Anda di halaman 1dari 19

6.

MOMENTUM LINEAR
P U S A T M A S S A

•  
• Kita tinjau sistem sederhana yang terdiri dari dua partikel m 1 dan m2 yang berada di posisi x1 dan x2 dari
titik asal 0. Apabila kita definisikan titik C sebagai pusat massa sistem yang berjarak x c dari titik asal 0,

yang dapat dicari dengan :

• xc =
• Untuk sistem yang terdiri dari sejumlah n partikel sepanjang garis lurus, maka posisi pusat massa sistem

adalah : xc = ,

• atau xc =
3 D I ME N S I

•  
• Apabila posisi partikel tidak segaris, maka dimensi benda menjadi dua dimensi ataupun tiga
dimensi. untuk mencari posisi titik pusat massa benda tiga dimensi adalah :

• xc = y c = , zc = atau

• xc = , yc = , zc =
CO N TO H SO A L 6 .1

• Carilah pusat massa dari 3 partikel dengan massa


berturut-turut 1 kg, 2 kg, dan 3kg yang terletak pada
sudut segitiga sama sisi dengan jarak 1 m !
Diketahui : m1 = 1 kg

m2 = 2 kg

m3 = 3 kg

• Ditanya : pusat massa tiga partikel

• Jawab :

• Agar mempermudah perhitungan kita tempatkan


sumbu x pada salah satu sisi segitiga, dan m1 pada
pusat koordinat.

• sehingga posisi :
•  
m1 = 1 kg pada ( 0,0 ) m2 = 2 kg pada ( 0,5 ; ) m3 = 3 kg
pada ( 1,0 )
dengan menggunakan persamaan 6.5 maka :
xc =
J AWA B A N
= [(1) (0) + (2)(0,5) + (3)(1)]
= 
yc =
= [(1) (0) + (2)() + (3)(0)]
= 
Posisi pusat massa tiga partikel adalah ( ).
Balok 1 p=1m, t=1m, pusat massa (1/2 ; ½) maka (m1+m2) xc = (m1.x1) +(m2.x2)
Balok 2 p=2m, t=1m pusat massa (1, 3/2) (1+2) xc = (1.1/2 ) + (2.1)
dimana pusat massa 2 balok ? 3 xc = 5/2  xc = 5/6
t(m)
2
maka (m1+m2) yc = (m1.y1) +(m2.y2)
3 yc = (1. ½) + (2. 3/2)
3/2 yc = (7/2 ) / 3 = 7/6

(5/6 ; 7/6)
½

0 ½ 1 2 p (m)
C A R I P U S AT M A S S A B E N D A :

• Papan dengan bentuk sbb :

• 5

• 4

• 2

• 0 2 5 6
6 . 2 M O M E N T U M L I N E A R PA RT I K E L

•Momentum
  dari sebuah partikel adalah vektor p yang didefinisikan sebagai perkalian antara massa partikel m dan
kecepatannya v.

p=mv

Dalam karyanya yang terkenal, principia, Newton mengemukakan hukum gerak yang kedua dalam bahasa momentum
(kuantitas gerak), yaitu : perubahan momentum benda tiap satuan waktu sebanding dengan resultan gaya yang bekerja
pada benda dan berarah sama dengan benda tersebut

F= =

=m+v

Bila massa benda tetap : v = 0

Maka : F = m a
KEKEKALAN MOMENTUM LINEAR

•  
Apabila jumlah semua gaya eksternal yang bekerja pada sistem sama dengan nol, maka

= 0 atau P adalah konstanta.

Jika resultan gaya eksternal yang bekerja pada sistem sama dengan nol, maka vektor total
momentum sistem tetap konstan. Prinsip ini dikenal dengan prinsip kekekalan momentum
linear dan ada lagi yang nanti akan dipelajari yaitu prinsip kekekalan momentum sudut.
IMPULS

•  
Pada saat tumbukan gaya yang besar akan bekerja pada partikel yang bertumbukan dalam waktu yang
singkat. Misalnya raket yang menumbuk bola , atau inti partikel yang menumbuk partikel lain. Dalam
tumbukan gaya berubah terhadap waktu dalam bentuk yang kompleks dan sukar ditentukan fungsinya.

gaya semacam ini disebut gaya Impulsif.

Hubungan gaya dan momentum dalam waktu dt :

dP = F dt

perubahan momentum diperoleh dengan mengintegralkan persamaan dalam selang waktu selama
terjadi tumbukan, yaitu :

p2 – p1 =
TUMBUKAN

• Bila tidak ada gaya luar yang bekerja selama


tumbukan, maka momentum total dari sistem
adalah konstan.

