Anda di halaman 1dari 33

DERET FOURIER

10.1. FUNGSI PERIODIK


Suatu fungsi f(x) dikatakan mempunyai periode T atau periodik dengan periode T
jika untuk. setiap x berlaku f(x + T) = f(x), di mana T konstanta positif. Nilai positif
terkecil T dinamakan periode terkecil atau disingkat periode f(x).
Contoh 1. Fungsi sin x mempunyai periode 2n, 4n, 6n, ... karena sin (x +
2n), sin (x + 4n), sin (x + 6n), ... sarna dengan sin x. Tetapi 2n
adalah periode terkecil atau periode sin x.
Contoh 2. Periode fungsi sin nx atau cos nx, di mana n bilangan bulat positif,
adalah 21t1n.
Contoh 3. Periode tan x adalah n.
Contoh 4. Suatu konstanta mempunyai periode suatu bilangan positif.
Contoh lainnya dari fungsi periodik ditunjukkan dalam grafik pada Gambar lO-l(a),
(b) dan (c) di bawah.

333

f(x)

f(x)

I(x)

(b)

(a)

(c)

Gambar 10-1

10.2 DERET FOURIER


Misalkan f(x) didefinisikan pada selang (-L, L) dan di luar selang ini olehf(x + 2L)
yaitu diandaikan bahwa f(x) rnernpunyai periode 2L. Deret Fourier atau uraian
Fourier yang bersesuaian dengan f(x) ditentukan oleh

= f(x),

00

3u

+ L (a cos -

n=1

n1tx
L

+ b sin --)

nnx

............................(10-1)

di sini koefisien Fourier an dan bn adalah


an

l'

= -L

b = n

1
L

J L f(x)
-1

J L f(x)
-L

nzx
cos -- L dx

nrtx

sin -L

= 0, 1,2,

...

(10-2)

dx

Jika f(x) rnernpunyai periode 2L, maka koefisien andan bn dapat ditentukan ekivalen
(setara) dengan bentuk
a =n

[ b =n

1
L

ICc + 2Lf(x) cos --nsx


L
nsx

dx

JCc + 2L f(x) sin --

...........................(10-3)

dx

di sini c suatu bilangan riil. Dalam kasus khusus, c = -L, (3) rnenjadi (2).
Untuk rnenentukan ao pada (1), kita gunakan (2) atau (3) dengan n = O.
Sebagai contoh, dari (2) kita lihat bahwa 3u = bahwa suku konstanta pada (1) sarna dengan -

JL

- L

3u

=-1

f(x) dx. Perhatikanlah

JL

- L

rnerupakan
rata-rata f(x) pada suatu periodenya.

334

f(x) dx, yang

2L

Jika L = x, deret (1) dan koefisien (2) atau (3) sangat sederhana. Fungsi dalam kasus
ini mempunyai periode 2x.
'

10.3. SYARAT DIRICHLET


Teorema 101. Andaikan babwa :
(1) f(x) terdefmisi dan bemilai tunggal kecuali mungkin di sejumlab
berhingga titik pada (-L, L).
(2) f(x) periodik di luar (-L, L) dengan periode 2L.
(3) f(x) dan f'(x) kontinu bagian demi bagian pada (-L, L).
Maka deret (1) dengan koefisien (2) atau (3) konvergen ke :
(a) f(x), bilamana x adalah suatu titik kekontinuannya.
(b)

f(x

+ 0) + f(x - 0)
2

bilamana x adalah suatu titik ketakkontinuannya.-

Pada teorema ini, f(x + 0) dan f(x - 0) berturut-turut adalah limit kiri dan limit kanan
dari f(x) di x dan menyatakan lim f(x + E) dan lim f(x - E) di sini E > O. Ini sering
-HJ

t-HJ

kali dituliskan lim f(x+ E) dan lim f(x - E) untuk


menyatakan bahwa E~O dari arab nilai-nilai positif. Buktinya dapat dilihat pada Soal
10-18 dan 10-23.
Syarat (1), (2) dan (3) yang dinyatakan pada f(x) adalah syarat cukup tetapi bukan
syarat perlu, dan secara umum dalam prakteknya dipenuhi. Sekarang ini tidak diketahui
syarat perlu dan cukup untuk kekonvergenan deret Fourier. Hal yang menarik adalah
bahwa kekontinuan f(x) tidak sendirian menjamin kekonvergenan suatu deret Fourier.

10.4. FUNGSI GANJIL DAN GENAP


Suatu fungsi f(x) dinamakan ganjil jika f(-x) = -f(x). Jadi x', x5 - 3x3 + 2x, sin
x, tan 3x semuanya adalah fungsi ganjil.
Suatu fungsi f(x) dinamakan genap jika f(-x) = f(x). Jadi x", 2x6 - 4x2 + 5, cos x,
eX + e-Xsemuanya adalah fungsi genap.
Fungsi yang grafiknya digambarkan pada Gambar 10-I(a) dan 10-I(b) berturut-turut
adalab fungsi ganjil dan genap; tetapi pada Gambar 10-1(c) fungsinya tidak ganjil dan
genap.
Dalam deret Fourier yang berkaitan dengan suatu fungsi ganjil, hanya suku-suku
sinus yang dapat disajikan. Dalam deret Fourier yang berkaitan dengan suatu fungsi
genap, hanya suku-suku cosinus (dan mungkin suatu konstanta yang kita pandang se
bagai suatu suku cosinus) yang dapat disajikan.

335

335

10.5 DERET FOURIER SINUS ATAU KOSINUS SEPARUH


JANGKAUAN (HALF RANGE)
Suatu deret Fourier sinus atau cosinus separub jangkauan berturut-turut adalah suatu
deret di mana yang disajikan hanya suku-suku sinus atau hanya suku-suku kosinus, maka
fungsi tersebut didefinisikan pada selang (0, L) [separuh selang (-L, L), yang merupakan
penjelasan untuk istilah separuh jangkauan] dan kemudian fungsi tersebut dikelompokkan
sebagai ganjil atau genap, agar ia dapat didefinisikan pada separuh selang lainnya,
namakanlah (-I, 0). Dalam kasus ini, diketahui :

b =n

a =n

JL
0

2
L

nxx

f(x) sin --

JL f(x)
0

dx untuk separuh jangkauan deret sinus


......................... (4)

nnx
cos -dx untuk separuh jangkauan deret cosinus
L

IDENTITAS PARSEVAL
Identitas ini menyatakan bahwa
-

1
L

L
f_L

U(x)Pdx

a2

= _02

Ln=1(a2n + b2)n
00

....................... (5)

jika an dan bn adalah koefisien Fourier yang bersesuaian dengan f(x) dan jika f(x)
memenuhi syarat Dirichlet.

