333
f(x)
f(x)
I(x)
(b)
(a)
(c)
Gambar 10-1
= f(x),
00
3u
+ L (a cos -
n=1
n1tx
L
+ b sin --)
nnx
............................(10-1)
l'
= -L
b = n
1
L
J L f(x)
-1
J L f(x)
-L
nzx
cos -- L dx
nrtx
sin -L
= 0, 1,2,
...
(10-2)
dx
Jika f(x) rnernpunyai periode 2L, maka koefisien andan bn dapat ditentukan ekivalen
(setara) dengan bentuk
a =n
[ b =n
1
L
dx
...........................(10-3)
dx
di sini c suatu bilangan riil. Dalam kasus khusus, c = -L, (3) rnenjadi (2).
Untuk rnenentukan ao pada (1), kita gunakan (2) atau (3) dengan n = O.
Sebagai contoh, dari (2) kita lihat bahwa 3u = bahwa suku konstanta pada (1) sarna dengan -
JL
- L
3u
=-1
JL
- L
rnerupakan
rata-rata f(x) pada suatu periodenya.
334
2L
Jika L = x, deret (1) dan koefisien (2) atau (3) sangat sederhana. Fungsi dalam kasus
ini mempunyai periode 2x.
'
f(x
+ 0) + f(x - 0)
2
Pada teorema ini, f(x + 0) dan f(x - 0) berturut-turut adalah limit kiri dan limit kanan
dari f(x) di x dan menyatakan lim f(x + E) dan lim f(x - E) di sini E > O. Ini sering
-HJ
t-HJ
335
335
b =n
a =n
JL
0
2
L
nxx
f(x) sin --
JL f(x)
0
nnx
cos -dx untuk separuh jangkauan deret cosinus
L
IDENTITAS PARSEVAL
Identitas ini menyatakan bahwa
-
1
L
L
f_L
U(x)Pdx
a2
= _02
Ln=1(a2n + b2)n
00
....................... (5)
jika an dan bn adalah koefisien Fourier yang bersesuaian dengan f(x) dan jika f(x)
memenuhi syarat Dirichlet.
Teorema 10-2. Deret Fourier untuk f(x) dapat diintegralan suku demi suku dari a ke
x dan deret
dihasilkan
seragam
x f(u)
du x
asalkan
f(x) yang
kontinu
bagian akan
demi konvergen
bagian pada
-L < ke
x <L
dan a,
keduanya terletak pada selang ini.
= cos e + i sin e,
eiO
di sini i =
-.I-I
e-iO
= cos e -
i sin
.............................(10-6)
f(x) =
c
di mana
n~
= --2L1
cneinltXlL
L
-L
.........................(10-7)
f(x) e-in1tXlL dx
...........................(10-8)
Dalam menuliskan kesamaan (7), kita mengandaikan bahwa syarat Dirichlet berlaku
dan selanjutnya f(x) kontinu pada x. Jika f(x) talc kontinu di x, ruas kiri (7) dig anti
f(x
dengan
+ 0) + f(x - 0)
2
AzB
2 + A3B3
Dua vektor A d~ B dinamalcan tegaklurus jika A B = 0 atau A,B, +
A A,i +
+ ~k dan 13 B,1 + BJ + B3k. Walaupun secara ilmu ukur
atau fisis jelas, gagasan ini dapat diperumum untuk vektor-vektor dengan lebih dari tiga
komponen, Khususnya, kita dapat herpikir bahwa suatu fungsi, katalcanlah A(x), dipan
dang sebagai suatu vektor dengan talc berhingga komponen (yaitu suatu vektor berdi
mensi talc berhingga); nilai dari setiap komponen ditentukan dengan menggantikan suatu
nilai khusus x pada selang (a, b). Masuk akal bahwa dalam kasus ini didefmisikan dua
fungsi A(x) dan B(x) saling tegaklurus pada (a, b) jika
= 0, di mana
AJ
A(x) B(x) dx
=0
............................(10-9)
Suatu vektor A dinamalcan suatu vektor satuan atau vektor yang dinormalkan jika
panjangnya 1 satuan, yaitu jika A A = A2 = 1. Perluasan konsep ini, kita mengatalcan
bahwa fungsi A(x) adalah normal atau dinormalkan pada (a, b), Jika
.
f.
a
{A(x)P dx
..........................(10-10)
Dari hal di atas, jelaslah bahwa kita dapat memandang suatu himpunan fungsi {cj.>.
