Anda di halaman 1dari 16

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu

iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
Irfan Rahadi Zahran
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
73
SMP Negeri 43 Bandung
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu
iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyu
iopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert

Adhesi dan Kohesi


Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang sejenis. Kohesi
dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat. Dengan demikian,
kamu pasti tahu bahwa gaya kohesi zat padat lebih besar dibandingkan dengan
zat cair dan gas (hayocoba ingat kembali susunan partikel pada zat padat, cair,
dan gas pada artikel sebelumnya). Gaya kohesi mengakibatkan dua zat bila
dicampurkan tidak akan saling melekat. Contoh peristiwa kohesi adalah : Tidak
bercampurnya air dengan minyak, tidak melekatnya air raksa pada dinding pipa
kapiler, dan air pada daun talas.
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang tidak sejenis.
Gaya adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan.
Contohnya : Bercampurnya air dengan teh/kopi, melekatnya air pada dinding
pipa kapiler, melekatnya tinta pada kertas, dll. (Coba kalian cari tahu contoh
yang lainnya dalam kehidupan sehari hari)

Ada 3 kondisi yg mungkin terjadi jika kita mencampurkan 2 macam zat


Jika gaya kohesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya
adhesinya, kedua zat tidak akan bercampur. Contohnya, minyak kelapa dicampur
dengan air.
Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya
kohesinya, kedua zat akan bercampur merata. Contohnya, air dicampur dengan
alkohol.
Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya
kohesinya, kedua zat akan saling menempel. Contohnya, air yang menempel
pada kaca.
Akibat adanya kohesi dan adhesi, terjadi beberapa peristiwa menarik dalam
fisika. Berikut ini beberapa di antaranya :
1. Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung : Meniskus adalah peristiwa
mencekung atau mencembungnya permukaan zat cair. Berdasarkan bentuk
permukaan zat cair, meniskus dibedakan menjadi dua, yaitu meniskus cembung
dan meniskus cekung. Meniskus cembung terjadi jika kohesi lebih besar daripada
adhesi (kohesi > adhesi). Sedangkan meniskus cekung terjadi jika adhesi lebih
besar daripada kohesi (adhesi > kohesi).
2. Kapilaritas : Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam
pipa kapiler (pipa yang diameternya sangat kecil). Contoh peristiwa kapilaritas
antara lain naiknya minyak tanah pada sumbu kompor, naiknya air dari akar ke
daun pada tumbuhan melalui pembuluh xylem, Basahnya dinding dalam rumah
ketika dinding luar basah terkena air.

Sedangkan pada bejana berhubungan yang tidak memiliki pipa kapiler bila diisi
dengan zat cair sejenis dan dalam keadaan diam, maka tinggi permukaan zat
cair pada setiap bejana adalah sama. Keadaan itu disebut dengan asas bejana
berhubungan.
3. Tegangan Permukaan : Tegangan permukaan merupakan kecenderungan zat
cair untuk menegang sehingga pada permukaan zat cair seolah olah terdapat
selaput atau lapisan yang tegang , sehingga dapat menahan benda. Hal ini
terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara partikel zat cair

Massa jenis zat


Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kgm-3)

Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama.

Rumus untuk menentukan massa jenis adalah


dengan
adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter
kubik (g/cm3).
1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'

Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama

Suhu
Suhu
adalah besaran
fisika yang
menyatakan
derajat
panas suatu zat.
Alat untuk
mengukur suhu
disebut termometer. Pada termometer, zat yang paling banyak digunakan adalah
alkohol dan raksa. Yang menjadi pelopor pembuatan termometer adalah Galileo
Galilei (1564-1642). Prinsip kerja termometer buatan Galileo didasaran pada
perubahan volume gas di dalam labu. Prinsip kerja termometer biasanya
menggunakan sifat pemuaian zat cair. Jadi, pemuaian adalah bertambahnya
volume suatu zat akibat bertambahnya suhu zat.
kenaikan suhu untuk menaikan suhu suatu zat di perlukan kalor ( Q ), besarnya
tergantung jenis zatnya, banyaknya zat yang dipanaskan dan kenaikan suhu
yang diinginkan
kalor jenis ( c )adalah kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk menaikan 1C
Jenis-jenis termometer
Ada 3 jenis termometer, yaitu termometer laboratorium, termometer klinis dan
termometer ruang.
Termometer laboratorium
Termometer laboratorium biasanya menggunakan zat cair raksa atau alkohol.
Jika cairan tersebut bertambah panas, cairan tersebut akan memuai sepanjang
pipa berskala C (Celcius). Termometer ini biasanya ditemukan di laboratorium
sekolah. Agar sensitif, ukuran pipa tersebut harus dibuat sekecil mungkin (pipa
kapiler). Agar termometer cepat bereaksi terhadap perubahan suhu, dinding
wadah cairan harus dibuat tipis sehingga panas masuk ke cairan secara
menyentuh ujung termometer
Termometer klinis
Termometer klinis biasanya diperlukan sebagai keperluan pengobatan. Perawat
atau dokter dapat menunjukkan suhu badan pasien dalam waktu yang agak
lama. Tujuan dari termometer klinis adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam .

