Anda di halaman 1dari 33

DERET FOURIER:

Fungsi Periodik

Fungsi f(x) dikatakan periodik dengan


perioda T, jika untuk semua harga x
berlaku:

f(x+T) = f(x); T adalah konstanta positif

Harga terkecil dari T > 0 disebut


perioda terkecil atau disebut perioda
dari f(x).
Contoh:

• Fungsi sin x mempunyai periode 2, 4,


6,…karena sin (x+2) = sin (x+4)= sin
(x+6) =…=sin x
• Periode dari sin nx atau cos nx: dengan
n bilangan bulat positif adalah 2/n
• Periode dari tan x adalah 
• Fungsi konstan mempunyai periode
sembarang bilangan positif
Contoh gambar dari fungsi-fungsi
periodik

a. f(x)

periode

b. f(x)

periode
Kontinuitas

Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada setiap


segmen (piecewise continuous function),
bila f(x) hanya kontinu pada interval-interval
tertentu dan diskontinu pada titik-titik yang
banyaknya berhingga. Harga f(x) di titik-titik
diskontinu ditentukan dengan menghitung
harga limit fungsi f(x) untuk x mendekati titik
diskontinu (ujung masing-masing interval)
Contoh gambar kontinuitas

f(x)

x
x1 x2 x3 x4
Definisi Deret Fourier

Jika fungsi f(x) terdefinisi pada interval


(-L,L) dan diluar interval tersebut f(x)
periodik dengan periode 2L, maka
Deret Fourier atau Ekspansi Fourier
dari fungsi f(x) tersebut didefinisikan
sebagai berikut:

a0   nx nx 
f ( x)     an cos  bn sin  ... (1)
2 n 1  L L 
dengan koefisien Fourier an, bn
ditentukan oleh:

nx
L L
1 1
an   f ( x) cos dx ; a0   f ( x)dx ... (2)
L L L L L

nx
L
1
bn   f ( x) sin dx ; n  0,1, 2, 3, .... ... (3)
L L L
Jika interval (-L,L) sembarang dan f(x)
mempunyai periode 2L maka
1 C  2L nx 1 C  2L
a   f ( x) cos dx ; a   f ( x) dx ... (4)
n L L 0 L
C C
1 C  2L nx
b   f ( x) sin dx ; n  0,1, 2, 3, ... ... (5)
n L L
C
dengan C sembarang bilangan real.
Jika C=-L maka rumus (4) dan (5) akan
sama dengan (2) dan (3).
CONTOH :

0 -5<x<0
f(x)= periode = 10
3 0<x<5

a. Gambarkan f(x) diatas !


b. Tentukan koefisien Fourier an dan bn!
c. Tuliskan deret Fourier !
d. Uraikan deret Fourier !
Jawab :
f(x)

a.

x
-10 -5 5 10
b. Periode = 10
2L = 10
L = 5

1 c  2L n πx
a   f(x) cos
L L
n
c

1 5 n πx
a   f(x) cos
5 L
n
5

1 0 n πx 5 n πx 
a    f(x) cos dx   f(x) cos 
5 L L 
n
5 0

1 0n πx 5 n πx 
a    (0)cos dx   (3)cos dx 
5 L L 
n
5 0
5
3 nπx
a n   cos dx
50 5
5
3 5 n π x
an   sin 
5  nπ 5 0
3 5 
an   sin nπ  0
5  nπ 
an  0
n  0
5 5
3 3
a0 
5 0 cos 0 dx  5  dx  3
0
c  2L
1 nπx
bn 
L 
c
f(x) sin
L
dx

5
1 nπx
bn 
5 5 f(x) sin 5 dx
1  0
nπx
5
nπx 
b n    (0) sin dx   (3) sin dx 
5  5 5 0
5 
1 nπx 
5
b n    (3) sin dx 
5 0 5 
5
3 nπx
b n   sin dx
50 5
5
3 n π x
bn  cos
nπ  5  0
3
bn  cos nπ  cos 0

3
bn  cos nπ  1  3 1  cos nπ 
nπ nπ
c. Deret Fourier
Dari hasil sebelumnya diperoleh a0 = 3,
3(1- cos n π )
an = 0, dan bn =

a0 ∞ nπx nπx
+ ∑(an cos  bn sin )
2 n=1 L L
3 ∞ 3(1- cos n π ) nπx
+ ∑( sin )
2 n=1 nπ 5
d. Uraian Deret Fourier
Syarat / Kondisi Dirichlet
Deret Fourier konvergen bila memenuhi syarat/
kondisi Dirichlet