(x)}, k
1, 2, 3, ... yang hesifat
fab cj>m(x)cj>nd(Xx )= 0
11)
*n
..........................(10-
.................. (10-12)
Dalam kasus ini, setiap anggota himpunan saling tegaklurus dengan setiap anggota lain
nya di himpunan itu dan juga telah dinormalkan. Kita namakan himpunan fungsi yang
demikian sebagai suatu himpunan ortonormal pada (a, b).
Persamaan (11) dan (12) dapat diringkaskan dengan menuliskan
Jab <j)m(X<)j)o(Xd)x
= ~mn
.................(10-
13)
di sini ~mn' dinamakan Lambang Kronecker dan didefinisikan bemilai 0 jika m ::/! n dan
1 jika m = n.
Seperti halnya dengan sembarang vektor r di ruang dimensi 3 dapat diuraikan dalam
sekelompok vektor-vektor satuan yang saling tegaklurus i, j, k berbentuk r = c1 i + c2 j
+ c3 k, maka kita memandang kemungkinan penguraian suatu fungsi f(x) dalam sekelom
pok fungsi-fungsi yang ortonormal, yaitu
00
....................(10-14)
f(x) = 2. c <j()x) a:S x
:Sb
0=1 0 0
Deret tersebut, yang dinamakan deret ortonormal, adalah perumuman dari deret Fourier
dan sangat banyak kegunaannya baik secara teoretis maupun penerapannya .
..........................(10-15)
di sini w(x) ;?; 0, kita seringkali mengatakan bahwa 'JIm(x)dan 'JIo(x)ortonormal terhadap
fungsi kepadatan (density function) atau fungsi berbobot (weight function). Dalam kasus
ini, himpunan fungsi {'"I/w(x)<j)n(x)a}dalah suatu himpunan ortonormal pada (a, b).
3(
-3
0<x<5
-5 < x < 0
Periode = 10
f(x)
+-Periode_
---'JS--~~--~l~s---_:':-------~~~~-L_o~~T~hr----~rI~~_--_~-~--~b-----X
Gambar 10-2.
Karena periodenya 10, bagian grafik pada -5 < x < 5 (ditunjukkan dengaan
garis tebal pada Gambar 10-2 di atas) diperluas secara periodik di luar jangkauan
ini (ditunjukaan dengan garis terputus-putus). Perhatikanlah bahwa f(x) tidak dide
fmisikan di x = 0,5, -5, 10, 15, -15 dan seterusnya. Titik-titik ini adalah titik
ketakkontinuan f(x).
(b) f(x) = {
s X ~1t
sin x
1t<x<21t
Periode = 21t
f(x)
_Periode_
Gambar 10-3
Perhatikanlah Gambar 10-3 di atas, f(x) didefmisikan untuk setiap x dan
kontinu di mana-mana
01 0~x<2
Periode = 6
{
(c) f(x) =
o 2~x<4
4~x<6
f(x)
_Penode_
-12
-10
-11
-4
-2
Gambar 10-4
10
12
14
Perhatikanlah Garnbar
di x = 2, 4, 8, 10, J4, .
L sin
knx dx = -LL
10.2. Buktikanlah -L
dx
= 0 jika k =
1, 2, 3, ...
krtx
sin -
-L
10.3. Buktikanlah
(a)
cos
-L
dx =
-L
krtx
krtx
dx
cos L
mnn
=-
nnx
cos
-L
k1tXIL
cos =
k1t
L -L
--
krtx IL
sin -
k1t
dx =
-L
sin
-L
mnx
--
-L
--
cos krt + -
k1t
L
=-
k1t
L sin (-k1t) = 0
sin k1t - -
k1t
nrtx
sin
L cos (-k1t) = 0
k1t
dx =
{ 0
-L
m :;en
men
IL
mnx
nnx
(b) LL sin -cos -dx = 0
L
L
di mana m dan n dapat diandaikan 1, 2, 3, ...
(a) Dari trigonometri : cos A cos B = 1/2{ cos(A - B) + cos(A + B)}, sin A sin B
= 1/2{cos (A - B) - cos (A + B)}.
Jika m
'*mzxn, makanxx
menurut Soal 10.2.
1 L{
--
dx = -
cos --
cos
(m-njzx
+ cos
(m+n)1tx}
dx = 0
cos
-L
2-L
'* n, maka(m-nrzx
cos
L
(m+nrnx}
- cos ---
sin
-L
Jika m
340
= n, kita
2-L
mempunyai
mnx
-sin
cos
L
nzx
--
dx
=0
dx
=-
cos
2n
1tx
--)L dx
(1 +
L
-L
Jmnx
-L
sin-L
L
nnx
sin --
=
2-L
dx
=-
2-L
Perhatikanlah bahwa m
dengan 2L dan O.
