Anda di halaman 1dari 35

Matematika 2

INTEGRASI NUMERIK

Selasa 24 maret 2020


INTEGRASI NUMERIK
 Di dalam kalkulus, terdapat dua hal penting
yaitu integral dan turunan(derivative)
 Pengintegralan numerik merupakan alat atau
cara yang digunakan oleh ilmuwan untuk
memperoleh jawaban hampiran
(aproksimasi) dari pengintegralan yang tidak
dapat diselesaikan secara analitik.
INTEGRASI NUMERIK
 Fungsi yang dapat dihitung integralnya :
ax n 1
 ax dx  n  1  C
n

ax
e
 dx  a  C
ax
e

 sin(ax  b)dx   1 a cos(a  b)  C


 cos(ax  b)dx  1 a sin(a  b)  C
1
 x dx  ln | x | C
 ln | x |dx  x ln | x |  x  C
Fungsi yang rumit misal :

2 3
2  cos(1  x 2 )

0 1  0.5 sin x
e 0.5 x dx
INTEGRASI NUMERIK
 Perhitungan integral adalah perhitungan
dasar yang digunakan dalam kalkulus,
dalam banyak keperluan.
 digunakan untuk menghitung luas daerah
yang dibatasi oleh fungsi y = f(x) dan
sumbu x.
 Penerapan integral : menghitung luas dan
volume-volume benda putar
Dasar Pengintegralan Numerik
 Penjumlahan berbobot dari nilai fungsi
n
f ( x)dx   ci f ( xi )
b
a
i 0
f(x)  c0 f ( x0 )  c1 f ( x1 )  ...  cn f ( xn )

x0 x1 xn-1 xn x
Dasar Pengintegralan Numerik
 Melakukan penginteralan pada bagian-bagian kecil, seperti
saat awal belajar integral – penjumlahan bagian-bagian.
 Metode Numerik hanya mencoba untuk lebih cepat dan
lebih mendekati jawaban eksak.
12

10

0
3 5 7 9 11 13 15
Dasar Pengintegralan Numerik
Formula Newton-Cotes
- Berdasarkan pada
b b
I   f ( x )dx   f n ( x )dx
a a

 Nilai hampiran f(x) dengan polinomial

f n ( x )  a0  a1 x    an1 x n1  an x n
 fn (x) bisa fungsi linear
 fn (x) bisa fungsi kuadrat
 fn (x) bisa juga fungsi kubik atau
polinomial yang lebih tinggi
 Polinomial dapat didasarkan pada data
INTEGRASI NUMERIK
 Luas daerah yang
diarsir L dapat
dihitung dengan :
 L= b
 f  x  dx
a
Metode Integral Reimann
0.5
x*cos(3*x)*exp(-2*x)+0.35
x*cos(3*x)*exp(-2*x)+0.35
0.45

0.4

0.35

0.3

0.25

0.2
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Metode Integral Reimann
 Luasan yang dibatasi y = f(x) dan
sumbu x
 Luasan dibagi menjadi N bagian pada
range x = [a,b]
 Kemudian dihitung Li : luas setiap
persegi panjang dimana Li=f(xi). xi
Metode Integral Reimann
 Luas keseluruhan adalah jumlah Li dan
dituliskan :
L  L0  L1  L2  ..  Ln
 f  x0  x0  f  x1  x1  f  x 2  x 2  ...  f  x n  x3
n
  f  xi xi
i 0

 Dimana x0  x1  x 2  ...  x n  h


 Didapat b n
 f  x dx  h f  xi 
a i 0
1
L =  x 2 dx
Contoh 0

 Hitung luas yang dibatasi y = x2 dan


sumbu x untuk range x = [0,1]
1
x**2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
Contoh
 Dengan mengambil h=0.1 maka diperoleh tabel :