10.6. PENDIFFERENSIALAN DAN PENGINTEGRALAN


DERET FOURIER
Pendifferensialan dan pengintegralan deret Fourier dapat dikerjakan dengan
menggunakan teorema tentang deret yang berlaku secara umum untuk setiap deret. Harus
diperhatikan bahwa teorema itu memberikan syarat cukup dan bukan syarat perlu.
Teorema berikut ini untuk pengintegralan sering digunakan.

Teorema 10-2. Deret Fourier untuk f(x) dapat diintegralan suku demi suku dari a ke
x dan deret
dihasilkan
seragam
x f(u)
du x
asalkan
f(x) yang
kontinu
bagian akan
demi konvergen
bagian pada
-L < ke
x <L
dan a,
keduanya terletak pada selang ini.

NOTASI KOMPLEKS UNTUK DERET FOURIER


Dengan menggunalcan kesamaan Euler,

= cos e + i sin e,

eiO
di sini i =

-.I-I

e-iO

= cos e -

i sin

.............................(10-6)

deret Fourier untuk f(x) dapat ditulis sebagai


00

f(x) =
c

di mana

n~

= --2L1

cneinltXlL

L
-L

.........................(10-7)

f(x) e-in1tXlL dx

...........................(10-8)

Dalam menuliskan kesamaan (7), kita mengandaikan bahwa syarat Dirichlet berlaku
dan selanjutnya f(x) kontinu pada x. Jika f(x) talc kontinu di x, ruas kiri (7) dig anti
f(x

dengan

+ 0) + f(x - 0)
2

10.7 FUNGSI TEGAKLURUS

AzB

2 + A3B3
Dua vektor A d~ B dinamalcan tegaklurus jika A B = 0 atau A,B, +
A A,i +
+ ~k dan 13 B,1 + BJ + B3k. Walaupun secara ilmu ukur
atau fisis jelas, gagasan ini dapat diperumum untuk vektor-vektor dengan lebih dari tiga
komponen, Khususnya, kita dapat herpikir bahwa suatu fungsi, katalcanlah A(x), dipan
dang sebagai suatu vektor dengan talc berhingga komponen (yaitu suatu vektor berdi
mensi talc berhingga); nilai dari setiap komponen ditentukan dengan menggantikan suatu
nilai khusus x pada selang (a, b). Masuk akal bahwa dalam kasus ini didefmisikan dua
fungsi A(x) dan B(x) saling tegaklurus pada (a, b) jika

= 0, di mana

AJ

A(x) B(x) dx

=0

............................(10-9)

Suatu vektor A dinamalcan suatu vektor satuan atau vektor yang dinormalkan jika
panjangnya 1 satuan, yaitu jika A A = A2 = 1. Perluasan konsep ini, kita mengatalcan
bahwa fungsi A(x) adalah normal atau dinormalkan pada (a, b), Jika
.

f.
a

{A(x)P dx

..........................(10-10)

Dari hal di atas, jelaslah bahwa kita dapat memandang suatu himpunan fungsi {cj.>.
(x)}, k
1, 2, 3, ... yang hesifat

fab cj>m(x)cj>nd(Xx )= 0
11)

*n

..........................(10-

.................. (10-12)
Dalam kasus ini, setiap anggota himpunan saling tegaklurus dengan setiap anggota lain
nya di himpunan itu dan juga telah dinormalkan. Kita namakan himpunan fungsi yang
demikian sebagai suatu himpunan ortonormal pada (a, b).
Persamaan (11) dan (12) dapat diringkaskan dengan menuliskan
Jab <j)m(X<)j)o(Xd)x

= ~mn

.................(10-

13)
di sini ~mn' dinamakan Lambang Kronecker dan didefinisikan bemilai 0 jika m ::/! n dan
1 jika m = n.
Seperti halnya dengan sembarang vektor r di ruang dimensi 3 dapat diuraikan dalam
sekelompok vektor-vektor satuan yang saling tegaklurus i, j, k berbentuk r = c1 i + c2 j
+ c3 k, maka kita memandang kemungkinan penguraian suatu fungsi f(x) dalam sekelom
pok fungsi-fungsi yang ortonormal, yaitu
00
....................(10-14)
f(x) = 2. c <j()x) a:S x
:Sb

0=1 0 0

Deret tersebut, yang dinamakan deret ortonormal, adalah perumuman dari deret Fourier
dan sangat banyak kegunaannya baik secara teoretis maupun penerapannya .
..........................(10-15)
di sini w(x) ;?; 0, kita seringkali mengatakan bahwa 'JIm(x)dan 'JIo(x)ortonormal terhadap
fungsi kepadatan (density function) atau fungsi berbobot (weight function). Dalam kasus
ini, himpunan fungsi {'"I/w(x)<j)n(x)a}dalah suatu himpunan ortonormal pada (a, b).

10.B. SOAL-SOAL LATIHAN DAN PENYELESAIANNYA


DERET FOURIER
10.1. Gambarkanlah setiap fungsi berikut.
(a) f(x)

3(

-3

0<x<5

-5 < x < 0

Periode = 10

f(x)

+-Periode_

---'JS--~~--~l~s---_:':-------~~~~-L_o~~T~hr----~rI~~_--_~-~--~b-----X

Gambar 10-2.
Karena periodenya 10, bagian grafik pada -5 < x < 5 (ditunjukkan dengaan
garis tebal pada Gambar 10-2 di atas) diperluas secara periodik di luar jangkauan
ini (ditunjukaan dengan garis terputus-putus). Perhatikanlah bahwa f(x) tidak dide
fmisikan di x = 0,5, -5, 10, 15, -15 dan seterusnya. Titik-titik ini adalah titik
ketakkontinuan f(x).
(b) f(x) = {

s X ~1t

sin x

1t<x<21t

Periode = 21t
f(x)

_Periode_

Gambar 10-3
Perhatikanlah Gambar 10-3 di atas, f(x) didefmisikan untuk setiap x dan
kontinu di mana-mana
01 0~x<2
Periode = 6
{
(c) f(x) =
o 2~x<4
4~x<6
f(x)

_Penode_

-12

-10

-11

-4

-2

Gambar 10-4

10

12

14

16-4. f(x) didefinisikan untuk setiap x dan tak kontinu,

Perhatikanlah Garnbar

di x = 2, 4, 8, 10, J4, .
L sin
knx dx = -LL
10.2. Buktikanlah -L

dx

= 0 jika k =

1, 2, 3, ...