(1 - cos
L
2n1tx dx
--)
=L
L
0, maka integral ini berturut-turut sarna
(b) Diketahui sin A cos B = 1/2 {sin (A - B) + sin (A + B)}. Kemudian berdasar
kan Soal 10.2, jika m n, maka
'*
340
nrex
1 fL { .: (m-njnx
. (m+n)1tx}
J -L sm
cos -dx = + sm
dx = 0
L
2 L
L
fo sm --nrtxL
L.
=Mnx
n, maka
nnx
-cos --
Jika m
sin
-L
=-
dx
2n1tx
-dx
sin
2-L
=0
Hasil bagian (a) dan (b) berlaku juga sekalipun limit pengintegralan -L dan
L berturut-turut diganti oleh c, c + 2L.
lOA. Jika deret A +
n1tx
n1tx
(an cos -+ bn sin --)
konvergen seragam ke f(x) pada
n=1
L
L
J-
1, 2, 3, ... ,
1
nzx
dx, (b) b =f(x) cos --
L
L
=A+L
L-
L
L
nrtx
ao
dx, (c) A =-.
f(x) sin --
n1tx
n1tx
(an cos -+ bn sin --)
(1)
JL
JL
J
{a
n=1 n
+L
=
Jadi
mrtx
nnx
cos -cos -dx + b
n
L
L
oc
-L
amLjika m
1
= -L
IL
-L
-L
*" 0
rnnx
f(x) cos --
mnx
L
dx jika m
1, 2, 3, ...
sin
mrtx
-dx
sin
-L
oo
L
~
{an
=bLm
-L
-L
sin --
mnx
cos -
nnx
dx + bn
-L
sin --
mrtx
sin -L
nrtx
dx}
341
= x2, 0 < x < 21tdalam suatu deret Fourier jika (a) periodenya 21t,
(b) periodenya tidak ditetapkan.
(a) Grafik f(x) dengan periode 21t ditunjukkan pada Gambar 10-6 di bawah.
f(x)
.:
../
.............../
....
..
....
--~~--~~~--~~----~~----~~--~~~---r-x
-2.
2.
Gambar 10-6.
Periode
= 2L =
a =n
1
L
fc
21t dan L
c + 2L
nrtx
f(x) cos --L'
344
dx = -
mempunyai
1
21t
0 x2 cos nx dx
1t
1{
(in- (2x)(-cos nx)
nx)
(X
2)
344
+2
==-4-, 1t
-)
n:;t: 0
=-1
Jika n = 0, llo
b
=-L
=-
1 {
1t
1t
n2
21t
x2 dx
41t2
Maxa Jt..x) .= x2 == _.
- (2x)
n
-
L (-n
vC
0=1
n2
nx )
n3
= --81t2
c + 2L
nrtx
dx
c
f(x) sin --
(cos
(X2)-
= - 1t
(sin
-
nx) 41
+ (2)t
n2
n3
=n
41t
cos nx - sin nx),
Ini berlaku juga untuk 0 < x < 21t. Di x = 0 dan x + 21t, deret konvergen ke 21t2.
(b) Jika periodenya tidak ditetapkan, secara umum deret Fourier tidak dapat diten
tukan secara tunggal.
10.7. Gunakanlah hasil Soall0-6 untuk membuktikan --
345
1
1
1
1t2
+ -+ -- + ... =-.
12
22
32
6
345
41t2
2.nel
00
4
n2
00
1
2
(0 + 41t2)= 21t2
00
-2
Dari Gambar 10.7 di bawah dapat dilihat bahwa fungsi tersebut tidak ganjil dan
tidak genap.
f(x)
--~----~------~----~----~~----~-----x
-6
-3
-------l-2
Gambar 10-7
(b) f(x) =
COS
0 < x < 1t
< 21t
1t < X
Periode = 21t
Dari Gambar 10-8 di bawah dapat dilihat bahwa fungsi tersebut tidak ganjil dan
tidak genap.
f(x)
...
...
.
-~--~.--~----~~-+--~----~--~.--~---x
- ......
\...
.....
:z.
-it
\\-..
3x
' ...
Gambar 10-8
(c) f(x)
/(x)
.r:>
,
,,
,
"
,,
""
-,
.....
,
,
,,
'\'"
"
-, .
I.
'
10
-10
Gambar 10-9
to.9. Tunjukkanlah bahwa sebuah fungsi genap dalam uraian Fouriemya tidak mempu
nyai suku-suku sinus.
Metode 1.
