentuk radiasi adalah fraksi energi suatu benda terhadap benda lain karena
sudut pandangnya.
7. Radiation shields adalah material tipis yang sangat reflektif dengan emisivitas rendah,
sehingga dapat mengurangi perpindahan kalor radiasi antara dua permukaan.
8. Radiasi gas terjadi karena partikel-partikel gas berinteraksi dengan foton sehingga
dapat membelokkan foton dan mengabsorp energi.
9. Gas yang berperan dalam radiasi gas adalah gas-gas asimetrik seperti CO2 dan H2O.
10. Persamaan radiasi gas pada benda hitam adalah = As (g Tg4 - g Ts4).
Kelompok 11 23
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
DAFTAR PUSTAKA
Cengel, Yunus A. 2003. Heat Transfer: A Practical Approach. Edisi 2. New York: McGraw-
Hill.
Cengel, Yunus A. dan Afshin J. Ghajar. 2015. Heat and Mass Transfer: Fundamentals &
Applications. Edisi 5. New York: McGraw-Hill.
Elert, Glenn. 2015. The Physics Hypertextbook: Radiation. (Online)
http://physics.info/radiation/. Diakeses 7 Mei 2016.
Encyclopdia Britannica Online. 2016. Thermal Radiation. (Online)
http://www.britannica.com/science/thermal-radiation. Diakeses 7 Mei 2016.
Holman, J.P. 2010. Heat Transfer. Edisi 10. New York: McGraw-Hill.
Kelompok 11 24
Makalah Perpindahan Kalor Radiasi 2016
LAMPIRAN
Lampiran 1. Faktor koreksi untuk emisivitas dari gas H2O dan CO2 pada tekanan total selain
1 atm.
Kelompok 11 25