Teorema: Jika
1.f(x) terdefinisi dan bernilai tunggal,
kecuali pada beberapa titik yang
banyaknya berhingga pada interval
(-L,L)
2.f(x) periodik dengan periode 2L
3.f(x) dan f(x) merupakan fungsi-fungsi
yang kontinu pada setiap segmen pada
interval (-L,L).
maka deret Fourier (1) dengan koefisien (2)
dan (3) atau (4) dan (5) konvergen ke :

1. f(x) jika x merupakan titik kontinu pada


interval (-L,L)

f ( x )  f ( x )
2. jika x adalah titik diskontinu
2
Contoh:
Dari soal sebelumnya :

0 untuk  5  x  0
f ( x)   periode 10
 3 untuk 0  x  5

bagaimanakah f(x) harus ditentukan pada


x=-5; x=0 dan x=5 agar deret Fourier
tersebut konvergen ke f(x) pada interval
(-5,5)
Jawab :
Berhubung pada titik-titik continue, deret adalah
konvergen ke f(x) maka pada titik-titik diskontinu
agar deret konvergen, haruslah diambil konvergen
ke : f ( x  h)  f ( x  h) 3  0 3
0 0
  .
2 2 2

Bila kita definisikan f(x) sebagai,


3/2 , x = -5
0 , -5 < x < 0
f(x) = 3/2 , x = 0
3 , 0<x<5
3/2 , x = 5
Maka deret konvergen ke f(x) untuk -5 ≤ x ≤ 5
Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Fungsi f(x) disebut fungsi genap jika f(-x) = f(x)
untuk setiap x.
Contoh : f(x) = cos x
f(x) = x4
Fungsi polinomial dalam x yang suku-
sukunya
berpangkat genap merupakan fungsi genap.
Jika f(x) fungsi genap maka :
a a

 f ( x)dx
a
2  f ( x)dx
0
Deret fourier dari fungsi genap:

nx nx
L L
1 2
an   f ( x) cos dx   f ( x) cos dx
L L L L0 L
nx
L
1
bn   f ( x) sin dx  0
L L L

Jadi jika f(x) fungsi genap maka bn=0


sehingga yang muncul hanya suku-suku
yang mengandung cosinus (suku-suku
dari an)
Fungsi f(x) disebut fungsi ganjil jika :
f(-x) = - f(x)
untuk setiap x.
Contoh : f(x) = sin x
f(x) = x3
Fungsi polinomial dalam x yang suku-
sukunya berpangkat ganjil merupakan fungsi
ganjil.
Jika f(x) fungsi ganjil maka :
a

 f ( x) dx
a
0
Deret fourier dari fungsi ganjil:

nx
L
1
an   f ( x) cos dx  0
L L L
nx nx
L L
1 2
bn   f ( x) sin dx   f ( x) sin dx
L L L L0 L

Jadi, jika f(x) fungsi ganjil maka an = 0,


sehingga yang muncul hanya suku-
suku yang mengandung sinus (suku-
suku dari bn)
Deret Fourier Sinus atau Cosinus Separuh
Jangkauan

• Deret sinus dan cosinus setengah jangkauan


adalah suatu deret fourier yang hanya
mengandung suku sinus dan cosinus saja.

• Apabila diinginkan deret setengah jangkauan


yang sesuai dengan fungsi yang diberikan,
fungsi yang dimaksud biasanya hanya
diberikan dalam setengah interval dari (-L,L)
yaitu pada interval (0,L). Setengah lainnya
yaitu (-L,0) ditentukan berdasarkan
penjelasan fungsinya genap atau ganjil.
• Deret sinus setengah jangkauan adalah
deret Fourier dengan:
a. f(x) fungsi ganjil
nx
L
b. an  0 ; bn  2
L 0
f ( x) sin dx
L

• Deret cosinus setengah jangkauan


adalah deret Fourier dengan:
a. f(x) fungsi genap
b. an   f ( x) cos nx dx ; bn  0
L
2
L 0
L
Contoh :
Ekspansikan f(x) = x; 0<x<2 ke dalam;

a. Deret sinus setengah jangkauan


b. Deret cosinus setengah jangkauan
Jawab :
a. Deret sinus setengah jangkauan.
f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk
fungsi ganjil sepanjang interval -2 < x < 2
(dengan periode 4), sebagai berikut:
Sehingga an = 0

Jadi deret sinus setengah jangkauannya :


b. Deret cosinus setengah jangkauan.
f (x) = x ; 0 < x < 2 diperluas dalam bentuk
fungsi genap sepanjang interval -2 < x < 2
(dengan periode 4), sebagai berikut:
Sehingga bn = 0

Jadi deret cosinus setengah jangkauannya :

Anda mungkin juga menyukai