Termometer klinis memiliki sebuah lekukan sempit di atas wadahnya. Ketika


digunakan untuk mengukur suhu tubuh pasien, raksa dalam wadah akan memuai
melewati lekukan sempit dan menunjukkan posisi suhu pasien yang diukur.
Ketika termometer dikeluarkan dari mulut / ketiak pasien, raksa tidak dapat
kembali lagi ke wadah karena celahnya terlalu sempit. Dengan demikian, kolom
raksa tetap menunjukkan suhu pasien sampai dokter selesai membaca suhunya.
Raksa dapat dikembalikan ke tempat semula dengan cara menggoyanggoyangkan termometer selama beberapa kali.
Termometer ruang
Fungsi dari termometer ruang adalah untuk menguur suhu ruangan. Oleh karena
itu, termometer ini sering kita lihat dipasang pada dinding ruangan. Karena suhu
ruangan hampir tidak mungkin melebihi 50C dan tidak mungkin kurang dari
-50C, skala termometer ruang terbatas hanya dari skala -50C sampai dengan
suhu 50C.
Skala suhu

a. Skala Celcius (C )
Skala celcius dikembangkan oleh ahli astronomi Swedia Anders Celcius (17011744) pada tahun 1742, mengusulkan suatu skala sebagai patokan untuk
mengukur suhu. Skala celcius memiliki seratus derajat panas yang terbagi rata
antara suhu air membeku dan suhu air mendidih.
b. Termometer Reaumur (R )
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
c. Termometer Fahrenheit (F )
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu es
yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0F. Di antara titik tetap
bawah dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin ( K )
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu
mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda
tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan suhu
air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas
termometer Kelvin dibagi menjadi 100 skala.
Zat cair pengisi Termometer
Kelebihan raksa:

- raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler , sehinggga pengukuran menjadi


teliti
- raksa mudah di lihat karena mudah di lihat
- raksa cepat mengambil panas dari suhu suatu benda yang sedan di ukur
- jangkauan suhu raksa cukup lebar
- volume air raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu
kekurangan raksa:
-raksa harganya mahal
- raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhuyang sangat rendah
- raksa termasuk zat beracun sehingga berbahaya apabila tabungnya pecah
kelebihan alkohol:
- pemuaiannya reratur
- mempunyai titik beku yang rendah- dapat mengukur suhu dengan teliti
- harganya lebih murah
kekurangan alkohol:
- membasahi dinding kaca
- mempunyai titik didih rendah
- memerlukan panas yang besar untuk menaikan suhu

Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh
perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan
pada zat gas.
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu
demensi), pemuaian luas(dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga
dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume
saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama
dengan 1/273.
Pemuaian panjang

adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada
pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai
panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang
panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang
awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai
panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan


panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah
Bila ingin menentukan panjang akhir setelah pemanasan maka digunakan
persamaan sebagai berikut :
Yang perlu diperhatikan adalah didala rumus tersebut banyak sekali
menggunakan lambang sehingga menyulitkan dalam menghapal. Disarankan
untuk sering menggunakan rumus tersebut dalam mengerjakan soal dan tidak
perlu dihapal.

