Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah Fisika Statistik

PROJECT
“PENERAPAN TERMODINAMIKA 1 PADA TERMOS”
Dosen Pengampu: Drs. Rappel Situmorang, M. Si

OLEH:
KELOMPOK 7
Fenny Cloudya Damanik (4163121005)
Isti Ullfa Parinduri (4163121007)
Risdayani Simanullang (4161121021)
Parningotan Situmorang (4171121023)

JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas Project yang
berjudul “Penerapan Hukum Termodinamika 1 pada Termos” dengan baik dan tepat
waktu. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah Fisika Statistik sehingga nantinya dapat membantu kita memahami tentang
radiasi benda hitam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis sehingga tersusunnya tugas Project ini. Penulis menyadari bahwa tugas
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas Project ini. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Medan, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................3
A. Sejarah Penemuan Termos ........................................................................................3
B. Bagian-Bagian Termos .............................................................................................. 4
C. Prinsip Kerja Termos .................................................................................................5
D. Hubungan Prinsip Kerja Termos dengan Hukum 1 Termodinamika ........................6
BAB III KESIMPULAN ...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalor atau panas adalah energi yang berpindah dari satu benda ke benda lain karena
perbedaan temperatur. Secara umum, kita sering membicarakan aliran kalor-kalor mengalir
dari kompor ke ketel kopi, dari api unggun ke kulit manusia, dari matahari ke bumi, dari
mulut seseorang ke termometer demam. Dari berbagai fenomena tersebut dapat
disimpulkan bahwa panas atau kalor dapat berpindah dari benda satu ke benda lain, dimana
perpindahannya yaitu dari benda yang memiliki kalor tinggi ke benda dengan kalor yang
lebih rendah.
Dalam abad ke-17, para ilmuwan percaya pada teori ahli atom asal Yunani bahwa
panas adalah merupakan wujud gerakan molekuler. Selanjutnya, dikembangkan metode-
metode untuk mengukur jumlah panas yang keluar dan masuk ke dalam sebuah benda
secara kuantitatif. Metode ini menjelaskan bahwa ketika dua benda yang mengalami
kontak termis, maka jumlah panas yang meninggalkan satu benda akan sama dengan
jumlah panas yang diterima benda lainnya. Penemuan ini mendukung teori bahwa panas
adalah zat materi yang kekal, dimana zat materi ini tidak dapat diciptakan atau pun
dimusnahkan namun hanya mengalir dari benda satu ke benda yang lain. Selanjutnya,
pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum I Termodinamika.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat berbagai alat yang menerapkan
teori kalor dan termodinamika, salah satunya adalah termos. Termos mampu
mempertahankan temperatur air yang berada di dalamnya dalam waktu yang cukup lama.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apa sajakah bagian-bagian termos sehingga mampu
membuat benda di dalamnya memiliki temperatur tetap? Bagaimanakah penjelasannya
berdasarkan ilmu fisika?

B. Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sejarah penemuan termos dalam perkembangan teori tentang
kalor?
2. Apa saja bagian-bagian dari termos dan bagaimanakah fungsinya?
3. Bagaimana prinsip kerja termos berdasarkan teori tentang kalor?

1
4. Bagaimanakah kaitan antara prinsip kerja termos dengan hukum-hukum
termodinamika?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan Project memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui sejarah penemuan termos berdasarkan perkembangan teori kalor.
2. Mengetahui bagian-bagian dari termos.
3. Mengetahui prinsip kerja dari termos.
4. Mengetahui hubungan antar prinsip kerja termos dengan hukum-hukum

