Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR TEKNIK KIMIA

PERSAMAAN KIMIA DAN STOIKIOMETRI


Persamaan Kimia
▪ Reaksi kimia memberikan informasi secara kualitatif dan kuantitatif untuk menghitung
kombinasi berat dan material yang terlibat dalam proses kimia.
▪ Contoh reaksi pembakaran heptan:
C7H16 + 11O2 → 7CO2 + 8H2O

▪ 1 mol (bukan massa atau volume) heptan akan bereaksi dengan 11 mol O2 untuk
menghasilkan 7 mol CO2 dan 8 mol air.
▪ 1 mol CO2 dibentuk dari 1/7 mol C7H16 ; 1 mol H2O terbentuk dengan masing-masing
7/8 mol CO2
▪ 1, 11, 7, 8 → Koefisien stoikiometri : bilangan-bilangan yang berada di depan
senyawa-senyawa dalam persamaan kimia.
▪ 1/7 , 7/8 → disebut sebagai rasio stoikiometri : rasio yang diperoleh dari dari koefisien
numerik dalam persamaan kimia.
Penyelesaian persamaan kimia
• Pastikan bahwa persaman kimia seimbang (balance): Jumlah total
masing-masing unsur pada sisi kiri dan kanan persamaan sama
• Gunakan berat molekul untuk menghitung jumlah mol senyawa yang
dipilih sebagai basis (mol = berat/berat molekul).
• Menghitung jumlah mol dari senyawa produk atau reaktan (selain
yang ditentukan sebagai basis) dengan perkalian menggunakan rasio
stoikiometri (koefisien reaksi) dalam persamaan kimia.
• Ubah mol produk atau reaktan menjadi satuan massa (berat).
Contoh soal 1
CO2 dihasilkan dalam pembakaran heptane (C7H16). Asumsi bahwa produk yang
diinginkan adalah 500 kg dry ice per jam dan 50% CO2 dapat dikonversi menjadi dry
ice. Berapa kilogram heptan yang dapat dibakar per jam ?

Berat molekul CO2 adalah 44 dan C2H16 adalah 100.1


Penyelesaian Soal 1
Basis produk CO2 sebesar 500 kg/jam untuk menghitung massa reaktan (C7H16).
Prosedur pertama adalah mengkonversi berat ke mol dan mendapatkan mol C7H16
berdasarkan persamaan kimia. Kemudian konversi mol ke berat (kg).
Note: produk yang diinginkan adalah 500 kg dry ice. Jika CO2 yang terkonvensi hanya
50%, maka kebutuhan CO2 untuk menghasilkan 500 kg dry ice adalah 1000 kg

Reaksi kimia: C7H16 + 11O2 → 7 CO2 + 8 H2O


BASIS: 1000 kg
=(1/7 x 22.73)=3.25 22.73 kmol
kmol
= 3.25 kmol X 100.1
kg/kmol
= 325 kg
Reaktan Pembatas dan Reaktan Berlebih
▪ Reaktan pembatas adalah reaktan yang akan habis terlebih dahulu ketika proses
reaksi berlangsung, sedangkan reaktan lainnya akan menjadi reaktan berlebih
(tidak habis bereaksi).
Reaktan Pembatas dan Reaktan Berlebih
▪ Dalam Reaksi kimia, terdapat reaktan A dan B yang dicampurkan untuk
membentuk produk.
▪ Dua reaktan A dan B akan berada pada proporsi stoikiometri jika rasio mol A /mol
B sama dengan rasio koef. stoikiometri dalam persamaan reaksi kimia
▪ Reaktan disebut sebagai reaktan pembatas jika rasio mol (tersedia) lebih kecil
rasio koef. Stoikiometrinya (yang dibutuhkan).
▪ Contoh: jika 1 gmol C7H16 dan 11 gmol O2 dicampur, sehingga terjadi
reaksi: C7H16 + 11 O2 → 7 CO2 + 8 H2O
Rasio koef. stoikiometri C7H16/O2 = 1 / 11 < rasio koef. O2/C7H16 = 11/1
Maka dalam persamaan reaksi kimia diatas: C7H16 adalah reaktan pembatas.
Contoh soal:
Reaktan disebut sebagai reaktan pembatas jika rasio mol yang tersedia lebih
kecil rasio koef. Stoikiometrinya (yang dibutuhkan).

Contoh:
Aluminium sulfat dapat dibuat dengan mereaksikan bijih bauxite dengan
asam sulfat, dengan reaksi sebagai berikut:
Al2O3 + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2O

5.87 lb mol Al2O3 direaksikan dengan 19.88 mol H2SO4, tentukan reaktan
yang menjadi reaktan pembatas !
Penyelesaian soal:
Al2O3 + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2O
5.87 mol 19.88 mol

Rasio dalam reaktan rasio dalam persamaan kimia

Al2O3/H2SO4 : 5.87 / 19.88 = 0.29 < 1 / 3 = 0.33

H2SO4/ Al2O3 : 19.88 / 5.87 = 3.3 > 3/1 = 3

Maka dalam persamaan reaksi kimia diatas: Al2O3 adalah reaktan pembatas.
Reaktan Pembatas dan Reaktan Berlebih
▪ Jika terdapat lebih dari dua reaktan, harus digunakan satu reaktan sebagai zat
referensi, hitung rasio mol dari reaktan-reaktan lain dalam masukan relatif
terhadap referensi tersebut, buat perbandingan sepasang-sepasang dengan
rasio yang analog dalam persamaan kimia dan urutkan setiap senyawa
berdasarkan tingkatannya.