Pemuaian luas
adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian
luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai
pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas
adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya
pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi
maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga
diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan
sebagai berikut :
Pemuaian volume
adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan
tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan
udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu
untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai

panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien
muai volumenya sama dengan 1/273
Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan
volume akhir suatu benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja
beda pada lambangnya saja. Perumusannya adalah

Kalor adalah suatu bentuk energi yang mengalir dari benda panas (bersuhu
tinggi) ke benda yang dingin (bersuhu rendah). Adanya kalor dapat diketahui
dengan melihat akibat yang ditimbulkan. Kalor menyebabkan suhu suatu benda
naik, sifat benda berubah, wujud benda berubah, dan warna benda berubah. Hal
itu tergantung seberapa banyak kalor yang diterima oleh benda.

Nah, saat kamu memegang gelas berisi air panas, kalor dari air panas akan
mengalir ke tanganmu. Tanganmu menjadi hangat karena menerima kalor dari
air panas dalam gelas yang mengakibatkan naiknya suhu tanganmu. Kenaikan
suhu ini dapat kamu ukur menggunakan termometer. Semakin banyak kalor
yang diberikan maka semakin besar perubahan suhu yang dialami zat tersebut.
Hal ini berarti besarnya kalor sebanding dengan kenaikan suhu zat.
Satuan kalor adalah joule (J), sama dengan satuan energi.
1 joule = 0,24 kalori atau 1 kalori = 4,184 joule 4,2 joule.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, semakin besar kalor yang diberikan pada
suatu zat maka semakin besar pula kenaikan suhu yang dialami benda tersebut.
Lalu, apakah kalor yang diperlukan untuk mendidihkan air sebanyak 1 kg air dan
10 kg air sama? Ternyata tidak sama.

Semakin besar massa benda maka semakin besar pula kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhunya benda tersebut. Jika besar kalor yang dibutuhkan
suatu zat yang bermassa m untuk kenaikan suhu T sebesar Q maka :
Q = m . T
Selain massa dan kenaikan suhu, jumlah kalor yang dibutuhkan zat bergantung
pada jenis zat yang dipanaskan. Semakin Untuk membedakan jenis zat, dikenal
kalor jenis yang disimbolkan c, sehingga persamaan diatas dapat dirumuskan
menjadi :
Q = m . c . T
Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dilepaskan dalam satuan joule atau kalori
m = massa zat dalam satuan kg atau gram
T = perubahan suhu dalam satuan K atau 0C
C = kalor jenis dalam satuan J/kg K atau kal/g0C
Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa suatu zat
sebesar 10C atau 1 K.

Pengertian Gerak

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik
acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh
meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada
dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama
bumi mengelilingi matahari.
Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan
menjauhi C. Menurut C maka A dan B bergerak karena ada perubahan posisi
keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak bergerak karena
tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda
A yang dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain
lagi menurut A dan B maka C telah melakukan gerak semu.

Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena
gerakan pengamat. Contoh yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada dipinggir jalan
kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan
semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0)
atau gerak yang kecepatannya konstan.
Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a =
konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur
Pada kesempatan ini hanya akan kita bahas tentang gerak lurus saja. Gerak
lurus sendiri dibagi menjadi 2 :

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

adalah gerak gerak benda yang lintasannya lurus dan kecepatannya konstan
(tetap). Contoh gerak GLB adalah mobil yang bergerak pada jalan lurus dan
berkecepatan tetap.
Persamaan yang digunakan pada GLB adalah sebagai berikut :
s = v.t
Keterangan :
s adalah jarak atau perpindahan (m)
v adalah kelajuan atau kecepatan (m/s)
t adalah waktu yang dibutuhkan (s)
Sebelum lebih lanjut membahas tentang gerak terlebih dahulu kita bahas
tentang perbedaan perpindahan dan jarak tempuh.
Perpindahan adalah besarnya jarak yang diukur dari titik awal menuju titik akhir
sedangkan Jarak tempuh adalah Panjang lintasan yang ditempuh benda selama
bergerak.