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Penemuan Termos
Termos adalah sebuah botol yg diberi dinding dalam rangkap yang dirancang
membentuk seperti kaca dengan bahan mengkilap yang dapat menyimpan cairanagar tetap
memiliki suhu seperti semula. Termos biasa digunakan untuk menyimpan air panas.
Dengan dinding dalam termos yang dirancang seperti kaca, maka kalor yang terdapat pada
air panas tersebut tidak bisa berpindah dengan cepat. Dengan kata lain, radiasi panas yang
dipancarkan oleh air mendidih ini tadi dapat ditahan oleh dinding dalam termos yang
terbuat dari bahan mengkilap ini. Dengan demikian, air panas tersebut dapat bertahan
dalam termos ini dalam beberapa hari.
Termos pertama kali diciptakan tahun 1902 oleh James Dewar. Pada saat itu, James
Dewar menghadapi masalah menyangkut minuman untuk bayinya. Ia ingin bayinya selalu
meminum susu yang masih hangat. Akan tetapi, mempertahankan susu agar hangat dalam
waktu lama merupakan masalah sulit pada waktu itu.
Akhirnya, James Dewar mengatasi masalah itu dengan menciptakan botol vakum.
Botol vakum merupakan wadah dari kaca berdinding ganda dengan ruang di antara
dindingnya dikosongkan dan ditutup rapat untuk mencegah agar panas tidak menjalar.
Sementara dinding sebelah dalam botol tersebut dilapisi perak untuk mempertahankan
panas. Botol vakum itulah yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya termos. Meski
botol vakum ciptaan James Dewar mampu mempertahankan temperatur isinya sehingga
tetap panas hingga beberapa jam, namun ibu mertuanya meragukan hal itu. Oleh karena
itu, si ibu mertua kemudian membuat rajutan wol yang ditujukan untuk menutup atau
menyelimuti botol vakum itu sehingga kekuatannya dalam mempertahankan panas lebih
mumpuni.
Penutup yang diselimutkan pada botol vakum itu kemudian menjadi cikal bakal
penutup serupa yang sampai sekarang masih banyak digunakan orang untuk menutup teko-
teko teh dengan tujuan untuk mempertahankan temperatur panas pada teko. Sementara
botol vakum buatan James Dewar dan penutup wol buatan mertuanya sampai sekarang
dapat dilihat di Museum Ilmu Pengetahuan, di London.

3
B. Bagian-Bagian Termos
Mungkin orang banyak menggunakan termos sebagai wadah menyimpan air panas dengan
jangka waktu yang cukup lama, tetapi kebanyakan orang belum mengerti apa saja bagian-
bagian dari termos itu sendiri.
Berikut ini akan dijelaskan apa saja bagian-bagian termos :

1. Tutup Sumbat Termos


Bagian pertama dari termos adalah tutup sumbat termos. Biasanya terletak di
bagian paling atas selain berfungsi untuk menutup termos setelah isi dengan air panas.
Ternyata tutup sumbat tersebut juga berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor
secara konduksi.
2. Dinding dalam Kaca
Mungkin banyak di antara kita yang tidak memperhatikan bahwa di dalam termos
terdapat dinding kaca. Adapun fungsi dari bagian ini adalah untuk mencegah
perpindahan kalor dari air panas agar tidak diserap oleh dinding.
3. Dinding Luar Kaca
Selain dinding dalam kaca, ternyata ada juga bagian dinding luar kaca yang
berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara radiasi.
4. Ruang Hampa Udara (Vakum)
Bagian selanjutnya yaitu ruang hampa udara (Vakum). Bagian ini terletak di tengah
dalam termos. Fungsi dari bagian ini adalah untuk membatasi kemungkinan panas
hilang dari dalam atau masuk ke dalam termos dengan konveksi.

4
5. Dinding Pelindung Kaca
Bagian selanjutnya yaitu dinding pelindung kaca. Terletak di bagian luar termos
dan berfungsi sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar termos tersebut.
6. Karet Penahan Kaca
Bagian terakhir dari termos yaitu karet penahan kaca, bagian ini terdapat paling
bawah dari desain termos. Bagian tersebut berfungsi untuk menjaga posisi botol (kaca)
agar tetap berada di tempatnya (tidak berubah).
Seperti yang diketahu bahwa termos itu terbuat dari kaca yang berdinding rangkap,
di antara dinding tersebutlah dibuat hampa udara. Selain itu, salah satu dindingnya
dilapisi oleh lapisan perak yang berfungsi untuk menahan kalor dari air panas tersebut
agar tidak diserap oleh dinding dan agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.
C. Prinsip Kerja Termos