Tidak terdapatnya suku-suku sinus terjadi jika bn = 0, n = 1, 2, 3, ... Untuk
menunjukkan ini, tulislah
b
= - L1
nxx
f(x) sin -dx
-L
= -L 1
J-L
f(x) sin --
nzx
n1tx
--dx
L
JO f(x)
-L
f(x) sin
sin --nnx dx = - 1
L
LO
fL
f(-u)
sin (n1tU)
- -L
n1tU
sin --du
L
= - --
1
L
.......................(.1. )
dx + -
du = - -1
L
fL f(-u)
............................. (2)
1
L
JL
-L
nnu
du
f(u) sin
--
=- -
JL
1
L-L
f(x) sin
dx
nzx
--
di mana kita telah menggunakan kenyataan bahwa untuk suatu fungsi genap berlaku
= f(u) dan pada langkah terakhir peubah pengintegralan u dapat diganti
lambang lain, khususnya dengan x. Jadi dari (1), dengan menggunakan (2), kita
memperoleh
f(-u)
b =- n
1
L
mtx
f(x) sin -dx
L
Metode 2.
ao
Andaikan f(x) = -
=-2
f(-x)
00
00
Lb
n=ln
- b sin --)
n
L
n1tx
00
nrtx
dan juga
nrtx
n1tx
+L
(a n cos - L - bn sin --)L
n=1
= f(x).
Karena itu
. nzx
= -2
ao
- 2 +L
(a cos-+ bn sm--)L
n=1
n
L
00
mtx
f(x) sin -dx = 0
L
nrtx
2
ao
Maka
+-
nnx
. nnx
+ n=1
L (an cos--L - bn sm--)L
00
mtx
~
sin -+
= 0, yaitu f(x) = L
2
nrtx
00
La
cos--
n=ln
(a)
1
L-
L
L
nrtx
L
1
L
fO-Lf(x)
nrtx
dx
L
cos -
-nnu
L
cos (--)
L
= - L1 f J(u)
nzu
du
L
cos --
nnx
cos - L dx, (b) b n = 0
1
nrtx
1
0
Lf(x) cos dx + LL
L
JLf(x)
= - L2
+-
1
L
J Lf(x)
0
du
= f(u).
nzx
L
cos--dx
= -L1
Jadi
= -L2
J
0
nrtx
dx
L
f(x) --
JL
0
nrtu
f(u) cos du
L
JLJ(x)
nrtx
L
cos--dx
f(x)
Gambar 10-10
= 0 dan
= - L2
=-
Jf1to
JLf(x)
0
nnx
cos --
= - 1t2
dx
1t
sin x cos nx dx
1t
1t
n+l
n-l
n+l
n-l
=.
a, = -
J1t
= 0,
1t
=-
a
o
sin x cos x dx = -
1t
Untuk n
n+l
n-l
jika n ::f. 1
1t(n2 - 1)
Untuk:
n
1,
= ~ {_
M~
+ cos(n - l)x } In
1t
= ~ { 1=
cos(n + l)x
{- ----
J1t
sin x dx
00
=-
(-
n2
1t
22 -
42
11t
=0
11t
4
=--
01t
( cos 2x + cos 4x
_ ~
cos x)
(1 + cos nn)
0=2
1t
--
1t
M=---I
1t
1t
== ~
sin2x
1t
1t0
~~
+ co~ 6x + ... )
62 - 1
10.12. Uraikanlah f(x) = x, 0 < x < 2 dalam separuh jangkauan (a) deret sinus, (b) deret
cosinus,
(a) Perluas difinisi fungsi yang diberikan sehingga menjadi fungsi ganjil dengan
periode 4 seperti di tunjukkan pada Gambar 10-11 di bawah. Perluasan ini
kadang-kadang dinamakan perluasan ganjil untuk f(x). Maka 2L = 4, L = 2.
!(x)
,,
,
,
,,
,
,,
,,
,
,
,,
,,
,
,
----~--~~--~--~,,--~--~~--~----x
,
-2
,
,,
Gambar 10-11
= 0 dan
Jadi a
b =o
2
L
{ (x) (
-2
-
-2
nn
=-4n1t
L --
f(x)
sehingga
nnx
2
2
nrtx
dx = 0 x sin --dx
L
2
2
- (1)
n1tx)
( -4
cos
sin n1tx)} 12
0=1
=~
-2
= --
n1t
cos n1t
nrtx
cos n1t sin -2
(sin n1t
2
1t
-n21t2
-4
(c) Perluas defmisi f(x) sehingga menjadi fungsi genap dengan periode 4 seperti
ditunjukkan pada Gambar 10-12 di bawah. Perluasan ini dinamakan perluasan
genap untuk f(x). Maka 2L = 4, L = 2.