krtx

sin -

-L

10.3. Buktikanlah
(a)

cos

-L

dx =

-L

krtx

krtx
dx
cos L

mnn

=-

nnx

cos

-L

k1tXIL
cos =
k1t
L -L

--

krtx IL
sin -

k1t

dx =

-L

sin

-L

mnx
--

-L

--

cos krt + -

k1t
L

=-

k1t
L sin (-k1t) = 0

sin k1t - -

k1t

nrtx

sin

L cos (-k1t) = 0

k1t
dx =

{ 0

-L

m :;en

men

IL
mnx
nnx
(b) LL sin -cos -dx = 0
L
L
di mana m dan n dapat diandaikan 1, 2, 3, ...
(a) Dari trigonometri : cos A cos B = 1/2{ cos(A - B) + cos(A + B)}, sin A sin B
= 1/2{cos (A - B) - cos (A + B)}.
Jika m

'*mzxn, makanxx
menurut Soal 10.2.
1 L{

--

dx = -

cos --

cos

(m-njzx

+ cos

(m+n)1tx}
dx = 0

cos
-L

2-L

Dengan cara yang sarna, jika m


-dx = L
mzx
nsx
1
sin--

'* n, maka(m-nrzx

cos

L
(m+nrnx}

- cos ---

sin
-L

Jika m

340

= n, kita

2-L

mempunyai
mnx
-sin

cos

L
nzx
--

dx

=0

dx

=-

cos

2n
1tx
--)L dx

(1 +
L

-L

Jmnx

-L

sin-L

L
nnx
sin --

=
2-L
dx

=-

2-L

Perhatikanlah bahwa m
dengan 2L dan O.

(1 - cos

L
2n1tx dx
--)

=L

L
0, maka integral ini berturut-turut sarna

(b) Diketahui sin A cos B = 1/2 {sin (A - B) + sin (A + B)}. Kemudian berdasar
kan Soal 10.2, jika m n, maka

'*

340

nrex
1 fL { .: (m-njnx
. (m+n)1tx}
J -L sm
cos -dx = + sm
dx = 0
L
2 L
L

fo sm --nrtxL
L.

=Mnx
n, maka
nnx
-cos --

Jika m

sin

-L

=-

dx

2n1tx
-dx
sin

2-L

=0

Hasil bagian (a) dan (b) berlaku juga sekalipun limit pengintegralan -L dan
L berturut-turut diganti oleh c, c + 2L.
lOA. Jika deret A +

n1tx
n1tx
(an cos -+ bn sin --)
konvergen seragam ke f(x) pada
n=1
L
L

(-L, L), tunjukkanlah bahwa untuk n


1
(a) a =n L

J-

1, 2, 3, ... ,

1
nzx
dx, (b) b =f(x) cos --

L
L

=A+L

(a) Kalikan f(x)

L-

L
L

nrtx
ao
dx, (c) A =-.
f(x) sin --

n1tx
n1tx
(an cos -+ bn sin --)

(1)

dengan cos --rmtx dan integralkan dan.. -L sampai L, gunakanlah Soal


10.3,
L
memperoleh
mnx
mrtx
......................... (2)
L
--dx
f(x) cos
dx = A
cos
-L
L
L

JL

JL

J
{a
n=1 n

+L

=
Jadi

mrtx
nnx
cos -cos -dx + b
n
L
L

oc

-L

amLjika m
1

= -L

IL

-L

(b) Kalikan (1) dengan sin

J cos --mnxsin --nnx dx }


L

-L

*" 0
rnnx

f(x) cos --

mnx
L

dx jika m

1, 2, 3, ...

dan integralkan dari -L sampai L, gunakanlah

Soal 10.3, kita memperoleh


mnx
-L
f(x)
dx = A

sin

mrtx
-dx

sin
-L

oo

L
~

{an

=bLm

-L

-L

sin --

mnx
cos -

nnx
dx + bn

-L

sin --

mrtx
sin -L

nrtx
dx}

341

= x2, 0 < x < 21tdalam suatu deret Fourier jika (a) periodenya 21t,
(b) periodenya tidak ditetapkan.

10.6. Uraikanlah f(x)

(a) Grafik f(x) dengan periode 21t ditunjukkan pada Gambar 10-6 di bawah.

f(x)

.:

../

.............../

....

..

....

--~~--~~~--~~----~~----~~--~~~---r-x
-2.

2.

Gambar 10-6.
Periode

= 2L =

a =n

1
L

fc

21t dan L

= 1t. Pilihlah c = 0, kita

c + 2L
nrtx
f(x) cos --L'

344

dx = -

mempunyai

1
21t
0 x2 cos nx dx
1t
1{
(in- (2x)(-cos nx)
nx)
(X
2)

344

+2

(-sin nx,.} 121t

==-4-, 1t

-)
n:;t: 0

=-1

Jika n = 0, llo
b

=-L
=-

1 {
1t

1t

n2
21t

x2 dx

41t2

Maxa Jt..x) .= x2 == _.

- (2x)

n
-

L (-n
vC

0=1

n2

nx )

n3

= --81t2

c + 2L
nrtx
dx
c
f(x) sin --

(cos
(X2)-

f21t0 x2 sin nxdx

= - 1t

(sin
-

nx) 41
+ (2)t

( cos nx)} 121t

n2

n3

=n

41t
cos nx - sin nx),

Ini berlaku juga untuk 0 < x < 21t. Di x = 0 dan x + 21t, deret konvergen ke 21t2.

(b) Jika periodenya tidak ditetapkan, secara umum deret Fourier tidak dapat diten
tukan secara tunggal.
10.7. Gunakanlah hasil Soall0-6 untuk membuktikan --

345

1
1
1
1t2
+ -+ -- + ... =-.
12
22
32
6

345

Di x = 0 deret Fourier dari Soal 10.6 menjadi --

41t2

2.nel
00

4
n2

Menurut syarat Dirichlet, deret tersebut konvergen di x = 0 ke 41t2


Jadi -+
3

00

1
2

(0 + 41t2)= 21t2

00

-=2.n=1 - n2 = 21t2, sehingga 2.


n=1

FUNGSI GANJIL DAN GENAP, DERET FOURIER SEPARUH


JANGKAUAN
10.8. Kelompokkan setiap fungsi yang diberikan sesuai dengan apakah fungsi itu ganjil,
genap atau tidak ganjil dan tidak genap.
0<x<3
Periode = 21t
(a) f(x) = { 2
-3 < x < 0

-2

Dari Gambar 10.7 di bawah dapat dilihat bahwa fungsi tersebut tidak ganjil dan
tidak genap.
f(x)

--~----~------~----~----~~----~-----x
-6

-3

-------l-2

Gambar 10-7
(b) f(x) =

COS

0 < x < 1t
< 21t
1t < X

Periode = 21t

Dari Gambar 10-8 di bawah dapat dilihat bahwa fungsi tersebut tidak ganjil dan
tidak genap.
f(x)

...
...
.
-~--~.--~----~~-+--~----~--~.--~---x
- ......

\...

.....

:z.

-it

\\-..

3x

' ...