Contoh, reaksi:
A + 3B + 2C → produk

Jika 1,1 mol A, 3,2 mol B dan 2,4 mol C direaksikan dalam reaktor.
Tentukan reaktan mana sebagai reaktan pembatas!
Reaktan Pembatas dan Reaktan Berlebih

Contoh, reaksi:
A + 3B + 2C → produk

• Jika 1,1 mol A, 3,2 mol B dan 2,4 mol C dimasukkan sebagai reaktan dalam reaktor, dan
jika dipilih A (mol terkecil) sebagai referensi, maka:
Rasio mol reaktan rasio dalam persamaan kimia
B/A :3,2 / 1,1 = 2,91 < 3/1=3
C/A :2,4 / 1,1 = 2,18 > 2/1=2

Sehingga dapat disimpulkan bahwa B adalah reaktan pembatas relatif terhadap A, dan
A adalah reaktan pembatas relatif terhadap C. Sehingga B adalah reaktan pembatas
diantara tiga reaktan tersebut. B < A , C > A ( A< C) sehingga B < A < C.
Reaktan Berlebih
• Reaktan berlebih adalah reaktan yang terdapat lebih daripada reaktan pembatas.
• Persen kelebihan dari sebuah reaktan didasarkan pada jumlah kelebihan reaktan
di atas yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan reaktan pembatas sesuai dengan
persamaan kimia.

𝑘𝑒𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑙
%𝑘𝑒𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ𝑎𝑛 = 𝑥 100
𝑚𝑜𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠

• Kelebihan mol = total mol reaktan yang tersedia – mol yang diperlukan untuk
bereaksi dengan reaktan pembatas
• Contoh: udara berlebih pada proses pembakaran, di mana udara yang digunakan
lebih banyak (5 – 20%) dari kebutuhan udara secara teoritis untuk pembakaran
material secara sempurna.
Konversi, Selektivitas, Yield
• Dalam reaksi kimia, terdapat tiga istilah penting lainnya:
o Konversi : fraksi dalam umpan yang dikonversikan menjadi
produk atau disebut juga sebagai derajat kesempurnaan dari
sebuah reaksi
o Selektivitas : rasio mol reaktan A yang bereaksi membentuk
produk P terhadap mol reaktan A yang bereaksi
o Yield : rasio mol A yang bereaksi membentuk P terhadap mol A
awal
Konversi

• Konversi adalah fraksi umpan atau material yang ada dalam umpan yang
dikonversi menjadi produk. Konversi berhubungan dengan derajat
kesempurnaan reaksi, umumnya adalah dari limiting reaktan yang bereaksi
dan terkonversi menjadi produk.

𝑚𝑜𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘


𝐹𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝐾𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 =
𝑚𝑜𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 (𝑓𝑒𝑒𝑑)
Contoh soal 3:
Aluminium sulfat dapat dibuat dengan mereaksikan bijih bauxite dengan
asam sulfat, dengan reaksi sebagai berikut:
Al2O3 + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2O

Bijih bauxite mengandung 55.4% berat aluminium oxide dan sisanya adalah
zat pengotor. Asam sulfat mengandung 77.7% H2SO4 dan sisanya adalah air.
Untuk menghasilkan crude aluminium sulfat yang mengandung 1798 lb
aluminium sulfat murni, 1080 lb bijih bauxite dan 2510 lb asam sulfat
direaksikan.
(a) Identifikasi excess reaktan ?
(b) Berapa persen excess reaktan yang dikonsumsi ?
(c) Berapakan derajat kesempurnaan reaksi ?
Penyelesaian soal 3:
▪ Hitung lb-mol crude aluminium sulfat (Al2(SO4)3 ; Mr = 342.1 lb/lb-mol)
1798 𝑙𝑏 𝐴𝑙2 𝑆𝑂4
= 𝑙𝑏
3
= 5.26 lb-mol
342.1 𝐴𝑙 𝑆𝑂4
𝑙𝑏−𝑚𝑜𝑙 2 3

▪ Hitung lb-mol Al2O3 (Mr = 101.9 lb/lb-mol)


Bauxite mengandung 55.4% Al2O3 → artinya: 1 lb bauxite mengandung
0.554 lb Al2O3
0.544 𝑙𝑏 𝐴𝑙2𝑂3 1 𝑙𝑏−𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑙2𝑂3
= 1080 𝑙𝑏 𝑏𝑎𝑢𝑥𝑖𝑡𝑒 𝑥 𝑥 = 5.87 lb-mol
1 𝑙𝑏 𝑏𝑎𝑢𝑥𝑖𝑡𝑒 101.9 𝑙𝑏 𝐴𝑙2𝑂3