!(x)
-4
-6
-2
Gambar 10-12
Jadi bo
a
0
2
L
=0JL-f(x)
= { (x) ( -
nn
nrtx
cos -dx
L
2
2
sin nrtx )
( -4 --cos n1tx)}
--- (1)
2
n2n2
12
= ---::-:(cos
n2n2
Jika n
= 0, ao =
=
Maka f(x)
n1t - 1) jika n
t2
x dx
= 2.
00
1 + '} --
n2n2
8 (
1--
'* 0
nrtx
(cos n1t - 1) cos --
1t2
32
51tx
-+ ...
52
KESAMAAN PARSEVAL
10.13. Andaikan deret Fourier yang berkaitan dengan f(x) konvergen seragarn ke f(x)
pada selang (-L, L), buktikanlah kesamaan parseval
-
1
L
{f(x) F dx
= _0a2_
2
(a2 + b2
n
00
n1tx
n1tx
+ L (a cos -+ b sin --),
nwl
n
n
L
L
Jika f(x) = --
dengan f(x) dan mengintegralkannya suku demi suku dari -L sampai L (yang
dimungkinkan karena deret ini konvergen seragarn) kita memperoleh
-L
IL
f(x)dx +00~} an
-L
nzx
f(x) cos~x
+ bn
IL f(x)
-L
nrtx
sin~x}
........................(.1)
IL
-L
nnx
f(x) cos~x
= La.,
IL f(x)
-L
nrtx
sin~x
= Lb
n,
IL f(x)
-L
dx = Lao
(2)
Hasil yang diinginkan diperoleh langsung dengan membagi kedua ruas (1)
dengan L. Kesamaan Parseval berlaku dengan syarat yang lebih terbatas daripada
yang ditetapkan di sini.
10.14. (a) Tulislah kesamaan Parseval yang bersesuaian dengan deret Fourier pada Soal
10. 12(b).
(b) Dari (a), tentukanlah jumlah ~ untuk deret -
14
+-
24
+-
34
+ ... + --+....
n4
1 J2
2 {f(x)2dx =
2 -
8
atau 3
(b) S
1 J2
2 x2 dx
-
(2)2 00 16
+ L...-(cos n1t - 1)2
1. n4x"'
2
-2
64111
= 2 + -=::-<:+ - + - + ...
x"' 14 34 54
111
= --
111
14.. 34
'
111
x"
= -96
) yaitu - + - + - + ...
54
111
24 44
) + (- + - + - + ... )
64
111
1111
+ _'_ + - + ... ) + - (- + - + - + ... )
14
34
54
24
14 24
34
x"'
S
96 + 16' sehingga S
x"'
90
..)1.
+L
(a2 + b2 )
n=1
n
oJ
2
$ -
1
L
-L
{f(x) P dx
di sini an dan bn adalah koefisien Fourier yang bersesuaian dengan f(x), dan f(x)
di andaikan kontinu bagian demi bagian pada (-L, L).
Misalkan
SM(X)= -
nnx
~..)1.
+L
...1(a
. n cos -L
n1tx
+ bn sin-)
..............(.1)
Untuk M = 1, 2, 3, ... , ini merupakan barisan jumlah parsial deret Fourier yang
bersesuaian dengan f(x).
Kita mempunyai J~{f(X)'-
SM(X)}ldx ~ 0
(2)
(3)
Kalikan kedua ruas (1) dengan 2f(x) dan integrasi dari -L sampai L, gunakan
persamaan (2) pada Soal 10.13; hasilnya adalah:
f~
S2M(X)dx ~ L { a20
b20)}
(a20 +
....................... (4)
nal
Juga, kuadratkan (1) dan integrasikan dari -L sampai L, gunakan Soal 10.3;
kita memperoleh
......................... (5)
Substitusikanlah
(4) dan (5) ke dalam (3) dan bagilah dengan L untuk
memperoleh hasil yang diinginkan,
Ambil Iimitnya untuk M-7oo, kita memperolefi ketaksamaan Bessel
00
1
a
_0_, +
(a20 + b2.) ~ -L {f(x)F dx
........................(.6)
0=1
JL
Jika tanda sama yang berlaku, kita memperoleh kesamaan Parseval (SoallO.13).
Kita dapat berpikir bahwa SM(X) seperti menyatakan suatu pendekatan untuk
f(x), sedangkan ruas kiri (2) setelah membaginya dengan 2L menyatakan kesalahan
rata-rata kuadrat dari pendekatan ini. Kesamaan Parseval menunjukkan bahwa
untuk M-700, kesalahan rata-rata kuadratnya mendekati nol, sedangkan ketaksa
maan Bessel menyatakan kemungkinan bahwa kesalahan rata-rata kuadrat ini tidak
mendekati DOl.