Gambar 10-8

= x(10 -x), 0 < x < 10, Periode to


Dari Gambar 10-9 di bawah dapat dilihat bahwa fungsi tersebut genap.

(c) f(x)

/(x)
.r:>

,
,,
,

"

,,

""

-,

.....
,
,
,,

'\'"

"

-- ~ - ---------- - ~----- -4----~~---x


"' ,.., I"

-, .

I.

'

10

-10

Gambar 10-9
to.9. Tunjukkanlah bahwa sebuah fungsi genap dalam uraian Fouriemya tidak mempu
nyai suku-suku sinus.
Metode 1.
Tidak terdapatnya suku-suku sinus terjadi jika bn = 0, n = 1, 2, 3, ... Untuk
menunjukkan ini, tulislah
b

= - L1

nxx
f(x) sin -dx

-L

= -L 1

J-L

f(x) sin --

nzx

n1tx
--dx
L

JO f(x)
-L

f(x) sin

-u pada integral pertama di mas kanan (1), maka

sin --nnx dx = - 1
L
LO

fL

f(-u)

sin (n1tU)
- -L

n1tU

sin --du
L

= - --

1
L

.......................(.1. )

Jika dibuat transformasi x


diperoleh :
-

dx + -

du = - -1
L

fL f(-u)

............................. (2)

1
L

JL
-L

nnu
du

f(u) sin

--

=- -

JL

1
L-L

f(x) sin

dx

nzx

--

di mana kita telah menggunakan kenyataan bahwa untuk suatu fungsi genap berlaku
= f(u) dan pada langkah terakhir peubah pengintegralan u dapat diganti
lambang lain, khususnya dengan x. Jadi dari (1), dengan menggunakan (2), kita
memperoleh

f(-u)

b =- n

1
L

mtx
f(x) sin -dx
L

Metode 2.

ao

Andaikan f(x) = -

=-2

f(-x)

00

00

Lb
n=ln

- b sin --)
n
L

n1tx

00

nrtx

dan juga

nrtx

n1tx

+L
(a n cos - L - bn sin --)L
n=1

= f(x).

Karena itu

. nzx

= -2

ao

- 2 +L
(a cos-+ bn sm--)L
n=1
n
L
00

mtx
f(x) sin -dx = 0
L

nrtx

Jika f(x) genap, maka f(-x)


~

+ n=1 (an cos --L

2
ao

Maka

+-

nnx

. nnx

+ n=1
L (an cos--L - bn sm--)L
00

mtx
~
sin -+
= 0, yaitu f(x) = L
2

nrtx

00

La

cos--

n=ln

yang tidak mempunyai suku-suku sinus.


Dengan cara yang sama kita dapat menunjukkan bahwa uraian Fourier suatu
fungsi ganjil tidak mempunyai suku-suku cosinus (atau suku konstan).
10.10 Jika f(x) genap, tunjukkanlah bahwa (a) an
a =-

(a)

1
L-

L
L

nrtx
L

1
L

fO-Lf(x)

nrtx
dx
L

cos -

= -L1 fL0 f(-u)

-nnu
L

cos (--)

karena menurut definisi fungsi genap, f(-u)


a

L
= - L1 f J(u)

nzu
du
L

cos --

nnx
cos - L dx, (b) b n = 0

1
nrtx
1
0
Lf(x) cos dx + LL
L

f(x) cos _._ dx = -

Misalkan x = -u, maka


-

JLf(x)

= - L2

+-

1
L

J Lf(x)
0

du

= f(u).
nzx
L

cos--dx

= -L1
Jadi

= -L2

J
0

nrtx
dx
L

f(x) --

JL
0

nrtu
f(u) cos du
L

JLJ(x)

nrtx
L

cos--dx

(b) Langsung diperoleh dengan Metode 1 Soal 10.9.


10.11. Uraikanlah f(x) = sin x, 0 < x < 1t dalam suatu deret Fourier cosinus.
Suatu deret Fourier yang terdiri dari suku-suku cosinus saja berlaku hanya
untuk fungsi genap. Karena itu kita memperluas definisi f(x) sehingga menjadi
fungsi genap (bagian bergaris pada Gambar 10-10 di bawah). Dengan perluasan
ini, f(x) kita definisikan pada selang yang panjangnya 21t. Ambillah periodenya 21t,

kita memperoleh 2L = 21t, sehingga L = 1t.

f(x)

Gambar 10-10

= 0 dan

Menurut Soal 10-10, bo


a

= - L2

=-

Jf1to

JLf(x)
0

nnx

cos --

= - 1t2

dx

1t

sin x cos nx dx

{sin(x + nx) + sin(x - nx)} dx = -1

1t

1t

n+l

n-l

n+l

n-l

=.

a, = -

J1t

= 0,

1 + cos n1t _ 1 + cos n1t }

1t

=-

a
o

sin x cos x dx = -

1t

Untuk n

n+l

n-l

jika n ::f. 1

1t(n2 - 1)

Untuk:
n
1,

= ~ {_

cos (n + 1)1t + cos (n - l)1t-l}

-2(1 + cos nn)

M~

+ cos(n - l)x } In

1t

= ~ { 1=

cos(n + l)x

{- ----

J1t

sin x dx

00

=-

(-

n2

1t

22 -

42

11t

=0

11t

4
=--

01t

( cos 2x + cos 4x

_ ~

cos x)

(1 + cos nn)

0=2

1t

--

1t

M=---I
1t
1t
== ~

sin2x

1t

1t0

~~

+ co~ 6x + ... )

62 - 1

10.12. Uraikanlah f(x) = x, 0 < x < 2 dalam separuh jangkauan (a) deret sinus, (b) deret
cosinus,
(a) Perluas difinisi fungsi yang diberikan sehingga menjadi fungsi ganjil dengan
periode 4 seperti di tunjukkan pada Gambar 10-11 di bawah. Perluasan ini
kadang-kadang dinamakan perluasan ganjil untuk f(x). Maka 2L = 4, L = 2.
!(x)

,,
,
,

,,
,

,,

,,
,

,
,,

,,

,
,

----~--~~--~--~,,--~--~~--~----x
,

-2

,
,,

Gambar 10-11

= 0 dan

Jadi a

b =o

2
L

{ (x) (

f(x) sin ---

-2
-

-2

nn

=-4n1t

L --

f(x)

sehingga

nnx
2
2
nrtx
dx = 0 x sin --dx
L
2
2
- (1)
n1tx)
( -4
cos
sin n1tx)} 12

0=1

=~

-2

= --

n1t

cos n1t

nrtx
cos n1t sin -2

(sin n1t
2

1t

-n21t2

-4

1_ sin 21tx + _1_ sin 31tx _. . . )


2
2
3
2

(c) Perluas defmisi f(x) sehingga menjadi fungsi genap dengan periode 4 seperti
ditunjukkan pada Gambar 10-12 di bawah. Perluasan ini dinamakan perluasan
genap untuk f(x). Maka 2L = 4, L = 2.