10
L  h. f ( xi )
i 0

 0.1 0  0.01  0.04  0.09  0.16  0.25  0.36  0.49  0.64  0.81  1.00 
  0.1 3,85  0,385 1
1
 Secara kalkulus : L   x 2 dx  x 3 |10  0,3333.....
0 3
 Terdapat kesalahan e = 0,385-0,333
 = 0,052
Algoritma Metode Integral
Reimann:
 Definisikan fungsi f(x)
 Tentukan batas bawah dan batas atas
integrasi
 Tentukan jumlah pembagi area N
 Hitung h=(b-a)/N
 Hitung N
L  h. f ( xi )
i 0
Metode Integrasi Trapezoida
 Aproksimasi garis lurus (linier)
b 1

 f ( x )dx   c i f ( x i )  c0 f ( x0 )  c 1 f ( x 1 )
a
i 0

h
  f ( x0 )  f ( x 1 ) 
2
f(x)

L(x)

x0 x1 x
Aturan Komposisi
Trapesium
b x1 x2 xn
a
f ( x )dx   f ( x )dx   f ( x )dx    
x0 x1 xn  1
f ( x )dx
h
  f ( x0 )  f ( x 1 )   h  f ( x 1 )  f ( x 2 )     h  f ( x n 1 )  f ( x n ) 
2 2 2
h
  f ( x0 )  2 f ( x1 )    2f ( x i )    2 f ( x n 1 )  f ( x n )
2

f(x)

ba
h
n
x0 h x1 h x2 h x3 h x4 x
Metode Integrasi
Trapezoida
1
Li   f  xi   f  xi 1  .xi
2
atau  1
1
Li   f i  f i 1 .xi L   Li
2 i 0

n 1
1 h
L   h f i  f i 1    f 0  2 f1  2 f 2  ...  2 f n1  f n 
i 0 2 2

h n 1 
L   f 0  2 f i  f n 
2 i 1 
Algoritma Metode
Integrasi Trapezoida
 Definisikan y=f(x)
 Tentukan batas bawah (a) dan batas
atas integrasi (b)
 Tentukan jumlah pembagi n
 Hitung h=(b-a)/n
 Hitung h n 1 
L  f 0  2 f i  f n 
2 i 1 
Aturan Simpson 1/3
 Aproksimasi dengan fungsi parabola
b 2

a f ( x )dx   ci f ( xi )  c0 f ( x0 )  c1 f ( x1 )  c 2 f ( x2 )
i 0

h
  f ( x0 )  4 f ( x 1 )  f ( x 2 ) 
3
L(x)
f(x)

x0 h x1 h x2 x
Aturan Simpson 1/3
( x  x 1 )( x  x 2 ) ( x  x0 )( x  x 2 )
L( x )  f ( x0 )  f ( x1 )
( x0  x 1 )( x0  x 2 ) ( x 1  x0 )( x 1  x 2 )
( x  x0 )( x  x 1 )
 f ( x2 )
( x 2  x0 )( x 2  x 1 )
ab
let x 0  a, x 2  b, x 1 
2
ba x  x1 dx
h ,  , d 
2 h h
 x  x0    1

 x  x1    0
x  x    1
 2

 (  1)  (  1)
L( )  f ( x0 )  ( 1   2 ) f ( x 1 )  f ( x2 )
2 2
Aturan Simpson 1/3
 (  1)  (  1)
L( )  f ( x0 )  ( 1   ) f ( x 1 ) 
2
f ( x2 )
2 2
b 1 h 1
a f ( x)dx  h1 L( )dξ  f ( x0 ) 2 1 ξ (ξ  1)dξ
1 h 1
 f ( x1 )h  ( 1  ξ )dξ  f ( x2 )  ξ (ξ  1)dξ
2
0 2 1
3 2 1 3 1
h ξ ξ ξ
 f ( x0 ) (  )  f ( x1 )h(ξ  )
2 3 2 1 3 1
3 2 1
h ξ ξ
 f ( x2 ) (  )
2 3 2 1

h
f ( x )dx   f ( x0 )  4 f ( x 1 )  f ( x 2 )
b
a 3
Aturan Komposisi
Simpson

ba
h
n
f(x)