Hasil tersebut dihubungkan dengan gagasan dari kelengkapan (completeness)
suatu himpunan ortonormal. Sebagai contoh, jika dihilangkari satu atau lebih suku
pada suatu deret Fourier (misalnya cos 41txIL), maka tidak pemah dapat dibuat
kesalahan rata-rata kuadratnya mendekati nol bagaimanapun juga banyaknya suku
yang diambil. Untuk kemiripannya dengan vektor-vektor di ruang dimensi tiga,
lihat Soal 10.46.
1_ sin 21tx
2
2
(1)
Integralkan kedua ruas dari 0 sampai x (gunakanlah Teorema 10.2 dan kalikan
dengan 2, kita memperoleh
x2 = C _ ~
di sini C
(cos 1tX
2
1t2
16
= - 1t2 (1
- -
1_ cos 21tx
22
2
1
+-
22
1
32
- -
32
1
42
(2)
+ ... ).
(b) Untuk menentukan C dengan cara lain, perhatikanlah bahwa (2) menyatakan
deret Fourier co sinus untuk x2 pada 0 < x < 2. Kemudian, karena pada
kasus
ini L = 2, maka
C
=~
= _1
_
L
L f(x)
dx
= _1_
2
\2 dx
=~
3
(_1)n-1
n2
1
1 - -22-
1
1
-3-2 - -42-
+ ...
1t2
4
-16- -3-
1t2
= -1-i
1tX
21tx
suku demi suku memberikan 2(cos- cos222
31tx
+ cos-
- ...)
Karena suku ke-n deret ini tidak mendekati nol, maka deretnya tak konvergen
untuk suatu nilai x.
1
2
1
(b) 1t
1t
sin (M + 1/2)t
-----dt
2 sin 1/2t
+ cos Mt
1
=2 '
sin (M = 19t
= ----.:;:.
2 sin 1/2t
_1_ fO
sin(M + 1/2)t dt
1t -It
2 sin 1J2t
= _1_
2
Jumlahkan dari n
1 sampai M, maka
= (sin 3/zt -
1:
f(x) sin nx dx
f_: f(x)
= nl~
cos nx dx
aZ +
Ini langsung diperoleh dari Soal 10.15., karena jika deret _0_
2
=
=
konvergen, maka lim
a
lim
b
O.
n~
D
D-+oo
D
=0
t (a
n=
Z
n
jika
+ b2n)
-7Itt
bagian.
Diketahui:
J~
tit
Lt
7t
dx
Maka hasil yang diinginkan langsung diperoleh dengan menggunakan hasil Soal
10.19 dengan f(x) berturut-turut diganti oleh f(x) sin I/zx dan f(x) cos I/zx yang
juga kontinu bagian demi bagian jika f(x) ada.
Hasil tersebut juga dibuktikan bilamana limit pengintegralannya a dan b diganti
dengan -1t dan 1t.
10.21. Andaikan bahwa L = 1t, yaitu bahwa deret Fourier yang bersesuaian dengan f(x)
mempunyai periode 2L = 21t, tunjukkanlah bahwa
SM(x)
ao
= -2
J4
L (a cos nx
n='
+ b sin nx)
n
= -1t
JIt f(t
-It
+ x)
sin (M + '9t
dt
2 sin II t
2
= n , kita memperoleh
an COS nx
+ bn sin nx
(_1
1t
(_1
1t
=-
Jx
-It
1t
Juga,
~
1
-=2
Jx
= -1t1
cos nx +
-It
f(u)du
21t-1t
= -1
J_x feu) du + - 1
~
':'It
JX
21t
=-
1t
JX feu)
1t
{-
-It
1
=-
n=
1t
It
Jx feu)
-It
n=1
sin (M +
21s/i()n
1/2)
2
u-
1t
JX-x
-It -
f(t + x)
x)
(U -
du
= t, kita
sin (M + 19t
2 sin 1/2t
memperoleb
dt
Karena integran mempunyai periode 21t, kita dapat mengganti selang -1t - x,
x dengan selang lainnya dengan panjang 21t, khususnya (-y, y). Jadi kita mem
peroleb basil yang diinginkan.