!(x)

-4

-6

-2

Gambar 10-12
Jadi bo
a

0
2
L

=0JL-f(x)

= { (x) ( -

nn

nrtx
cos -dx
L

2
2

=0J-x 2cQs --2 nnxdx

sin nrtx )
( -4 --cos n1tx)}
--- (1)
2

n2n2

12

= ---::-:(cos
n2n2

Jika n

= 0, ao =
=

Maka f(x)

n1t - 1) jika n

t2

x dx

= 2.

00

1 + '} --

n2n2

8 (

1--

'* 0

nrtx
(cos n1t - 1) cos --

1tX 1 cos 31tx


1
cos +-+-cos

1t2

32

51tx
-+ ...

52

Perhatikanlah bahwa fungsi yang diketahui, f(x) = x, 0 < x < 2, dinyatakan


sarna baiknya dengan dua deret yang berbeda dalam (a) dan (b).

KESAMAAN PARSEVAL
10.13. Andaikan deret Fourier yang berkaitan dengan f(x) konvergen seragarn ke f(x)
pada selang (-L, L), buktikanlah kesamaan parseval
-

1
L

{f(x) F dx

= _0a2_
2

(a2 + b2
n

di mana )integralnya diandaikan ada.

00
n1tx
n1tx
+ L (a cos -+ b sin --),
nwl
n
n
L
L

Jika f(x) = --

maka dengan mengalikan

dengan f(x) dan mengintegralkannya suku demi suku dari -L sampai L (yang
dimungkinkan karena deret ini konvergen seragarn) kita memperoleh

I L {f(x) Fdx = 2ao IL


-L

-L

IL

f(x)dx +00~} an

-L

nzx

f(x) cos~x

+ bn

IL f(x)
-L

nrtx
sin~x}

........................(.1)

di mana telah digunakan hasil

IL
-L

nnx
f(x) cos~x

= La.,

IL f(x)
-L

nrtx

sin~x

yang diperoleh dari koefisien Fouriemya.

= Lb

n,

IL f(x)
-L

dx = Lao

(2)

Hasil yang diinginkan diperoleh langsung dengan membagi kedua ruas (1)
dengan L. Kesamaan Parseval berlaku dengan syarat yang lebih terbatas daripada
yang ditetapkan di sini.
10.14. (a) Tulislah kesamaan Parseval yang bersesuaian dengan deret Fourier pada Soal
10. 12(b).
(b) Dari (a), tentukanlah jumlah ~ untuk deret -

(a) Di sini L = 2, a-0 = 2, an = --

14

+-

24

+-

34

+ ... + --+....
n4

n2x2 (cos n1t - 1), n ~ 0, bn = 0

Maka kesamaan Parsevalnya menjadi


-

1 J2
2 {f(x)2dx =
2 -

8
atau 3
(b) S

1 J2
2 x2 dx
-

(2)2 00 16
+ L...-(cos n1t - 1)2
1. n4x"'
2

-2

64111

= 2 + -=::-<:+ - + - + ...
x"' 14 34 54

111

= --

111
14.. 34

'

111

= - 14+ -24 + -34 + ... = (- 14+ -34 + -54 + ...


= (-

x"

= -96

) yaitu - + - + - + ...
54

111
24 44

) + (- + - + - + ... )
64

111
1111
+ _'_ + - + ... ) + - (- + - + - + ... )
14
34
54
24
14 24
34

x"'
S
96 + 16' sehingga S

x"'
90

10.15. Buktikanlah bahwa untuk setiap bilangan bulat positif M.


a2
_0

..)1.

+L
(a2 + b2 )
n=1
n
oJ
2

$ -

1
L

-L

{f(x) P dx

di sini an dan bn adalah koefisien Fourier yang bersesuaian dengan f(x), dan f(x)
di andaikan kontinu bagian demi bagian pada (-L, L).
Misalkan

SM(X)= -

nnx

~..)1.

+L
...1(a
. n cos -L

n1tx

+ bn sin-)

..............(.1)

Untuk M = 1, 2, 3, ... , ini merupakan barisan jumlah parsial deret Fourier yang
bersesuaian dengan f(x).
Kita mempunyai J~{f(X)'-

SM(X)}ldx ~ 0

(2)

karen a integran tak negatif. Uraikan integran ini, kita memperoleh


..;

(3)

Kalikan kedua ruas (1) dengan 2f(x) dan integrasi dari -L sampai L, gunakan
persamaan (2) pada Soal 10.13; hasilnya adalah:

f~

S2M(X)dx ~ L { a20

b20)}

(a20 +

....................... (4)

nal

Juga, kuadratkan (1) dan integrasikan dari -L sampai L, gunakan Soal 10.3;
kita memperoleh
......................... (5)
Substitusikanlah
(4) dan (5) ke dalam (3) dan bagilah dengan L untuk
memperoleh hasil yang diinginkan,
Ambil Iimitnya untuk M-7oo, kita memperolefi ketaksamaan Bessel
00
1
a
_0_, +
(a20 + b2.) ~ -L {f(x)F dx
........................(.6)

0=1

JL

Jika tanda sama yang berlaku, kita memperoleh kesamaan Parseval (SoallO.13).
Kita dapat berpikir bahwa SM(X) seperti menyatakan suatu pendekatan untuk

f(x), sedangkan ruas kiri (2) setelah membaginya dengan 2L menyatakan kesalahan
rata-rata kuadrat dari pendekatan ini. Kesamaan Parseval menunjukkan bahwa
untuk M-700, kesalahan rata-rata kuadratnya mendekati nol, sedangkan ketaksa
maan Bessel menyatakan kemungkinan bahwa kesalahan rata-rata kuadrat ini tidak
mendekati DOl.
Hasil tersebut dihubungkan dengan gagasan dari kelengkapan (completeness)
suatu himpunan ortonormal. Sebagai contoh, jika dihilangkari satu atau lebih suku
pada suatu deret Fourier (misalnya cos 41txIL), maka tidak pemah dapat dibuat
kesalahan rata-rata kuadratnya mendekati nol bagaimanapun juga banyaknya suku
yang diambil. Untuk kemiripannya dengan vektor-vektor di ruang dimensi tiga,
lihat Soal 10.46.