Termos terbuat dari campuran alumunium, kaca, plastik, dan gabus. Bagian dalam
termos terbuat dari alumunium yang dilapisikaca. Bahan ini merupakan jenis konduktor
yang cukup baik. Bagian luar termos terbuat dari plastik dan gabus. Tujuannya adalah
menjaga suhu dalam termos supaya tetap. Gabus dan plastik adalah isolator panas. Ada
juga termos yang menggunakan ruang hampa udara di dalamnya, ruang hampa udara ini
juga berfungsi sebagai isolator panas. Termos yang tertutup rapat hingga hampa udara
mampu menjaga suhu air. Prinsip kerja termos panas maupun dingin adalah sama.

5
D. Hubungan Prinsip Kerja Termos dengan Hukum 1 Termodinamika
Penerapan Hukum I Termodinamika pada proses adiabatik adalah pada cara kerja
termos air panas. Termos merupakan alat yang berfungsi menyimpan air, termos tidak
hanya berfungsi sebagai temapat menyimpan air, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu
air agar tetap. Misalnya air panas yang dimasukkan ke dalam termos, suhunya akan tetap
tinggi karena panas tidak bisa mearambat pada dinding termos.
Penemuan vacuum flask (tabung hampa udara) oleh Sir James Dewar merupakan
awal dari adanya termos tempat menyimpan air panas ataupun dingin ini. Pada saat
melakukan penelitian, Dewar tidak sengaja menemukan tabung hampa udara. Tabung
hamppa udara ini, menggantikan bejana yang selama ini terbuat dari kaca.
Termos merupakan adaptasi dari tabung hampa udara yang digunakan untuk
pengiriman dan penyimpanan gas cair. Namun dengan kecerdasannya Dewar mengubah
tabung hampa udara itu menjadi sebuah termos yang mampu mempertahankan suhu panas
dan dingin.
Termos flask yang berbentuk botol yang terbuat dari kaca berdinding rangkap, ruang
diantara kedua dinding dibuat hampa dan satu dinding dalam ruang hampa dilapisi perak.
Dengan dinding semacam ini, air di dalam termos tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan keadaan di luar.
Pada termos terdapat dinding kaca yang bagian dalam dan luarnya dibuat mengilap.
Bagian dalam kaca dibuat mengilap agar kalor dari air panas tidak terserap pada
dinding.sedangkan dibagian luar dinding kaca dibuat mengilap dengan dilapisi perak agar
tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.ruang hampa diantara bagian dalam dan luar
berfungsi untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Tutup termos terbuat dari
bahan isolator atau penghantar panas yang buruk, seperti gabus, untuk mencegah
terjadinya perpindahan kalor secara konduksi.

6
Dengan dimasukkan ke dalam termos,suhu air akan tetap terjaga.Ini karena bagian
lapisan struktur khusus.Termos terdiri dari dua lapisan:bagian dalam dan luar di lapisi
perak putih,di tengahnya ada hampa udara sehingga energi tidak akan bisa dihantarkan,dan
panas bagian dalamnya tidak bisa keluar.
Prinsip kerja termos air panas sangat sederhana. Termos menggunakan bahan yang
bersifat adiabatik yaitu bahan yang dapat menghambat atau bahan yang tidak
memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem dengan lingkungan atau antara
lingkungan dengan sistem. Dengan kata lain tidak ada perpindahan kalor antara sistem
dalam termos yaitu air panas, dengan lingkungannya. Karena tidak ada pertukaran kalor
dari sistem dengan lingkungannya, akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Dengan
menggunakan bahan adiabatik, termos dapat mempertahankan suhu air yang ada di
dalamnya.

