a0 ∞ nπx nπx
2 n=1 (
+ ∑ an cos
L
+bn sin
L ) (1)
L
1
a n= ∫ f ( x ) cos nπx
L −L L
dx
L
1 nπx
b n= ∫ f ( x ) sin dx
L −L L
n=0,1,2 , …
c+2 L
1 nπx
a n= ∫ f ( x ) cos dx
L c L
c+2 L
1 nπx
b n= ∫ f ( x ) sin dx
L c L
Misalkan bahwa
Syarat-syarat (1), (2), dan (3) yang diharuskan pada f (x) di x adalah syarat
cukup tetapi,bukan merupakan syarat perlu dan umumnya dipenuhi oleh fungsi
yang lazimnya dijumpai di dalam praktek.
L
2 nπx
a n=0 , bn = ∫ f ( x ) sin dx
L0 L
L
2 nπx
b n=0 , an = ∫ f ( x ) cos dx
L0 L
1.5.6 Identitas Parseval
Menyatakan bahwa
2
L 0 ∞
1 2 a
{ f ( x) } dx=¿ +∑ ( a2n +b2n ) ¿
L −∫L 2 n=1
suku dari a ke x dan deret yang dihasilkan akan konvergen uniform ke ∫ f ( x )dx
a
L
1 nπx
b n= ∫ f ( x ) sin dx
L −L L
n=0,1,2 , …
c+2 L
1 nπx
a n= ∫ f ( x ) cos dx
L c L
c+2 L
1 nπx
b n= ∫ f ( x ) sin dx
L c L
Demikian seterusnya. Selain itu, penulis bukan hanya memaparkan teori deret
Fourier saja, akan tetapi soal-soal dalam benuk latihan per sub materinya pun
disajikan dalam buku ini. Sehingga pembaca tidak perlu khawatir karena selain
konsep yang pembaca dapat pahami, pun juga bisa mengasah pemahaman pembaca
terkait materi Deret Fourier.