DIFFERENSIAL DAN PENGINTEGRALAN DERET FOURIER


10.16. Tentukanlah suatu deret Fourier untuk f(x) =' X2,0 < X < 2, dengan mengintegral
kan deret pada Soal 10.12(a)
00
(_1)0-1
(b) Gunakanlah (a) untuk menghitung deret ~ --n-2-

(a) Dari Soal 10. 12(a),


x = ~ (sin 1tX
1t
2

1_ sin 21tx
2
2

+ _1_ sin 31tx 3

(1)

Integralkan kedua ruas dari 0 sampai x (gunakanlah Teorema 10.2 dan kalikan
dengan 2, kita memperoleh
x2 = C _ ~

di sini C

(cos 1tX
2

1t2
16

= - 1t2 (1

- -

+ _1_ cos 31tx _

1_ cos 21tx
22
2
1

+-

22

1
32

- -

32

1
42

(2)

+ ... ).

(b) Untuk menentukan C dengan cara lain, perhatikanlah bahwa (2) menyatakan
deret Fourier co sinus untuk x2 pada 0 < x < 2. Kemudian, karena pada
kasus
ini L = 2, maka
C

=~

= _1

_
L

L f(x)

dx

= _1_
2

\2 dx

=~
3

Kemudian dari nilai C pada (a), kita memperoleh


00

(_1)n-1
n2

1
1 - -22-

10.17. Tunjukanlah bahwa pendifferensialan


tidak berlaku.
Pendifferensialan

1
1
-3-2 - -42-

+ ...

1t2
4
-16- -3-

1t2

= -1-i

suku demi suku deret pada Seal 10.12(a)

1tX
21tx
suku demi suku memberikan 2(cos- cos222

31tx

+ cos-

- ...)

Karena suku ke-n deret ini tidak mendekati nol, maka deretnya tak konvergen
untuk suatu nilai x.

KEKONVERGENAN DERET FOURIER


10.18. Buktikanlah bahwa
(a) -

1
2

1
(b) 1t

+ cos t + cos 2t + ...

1t

sin (M + 1/2)t
-----dt
2 sin 1/2t

+ cos Mt

1
=2 '

sin (M = 19t

= ----.:;:.

2 sin 1/2t
_1_ fO
sin(M + 1/2)t dt
1t -It
2 sin 1J2t

= _1_
2

= lIz {sin(n + 19t - sin (n - 19t}

(a) Diketahui cos nt sin lIz t

Jumlahkan dari n

1 sampai M, maka

sin lIz t(cos t + cos 2t + ... + cos Mt}


+ ...

= (sin 3/zt -

sin I/zt) + (sin Slzt - sin3zt)

+ (sin (M + 19t - sin (M - 19t)

= lIz {sin (M + 19t - sin lIz t}


Bagilah dengan sin I/zt dan tambah lIz, hasil yang diinginkan tercapai.
(b) Integralkan hasil pada (a) berturut-turut dari -1t sampai 0 dan dari 0 sampai
1t. Ini memberikan hasil yang diinginkan, karena integral dari semua suku
cosinusnya adalah no1.

1:

10.19. Buktikanlah bahwa!~

f(x) sin nx dx

f_: f(x)

= nl~

cos nx dx

f(x) kontinu bagian demi bagian

aZ +
Ini langsung diperoleh dari Soal 10.15., karena jika deret _0_
2
=
=
konvergen, maka lim
a
lim
b
O.
n~
D
D-+oo
D

=0

t (a
n=

Z
n

jika

+ b2n)

Hasil ini kadang-kadang dinamakan Teorema Riemann.


10.20. Buktikanlah bahwa Mlim

-7Itt

f(x) sin (M+I/Z)X dx

= O. Kontinu bagian demi

bagian.
Diketahui:

J~

f(x) sin (M+'9x dx

tit

Lt

{f(x) sin '/2X}COMS x dx +

7t

(f(x) cos '/2x}sin Mx

dx

Maka hasil yang diinginkan langsung diperoleh dengan menggunakan hasil Soal
10.19 dengan f(x) berturut-turut diganti oleh f(x) sin I/zx dan f(x) cos I/zx yang
juga kontinu bagian demi bagian jika f(x) ada.
Hasil tersebut juga dibuktikan bilamana limit pengintegralannya a dan b diganti
dengan -1t dan 1t.
10.21. Andaikan bahwa L = 1t, yaitu bahwa deret Fourier yang bersesuaian dengan f(x)
mempunyai periode 2L = 21t, tunjukkanlah bahwa

SM(x)

ao

= -2

J4

L (a cos nx
n='

+ b sin nx)
n

= -1t

JIt f(t
-It

Gunakanlah rumus untuk koefisien Fourier dengan L

+ x)

sin (M + '9t
dt
2 sin II t
2

= n , kita memperoleh

an COS nx

+ bn sin nx

I_; feu) cos nu du)

(_1

1t

(_1
1t

=-

feu) (cos nu cos nx + sin nu sin nx) du

Jx

feu) cos n(u - x) du

-It

1t

Juga,

~
1
-=2

L: feu) sin nu du) sin nx

Jx

= -1t1

cos nx +

-It

f(u)du

21t-1t

Maka SM(X)= ~2 + n=1(an cos nx + bn sin nx)

= -1

J_x feu) du + - 1

feu) cos n(u - x) du

~
':'It

JX
21t

=-

1t

JX feu)

1t

{-

+ l.. cos n(u - x)} du

-It

1
=-

n=

1t

It

Jx feu)
-It

n=1

sin (M +
21s/i()n

1/2)
2

u-

dengan menggunakan Soal 10.18. Misalkan u - x


.
1
SM(X)= -

1t

JX-x

-It -

f(t + x)

x)

(U -

du

= t, kita

sin (M + 19t
2 sin 1/2t

memperoleb

dt

Karena integran mempunyai periode 21t, kita dapat mengganti selang -1t - x,
x dengan selang lainnya dengan panjang 21t, khususnya (-y, y). Jadi kita mem
peroleb basil yang diinginkan.
1t -

10.22. Buktikanlah bahwa


SM(X)(

f(x

+ 0) + f(x - 0) )
2

JO

= -1t

+-

(f(t

-It

1
1t

+ x) - f(x - 0))
2 sin 1/2t

fx ( f(t
0

sin (M + 1/2)t dt

+ x) - f(x + 0) )
sin (M + 1/2)t dt

2 sm 1/2t

Dari Soal 10.21,

SM(X)=

fa

- 1t

-It

+ x)

f(t

sin (M + 19t
1
dt + 2 sin 1/2t
1t

It

+ x)

f(t

sin (M + 1/2)t
dt ...(1)
2 sin 1/2t

Kalikan integral Soal 10.18.(b) berturut-turut dengan f(x - 0) dan f(x + 0)

+ 0) + f(x -

f( x

-- - ----

=-

0)

ro

1t

f(x - 0) sin (M

+ l/)t
2

dt + -

2~n~t

sin (M + 1/2)t
-----dt
2 sin 1/2t

Jlt f(x

+ 0)

1t

................................... (2)

Selisih (2) dengan (1) memberikan hasil yang diinginkan.