Termos merupakan contoh sistem terisolasi dalam termodinamika, karena tidak


terjadi pertukaran kalor benda atau kerja dengan lingkungan.
Bahan utama termos adalah sebuah tabung kaca yang hampa udara disekeliling
termos tersebut. Sementara penutup luarnya terbuat dari alumunium sebagai isolator antara
tabung kaca dengan udara sekitar.
Cara kerjanya yaitu kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa merambat keluar
karena dihambat oleh kaca yang mempunyai warna putih dan mengilap. Karena warna
putih lebih sedikit menyerap kalor dibandingkan warna yang gelap.
Setelah itu, kalor dihambat oleh celah yang hampa udara pada tabung kaca, lalu
masih dihambat lagi oleh celah udara antara tabung dan dinding, karena udara merupakan
penghantar panas yang kurang baik. Dan yang terakhir panas dihambat keluar oleh dinding
termos yang biasa terbuat dari plastik atau logam yang penghantar panasnya kurang baik.

7
Pada termos terdapat proses adiabatik yang tidak memungkinkan untuk kalor
masuk ataupun keluar oleh sistem (Q = 0). Oleh karena itu, kerja atu usaha yang dilakukan
gas, sama dengan perubahan energy dalamnya (W= ΔU), sehingga tidak memungkinkan
terjadinya interaksi, antara sistem dengan lingkungan. Dan tidak ada perpindahan kalor
antara sistem dengan lingkungan, yang mengakibatkan tidak terjadi pertukaran
temperature, sehingga suhu air dalam termos akan tetap panas.

8
BAB III
KESIMPULAN
1. Termos ditemukan oleh James Dewar padatahun 1902. James Dewar ingin
bayinya selalu meminum susu yang masih hangat. Sehingga, James Dewar
menciptakan botol vakum. Botol vakum merupakan wadah dari kaca berdinding
ganda dengan ruang di antara dindingnya dikosongkan dan ditutup rapat untuk
mencegah agar panas tidak menjalar. Sementara dinding sebelah dalam botol
tersebut dilapisi perak untuk mempertahankan panas. Botol vakum itulah yang
kemudian menjadi cikal bakal lahirnya termos.
2. Bagian-Bagian Termos Tutup Sumbat Termos = Mencegah perpindahan kalor
secara konduksi. Dinding Dalam Kaca = Mencegah perpindahan kalor dari air
panas agar tidak diserap oleh dinding. Dinding Luar Kaca = Mencegah
perpindahan kalor secara radiasi. Ruang Hampa Udara (Vakum) = Membatasi
kemungkinan panas hilang dari dalam atau masuk ke dalam termos dengan
konveksi. Dinding Pelingdung Kaca = Sebagai isolator antara tabung kaca
dengan udara sekitar. Karet Penahan Kaca = Menjaga posisi botol (kaca) tetap
ditempatnya.
3. Prinsip kerjanya termos air adalah sebagai isolator atau pencegah berpindahnya
panas dari air keudara luar. Termos menggunakan bahan yang bersifat adiabatik
yang secara ideal menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi
antara sistem dengan lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem
dalam termos dengan lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran
temperatur. Sehingga termos mampu mempertahankan suhu air yang berada di
dalamnya. Dan suhu air tidak terkontaminasi dengan suhu lingkungannya.
4. Hukum yang berhubungan dengan prinsip kerja termos air adalah hukum yang
pertama yaitu pada proses adiabatic, karenapada proses adiabatic tidakadakalor
yang masuk (diserap) ataupunkeluar (dilepaskan) oleh system (𝒬=0). Dengan
demikian usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya
(𝑊=Δ𝑈), sehingga tidak memungkinkan terjadinya interaksiantara system
denganlingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara system dalam termos
dengan lingkungannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mongrogo, M. 2017. Teknologi Termos. (http:// kimuktiamongrogo. blogspot. com/ 2017/


12/ teknologi-termos.html) diakses pada tanggal 4 Mei 2019
Setyowati, Y. 2017. Penerapan Termodinamika pada Termos. Semarang: Universitas
PGRI

10

Anda mungkin juga menyukai