▪ Hitung lb-mol asam sulfat (H2SO4 ; Mr = 98.1 lb/lb-mol)


0.777 𝑙𝑏 𝐻2𝑆𝑂4 1 𝑙𝑏−𝑚𝑜𝑙 𝐻2𝑆𝑂4
= 2510 𝑙𝑏 𝐻2𝑆𝑂4 𝑥 𝑥 = 19.88 lb-mol
1 𝑙𝑏 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 98.1 𝑙𝑏 𝐻2𝑆𝑂4
Penyelesaian soal 3:

(a) Menentukan reaktan berlebih:


Rasio dalam masukan rasio dalam persamaan kimia
Al2O3/H2SO4 : 5.87 / 19.88 = 0.29 < 1 / 3 = 0.33

Reaktan pembatas adalah Al2O3 dan reaktan berlebih adalah H2SO4


(b) Menghitung % reaktan berlebih yang dikonsumsi:
Al2O3 + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3H2O
5.87 lb-mol 19.88 lb mol

5.26 lb-mol 3 x 5.26 = 15.78 lb-mol 5.26 lb-mol

% reaktan berlebih yang dikonsumsi = (15.78 / 19.88) x 100 = 79.4%


Penyelesaian soal 3:

(c) Derajat kesempurnaan reaksi :


= mol Al2(SO4)3 / mol Al2O3
= 5.26 / 5.87
= 0.9
Contoh soal
Hasil analisa batu kapur (limestone):
CaCO3 92.89%
MgCO3 5.41%
Insoluble 1.70%

(a) Berapa lb calcium oxide (CaO) yang dapat dibuat dari 5 ton batu kapur ?
(b) Berapa lb CO2 yang dapat diperoleh per lb batu kapur ?
(c) Berapa lb batu kapur yang diperlukan untuk membuat 1 ton kapur ?

Reaksi dalam pemanasan batu kapur:


CaCO3 → CaO + CO2 Note:
MgCO3 → MgO + CO2 1 ton = 2204.62 lb
Tahapan Penyelesaian soal:
(1) Baca permasalahan secara teliti untuk mendapatkan apa yang
dibutuhkan secara pasti.
(2) Gambar blok diagram proses:

Reaksi:
CaCO3 → CaO + CO2
MgCO3 → MgO + CO2
(3) Tentukan basis : 100 lb batu kapur
Penyelesaian soal:
Mr CaCO3 = 100.0869 g/mol ; Mr CaO = 56.0774 g/mol ; Mr CO2 = 44.01 g/mol
Mr MgCO3 = 84.3139 g/mol ; Mr MgO = 40.3044 g/mol

Basis 100 lb batu kapur


Komposisi lb Lb-mol
CaCO3 92.89 0.928
MgCO3 5.41 0.064
Insoluble 1.70 -
Penyelesaian soal:
Mr CaCO3 = 100.0869 g/mol ; Mr CaO = 56.0774 g/mol ; Mr CO2 = 44.01 g/mol
Mr MgCO3 = 84.3139 g/mol ; Mr MgO = 40.3044 g/mol
Reaksi:
CaCO3 → CaO + CO2
92.89 lb
0.928 lb mol 0.928 lb mol 0.928 lb mol
52.06 lb 40.84 lb

Reaksi:
MgCO3 → MgO + CO2
5.41 lb
0.064 lb mol 0.064 lb mol 0.064 lb mol
2.58 lb 2.82 lb
Penyelesaian soal 2:

Komposisi Umpan massa umpan (lb) massa produk (lb)


CaCO3 92.89
MgCO3 5.41
Insoluble 1.70 1.70
CaO 52.06
MgO 2.58
CO2 (40.84+2.82) =43.66
Total 100 100
Penyelesaian soal 2:

(a) Berapa lb calcium oxide (CaO) yang dapat dibuat dari 5 ton batu kapur ?
5 ton = 2204.62 lb
52.06 𝑙𝑏 𝐶𝑎𝑂 2204.62 𝑙𝑏
𝐶𝑎𝑂 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 = 𝑥 𝑥 5 𝑡𝑜𝑛 = ….
100 𝑙𝑏 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑘𝑎𝑝𝑢𝑟 1 𝑡𝑜𝑛

(b) Berapa lb CO2 yang dapat diperoleh per lb batu kapur ?


Berat CO2 = 43.66 lb dan berat batu kapur = 100 lb
Berat CO2 yang dapat diperoleh per lb batu kapur:
= 43.66 lb CO2 / 100 lb batu kapur = 0,4366 lb CO2/lb batu kapur
Penyelesaian soal 2:
(c ) Berapa lb batu kapur yang diperlukan untuk membuat 1 ton kapur (lime) ?
Berat CaO + MgO+ insoluble pada produk = 52.06 + 2.58 + 1.7 = 56.34 lb

100 𝑙𝑏 𝑏𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑝𝑢𝑟 2204.62 𝑙𝑏


𝐵𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑝𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 = 𝑥 =⋯
56.34 𝑘𝑎𝑝𝑢𝑟 1 𝑡𝑜𝑛

Anda mungkin juga menyukai