10.23. Jika f(x) dan f'(x) kontinu bagian derni bagian pada (-1t, 1t), buktikanlah bahwa
f(x

+ 0) + f(x - 0)

lim SM(X)= ------- 2


M-)..
. f(H x) - f(x

Fungsi

+ 0)

2 sin 1/2t

kontinu bagian derni bagian pada 0 < t < 1t karena

f(x) kontinu bagian.

Juga,
f(t

+ x) - f(x + 0)

lim -------HO+
2 sin 1/2t

= lim

f(t

+ x) - f(x + 0)
t

t-)(H.

2 sin 1/2t

f(t + x) - f(x + 0)

lim------

t-)Q

ada, karena menurut hipotesa f'(x) kontinu bagian derni bagian sehingga turunan
kanan f(x) ada di setiap x.
Jadi

f(t

+ x) - f(x - 0)
2 sin 1/ t
2

Dengan cara yang sarna,


pada -1t ~ t ~ 0

kontinu bagian demi bagian pada 0 ~ t ~ 1t.


f(t + x) - f(x - 0)

2 sin 1/2t

kontinu bagian demi bagian

Kemudian dari Soal 10.20 dan 10.22 kita memperoleh


lim
SM(X){

M-)..

f(x

+ 0) + f(x - 0) }

f(x

+ 0) + f (x - 0)

= 0 atau lim
SM(X)= -----M-)..

FUNGSI TEGAKLURUS
10.24. (a) Tunjukkanlah bahwa himpunan fungsi-fungsi
1tX
1tX
21tx
21tx
31tx
31tx
1, sin --,
cos --,
sin --,
cos --,
sin --,
cos --,
...
L
L
L
L
L
L
membentuk suatu himpunan tegaklurus pada selang (-L, L).
(b) Tentukanlah konstanta dinormalkan yang bersesuaian dengan himpunan pada
(a) sehingga himpunan tersebut ortonormal pada (-L, L).
(a) Ini diperoleh langsung dari hasil Soal 10.2 dan 10.3.
(b) Menurut Soal 10.3,
L

J-

dx + L,

sin" --

LL

( \ [1

-L

VT

J
Maka,

mzx

mxx

sin -L-

-L

mnx
COS2 --

)2
dx = 1,

dx = L

J L (\
-L

f_~(1)2 dx + 2L atau f~( In.)2

Juga,

/T

mnx )2

L cos -L-

dx

dx = 1

Jadi himpunan ortonormal yang diinginkan adalah


1
1
...J2L' ...JL sin

...

1tX

L'

1
1tx
1
21tx 1
21tx
...JLcos L' ...JL sin T' ...JL cos T'

10.25. Misalkan {<I>n(x)a}dalah suatu himpunan fungsi yang saling ortonormal pada
(a,b).
00

Buktikanlah bahwa jika


maka cn =

Ln=1Cn<nI(>x) konvergen seragam ke f(x)

{b f(x)

pada (a, b),

<l>n(xd)x

Kalikan kedua ruas


f(x)

=~

00

cn<l>n(x)

........................(.1)

dengan <l>m(xd)an integralkan dari a sampai b, kita memperoleh


.........................(2)

di mana pertukaran pengintegralan dan penjumlahan dimungkinkan dengan menggunakan kenyataan bahwa deret tersebut konvergen seragam ke f(x). Seka-

rang karena fungsi-fungsi

{4Pn(x)} saling ortonormal pada (a, b), maka kita mem

peroleb

m #= n

mn
sebingga (2) menjadi

bf(x)

4Pm(x) dx = cm

...................... (3)

seperti yang diinginkan.


Kita namakan koefisien cm pada (3) sebagai koefisien Fourier yang diper
umum ke f(x) walaupun mungkin tidak ada yang diketahui tentang kekonvergenan deret (I). Seperti pada kasus deret Fourier, kekonvergenan

00

L cn 4Pn(x)
0=1

kemudian ditentukan dati koefisien (3). Syarat untuk kekonvergenan tersebut


tentunya bergantung pada fungsi-fungsi ortonormal yang digunakan.

10.9. SOAL-SOAL LATIHAN


DERET FOURIER
10.26. Gambarkanlah setiap fungsi berikut dan tentukan deret Fourier yang berkaitan
dengan menggunakan sifat fungsi ganjil dan genap yang digunakan.
(a) f(x)
(c) f(x)

8 0<
-82<x<4

= 4x, 0 < x <

x < 2 Periode 4

(b) f(x)

{-x

10, Periode 10

(d) f(x)

-4 ~ s 0
Periode 8
0~x~4

2X 0 s x < 3
Periode 6
o -3 < x < 0

10.27. Pada setiap bagian dari SoalI0.26., jelaskanlah di mana Ietak ketakkontinuan f(x)
dan untuk niIai manakah deretnya konvergen di titik ketakkontinuan ini.
10.28.

Uraikanlah f(x)

{ 2- x 0<x<4
menjadi suatu deret Fourier dengan periode 8
x-64<x<8

10.29. (a) Uraikanlah f(x) = cos x, 0 < x < 1t, dalam suatu deret Fourier sinus.
(b) Bagairnanakah mendefmisikan f(x) di x = 0 dan x = 1t agar deret tersebut
konvergen ke f(x) untuk 0 ~ x < 1t ?
10.30. (a) Uraikanlah f(x) = cos x, 0 < x < 1t dalam suatu deret Fourier jika periodenya
1t; dan (b) bandingkanlah dengan basil Soal 10.29 kemudian jelaskanlah per
samaan dan perbedaannya, jika ada.

10.31.

{ x
8-x

Uraikanlah f(x)

0<x<4
..
dalam suatu deret (a) sinus, (b) cosinus.
4<x<8

10.32. Buktikanlah bahwa untuk 0 ~ x ~


(a) x(x - x)

x2

= -6 _

(b) x(x - x) - -

X,

cos 2x
cos 4 x
cos 6x
+
+ ---+ ... )
I2
22
32

8 (sin x
sin 3x
sin 5x
)
-+
+
+ ...
X
13
33
53

10.33. Gunakanlah Soal 10.32 untuk menunjukkan bahwa


00

(a) ~ -

1
n2

x2

00

= -,6

(b)

(-1) - 1

L0=1

10.34.
1
1
Tunjukkanlah bahwa+ --P
33

n2

x2

= -12'

1
53

- -

73

(c)
1

+-

93

00

(_1)0-

n=1

(2n -

+-

1P

x3

= - 32
1)3
3x30..J2

- ... =--

128

PENDIFFERENSIALAN DAN PENGINTEGRALAN DERET


FOURIER
10.35. (a) Tunjukkanlah bahwa untuk -x < x < x,
x

=2

( sin x _ sin 2x + sin3x _ ...