1t -
f(x
+ 0) + f(x - 0) )
2
JO
= -1t
+-
(f(t
-It
1
1t
+ x) - f(x - 0))
2 sin 1/2t
fx ( f(t
0
sin (M + 1/2)t dt
+ x) - f(x + 0) )
sin (M + 1/2)t dt
2 sm 1/2t
SM(X)=
fa
- 1t
-It
+ x)
f(t
sin (M + 19t
1
dt + 2 sin 1/2t
1t
It
+ x)
f(t
sin (M + 1/2)t
dt ...(1)
2 sin 1/2t
+ 0) + f(x -
f( x
-- - ----
=-
0)
ro
1t
f(x - 0) sin (M
+ l/)t
2
dt + -
2~n~t
sin (M + 1/2)t
-----dt
2 sin 1/2t
Jlt f(x
+ 0)
1t
................................... (2)
+ 0) + f(x - 0)
Fungsi
+ 0)
2 sin 1/2t
Juga,
f(t
+ x) - f(x + 0)
lim -------HO+
2 sin 1/2t
= lim
f(t
+ x) - f(x + 0)
t
t-)(H.
2 sin 1/2t
f(t + x) - f(x + 0)
lim------
t-)Q
ada, karena menurut hipotesa f'(x) kontinu bagian derni bagian sehingga turunan
kanan f(x) ada di setiap x.
Jadi
f(t
+ x) - f(x - 0)
2 sin 1/ t
2
2 sin 1/2t
M-)..
f(x
+ 0) + f(x - 0) }
f(x
+ 0) + f (x - 0)
= 0 atau lim
SM(X)= -----M-)..
FUNGSI TEGAKLURUS
10.24. (a) Tunjukkanlah bahwa himpunan fungsi-fungsi
1tX
1tX
21tx
21tx
31tx
31tx
1, sin --,
cos --,
sin --,
cos --,
sin --,
cos --,
...
L
L
L
L
L
L
membentuk suatu himpunan tegaklurus pada selang (-L, L).
(b) Tentukanlah konstanta dinormalkan yang bersesuaian dengan himpunan pada
(a) sehingga himpunan tersebut ortonormal pada (-L, L).
(a) Ini diperoleh langsung dari hasil Soal 10.2 dan 10.3.
(b) Menurut Soal 10.3,
L
J-
dx + L,
sin" --
LL
( \ [1
-L
VT
J
Maka,
mzx
mxx
sin -L-
-L
mnx
COS2 --
)2
dx = 1,
dx = L
J L (\
-L
Juga,
/T
mnx )2
L cos -L-
dx
dx = 1
...
1tX
L'
1
1tx
1
21tx 1
21tx
...JLcos L' ...JL sin T' ...JL cos T'
10.25. Misalkan {<I>n(x)a}dalah suatu himpunan fungsi yang saling ortonormal pada
(a,b).
00
{b f(x)
<l>n(xd)x
=~
00
cn<l>n(x)
........................(.1)
di mana pertukaran pengintegralan dan penjumlahan dimungkinkan dengan menggunakan kenyataan bahwa deret tersebut konvergen seragam ke f(x). Seka-
peroleb
m #= n
mn
sebingga (2) menjadi
bf(x)
4Pm(x) dx = cm
...................... (3)
00
L cn 4Pn(x)
0=1
8 0<
-82<x<4
x < 2 Periode 4
(b) f(x)
{-x
10, Periode 10
(d) f(x)
-4 ~ s 0
Periode 8
0~x~4
2X 0 s x < 3
Periode 6
o -3 < x < 0
10.27. Pada setiap bagian dari SoalI0.26., jelaskanlah di mana Ietak ketakkontinuan f(x)
dan untuk niIai manakah deretnya konvergen di titik ketakkontinuan ini.
10.28.
Uraikanlah f(x)
{ 2- x 0<x<4
menjadi suatu deret Fourier dengan periode 8
x-64<x<8
10.29. (a) Uraikanlah f(x) = cos x, 0 < x < 1t, dalam suatu deret Fourier sinus.
(b) Bagairnanakah mendefmisikan f(x) di x = 0 dan x = 1t agar deret tersebut
konvergen ke f(x) untuk 0 ~ x < 1t ?
10.30. (a) Uraikanlah f(x) = cos x, 0 < x < 1t dalam suatu deret Fourier jika periodenya
1t; dan (b) bandingkanlah dengan basil Soal 10.29 kemudian jelaskanlah per
samaan dan perbedaannya, jika ada.
10.31.
{ x
8-x
Uraikanlah f(x)
0<x<4
..
dalam suatu deret (a) sinus, (b) cosinus.
4<x<8
x2
= -6 _
(b) x(x - x) - -
X,
cos 2x
cos 4 x
cos 6x
+
+ ---+ ... )
I2
22
32
8 (sin x
sin 3x
sin 5x
)
-+
+
+ ...
X
13
33
53
(a) ~ -
1
n2
x2
00
= -,6
(b)
(-1) - 1
L0=1
10.34.