• Gaya impulsif yang bekerja selam tumbukan


adalah gaya internal yang tidak berpengaruh
terhadap momentum total dari sistem.
KOEFISIEN TUMBUKAN

•  
Tumbukan dua buah bola dengan massa m1 kecepatan u1 dan m2 kecepatan u2 sepanjang garis
lurus yang menghubungkan pusat bola, seperti pada Gambar 6.1. Setelah tumbukan kecepatan
masing-masing bola menjadi v1 dan v2 apabila kita mengambil arah kanan sebagai sumbu x
positif, maka dari hukum kekekalan momentum linear diperoleh :

m1 u1 + m2 u2 = m1 v1 + m2 v2

Perbandingan kecepatan setelah dan sebelum tumbukan disebut koefisien tumbukan, e , yaitu :

e=-

dengan jangkauan 0 ≤ e . Jika e = 1 disebut tumbukan elastis sempurna, sedangkan e = 0


disebut tidak elastis. Pada umumnya tumbukan adalah elastis sebagian atau 0 < e < 1.
CO N TO H SO A L 6 . 2

Ayunan balistik digunakan untuk mengukur kecepatan peluru,


yang terdiri dari kayu dengan massa M yang digantung dengan
2 utas tali ringan.

Peluru dengan massa m dan kecepatan u menumbuk kayu


secara horisontal dan bersarang di dalamnya.

Bila kenaikan ayunan setinggi y, bagaimana hubungan antara


kecepatan peluru dan tinggi ayunan ?
D I K E TA H U I :

Diketahui : massa balok kayu = M

massa peluru = m

tinggi simpangan = y

kecepatan peluru = u

peluru bersarang di balok.

Ditanya : hubungan kecepatan dan tinggi balok ?

Penyelesaian :
P E N Y E LE S A I A N

•Momentum
  awal (sebelum tumbukan) adalah momentum peluru saja, karena balok dalam keadaan diam (v = 0) yaitu : m u.

Momentum setelah tumbukan : ( M + m ) v.

Menurut hukum kekekalan momentum :

mu=(M+m)v

u= v

atau v= u ........1)

setelah tumbukan balok berayun maksimal setinggi y, sehingga energi kinetik tumbukan berubah menjadi energi potensial gravitasi.
Menurut hukum kekekalan energi mekanik, kita peroleh :

½(M+m)v=(M+m)gy

v= ...............2)

dengan memasukkan persamaan 2) ke persamaan 1) maka diperoleh :

u = 
Peluru dengan massa m dan kecepatan u menumbuk kayu secara horisontal dan bersarang di
dalamnya. Massa kayu M terletak pada bidang datar dengan koefisien gesek kinetik μ k. Berapa
jarak balok bergerak sampai berhenti ?

Diketahui : massa balok kayu = M


C O N TO H
SOAL 6.3 massa peluru = m

kecepatan peluru = u

koefisien gesek kinetik μk

peluru bersarang di balok.

Ditanya : jarak balok berhenti = x


•Momentum
  awal (sebelum tumbukan) adalah momentum peluru saja, karena balok dalam keadaan diam (v = 0)
yaitu : m u.

Momentum setelah tumbukan : ( M + m ) v.

Menurut hukum kekekalan momentum :

mu=(M+m)v

u= v atau v= u ........1)

v adalah kecepatan kayu dan peluru setelah tumbukan

Hukum II Newton Σ F = m.a

Gaya yang bekerja pada kayu hanyalah gaya gesek, sehingga :

-fk = (M+m) a

- μk . (M+m) .g = (M+m) .a

a = - μk . g .......2)
•  
percepatan a bernilai negatif karena terjadi perlambatan ( nilai Δv negatif)

dari persamaan gerak lurus berubah beraturan :

s = v 0 t + ½ a t2

v = v0 + a t

keadaan akhir benda berhenti, sehingga v = 0

v = v0 + a t = 0

v0 = a.t dari 1) dan 2)

u = (μk . g) . t

t = ( .u ) / (μk . g) .......3)
•t adalah
  waktu yang diperlukan kayu dan peluru dari mulai tumbukan hingga berhenti. Untuk
menghitung jarak s dari kayu dan peluru bergerak dengan kecepatan awal v sampai berhenti adalah :

s = v0 t + ½ a t2

= ( u ) . ( .u ) / (μk . g) + ½ (- μk . g) . [( .u ) / (μk . g)]2

= ( .u )2 / (μk . g) - ½ (μk . g) . ( .u )2 / (μk . g) 2

= ½ ( .u ) 2 / (μk . g) 

Jarak balok bergerak x, nilainya bergantung pada besar m, M, u, g dan μ k.

Anda mungkin juga menyukai