1
2
3

(b) Dengan mengintegralkan hasil (a), tunjukkanlah bahwa untuk -x ~ x ~ x,


x2 =

X2

4 ( cos x _ cos 2x +
12
22

cos 3x _ ...
32

(c) Dengan mengintegralkan hasil (b), tunjukkanlah bahwa untuk -x ~ x ~ x,


sin 2x + sin 3x _ ... )
sin x - -(
x(x - x) (x + x) = 12 -13
23
33
10.36. (a) Tunjukkanlah bahwa untuk -x < x < x,
1
2
3
4
x cos x = - - sin x + 2 (sin 2x - -sin 3x + -sin 4x - ...
2 .
1-3
2-4
3-5
(b) Gunakanlah (a) untuk menunjukkan bahwa untuk -x ~ x ~ x,
x sin x

1- -

1
cos x - 2
2

(COS

1-3

2x

cos 3x
cos 4x
- -+ --- ... )
2-4
3-5

10.37. Dengan mendifferensialkan

s x,

=~ _~
2

hasil Soal 10.32(a), buktikanlah bahwa untuk 0 ~ x

( cos x

+ cos 3x + cos 5x + ... )

12

32

52

KESAMAAN PARSEVAL
10.38. Dengan menggunakan Soal 10.32 dan kesamaan Parseval, tunjukkanlah bahwa
1
1(>
00
1
X4
00
(a)

10.39.

0=1

-=-

n'

(b)

90

Tunjukkanlah bahwa

~-=~

n6

F. 32

945

1
1
+
+ ...
32 52
52 72

x2 - 8
16

= --

[ Petunjuk : Gunakanlah Soal 10.11]


10.40.
10.41.

00

Tunjukkanlah bahwa (a)

Tunjukkanlah bahwa

0=1

1
x4
(2n _ 1)4 - 96 '

F 22 32

(b) ~

~ (2n - 1 1)6
0=1

+ ----

22 32 42

=--.
960

+ ...

3242 52

4X2- 39

= ---

16

FUNGSI TEGAKLURUS
10.42. Diketahui fungsi <10, a1 + ~x, ~ + a4x + asx2 di mana <10, , as konstanta.
Tentukanlah konstanta tersebut agar fungsi-fungsi ini saling ortonormal pada
(-1, 1) dan kemudian fungsinya.
10.43. Perumum Soal 10.42.
10.44. (a) Tunjukkanlah bahwa fungsi-fungsi --eim' , m

{iTt

= 0, 1, 2,

...

saling orto-

normal pada (-x, rc). (b) Tunjukkanlah bagaimana menguraikan sebuah fungsi
f(x) dalam sebuah deret dari fungsi-fungsi ini dan jelaskanlah hubungannya
dengan deret Fourier.
10.45. Misalkan f(x) didekati oleh jumlah M suku pertama sebuah deret ortonormal

di mana fungsi <pn(x)ortonormal pada (a, b).

b [f(x)

- SM(x)F dx

[f(X)2

dx

(a) Tunjukkanlah

-r>4~

bahwa

C2n

(b) Dengan menafsirkan

b-a

[f(x) - SM(x)]2 dx

sebagai kesalahan rata-rata kuadrat SM(X) dari f(x) [dan akar kuadratnya
dinamakan akar rata-rata kuadratlroot mean square atau kesalahan r.m.s.],
tunjukkanlah bahwa kesamaan Parseval ekivalen dengan: pcmyataan bahwa
kesalahan akar rata-rata kuadratnya mendekati nol untuk M-+co.
(c) Tunjukkanlah bahwa jika kesalahan akar rata-rata kuadrat tidak mungkin
mendekati nol untuk M~oo, maka kita tetap memperoleh ketaksamaan Bessel.
0

c2

n=1

fb

[f(x)]2 dx

(d) Bahaslah kaitan hasil ini dengan deret Fourier.


10.46. Misalkan r suatu vektor tiga dimensi. Tunjukkanlah bahwa
(a) (r > i)2 + (r j)2 ~ r2
(b)
(r' i)2 + (r j)2 + (r k)2 r2
dan bahaslah ini bersesuaian dengan ketaksamaan Bessel dan kesamaan Parse val
Bandingkanlah dengan Soal 10.15.

10.47. Andaikan bahwa satu suku dari sembarang deret ortonormal [seperti deret Fourier]
dihilangkan. (a) Dapatkah diuraikan suatu fungsi f(x) ke dalam deret ini? (b)
Dapatkah kesamaan Parseval berlaku? (c) Dapatkah ketaksamaan Bessel berlaku?
Beri alasan jawaban anda.
10.48. Misalkan {<pn(x)}

1, 2, 3, ...

f(x) -..~

, ortonormal pada (a, b). Buktikanlah bahwa

]2 dx

cn<Pn(x)

minimum bilamana
cn

= fa bf(x)

<Pn(Xd) x

Bahaslah hubungan ini dengan (a) deret Fourier dan (b) Soal 10.45.

bahwa fungsi 1, 2 - x, 2 - 4x + x2 saling tegaklurus pada


(0, 00) terhadap fungsi kepadatan e-". (b) Tentukanlah himpunan ortonormalnya.

10.49. (a) Tunjukkanlah

10.50. Berikanlah sebuah tafsiran vektor untuk fungsi-fungsi yang ortonormal terhadap
suatu fungsi kepadatan atau fungsi berbobot.

JAWABAN SOAL-SOAL LAT/HAN


10.51.

16 00 (1 - cos nn)
nnx
L
(a) sin-x . n=l
n
2
8

(b) 2 - -

00

'\'

(1 - cos nx)

:::t

X2

n2

nrtx
cos 4

40 00 1
nrtx
(c) 20 - '\' sin x ~ n
5
3
(d) -2

{6( cosn2x
nx2 - 1)
nxx
6 cos
nx nx sin nxx}
cos --3 --3

Ln=l
00

10.52. (a) x = 0, 2, 4,
(c) x = 0, 10, 20,
10.53.
10.54.

16 {
xx
_
cos _.+
X2
4
8

(a) _

L
00

n sin 2nx
4n2 - 1

n=l

, 0 (b) tidak ada titik ketakkontinuannya.


, 20 (d) x = 3; 9, 15, ... , 3
1
3xx
1
5xx
cos -+ _ cos -32
4
52
4

(b) 1(0)

+ ...

= I(x) = 0

10.55. Jawabannya sarna dengan Soal 10.29.


10.56.

32
(a) x2

~oo
n=

16
(b) 2 + -

X2

362

nx
px
sin sin n2
2
8

~oo
n=

2 cos n1tl2 - cos nx - 1 )


n2

nsx
cos --

...

Anda mungkin juga menyukai