1
1
Tunjukkanlah bahwa+ --P
33
n2
x2
= -12'
1
53
- -
73
(c)
1
+-
93
00
(_1)0-
n=1
(2n -
+-
1P
x3
= - 32
1)3
3x30..J2
- ... =--
128
=2
X2
4 ( cos x _ cos 2x +
12
22
cos 3x _ ...
32
1- -
1
cos x - 2
2
(COS
1-3
2x
cos 3x
cos 4x
- -+ --- ... )
2-4
3-5
s x,
=~ _~
2
( cos x
12
32
52
KESAMAAN PARSEVAL
10.38. Dengan menggunakan Soal 10.32 dan kesamaan Parseval, tunjukkanlah bahwa
1
1(>
00
1
X4
00
(a)
10.39.
0=1
-=-
n'
(b)
90
Tunjukkanlah bahwa
~-=~
n6
F. 32
945
1
1
+
+ ...
32 52
52 72
x2 - 8
16
= --
00
Tunjukkanlah bahwa
0=1
1
x4
(2n _ 1)4 - 96 '
F 22 32
(b) ~
~ (2n - 1 1)6
0=1
+ ----
22 32 42
=--.
960
+ ...
3242 52
4X2- 39
= ---
16
FUNGSI TEGAKLURUS
10.42. Diketahui fungsi <10, a1 + ~x, ~ + a4x + asx2 di mana <10, , as konstanta.
Tentukanlah konstanta tersebut agar fungsi-fungsi ini saling ortonormal pada
(-1, 1) dan kemudian fungsinya.
10.43. Perumum Soal 10.42.
10.44. (a) Tunjukkanlah bahwa fungsi-fungsi --eim' , m
{iTt
= 0, 1, 2,
...
saling orto-
normal pada (-x, rc). (b) Tunjukkanlah bagaimana menguraikan sebuah fungsi
f(x) dalam sebuah deret dari fungsi-fungsi ini dan jelaskanlah hubungannya
dengan deret Fourier.
10.45. Misalkan f(x) didekati oleh jumlah M suku pertama sebuah deret ortonormal
b [f(x)
- SM(x)F dx
[f(X)2
dx
(a) Tunjukkanlah
-r>4~
bahwa
C2n
b-a
[f(x) - SM(x)]2 dx
sebagai kesalahan rata-rata kuadrat SM(X) dari f(x) [dan akar kuadratnya
dinamakan akar rata-rata kuadratlroot mean square atau kesalahan r.m.s.],
tunjukkanlah bahwa kesamaan Parseval ekivalen dengan: pcmyataan bahwa
kesalahan akar rata-rata kuadratnya mendekati nol untuk M-+co.
(c) Tunjukkanlah bahwa jika kesalahan akar rata-rata kuadrat tidak mungkin
mendekati nol untuk M~oo, maka kita tetap memperoleh ketaksamaan Bessel.
0
c2
n=1
fb
[f(x)]2 dx
10.47. Andaikan bahwa satu suku dari sembarang deret ortonormal [seperti deret Fourier]
dihilangkan. (a) Dapatkah diuraikan suatu fungsi f(x) ke dalam deret ini? (b)
Dapatkah kesamaan Parseval berlaku? (c) Dapatkah ketaksamaan Bessel berlaku?
Beri alasan jawaban anda.
10.48. Misalkan {<pn(x)}
1, 2, 3, ...
f(x) -..~
]2 dx
cn<Pn(x)
minimum bilamana
cn
= fa bf(x)
<Pn(Xd) x
Bahaslah hubungan ini dengan (a) deret Fourier dan (b) Soal 10.45.
10.50. Berikanlah sebuah tafsiran vektor untuk fungsi-fungsi yang ortonormal terhadap
suatu fungsi kepadatan atau fungsi berbobot.
16 00 (1 - cos nn)
nnx
L
(a) sin-x . n=l
n
2
8
(b) 2 - -
00
'\'
(1 - cos nx)
:::t
X2
n2
nrtx
cos 4
40 00 1
nrtx
(c) 20 - '\' sin x ~ n
5
3
(d) -2
{6( cosn2x
nx2 - 1)
nxx
6 cos
nx nx sin nxx}
cos --3 --3
Ln=l
00
10.52. (a) x = 0, 2, 4,
(c) x = 0, 10, 20,
10.53.
10.54.
16 {
xx
_
cos _.+
X2
4
8
(a) _
L
00
n sin 2nx
4n2 - 1
n=l
(b) 1(0)
+ ...
= I(x) = 0
32
(a) x2
~oo
n=
16
(b) 2 + -
X2
362
nx
px
sin sin n2
2
8
~oo
n=
nsx
cos --
...