Perhatikan gambar dibawah ini

Sebuah benda bergerak dari A menuju B kemudian dia kembali ke C. Pada


peristiwa di atas Pepindahannya adalah AB BC = 200 m 90 m = 110 m.
Sedangkan jarak yang ditempuh adalah AB + BC = 200 m + 90 m = 290 m.
Apabila perpindahan dan jarak itu berbeda maka antara kecepatan dan kelajuan
juga berbeda.
Kecepatan didefinisikan sebagai besarnya perpindahan tiap satuan waktu dan
Kelajuan didefinisikan sebagai besarnya jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.
Perumusan yang digunakan pada kecepatan dan kelajuan adalah sama.
Karena dalam hal ini yang kita bahas adalah gerak lurus maka besarnya
perpindahan dan jarak yang ditempuh adalah sama. Berdasarkan pada alasan ini
maka untuk sementara supaya mudah dalam membahas, kecepatan dan
kelajuan dianggap sama.
Pada pembahasan GLB ada juga yang disebut dengan kecepatan rata-rata.
Kecepatan rata-rata didefinisikan besarnya perpindahan yang ditempuh dibagi
dengan jumlah waktu yang diperlukan selama benda bergerak.
v rata-rata = Jumlah jarak atau perpindahan / jumlah waktu
Karena dalam kehidupan sehari-hari tidak memungkinkan adanya gerak lurus
beraturan maka diambillah kecepatan rata-rata untuk menentukan kecepatan
pada gerak lurus beraturan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang
berubah secara teratur. Contoh GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya,
gerak benda dilempar ke atas.
GLBB dibagi menjadi 2 macam :

a. GLBB dipercepat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB
dipercepat adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah

Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat

b. GLBB diperlambat
Adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat). Contoh GLBB
diperlambat adalah gerak benda dilempar keatas.

Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat

Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat

Persamaan yang digunakan dalam GLBB sebagai berikut :


Untuk menentukan kecepatan akhir

Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut:

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan diatas adalah saat


GLBB dipercepat tanda yang digunakan adalah + .

Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah , catatan penting disini
adalah nilai percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai
positif karena dirumusnya sudah menggunakan tanda negatif.

Ekosistem
A.PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada
komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat
dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi,
contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup
dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap
komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak
ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus
terjaga.

B.KOMPONEN DALAM EKOSISTEM


Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan
menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut.
Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup
(nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air,
matahari, udara, dan energi.
Ada 2 pembagian komponen biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme
Autotrof dan Organisme Heterotrof, nah tentu saja sahabat sudah sering
mendengar kedua kata ini, silahkan saja disimak lagi lanjutannya ya :

Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau


mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan
anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua
organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut
organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :

1.Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk


mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.

2.Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia


untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah
bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.

Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat


makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari
organisme lainnya sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3
tingkatan yaitu :

Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain


Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari
bangkai
Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah
membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing

C.SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM


Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.
Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat
dalam jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya
sekumpulan semut.
Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang
sama dalam waktu jangka waktu yang panjang.
Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan interaksi
yang muantap antara makhluk hidup.

D.MACAM-MACAM EKOSISTEM
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi kita ini, yaitu
Ekosistem Alami
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sencirinya tanpa ada
campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem
Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.
Ekosistem Buatan
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya
campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu


tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.

E.INTERAKSI DALAM EKOSISTEM


Tentunya setelah mengetahui komponen dalam suatu ekosistem kita bertanyatanya bagaimana sesungguhnya hubangan antara makhluk hdup yang tinggal
menetap dalam suatu ekositem, nah begini nih sahabat

Setiap makhluk hidup akan berusaha untuk mempertahankan populasinya, tentu


dengan cara mencari makanan dan terus berkembang biak, seperti yang kita
ketahui ada makhluk hidup karnivora dan herbivora hal ini akan menimbulkan
hubungan erat yang biasa dinamakan rantai makanan dan jaring jaring
makanan. Saya akan menambahkan gambar saja ya, mudah-mudahan sahabat
semuanya dapat mengerti melalui gambar ini
1.Rantai makanan

Rantai Makanan
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya
tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan
merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak
secara linear dari produsen ke konsumen teratas.
2. Jaring-jaring makanan

Jaring - jaring makanan


Adalah proses makan dan dimakan [rantai makanan] yang saling berkaitan
membentuk sebuah jaring jaring.
Ekosistem ini sebenarnya memberikan banyak keuntungan dalam kehidupan
manusia, namun banyak dari kita tidak menyadarinya sehingga bertindak hanya
demi kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampaknya bagi kehidup anak cucu
kita, betapa tidak, banyak orang melakukan penebangan liar, pembakaran
hutan, membuang limbah berbahaya ke laut, nah lihatlah dampaknya !!

Anda mungkin juga menyukai