…...

x0 h x1 h x2 h x3 h x4 xn-2 xn-1 xn x
Metode Integrasi Simpson
 Dengan menggunakan aturan simpson, luas
dari daerah yang dibatasi fungsi y=f(x) dan
sumbu X dapat dihitung sebagai berikut:
N=0–n
L = L1 + L3 + L5 + . . . + Ln

h h h h h h
L   f 0  2 f1    2 f1  f 2    f 2  2 f 3    2 f 3  f 4   ...   f n2  2 f n1    2 f n1  f n 
3 3 3 3 3 3
 atau dapat dituliskan dengan:

h  
L   f 0  4  f i  2  f i  f n 
3 i ganjil i genap 
Beberapa Penerapan Integrasi
Numerik
 Menghitung Luas Daerah
Berdasarkan Gambar
 Menghitung Luas dan Volume
Benda Putar
Menghitung Luas Daerah
Berdasarkan Gambar
9

Skala 1:100000

0 5 10 15

 Untuk menghitung luas integral di peta di atas, yang perlu dilakukan adalah menandai
atau membuat garis grid pada setiap step satuan h yang dinyatakan dalam satu kotak.
Bila satu kotak mewakili 1 mm, dengan skala yang tertera maka berarti panjangnya
adalah 100.000 mm atau 100 m.
 Pada gambar di atas, mulai sisi kiri dengan grid ke 0 dan sisi kanan grid ke n (dalam hal
ini n=22). Tinggi pada setiap grid adalah sebagai berikut:
Menghitung Luas Daerah
Berdasarkan Gambar
 Dari tabel di atas, luas area dapat dihitung
dengan menggunakan 3 macam metode:
 Dengan menggunakan metode integrasi Reimann
16
L  h y i  73.5
i 0

 Dengan menggunakan metode integrasi trapezoida


h 15 
L   y 0  y16  2 yi   73.5
2 i 1 
 Dengan menggunakan metode integrasi Simpson
h 
L   y 0  y16  4  y i  2  y i   74
3 i  ganjil i  genap 
Menghitung Luas dan Volume
Benda Putar
 Luas benda putar:
b
L p  2  f ( x)dx
a
 Volume benda putar:
b
V p     f ( x) 2 dx
a
5 cm

Contoh : 7 cm I II III IV

12 cm 7 cm
6 cm

4 cm
satuan dalam cm

 Ruang benda putar dapat dibedakan menjadi 4 bagian


 bagian I dan III merupakan bentuk silinder yang tidak perlu
dihitung dengan membagi-bagi kembali ruangnya,
 bagian II dan IV perlu diperhitungkan kembali.
 Bagian I:
LI  2 (4)(7)  56
V I   (4)(7) 2  196
 Bagian III:
LII  2 12  (12)  288
V II  2 1212 2  3456
Contoh :
 Sedangkan untuk menghitung bagian II dan IV diperlukan pembagian
area , misalkan dengan mengambil h=1 diperoleh:

 Pada bagian II dan IV: LII  LIV dan VII  VIV


 Dengan menggunakan integrasi trapezoida dapat diperoleh:

h 4 
LII ( LIV )  2  y 0  y5  2 yi   108
2 i 1 
h 2 4

VII   V IV     y 0  y5  2 y i2   1187 .5
2
2 i 1 
Contoh :
 Luas permukaan dari botol adalah:
L  LI  LII  LIII  LIV
 56  108  288  108
 560
 Luas = 1758.4 cm2  1758.4
 Volume botol adalah:
V  V I  V II  VIII  V IV
 196  1187 .5  3456  1187 .5
 6024

Volume = 18924.78 cm3
Soal

Anda mungkin juga menyukai